• Tidak ada hasil yang ditemukan

View of Penggunaan Media Cerita Bergambar Dalam Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Bumi dan langit Bagi Siswa Kelas 4 SDN Patereman 1 Kecamatan Modung Kabupaten Bangkalan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "View of Penggunaan Media Cerita Bergambar Dalam Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Bumi dan langit Bagi Siswa Kelas 4 SDN Patereman 1 Kecamatan Modung Kabupaten Bangkalan"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

1 |K E G U R U

Penggunaan Media Cerita Bergambar Dalam Peningkatan Hasil Belajar

IPA Materi Bumi dan langit Bagi Siswa Kelas 4 SDN Patereman 1

Kecamatan Modung Kabupaten Bangkalan

Wiwik Ribuati SDN Patereman 1 Modung E-mail:wiwikribuati@gmail.com

Abstract

This research uses Class Action Research method with three cycles. Implementation of each cycle through the stages as follows: Planning, Acting, Observation and Reflection, the object of research conducted in Class 4 SDN Patereman 1 Modung Bangkalan, the number of Grade 4 students of 28 students, even semester of the academic year 2016/2017.

Specifically can be summarized as follows: 1) That with science lesson subjects on basic competence Describe changes in the appearance of the earth by using Media Story Illustration makes improvements in student learning outcomes. This is evidenced by the increase in the learning outcomes derived from doing the exercises. 2) Student activity during the learning activities can improve so that the learning activities become more student-centered.

Keywords: Media Stories,IPA, Earth and sky

Abstract

Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (Class Action Research) dengan tiga siklus. Pelaksanaan tiap-tiap siklus melalui tahapan sebagai berikut :Planning, Acting, Observasi dan Refleksi, obyek penelitian dilakukan di Kelas 4 SDN Patereman 1 Modung Bangkalan, jumlah siswa Kelas 4 sebanyak 28 siswa, pada semester genap tahun pelajaran 2016/2017.

Secara khusus dapat disimpulkan sebagai berikut : 1) Bahwa dengan pembelajaran mata pelajaran IPA pada kompetensi dasar Mendeskripsikan perubahan kenampakan bumi dengan menggunakan Media Cerita Bergambar menjadikan peningkatan hasil belajar siswa. Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan hasil belajar yang didapatkan dari mengerjakan soal-soal latihan. 2) Aktifitas siswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran dapat meningkatkan sehingga kegiatan pembelajaran menjadi lebih berpusat pada siswa.

(2)

2 |K E G U R U

I. Pendahuluan

Berdasarkan observasi awal hasil pengamatan peneliti bahwa siswa Kelas 4 SDN Patereman 1 Modung, Bangkalan, didapatkan informasi bahwa siswa Kelas 4 SDN Patereman 1 Modung, masih banyak yang mengalami kesulitan dalam memahami mata pelajaran IPA. Sehingga siswa tidak begitu suka dengan mata pelajaran IPA karena selama ini pelajaran tersebut hanya menekankan pada aspek hewan dan tumbuhan sehingga menyebabkan kurangnya minat belajar siswa di sekolah. Peneliti telah berusaha memberikan soal-soal yang berkaitan dengan materi IPA tentang Mendeskripsikan perubahan kenampakan bumi , mayoritas siswa mengindikasikan tidak tuntas belajar. Hal itu menunjukkan kurang optimalnya penguasaan materi.

Konsisten dengan pengalaman tersebut maka peneliti menggunakan sebuah strategi dalam pembelajaran yaitu dengan Media Cerita Bergambar khususnya pada materi IPA tentang Mendeskripsikan perubahan kenampakan bumi diharapkan dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam KBM dan melatih berfikir kritis, kreatif dan inovatif.

Sesuai hasil dari pengamatan yang telah kami lakukan pada siswa Kelas 4 Semester II SD Negeri Patereman 1 Modung Bangkalan dan peneliti mencoba memberikan soal-soal yang berkaitan dengan materi IPA pada kompetensi dasar Mendeskripsikan perubahan kenampakan bumi , kebanyakan nilai rata-ratanya yang diperoleh siswa tidak tuntas belajar. Hal itu menunjukkan masih kurang optimalnya dalam penguasaan materi IPA.

Dari uraian di atas, permasalahan tersebut yang terjadi di SD Negeri Patereman 1 Kabupaten Modung pada Semester II tahun pelajaran 2016-2017 perlu diupayakan sebuah inovasi pembelajaran dalam pembelajaran IPA yang digunakan untuk membantu para guru dalam memberikan materi pembelajaran, dalam hal ini adalah pembelajaran dengan melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) di SDN Patereman 1 Modung dengan judul: Penggunaan Media Cerita Bergambar Dalam Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Bumi dan langit Bagi Siswa Kelas 4 SDN Patereman 1 Kecamatan Modung Kabupaten Bangkalan.

Dari permasalahan yang dihadapi siswa Kelas 4 SDN Patereman 1 Modung adalah kurangnya penguasaan dan pemahaman siswa terhadap materi IPA. Berdasarkan masalah tersebut maka rumusan masalah yang dapat diungkap adalah :

1. Bagaimana upaya meningkatkan hasil belajar IPA melalui Media Cerita Bergambar Di Kelas 4 Semester II SDN Patereman 1 Modung Bangkalan ?

2. Sejauh mana pembelajaran dengan media cerita bergambar dapat meningkatkan aktifitas, respon dan hasil belajar siswa Kelas 4 Semester II SDN Patereman 1 Modung Bangkalan?

Tujuan utama dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa Kelas 4 khususnya melalui Media Cerita Bergambar

2. Untuk meningkatkan pengetahuan siswa terhadap mata pelajaran IPA khususnya pada materi Mendeskripsikan perubahan kenampakan bumi pada siswa Kelas 4 Manfaat Penelitian

1. Bagi siswa :

a. Meningkatkan penguasaan materi IPA tentang Mendeskripsikan perubahan kenampakan bumi

(3)

3 |K E G U R U

c. Melatih berfikir kritis, kreatif, inovatif dan ilmiah 2. Bagi guru :

a. Meningkatkan kinerja guru melalui perbaikan kualitas pembelajaran.

b. Menentukan alternatif pembelajaran yang mampu meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar siswa

3. Manfaat bagi sekolah :

a. Memberikan input bagi sekolah untuk meningkatkan kualitas dan hasil belajar siswa

b. Sebagai sarana pemberdayaan untuk meningkatkan kerjasama dan kreativitas guru.

II. Metode Penelitian A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (Class Action Research) dengan tiga siklus. Pelaksanaan tiap-tiap siklus melalui tahapan sebagai berikut :Planning, Acting, Observasi dan Refleksi

Kegiatan tiap-tiap siklus dapat digambarkan sebagai berikut :

Tabel. 1 Kegiatan Masing-masing Tahapan

Tahapan Kegiatan

Planning (perencanaan) -- Memilih materi pembelajaran Menyusun perangkat pembelajaran

- Menyiapkan lembar observasi

Action (pelaksanaan)

- Penyajian materi pelajaran di dalam kelas - Membentuk kelompok

- Menyebutkan tanda-tanda lingkungan yang sehat - Menyebutkan dan menjelaskan cara menjaga

lingkungan agar tetap sehat

Observasi (pengamatan)

- Pelaksanaannya pada saat dan setelah pelajaran - Mengamati aktifitas siswa saat penerapan

pembelajaran dengan Media Cerita Bergambar - Mengamati hasil belajar siswa

Refleksi (evaluasi) - Analisis hasil masing-masing siklus - Rencana perbaikan siklus berikutnya

Penelitian Tindakan Kelas (PTK/Class Action Research) adalah merupakan pengembangan metode dan strategi pembelajaran dan dikembangkan bersama sama untuk peneliti dan decision maker tentang variabel yang dimanipulasikan dan dapat digunakan untuk melakukan perbaikan. Penelitian yang dilakukan oleh seorang guru di kelas (sekolah) bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran secara berkesinambungan sehingga dapat mengembangkan ketrampilan guru, meningkatkan relevansi, meningkatkan efisiensi pengelolaan instruksional serta menumbuhkan budaya penelitian pada komunitas guru.

(4)

4 |K E G U R U

Kelas (PTK) ini adalah tindakan yang dilakukan pada pelaksanaan kegiatan pembelajaran di Kelas 4 SDN Patereman 1 Modung pada mata pelajaran IPA.

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilakukan di Kelas 4 SDN Patereman 1 Modung Bangkalan, jumlah siswa Kelas 4 sebanyak 28 siswa. Kondisi kekhususan siswa ini memungkinkan tingkat kemampuan dan daya serap siswa tersebut sangat bervariasi ada yang pintar dan ada yang kurang pintar.

Kelas 4 menjadi subyek penelitian ini karena yang paling berfariasi, baik dilihat dari segi kemampuan masing-masing individu siswa, orang tua siswa maupun kedisiplinan siswa di sekolah. Peneliti adalah guru kelas 4 di SDN Patereman 1 Modung Bangkalan.

Untuk menyesuaikan dengan kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung, disesuaikan dengan program semester genap tahun pelajaran 2016/2017

B. Teknik Pengumpulan data

Penelitian Tindakan Kelas ini menggunakan teknik-teknik pengumpulan data sebagai berikut :

1. Teknik observasi :Teknik observasi dilakukan untuk memperoleh data dari siswa yang sedang melakukan tindakan pembelajaran pada standar kompetensi (SK) Memahami perubahan kenampakan permukaan bumi dan benda langit dengan kompetensi dasar (KD) Mendeskripsikan perubahan kenampakan bumi melalui Media Cerita Bergambar

2. Pelaksanaan tes

Tes adalah suatu cara untuk mengadakan penelitian yang berbentuk suatu tugas atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan oleh anak atau sekelompok anak sehingga menghasilkan suatu nilai tentang tingkah laku atau prestasi anak tersebut, yang dapat dibandingkan dengan nilai yang dicapai oleh anak-anak lain atau dengan nilai standart yang ditetapkan Dalam Penelitian Tindakan Kelas ini jenis instrumen yang digunakan antara lain: Lembar observasi siswa; Lembar soal-soal tes tiap siklus.

C. Teknik Analisa Data

Analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik analisis data kuantitatif. Langkah-langkah yang dilakuan dalam analisis data yaitu:

Melakukan pengolahan data yang telah terkumpul, dalam tahap ini dilakukan penelaahan terhadap data yang telah dikumpulkan;

Melakukan pengklasifikasian data, dalam tahap ini dilakukan pengelompokan dan pengkatagorian dari data-data yang diperoleh, sehingga dapat diketahui pola yang dihasilkan dari pengamatan data;

Melakukan penyimpulan data, pada tahap ini dilakukan penyimpulan akhir data-data yang telah dikumpulkan. Jika perlu dilakukan verifikasi atau pengujian terhadap temuan penelitian tersebut, sehingga dapat diketahui apakah hasil yang didapat benar-benar dipertanggung-jawabkan

(5)

5 |K E G U R U

Skor Siswa = x 100 %

Suatu kelas dinyatakan tuntas belajar jika terdapat >75 % dari jumlah siswa telah tuntas belajar. Perhitungan untuk menyatakan ketuntasan belajar siswa secara klasikal:

Ketuntasan Klasikal = x 100 %

III. Hasil Dan Pembahasan

Hasil penelitian yang disajikan dalam karya tulis ini meliputi data hasil belajar siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran sebelum dan sesudah menggunakan Media Cerita Bergambar, data tersebut dianggap sudah mampu memberikan gambaran yang jelas mengenai kegiatan pembelajaran dengan Media Cerita Bergambar.

Dengan melakukan berbagai macam test, maka dapat diketahui hasil dari penggunaan Media Cerita Bergambar ini. Dari hasil soal latihan tersebut kemudian dibandingkan dengan nilai hasilnya sebelum dan sesudah melakukan penerapan Media Cerita Bergambar. Adapun data-data yang diperoleh dalam pengamatan ini antara lain:

a. Data siswa Kelas 4 SDN Patereman 1 Modung Kabupaten Bangkalan pada semester II tahun pelajaran 2016/2017

Tabel 2. Nilai dan Persentasi Ketuntasan Belajar Sebelum Pembelajaran dengan Media Cerita ergambar

No. Nama

UH Awal

N Ktn

1. Fitria Suraichah 70 T

2. Ahmad Nashihin Hartono 65 TT

3. Ja’far Shodiq 60 TT

4. Adi Sulis Tiono 67 TT

5. Ahmad Ilham Maulana 73 T

6. Agung Wahyudi 85 T

7. Arinil Haque 70 T

8. Bayu Anggara 71 T

9. Firdatun Jannah 71 T

10. Herlina Puspitasari 66 TT

11. Muhammad Syaiful Iqbal 82 T

12. Muchammad Rangga H 73 T

maksimum Skor

diperoleh yang

Skor

seluruhnya siswa

jumlah

(6)

6 |K E G U R U

13. Nur Reza khusnul Khotimah 73 T

14. Rizka Diah Puspita A 76 T

15. Subastian Muchammad F 76 T

16. Sabrina Faradiba 60 TT

17 Muhammad Faiz Shiddiqi 67 TT

18 Fajar Rachmad Efendi 73 T

19 Dwi Fajar Darmawan 85 T

20 Anggita Prawesti Wardani 70 T

21 Panji Kurnia Wijaya 71 T

22 Muhammad Hafiz Ahansyah 71 T

23 Syamsul Arifin 66 TT

24 Maisaroh 82 T

25 Moh. Aziz 73 T

26 Moh. Rosul 73 T

27 Moh. Rofiq 76 T

28 St. Khotijeh 76 T

Rata-rata 73

Ketuntasan 73,33 %

Keterangan :

TT: Tidak Tuntas T : Tuntas

b. Data nilai dan presentasi ketuntasan belajar siswa dengan menggunakan Media Cerita Bergambar

Pembelajaran dengan Media Cerita Bergambar mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Peningkatan hasil belajar itu dapat dilihat dari hasil kuis bahkan dapat dilihat dari hasil Ulangan Harian Akhir.

Tabel 3 Nilai dan Persentasi Ketuntasan Belajar Setelah Pembelajaran dengan Media Cerita Bergambar

No. Nama

UH Akhir

N Ktn

(7)

7 |K E G U R U

2. Ahmad Nashihin Hartono 80 T

3. Ja’far Shodiq 80 T

4. Adi Sulis Tiono 80 T

5. Ahmad Ilham Maulana 85 T

6. Agung Wahyudi 85 T

7. Arinil Haque 85 T

8. Bayu Anggara 85 T

9. Firdatun Jannah 85 T

10. Herlina Puspitasari 80 T

11. Muhammad Syaiful Iqbal 80 T

12. Muchammad Rangga Handika 75 T

13. Nur Reza khusnul Khotimah 75 T

14. Rizka Diah Puspita Adingrum 80 T

15. Subastian Muchammad Fahmi 85 T

16. Sabrina Faradiba 80 T

17 Muhammad Faiz Shiddiqi 80 T

18 Fajar Rachmad Efendi 85 T

19 Dwi Fajar Darmawan 85 T

20 Anggita Prawesti Wardani 85 T

21 Panji Kurnia Wijaya 85 T

22 Muhammad Hafiz Ahansyah 85 T

23 Syamsul Arifin 80 T

24 Maisaroh 80 T

25 Moh. Aziz 75 T

26 Moh. Rosul 75 T

27 Moh. Rofiq 80 T

28 St. Khotijeh 85 T

(8)

8 |K E G U R U

Ketuntasan 100 %

Keterangan :

TT: Tidak Tuntas T : Tuntas

Terbukti dengan Media Cerita Bergambar ini mampu meningkatkan aktifitas siswa dalam pembelajaran dan dari peningkatan aktifitas belajar tersebut menghasilkan peningkatan hasil belajar siswa, hal ini menandakan bahwa dengan Media Cerita Bergambar ini terbukti mampu meningkatkan hasil belajar siswa Kelas 4 di SDN Patereman 1 Kecamatan Modung, Kabupaten Bangkalan

Tabel 4.4 Perbandingan Nilai dan Prosentasi Ketuntasan Belajar Siklus I-III Pembelajaran dengan Media Cerita Bergambar

No. Nama

Siklus I Siklus II Siklus III

N Ktn N Ktn N Ktn

1. Fitria Suraichah 70 T 70 T 80 T

2. Ahmad Nashihin Hartono 65 TT 75 T 80 T

3. Ja’far Shodiq 60 TT 80 T 80 T

4. Adi Sulis Tiono 63 TT 65 TT 80 T

5. Ahmad Ilham Maulana 70 T 70 T 85 T

6. Agung Wahyudi 70 T 75 T 80 T

7. Arinil Haque 75 T 80 T 85 T

8. Bayu Anggara 85 T 75 T 85 T

9. Firdatun Jannah 70 T 70 T 90 T

10. Herlina Puspitasari 63 TT 65 TT 90 T

11. Muhammad Syaiful Iqbal 70 T 75 T 90 T

12. Muchammad Rangga Handika 72 T 75 T 95 T

13. Nur Reza khusnul Khotimah 78 T 75 T 85 T

14. Rizka Diah Puspita Adingrum 80 T 78 T 95 T

15. Subastian Muchammad Fahmi 85 T 78 T 90 T

16. Sabrina Faradiba 60 TT 80 T 80 T

17 Muhammad Faiz Shiddiqi 63 TT 65 TT 80 T

(9)

9 |K E G U R U

19 Dwi Fajar Darmawan 70 T 75 T 80 T

20 Anggita Prawesti Wardani 75 T 80 T 85 T

21 Panji Kurnia Wijaya 85 T 75 T 85 T

22 Muhammad Hafiz Ahansyah 70 T 70 T 90 T

23 Syamsul Arifin 63 TT 65 TT 90 T

24 Maisaroh 70 T 75 T 90 T

25 Moh. Aziz 72 T 75 T 95 T

26 Moh. Rosul 78 T 75 T 85 T

27 Moh. Rofiq 80 T 78 T 95 T

28 St. Khotijeh 85 T 78 T 90 T

Rata – rata 74 80 87

Ketuntasan 73,33% 86,66% 100%

Keterangan :

T : Tuntas TT: Tidak Tuntas Ktn : Ketuntasan

Selanjutnya akan dikemukakan hasil belajar siswa yang mengikuti pembelajaran di kelas dengan menggunakan putaran siklus adalah sebagai berikut:

1. Siklus I

Perencanaan

Pelaksanaan dalam perencanaan Penelitian Tindakan Kelas pada siklus I ini dilakukan pada materi IPA pada kompetensi dasar Mendeskripsikan perubahan kenampakan bumi dengan Perangkat pembelajaran yang telah disiapkan meliputi:

1. Rencana Pembelajaran

2. Menggunakan Media Cerita Bergambar. 3. Soal dan Evaluasi

Dengan perangkat pembelajaran tersebut maka kegiatan pendahuluan dapat dikerucutkan sebagai berikut : Apersepsi pengayaan, Memberikan arahan cara belajar melalui Media dan pre serta post test pada siswa.

Dan kegiatan inti yang telah direncanakan antara lain :

1. Menjelaskan materi IPA pada kompetensi dasar Mendeskripsikan perubahan kenampakan bumi

2. Melakukan pengelolaan kelas sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan

Media Cerita Bergambar.dalam kelas agar kegiatan bisa lancar.

3. Melaksanakan KBM dengan menggunakan “Media Cerita Bergambar”

4. Mengadakan evaluasi sebelum kegiatan pembelajaran ditutup pada siklus I ini diadakan tes soal.

(10)

10 |K E G U R U

1. Menyampaikan bahan materi IPA pada kompetensi dasar, Mendeskripsikan perubahan kenampakan bumi melalui kegiatan kelompok siswa yang diminta mempelajari materi tersebut. Sedangkan bagi siswa dapat lebih mendalami materi pembelajaran. Siswa melaksanakan kegiatan belajar di ruang kelas, guru membagikan tugas dan menyuruh siswa untuk mengerjakan tugas secara kelompok untuk memahami materi secara mendalam. Sementara para siswa belajar untuk menyelesaikan tugas yang berkaitan tentang perpindahan dan perubahan energi listrik, guru mengamati dengan berkeliling sambil mengingatkan dan memberikan bimbingan supaya dalam kegiatan menggunakan keterampilan kelompok yang telah ditentukan meskipun demikian masih banyak siswa yang masih banyak belum selesai. Setelah 30 menit, guru mengecek pemahaman siswa dengan cara meminta siswa yang ditunjukkan secara acak untuk melaporkan hasil kerja mereka dan didiskusikan antar kelompok. Dilanjutkan dengan pelaksanaan Media Cerita Bergambar yaitu kelompok siswa satu dengan yang lain saling mengamati dan memberikan pemahaman, yang ditujukan oleh Media tersebut sehingga satu sama lain akhirnya jadi memahami apa dan bagaimanakah mengidentifikasikannya tanpa harus membaca keseluruhan buku yang sesuai dengan KD.

2. Kegiatan dengan “Media Cerita Bergambar” diarahkan untuk melatih siswa

memecahkan masalah-masalah yang dihadapi, dan memberikan penguatan pemahaman yang cukup baik.

3. Kemudian ditutup dengan membimbing memberikan kesimpulan dan memberi tugas rumah untuk minggu depan.

Pengamatan

Nilai tes awal yang tidak menggunakan “Media Cerita Bergambar” rata-rata yang

dicapai pada siklus I mencapai 74. Ketuntasan klasikal pada siklus I yang menggunakan metode tersebut mencapai 73,33 %.

Refleksi

Sesuai hasil pengamatan pada siklus I yang telah dilakukan dan evaluasi/ refleksi dengan ditemukan hambatan pada siklus I kebanyakan siswa ada yang belum optimal dalam memahami kemampuan siswa dalam belajar dalam kelas yang dilakukan oleh guru sedangkan ada juga siswa yang sudah memahami dari arti pembelajaran yang

menggunakan metode “Media Cerita Bergambar”, maka siswa yang sudah paham dengan

pembelajaran yang menggunakan metode tersebut masih dioptimalkan bagi yang sudah paham dan pada siklus I guru terlalu banyak menjelaskan materi sehingga dianggap menyita waktu proses belajar mengajar maka pada siklus berikutnya penjelasan guru perlu dikurangi.

2. Siklus II

Perencanaan

Sedangkan pada siklus II materi yang dibahas adalah materi IPA yang juga berkaitan pemahaman tentang Mendeskripsikan perubahan kenampakan bumi , sedangkan rencana pembelajaran tidak jauh beda dengan siklus I tetapi pada siklus II ini penjelasan guru dikurangi agar tidak terlalu banyak menyita waktu. Berdasarkan refleksi pada siklus I maka siswa yang masih belum paham dari sistem pembelajaran dengan menggunakan

metode “Media Cerita Bergambar” diberi pemahaman agar nantinya siswa biar mudah

(11)

11 |K E G U R U

Pelaksanaan

Dalam pelaksanaan ini salah satunya adalah tindakan guru yaitu pada siklus II ini sesuai dengan yang direncanakan pada pengalaman pembelajaran yang telah dilakuakan pada siklus I tetapi pelaksanaannya sama dengan siklus I, sehingga tidak banyak memakan waktu. Sebelum kegiatan pembelajaran selesai diadakan kuis (tes) dan pemberian penghargaan kepada siswa yang nilai terbaik.

Pengamatan

Sesuai observasi pada siklus II ini telah ditemukan adanya kenaikan jumlah siswa yang tuntas belajarnya. Pada siklus I ketuntasan belajar secara klasikal 73,33 %, siklus II naik menjadi 86,66 % dan nilai rata-rata siklus I sebesar 74, siklus II menjadi 80. Hal ini membuktikan adanya sebuah peningkatan hasil belajar dalam menggunakan metode

“Media Cerita Bergambar”.

Refleksi

Pada siklus II ini dilakukan sebuah refleksi lagi apakah ada sebuah permasalahan atau tidak. Tetapi pada siklus II ini telah ditemukan permasalahan diantaranya kemampuan siswa untuk mengamati dan bertanya belum optimal, sehingga kreativitas guru untuk

memberikan arahan bagaimanakah cara kerja dengan “Media Cerita Bergambar” sebagai

visualisasi. Bimbingan kepada siswa yang belum tuntas pada saat KBM perlu dioptimalkan agar siswa ini bisa tuntas dalam belajarnya.

3. Siklus III

Selanjutnya akan dikemukakan ketuntasan belajar yang menggunakan metode

“Media Cerita Bergambar” pada siklus III keseluruhan siswa tuntas belajarnya sehingga

dapat disimpulkan bahwa ketuntasan belajar siswa adalah 100 % tuntas. Perencanaan

Pada siklus III materi yang diajarkan adalah juga tidak jauh beda dengan sikluis sebelumnya, bahan pengamatan, evaluasi dan juga tes masih berjalan. Pada siklus III ini siswa yang belum tuntas diberikan bimbingan lebih baik.

Pengamatan

Hasil observasi pada siklus III menunjukkan ada peningkatan. Nilai rata-rata pada siklus II sebanyak 80 naik menjadi 87 Presentasi ketuntasan klasikal naik dari 86,66 % menjadi 100 %. Hal ini membuktikan adanya peningkatan hasil belajar yang signifikan dalam penggunaan metode “Media Cerita Bergambar”.

Refleksi

Dan pada siklus III ini menunjukkan adanya peningkatan dari berbagai hal. Tetapi berdasarkan refleksi siklus III ini masih ditemukan permasalahan yaitu : masalah penyediaan alat bantu untuk mengajar sangat diperlukan oleh siswa dan guru. Untuk ketercapaian tujuan, perlu adanya sarana-prasarana pendukung agar kegiatan pembelajaran dapat berlangsung lebih optimal.

Pembahasan dan Refleksi

Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan dapat dievaluasi/ refleksi dengan ditemukan hambatan seperti :

1. Sebagian siswa ada yang terlalu mendominasi dalam mengemukakan gagasannya sehingga kesempatan teman untuk menyampaikan gagasannya masih belum optimal. 2. Penjelasan guru pada materi pelajaran dianggap cukup menyita waktu sehingga perlu

(12)

12 |K E G U R U

diberikan kebebasan kepada siswa untuk mengeluarkan pendapatnya sebagai gagasan dalam peningkatan hasil belajar siswa.

3. Penyediaan buku paket dan buku referensi lainnya bagi siswa diperlukan karena banyak siswa yang tidak memiliki buku paket maka dianjurkan untuk pinjam di perpustakaan sekolah.

4. Saat presentasi hasil gagasan siswa tidak tersedia sarana dan prasarana. Untuk ketercapaian tujuan maka perlu adanya sarana pendukung agar kegiatan pembelajaran dapat berlangsung lebih optimal.

IV. Kesimpulan

Sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian maka secara umum dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa di SDN Patereman 1 Modung, Bangkalan, dapat meningkat melalui Media Cerita Bergambar.

Secara khusus dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Bahwa dengan pembelajaran mata pelajaran IPA pada kompetensi dasar Mendeskripsikan perubahan kenampakan bumi dengan menggunakan Media Cerita Bergambar menjadikan peningkatan hasil belajar siswa. Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan hasil belajar yang didapatkan dari mengerjakan soal-soal latihan. 2. Aktifitas siswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran dapat meningkatkan sehingga

kegiatan pembelajaran menjadi lebih berpusat pada siswa.

3. Upaya peningkatan hasil belajar siswa harus dikerjakan oleh semua pihak yang terkait dalam usaha peningkatannya.

Berdasarkan temuan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran menggunakan Media Cerita Bergambar dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan dapat memecahkan masalah tentang kompetensi dasar Mendeskripsikan perubahan kenampakan bumi pada mata pelajaran IPA siswa Kelas 4 SDN Patereman 1 Modung Kabupaten Bangkalan.

Saran yang dapat diberikan dari penelitian ini adalah:

1. Dalam menggunakan Media Cerita Bergambar hendaknya orang tua / sekolah berupaya secara bersama-sama untuk menyediakan sarana pendukung kegiatan pembelajaran seperi : buku paket, buku refensi, OHP, on focus dan alat peraga yang sesuai dengan materi pokok dalam pembelajaran

2. Dengan pembelajaran Media Cerita Bergambar, guru dapat dengan mudah merespon potensi siswa dalam setiap kelompok belajar, dengan demikian seorang guru yang profesional dapat lebih efektif melakukan kegiatan proses belajar mengajar, serta dengan mudah dapat merespon perbedaan-perbedaan potensi yang dimiliki peserta didiknya.

(13)

13 |K E G U R U

Daftar Pustaka

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur penelitian pendekatan praktek. Jakarta: Rineksa Cipta Hadi, Sutrisno. 1981. Metodologi Research 2. Yogyakarta. Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi

UGM.

Mikarsa, 2004. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta.

Sujana, Nana. 2001. Tuntunan Penyusunan Karya Ilmiah. Bandung : Sinar Baru Argensindo. Sumarno. 1996. Pedoman Pelaksanaan Tindakan Kelas (PTK), Bagian Ketiga, Pemantau dan

Evaluasi. Yogyakarta : Ditjen Dikti, Depdikbud, P2TA, BP3GCD, UKMD-SD di IKIP Yogyakarta.

Suryosubroto, B., 2002, Proses Belajar Mengajar di Sekolah, Jakarta : PT. Rineka Cipta

S. Nasution, 2000, Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar & Mengajar, Bumi Aksara, Jakarta.

Gambar

Tabel. 1 Kegiatan Masing-masing Tahapan
Tabel 2. Nilai dan Persentasi Ketuntasan Belajar Sebelum Pembelajaran dengan Media Cerita ergambar
Tabel 4.4 Perbandingan Nilai dan Prosentasi Ketuntasan Belajar Siklus I-III Pembelajaran dengan Media Cerita Bergambar

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Sugiyono (2008 : 13), metode penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti populasi atau

Setelah membaca penjelasan tentang penelitian yang berjudul “Persepsi dan Kecemasan Mahasiswa dalam Menghadapi Tugas Akhir Skripsi di Fakultas Keperawatan USU

Teknologi kriya ketukangan mampu memanipulasi bahan dengan alat sederhananya telah menghasilkan karya yang khas seperti yang kita saksikan pada banyak bangunan rumah

Hasil dari penelitian ini adalah urutan proses (tahap-tahap) pembuatan roti sampai dengan pengedalian mutu yaitu: Tahapan proses produksi roti Nusa Indah Bakery; Cara

Apabila ada mahasiswa yang tidak melaksanakan daftar ulang sampai dengan berakhirnya masa daftar ulang, maka status yang bersangkutan akan langsung dinyatakan cuti akademik selama

Berdasarkan penelitian dan analisa yang telah dilakukan dalam pengujian ini, dapat disimpulkan bahwa Pada pengujian pendinginan evaporative cooling ini, Nilai

Hal ini dianggap berlebihan, petanyaan-pertanyaan yang mempengaruhi kepuasan petani di wilayah kerja BPP Kecamatan Cigasong berada pada dalam kuadran ini dinilai

Dengan taraf signifikansi 5%, 0.005 < 0.05 sehingga H1 diterima dan disimpulkan terdapat Efektifitas demonstrasi Basic life support terhadap kemampuan