commit to user
SKRIPSI
ANALISIS TABUNGAN SYARIAH BERDASARKAN NILAI
RELIGI NASABAH
( Studi kasus Bank Muamalat Kantor Kas Loji Wetan )
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1)
pada Program sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta
Diajukan Oleh :
ISNEN EKO DARSANA
NIM.F0108078
EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
commit to user
HALAMAN MOTTO
“ Sesungguhnya kami telah mudahkan Al-Quran untuk peringatan,
maka adalah orang yang mengambil pelajaran “ (Al Qomar 54;17).
“ Sebaik-baiknya orang diantara kalian adalah orang yang
commit to user
HALAMAN PERSEMBAHAN
DENGAN PENUH RASA SYUKUR ALHAMDULILLAH KARYA
SAYA PERSEMBAHKAN KEPADA :
v BAPAK DAN IBU YANG SELaLU MENDUKUNG DAN
MENGIRINGI LANGKAH DENGAN CINTA DAN DOA
v KEDUA ADIK SAYA
v KEPADA PEMBIMIBING SKRIPSI SAYA
v KEPADA BANK MUAMALAT CABANG SURAKARTA
v KEPADA KELUARGA BESAR PERMA AR-ROYYAN
SURAKARTA
commit to user KATA PENGANTAR
Puji dan syukur senantiasa penulis pajatkan ke hadirat Alloh SWT, atas
segala rahmat, hidayah dan petunjuk-Nya sehingga penulis dapat meyelesaikan
skripsi dengan judul “ Analisis Tabungan Syariah Berdasarkan Tingkat Religi
Nasabah ( Studi Kasus Bank Muamalat Kantor Kas Loji Wetan) “
Penyusunan skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk
menyelesaikan studi pada Jurusan Ekonomi Pembangunan, Fakulstas Ekonomi,
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Dalam pelaksanaan penelitian hingga penyusunan skripsi ini tidak terlepas
dari bimbingan, arahan, bantuan dan motovasi dari berbagai pihak langsung
maupun tidak langsung. Dalam kesempatan ini dengan segala kerendahan hati
penulis mengucakan kepada :
1. Drs.Wisnu Untoro, M.S, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Drs.Supriyono M.Si, selaku Ketua Jurusan Ekonomi Pembangunan
Fakultas Ekonomi Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan
kemudahan dengan ijin yang diberikan.
3. Ahmad Daerobi, M.S selaku pembimbing skripsi yang telah
memberikan bimbingan dan arahan selama penyusunan skripsi ini.
4. Izza Mafrurah, S.E, M.Si selaku sekretaris Jurusan Ekonomi
commit to user
bantuan dan kemudahan kepada penulis untuk kepentingan skripsi
ini.
5. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Fakustas Ekonomi Universitas
Sebelas Maret Surakarta beserta seluruh staff dan karyawan yang
telah memberikan bimbingan, arahan dan pelayanan penulis.
6. Segenap Karyawan dan karyawati Bank Muamalat Bank Muamalat
Cabang Surakarta ( Loji Wetan ) yang telah banyak mambu
penulisan dalam mengumpulkan data yang sangat berguna dalam
penyunsunan skripsi ini.
7. Keluarga yang senantiasa selalu medoakan, memberikan dorongan
dan bimbingan kepada penulis.
8. Keluarga Besar Pesma Ar Royyan Surakarta dan para Ustadz
pesma Ar Royyan yang selalu memberikan doa, membarikan
dorongan dan arahan kepada penulis.
9. Teman – teman di Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu baik secara
langsung maupun tidak langsung atas bantuannya kepada penulis
commit to user
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang membangun akan
penulis terima dengan senang hati. Harapan penulis semoga skripsi ini dapat
berguna pembaca dan dapat mengambil manfaat atas apa yang baik dan berguna
dalam skripsi ini.
Surakarta, juni 2012
commit to user
4. Pengaruh Religiuisitas ………25
commit to user
a) Analisis Validitas ………47
b) Analisis Realibilitas ………...48
c) Analisis Regres MWD ………..52
a. uji Multikolinearitas………58
b. uji Autokorelasi ………..59
c. uji heteroskedastistas …………59
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHSAN A. Identitas Perusahaan ………61
B. Sejarah Berdirinya PT. Bank Muamalat ……….61
C. Visi dan Misi PT. Bank Muamalat ...………...63
D. Nilai – nilai dasar perusahaan ……….64
commit to user
F. Aspek Keuangan Bank Muamalat ………76
G. Bank Muamalat Indonesia Cabang Solo ………..72
1. Sejarah Berdirinya ………72
2. Struktur Organisasi ………72
3. Target ………..77
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian ………..87
1. Analisis Deskriptif ………..87
2. Analisis Data ……..………..96
a. Uji validitas ………96
b. Uji realibilitas ……….98
c. Pemilihan Model ………99
d. Analisis data dan Regresi Linier Berganda …..106
e. Uji t statistic ………103
f. Uji F statistic ……….………105
g. Uji Koefisien Determinasu ….………107
h. Uji Multikolinieritas ……….………107
i. Uji Hetroskedastisitas ……….………108
commit to user
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Penurunan Kurva Permintaan barang x dan y halal………..13
Gambar 2.2 Penurunan kurva Permintaan barang x dan y haram…....….13
Gambar 2.3 Derivasi kurva permintaan…………..………..…….18
Gambar 2.4 Kurva biaya memgang uang.…………..………..………….45
Gambar 2.5 Kerangka Pemikiran…....……….………….……….40
Gambar 3.1 Kriteria Pengujian uji t...………..………..55
Gambar 3.2 kriteria pengujian uji F...………..……….……….57
Gambar IV.1 Struktur Organisasi Kantor………….……….……….73
Gambar IV.2 Daerah Kritis variabel pendapatan …..…..………....104
Gambar IV.3 Daerah Kritis Variabel Biaya…..………....104
Gambar IV.4 Daerah Kritis Variabel Religiusitas …..……….…....104
commit to user DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Posisi simpanan masyarakat di surakarta………..3
Tabel 4.1Distribusi Jenis kelamin ……….……….80
Tabel 4.8 Distribusi Ritual involvement1 ……….……….87
Tabel 4.9 Distribusi Ritual involvement 2 ………..88
Tabel 4 .10 Distribusi Ideologi Involvement 1………89
Tabel 4.11 Distribusi Ideologi Involvement 1I………90
Tabel 4.12 Distribusi Intelektual Involvement 1 ……….……….91
Tabel 4.13Distribusi Intelektual Involvement 2………..92
Tabel 4.14 Distribusi Experiential1 ……….………...93
Tabel 4.15 Distribusi consequential1 ………..94
Tabel 4.16 Distribusi consequential 2 ……….………95
Tabel 4.17 distribusi Tingkat religi ………..………..96
Tabel 4.18 hasil uji validitas ………...98
Tabel 4.24 uji Multikoliearitas ……….108
Tabel 4.25 uji Heteroskedastisitas ……….……….108
commit to user ABSTRACT
AnaLyze Saving Syariah by Virtue of Value Religion Customer
(Study Case Bank Muamalat Cash Office Loji Wetan )
Isnen Eko D
F0108078
This Study aimed to analyze the Saving based on Islamic religious
values its custumer. Variable that affect the saving of sharia is the level of income,
costs, religion.
This study use primary data thougt questionnaire to 40 person from
custumer Bank Muammalat Cash Office Loji Wetan. And then all custumer datas
is analyzed with model OLS use Eviews 0.6.
This Study Conclude that variable income significant statistically to the
saving Bank Muammalat Cash Office Loji Wetan.Evidenced by the table value of
t greater than t count (2.304 > 1.988) and the probability of t (0.0272 < 0.05)
coefficient is significant at 5% significant level. Showed that while the cost of not
having a significant on saving in the Bank Muammalat Cash Office Loji Wetan.
Variabel indicated that religuisity had no significant effect on saving Bank
Muammalat Cash Office Loji Wetan. Evidenced by the table value of t less that t
count ( 0.803 < 1.988 ) and the probability of t ( 0.4274 > 0.05 ) coefficient is not
significant at 5% significant level.
commit to user Abstraksi
ANALISIS TABUNGAN SYARIAH BERDASARKAN NILAI RELIGI NASABAH
( Studi kasus di Bank Muamalat Kantor Kas Loji Wetan)
Isnen Eko D
F0108078
Penelitian ini bertujuan menganalisis tabungan syariah berdasrkan nilai
religi nasabah. Variabel yang mempengaruhi tabungan syariah adalah tingkat
pendapatan, biaya, tingkat religi.
Penelitian ini menggunakan data primer dengan kuesioner sampel 40
nasabah dari seluruh nasabah bank muamalat kantor kas loji wetan. Penggolahan
data ini mengunakan analisis regresi linear berganda dengan memggunakan
Eviews 0.6.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah tingkat pendapatan mempengaruhi
tabungan dengan nilai t hitung yang lebih besar dari t table (2,304>1.98) dan
dengan probabilitas (0,0272<0.05) koefisien ini signifikan pada tingkat signifikan
5%. Variabel biaya tidak mempengaruhi tabungan syariah bank muamalat kantor
kas loji wetan karena koefisien positif. Variabel religi tidak mempengaruhi
tabungan syariah t hitung kurang dari t table (0.803<1.98) dan dengan probabilitas
dari t(0.4274>0.05) koefisien ini tidak signifikan pada tingkat signifikan 5%.
Kata kunci : Tabungan Syariah, Tingkat Pendapatan, Biaya, Religi, Regresi Linier
commit to user
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Kinerja perekonomian Indonesia pada tahun-tahun ini sangat di
pengaruhi oleh perekonomian global karena semakin membaiknya
pertumbuhan ekonomi global sehingga mendorong volume perdagangan
internasional dan memicu kenaikan harga komoditas-komoditas perdagangan
dunia berdampak pada tingkat pertumbuhan ekonomi indonesia. Industri
perbankkan sebagai bagian yang vital dalam sistem keuangan, kinerjanya juga
terpengaruh oleh semakin membaiknya perekonomian global. Tercermin
semakin derasnya aliran dana, pada tahun 2010 kredit dalam valuta asing
meningkat tajam dengan aliran modal yang sebagian besar bersifat jangka
pendek.
Gambaran umum kinerja perbankan semakin solid sebagaimana
tercermin pada tingkat tinggi rasio kecukupan modal (CAR) dan rasio kredit
bermasalah (NPL) yang rendah. Fungsi intermediasi perbankan juga semakin
membaik tercermin dari pertumbuhan kredit yang mencapai 22,8%. Likuiditas
valuta asing bank di pengaruhi oleh tingginya peningkatan asset luar negeri dan
dana pihak ketiga (DPK) valuta asing perbankan, kurang diikuti oleh
peningkatan kredit valuta asing. Bank sebagai intermediasi pada tahun ini
menunjukkan perbaikan. Pertumbuhan kredit yang tinggi lebih terarah ke
commit to user
yang tinggi. Kinerja industri perbankan mengarah ke perkembangan yang lebih
baik dengan menurunya beberapa risiko
Posisi simpanan masyarakat baik dalam rupiah maupun valuta asing
menurut kelompok Bank di Jawa tengah jumlahnya menunjukkan kenaikan
yang tajam. Kelompok bank yang digunakan untuk menyimpanan dana di
kategorikan menjadi 4 yakni Bank Pemerintah, Bank Swata Nasional, Bank
Asing dan Campuran dan Bank Perkreditan Rakyat. Jenis simpanan nasabah
terdiri dari Giro, Tabungan, simpanan berjangka.
Periode tahun 2006 jumlah simpanan masyarakat dalam rupiah sebesar
58.494.728 sedangkan untuk simpanan dalam valuta asing pada tahun 2006
adalah 4.511.430 untuk perkembangan tahun-tahun selanjutnya mengalami
kenaikan sampai tahun 2011 bulan maret jumlah simpanan nasabah dalam
rupiah 108.276.677 dan untuk simpanan nasabah dalam valuta asing adalah
7.819.320. dengan rata-rata pertumbuhan tahunan dari tahun 2006 sampai
dengan tahun 2011 adalah 4,6 %.
Posisi jumlah tabungan menurut kelompok Bank di Jawa Tengah
berdasarkan data untuk tahun 2006 jumlah penabung adalah 63.971.788 dan
posisi tabungan 11.439.215 ( dlm juta). Jumlah simpanan tahun setelahnya
mengalami kenaikan yang tajam dengan rata-rata pertumbuhan penabung
sebesar 3,89 % pertahun dan untuk posisi tabungan rata-rata tahunan sebesar
1,80 % pertahun. Tahun 2011 bulan maret jumlah penabung adalah
commit to user
Tabel 1. 1
Posisi Simpanan Masyarakat Berdasarkan Penghimpun Dana Kota Surakarta (juta Rp)
Akhir periode Kota Surakarta/Solo
2006 8,805,191
Posisi simpanan masyarakat Rupiah dan Valuta asing menurut
kota/kabupaten berdasarkan lokasi kantor penghimpun dana di Surakarta
menunjukkan pada tahun 2006 sebesar 8.805.191 juta. Kenaikan simpanan
masyarakat pada tahun 2008 naik tajam dengan jumlah 11,116,289 juta.
Pertumbuhan kenaikan tahunan Kota Surakarta sebesar 2,81 % pertahun.
Jumlah posisi simpanan pada tahun 2011 bulan maret adalah 14.577.570 juta.
Posisi simpanan masyarakat diatas banyak faktor yang mempengaruhi
nasabah dalam menitipkan dana mereka atau dalam artian menabung pada
sebuah bank baik Bank Umum atau BPR. Efek dari semakin selektifnya
commit to user
bank. Bank akan berlomba – lomba dalam meningkatkan kualitas pelayanan
kepada nasabah guna menambah jumlah nasabahnya. Jumlah dana yang
dititipkan semakin banyak maka jumlah penghimpunan dana akan semakin
besar sehingga keuntungan bank pun akan semakin besar.
B.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas penulis ingin mengetahui
1. Bagaimana Hubungan Pendapatan Nasabah, Biaya transaksi , Nilai Religi
Nasabah terhadap Tabungan di Bank Muamalat Cabang Surakarta.
2. Bagaimana pengaruh Pendapatan Nasabah, Biaya transaksi, Nilai Religi
Nasabah terhadap Tabungan di Bank Muamalat Cabang Surakarta.
C.Pembatasan Masalah
Semakin banyak jumlah bank yang ada Di Jawa Tengah dan penghimpunan
dana lainya maka penulis sengaja membuat batasan masalah agar tidak terjadi
silang pendapat dan penyederhanaan dalam analisis. adanya pembatasan ini
adalah :
1. Bank Muamalat Cabang Surakarta kantor Loji Wetan.
2. Penelitian ini yang akan diteliti terdiri dari atas besarnya pengaruh
Pendapatan Nasabah, Biaya Transaksi, Nilai Religi Nasabah terhadap
tabungan di Bank Muamalat Kantor Kas Loji Wetan.
3. Penelitian ini di tujukan untuk nasabah Bank Muamalat Kantor Kas Loji
Wetan
4. Karakteristik nasabah yang digunakan :
commit to user
b. Usia f. Tingkat penghasilan nasabah
c. Pendidikan g. Religi
d. Pekerjaan
e. Pendapatan
D.Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang telah dikemukakan diatas, maka tujuan
penulisan ini antara lain :
1. Mengetahui hubungan Pendapatan Nasabah, Biaya Transaksi, Nilai Religi
Nasabah terhadap Tabungan Nasabah di Bank Muamalat Cabang Surakarta.
2. Mengetahui faktor yang mempengaruhi Tabungan Nasabah pada Bank
Muamalat Cabang Surakarta.
E.Manfaat Penelitian
1. Bagi penulis
Untuk mengasah ketrampilan analisis faktor-faktor berpengaruh terhadap
keputusan nasabah dalam menabung di Bank Muamalat Kantor Kas Loji
Wetan dan mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh selama ini.
2. Bagi Perbankan
Sebagai masukan bagi Bank Muamalat Kantor Kas Loji Wetan tentang
pendapat masyarakat atau nasabah terhadap produk tabungan.
3. Bagi akademis
a. Dapat digunakan sebagai tambahan referensi bagi baik mahasiswa
commit to user
b. Sebagai bahan masukan dalam bidang pemasaran mengenai keputusan
masyarakat dalam menabung.
c. Hasil penelitian ini juga dapat digunakan oleh pihak pengelola bank
dalam menentukan kebijakan pemasaran dengan lebih tepat
d. Sebagai bahan informasi bagi penelitian lain yang akan mengadakan
penelitian lain.
4. Bagi Masyarakat
Hasil penelitian ini pula penulis berharap dapat menjadi bahan
pertimbangan dan pemikiran dalam memperkirakan arah kebijakan sistem
dunia perbankan nasional, sehingga kebijakan tersebut dapat meningkatkan
commit to user BAB II
TINJUAN PUSTAKA
A.Landasan Teori
1. Teori Permintaan
Permintaan dan penawaran suatu barang dan jasa yang digunakan oleh
konsumen sangat berhubungan dengan interaksi antara pembeli dan penjual
di pasar. Interaksi antara penjual dengan pembeli terciptanya harga suatu
barang dan jasa yang mana akan diperjual belikan di pasar. Interaksi
tersebut dapat dijelaskan dengan memahami teori permintaan dan teori
penawaran.
Teori permintaan menerangkan sifat dari permintaan konsumen pada
suatu komoditas (barang dan jasa) dan juga menerangkan hubungan antara
jumlah yang diminta permintaaan dengan tingkat harga. Teori penawaran
menerangkan sifat para penjual dalam menerangkan komoditas yang akan
dijual. Bertemunya interaksi antara permintaan dan penawaran
menunjukkan tingkat harga keseimbangan (harga pasar) serta jumlah
komoditas yang akan diperjualbelikan.
Analisis permintaan dan penawaran merupakan alat yang sangat
penting ( Sugiarto, 2002: 34)
a. Memahami respon harga dan kuantitas suatu komoditas terhadap
commit to user
teknologi, selera konsumen, harga komoditas lain dan harga faktor
produks ).
b. Menganalisis interaksi yang kompetitif antara penjual dan pembeli dalam
menghasilkan harga dan kuantitas suatu komoditas.
c. Menunjukkan kebebasan yang diberikan pasar kepada konsumen dan
produsen.
d. Menganalisis efek berbagai intervensi kebijakan pemerintah di pasar
(seperti pengendalian harga, kuota, pajak, subsidi, penerapan upah
minimum, intensif produksi).
Fungsinya satuan-satuan ekonomi individual dapat dibagi menjadi
dua kelompok besar yakni pembeli dan penjual. Pasar adalah suatu institusi
yang pada umumnya tidak berwujud secara fisik yang mempertemukan penjual dan pembeli suatu komoditas ( barang dan jasa ). Pasar dimana pembeli dan penjual melakukan interaksi dapat dibedakan menjadi pasar
komoditas dan pasar faktor. Pasar komoditas adalah interaksi antara para
pembeli dan penjual dari suatu komoditas dalam menentukan jumlah dan
harga barang atau jasa yang dijual belikan. Pasar faktor adalah interaksi
antara para pengusaha (pembeli faktor produksi) dengan para pemilik faktor
produksi untuk menentukan harga ( pendapatan ) dan jumlah faktor-faktor
produksi yang akan digunakan dalam menghasilkan barang – barang dan
jasa yang diminta masyarakat. Komoditas yang dihasilkan oleh produsen
karena dibutuhkan oleh konsumen dan karena konsumen bersedia
commit to user
perlukan itu bila harganya sesuai dengan keinginan mereka dan bila
komoditas tersebut berguna baginya. Komoditas yang dikonsumsi
mempunyai sifat yang khas sebagaimana yang terdapat dalam faktor
produksi yaitu semakin banyak komoditas tersebut dikonsumsi maka
kegunaan komoditas tersebut akan semakin berkurang. Pembeli akan
bersedia membeli lebih banyak komoditas jika harga satuan dari komoditas
tersebut menjadi lebih rendah. Permintaan seseorang atau masyarakat
terhadap suatu komoditas adalah ditentukan oleh banyak faktor antara lain
(Sugiarto, 2002: 37)
a. Harga itu sendiri
b. Harga komoditas lain yang berkaitan erat dengan komoditas tersebut
c. Pendapatan rumah tangga dan pendapatan rata-rata masyarakat
d. Corak distribusi pendapatan dalam masyarakat
e. Citarasa masyarakat
f.Jumlah penduduk
g. Ramalan mengenai keadaan di masa mendatang
Dinyatakan secara matematis fungsi permintaan ditulis sebagai berikut :
Tingkat kepuasan (utility function) digambarkan oleh kurva indiferensi (
commit to user
teori tingkat kepuasan, digunakan tiga aksioma pilihan rasional
dikemukakan : (Adi warman 2002 : 41)
1. Kelengkapan ( completeness )
Aksioma ini menyatakan bahwa setiap individu selalu dapat menetukan
keadaan mana yang lebih disukai di antara dua keadaan. A dan B` adalah
dua keadaan yang berbeda, maka individu selalu dapat menentukan
secara tepat satu diantara tiga kemungkinan.
2. Transitivitas ( Transitivity )
Aksioma ini menjelaskan bahwa jika seseorang individu mengatakan A
lebih disukai daripada B, dan B lebih disukai daripada C. Aksioma ini
sebenarnya untuk memastikan adanya konsistensi internal didalam diri
individu dalam mengambil keputusan.
3. Kesinambungan ( continuity )
Aksioma ini menjelaskan bahwa jika seseorang individu mengatakan A
lebih disukai daripada B, maka keadaan yang mendekati A pasti juga di
sukai daripada B.
Semakin tinggi indifference curve berarti semakin banyak barang yang dapat dikonsumsi konsumen, yang mempunyai makna semakin tinggi
tingkat kepuasan konsumen yang didapat. Konsumen semakin ke kanan atas
kepuasan semakin baik. Bentuk tingkat kepuasan yang convex (cembung
terhadap titik 0) menunjukkan adanya diminishing marginal rate of
commit to user
warman,2000:41) Rosullulah SAW bersabda “ orang beriman yang kuat
lebih baik dan lebih dicintai daripada orang beriman yang lemah “. Hadist lain “ Iri hati itu dilarang kecuali terhadap dua jenis oaring yaitu orang beriman yang mengamalkan dan mengajarkan ilmunya dan orang kaya yang membelanjakan hartanya di jalan Alloh “. Konsep islam bahwa yang lebih banyak ( tentunya yang halal ) lebih baik.
Memaksimalkan tingkat kepuasaan tentu ada batasnya yaitu berapa dana
yang dimiliki untuk membeli kedua jenis barang tersebut. Istilah ini disebut
budge constraint (keterbatasan anggaran). Kemiringan garis mengambarkan tingkat penggantian barang X dan Y. Tingkat kepuasan tercapai manakala
terjadi persinggungan antara kurva indiferensi dengan garis anggaran.
Teori permintaan didapat dari penurunan dari titik-titik persinggungan
antara kurva indifensi dengan garis anggaran. Semakin tinggi harga semakin
sedikit jumlah barang yang diminta. Didapatkan kemiringan kurva
permintaan yang negatife untuk barang halal, sebagaimana lazimnya kurva
commit to user
Px
PX
I/Px3 I/Px2 I/Px1
P
Q Px3
Px2
Px1
Qx3 Qx2 Qx1
Gambar 2. 1 penurunan kurva permintaan barang X dan Y adalah halal, sumber :(Adiwarman:2002:53)
Sumbu horizontal dengan tanda Q menunjukkan jumlah unit barang dan
jasa yang diminta. Sumbu vertikal dengan tanda P adalah harga barang dan
jasa yang diminta. Barang x dan barang y adalah barang halal, apabila
terjadi perubahan harga barang x(px) dengan Px1 <Px2<Px3 dan income
(I/Px1) < (I/Px2) < (I/Px3) sehingga Qx1 < Qx2 < Qx3.
Kurva yang didapati adalah antara barang halal dan barang haram, maka
commit to user
Sumbu vertikal adalah tingkat harga dan sumbu horizontal adalah jumlah
barang yang akan di minta. Apabila terjadi perubahan pada barang X dengan
dan income tetap maka
sehingga , dengan semakin tinggi harga, semakin sedikit
jumlah barang yang diminta. Kita juga mendapatkan kemiringan kurva
permintaan yang negatife untuk barang halal dalam pilihan halal X dan
haram Y.
Pengaruh Faktor Bukan Harga terhadap Permintaan
Hukum permintaan membedakan perhatian pada pengaruh harga suatu
komoditas terhadap jumlah komoditas tersebut yang diminta. Kenyataan
banyaknya permintaan suatu komoditas juga ditentukan oleh berbagai faktor
commit to user
1. Kaitan dengan komoditas dengan berbagai jenis komoditas lain
Hubungan dengan komoditas lain dibedakan menjadi
a) Komoditas Pengganti
komoditas yang dapat menggantikan fungsi dari komoditas lain
sehingga harga komoditas pengganti dapat mempengaruhi permintaan
komoditas yang dapat digantikan.
b) Komoditas Penggenap
Komoditas yang selalu digunakan bersama-sama dengan komoditas
lainnya.
c) Komoditas Netral ( Neutral commodities )
Komoditas yang tidak mempunyai hubungan sama sekali dengan
komoditas lainnya sehingga perubahan permintaan atas salah satu
komoditas tidak akan mempengaruhi permintaan komoditas lainnya.
2. Pendapatan Para Pembeli
Pendapatan para pembeli merupakan faktor yang sangat penting dalam
menentukan pola permintaan atas berbagai jenis komoditas. Pendapatan
merupakan suatu gambaran tingkat kemampuan seseorang dalam
memenuhi kebutuhan materi dalam satuan waktu tertentu yang umumnya
digunakan dalam waktu satu bulan. Tingkat pendapatan dapat dikatakan
sebagai standart hidup yang berlaku dimasyarakat. Penggolongan
pendapatan sering terdapat dalam lingkungan masyarakat sehingga ada
masyarakat berpendapatan rendah, masyarakat berpendapatan menengah
commit to user
Sifat itu maka jenis barang dapat dibedakan menjadi 4 golongan yakni :
a. Barang Inferior ( Inferior goods )
Barang yang permintaannya justru berkurang bila pendapatan seorang
bertambah tinggi. Pembeli yang mengalami kenaikan pendapatan akan
mengurangi pengeluarannya untuk barang-barang inferior dan
mengantikannya dengan barang lain yang lebih baik mutunya.
b. Barang Esensial ( Pokok)
Barang yang sangat penting artinya dalam kehidupan masyarakat
sehari-hari. Umumnya barang barang esensial terdiri dari kebutuhan
pokok masyarakat.
c. Barang Normal
Barang yang mengalami kenaikan permintaan seiring dengan naiknya
pendapatan seorang. Sebaliknya jumlah permintaannya berkurang bila
pendapatan konsumen berkurang.
d. Barang Mewah
Barang mewah adalah jenis barang yang dibeli orang apabila
pendapatan mereka sudahh relative tinggi.
3. Distribusi pendapatan
Perubahan distribusi pendapatan dapat mempengaruhi corak
permintaan terhadap berbagai jenis barang. Bila konsentrasi pendapatan
berada dikalangan kelas atas, maka permintaan akan komoditas mewah
maupun komoditas sekunder akan meningkat. Sekarang bila konsentrasi
commit to user
yang dibutuhkan oleh kelas bawah akan meningkat dan permintaan akan
komoditas mewah akan menurun.
4. Jumlah penduduk
Pertambahan penduduk biasanya diikuti dengan perkembangan akan
permintaan suatu komoditas karena dalam kondisi tersebut akan lebih
banyak orang yang membutuhkan komoditas tersebut.
5. Cita Rasa Masyarakat
Perubahan cita rasa masyarakat mempengaruhi permintaan. Bila selera
konsumen terhadap suatu komoditas meningkat maka permintaan
komoditas tersebut akan meningkat, demikian pula bila selera konsumen
berkurang maka permintaan komoditas tersebut menurun. Misalkan
selera masyarakat karena suatu sebab telah berubah dan mereka sudah
tidak menyukai komoditas X lagi, maka mereka hanya bersedia
membayar dengan harga satuan yang lebih rendah untuk jumlah
komoditas X yang sama. Kurva permintaan barang X itu telah bergeser
ke kiri.
6. Ramalan /Ekspektasi ( Perkiraan Harga-harga barang dan pendapatan di
masa depan )
Perubahan yang diramalkan mengenai keadaan perekonomian masa
depan dapat mempengaruhi permintaan akan suatu komoditas. Bila
prospek suatu komoditas dimasa datang baik, maka permintaan
commit to user
komoditas tersebut akan turun. Perubahan permintaan dapat dibedakan
menjadi :
a. Pergerakan sepanjang kurva permintaan.
Perubahan permintaan sepanjang kurva permintaan terjadi bila harga
komoditas yang diminta berubah ( naik atau turun).
b. Pergerseran sepanjang kurva permintaan
Disebabkan oleh perubahan permintaan yang ditimbulkan oleh
faktor-faktor selain harga komoditas tersebut.
2. Teori Perilaku konsumen
Teori perilaku konsumen adalah bagaimana seorang konsumen dengan
uang atau pendapatan dibelanjakan/dikonsumsi untuk mencapai kepuasan
maksimum. Kepuasan untuk mengkosumsi barang bukan tak terbatas tetapi
konsumen yang dibatasi oleh pendapatan yang tetap ( Sugianto,2002:170).
Mereka memproritaskan barang-barang yang dirasa penting untuk
didahulukan.
Teori konsumen neo klasik mengasumsikan bahwa individu bertindak
rasional dan dengan kendala yang ada, berupaya untuk memaksimumkan
kepuasan terhadap konsumsi 2 barang yaitu X dan Y. Kepuasan yang
diperoleh dengan mengonsumsi barang tersebut disebut utilitas terhadap
barang X dan Y ( Sugianto,2002:172). Seorang konsumen akan selalu
berusaha untuk mencapai utilitas maksimum, pencapaian utilitas maksimum
commit to user
mengarah pada tujuan dari teori permintaan. Kurva permintaan dapat
diturunkan dari memaksimumkan kepuasan atau utilitas yang kemudian
akan mengahsikan kurva permintaan biasa ( ordinary demand Curve) .
Y
Gambar 2. 3 Derivasi Kurva Permintaan:(Sugiarto:2002:171).
Gambar di jelaskan apabila harga barang lebih murah atau
mengalami penurunan maka permintaan konsumen terhadap barng X akan
naik begitupula sebaliknya. Terpenuhiya permintaan konsumen terhadap
barang X maka kepuasan yang diharapakan juga akan tercapai.
Keseimbangan apabila barang tersebut harganya turun maka permintaan
akan barang tersebut akan mengalami penisngkatan. ( Sugiarto, 2002:175)
Konsumsi Intertemporan Konvensional adalah konsumsi yang dilakukan
dalam dua waktu yaitu masa sekarang (periode pertama) dan masa yang
commit to user
penjumlahan konsumsi dan tabungan secara matematis ditulis (adi
warman,2002: 66 )
Y= C+S
Persamaaan di atas dapat diketahui bahwa semakin besar konsumsi pada
periode pertama, akan semakin kecil tabungan dan konsumsi periode kedua.
Keadaan terjadi selisih antara pendapatan dengan jumlah uang yang
digunakan untuk konsumsi, perilaku konsumen dapat dibagi menjadi
1. Lender ketika jumlah konsumsi lebih kecil daripada pendapatan.
2. Borrower ketika jumlah konsumsi lebih besar dari pada pendapatan.
3. Polonius point ketika jumlah konsumsi sama dengan jumlah pendapatan.
Monzer Kahf (1981) mengembangkan pemikiran konsumsi
intertemporal islami, dengan memulai membuat asumsi (adi warman,2002 :
67 )
1. Islam dilaksanakan oleh masyarakat
2. Zakat hukumnya wajib
3. Tidak ada riba dalam perekonomian
4. Mudharabah merupakan wujud perekonomian
5. Pelaku ekonomi mempunyai perilaku memaksimalkan
Konsep islam konsumsi intertemporal dijelaaskan oleh hadist
commit to user
telah kamu makan dan apa yang telak kamu infakkan “. Oleh karena itu persamaan menjadi
Y= ( C + Infak ) + S
Rasionalisme adalah salah satu istilah yang paling bebas digunakan
dalam ekonomi, karena segala sesuatu dapat dirasionalkan sekali kita
mengacunya kepada beberapa aksioma yang relevan. Teori perilaku
konsumen yang dikembangkan barat setelah timbul kapitalisme merupakan
sumber dualitas (Machnun:17), yakni rasional ekonomik dan utilitarianisme.
Rasionalisme ekonomik menafsirkan perilaku manusia sebagai sesuatu yang
dilandaskan pada perhitungan yang cermat yang di arahkan dengan
pandangan ke depan dan persiapan terhadap keberhasilan ekonomik.
Keberhasilan ekonomik secara ketat didefinisikan sebagai ” membuat uang
dari manusia “, memperoleh harta baik dalam pengertian uang atau berbagai
komoditas adalah tujuan hidup yang terakhir dan pada saat yang sama,
merupakan tongak pengukuran keberhasilan ekonomi “.
Utilitarianisme adalah “sumber nilai-nlai dan sikap sikap moral.
Kejujuran berguna karena ia menjamin kepercayaan, demikian juga
ketetapan waktu, ketekunan bekerja dan sikap hemat “
Dua inilah sumber teori perilaku konsumen, teori ini mempertimbangkan
maksimisasi pemanfaatan sebagai tujuan konsumen yang dipostulasikan,
commit to user
“ yang tujuan tunggal adalah mendapatkan kepuasan ekonomik pada tingkat
tertinggi dan dorongan satunya-satunya adalah kesadaran akan uang.
Teori ini sudah melampaui dua tahap . Tahap pertama adalah berkaitan
dengan teori marginal, yang berdasarkan teori tersebut pemanfaatan
konsumen secara tegas dapa diukur dalam satuan-satuan pokok. Konsumen
mencapai keseimbangan ketika dia memaksimalkan pemanfaatannya sesuai
dengan keterbatasan penghasilan, yakni ketika rasio-rasio
pemanfatan-pemanfatan marginal dari berbagai komoditas sama dengan rasio-rasio
harga-harga uang masing-masing.
Tahap kedua yang lebih modern mengatur kemungkinan diukurnya dan
kardinalitas pemanfaatan itu. Berbagai kondisi yang sekarang menjadi
kesamaan antara tarip marginal substitusinya yakni garis miring dari kurva
tetap, dan rasional-rasional harga uang, yakni garis miring dari
keteterbatasan penghasilan itu. Rasionalisme islam dinyatakan sebagai
alternatife yang konsisten dengan nilai-nilai islam. Unsur – unsur pokok dari
rasionalisme islam adalah sebagai berikut : (Machnun: 18)
1. Konsep keberhasilan
Konsep keberhasilan dalam islam senantiasa dilkaitkan dengan
nilai-nilai moral M.N. Saddiqi mengatakan : keberhasilan terletak dalam
commit to user
pada setiap langkah, individu Muslim berusaha berbuat selaras dengan nilai-nilai moral.
Kebaikan, dalam peristilah islam berarti sikap positif terhadap
kehidupan dan orang lain. hal paling buruk adalah meninggalkan
kehidupan ddan masyarakat atau melaksanakan negatife terhadapnya.
2. Skala Waktu Perilaku Konsumen
Islam terdapat adanya Hari Kiamat dan kehidupan di akhirat secara
ketat dengan kepercayaan terhadap adanya Allah. Hal ini memperluas
cakrawala bahwa setiap muslim mengenai waktu setelah terlampauinya
kematian. Memiliki dua efek sejauh menyangkut perilaku konsumen,
pertama akibat dari pemilihan perbuatan itu sendiri dari dua bagian,
yakni efek langsung dalam kehidupan di dunia sekarang dan efek yang
kemudian dalam kehidupan di akhirat yang akan datang. Manfaat yang
diperoleh adalah keutuhan nilai nilai sekarang dari kedua efek ini. Kedua
adalah manfaat alternatife dari penghasilan seseorang ditingkatkan
jumlahnya dengan dimasukkan semua keuntungan yang akan diperoleh
hanya pada kehidupan di akhirat yang akan datang.
Lebih dari itu menurut ajaran islam setiap muslim wajib
mempergunakan sebagian waktunya untuk mengingat Allah, dia harus
menyumbangkan sebagain tenaganya untuk meyiarkan kebenaran dan
amal shaleh dan harus memanfaatkan waktu dan usaha untuk
meningkatkan kehidupan spriritual moral ekonomi masyarakat. Sesuai
commit to user
kehancuran dunia sedangkan dia melihat tanaman kecil di tanganya dan dia mampu menanamnya di tanah, dia harus melakukanya. Alloh akan member imbalan pahala atas perbuatanya itu “.( HR Bukhori)
3. Konsep Harta
Islam menggagap harta sebagai anugerah dari Alloh SWT, As Sibai
berpendapat bahwa islam tidak membenarkan adanya kemiskinan,
dengan mengacu sanda Nabi Muhammad SAW “ kemiskinan hampir –
hampir mendekatkan orang kepada pengingkaran terhadap islam ( kekufuran) “. Orang mukmin dalam Al Quran dilukiskan sebagai salah satu di antara “ orang-orang yang ketika membelanjakan harta, tidak
berlebih-lebihan dan tidak menimbulkan keburukan, tetapi
(mempertahankan) keseimbangan yang adil diantara sikap-sikap
(ekstrim)”.
Semangat islam dalam kaitanya dengan harta dan pembelanjaannya
diterangkan dalam dua sabda Nabi Muhammad SAW “ Suatu ketika Nabi
(Muhammad saw) bertanya kepada sahabatnya : “ kepada siapakah di
antara kamu harta milik ahli warisnya lebih berharga daripada miliknya
sendiri? Mereka menjawab: ” setiap orang menganggap harta miliknya
sendiri lebih berharga daripada milik ahli warisnya .” Kemudian Nabi
bersabda : “ Hartamu adalah apa yang kamu pergunakan dan harta ahli
warismu adalah yang tidak kamu pergunakan”.
“ Tidak ada sedikit pun di antara yang kami punyai (yakni harta dan
commit to user
gunakan habis, yang kamu pakai dan kamu anggalkan dan yang kamu
belanjakan unutk kepentingan bersedekah, yang imbalan pahalanya kamu
simpan untukmu” (Muslim dan Ahmad). Inilah komponen dalam
keberadaan perilaku mu;min, kajian terhadap ekonomi menunjukkan
bahwa asumsi terhadap motivasi yang sekedar materialistik jelas tidak
realistik.
3. Tabungan Mudharabah
Tabungan Mudharabah adalah tabungan yang berdasarkan prinsip
Mudharabah Muthaqah. Bank syariah mengelola dana yang
diinvestasikan oleh penabung secara produktif, menguntungkan dan
meiliki prinsip syariah. Hasil keuntungan akan dibagikan kepada
penabung dan bank sesuai perbandingan bagi hasil atau nisbah yang
disepakati bersama ( Kamen,2003).
a. Dasar – dasar hukum Tabungan Mudharabah
Para cendekiawan Fiqih islam meletakkan mudharabah pada posisi
yang khsusus dan meberikan landasan hukum tersendiri (kamean,
1992)
1. Al-Quran Surat Al-Muzammil (73)/20 :
Artinya “ dan Orang-orang yang berjalan dimuka bumi mencari
sebagian karunia Alloh “. Mudharib sebagai entrepreneur adalah sebagian dari orang-orang yang melakukan dharib (perjalanan)
commit to user
2. Sunnah Rasululloh SAW
Ialah dari Suhaib r.a. bahwa Rasullah SAW bersabda :
“ tiga perkara didalam terdapat keberkahan, 1. Menjual dengan
pembayaran secara kredit 2. Muqaradhah (nama lain dari
mudharabah ) dan 3. Mencampur gandum dengan tepung untuk
keperluan rumah dab bukan unutk di jual “ ( HR. Ibnu Majah ).
Diriwayatkan oleh Inu Abbas bahwasanya Sayyidina Abbas jika
memberikan dana ke mitra usahanya secara mudharabah, ia
mesyaratkan agar dana tidak merugikan lautan, menuruni lembah
yang berbahaya, atau membeli ternak yang barparu-paru basah,
jikalau menyalahi peraturan maka ayang bersangkutan bertanggung
jawab atas dana tersebut. Disampingkanyalah syarat-syarat tersebut
kepada Rasulollah SAW dan beliau pun memperkenankanya (
majma’Azzawaid 4/161 )
4. Pengaruh Religiusitas
Beberapa ahli ekonomi syariah telah membuat kesimpulan menarik
berkaitan dengan hubungan antara perilaku ekonomi ( economic behavior )
dan tingkat keyakinan/keimanan masyarakat (Omer, 1992). Perilaku
ekonomi sangat ditentukan oleh tingkat keimanan seseorang atau
masyarakat. Perilaku ini kemudian membntuk kecenderungan perilaku
konsumsi dan produksi di pasar (Mehboob ul Hassan, 2007). Terdapat 3
karakteristik perilaku ekonomi dengan menggunakan tingkat keimanan
commit to user
1. Keimanan ada pada tingkat yang cukup baik, maka motif berekonomi (
berkonsumsi/menabung atau produksi ) akan didominasi oleh motif
mashlahah (public interest) kebutuhan (needs) dan kewajiban
(obligation). Atau dengan kata lain muslim taat.
2. Ketika keimanan ada pada tingkat yang kurang baik, maka motif
nerekonomi (berkonsumsi/menabung atau berproduksi) tidak hanya
didominasi oleh tiga hal tersebut, tetapi juga akan dipengaruhi secara
signifikan oleh ego, rasionalisme (materalisme) dan keingginan yang bersifat individulistik. karakter ini disebut sebagai muslim kurang taat.
3. Keimanan ada pada tingkat yang buruk, maka motif berekonomi
(berkonsumsi/menabung atau berproduksi) akan didominasi oleh
nilai-nilai individualistik (selfishness), ego, keingginan dan rasionalisme. Karakter ini dikategorikan sebagai muslim tidak taat.
Harun Nasution (1973) menyebutkan sebagai nilai-nilai ajaran agaman yang
diyakini tidak mustahil dan tidak bertentangan dengan logika yang
kemudian diekspresikan dalam kehidupan sosial kemasyarakatan. Glock dan
Stark (1968) menganalisis religuitas ke dalam lima dimensi yaitu:
1. Dimensi idiologi/keyakinan berkenaan denga seberapa tingkat keyakinan
seseorang terhadap kebenaran ajaran agamanya, terutama terhadap
ajaran-ajaran yang fundamental atau bersifat dogmatis, isi dari dimesi
keyakinan adalah menyangkut keyakinan tentang adanya Alloh,
Malaikat, Rosul/Nabi, Kitab Alloh, Surga, Neraka, Qodho dan Qodar (
commit to user
2. Dimensi ritualistik/praktik berkenaan dengan seberapa tingkat kapatuhan
seseorang dalam mengerjakan kegiatan-kegiatan ritual sebagaimana
diperhatikan atau dianjurkan oleh agama yang dianutnya. isi dimensi ini
meliputi Shalat, Puasa, Haji (bila berkemampuan), pembacaan
Al-Qur’an, berdoa. (Ancok dan Suroso, 2002)
3. Dimensi eksperiensial/pengalaman berkenaan dengan seberapa tingkat
seseorang dalam merasakan dan mengalami perasaan-perasaan dan
pengalaman religius. islam dimensi ini meliputi perasaan dekat dengan
Alloh, dicintai Alloh, doa-doa sering dikabukan, perasaan tentram dan
bahagia karena menuhankan Alloh (ancok dan Suroso, 2000) dan
diselamatkan dari musibah, menerima pendapat yang tidak terpikirkan
sebelumnya, hibah, hadiah, warisan.
4. Dimensi intelektual/pengetahuan berkenaan dengan seberapa tingkat
pengetahuan dan pemahaman seseorang terhadap ajaran agamanya,
terutama mengenai ajaran pokok sebagaimana termuat dalam kitab suci.
Isi dimensi ini meliputi pengetahuan Al Qur’an, pokok-pokok ajaran
yang harus diimani dan dilaksanakan, hukum Islam (ancok .2002) dan
pemahaman terhadap kaidah-kaidah keilmuan ekonomi islam/perbankan
syariah.
5. Dimensi pengalaman/konsekuensi berkenaan dengan seberapa tingkat
seseorang dalam berperilaku yang dimorivasi oleh ajaran agamanya.
Perilaku yang dimahsud adalah perilaku duniawi sebagaiana individu
commit to user
menolong, menjaga amanat, dll ( ancok dan Suroso, 2002) dan metahuhi
serta menjalankan norma-norma islam dalam budaya, bermasyarakat,
berpolitik dan berekonomi.
Kemantapan dan keteguhan serta keyakinan seseorang terhadap
kehalalan operasionalisasi perbankan syariah dalam segala produk dan
aspek hukumnya merupakan cermin religuitas (Arie Mooduro,2006) ketika
ukuran perilaku ekonomi dilihat dari sisi pemanfaatan perbankan, maka
menurut mehboob ul Hasan (2007) diklasifikasikan menjadi 3 karakter :
1. Muslim taat yang benar-benar menghindari bank konvensional yang
berbasisis bungan. Kelompok ini memmainkan peran peting dalam
kesuksesan bank islam.
2. Muslim yang kurang taat yang memiliki rekening di bank islam dan bank
konvensional
3. Muslim tidak taat yang hanya memilliki rekening di bank konvensional
meski ada bank islam di wilayah sekitar mereka.
Deskripsi diatas, maka variabel religiusitas dalam penelitian ini di proksi
dengan ukuran dimensi ideologi, ritual, pengalaman, intelektual dan
konsekuensi.dimensi ritual dan ideologi berkaitan dengan kualita
menjalankan shalat, puasa dan haji. Sedangkan dimensi intelektual,
pengalaman, kosekuensi berkai dengan kualitas pemberian zakat, shadaqoh
dan perilaku social ekonomi yang berdasarkan pada landasan syariah. Latar
commit to user
Dimana
RG = Religiusitas
Ideo/keyakn = ideolofi/keyakinan ( kepercayaan mutlak akan
kebenaran ajaran agama )
Rtl/Prakt = ritual/praktek ( mengerjakan kegiatan-kegiatan
ritual shalat, haji)
Eks/Pengalm = Eksperensial ( pengalaman religious dalam
kehidupan sehari )
Intel/peng = intelektual ( pengetahuan dan pemahaman
seseorang mengenai ajaran pokok sebagaimana
termuat dalam kitab suci agamanya )
Konsks = konsekuensi ( komitmen unutk menjalankan
ajaran agamanya dalam kehidupan ehari-hari,
misalnya zakat, shadaqah ).
Maka dapat di rumuskan sebagai berikut
Dimana S = tabungan
commit to user
5. Pengaruh pendapatan
Keynes berpendapat bahwa tabungan adalah bagian dari pendapatan yang
tidak dikonsumsi. Tabungan merupakan fungsi tingkat pendapatan yang
siap dibelanjakan ( disposable income ). Menurut Keynes tidak semua
pendapatan yang diperoleh masyarakat dibelanjakan unutk barang dan jasa,
tetapi sebagian di tabung. Tingginya tingkat tabungan bergantung kepada
besar kecilnya pendapatan yang siap dibelanjakan. Hasrat menabung
meningkat sesuai dengan tingkat pendapatan. fungsi konsumsi
; maka fungsi tabungannya menjadi
karena
1.
2. jika maka
Y- cY
Secara umum fungsi tabungan dapat di tulis dengan persamaan:
Keterangan : S = tabungan
S0 = aoutonomus saving atau tabungan yang
commit to user
Y = Pendapatan
S = marginal Propensity to save ( MPS) yakni
Perubahan tabungan yang disebabkan oleh
perubahan pendapatan.
Persentase dari pendapatan yang ditabung menunjukkan perilaku secara
keseluruhan dalam mengalokasikan pendapatannya. Persentase ini disebut
Propensity to save. Sedangkan yang diperuntukan sebagai konsumsi disebut
Propensity to consume.
Menurut pandangan Crouch (1972) analisis konsumsi atau tabungan
tidak dapat dilepaskan dari faktor pendapatan. Sebab pendapatan akan
digunakan untuk keperluan konsumsi dan tabungan dengan berbagai
alternatife. Harga dan pendapatan saat ini sama dengan masa yang akan
datang maka perubahan pendapatan akan
mengakibatkan perubahan intersep pada persamaan konsumsi.
Hubungan antara tabungan dengan pendapatan dimulai dari hipotesis
Keynes yang menyatakan bahwa rata-rata MPS ( Marginal Propensity to
save ) meningkat dengan meningkatnya pendapatan. Induk dari kesimpulan ini adalah dari hukum psikologi Keynes :
1. Hukum Psikologi Keynes yang dinyatakan sebagai fungsi tabungan (
commit to user
dan MPS
adalah 1 dengan spesifikasi persamaan APS ( average
propensity to save ) akan meningkat dengan meningkatnya pendapatan.
Jika maka APS £ MPS.
2. Hukum pskilogi Keynes yang menyatakan bahwa MPS merupakan
fungsi increasing dari tingkat pendapatan dan formulasikan :
dan > 0 dan merupakan koefisien elastisitas. Keynes
mengambarkan bahwa tabungan dipengaruhi secara positif oleh
pendapatan dan dipengaruhi secara negative oleh tingkat konsumsi.
Keputusan setiap unit ekonomi untuk menabung ternyata
ditentukan oleh kemampuan (ability to save = A), kemauan ( wiling to
save = W ) dan kesempatan ( opportunity to save = O ). Sedangkan kemauan ( ability ) menabng ditentukan oleh pendapatan (y) struktur penduduk/tingkat ketergantungan (N) dan kekayaan (K). maka tingkat
pendapatan berpengaruh positif (+) terhadap tabungan. Secara matematis
dapat di tulis
Dimana S = tabungan ( saving )
commit to user
6. Pengaruh Biaya Transaksi
Teori Permintaan uang yang menekankan peran uang sebagai media
pertukaran disebut teori transaksi (transaction theories). Teori ini
menyatakan bahwa uang adalah aset yang didominasi dan menekankan
bahwa orang mmegang uang, tidak seperti aset lain untuk melakukan
pembelian. Teori ini mengasumsikan bahwa uang mempunyai biaya dari
menerima tingkat pengembalian yang rendah dan manfaat yang membuat
transaksi lebih aman. Fokus analisis biaya transaksi adalah biaya melakukan
transaksi yang bagi individu untuk mencapai pendistribusiannya.
Keberhasilan melaksanakan transaksi tidak terlepas dari batasan-batasan :
1. Rasionalitas
Biaya transaksi bekerja berdasarkan asumsi bahwa individu dan
organisasi berperilaku rasional. Menunjukkan bahwa semangat
rasionalitas ada dalam prosess pengambilan keputusan yang sistematis
yang memandu analisis setiap saluran biaya transaksi.
2. Oportunitisme
Oportunitis merupakan kendala yang menghalangi penilian akurat biaya
transaksional. Oportunisme mengacu pada situasi dimana informasi telah
disebarkan dengan tujuan menyamarkan tujuan seseorang atau makna.
3. Ketidakpastian
Individu selalu beroperasi di lingkungan yang tak terduga, sehingga
commit to user
sempurna sehingga meningkatnya ketidakpastian, menjadikan lebih sulit
untuk memperkirakan biaya transaksi.
Model Baumol-Tobin menjelaskan bagaimana teori transaksi
menjelaskan fungsi permintaan uang. Model ini menganalisis biaya dan
manfaat dari memegang uang. Manfaatnya adalah kenyamanan, orang-orang
tidak perlu pergi ke bank setiap kali mereka malakukan transaksi. Biaya
kenyamanan ini merupakan hilangnya bunga yang akan mereka terima jika
uang yang mereka simpan di bank akan menghasilkan bunga.
Biaya
Jumlah Perjalanan ke bank, N Biaya Total
Biaya Perjalanan ke bank FN
Bunga yang hilang =iY/2N
N*
Gambar 2. 4 Kurva biaya memegang uang:(Mankiw:2007:511).
Gambar menunjukkan bahwa biaya total bergantung pada N, ada N yang
meminimalkan biaya total. Nilai N optimal dinyatakan dengan N*.
sehingga persamaan memegang uang rata-rata = Y/(2N*)
commit to user
Persamaan ini menjelaskan bahwa individu memegang uang lebih banyak
uang jika biaya tetap pergi ke bank F lebih tinggi, jika pengeluaran Y lebih
tinggi atau jika tingkat bunga i lebih rendah. Implikasi dari model
Baumol-Tobin adalah setiap perubahan biaya tetap pergi ke bank F mengubah fungsi
permintaan uang.
B. Penelitian terdahulu
Muchtolifah (2007). Melakukan penelitian tujuan untuk mengetahui
pengaruh pendapatan perkapita, jumlah penduduk, tingkat inflasi dan
jumlah kantor bank terhadap jumlah tabungan masyarakat pada bank.
Pengumpulan data diperoleh dari BPS yaitu dari tahun yang diambil dalam
kurun waktu 15 tahun dari tahun 1991 sampai dengan tahun 2005. Teknik
analisis Regresi Linier Berganda. Hasil penelitian ini bahwa pendapatan
perkapita, tingkat inflasi dan julah kantor bank umum berpengaruh
signifikan dan berhubungan positif terhadap jumlah tabungan masyarakat.
Aiyub (2007) melakukan penelitian ini dengan populasi adalah seluruh
petani seluruh kepala keluarga yang mengusahakan usaha tani kedelai dan
cabai. Keseluruhan sampel menjadi 60 sampel dengan Stratified random
sampling. Hasil penelitian ini kedelai dan cabai dimasing-masing kecamatan sampel merupakan komoditas unggulan.
Sumantri (2008) melakukan penelitian faktor – faktor yang
mempengaruhi perilaku tabungan rumah tangga sangat komplek dan
commit to user
ekonomi. Penelitian dilakukan terhadap 30 rumah tangga di kota Semarang
dengan Purposive sampling. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini
deskriptif dan estimasi log-linier dengan metode OLS. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa perilaku menabung rumah tangga dipengaruhi secara
positif oleh pendapatan permanen dan harapan hidup serta dipengaruhi
secara negatife oleh umur, dependency ratio dan konsumsi.
Wiwiek (2010) melakukan penelitian betujuan untuk menganalisis
kriteria seleksi yang dipertimbangkan konsumen individu dalam memilih
bank syariah, mengetahui tingkat pengetahuan konsumen terhadap produk
perbankan syariah, serta menganalisis sikap konsumen terhadap bank
syariah. Subyek penelitian ini adalah konsumen individu yang
menggunakan jasa Bank Muamalat Indonesia serta Bank Syariah Mandiri di
Kabupaten Banyumas Purwokerto. Metode analisis yang digunakan dalam
penelitian ini adalah deskriptif statistik dan analisis faktor. Hasil penelitian
adalah ada tujuh faktor yang mempengaruhi adalah persepsi, proses, kondisi
fisik, harga, sumber daya manusia, sosial dan faktor lokasi. Persepsi
merupakan faktor yang paling penting berpengaruh terhadap keputusan
konsumen dalam memilih bank syariah. Sebagian responden memiliki
keterbatsan pengetahuan tentang produk perbankan syariah. Kosumen lebih
mempertimbangkan laba atau bagi hasil yang ditawarkan bank syariah
dibanding faktor lainnya.
Tri (2004) melakukan penelitian ini bertujuan mengkaji pengaruh produk
commit to user
ekspor netto terhadap tabungan daerah secara agregat maupun tabungan
pemerintah daerah dan tabungan masyarakat daerah secara parsial baik
dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang. Data yang diamati
dalam penelitian ini adalah data tahunan runtut waktu periode observasi
1983-2001. Model estimasi yang digunakan adalah pendekatan kointegrasi
dan model koreksi kesalahan (ECM). Hasil dalam jangka pendek ketiga
variabel bebas berpengaruh positif terhadap tabungan daerah dan tabungan
masyarakat daerah sesuai dengan hipotesis. Dalam jangka panjang variabel
produk domestic regional bruto yang berpengaruh positif terhadap tabungan
daerah, tabungan pemerintah daerah dan tabungan masyarakat daerah,
sedangkan variabel tingkat bunga deposito 3 bulan dan penerimaan ekspor
netto berpengaruh secara negative terhadap ketiga variabel tak bebas.
Tahun 2007 di Pakistan variabel dependen yang digunakan adalah
perilaku menabung pada bank islam, dan variable independen adalah jumlah
penduduk muslim, dan kekuatan visi keislaman (religuitas) data penelitian didapatkan melalui penggunaan istrumen kuesioner yang disusun dengan
tingkat reliabilitas . data yang dianalisis dengan teknik analisis deskriptif
dan analisis multiple diskriminan. Kesimpulan yang diperoleh dari
penelitian ini antara lain adanya kekuatan visi keimanan (religuitas) mendorong persepsi masyarakat, bahwa tingkat bunga tabungan tidak
menjadi persoalan bagi sebagian besar umat muslim. Meraka lebih memilih
retun investasi yang sah atau diperbolehkan agama, tidak menjadi soal
commit to user
atau inflasi dari bank konvensional. Masyarakat menabung pada bank
konvensional karena kurang tau penarangan tentang bunga.
Efriyani (2009) melakukan penelitian Model Tabungan Rumah Tangga
Kota Semarang. Untuk menganailis maka diperlukan data primer dan
sukender. Jumlah sampel rumah tangga yang mempunyai pekerjaan, dan
penduduk semarang. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 270. Untuk
proses analisis, maka dalam penelitian ini dengan menggunakan model
log-linier yang didasarkan pada fungsi utility. Hasil penelitian ini pendapatan permanen, pendapatan sementara, umur kepala keluarga, pendidikan kepala
keluarga, jenis pekerjaan dan harapan hidup, dependency ratio, kredit,
asuransi dan ekspektasi rasional terhadap inflasi mempunyai hubungan yang
konsisten dengan teori. Tabungan tumah tangga dipengaruhi secara positif
dan significant oleh variabel independen.
Munrokhim (2007) melakukan penelitian Bunga Bank, Bagi Hasil dan
Religiuisitas : suatu investasi loyalitas nasabah terhadap perbankan syari’ah.
Pentuan sampel dalam penelitian ini adalah secara bertingkat, dimana pada
level pertama peneliti menetukan bank. Dalam penelitian ini jumlah sampel
157 responden. Motode analisis data yang digunakan adalah mengunakan
regresi dengan dummy dependen variabel, dengan model Logit. Hasil
menunjukkan bahwa tingkat religiusitas masyarakt tidak signifikant
mempengaruhi keputusan nasabah untuk bergabung dengan bank syariah.
commit to user
yang negative. Untuk atribut bank (ATBANK) menujukan hubungan yang
positif.
Muhlis (2011) melakukan penelitian dengan judul Perilaku Manabung Di
Perbankan Syariah Jawa Tengah . Tujuan melakukan penelitian ini
menganilisis berbagai faktor yang berpengaruh terhadap perilaku menabung
nasabah di perbankan syariah yang terbagi menjadi kelompok nasabah
muslim yang hanya menabung di bank syariah (n1) nasabah muslim yang
menabung bersama-sama di bank syariah dan bank konvensional (n2) dan
nasabah non muslim (n3).
Data penelitian ini adalah data primer yang diperoleh melalui angket
kepada 400 orang dari 295.498 nasabah bank umum syariah di jawa tengah.
Selanjutnya data nasabah dianalisis dengan model OLS dan Logit dengan
menggunakan soffware eviews 6.0
Kesimpulan utama dari penelitina ini menyatakan bahwa perilaku
menabung di bank syariah lebih besar dipengaruhi oleh variabel bagi hasil.
Variabel ini berpengaruh paling besar dan signifikan di banding variabel
lainnya pada semua kelompok nasabah n1,n2,n3. Sedangkan religiusitas
significant hanya bagi nasabah n1. Temuan lain yang signifikant
ditunjukkan oleh variabel bungan bank konvensional dan kepercayaan .
commit to user
C. Kerangka Pemikran Teoritis
Dalam kerangka pemikran teoritis ini, mengambarkan adanya pengaruh
pendapatan Nasabah, Biaya Transaksi, Tingkat Religuisitas, terhadap
Tabungan Syariah . Selanjutnya berdasarkan uraian di atas maka kerangka
pikir teoritis dalam penelitian ini seperti pada gambar di bawah ini :
Pendapatan
Biaya
Religiusitas
Tabungan Syariah
Gambar 2. 5 Kerangka pemikiran
Berdasarkan kepada kerangka bangun disetiap variabel di atas, maka
permodalan perilaku menabung :
Dimana =
S = Tabungan
Inc = Pendapatan
Cost = Biaya
commit to user Hipotesis
Berdasarkan paparan teori dan studi empiris di atas, maka dirumuskan
hipotesis faktor yang mempengaruhi intensitas menabung di perbankan bagi
Nasabah Muslim yang menabung pada Bank Muamalat Kantor Kas Loji
Wetan :
1. Diduga tingkat Pendapatan nasabah memberikan pengaruh positif
terhadap jumlah Tabungan Syariah Nasabah
2. Diduga tingkat Biaya memberikan pengaruh negatif terhadap jumlah
Tabungan Syariah Nasabah
3. Diduga tingkat Religiusitas nasabah memberi pengaruh positif terhadap
commit to user BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang lingkup Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan mengunakan metode survey, informasi
dikumpulkan dari responden dengan menggunakan kuesioner dan wawancara
langsung. Penulisan ini dibatasi pada survey sampel yaitu informasi yang
dikumpulkan dari berbagai populasi untuk mewakili seluruh populasi ( Masri
1989:8).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi tabungan syariah nasabah. Faktor – faktor yang diteliti
pengaruhnya ialah dari tingkat pendapatan nasabah, biaya transaksi dan tingkat
religiuisitas nasabah.
B. Metode Pengumpulan data
a) Wawancara
Dengan melakukan wawancara maka diperoleh data atau informasi yang
diperlukan dan Tanya jawab langsung dengan Nasabah Bank Muamalat
Kantor Kas Loji Wetan.
b) Daftar Pertanyaan atau kuesioner
Yaitu cara pengumpulan data atau informasi dengan mengajukan pertanyaan
commit to user
mengunakan responden yang menjadi nasabah Bank Muamalat Kantor Kas
Loji Wetan.
c) Kepustakaan
Yaitu data dan informasi yang telah didapat kemudian diolah dengan sesuai
teori-teori yang telah ada yang didapa dari studi pustaka.
C. Data dan Sumber Data
a. Data Primer
Sumber adalah data yang diolah sendiri oleh organisasi yang
menerbitkannya. Dalam hal ini diperoleh melalui bank tempat penelitian
ini.. Hasil kuesioner yang telah disebarkan kepada nasabah. Data yang
diperlukan untuk kebutuhan analisis terhadap variabel – variabel penelitian
yang berkaitan dengan Variabel Tabungan,Variabel Pendapatan
Nasabah,Variabel biaya Transaksi,Variabel Tingkat Religuisitas.
b. Data sekunder
Data sekunder adalah jenis data yang diperoleh dan digali dari sekunder.
Data sekunder penelitian ini adalah data tentang struktur organisasi, visi
misi dan tugas Bank Muamalat Kantor Kas Loji Wetan.
commit to user
Sumber data adalah subjek yang memberikan data/informasi penelitian yang
dibutuhkan. Sumber data besar berupa manusia, benda, keadaan, dokumen,
atau institusi (Sugiyo,2002).
D. Metode Penarikan Sampel
a. Daerah penelitian
Penelitian ini dilakukan di Bank Muamalat Cabang Surakarta
b. Populasi
Populasi adalah keseluruhan obyek atau fenomena yang diteliti.
Sugiyono (2000) menyebutkan sebagai wilayah generalisasi yang tersendiri
dari obyek atau subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu
yang tetapkan dan dipelajari, kemudian ditarik kesimpulan. Bentuk populasi
dalam penelitian ini adalah Nasabah Bank Muamalat Cabang Surakarta.
c. Sampel
Teknik Penentuan sampel lokasi dan sampel. Lokasi penelitian ini adalah
kantor Bank Muamalat Cabang Surakarta. Pertimbangan hanya pada pada
kantor cabang :
1. Di kantor cabang berbagai variasi trnsaksi biasa dilakukan yang tidak
terjadi dikantor cabang pembantu.
2. informasi tentang inovasi produk bank syariah juga sangat potensial
commit to user
Teknik Penetuan sampel Simple Random Sampling dengan jumlah
sampel yang digunakan adalah 40 orang. Pengambilan sampel secara non
random sampling atau pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan
klasifikasi menjadi 3 (Sevilla, 1993:168-169) yaitu :
E. Definisi Operasional Variabel
Definisi Operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu
variabel atau konstak dengan cara memberikan arti, atau menspesifikasikan
kegaiatn ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk
mengukur konstak atau variabel tersebut. Adapun variabel-variabel Sebagai
berikut :
1. Variabel Dependen ( Y)
Variabel Dependen atau Variabel tidak bebas yaitu variabel yang menjadi
perhatian utama dalam sebuah pengamatan. Variabel Dependen dalam
penelitina ini adalah Tabungan.
a) Tabungan
Ialah tabungan yang berdasarkan prinsip Mudharabah Muthaqoh. Dalam
hal ini bank syariah mengelola dana yang diinvestasikan oleh penabung
secara produktif.
2. Variabel Independen ( X)
Variabel Independen atau variabel bebas yaitu, variabel yang dapat
commit to user
hubungan yang positif ataupun yang negatife bagi variabel dependen
nantinya.
a) Pendapatan
Keynes berpendapat bahwa semua pendapatan yang diperoleh
masyarakat dibelanjakan untuk barang dan jasa, tetapi sebagian ditabung.
b) Biaya Transaksi
Biaya untuk melakukan kegiatan dan negosiasi, mengukur dan memaksa
pertukaran (exchange). Sedangkan menurut Mburu (2002:42) biaya
transaksi dapat juga diartikan untuk memasukkan tiga kategori yang lebih
luas. Biaya yang kelaurkan nasabah untuk sampai pada Bank Muamalat
Kantor Kas Loji Wetan guna melakukan transaksi.
c) Pengaruh Religiusitas
Perilaku ekonomi sangat ditentukan oleh tingkat keimanan seseorang
atau masyarakat. Item untuk mengukur religi adalah Dimensi Idiologi,
Dimensi Ritualistik, Dimensi Eksperiensial, Dimensi Intelektual,
Dimensi Pengalaman. Perilaku ini kemudian membentuk kecenderungan
perilaku konsumen dan produktif di pasar. Dengan mengunakan skal
Likert setiap pertanyaan diberi alternative jawaban sebanyak yang diberi
nilai 1 sampai 5. Jumlah jawaban yang yang lebih dari 36 berkategori
dummy 1 yakni tingkat religi yang tinggi, sedangkan jumlah jawaban
responden kurang dari 36 berkategori dummy 0 yakni tingkat religi yang
rendah. Peneliti membuat kategori apabila responden menjawab kurang