• Tidak ada hasil yang ditemukan

View of MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INGGRIS KOMPETENSI DASAR MEMAHAMI DAN MERESPON MAKNA DALAM TEKS MONOLOG SANGAT SEDERHANA DENGAN PENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN SISWA KELAS VII-A SMP NEGERI 1 AROSBAYA KABUPATEN BANGKALAN SEMESTER GENAP TAHUN PE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "View of MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INGGRIS KOMPETENSI DASAR MEMAHAMI DAN MERESPON MAKNA DALAM TEKS MONOLOG SANGAT SEDERHANA DENGAN PENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN SISWA KELAS VII-A SMP NEGERI 1 AROSBAYA KABUPATEN BANGKALAN SEMESTER GENAP TAHUN PE"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

210

NEGERI 1 AROSBAYA KABUPATEN BANGKALAN SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Sunarjo

email:arionarjo@gmail.com/dyahmasruro@gmail.com

Abstrak: Dalam proses belajar mengajar untuk dapat membawa siswa dalam situasi yang konkrit, dapat digunakan suatu alat bantu pembelajaran yang tepat yaitu dengan menggunakan media pembelajaran. Dalam hal ini media pembelajaran bisa berupa buku-buku pustaka, benda tiruan, benda-benda peninggalan, peta, gambar, foto, OHP, alat dan sarana apa saja yang dapat membantu guru dan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Prinsipnya media pembelajaran akan sangat berguna bagi siswa, sebab ia akan memiliki pengalaman langsung, memiliki tanggapan yang kuat dan dengan demikian sesuatu yang mereka pelajari akan mudah diterima dan mudah dipahami. Situasi yang demikian tentu potensial untuk meningkatkan prestasi belajarnya. Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat bahwa guru telah menggunakan media pembelajaran secara memadai dalam kegiatan belajar mengajar. Dan terdapat peningkatan prestasi belajar siswa yang diajar dengan menggunakan media pembelajaran yang lengkap terdapat peningkatan yang signifikan baik pada saat proses ataupun pada saat evaluasi. Ini bisa terlihat dari nilai rata rata yang diperoleh pada siklus I dan siklus II terdapat peningkatan. Siklus I 75,6 sedangkan pada siklus II 81,4 Ini berarti ada peningkatan yang singnifikan tentang perolehan hasil belajar siswa.

Kata Kunci : Prestasi Belajar, Media Pembelajaran

Abstract: In the process of teaching and learning to be able to bring students in concrete situations, can be used an appropriate learning tool that is by using the media learning. In this case the learning media can be literature books, artificial objects, objects relics, maps, images, photos, OHP, tools and any means that can help teachers and students in achieving learning objectives. The principle of learning media will be very useful for students, because it will have direct experience, have a strong response and thus something they learn will be easy to accept and easy to understand. Such a situation is certainly potential to improve learning achievement. Based on the results of research can be seen that the teacher has used the learning media adequately in teaching and learning activities. And there is an increase in learning achievement of students who are taught by using a complete learning media there is a significant increase either during the process or at the time of evaluation. This can be seen from the average value obtained in cycle I and cycle II there is an increase. Cycle I 75.6 while in cycle II 81.4 This means that there is a significant increase on the acquisition of student learning outcomes.

(2)

Meningkatkan Prestasi Belajar Bahasa Inggris, Sunarjo

211 Pendahuluan

Perkembangan ilmu pengetahuan yang begitu pesat, mendorong berkem-bang pula ilmu pendidikan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan tersebut. Untuk mentrans-formasikan materi yang begitu padat dan sulit menjadi dengan mudah diterima oleh para siswa bukan pekerjaan yang mudah. Untuk itu diperlukan media pembantu agar siswa dengan mudah menyerap materi yang diberikan oleh guru. Masalahnya adalah sekarang bagaimana agar dalam proses trans-formasi sikap dan nilai tersebut dapat berjalan dengan lancar, mudah dite-rima oleh siswa dan dapat menyatu raga dengan kepribadian siswa, siswa harus dibawa pada situasi yang konkrit, agar siswa dapat mengamati sendiri, menanggapi sendiri dan memiliki pengalaman sendiri yang bersifat nyata.

Dalam proses belajar mengajar untuk dapat membawa siswa dalam situasi yang konkrit, untuk suatu alat bantu pembelajaran yang tepat, yaitu dengan menggunakan media lajaran. Dalam hal ini media pembe-lajaran bisa berupa buku-buku pustaka, benda tiruan, benda-benda peningga-lan, peta, gambar, foto, OHP, alat dan

sarana apa saja yang dapat membantu guru dan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Prinsipnya media pembelajaran akan sangat berguna bagi siswa, sebab ia akan memiliki penga-laman langsung, memiliki tanggapan yang kuat dan dengan demikian sesu-atu yang mereka pelajari akan mudah diterima dan mudah dipahami. Situasi yang demikian tentu potensial untuk meningkatkan prestasi belajarnya. Inilah yang mendorong penulis untuk menyusun karya ini, apa benar media pembelajaran mempunyai kontribusi yang positif terhadap prestasi belajar.

Berdasarkan latar belakang terse-but,rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana penggunaan media pembelajaran dalam setiap kegiatan belajar mengajar mata pelajaran Bahasa Inggris kompetensi dasar

menjadi “Memahami dan Merespon

Makna dalam Teks Monolog Sangat Sederhana” pada siswa kelas VII-A SMP Negeri 1 Arosbaya Kabupaten Bangkalan Semester Genap tahun ajaran 2014/2015?

(3)

212 Monolog Sangat Sederhana” pada siswa kelas VII-A SMP Negeri 1 Arosbaya Kabupaten Bangkalan Semester Genap tahun Pelajaran 2014/2015?

3. Bagaimana kontribusi penggunaan media pembelajaran terhadap prestasi belajar mata pelajaran Bahasa Inggris kompetensi dasar menjadi “Memahami dan Merespon Makna dalam Teks Monolog Sangat Sederhana” pada siswa kelas VII-A SMP Negeri 1 Arosbaya Kabupaten Bangkalan Semester Genap tahun Pelajaran 2014/2015?

Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan dalam penelitian ini adalah:

1. Ingin mendapatkan data dan infor-masi tentang penggunaan media pembelajaran di SMP Negeri 1 Arosbaya, Kabupaten Bangkalan dalam setiap kegiatan belajar me-ngajar mata pelajaran Bahasa Inggris kompetensi dasar menjadi “Memahami dan Merespon Makna dalam Teks Monolog Sangat Seder-hana” pada siswa kelas VII-A SMP Negeri 1 Arosbaya Kabupaten Bangkalan Semester Genap tahun Pelajaran 2014/2015.

2. Ingin mendapatkan data dan informasi tentang prestasi belajar mata pelajaran Bahasa Inggris kompetensi dasar menjadi “Mema -hami dan Merespori Makna dalam Teks Monolog Sangat Sederhana” pada siswa kelas VII-A SMP Negeri 1 Arosbaya Kabupaten Bangkalan Semester Genap tahun Pelajaran 2014/2015

3. Ingin mendpatkan bukti tentang kontribusi penggunaan media pem-belajaran terhadap prestasi belajar mata pelajaran Bahasa Inggris kompetensi dasar bahasan menjadi “Memahami dan Merespon Makna dalam Teks Monolog Sangat

Seder-hana” pada siswa kelas VII-A SMP

Negeri 1 Arosbaya Kabupaten Bangkalan Semester Genap tahun Pelajaran 2014/2015.

Ada dua manfaat yang diharapkan dicapai setelah penelitian dilakukan yaitu :

(4)

Meningkatkan Prestasi Belajar Bahasa Inggris, Sunarjo

213 terhadap peningkatan prestasi belajar siswa.

2. Untuk metode sumbangan pe-mikiran kepada guru-guru pada umumnya, khususnya guru bidang studi Bahasa Inggris bahwa pemi-lihan dan penggunaan media pem-belajaran yang tepat akan sangat membantu dalam upaya mening-katkan prestasi belajar siswa.

Metode

Penelitian ini menggunakan me-tode penelitian tindakan ( action-research) berdasarkan pendekatan naturalistic (kualitatif).Penelitian ini memandang kenyataan sebagai sesuatu yang berdimensi jamak, utuh dan merupakan satu kesatuan serta open-ended.Karena itu tidak mungkin di-susun rancangan penelitian yang terinci dan fixed sebelumnya. Ranca-ngan penelitian berkembang selama proses penelitian berlangsung. Peneliti dan objek yang diteliti saling berinteraksi, yang proses penelitiannya dilakukan dari “luar” dan dari “dalam”, dengan banyak melibatkan fudgmet. Dalam pelaksanaannya peneliti seka-ligus berfungsi sebagai alat peneliti yang tentunya tidak dapat melepaskan sepenuhnya dari unsur-unsur

subyek-tivitas. Dengan perkataan lain dalam penelitian ini tidak ada alat penelitian baku yang telah disiapkan sebelumnya.

Lokasi dalam penelitian ini adalah “lokasi situasi social”, terdiri dari tempat, pelaku, dan kegiatan (Nasution S. 1992). Dengan demikian yang dimaksud lokasi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Dari aspek “tempat”, ialah lokasi dimana proses pembelajaran ber-langsung yaitu : kelas VII-A Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Arosbaya Kabupaten Bangkalan Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/2015.

2. Dari aspek pelaku, ialah guru Bahasa Inggris (sekaligus sebagai peneliti), guru dan siswa-siswa kelas VII-A yang terlibat dalam interaksi belajar mengajar dikelas. 3. Dari aspek kegiatan, ialah proses

pembelajaran Bahasa Inggris dengan menggunakan media pem-belajaran di kelas VII-A semester Genap Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Arosbaya Kabupaten Bangkalan, yang dilakukan oleh guru dan siswa dalam interaksi belajar mengajar.

(5)

214 informasi yang dapat membantu perluasan teori (Bog dan Biklen, 1990). Sumber data dalam penelitian ini adalah guru, siswa kelas VII-A Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Arosbaya Kabupaten Bangkalan, dalam proses belajar mengajar bahasa Inggris kompetensi dasar “Memahami dan merespon makna dalam teks monolog sederhana” dan hasil belajar siswa dalam Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/2015, dengan menggu-nakan media pembelajaran.

Dalam penelitian ini peneliti meng-gunakan analisis data ( pengolahan data) prosentase dengan rumus sebagai berikut:

P =

Keterangan : P : Prosentase

F : frekuensi dari jawaban alternative yang berhubungan dengan masalah yang ditanyakan.

N : Jumlah seluruh responden yang menjawab pertanyaan-pertanyaan tertentu.

Untuk mendapat gambaran yang jelas, maka hasil belajar siswa pada siklus I dan siklus II diolah berdasar-kan rumus prosentase.Besar kecilnya nilai prosentase tersebut kemudian diadakan rekapitulasi data untuk

menentukan rata-rata ber-dasarkan prosentase data, sebagai hasil yang diperolh dalam penelitian ini.Besar kecilnya nilai prosentase dari masing-masing kelompok data di-lanjutkan dengan pengintrepretasian data.Untuk intepretasi data meng-gunakan tabel kualifikasi prosentase.

Penggolongan nilai prosentase siswa menggunakan buku petunjuk Pelaksanaan Penilaian di sekolah Menengah Pertama (Depdikbud, 1994/1995 : 10), sebagai berikut :

 Sangat baik = 85 – 100% (A)

 Baik = 70 – 84% (B)

 Cukup = 55 - 69% (C)

 Kurang = 40 – 45% (D)

 Kurang sekali = 0 – 30% (E)

Pengertian Media

(6)

audio-Meningkatkan Prestasi Belajar Bahasa Inggris, Sunarjo

215 vidio, transparansi slide, bahan-bahan cetakan dan sebagainya. Untuk lebih lengkapnya berikut ini dikemukakan beberapa pengertian media menurut beberapa ahli.

a. Gagne (1970), mengemukakan bahwa media adalah beberapa jenis komponen dalam lingkungan slswa yang dapat merangsang untuk belajar.

b. Briggs (1970), berpendapat bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar. c. AECT (1977), mengartikan media

sebagai segala bentuk dan aluran yang diperlukan dalam proses penyampaian informasi.

d. Wikinson (1980), mengartikan media sebagai segala alat dan bahan selain buku teks yang dapat dipergunakan untuk menyampai-kan informasi dalam situasi belajar mengajar.

e. Hamidjojo dan Dirgisoemarto (1981), media adalah segala bentuk perantara yang dipakai orang untuk menyebarkan ide sehingga gagasan itu sampai kepada penerima.

f. Asosiasi Teknologi dan Komuni-kasi Pendidikan (AECT, 1986),

mengartikan media sebagai segala bentuk dan saluran yang diguna-kan orang untuk menyalurdiguna-kan pesan atau informasi.

g. Asosiasi Pendidikan Nasional (Sadiman dkk, 1986), mengartikan media adalah bentuk-bentuk ko-munikasi baik tercetak maupun audio-visual sarta peratalatannya. Berdasarkan beberapa pengertian media seperti tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dan pengirim ke penerima pesan sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, per-halian dan minat siswa sedemikian rupa agar terjadi proses belajar.

Pengertian pembelajaran

Kata pembelajaran sebagai padanan kata dan Bahasa Inggris yaitu

(7)

usaha-216 usaha yang tercantum dalam memani-pulasi sumber-sumber belajar agar terjadi proses belajar dalam diisi siswa disebut pembelajaran.

Menyimak antara pengertian media dan pembelajaran seperti ter-sebut di atas, di bawah ini akan dikemukakan pendapat para ahil tentang pengertian media pembela-jaran.

a. Wingkel (1987), mengartikan media pembelajaran secara luas yaitu setiap orang, meteri atau peristiwa yang metode kesempatan kepada siswa untuk memperoleh penge-tahuan, keterampilan dan sikap. b. Hamidjojo (1981), mengartikan

media pembelajaran adalah media yang penggunaanya diintegrasikan dengan tujuan dan isi pengajaran yang biasanya sudah dituangkan dalam Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) dan dimak-sudkan untuk mempertinggi kegia-tan belajar mengajar.

Dari dua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud media pembelajaran adalah segala wujud yang dapat dipakai sebagai sumber belajar yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhalian dan kemauan sehingga mendorong

terjadi-nya proes belajar/mengajar ke tingkat yang lebih efektif dan efisien.

Fungsi Media Pembelajaran

Sebagaimana lazim ditemui di dalam proses belajar mengajar di sekolah-sekolah tradisional, para siswa dibiasakan hanya untuk mendengarkan apa yang diajarkan guru di depan kelas. Kemudian mencatat dan dipaksakan untuk menghafalkan di luar kepala. Kecenderungan proses belajar mengajar pada sistem verbalisme ini sangat kurang membangkitkan akti-vitas siswa. Siswa jarang/hampir tidak pemah diajak untuk berbuat dan mencari hal-hal yang baru melainkan hanya mendengarkan dengan pasif apa-apa yang telah disampaikan oleh guru. Tanpa disadari oleh guru hal ini dapat mengakibatkan kurangnya minat dan kegairahan siswa dalam mengikuti pelajaran yang disajikan.

Mulyono Tj. dkk (1980) menge-mukakan fungsi media pembelajaran sebagai berikut:

a. Dapat membantu kemudahan belajar bagi siswa dan kemudahan mengajar bagi guru.

(8)

Meningkatkan Prestasi Belajar Bahasa Inggris, Sunarjo

217 bentuk konkrit, (contoh : model dan kerjanya).

c. Jalannya pelajaran tidak membo-sankan dan tidak monoton (satu cara saja).

d. Semua indera murid dapat diaktifkan dan turut berdialog/ berproses. Sehingga kelemahan dalam salah satu indera (mata atau telinga) dapat diimbangi oleh kekuatan indera lain.

e. Lebih menarik minat, kesenangan murid-murid serta metode variasi atau mendekati style (cara, kese-nangan) belajar murid-murid. f. Membantu mendekatkan dunia

teori/konsep dengan dunia realitas.

Prinsip-prinsipUmum Penggunaan Media Pembelajaran

Agar penggunaan media pembela-jaran dapat menghasilkan sesuatu yang optimal, maka setiap pengguna agar memperhatikan prinsip-prinsip umum-nya, yaitu:

a. Tidak ada satupun teknik atau strategi mengajar dan media pem-belajaran yang harus dipakai tanpa melibatkan strategi dan media lainnya. Oleh karena itu dalam mengajar hendaknya dipergunakan berbagai teknik dan media pembelajaran yang sesuai dengan

tujuan belajar dan kebutuhan belajar pendekatan multi media. b. Tidak ada satu mediapun yang

dapat sesuai dan cocok untuk segala mecam kegiatan belajar. Oleh sebab itu, sebaliknya dalam proses belajar mengajar dipilih data bentuk media tertentu yang paling cocok dengan tujuan belajar dan kebutuhan belajar, sebelum media tersebut dipakai dalam proses belajar mengajar.

c. Media tertentnu cenderung lebih tepat dipakai untuk tujuan pembelajaran tertentu disbanding-kan dengan media yang lain. Contohnya : Apabila guru ingin mengembangkan daya imajinasi siswa, maka media audio seperti radio, kaset dan piringan hitam akan lebih cocok dibandingkan dengan media lainnya.

d. Penggunaan berbagai media secara berlebihan dan tidak berdasarkan pada teori pemilihan media dalam tempo yang relative singkat, justru akan menghamburkan isi pesan/ pelajaran yang disajikan.

(9)

218 demikian, guru dapat menguasai seluruh isi pelajaran dan proses belajar mengajar dapat berlang-sung sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.

f. Selama belajar dengan media, sebaiknya siswa juga teIah dipersiapkan sebelumnya dan siswa juga harus diberlakukan sebaik-baiknya sehingga dapat berperan sebagai peserta belajar yang aktif dan bertanggung jawab pada setiap kejadian selama proses belajar. Misalnya sebelum belajar dengan media, siswa telah diberi tugas membaca sumber yang relevan dengan topik yang akan dibahas menggunakan media. g. Media perlu diusahakan agar dapat

menjadi bagian integral dan sistem pembelajaran. Artinya media dapat diberlakukan secara tepat dan professional, sehingga media tidak sekedar bernasib menjadi alat bantu mengajar atau hanya sekedar mengisi waktu luang, tetapi benar-benar merupakan satu mata rantai datam sistem pembelajaran.

h. Jangan sekali-kali menggunakan media untuk sekedar pengisi waktu yang kosong dengan tujuan rerkreasi (hiburan), karena dengan

demikian tanggapan siswa selanjutnya bahwa media hanya merupakan hiburan belakang. Kalau situasi demikian, maka untuk mengubah sangat sulit.

Kriteria Pemilihan Media a. Kriteria umum

Disebutkan kriteria umum karena masih mempertimbangkan hal-hal yang bersifat umum, antara lain:

1. Bersifat ekonoinis, dalam penger-tian bila dikurskan dengan nilai uang, maka tergolong relative murah.

2. Bersifat praktis dan sederhana, tidak memerlukan pelayanan khu-sus atau keterampilan khukhu-sus dalam mengoperasikannya.

3. Mudah diperoleh, dalam arti media tersebut mudah didapat di daerah sekitar, tidak perlu meme-san khusus di perusahaan tertentu. 4. Bersifat fIeksibel, artinya dapat

dimanfaatkan untuk berbagai tuju-an intruksional dtuju-an tidak diper-gunakan oleh factor luar. Misalnya kemajuan teknologi, nilai budaya dan keinginan pemakai media itu sendiri.

(10)

Meningkatkan Prestasi Belajar Bahasa Inggris, Sunarjo

219 fisik, dan pesan yang dibawa oleh media harus sesuai dengan tujuan. b. Kriteria khusus

Kriteria khusus dalam meinilih media pengajaran tergantung dan tujuan pembelajaran itu sendini. Hal ini mengingat masing-masing mata pelaja-ran memiliki karakteristik yang ber-beda antara mata pelajaran yang satu dengan yang lainnya. Namun demikian ada beberapa hal yang perlu diper-hartikan dalam pemilihan media ini. 1. Ketepatannya dengan tujuan

pengajaran

Artinya media pengajaran dipilih atas dasar tujuan-tujuan intruksional yang telah ditetapkan. Apakah berisikan aspek kognitif, afektif ataukah psikomotor. Rumusan tu-juan yang jelas akan memudahkan dalam menentukan dan memilih media yang tepat.

2. Cara pencapaian tujuan tersebut Artinya apakah pencapaian tujuan tersebut melalui belajar sendiri, belajar kelompok atau interaksi antara guru dengan siswa.

3. Dukungan terhadap isi bahan pelajaran

Bahan pelajaran yang bersifat fakta, konsep, dan generalisasi

memer-lukan pemilihan media yang tepat dan berbeda.

4. Tingkat kesukarannya

Media yang digunakan harus disesuaikan dengan taraf berfikir siswa, sehingga makna yang terkandung di dalamnya dapat dengan mudah dipahami oleh siswa.

Faktor-faktor yang Perlu Diperhati-kan dalam Memilih Media Pembe-lajaran

a) Obyektivitas

b) Program pengajaran c) Sasaran program d) Kualitas Teknik

e) Keefektifan dan Efisiensi Penggu-naan

Jenis-jenis Media Pembejaran

Jenis media pembelajaran sangat banyak ragam jenisnya, dan dalam penggunaanya bisa digolongkan menurut jenis, isi dan sifatnya.

a. Menurut Fungsinya

1. Visual Media: media untuk dilihat seperti gambar, foto, bagan, skema, grafik, film, slide dan lain sebagainya.

(11)

220 3. Gabungan a dan b : film bicara,

tv, video tape.

4. Display media papan tulis, papan bulletin, dan papan panel.

5. Print Media: barang-barang ce-tak, buku, surat kabar, majalah dll.

6. Pengalaman sebenarnya dan tiruan, praktikum, permainan, karyawisata, dramatisasi, simu-lasi dan diorama.

b. Klasifikasi Lain

1. Media Grafis: gambar, foto, sketsa, diagram, chart, bagan, skema, grafik, poster, peta dan globe.

2. Media Studio: radio, recorder pita (tape, casstte), piringan hitam dan laboraturium.

3. Media Proyeksi:

 Tetap: silde, film strip,

overhead, proyektor.

 Bergerak : film hidup

ber-suara.

Prestasi Belajar Siswa

Agar mendapatkan gambaran yang jelas tentang prestasi belajar secara lengkap, dalam uraian ini akan dipaparkan terlebih dahulu pengertian belajar. “Belajar adalah sesuatu proses perubahan tingkah laku yang terjadi

pada diri seseorang. Perubahan itu dapat terjadi dalam bidang keteram-pilan, kebiasaan, sikap, pengetahuan atau prestasi”. (Natawijaya, 1987:7).

Ahli lain berpendapat bahwa “Belajar adalah sesuatu pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dengan cara-cara bertingkah laku yang baru, berkat pengalaman dan latihan. (Qomar Hamalik, 1982:28). Dari dua penger-tian tersebut dapat dikatakan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku, hasil tanggapan dan stimulasi yang ada, dan tidak bisa menjadi bisa dan tidak mengerti menjadi mengerti.

Prestasi belajar adalah “Hasil pengukuran terhadap kemampuan untuk menguasai suatu masalah atau problem dengan menggunakan standar tetentu” (Moh. Surya, 1983:156). Pe-ngertian tersebut jika dikaitkan dengan prestasi belajar siswa adalah perolehan hasil belajar siswa setelah siswa mengikuti kegiatan belajar mengajar.

Kontribusi Media Pembelajaran terhadap Prestasi Belajar Siswa

(12)

Meningkatkan Prestasi Belajar Bahasa Inggris, Sunarjo

221

audible (dapat didengar) dan media

visible (dapat dilihat). Alat-alat ter-sebut gunanya untuk membuat agar cara berkomunikasi lebih efektif.

Dari uraian di atas dapat ditangkap makna yang terkandung di dalamnya, bahwa media audio-visual dapat me-nyampaikan pengertian atau informasi dengan cara yang konkrit atau lebih nyata daripada yang disampaikan dengan kata-kata, dicetak atau ditulis. Ini artinya media dengan audio-visual membuat suatu pengertian atau informasi menjadi lebih berarti. Siswa akan lebih cepat belajar dengan melihat alat-alat sensor, seperti gam-bar, bagan. Contoh benda atau model daripada sekian banyak kata dari guru. Tentu kita semua sependapat dengan ungkapan “sedetik memandang lebih bebrarti daripada sejuta kata”. Ung -kapan ini menunjukan bahwa visua-lisasi terhadap hal-hal yang menjadi pusat bahasan dalam kegiatan belajar mengajar sangatlah penting. Proses belajar mengajar akan berjalan lebih baik jika siswa selain mendengar juga sekaligus dapat melihat sesuatu yang sedang dijelaskan oleh guru. Siswa akan lebih cepat dan mudah mengerti tentang apa yang dimaksud oleh guru

dan pengalaman ini akan dapat diingat lebih lama di dalam memorinya.

Didalam setiap kegiatan belajar mengajar guru selalu berupaya bagai-mana caranya agar dalam kegiatan tersebut terjadi proses transformasi ilmu dan nilai ke dalam diri siswa. Banyak faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa, baik faktor dari dalam maupun faktor dari luar.

Hasil Penelitian Siklus I

Setelah menggunakan menggunakan media pembelajaran, refleksi awal perbaikan dan penyempurnaan proses pembelajaran memahami dan meres-pon makna dalam teks monolog sangat sederhana bahasa Inggris ada pening-katan hasil belajar.

Siswa merasakan ada perubahan dalam dirinya, ada kemampuan dalam belajar nilai rata-rata sebelum siklus I menca-pai 59 atau 59 % dalam kategori cukup.

Kemampuan belajar ini dapat dilihat keaktifan siswa dalam mengerjakan LKS, siklus 1 pada tabel 1

Tabel 1: Keaktifan siswa dalam mengerjakan LKS siklus I

No Indikator Jumlah Siswa

Prosentase (%) 1 Berdisiplin waktu 20 66.67 2 Aktivitas yang

tinggi

(13)

222 3 Mengerjakan tepat

waktu

21 70

4 Mengerjakan sebaik mungkin keaktifan siswa dalam pengerjakan LKS, belum memenuhi harapan (masih dibawah 75%) namun sudah ada peningkatan dari sebelum siklus I nilai rata-rata siswa dalam mengerjakan LKS mencapai 59 atau 59 %, pada siklus 1 ini nilai rata-rata siswa mencapai nilai 71.25 atau 72.2 %, berarti kategori cukup.

Tabel 2: Keaktifan siswa pada pembahasan hasil pengerjakan LKS Siklus I

3 Mengerjakan tepat waktu

28 68.2

4 Mengerjakan sebaik mungkin aktifitas siswa telah menunjukkan ada peningkatan walau belum memuas-kan.Siswa mencapai nilai rata-rata 71.2 atau 71.2 % (masih dibawah 75%), berarti masih dalam kategori cukup. Dari jawaban siswa di papan tulis dari

10 soal yang dikerjakan 8 soal dapat dikategorikan benar, sedang yang 2 adalah salah. Selanjutnya guru menga-dakan perbaikan dan penyempurnaan dalam proses pembelajaran peman-tapan penggunaan menggunakan media pembelajaranuntuk menghadapi kegia-tan selanjutnya ialah tahap penilaian. Pada saat mengerjakan evaluasi terlihat adanya motivasi siswa untuk saling berprestasi dengan mengerjakan tugas dengan sebaik-baiknya, hal ini dapat dilihat pada tabel 3 berikut ini.

Tabel 3: Evaluasi Siklus I No Indikator Jumlah

4 Mengerjakan sebaik mungkin

23 76,67

5 Bergairah belajar 24 80 Rata – rata 23,2 76

Dari data tersebut diatas terlihat bahwa dalam evaluasi siklus I ini ada peningkatan yang cukup berarti dalam mengerjakan evaluasi siklus I ini yaitu siswa mencapai nilai rata-rata 76 atau 76% dalam kategori baik.

(14)

Meningkatkan Prestasi Belajar Bahasa Inggris, Sunarjo

223 75.6%, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan menggunakan media pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar ketrampilan berbicara bahasa Inggris, yaitu sempurna dalam kategori baik. Namun masih perlu perbaikan terhadap beberapa siswa yang nilainya masih rendah (kurang dari 60). Perlu penyempurnaan pada Siklus II, tentang proses pembelajaran, refleksi dan rekomendasi catatan di lapangan untuk perbaikan pembelajaran berikutnya.

Siklus II

Dengan melihat hasil proses dan hasil evaluasi belajar siswa pada siklus 1, penulis melakukan penyempurnaan-penyempurnaan pada proses pembe-lajaran tindakan, refleksi dan catatan lapangan dan pemantapan penggunaan menggunakan media pembelajaran pada Siklus II ini yang hasilnya dapat dilihat pada tabel 4 sebagai berikut.

Tabel 4: Aktifitas Siswa Pada Pengerjakan LKS Siklus II

No Indikator Jumlah

4 Mengerjakan sebaik mungkin

23 76.67

5 Bergairah belajar 24 80 Rata – rata 23.4 76.5

Dari data diatas dapat di-simpulkan bahwa pada siklus II terjadi peningkatan aktifitas siswa pada saat mengerjakan LKS Siklus II.Data aktifitas siswa dalam mengerjakan LKS II mencapai nilai rata-rata 76.5 atau 76.5%.

Dibanding dengan aktifitas me-ngerjakan LKS pada siklus I mencapai nilai rata-rata 71.2 atau 71.2%, sedangkan pada siklus II mencapai nilai rata-rata 76.5%, berarti ada peningkatan 5.3%.

Berikut ini data aktifitas siswa dalam pembahasan LKS Siklus II di papan tulis yang telah diadakan penyem-purnaan. Guru terlebih dahulu menulis-kan nomor-nomor soal yang amenulis-kan dikerjakan, untuk mempermudah guru koreksi dan penugasan ke papan tulis dengan beberapa siswa saja perwakilan dari masing-masing kelompok agar proses pengerjakan di papan tulis lebih teratur, yang hasilnya dapat dilihat pada tabel 5 sebagai berikut:

Tabel 5: Aktifitas Siswa Pada Pembahasan LKS Siklus II

No Indikator Jumlah

4 Mengerjakan sebaik mungkin

33 80.4

(15)

224 Dari data diatas menunjukkan pada saat pembahasan LKS Siklus II ini nilai rata-rata siswa mencapai 81.4 atau 81.4%, berarti mengalami kenai-kan dibanding dengan pembahasan LKS di papan tulis pada siklus 1.

Pada Siklus 1 aktifitas siswa dalam pembahasan LKS mencapai nilai rata-rata 71.2 atau 71.2% data pada aktifitas pembahsan LKS Siklus II mencapai rata-rata 81.4 atau 81.4%, berarti ada peningkatan 10.2%.

Terus diadakan penyempurnaan-pe-nyempurnaan dan perbaikan untuk menghadapi evaluasi selanjutnya. Beri-kut ini data aktifitas siswa dalam evaluasi Siklus II, sebagaimana tabel 6, sebagai berikut:

Tabel 6: Aktifitas Siswa Pada Evaluasi Siklus II

No Indikator Jumlah Siswa

Prosentase (%) 1 Berdisiplin waktu 35 85.3 2 Aktivitas yang

tinggi

36 87.8

3 Mengerjakan tepat waktu

34 82.9

4 Mengerjakan sebaik mungkin

36 87.8

5 Bergairah belajar 37 90.2 Rata – rata 36 86.8 Dari data diatas menunjukkan hasil evaluasi siklus II mencapai nilai rata-rata 86.8 atau 86.8 %, berarti ada peningkatan nilai dibanding dengan hasil evaluasi siklus I yang mencapai

rata-rata 76 atau 76%, ada kenaikan nilai 10.8 %.

Simpulan

(16)

Meningkatkan Prestasi Belajar Bahasa Inggris, Sunarjo

225 sedangkan pada siklus II 81,4 Ini berarti ada peningkatan yang sing-nifikan tentang perolehan hasil belajar siswa.

Daftar Pustaka

Carin, A.A. 1993. Teaching Modern Science.New York: Mc. Millan Publishing Company.

Oemar Hamalik, (1982), Media Pendidikan, Alumni Bandung. ---, Metode Belajar dan Kesulitan-Kesulitan Belajar. Bandung : Tarsito Djajadisastro, Jusuf, (1985), Metode

Mengajar Jilid II, Bandung : Angkasa

Arrends, R 1997. Classroom Instruction and Management. New York: Mc Grow-

Hill Companies.

Nasution, S. (1972). Dikdaktik Sekolah Pendidikan Guru. Azas-azas

Dikdaktik Metodologi

Pengajaran dan Evaluasi. Jakarta: Depdikbud.

Bagio Sucahyo, (1985). Menjadi Guru yang Berhasil. Surakarta: Mutiarasolo.

Cece Wijaya, Tabrani Rusyam, A. (1991). Keampuan Dasar Guru Dalam PBM.

Bandung: Rosdakarya. Arikunto, Suharsimi. 1988.

Gambar

Tabel 1: Keaktifan siswa dalam mengerjakan LKS siklus I
Tabel 3: Evaluasi Siklus I
Tabel 4:
Tabel 6: Aktifitas Siswa Pada

Referensi

Dokumen terkait

Menurut saudara kapan penggunaan anti nyamuk semprot yang baik.. Tahukah saudara jenis-jenis anti nyamuk yang

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara perbedaan jenis kelamin dan usia dengan tingkat keparahan kesembuhan pasien di ICU Rumah Sakit Umum Pusat

Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan seberapa tingkat kemampuan membaca kritis teks opini siswa kelas XI IPS SMA Pangudi Luhur Santo Yusuf Yogyakarta tahun

Menerapkan teori yang diterima dibangku kuliah dalam dunia. kerja yang sesungguhnya, berkaitan hal tersebut

ABSTRAK : Kesulitan dalam mengintegrasikan data pada beberapa sistem yang berbeda menjadi salah satu masalah yang sering dialami oleh developer , mulai dari

Performances : Pada bagian ini akan disampaikan pertanyaan mengenai kepuasan anda terhadap kinerja dari sepeda motor yang anda gunakan. Anda diharapkan mengisi setiap

Sebagai orang yang beragama apapun agamanya / sekiranya tidak ada agama yang mengerjakan dan mengabsahkan hal – hal yang berbau porno// Bahkan para mubaligh pada saat

Tujuan dari penelitian ini dimaksudkan untuk memperbaiki sistem dalam suatu perusahaan yang semula berbasis manual menjadi berbasis sistem informasi akuntansi yang berbasis