• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CUACA DAN PENGARUHNYA BAGI MANUSIA MELALUI METODE KERJA KELOMPOK PADA SISWA KELAS III-B SEMESTER II TAHUN 20142015 DI SDN 1 KARANGAN KECAMATAN KARANGAN KABUPATEN TRENGGALEK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CUACA DAN PENGARUHNYA BAGI MANUSIA MELALUI METODE KERJA KELOMPOK PADA SISWA KELAS III-B SEMESTER II TAHUN 20142015 DI SDN 1 KARANGAN KECAMATAN KARANGAN KABUPATEN TRENGGALEK"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CUACA DAN

PENGARUHNYA BAGI MANUSIA MELALUI METODE KERJA

KELOMPOK PADA SISWA KELAS III-B SEMESTER II TAHUN

2014/2015 DI SDN 1 KARANGAN KECAMATAN KARANGAN

KABUPATEN TRENGGALEK

Oleh: Siti Muslikhah

SDN 1 Karangan, Karangan, Trenggalek

Abstrak. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui kerja kelompok dalam pembelajaran IPA dapat meningkatkan prestasi belajar Siswa Kelas III-B Semester II SDN 1 Karangan Kecamatan Karangan Tahun 2014/2015. Penelitian ini dilaksanakan di SDN 1 Karangan Kecamatan Karangan Tahun 2014/2015. Obyek penelitian ialah siswa kelas III-B dengan jumlah populasi 27 siswa materi penelitian ialah Cuaca dan pengaruhnya bagi manusia dalam mata pelajaran IPA. Waktu penelitian pada bulan Maret sampai April 2015 Dalam penelitian ini penulis dibantu oleh mitra guru sebagai pengamat sekaligus kolaborator dalam penelitian. Kemampuan yang dimiliki oleh siswa dalam mata pelajaran IPA adalah heterogen. Dengan Kerja kelompok dapat meningkatkan kemampuan menyelesaikan soal IPA tentang Cuaca dan pengaruhnya bagi manusia secara signifikan. Dengan nilai rata-rata sebelum siklus 67.41 setelah siklus I sebesar 72.59 dan nilai rata-rata setelah siklus II meningkat menjadi 90.00 berarti ada peningkatan yang meyakinkan tentang prestasi belajar siswa dalam penelitian ini.

Kata kunci: Kerja Kelompok, Prestasi Belajar IPA

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan mata pelajaran wajib di sekolah Dasar (SD). Pada dasarnya, pelajaran inilah yang terma-suk salah satu pelajaran yang digunakan untuk menempuh Ujian Nasional. Oleh ka-rena itu, pelajaran ini merupakan pelajaran penting untuk dipelajari. IPA merupakan konsep pembelajaran alam dan mempunyai hubungan yang sangat luas terkait dengan kehidupan manusia. Pembelajaran IPA sa-ngat berperan dalam proses pendidikan dan juga perkembangan Teknologi. Pembelajar-an IPA diharapkPembelajar-an bisa menjadi wahPembelajar-ana ba-gi siswa untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta pengembangan lebih lan-jut dalam penerapan dalam kehidupan seha-ri-hari.

(2)

membimbing kegiatan siswa belajar, menga-jar adalah mengatur dan mengorganisasi li-ngkungan yang ada disekitar siswa, sehing-ga dapat mendorong, menumbuhkan siswa melakukan kegiatan belajar (Sujana, 1975).

Diharapkan dalam proses pembelajar-an siswa mau dpembelajar-an mampu mengemukakpembelajar-an pendapat sesuai dengan apa yang telah dipa-hami, berinteraksi secara positif antara siswa dengan siswa maupun antara siswa dan guru apabila ada kesulitan. Menurut Anton (1989) belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu. Batasan ini sering terlihat pada kenyataan di sekolah-sekolah bahwa guru berusaha memberikan ilmu sebanyak mungkin dan murid giat melakukannya.

Belajar menurut Singer (1991) menje-laskan bahwa belajar adalah merupakan pe-rubahan kelakuan berkat pengalaman dan latihan. Singer, K. (1991) menyatakan bah-wa belajar adalah proses perubahan tingkah laku yang orisinal melalui pengalaman dan latihanlatihan. Sedangkan yang dimaksud dengan pengalaman dalam proses belajar ti-dak lain ialah interaksi antara individu dengan lingkungan.

Belajar adalah suatu proses yang di-tandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang (Rahadi, 2003). Perubahan seba-gai hasil dari proses belajar dapat ditunjuk-kan dalam berbagai bentuk seperti berubah pengetahuan, pemahaman sikap dan tingkah laku, keterampilan, kecakapan dan kemam-puannya serta perubahan aspek-aspek lain yang ada pada individu yang belajar. (Ra-hadi 2001) mengemukakan bahwa belajar pada hakekatnya adalah proses perubahan tingkah laku seseorang berkat adanya pe-ngalaman.

Menurut Syah (2001: 152), setelah mengetahui indikator prestasi belajar (ranah

kognitif, afektif, dan psikomotorik) perlu mengetahui bagaimana menetapkan batas minimum keberhasilan belajar pada siswa/ menetapkan batas minimum keberhasilan belajar siswa selalu berkaitan dengan upaya pengungkapan hasil belajar. Ada beberapa alternatif norma pengukuran tingkat keber-hasilan siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar.

Namun kenyataannya, aktivitas yang ditunjukkan siswa pada pembelajaran IPA masih rendah seperti rendahnya minat siswa belajar kelompok dimana pelaksanaan pem-belajaran di lapangan melalui belajar kelom-pokmasih jarang, jika ada dilaksanakan hasil yang dicapai masih rendah. Pada umumnya siswa cenderung pasif, hanya menerima apa yang disampaikan guru tanpa bisa menge-luarkan pendapat, bertanya, serta menjawab pertanyaan. Jika guru mengajukan pertanya-an, siswa tidak berani menjawab , jika ada itu hanya 4-5 orang siswa saja. Dan jika ada kendala siswa tidak berani bertanya. Nilai yang diperoleh siswa masih di bawah KKM , dimana standar yang digunakan adalah 85. Namun masih ada 59.26% dari siswa dalam pembelajaran IPA mendapat nilai di bawah standar. Berdasarkan permasalahan di atas, maka upaya peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA di SDN 1 Karang-an merupakKarang-an masalah yKarang-ang harus diatasi. Salah satu model pembelajaran diduga dapat mengatasi yaitu kerja kelompok. Melalui strategi ini siswa dapat belajar lebih aktif mengeluarkan pendapatnya dan suasana yang kondusif untuk mengembangkan pe-ngetahuan, sikap, keaktifan serta keterampil-an sosial seperti keterampilketerampil-an bekerja sama yang bermanfaat bagi kehidupannya di masyarakat.

(3)

pemi-kiran dan bertanggung jawab terhadap pen-capaian hasil belajar secara individu mau-pun kelompok. Dalam hal ini siswa ditem-patkan dalam kelompok belajar yang ber-anggotakan empat atau lima siswa yang merupakan campuran dari kemampuan aka-demik yang berbeda, sehingga dalam setiap kelompok terdapat siswa yang berprestasi tinggi, sedang, dan rendah atau variasi jenis kelamin, kelompok ras, dan etnis atau ke-lompok sosial lainnya.

Pada pembelajaran dengan metode kerja kelompok ini siswa dituntut untuk be-kerja sama, dengan bebe-kerja sama siswa akan lebih mudah memahami materi tersebut karena melalui belajar dari teman sebaya dan di bawah bimbingan guru, maka proses penerimaan dan pemahaman siswa akan se-makin mudah dan cepat terhadap materi yang dipelajari. Hal ini didukung pendapat Nur Asma (2008:3) bahwa ’’siswa lebih mudah menemukan dan memahami suatu konsep jika mereka saling mendiskusikan masalah tersebut dengan temannya“. Selan-jutnya Ari (2007:96) berpendapat bahwa “Anak-anak lebih mengerti bahasa anak daripada bahasa yang digunakan oleh orang dewasa“. Dari pendapat di atas dapat disim-pulkan bahwa kerja kelompok dapat memu-dahkan siswa dalam memahami suatu materi pelajaran, sehingga yang dipelajari menjadi lebih bermakna bagi dirinya dan bagi orang-orang disekelilingnya.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan di SDN 1 KaranganKecamatan Karangan Tahun 2014/ 2015. Obyek penelitian ialah siswa kelas III-B dengan jumlah populasi 18 siswa materi penelitian ialah Cuaca dan pengaruhnya ba-gi manusia dalam mata pelajaran IPA.Waktu

penelitian pada bulan Pebruari sampai denganMaret2015. Dalam penelitian ini pe-nulis dibantu oleh mitra guru sebagai penga-mat sekaligus kolaborator dalam penelitian. Kemampuan yang dimiliki oleh siswa dalam mata pelajaran IPA adalah heterogen. Adapun jadwal pelaksanaan penelitian adalah sebgaai berikut:

Prosedur siklus penelitian yang di-lakukan, prosedur penelitian ini terdiri dari 2 siklus, tiap siklus dilaksanakan sesuai de-ngan perubahan yang ingin dicapai.Untuk melihat apakah ada peningkatan kemam-puan bertanya siswa, dengan melihat hasil observasi dari hasil observasi awal siswa dan guru, maka refleksi awal diperlukan perubahan-perubahan untuk meningkatkan bertanya siswa di dalam kelas. Dengan ber-patokan pada refleksi awal tersebut maka dilaksanakan penelitian ini dengan prosedur: (1) Perencanaan (Planning); (2) Pelaksanaan (Action); (3) Observasi (Observasing); (4) Refleksi (Reflection).

(4)

melakukan observasi selama proses pembe-lajaran; (e) Tim peneliti melakukan observa-si pada guru sebagai bahan reflekobserva-si diakhir siklus I. (3) Penutup, meliputi: (a) Guru menilai dan menganalisis hasil ulangan/ post test; (b) Tim peneliti mengadakan diskusi untuk melakukan refleksi diakhir siklus.

Dalam penelitian ini penulis meng-gunakan metode pengumpulan data obser-vasi yakni obserobser-vasi tidak langsung. Obser-vasi tidak langsung yakni menggunakan metode tes. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus, tiap-tiap si-klus terdiri dari dua kali pertemuan.Tiap-ti-ap siklus menggunakan langkah- langkah perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Tiap siklus diarahkan untuk menca-pai tujuan yang telah ditetapkan. Perma-salahan yang tidak dapat dipecahkan pada siklus pertama direfleksikan bersama tim peneliti dalam suatu pertemuan kolaborasi untuk mencari penyebab kegagalan dan se-lanjutnya peneliti merencanakan berbagai langkah perbaikan yang akan dilaksanakan pada siklus II.Tindakan yang dilakukan da-lam penelitian ini ialah dengan Kerja ke-lompok.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Refleksi Awal

Peneliti selaku guru pengajar kelas III-B dibantu dengan kolaborator peneliti sela-ku guru kelas III-B ASDN 1 Karangan Kecamatan Karangan Kabupaten Trengga-lek mengidentifikasi permasalahan yang ada dikelas III-BSDN 1 Karangan Kecamatan Karangan Kabupaten Trenggalek tentang rendahnya nilai belajar mata pelajaran IPA. Setelah diselidiki lebih lanjut ternyata nilai belajar siswa rendah karena siswa kurang memahami materi pembelajaran. Kurang

pa-hamnya siswa disebabkan karena metode pembelajaran yang monoton yang mengaki-batkan nilai siswa berangsur angsur meng-alamai penurunan. Guru hanya menerang-kan dipapan tulis, dan siswa mencatat dibu-ku catatan. Metode pembelajaran seperti ini sering kali digunakan.Oleh karena itu, pene-liti berupaya untuk merubah metode belajar yang diterapkan saat ini, salah satunya dengan metode belajar kelompok. Diharap-kan metode seperti ini mampu meningkat-kan prestasi belajar siswa. Berikut adalah ta-bel nilai prestasi siswa seta-belum siklus yang ditampilkan pada Tabel 1.

Tabel 1 Nilai Prasiklus

No Nama ∑ Ketuntasan Kriteri

(5)

dibandingkan dengan rata-rata ketuntasan yang dikehendaki oleh peneliti.

SIKLUS I

Perencanaan

Kegiatan-kegiatan dalam tahap ini, adalah: (a) Menyiapkan materi Cuaca dan pengaruhnya bagi manusia dalam mata pelajaran IPA; (b) Menyiapkan lembar kerja siswa untuk dikerjakan selama proses pem-belajaran berlangsung; (c) Menyiapkan lem-bar observasi siswa; (d) Menyiapkan lemlem-bar observasi guru untuk bahan refleksidi akhir siklus I; (e) Menyiapkan lembar penilaian dan analisis data; (f) Menyiapkan semua alat kegiatan pembelajaran; (g) Menyiapkan siswa untuk mengikuti pelajaran.

Pelaksanaan

Dalam tahap ini peneliti akan mendis-kripsikan secara runtut proses pembelajaran IPA dengan materi Cuaca dan Pengaruhnya bagi manusia. Diskripsi dari proses pem-belajaran IPA ini peneliti tampilkan sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah dirancang berikut ini:

Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 17 Maret 2015 pada pukul 07.00 WIB. Adapun kegiatannnya adalah sebagai berikut: (1) Kegiatan awal, meliputi: (a) Berdoa bersama; (b) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dalam penelitian ini. (2) Kegiatan Inti, meliputi: (a) Siswa mengerjakan soal-soal pre tes; (b) Guru menjelaskan langkah-langkah dalam Kerja kelompok; (c) Guru membagi siswa dalam kelompok; (d) Siswa mengerjakan lembar kerja siswa tentang Cu-aca dan pengaruhnya bagi manusia secara berkelompok; (e) Guru beserta tim peneliti melakukan observasi selama proses pembe-lajaran; (f) Siswa menanyakan kesulitan

yang dialami dalam penerapan pendekatan Kerja kelompok; (g) Siswa mengumpulkan hasil kegiatan; (h) Guru melaksanakan post tes. (3) Kegiatan akhir, meliputi: (a) Guru menilai hasil tes dan menganalisanya; (b) Guru dan siswa membuat kesimpulan; (c) Guru memberikan PR; (d) Mengumumkan materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya; (e) Berdoa bersama.

Pertemuan kedua, dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 24 Maret 2015 pada pukul 07.00 WIB. Adapun kegiatan pem-belajarannya adalah sebagai berikut: (1)

Kegiatan awal, meliputi: (a) Berdoa bersa-ma; (b) Guru menginfomasikan kepada sis-wa untuk duduk perkelompok; (c) Tanya jawab antara siswa dengan guru. (2) Kegiat-an inti, meliputi: (a) Penjelasan singkat ten-tang materi Cuaca dan Pengaruhya bagi manusia; (b) Guru membagikan soal untuk dikerjakan berkelompok; (c) Guru beserta tim peneliti melakukan observasi selama proses pembelajaran; (d) Siswa menanyakan yang kurang dimengerti kepada guru peng-ajar; (e) Setelah siswa selesai mengerjakan soal, secara perkelompok mempresentasikan jawabannya didepan kelas; (f) Kelompok yang lain menanggapi presentasi; (g) Meng-erjakan soal individu; (h) Siswa mengum-pulkan pekerjaannya. (3) Kegiatan akhir, meliputi: (a) Guru menganalisis hasil peker-jaan siswa. (b) Guru dan siswa menyim-pulkan hasil pembelajaran; (c) Guru mem-berikan PR; (d) Mengumumkan tes evaluasi pada pertemuan berikutnya; (e) Berdoa bersama.

Pengamatan

(6)

manusia. Adapun hasilnya secara keseluruh-an penulis sajikkeseluruh-an dalam Tabel 2.

Tabel 2 Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I

No Nama ∑ Ketuntasan Kriteria

Dari Tabel 2 dapat diketahui bahwa nilai rata-rata siswa pada siklus I sebesar 72.59 dengan ketuntasan 70.37%. Nilai ter-sebut sudah mengalami peningkatan diban-dingkan dengan Prasiklus, akan tetapi masih belum mencapai skor ketuntasan 85%. Un-tuk itulah perlu diadakan siklus selanjutnya.

Refleksi

Dari hasil observasi dan hasil ulangan siswa selama siklus I tim peneliti dapat me-refleksikan sebagai berikut: (1) Faktor ke-berhasilan, meliputi: (a) Semua kegiatan kelompok sudah dapat dilaksanakan walau hasilnya belum maksimal; (b) Guru telah da-pat melaksanakan pendekatan Kerja kelom-pok sehingga hasil belajar siswa dalam

materi Cuaca dan pengaruhnya bagi manu-sia meningkat; (c) Siswa telah dapat meng-gunakan Kerja kelompok sehingga hasil be-lajar IPA meningkat; (d) Situasi bebe-lajar me-ngajar lebih hidup semua anak aktif dengan kegiatan masing-masing. (2) Kendala, meli-puti: (a) Penggunaan waktu bertambah pan-jang karena masih memerlukan penjelasan tambahan; (b) Beberapa siswa sulit menye-suaikan diri dengan kelompok; (c) Anak yang kurang kreatif hanya ikut-ikutan saja. (3) Rencana perbaikan. Peneliti dan mitra guru mencatat semua kekurangan yang ter-dapat pada siklus I untuk dilengkapi dan dilaksanakan dalam siklus II. Dengan lang-kah-langkah yang sama dan ditambah de-ngan hasil refleksi diharapkan hasil belajar pada siklus II akan lebih baik.

Siklus II Perencanaan

Semua program pada siklus I dilaksa-nakan kembali ditambah dengan hasil re-fleksi tim peneliti sehingga menjadi lebih sesuai dengan situasi di lapangan. Adapun tambahan kegiatan adalah sebagai berikut: (a) Guru memulai penjelasan ulang tentang penggunaan Kerja kelompok dengan lang-kah-langkah penyesuaian; (b) Guru mem-bimbing siswa yang mengalami kesulitan dalam Kerja kelompok; (c) Memotivasi sis-wa untuk terus mencoba menyelesaikan soal dengan cepat dan tepat.

Pelaksanaan

(7)

siswa untuk mencari soal dalam buku penunjang. Langkah-langkah pembelajaran-nya adalah sebagai berikut:

Pertemuan pertama, dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 7 April 2015 pada pukul 07.00 WIB.Pelaksanaannya adalah diRuang kelas III-BSDN 1 Karangan. Ada-pun kegiatannya adalah: (1) Kegiatan awal, meliputi: (a) Berdoa bersama; (b) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dalam penelitian ini. (2) Kegiatan Inti, meliputi: (a) Siswa mengerjakan soal-soal pre tes; (b) Guru menjelaskan langkah-langkah dalam Kerja kelompok; (c) Guru membagi siswa dalam kelompok; (d) Siswa mengerjakan lembar kerja siswa tentang Cuaca dan pengaruhnya bagi manusia secara berkelompok; (d) Guru beserta tim peneliti melakukan observasi selama proses pem-belajaran; (e) Siswa menanyakan kesulitan yang dialami dalam penerapan pendekatan Kerja kelompok; (f) Siswa mengumpulkan hasil kegiatan; (g) Guru melaksanakan post tes. (3) Kegiatan akhir, meliputi: (a) Guru menilai hasil tes dan menganalisanya; (b) Guru dan siswa membuat kesimpulan; (c) Guru memberikan PR; (d) Mengumumkan materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya; (e) Berdoa bersama.

Pertemuan kedua, dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 14 April 2015 pada pukul 07.00 WIB. Adapun kegiatan pembe-lajarannya adalah sebagai berikut: (1) Ke-giatan awal, meliputi: (a) Berdoa bersama; (b) Guru menginfomasikan kepada siswa untuk duduk perkelompok; (c) Tanya jawab antara siswa dengan guru. (2) Kegiatan inti, meliputi: (a) Penjelasan singkat tentang ma-teri Cuaca dan Pengaruhya bagi manusia; (b) Guru membagikan soal untuk dikerjakan berkelompok; (c) Guru beserta tim peneliti melakukan observasi selama proses

pembe-lajaran; (d) Siswa menanyakan yang kurang dimengerti kepada guru pengajar; (e) Sete-lah siswa selesai mengerjakan soal, secara perkelompok mempresentasikan jawaban-nya di depan kelas; (f) Kelompok yang lain menanggapi presentasi; (g) Mengerjakan soal individu; (h) Siswa mengumpulkan pekerjaannya. (3) Kegiatan akhir, meliputi: (a) Guru menganalisis hasil pekerjaan siswa; (b) Guru dan siswa menyimpulkan hasil pembelajaran; (c) Guru memberikan PR; (d) Mengumumkan tes evaluasi pada pertemuan berikutnya; (e) Berdoa bersama.

Pengamatan

Setelah menilai hasil ulangan dan melakukan analisa, maka data hasil belajar siswa setelah Siklus II secara keseluruhan dapat disajikan pada Tabel 3.

Tabel 3 Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II

(8)

Melihat hasil nilai siswa pada siklus II yang rata-rata 90.00 dengan ketuntasan mencapai 92.59% sudah mencukupi syarat ketuntasan sebesar 85%. Untuk itulah tidak diperlukan lagi siklus lanjutan.

Refleksi

Dengan membaca paparan data pada tabel di atas dapat diuraikan hasil refleksi siklus II sebagai berikut: (a) Semua rencana kegiatan yang telah diprogramkan dapat terlaksana lebih baik dari siklus I; (b) Guru telah dapat menerapkan Kerja kelompok de-ngan lancar dan berhasil; (c) Murid telah berhasil mengatasi kesulitan dalam me-ngerjakan soal-soal Cuaca dan pengaruhnya bagi manusia; (d) Siswa telah dapat menerapkan konsep Kerja kelompok.

Dapat ditegaskan bahwa setelah mela-lui dua siklus pembelajaran dengan meng-gunakan Kerja kelompok maka hasil belajar

siswa kelas III-B SDN 1 Karangantelah berhasil meningkat dengan meyakinkan.

Dengan mempelajari data pada tabel di atas dapat diketahui bahwa ada peningka-tan yang besar pada hasil belajar siswa da-lam mata pelajaran IPA dengan pokok baha-san Cuaca dan pengaruhnya bagi manusia dari mulai sebelum siklus kemudian siklus I sampai akhir siklus II. Hal ini didukung de-ngan data nilai rata-rata sebelum siklus: 67.41 setelah siklus I: sebesar 72.59 dan ni-lai rata-rata setelah siklus II: meningkat me-njadi 90.00. Hal ini menandakan bahwa den-gan melalui Kerja kelompok, maka kemam-puan menyelesaikan soal Cuaca dan pe-ngaruhnya bagi manusia siswa kelas III-B Semester II SDN 1 Karangandapat mening-kat secara pesat dan meyakinkan. Dengan kata lain penelitian tindakan ini dapat ber-hasil dengan baik. Berikut penulis sajikan data hasil penelitian dalam bentuk Gambar 1

(9)

PENUTUP

Kesimpulan

Dengan Kerja kelompok dapat me-ningkatkan kemampuan menyelesaikan soal IPA tentang Cuaca dan pengaruhnya bagi manusia secara signifikan.Dengan nilai rata-rata sebelum siklus 67.41 setelah siklus I: sebesar 72.59 dan nilai rata-rata setelah si-klus II meningkat menjadi 90.00 berarti ada peningkatan yang meyakinkan tentang prestasi belajar siswa dalam penelitian ini. Sikap dan Respon siswa terhadap pembe-lajaran menggunakan kerja kelompok ini ju-ga sanju-gat positif. Hal ini dapat diketahui dari hasil angket yang dibagikan kepada siswa setelah berakhirnya siklus penelitian.

Penggunaan Kerja kelompok dalam menyelesaikan soal-soal Cuaca dan penga-ruhnya bagi manusia menambah pengala-man guru, sehingga dalam pembelajaran si-tuasinya lebih aktif, kreatif dan menye-nangkan. Sehingga dapat disimpulkan bah-wa pembelajaran IPA dengan menggunakan kerja kelompok sangat efektif digunakan pada siswa kelas III-B SDN 1 Karangan Karangan, Trenggalek tahun 2014/2015.

Saran

Guru sebagai pendidik perlu mengada-kan penelitian tindamengada-kan kelas guna mening-katkan profesionalnya. Guru hendaknya me-nggunakan model atau metode yang ber-variasi pada setiap kegiatan pembelajaran. Guru hendaknya memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan dan me-ngolah pengetahuannya sendiri. Guru

se-bagai seorang pendidik harus selalu berino-vasi untuk mendapatkan pengetahuan yang memadai agar tidak tertinggal dengan per-kembangan pengetahuan yang semakin pe-sat. Guru hendaknya selalu aktif, kreatif, dan bekerja sama dengan teman sejawat da-lam menemukan dan memecahkan masalah bersama. Guru harus meningkatkan kemam-puannya, baik melalui pendidikan maupun seminar-seminar serta diklat melalui PTK.

Siswa harus aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran melalui peragaan, pe-ngamatan, dan latihan untuk dapat menemu-kan pengetahuannya sendiri demi mening-katkan hasil belajarnya. Siswa hendaknya berani dalam bertanya, mengemukakan pen-dapat, atau menanggapi pendapat siswa lain dalam proses diskusi kelompok. Siswa harus selalu melatih keterampilan mengamati agar hasil belajarnya biasa meningkat.

Sekolah harus menyediakan sarana dan prasarana misalnya alat peraga dalam kegiatan pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Sekolah harus memberi-kan kesempatan kepada guru seluas-luasnya untuk mengembangkan kreativitasnya de-ngan kegiatan pendidikan dan pelatihan peningkatan profesionalisme guru. KKG/ MGMP yang telah lama ada agar diber-dayakan lagi, kegiatan lesson study juga rupakan tempat yang sangat baik guna me-ningkatkan kemampuan guru dalam pening-katan kualitas pembelajaran.

DAFTAR RUJUKAN

Hasibuan, J.J; Moedjiono. 1986. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remadja Karya

(10)

Alternatif Di Dalam Perencanaan Bahasa. Jakarta: Djambatan

Singer L., Ferdinand. 1991. Kekuatan Bahan: Teori Kokoh - Strength Of Materials. Jakarta: Erlangga

Sudjana, Nana. 1991. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru.

Syah, Muhibbin. 2001. Psikologi Belajar. Jakarta: Erlangga

Gambar

Tabel 1 Nilai Prasiklus
Tabel 2 Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I
Tabel 3 Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II
Gambar 1 Peningkatan Hasil Belajar Siswa

Referensi

Dokumen terkait

Kedua, variabel Manfaat, Kemudahan Penggunaan, dan Kepercayaan secara parsial berpengaruh positif terhadap Keputusan Nasabah Menggunakan Rekening Ponsel CIMB Niaga

Penerapan sistem PPDR dengan penyebaran Sensor Node pada wilayah dengan Green Alert Level dan Yellow Alert Level (dengan estimasi kerugian minimum), baik menggunakan

60 Bertindak sesuai situasi dan kondisi yang terjadi saat itu. Bertindak sesuai apa yang sudah

Mursyal, M.Pd mengatakan: “Ya, tidak memihak dan memilah-milah pegawai adalah modal utama untuk memupuk kerjasama.” Sedangkan, Budi Hartono, S.Pd, mengatakan: “Ya,

Mahasiswa psikologi yang memiliki derajat altruisme rendah akan menolong dengan motif yang mengarah kepada keuntungan pribadi (concern rendah); jarang melakukan

Penelitian ini menggunakan kerangka teori estetika menitik beratkan pada bentuk yang bermakna estetis, teori fungsionalisme dan teori perubahan dalam menganalisis

Mengingat mahasiswa merupakan generasi muda yang memiliki pengetahuan serta tingkat kreasi dan inovasi yang tinggi, maka dengan pengaruh keluarga khususnya peran orang tua,

Maintenance atau perawatan adalah suatu usaha atau tindakan reparasi yang dilakukan agar kondisi dan performance dari mesintetapterjaga, namun dengan biaya