• Tidak ada hasil yang ditemukan

STABILISASI EKONOMI DALAM STUDI KOMPARAS (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "STABILISASI EKONOMI DALAM STUDI KOMPARAS (1)"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

1 | P a g e

STABILISASI EKONOMI DALAM STUDI KOMPARASI

TEORI KWANTITAS UANG KERTAS DAN DINAR DIRHAM

Disusun oleh :

Richi Sumarjono

14423217

PROGRAM STUDI EKONOMI ISLAM

FAKULTAS ILMU AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

YOGYAKARTA

(2)

2 | P a g e KATA PENGANTAR

Uhayyikum bi takhiyyatil Islam, takhiyyati mubarakah, takhiyyati min ‘indillah, takhiyyati ahlil jannah…

Assalaamu’alaykum warahmatullaahi wa barakaatuh

Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji syukur Kehadirat Alah Subbhanahu wa

Ta’ala yang telah melimpahkan kekuatan dan kemudahan nikmat atas urusan dunia dan agamai ini. Shalawat serta salam atas pimpinan para Utusan, Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa Sallam, para keluarga dan para sahabatnya secara keseluruhan.

Makalah ini adalah bentuk curahan ketidakmengertian penulis atas apa yang dilihatnya setiap hari, yaitu uang. Ketika memandang sebuah uang kertas yang lusuh dan selayaknya seperti tidak terlihat bernilai, tetapi realitanya uang lusuh tersebut memiliki ketetapan Undang – undang sebagai alat pembayaran yang sah di Negeri ini. Kegundahan kedua adalah apa yang dapat penulis fokuskan dan berikan sebagai seorang mahasiswa Ekonomi Islam untuk lebih bermanfaat bagi agama dan masyarakat.

Kegundahan – kegundahan tersebut sedikit demi sedikit mendapat sebuah kejelasan arah kemana penulis dapat memfokuskan diri dan bermanfaat bagi agama dan masyarakat atas bimbingan yang penulis dapatkan dari Murabbi murabbi yang telah mendampingi penulis selama ini. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada:

a) Bapak Zein Muuttaqin, S.E.I., M.A. selaku dosen matakuliah Bahasa Indonesia yang telah memberikan motivasi pengembangan diri melalui tugas ini, sehingga penulis mendapat pengetahuan dan pengalaman dalam menulis makalah yang sesuai dengan kaidah – kaidahnya.

b) Ustadz Adi Bayu Nugroho, S.Pd.I dan Ustadz Dimas Rizal Fachruddin selaku murabbi pendamping dalam memberikan arahan – arahan terkait penulisan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna, namun penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Keritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan makalah ini.

Wassalaamu’alaykum warahmatullaahi wabarakaatuh

Yogyakarta, 12 Desember 2016

Pemakalah

(3)

3 | P a g e

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... 2

DAFTAR ISI ... 3

BAB I ... 4

PENDAHULUAN ... 4

A. Latar Belakang ... 4

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan ... 5

D. Manfaat ... 5

BAB II PEMBAHASAN ... 6

A. Aplikasi teori kwantitas pada uang kertas ... 6

B. Aplikasi Teori Kwantitas Pada Dinar dan Dirham ... 8

BAB III ... 11

PENUTUP ... 11

(4)

4 | P a g e adalah uang, dan uang bukanlah kapital. Sebaliknya, konsep uang yang dikemukakan dalam ekonomi konvensional tidak jelas. Seringkali istilah uang dalam perspektif ekonomi konvensional diartikan secara bolak-balik (interchangeability), yaitu uang sebagai uang dan uang sebagai kapital (Karim, 2008). Padahal di antara keduanya ada beberapa perbedaan, salah satu yang paling signifikan adalah bahwa uang dalam konsep Islam merupakan public goods, sedangkan kapital merupakan private goods. Akan tetapi, dalam perekonomian konvensional yang hingga kini masih digunakan oleh pemerintah kita, uang memiliki cakupan keduanya. Oleh karena itu, beberapa permasalahan utama dalam moneter, salah satunya inflasi, seringkali berawal dari sistem keuangan yang kita gunakan ini. (Triono, 2011)

Masih tidak terlupakan peristiwa sejarah kelam “penjajahan” gaya “baru” asing terhadap Indonesia di tahun 1997 – 1998, semua kekayaan umat ini yang tersimpan dalam nilai Rupiah atau yang diukur dengan nilai Rupiah, nilainya terus turun tinggal 14% atau Rupiah mengalami penurunan 86% terhadap Dollar Amerika hanya dalam kurun waktu beberapa bulan, karena nilai Rupiah terhadap Dollar Amerika turun dari Rp 2,400/US$ 1 menjadi terburuk pada Rp 17,000/US$ 1. Jadi apabila Anda saat itu punya tabungan Rp 1 Milyar sebelum krisis, selama krisis uang anda tetap Rp 1 Milyar maka dalam nilai Dollar Amerika sebenarnya Anda telah menjadi lebih miskin 86% karena uang Rp 1 Milyar Anda tadinya setara kurang lebih US$ 417,000 dalam beberapa bulan tinggal US$ 59,000. Dari kejadian tersebut, kita dapat mengambil sebuah kesimpulan bahwa uang kertas atau Fiat Money sangat tidak bisa diandalkan untuk mempertahankan dan melindungi kekayaan pemiliknya. Dari sini terbukti bahwa uang fiat gagal menjalankan fungsinya yaitu sebagai store of value atau penyimpan nilai.

(5)

5 | P a g e B. Rumusan Masalah

Ketika umat Islam sadar bahwa fiat money tidak dapat diandalkan, solusi yang telah diajarkan oleh Rasulullah Salallahu ‘Alaihi wa Sallam yaitu kembali pada Dinar dan Dirham. Standarnya pun sudah jelas yaitu satu Dinar adalah emas 1 mitsqal atau seberat 4.25 gr. Sedangan Dirham adalah perak murni yang beratnya ditentukan berdasarkan persamaan berat yang dibakukan oleh Khulafaur Rasyidin Umar bin Khattab r.a yaitu berat 7 Dinar sama dengan berat 10 Dirham, artinya satu Dirham sama dengan 2.975 gr perak murni. (Katsiir, 2004)

Islam menyajikan suatu sistem yang telah terbukti dapat menyeimbangkan stabilitas ekonomi dengan alur prosesnya yang teratur. Nampaknya sunnatullah kestabilan ekonmi mengikuti sunnatullah kestabilan alam semesta seperti beredaarnya bulan pada bumi, dan beredarnya bumi pada matahari dan seterusnya. Atas dasar keseimbangan tersebut makalah ini mencoba membahas secara khusus penerapan teori kwantitas uang terhadap fiat money dan dinar dirham (Iqbal, 2007, p. 107)

Berdasarkan uraian di atas makalah ini mencoba membahas persoalan terkait: 1. Bagaimana aplikasi teori kwantitas pada uang kertas?

2. Bagaimana aplikasi teori kwantitas pada Dinar dan Dirham?

C. Tujuan

Adapun yang menjadi tujuan dari pembuatan makalah ini adalah dengan mengacu pada apa yang disampaikan dalam bagian latar belakang permasalahan yang antara lain sebagai berikut :

1. Membangun kembali worldview umat muslim khususnya terhadap sistem ekonomi Islam secara menyeluruh dengan memberikan informasi – informasi yang terkait dengan studi – studi komparasi ekonomi konvemsional dengan ekonomi Islam.

2. Menjelaskan bagaimana sistem Ekonomi Islam menjaga stabilisasi perekonomian melalui penggunaan uang Dinar dan Dirham.

D. Manfaat

Sebagaimana telah disampaikan terdahulu bahwa makalah terkait dengan ketidakadilan dan ketidakberdayaannya uang kertas dalam melindungi harta maka manfaat makalah ini diharapkan dapat memenuhi hal – hal sebagai berikut :

1. Memberikan gambaran dan referensi cara kerja Islam dalam mengatur kegiatan ekonomi kepada umat muslim khususnya.

(6)

6 | P a g e

BAB II

PEMBAHASAN

A. Aplikasi teori kwantitas pada uang kertas

Berbeda dengan faktor produksi lainnya, kecukupan atau ketidakcukupan faktor produksi berupa uang dalam ekonomi berbasis uang kertas dan bunga bank bukanlah ditentukan oleh hal yang sifatnya dari alam, melainkan lebih disebabkan oleh struktur institusional dari sector lembaga keuangan dari sistem ekonomi di suatu negara. Karena inilah uang mudah diciptakan, namun juga mudah hancur nilainya. (Iqbal, 2007)

Para ahli moneter abad ini menjelaskan hubungan antara jumlah uang beredar dengan Produk Nasional Bruto atau Gross Nattional Products (GNP) menggunakan rumus persaaan pertukaran atau equation of exchange sebagai berikut :

M x V = P x Q

M = jumlah uang beredar dalam satuan waktu tertentu, missal 1 tahun

V = kecepatan perputaran uang rata – rata atau berapa kali rata – rata setiap uang berpindah tangan dalam satu tahun.

P x Q = nilai uang pembelanjaan di suatu wilayah negara

P = tingkat harga yang berlaku di usatu negara pada tahun tersebut

Q = Tingkat output riil dari barang dan jasa.

Dalam satu persamaan linier M x V = P x Q, apabila sisi kiri naik maka otomatis sisi kanan naik. Misalnya negeri ini mencetak uang kertas terus menerus, maka M akan naik. Hal ini tidak harus berdampak negatif apabila uang tersebut dipakai untuk membiayai sektor riil sehingga Q naik. Kenaikan uang yang diikuti kenaikan output akan membuat harga relatif tetap, artinya masyarakat bisa membeli kebutuhannya dengan harga yang tidak naik. Namun apabila uang yang dicetak tersebut hanya berputar di sektor financial, menjadi tabungan, pinjaman antar lembaga keuangan, sertifikat bank sentral dan sejenisnya dan tidak dipakai untuk membiayai sektor riil, maka Q tetap dan sebaliknya P atau harga – harga akan naik.

(7)

7 | P a g e Dalam ekonomi yang bersifat ribawi dimana bunga bank dianggap “halal”; maka ada kecenderungan masyarakat atau institusi yang memegang uang untuk memilih menaruh uangnya di bank dalam bentuk tabungan, deposito; dan lainnya. Dan setiap kali akan menggunakan uangnya untuk menggerakkan sektor riil akan selalu dibandingkan dengan bunga yang bisa diperoleh apabila uangnya disimpan di bank. (Halim, Hamid, & Mohd Nordin, 2002) Semakin suram prediksi ekonomi, semakin takut orang berinvestasi di sektor riil dan semakin banyak orang yang menaruh uangnya di bank saja karena dianggap aman. Dari pihak bank juga akan terdorong untuk menambah jumlah uang yang beredar dengan pinjaman, tetapi uang ini mutar balik ke bank karena tertarik oleh bunga atau interest – artinya pinjaman tersebut tidak menggerakan sektor produkdi, apabila ini terjadi maka akan terjadi spiral penghancuran sektor rill yang di tandai dengan membumbung tingginya harga – harga dan membengkaknya simpanan di bank yang tidak dapat disalurkan.

Sejauh dalam sistem ekonomi dimungkinkan uang menghasilkan uang, maka akan tendensi salah satu pelaku ekonomi menghindar dari perannya untuk berproduksi dan memilih bermain di pasar uang dan investasi di sektor keuangan –bukan riil. Apabila hal ini dilakukan oleh banyak pelaku pada kurun waktu tertentu maka disinilah kehancuran ekonomi itu terjadi. Proses terjadinya penghaancuran eknomi dari dalam atau self destructing economy dapat digambarkan seperti di ilustrasi berikut

Self destructing economics dari sistem ribawi (Iqbal M. )

Ketika bisnis buruk, orang yang masih mempunyai surplus dana akan cenderung menyimpan saja dananya karena aman dan dapat bunga, bisnis akan semakin memburuk karena produksi

(8)

8 | P a g e B. Aplikasi Teori Kwantitas Pada Dinar dan Dirham

Teori yang sama tetapi apabila diterapkan dalam lingkungan yang berbeda dan sistem yang berbeda hasilnya bisa bertolak belakang 180 derajat. Dengan mrnggunakan teori yang sama M x V = P x Q untuk menjelaskan sistem ekonomi yang berbasis Dinar dan Dirham dan dimana bunga bank dianggap haram (dan memang haram). Teori ini disebut ‘Teori Kwantitas’ (dibaca teori kwantitas dalam tanda petik), karena teori kwantitas yang asli tidak pernah dimaksudkan untuk diaplikasikan pada Dinar dan Dirham. (Iqbal, 2007)

M relative tidak naik karena Dinar atau Dirham tidak seperti uang kertas yang bisa dicetak kapan saja. Untuk mencetak Dinar diperlukan emas asli yang tentu jumlahnya tidak banyak (Siswantoro). Dengan tidak naiknya M, sementara Q atau output harus naik secara gradual sejalan dengan pertumbuhan penduduk dunia dan P relatif tetap (harga barang – barang apabila dibeli dengan emas akan cenderung tetap dalam jangka panjang), maka harus ada yang bergerak mengimbangi Q atau output. Tinggal satu faktor yang belum bergerak yaitu V, disinilah rahasianya ekonomi Islam mengapa Islam sangat mendorong perputaran uang yang cepat dari satu tangan ke tangan lainnya. Lebih jauh lagi perputaran ini harus luas tidak hanya berputas digolongan tertentu saja sesuai Ayat Al – Qur’an 59:7 “….agar harta itu jangan hanya beredar diantara orang – orang kaya

diantara kamu…”. (Katsir, 2004)

Segala kebutuhan manusia, termasuk jumlah emas diseluruh dunia untuk memenuhi kebutuhan mata uang penduduknya, ternyata juga sudah diatur sedemikian rupa sesuai skenario Allah Subbhanahu wa Ta’ala sehingga akan selalu mencukupi. Difirmankan oleh Allah dalam Al –Qur’an QS 54:49 “Sesungguhnya, Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran”. Hal ini juga bisa dibuktikan dengan statistic jumlah penduduk dunia dibandingkan dengan jumlah emas yang tersedia sebagaimana ditunjukkan pada grafik berikut.

Cepatnya perputaran uang dalam ekonomi Islam ini juga digambarkan dalam Hadits dimana Rasulullah Salallahu ‘alaihi wa Sallam suatu pagi selesai sholat subuh buru –buru pulang kemudian balik lagi ke Masjid untuk melanjutkan dzikir dan do’anya.

(9)

9 | P a g e Ketika sahabat ada yang bertanya, Rasul menjelaskan bahwa beliautadi buru – buru karena ingat ada uang tiga Dirham yang belum disedekahkan. (al-Mubarakfuri, 2001)

Pada hadits lain Abu Hurairah:

Rasulullah Salallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda,”Jika saya memiliki emas

sebesar gunung Uhud, saya tidak akan suka kecuali setelah tiga hari tidak tersisa satu Dinarpun yang ada padaku apabila ada orang lain yang berhak menerimanya dariku, kecuali sejumlah yang akan aku pakai untuk membayar utangku” (HR. Bukhori). (Atsqalani, 2002)

Dua contoh diatas menggambarkan seberapa cepat uang seogyanya berputar diantara kaum muslimin. Apabila uang tersebut ung kecil putaran ini ukurannya satu hari, apabila uang besar atau kekayaan yang banyak maka putarannya tiga hari. Artinya uang bagi kaum muslimin hendaklah terus bergerak, baik itu untuk konsumsi, disedekahkan/diinfakkan ataupun diinvestasikan untuk kegaitan produktif.

Menyimpan uang Dianar dan Dirham tidak termasuk yang dianjurkan, penyimpanan Dinar atau Dirham akan terekena ‘pinalty’ berupa zakat apabila Dinar dan Dirham tersebut telah melebihi nisabnya dan disimpan dalam waktu satu tahun. Oleh karena itu bagi yang mendapat amanah untuk mengelola harta anak yatimpun, juga sangat dianjurkan untuk memutarnya secara hati – hati untuk kegiatan produktif karena apabila tidak maka harta tersebut bisa tergerus terkena zakat dari tahun ke tahun. (al-Jaza'iri, 2015)

Berbeda dengan ekonomi konvensional, dimana orang ang menabung mendapat hadiah berupa bunga bank, di Islam ini diharamkan. Uang harus dikembalikan ke fungsi aslinya yaitu sebagai alat tukar, uang tidak boleh menghasilkan uang, tetapi produksilah yang menghasilkan uang. Apabila hal ini diikuti maka akan terjaga kestabilan ekonommi. Hal ini bisa juga kita demonstrasikan menggunakan persamaan pertukaran M x V = P x Q dengan penjelasan sebagai berikut:

(10)

10 | P a g e

Self balancing economic dalam sistem Ekonomi Islam (Iqbal M. )

3

2

1

4

Pada saat trend bisnis cenderung menurun (belum buruk) orang tidak tertarik investasi,

orang mengkonsumsi kelebihan pendapatannya (karena tidak ada bunga orang tidak menyimpan uang di bank), hal ini

akan menaikkan aggregate demand

Pada saat aggregate demand tumbuh, produsen

akan meningkatkan produksi dan ini mendorong

pertumbuhan dan lapangan kerja

Pada saat bisnis baik, orang tertarik investasi yang meningkatkan produksi dan lapangan pekerjaan, tercipta

pula kesejahteraan

Pada saat produksi berlebihan, harga akan

turun, produsen akan mengurangi produksi, trend

(11)

11 | P a g e

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Persamaan pertukaran M x V = P x Q dapat dipakai untuk menyimpulkan secara sederhana, mana kebiakan moneter yang fitrah dan memakmurkan rakyat dan mana kebijakan moneter yang dzalim dan menyengsarakan rakyat. Apabila pemerintah mencetak uang, tetapi tidak berdampak pada naikya ketersediaan barang dan jasa (Q) maka pasti harga (P) yang naik, berarti upaya pemerintah mencetak uang menjadi musibah bagi masyarakat karena inflasi akan menaikkan harga – harga seluruh barang dan jas yang dibutuhkan oleh masyarakat. Ini yang terjadi pada sistem uang fiat saat ini.

Apabila pemerintah dapat mengendalikan jumlah uang yang ada (M) pada saat yang bersamaan dapat meningkatkan produksi barang dan jasa, maka jumlah barang dan jasa (Q) naik sementara M relatif tetap, maka pasti harga harga (P) akan turun, iniliah kebijakan pemerintah yang akan memakmurkan rakyat . dan kebijakan tersebut dapat terjadi apabila uang Dinar dan Dirham yang dipakai

B. Saran

(12)

12 | P a g e

DAFTAR PUSTAKA

(n.d.). Retrieved from goldsheetlinks.com.

al-Jaza'iri, A. B. (2015). Minhajul Muslim. (M. 'Aini, A. h. Fachrudin, & K. Mutaqin, Trans.) Jakarta: Darul Haq.

al-Mubarakfuri, S. (2001). Perjalanan Hidup Rasul yang Agung MUHAMMAD SAW : Dari Kelahiran Hingga Detik-detik Terakhir. (H. Yahya, Trans.) Jakarta: Kantor Atase Agama Kerajaan Saudi Arabia Jakarta.

Atsqalani, A. I. (2002). Fathul Baari: Syarah Shahih Al Bukhari. (G. A. Ummah, Trans.) Jakarta: Pustaka Azzam Anggota IKAPI DKI.

Halim, A., Hamid, A., & Mohd Nordin, N. A. (2002). Dinar and Dirham Effects on the Banking Business and Its Solution. International Conference on Stable and Just Global Monetary System. Melaka: International Islamic University Malaysia.

Iqbal. (2007). Mengembalikan Kemakmuran Islam dengan Dinar & Dirham. Depok: Spiritual Learning Centre & Dinar Club.

Iqbal, M. (n.d.). Retrieved Desember 13, 2016, from Geraidinar.com. Karim, A. A. (2008). Ekononomi Makro Islami. Jakarta: Rajawali Pers.

Katsiir, I. (2004). Al Bidayah wan Nihayah: Masa Khulafa'ur Rasyidin. (A. I. al-Atsari, Ed.) Jakarta: Darul Haq.

Katsir, I. (2004). Lubaabut Tafsir min Ibnu Katsiir (8 ed.). (M. A. Ghoffar E.M, A. Mu'thi, & A. I. Al-atsari, Trans.) Bogor: Pustaka Imam Asy-Syafi'i.

Siswantoro, D. (n.d.). Kecukupan Emas untuk Dinar dan Rasionya dengan Dirham Studi Kasus Indonesia. Jurnal of the Islamic Economic Forum for Indonesia Development .

Referensi

Dokumen terkait

Bersama surat ini saya Doni Febriana mengajukan permohonan mengundurkan diri sebagai karyawan dari PT.. INDO IT kepada saya untuk bekerja

Tujuan penelitian ini adalah untuk: 1) mendeskripsikan dan menganalisa aturan hukum yang berlaku di Indonesia bagi pelaku kasus Narkoba (Narkotika, Psikotropika,

[r]

Pembuatan tablet ekstrak etanol sabut buah pinang (EESBP) Sebagai contoh F2 (Formula dengan bahan pengisi SMSBP). Di buat formula untuk 100 tablet, bobot per tablet 650 mg

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa praktik pengungkapan informasi strategis pada website perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia serta menguji apakah ukuran

Nilai validasi antara konsentrasi hasil pemodelan dan konsentrasi hasil pengukuran langsung memenuhi kriteria dengan nilai RMSPE yang lebih kecil dari pada 10%, dimana

dalam analisis regresi linier sederhana ini adalah “ ada pengaruh positif dan signifikan Kualitas Pelayanan (X) terhadap Loyalitas Pelanggan (Y)”. Uji hipotesis dilakukan

Dalam proses belajar mengajar di SMK N 3 Kendal selama saya melakukan pengamatan sudah cukup baik dan berjalan lancar, siswa sangat antusias dan senang dalam kegiatan