• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH BUMI DAN ALAM SEMESTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH BUMI DAN ALAM SEMESTA"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

BUMI DAN ALAM SEMESTA

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar

Disusun oleh:

Ratu Lisa Wiliana

Siti Kurniasih

Widi Kautsaryani

Akuntansi C – Semester 2

STIE SEBELAS APRIL SUMEDANG

2014/2015

(2)

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan dan berkat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah “Bumi dan Alam Semesta” ini dengan baik. Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar. Makalah ini menjelaskan lebih mendalam mengenai tata surya, lapisan bumi, dan teori-teori terbentuknya bumi dengan bahasa yang lebih mudah untuk di cerna dan di pahami.

Makalah ini ditulis dari hasil penyusunan data-data sekunder yang penulis peroleh dari buku panduan yang berkaitan dengan alam semesta, serta infomasi dari media massa yang berhubungan dengan bumi sebagai bagian dari alam semesta.

Penulis berharap, dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua, dalam hal ini dapat menambah wawasan kita mengenai isi alam semesta , khususnya bagi penulis. Akhir kata, mungkin dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan. Kritik dan saran tentunya sangat kami harapkan demi perbaikan dan kesempurnaan. Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

Sumedang, Maret 2015

Penulis

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

(3)

macam peristiwa alam yang dapat diungkapkan maupun yang belum dapat diungkapkan oleh manusia yang mencakup tentang mikrokosmos dan makrokosmos. Mikrokosmos adalah benda-benda yang mempunyai ukuran sangat kecil, misalnya atom, elektron, sel, amuba, dan sebagainya. Sedang makrokosmos adalah benda-benda yang mempunyai ukuran yang sangat besar, misalnya bintang, planet, dan galaksi.

Fenomena Alam saat ini sangat sulit untuk ditebak , bahkan baru – baru ini kita sering memperoleh informasi terjadinya suaatu kejadian alam sungguh luar biasa yang terjadi diluar nalar manusia. Seperti halnya peristiwa jatuhnya meteor , sehingga menimbulkan bermacam – macam argument dari masyarakat tentang kejadian itu. Ada yang berpendapat bahwa kejadian itu terjadi karena Sang Pencipta marah, ada yang berpendapat itu tanda – tanda kiamat dan ada yang berpendapat bahwa itu memang fenomena alam. Hal itu terjadi karena pengetahuan tiap orang perorangan pastilah berbeda sesuai dengan tingkat pendidikannya.

Kita sebagai mahasiswa dalam menanggapi kejadian itu harus berfikir logis , karena kaum mahasiswa adalah kaum cendikia yang harus cepat tanggap dalam menyikapi fenomena alam ini. Khususnya kita adalah mahasiswa jurusan MIPA jadi dalam berargumen haruslah dapat dibuktikan kebenarannya.

Dari sinilah kelompok kami termotifasi untuk mengupas tuntas tentang materi yang kami beri judul “Bumi dan Alam Semesta,” Agar kita tahu lebih jelas apa dan bagaimana yang terjadi sebelum alam semesta ini terbentuk .

1.2Rumusan Masalah

1. Bagaimana susunan tata surya?

2. Terdiri dari apa saja lapisan-lapisan bumi?

3. Apa saja dan bagaimana teori-teori tentang terjadinya bumi?

(4)

Adapun tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar.

2. Untuk mengetahui susunan tata surya. 3. Untuk mengetahui lapisan-lapisan bumi.

4. Untuk mengetahui macam-macam teori-teori terjadinya bumi.

5. Untuk mengetahui penjelasan mengenai terjadinya bumi.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1Sistem Tata Surya

Pada zaman Yunani kuno, seorang filsafat bernama Clausius Ptolomeus mengemukakan pendapatnya bahwa bumi adalah pusat dari alam semesta. Menurut pandangan ini, matahari, bulan dan planet-planet beredar mengelilingi bumi yang tetap diam sebagai pusatnya. Pandangan Geosentris ini 14 abad lamanya dianut orang.

Pada abad ke-16, seorang ilmuwan Polandia “Nikolas Kopernikus” mengubah pandangan diatas. Menurutnya bumi adalah planet dan seperti halnya dengan planet-planet yang lain, beredar mengelilingi matahari sebagai pusatnya (heliosentris). Pandangan ini didasari oleh adanya hasil pengamatan yang teliti serta perhitungan yang sistematis. Kesemuanya ini berkat bantuan teropong sebagai alat pengamat dan telah berkembangnya matematika dan fisika sebagai sarana penunjang pada masa itu.

Setelah adanya teropong dapat diamati planet-planet dan benda angkasa lain yang lebih banyak lagi seperti satelit, komet, meteor, debu dan gas antar planet. Semua benda angkasa ini beredar mengelilingi matahari sebagai pusat disebut Sistem Tata Surya.

(5)

Tata surya terdiri dari matahari sebagai pusat dan benda-benda lain seperti planet, satelit, meteor-meteor, komet-komet, debu dan gas antar planet beredar mengelilinginya. Keseluruhan sistem ini bergerak mengelilingi pusat galaksi.

1. Matahari

Matahari merupakan tata surya yang paling besar, dimana 89% massa tata surya terkumpul pada matahari. Matahari merupakan pusat sumber tenaga di lingkungan tata surya, matahari terdiri dari inti dan tiga lapisan kulit : fotosfer, chromosfer dan corona. Pada pusat matahari suhunya mencapai jutaan derajat celcius dan tekanannya ratusan juta atmosfer. Kulit fotosfer suhunya + 60000oC dan memancarkan hampir semua cahaya.

Matahari sangat penting bagi kehidupan di muka bumi karena :

a. Merupakan sumber energi (sinar panas). Energi yang terkandung dalam batubara dan minyak bumi sebenarnya juga berasal dari matahari.

b. Mengontrol stabilitas peredaran bumi yang juga berarti mengontrol terjadinya siang dan malam, bulan, tahun serta mengontrol peredaran planet lain.

c. Dengan mempelajari matahari yang merupakan bintang yang terdekat, berarti mempelajari bintang-bintang lain.

2. Planet

Planet merupakan benda angkasa yang tidak memiliki cahaya sendiri, berbentuk bulatan dan beredar mengelilingi matahari. Sebagian besar planet memiliki pengiring atau pengikut planet yang disebut satelit yang beredar mengelilingi planet.

Dalam sistem tata surya terdapat delapan planet. Berdasarkan urutan nya dari matahari. Planet-planet tersebut terdiri atas Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus, beredar mengelilingi matahari pada orbit atau garis edarnya masing-masing dalam suatu sistem tata surya.

(6)

 Berdasarkan massanya, planet dalam sistem tata surya kita dibagi menjadi dua, yaitu:

1. Planet Kecil (kerdil), seperti : Merkurius, Venus, Bumi dan Mars. Ciri umumnya garis tengahnya kecil, tetapi padat, rapat masa rata-ratanya terletak antara 2,4 – 5,5 gram setiap sentimeter kubik, biasanya tidak berlapisan angkasa tebal. Golongan ini menempati lintasan yang dekat dengan matahari.

2. Planet Raksasa, terdiri dari Jupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus. Garis tengahnya jauh lebih besar dibandingkan pada golongan pertama namun kurang padat. Rapat masa sangat rendah, misalnya Saturnus antara 0,7 – 1,6 gram setiap sentimeter kubik. Lintasan golongan ini jauh dari matahari.

 Berdasarkan Jaraknya ke Matahari, planet di bagi menjadi dua, yaitu:

1. Planet Dalam (Interior Planet), yaitu planet-planet yang jarak rata-ratanya ke matahari lebih dekat dari jarak rata-rata bumi ke matahari atau lintasannya berada di antara lintasan bumi dan matahari. Berdasarkan kriteria tersebut, maka yang termasuk Planet Dalam adalah Merkurius dan Venus.

2. Planet Luar (Eksterior Planet), yaitu planet-planet yang jarak rata-ratanya ke matahari lebih jauh dari jarak rata-rata bumi ke matahari atau lintasannya berada di luar lintasan bumi. Planet-planet yang termasuk ke dalam kelompok planet luar, yaitu Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.

 Kesamaan planet di dalam tata surya :

1. Berevolusi (beredar mengelilingi titik pusat gravitasi, dalam hal ini matahari) dan berotasi (bergasing mengelilingi pusat masa planet sendiri). Keduanya bergerak searah berlawanan dengan jarum jam jika dilihat dari kutub utara. Aturan ini hampir tidak kecualinya diikuti denga patuh, kecuali oleh beberapa satelit.

(7)

3. Selain lintasannya yang sepusat (konsentris) semua lintasan tersebut terdapat pada bidang edar yang satu dengan lainnya hampir berhimpitan.

 Syarat benda angkasa disebut sebagai planet

Sidang Umum Perkumpulan Astronomi Internasional (International Astronomical Union/IAU) ke-26 yang berlangsung di Praha, Republik Ceko, pada tanggal 25 Agustus 2006 telah memutuskan beberapa keputusan yang penting, di antaranya adalah resolusi 5A yang berisi mengenai definisi sebuah planet. Suatu benda angkasa dapat disebut sebagai planet apabila memiliki syarat-syarat sebagai berikut.

 Berada dalam suatu orbit yang mengelilingi matahari.  Mempunyai berat yang cukup untuk gravitasi dirinya

dalam mengatasi tekanan rigid supaya ia menjadi satu ekuilibrium hidrostatik (bentuk hampir bulat).

 Merupakan objek yang dominan dalam orbitnya sendiri.

Planet Pluto, berdasarkan keputusan sidang IAU, tidak memenuhi syarat sebagai sebuah planet karena Pluto memiliki orbit yang tumpang tindih dengan Neptunus. Hal ini menunjukkan Pluto sebagai sebuah objek yang tidak dominan di orbitnya sendiri.

 Macam-macam Planet

a) Merkurius

Merupakan planet terkecil dan terdekat dengan matahari. Merkurius tidak mempunyai satelit atau bulan, dan tidak mempunyai hawa. Planet ini mengandung albedo, yaitu perbandingan antara cahaya yang dipantulkan dengan yang diterima dari matahari sebesar 0,07. Ini berarti 0,93 atau 93% cahaya yang berasal dari matahari diserap. Garis tengahnya 4500 km. Diperkirakan tidak ada kehidupan di Merkurius. Merkurius mengadakan rotasi dalam waktu 58,6 hari dan mengelilingi matahari dalam waktu 88 hari.

(8)

Venus menempati urutan kedua terdekat dengan matahari, dikenal dengan Bintang Kejora yang bersinar terang pada waktu sore dan pagi hari. Mempunyai albedo 0,8 atau 20% cahaya matahari yang datang diserap. Planet ini diliputi awan tebal (atmosfer) yang mungkin terjadi dari karbon dioksida tetapi tidak mengandung uap air dan oksigen.Planet ini tidak mempunyai satelit. Venus bergaris tengah 12.320 km, Rotasi venus+ 247 hari dan berevolusi (mengelilingi matahari) selama 225 hari.

c) Bumi

Bumi menempati urutan ketiga terdekat dengan matahari. Ukuran besarnya hampir sama dengan venus dan bergaris tengah 12.640 km. jarak antara bumi dengan matahari adalah 149 juta km. jarak ini sering diubah menjadi satuan jarak astronomis atau astronomical unit (AU). Jadi 1 AU = 140 juta km. bumi mengadakan rotasi 24 jam, berarti hari bumi =24 jam. Satu hari venus=247 hari bumi atau 247x24 jam bumi.

a. Gerak rotasi bumi

Pepatan bumi besarnya 1/300 sehingga dapatlah dianggap memiliki bentuk bola. Titik pusatnya berimpit dengan titik pusat bola langit. Sumbunya menembus permukaan bumi di kutub utara dan selatan. Orang menganggap bahwa bola langit tetap tinggal diam, sedang bumi berputar pada sumbunya dari barat ke timur. Anggapan tersebut telah dikemukakan oleh sarjana-sarjana yunani seperti Pythagoras, philalous, herakleitos, dan terakjir oleh kopernikus dari polandia. Gerak bumi berputar pada porosnya disebut rotasi dari bumi. Arah rotasi bumi sama dengan arah revolusinya, yakni dari barat ketimur. Inilah sebabnya mengapa matahari terbit lebih dulu di irian jaya daripada dijawa.

b. Akibat rotasi bumi

1. Gerak semu harian dari matahari, yang seakan-akan matahari, bulan, bintan-bintan dan benda-benda langit lainnya terbit di timur dan terbenam di barat.

(9)

bola lainnya mengalami kegelapan (malam). Batas siang dan malam ini merupakan sebuah lingkaran disekeliling bumi.

3. Diterangkan dengan hukum buys ballot. Arus-arus hawa(angin) tidak bergerak lurus dari daerah maksimun kedaerah manimun, tetapi membias kekanan bagi belah bulatan utara dan membias kekiri bagi belah bulatan selatan.

4. Penggelembungan di khatulistiwa serta penempatan di kedua kutub bumi.

5. Timbulnya gaya sentrifugal yang menyebabkan pemepatan bumi tersebut serta pengurangan gaya tarik hingga arah vertical (unting-unting) tidak tepat menuju ketitik pusat bumi, kecuali di khatulistiwa dan di kutub. 6. Adanya dua kali air pasang naik dan pasang surut dalam sehari semalam.

7. Perbedaan waktu antara tempat-tempat yang berbeda derajat busurnya.

c. Gerak Revolusi dari Bumi

Berkat penyelidikan tiga sarjana, yaitu Galileo galilei, tycho brahe, dan keplermaka susunan alam secara heliosentris dari kopernikus diakui keunggulannya. Dalam susuana ini, maka bumi berevolusi mengelilingi matahari. Bumi mengelilingi matahari dalam satu kali revolusi selama waktu satu tahun.

Selama mengedarai matahari ternyata sumbu bumi miring dengan arah yang sama terhadap bidang ekliptika. Kemiringan sumbu bumi ini besarnya 23 1/20 terhadap bidang ekliptika tersebut. Akibat dari revolusi bumi ialah:

1) Pergantian empat musim, yakni di sebelah utara garis balik utara (23 ½ LU).

2) Perubahan lamanya siang dan malam.

3) Terlihatnya rasi (konstelasi) bintang yang beredar dari bulan kebulan.

(10)

elips itu. Titik lintasan yang terdekat dengan titik focus dimatahari itu berada tersebut titik perihelium elips itu. Titik terjauh dari titik focus dimana matahari itu berada disebut titik aphelium.

a. Gaya grafitasi terrestrial dari bumi

Bumi kita ini mempunyai gaya gerak dan gaya berat. Gaya tarik bumi ini dinamakan gaya grafitasi terrestrial bumi. Benda dibumi ini memiliki bobot karena pengaruh gaya grafitasi tersebut. Menentukan bobot dari sebuah benda dibumi berarti mengukur besarnya gaya tarik terhadap benda itu. Gaya grafitasi terrestrial inilah yang menahan semua meteri yang ada dibumi serta atmosfernya sehingga tidak hilang melayang ke alam semesta. Bumi merupakan sebuah megnet raksasa. Maka, suatau medan magnet serta garis-garis gaya magnet bekerja sekitar bumi.

b. Waktu

Kita telah mengenal waktu satu hari satu malam yang lamanya 24 jam. Waktu 24 jam ini adalah sehari semalam solar (matahari) berdasarkan gerak semua matahari dalam membuat satu revolusi lengkap. Sehari semalam sideral atau sideris adalah waktu bintan berdasarkan merembangnya titik aries antaradua saat berturut-turut. Sehari semalam solar, empat menit lebih lamadari sehari semalam sideris. Bagi tujuan sehari-hari, kita menggunakan waktu solar. Bagi keperluan tujuan astronomi atau perjalan antarplanet, lebih baik memakai waktu sideris.

c. Tahun penanggalan (kalender)

(11)

aturan lama dimana setiap tahun dihitung 365,25 hari. Ada dua tahun, yaitu tahun sideris ialah selang waktu antara dua kedudukan yang sama berturut-turut dari matahari terhadap suatu bintan tetap.

Bulan merupakan satelit atau benda angkasa yang mengelilingi bumi. Jaraknya dengan bumi = 384.000km. bulan berdiameter 3456 km. bulan selalu menunjukkan permukaan yang sama dilihat dari bumi. Ini berarti bulan mengadakan rotasi maupun revolusi mengelilingi bumi dengan kecepatan yang tetap sama, pada permukaan bulan, terdapat gunung-gunung dan dataran rendah seperti di bumi.

d) Mars

Planet ini berwarna kemerah-merahan yang diduga tanahnya mengandung banyak besi oksigen. Sehingga kalau oksigen masih ada, jumlahnya sangat sedikit. Pada permukaan planet ini didapatkan warna-warna hijau, biru dan sawo matang yang selalu berubah sepanjang masa tahun. Jarak planet mars dengan matahari ialah 226,48 juta km. garis tengah adalah 6272 km dan revolusinya 1,9 tahun (687 hari), rotasinya 24 jam 37 menit. Berdasarkan data yang dikirimkan oleh satelit Mariner IV di Mars tidak ada oksigen, hampir tidak ada air, sedangkan kutub es yang diperkirakan mengandung banyak air itu tak lebih merupakan lapisan salju yang sangat tipis.Mars mempunyai 2 satelit/bulan yaitu phobus dan daimus, temperaturnya lebih rendah dibandingkan dengan temperatur di Bumi.

e) Yupiter

(12)

membutuhkan waktu yang sangat lama, yaitu 12 tahun. Bergaris tengah 138.560 km dan mempunyai kurang lebih 14 satelit.

Berdasarkan analisis spektroskopis yupiter mengandung gas metana dan amoniak banyak, serta mengandung gas hidrogen, albedonya 0,44. Massa planet ini hampir 300 kali massa bumi dan gravitasinya 2,6 kali gravitasi bumi.

f) Saturnus

Merupakan planet terbesar setelah Yupiter, bergaris tengah 118.400 km, berotasi 10 jam 14 menit, revolusinya sekitar 29,5 tahun dan merupakan planet yang mempunyai cincin sabuk raksasa. Mempunyai massa jenis 0,75 g/cm2, sehingga terapung diair. Planet ini berupa gas yang terdiri dari metana dan amoniak dengan suhu rata-rata 103oC. Saturnus mempunyai 10 satelit dan diantaranya yang terbesar disebut Titan (besarnya 2 kali besar bulan bumi), yang lain disebut phoebe yang bergerak berlawanan arah dengan 9 satelit lainnya yang menunjukkan bahwa phoebe bukan “anak kandungnya”. Planet ini memiliki tiga cincin tipis yang arahnya selalu sejajar dengan ekuatornya, yaitu Cincin Luar, Cincin Tengah, dan Cincin Dalam. Diameter Cincin Luar Planet Saturnus adalah sekitar 273.600 km, Cincin Tengah sekitar 152.000 km, dan Cincin Dalam memiliki diameter sekitar 160.000 km. Antara Cincin Dalam dan permukaan Saturnus dipisahkan ruang kosong berjarak sekitar 11.265 km. Planet Saturnus memiliki atmosfer yang sangat rapat terdiri atas hidrogen, helium, metana, dan amoniak.

g) Uranus

(13)

Atmosfer Uranus dipenuhi oleh hidrogen, helium, dan metana. Di luar batas atmosfer Planet Uranus terdapat lima satelit yang mengelilinginya, yaitu Miranda, Ariel, Umbriel, Titania, dan Oberon. Jarak rata-rata Planet Uranus ke matahari sekitar 2.870 juta km. Seperti halnya dengan Yupiter dan Saturnus, planet ini pun merupakan planet raksasa yang sebagian besar massanya berupa gas. Planet Uranus merupakan planet bercincin, ketebalan cincinnya sekitar satu meter terdiri atas partikel-partikel gas yang sangat tipis dan redup.

h) Neptunus

Jaraknya dengan matahari 4470 juta km. Mempunyai 2 satelit, satu diantaranya disebut Triton yang bergerak berlawanan arah dengan gerak rotasi Neptunus. Planet diketemukan pada tahun 1846 ketika para astronom sedang mengamati planet uranus yang agak menyimpang orbitnya. Berdasarkan hipotesis para astronom, penyimpangan tersebut pasti ada yang mempengaruhi dan itu ternyata benar.

Kondisi di Neptunus tidak berbeda jauh dari Uranus, terdiri atas gas. Ukuran Neptunus juga besar, meskipun tidak sebesar Yupiter. Jika diumpamakan wadah kosong, Neptunus mampu menampung 60 planet seukuran Bumi. Satu tahun di Neptunus sama dengan 165 tahun di Bumi sedangkan satu hari di sana sekitar 16 jam di Bumi. Sejak tahun 1984, para ahli telah menduga bahwa Neptunus mempunyai cincin. Dugaan ini terbukti setelah pesawat angkasa Voyager 2 berhasil mendekati Neptunus dan memastikan bahwa Neptunus memiliki paling tidak tiga lapis cincin.

3. Asteroid/Planetoida

(14)

Piazzi menemukan asteroid Ceres yang bergaris tengah 750 kilometer.

Asteroid merupakan planet berbatu yang kecil dengan jumlah yang sangat banyak. Dalam Tata Surya terdapat beribu-ribu asteroid yang juga mengelilingi Matahari. Sebagian besar kelompok asteroid dijumpai berada di antara orbit planet Mars dan Yupiter. Daerah ini dikenal sebagai Sabuk Utama (Main Belt). Selain asteroid yang mendiami daerah Sabuk Utama, ada pula kelompok asteroid dengan orbit yang berbeda, seperti kelompok Trojan dan kelompok asteroid AAA (Triple A Asteroids-Amor, Apollo, Aten).

Beberapa asteroid yang telah diidentifikasi antara lain Ceres merupakan asteroid terbesar yang juga masuk kategori planet kerdil/planet katai dengan diameter 780 km, Pallas 560 km, Vesta 490 km, Hygeva 388 km, Juno 360 km, dan Davida 272 km. Asteroid yang orbitnya melewati orbit bumi dinamakan asteroid Apollo. Selain itu, banyak di antara asteroid yang sudah diberi nama sesuai dengan nama penemunya.

4. Komet (bintang berekor)

Merupakan kumpulan bungkah-bungkah batu yang diselubungi oleh kabut asap yang berdiameter ±100.00 km (termasuk selubung gas) dan diamter intinya yang berupa bungkah-bungkah batu berkisah 10-20 km. Cahaya matahari yang mengenai komet sebagian dipantulkan, sedang lainnya berupa sinar ultra violet akan terjadi eksitasi pada gas yang menyelubungi komet. Akibat eksitasi ini akan terjadi resonansi atau fluorescensi dan gas yang berpendar memancarkan cahaya.

(15)

Salah satu komet yang terkenal adalah komet Halley. Komet ini ditemukan oleh Edmond Halley. Rata-rata periode munculnya orbit komet Halley terjadi setiap 76–79 tahun sekali. Komet Halleyterakhir terlihat pada tahun 1986 dan diperkirakan akan tampak kembali pada tahun 2061. Inti atau pusat dari komet Halley sangatlah gelap dengan diameter kurang lebih 1.024 km. Selain komet Halley terdapat beberapa nama komet lainnya, seperti komet Hyakutake dan Hale-Bopp.

Komet merupakan benda angkasa yang terlihat bercahaya dikarenakan adanya gesekan atom-atom di udara. Ukurannya dapat melebihi 10 mil dan mempunyai ekor yang panjangnya jutaan mil. Oleh karena itu, komet sering disebut juga bintang berekor. Ciri khas komet adalah ekornya yang sangat panjang. Panjangnya bisa mencapai 100 juta km. Inti komet disebut nukleus yang terdiri atas bongkahan es serta gas yang telah membeku. Diameter nukleus bisa mencapai 10 km. Ekor merupakan bagian dari komet, berasal dari coma yang menyelimuti inti komet. Diameter coma bisa mencapai 100.000 km.

5. Meteor (bintang beralih)

(16)

Meteor yang sampai ke permukaan bmi disebut meteroid yang massanya ±10.000 ton pernah jatuh di permukaan bumi yang menimbulkan kawah meteor di Arizona dan Siberia. Meteorid tersebut mengandung besi dan nikel. Meteor bukan tergolong bintang karena merupakan anggota tata surya.

Ketika kita melihat sejenak ke langit yang cerah pada malam hari, tampak seberkas cahaya bergerak cepat lalu hilang. Itulah meteor. Meteor atau disebut juga bintang jatuh merupakan bagian dari asteroid yang terpisah. Meteor yang jatuh mengarah ke Bumi akan tampak seperti bola api.

Meteor yang jatuh terkadang sangat banyak dan disebut sebagai hujan meteor. Ketika terjadi hujan meteor, jutaan meteor masuk ke dalam atmosfer Bumi, tetapi sebagian besar terbakar habis sebelum mencapai permukaan Bumi. Kadang-kadang meteor yang besar tidak terbakar habis dan akhirnya sampai ke permukaan Bumi dan disebut sebagai meteorit.

2.2Bumi dan Lapisan-lapisan Bumi

 Susunan Lapisan Bumi

Menurut Hipotesisi Kant-Laplace : Bahwa bumi kemudian mendingin disebelah luar sedangkan di dalam masih panas. Didekat permukaan menjadi beku dan disebut kerak bumi.

Suess dan Wiechert (1919) membagi lapisan bumi sebagai berikut :

- Kerak bumi, tebalnya 30-70 km, terdiri batuan basal dan acid. Massa jenisnya kira-kira 2,7 mengandung banyak Silikat dan Aluminium.

- Selubung bumi atau sisik silikat (Si), tebalnya 2.200 km, massa jenisnya 3,6-4. Selubung bumi bersama kerak bumi disebut Lithosfera.

(17)

- Inti bumi, atau Barisfera, merupakan bola dengan jari-jari 3.500 km, massa jenisnya 9,6 terdiri dari besi dan nikel.

Kuhn dan Pittman (1940) mengemukakan bahwa sesungguhnya bumi berasal dari matahari, maka inti bumi seharusnya juga seperti material matahari. Yaitu terdiri sebagaian besar Hidrogen.Holmes (1936) mengemukakan bahwa kerak bumi sebagai berikut :

- Bagian atas setebal 15 km, massa jenisnya 2,7 dan disebut magma-granit.

- Lebih kedalam tebalnya 25 km, massa jenisnya 3,5 dan disebut magma-basal.

- Bagian terbawah kerak bumi, setebal 20 km, massa jenisnya 3,5 dan disebut magma-peridotit dan eklogit.

Wiechert (1910), mengemukakan bahwa pada pokoknya bagian Lithosfera terdiri dari Silikat dan Aluminium.Disebelah bawah terutama di lautan terdapat lapisan berat yang terdiri dari Silikat dan magnesium.

Wegner (1930) mengajukan hipotesis Continental drift (perkisar benua) : permukaan bumi terdiri dari beberapa lempeng besar berukuran benua, masing-masing terdiri dari bagian oceanis dan kontinental yang bergerak relatif yang satu terhadap yang lainnya. Tebal tiap lempeng kerak bumi kira-kira 80 km. Kecepatan relatif lempeng-lempeng ini berkisar 1 – 13 cm setahun. Lempeng-lempeng kerak bumi ini dipisahkan yang satu dengan yang lain oleh batas lempeng yang geraknya dapat bersifat divergensi, konvergensi atau shear (gesekan). Batas lempeng ini adalah sangat labil dan ditandai oleh gunung api yang aktif serta kegempaan yang tinggi.

 Struktur bumi

(18)

Bumi diselimuti oleh gas yang disebut atmosfer. Pada permukan bumi terdapat lapisan air yang di sebut hidrosfer. Bagian bumi yang padat terdiri atas kulit (kerak) atau lithosfer, dan bagian inti yang disebut centrosfer.

a. Lithosfer dan Centrosfer

Lithosfer tebalnya hanya kurang lebih 32 km (=32.000m) dan merupakan bagian yang penting dalam kehidupan manusia yang berupa benua-benua dan pulau sebagai tempat tinggal. Ketebalan lithosfer tidak sama. Bagian tebal berupa benua setebal 8 km, bagian tipis berupa dasar laut yang dalam setebal 3,5 km dan terdiri atas 2 lapisan, yaitu lapisan sebelah atas, terdiri dari silicon dan aluminium dengan berat massa (BM) rata-rata 2,65 dan lapisan sebelah dalam, terdiri dari silicon dan magnesium dengan BM 2,9.

b. Hidrosfer

Hidrosfer tidak sepenuhnya menutupi seluruh permukaan bumi, tetapi hanya 75% yang meliputi lautan, danau-danau, dan es yang terdapat dalam kedua kutub. Kedalaman laut rata-rata 4000 m dan yang terdalam adalah di dekat pulau guam dengan kedalaman 11000 m. hidrosfer mempunyai pengaruh yang besar terhadap atmosfer karena air yang menguap akan membentuk awan yang selanjutnya menimbulkan hujan, kembali ke laut lagi.

c. Atmosfer

Atmosfer merupakan lapisan gas yang menyelubungi bumi, yang dalam kehidupan sehari-hari disebut udara. Tebal atmosfer sebesar 4800 km, terhitung dari permukaan air laut. BJ bagian bawah 0,013, dan semakin ke atas sem akin kecil sampai mendekati 0. Berikut ini uraian lebih terinci:

d. Troposfer

(19)

e. Stratosfer

Lapisan ini mulai dari 16 km sampai 80 km di atas bumi. Suhu rat-rata, sekitar -35% C. pesawat terbang sebenarnya masih dapat mengarungi pada lapisan terbawah dari strtosfer, asal semua pintu kabin dapat ditutup rapat dan udara di dalam pesawat diatur, terutama kadar oksigennya hingga seperti kondisi dalam troposfer.

f. Lonosfer

Lapisan ini terdapat di atas 80 km dengan tekanan udara sangat rendah sehingga semua partikel terurai menjadi ion-ion. Lapisan ionosfer sangat penting sehubungan dengan komunikasi rdio jarak jauh karena lapisan ini merupakan pemantul gelombang radio.

2.3Teori Terjadinya Bumi

 Hipotesis Kejadian Bumi

1.

Hipotesis Kabut dari Kant dan Laplace

Immanuel Kant (1755) dari Jerman, mengemukakan pikiran tentang kejadian bumi bahwa asal segalanya dari gas yang bermacam-macam, yang tarik menarik membentuk kabut besar. Terjadinya benturan masing-masing gas menimbulkan panas. Matahari berputar kencang dan di katulistiwanya memiliki kecepatan linear paling besar sehingga terlepaslah fragmen-fragmen. Fragmen-fragmen inilah yang tadinya pijar melepaskan banyak panas dan mengembun, kemudian cair dan bagian luar makin padat. Demikianlah terjadi planet-planet, termasuk bumi.

(20)

yang kini beredar dianggap terjadi dengan cara yang sama. Induknya adalah matahari.

2.

Hipotesis Planetesimal

Dikemukakan oleh Chamberlain dan Moulton, kira-kira seratus tahun setelah Kant dan Laplace, beranggapan matahari asal yang didekati oleh suatu bintang besar yang sedang beredar, maka terjadi tarik menarik sesuai dengan hukum Newton. Peledakan dimatahari melepaskan sebagaian materialnya dan tertarik oleh adanya bintang yang mendekat tadi. Material matahari itu akan sedikit menjauh dan kemudian mendingin sementara bintang besar itu terus berlalu. Selanjutnya terjadi pengembunan dan terbentuk sembilan planet dan planetoida.

3.

Hipotesis Pasang Surut Gas

Dikemukakan oleh Jeans dan Jeffrries (1930) yang mendukung hipotesis planetesimal, mengemukakan adanya bintang besar yang mendekat, kira-kira seperti bulan dan bumi, yaitu bulan menyebabkan adanya pasang dan surut lautan. Bulan tak cukup kuat menarik air menjulur jauh. Akan tetapi matahari yang mendekati bintang besar itu menjauh, lidah api dari matahari asal itu putus dari induknya, pecah berkeping-keping seraya mengembun dan membeku menjadi planet-planet serta planetoida.

 Teori Pengukuran Usia Bumi

a.

Teori sedimen

Pengukuran usia bumi didasarkan atas perhitungan tebal lapisan sedimen yang membentuk batuan. Dengan mengetahui ketebalan lapisan sedimen rata-rata yang terbentuk setiap tahunnya dengan memperbandingkan tebal batuan sedimen yang terdapat di bumi sekarang ini, maka dapat di hitung umur lapisan tertua kerak bumi. Berdasarkan perhitunag mecam ini diperkirakan bumi terbentukl 500 juta tahun yang lalu.

(21)

Pengukuran usia bumi berdasarkan perhitungan kadar garam di laut. Di duga bahwa mula-mula laut itu berair tawar. Dengan adanya sirkulasi air dalam lam ini, maka air yang mangalir dari darat melalui sungai kelaut membawa garam-garam. Keadaaan semacam itu berlangsung terus menerus sepanjang abad. Dengan mengetahui kenaikan kadar garam setiap tahun, yang dibandingkan dengan kadar garam pada saat ini, yaitu kurang lebih 320, maka dihasilkan perhitungan bahwa bumi telah terbentuk 1000 juta tahun yang lalu.

c. Teori ternal

Pengukuran usia bumi berdasarkan perhitungan suhu bumi. Diduga bahwa bumi mula-mula merupakan batuan yang sangat panas yang lama kelamaan mendingin. Dengan mengetahi massa dan suhu bumi saat ini, maka ahli fisika bangsa inggris yang bernama elfin memperkirakan bahwa perubahan bumi menjadi batuan yang dingin seperti saat ini dari batuan yang sangat panas pada permulaannya memerlukan waktu 20.000 jutaan tahun.

d. Teori radioaktivitas

Pengukuran usia bumi ynag dianggap paling benar ialah berdasarkan waktu peluruhan unsur-unsur radioaktif. Dalam perhitungan ini, diperlukan pengetahuan tentang waktu paroh unsure-unsur radioakktif. Waktu paroh adalah waktu yang dibutuhkan unsur raioaktif untuk luruh atau mengerungi sehngga massanya tinggal separoh.

BAB III

PENUTUP

3.1Kesimpulan

Dari pembahasan di atas, dapat kita tarik beberapa kesimpulan, yaitu:

1. Tata surya terdiri dari matahari sebagai pusat dan benda-benda lain seperti planet, satelit, meteor-meteor, komet-komet, debu dan gas antar planet beredar mengelilinginya. Keseluruhan sistem ini bergerak mengelilingi pusat galaksi.

(22)

- Kerak bumi, tebalnya 30-70 km, terdiri batuan basal dan acid. Massa jenisnya kira-kira 2,7 mengandung banyak Silikat dan Aluminium.

- Selubung bumi atau sisik silikat (Si), tebalnya 2.200 km, massa jenisnya 3,6-4. Selubung bumi bersama kerak bumi disebut Lithosfera.

- Lapisan Chalkosfea, tebalnya 1.700 km, massa jenisnya 6,4 terdiri dari oksida besi dan sulfida besi.

- Inti bumi, atau Barisfera, merupakan bola dengan jari-jari 3.500 km, massa jenisnya 9,6 terdiri dari besi dan nikel. 3. Terdapat beberapa teori tentang terjadinya bumi, yaitu:

-

Hipotesis Kabut dari Kant dan Laplace

-

Hipotesis Planetesimal

-

Hipotesis Pasang Surut Gas

3.2Saran

Semoga dengan selesainya makalah ini di harapkan agar para pembaca khususnya mahasiswa STIE Sebelas April Sumedang dapat lebih mengetahui dan memahami mengenai Bumi dan Alam Semesta. Dan untuk menyempurnakan lagi isi makalah ini, kami harapkan adanya kritik dan saran dari pembaca.

DAFTAR PUSTAKA

Referensi

Dokumen terkait

Pada saat gerhana Matahari, bagian Bumi yang kena penumbra men- galami gerhana .... Apakah yang dimaksud dengan ta-

Massa Neptunus tercatat 17 kali lebih besar daripada Bumi. Neptunus mengorbit Matahari pada jarak 30,1 SA atau sekitar 4.450 juta km. Periode rotasi planet ini adalah 16,1

Waktu tempuh kendaraan arah ke barat sepanjang 100 m segmen jalan pengamatan selama 17,1 detik dengan kecepatan tempuh sebesar 21,1 km/jam.. Waktu tempuh kendaraan arah ke

Berdasarkan susunan kimianya, bumi dapat dibagi menjadi empat bagian, yakni bagian padat (lithosfer) yang terdiri dari tanah dan batuan; bagian cair (hidrosfer) yang terdiri

Bahan ini kemudian mendingin dan mengeras dalam lithosfer dan menempatkan diri ke tepi lempengan lithosfer pada kedua sisi retakan (kerak samudera). Bahan tersebut

Kala revolusi bumi dalam satu kali mengelilingi matahari adalah 365¼ hari. Bumi berevolusi tidak tegak lurus terhadap bidang ekliptika melainkan miring dengan arah yang sama

Tata surya terdiri dari matahari sebagai pusat dan benda-benda lain seperti planet, satelit,.. meteor-meteor, komet-komet, debu dan gas antar planet

Tata surya terdiri dari matahari sebagai pusat dan benda-benda lain seperti planet, satelit, meteor-5. meteor, komet-komet, debu dan gas antar planet beredar