• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Hukum dan Peradilan docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Sistem Hukum dan Peradilan docx"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

Sitem Hukum

dan

Peradilan

Nama Kelompok:

Aminatus Sholikhah

Devi Anggella C.

Heni Mai C.

Lailatul ilmiah

Nur Rohmat C.

X-TPHP 2

(2)

A.Pengertian Hukum

Pengertian Hukum menurut beberapa ahli:

Prof. Mr. E.M. Meyers

Hukum adalah semua aturan yang

mengandung pertimbangan kesusilaan, ditujukan kepada tingkah laku manusia dalam masyarakat, dan menjadi pedoman bagi penguasa negara dalam melaksanakn tugasnya.

Leon Duguit

Hukum adalah aturan tingkah laku anggota masyarakat, aturan yang daya penggunaannya pada saat tertentu diindahkan oleh suatu

masyarakat sebagai jaminan dari kepentingan bersama dan yang pelanggaran terhadapnya akan menimbulkan reaksi bersama terhadap pelakunya.

Drs. E. Utrecht, S.H

Hukum adalah himpunan peratuan ( perintah dan larangan ) yang mengurus tata tertib suatu masyarakat dan karena itu harus ditaati oleh masyarakat itu.

S.M. Amin, S.H

Hukum merupakan kumpulan peraturan yang terdiri dari norma dan sanksi, dengan tujuan

mewujudkan ketertiban dalam pergaulan manusia.

(3)

Sastropranoto, S.H

Hukum adalah peratuan-peraturan yang bersifat memaksa, yang menentukan tingkah laku manusia dalam lingkungan masyarakat, yang dibuat oleh badan-badan resmi yang berwajib, dan yang pelanggaran terhadapnya mengakibatkan diambilnya tindakan, yaitu hukuman terentu.

Soediman Kartohadiprojo(pengantar Tata

Hukum Indonesia)

Hukum adalah pikiran atau anggapan orang tentang adil atau tidak adil mengenai hubungan antara manusia.

Immanuel Kant

Hukum adalah keseluruhan syarat-syarat yang dengan kehendak bebas dari orang yang satu dapat menyesuaikan diri dengan kehendak bebas orang yang lain menurut peraturan hukum tentang kemerdekaan.

Plato

Hukum merupakan peraturan peraturan yang teratur dan tersusun baik yang mengikat

masyarakat.

Aristoteles

(4)

B. Penggolongan Hukum

1.Berdasarkan Sumbernya

a.Hukum Undang-Undang,

yaitu hukum yang tercantum didalam peraturan perundang-undangan.

b.Hukum adat atau hukum kebiasaan

yaitu Hukum yang diambil dari peraturan-peraturan adat dan kebiasaan.

c.Hukum yurisprudensi

yaitu Hukum yang terbentuk dari keputusan pengadilan.

d.Hukum Traktat

yaitu Hukum yang ditetapkan oleh negara-negara didalam suatu perjanjian antar negara-negara.

e.Hukum doktrin

yaitu Hukum yang berasal dari pendapat para ahli hukum terkenal.

2.Berdasarkan wujudnya

a.Hukum tertulis,

yaitu hukum yang dapat kita temui dalam bentuk tulisan dan dicantumkan dalam berbagai peraturan negara.

b. Hukum tidak tertulis,

yaitu hukum yang masih hidup dan tumbuh dalam keyakinan masyarakat tertentu (hukum adat).

3.Berdasarkan Ruang atau Wilayah Berlakunya

a.Hukum Lokal

(5)

Minangkabau, dan sebagainya).

b.Hukum nasional

yaitu hukum yang berlaku di negara tertentu (hukum Indonesia, Malaysia, Mesir dan

sebagainya).

c.Hukum internasional,

yaitu hukum yang mengatur hubungan antara dua negara atau lebih (hukum

perang,hukum perdata internasional,dan sebagainya).

4.Berdasarkan Tempat berlakunya

a.Hukum Nasional

yaitu hukum yang berlaku dalam wilayah suatu negara tertentu.

b.hukum Internasional

yaitu hukum yang mengatur hubungan hukum antar negara dunia internasional. c,Hukum Asing

yaitu hukum yang berlaku dalam wilayah negara lain.

d.Hukum Gereja

yaitu kumpulan-kumpulan norma yang ditetapkan oleh gereja untuk para anggota-anggotanya.

5.Berdasarkan sifatnya

a.Hukum yang memaksa

yaitu hukum yang dalam keadaan

(6)

paksaan mutlak.

b.Hukum yang mengatur

yaitu hukum yang dapat dikesampingkan apabila pihak-pihak yang bersangkutan telah membuat peraturan sendiri dalam suatu

perjanjian.

6.Berdasarkan isinya a.Hukum Publik

yaitu hukum yang mengatur hubungan antara warga negara dan negara yang

menyangkut kepentingan umum/publik. b.Hukum privat

yaitu hukum yang mengatur hubungan antara orang yang satu dengan yang lain dan bersifat pribadi.

7.Berdasarkan Cara mempertahankan a.Hukum Material

yaitu hukum yang mengatur tentang isi hubungan antar sesama anggota

masyarakat,antar anggota masyarakat dengan penguasa negara,antar masyarakat,dengan penguasa negara.

b.Hukum Formal

yaitu hukum yang mengatur bagaimana cara penguasa mempertahankan dan menegakkan serta melaksanakan kaidah-kaidah hukum

material dan bagaimana cara menuntutnya

(7)

C. Sumber Hukum Formal

dan Sumber Hukum

Material

a.Sumber Hukum Formal

Sumber hukum formal merupakan

perwujudan dan bentuk dari isi hukum material yang menentukan berlakunya hukum itu sendiri. Jenis-jenis hukum formal:

1.undang-undang

suatu peraturan negara yang mempunyai kekuatan hukum yang mengikat,diadakan,dan dipelihara oleh penguasa negara.

2.Kebiasaan(Hukum Tidak Tertulis)

Kebiasaan yaitu perbuatan yang diulang-ulang terhadap hal yang sama dan kemudian diterima serta diakui oleh masyarakat.

3.Yurisprudensi

yaitu keputusan hakim terdahulu terhadap suatu perkara yang tidak diatu oleh UU dan dijadikan pedoman oleh hakim lainnya dalam memutuskan perkaranyang serupa.

4.Traktat

yaitu perjanjian yang dibuat oleh dua negara atau lebih mengenai persoalan-persoalan

tertentu yang menjadi kepentingan negara yang bersangkutan.

(8)

yaitu pendapat dari pra ahli hukum

terkemuka yang dijadikan dasar atau asas asas poenting dalm hkum dan penerapannya.

b.Sumber hukum material

Sumber hukum material adalah keyakinan dan persaan hukum individu dan pendapat umum yang menentukan isi atau materi hukum.Sumber materi hukum material antara lain terdiri dari nilai agama dan kesusilaan,kehendak tuhan,akal budi dan jiwa bangsa.

D.TATA HUKUM

INDONESIA

Tata hukum suatu negara mencerminkan kondisi yang objektif dari negara yang

bersangkutan sehingga tata hukum suatu negara berbeda dengan negara lainnya. Tata hulum

merupakan hukum positif atau hukum yang berlaku di suatu negara pada saat sekarang. Tata hukum bertujuan untuk mempertahankan, memelihara, dan melaksankan tata tertib hukum bagi masyarakat suatu negara sehingga dapat

dicapai ketertiban di negara tsb. Tata hukum

(9)

berpedoman pada UUD NRI tahun 1945, dan pelaksanaan tata huku tersebut dapat

dipaksakan oleh alat alat negara yang diberi kekuasaan.

Tata hukum Indonesia dapat dilihat

dalam :

1. Proklamasi kemerdekaan: “Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan Kemerdekaan Indonesia”.

2. Pembukaan UUD 1945:”atas berkat Allah yang Maha Esa dan dengan di dorongkan oleh keinginan luhur supaya berkebangsaan yang bebas ,...disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu UUD

Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suuatu susunan NRI yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan...”

Dua hal di atas mengandung arti sebagai berikut:

1. Menjadikan Indonesia sebagai negara yang merdeka dan berdaulat.

(10)

E. LEMBAGA PERADILAN

DI INDONESIA

Salah satu unsur yang menentukan dalam

penegakan hukum (law enforcement) adalah

institusi pengadilan. Karena selain sebagai penentu akhir terhadap setiap konflik hukum (perkara), institusi pengadilan juga memiliki kewenangan dalam memutus sengketa yang belum ada undang-undang yang mengaturnya (yurisprudensi). Berikut ini adalah klasifikasi lembaga peradilan yang ada di Indonesia:

1.Peradilan Sipil

• Peradilan umum ( pengadilan negeri:

kota, peradilan tinggi: ibu kota provinsi,

mahkamah agung: ibu kota negara)

Peradilan khusus (peradilan agama, peradilan syariah Islam NAD, peradilan tata usaha negara, mahkamah konsttitusi).

2. PERADILAN MILITER:

a. Pengadilan militer

b. Pengadilan militer tinggi

c. Pengadilan militer utama

(11)

Badan-Badan peradilan di atas

mempunyai fungsi tersendiri sesuai dengan kompetensinya. Kompetensi sebuah lembaga peradilan terdiri dari :

1. Kompetensi relatif kompetensi yang berkaitan dengan tugas dan wewenangnya

dalam menghadapi suatu perkara.

2. Kompetensi absolut kompetensi yang berkaitan dengan wilayah hukum atau wilayah tugas suatu badan peradilan.

f. ALAT KELENGKAPAN

NEGARA

Alat kelengkapan negara terbagi menjadi 5, yaitu:

1. Peradilan Umum

Pengadilan Umum termasuk di dalamnya Pengadilan Negeri, Pengadilan Tinggi dan Mahkamah Agung, yang sehari-harinya

memeriksa dan memutuskan segala perkara perdata dan pidana sipil untuk semua

golongan penduduk (warga negara dan orang asing).Pengadilan umum terddiri dari:

a. Pengadilan Tinggi

(12)

c. Mahkamah agung

2. Peradilan agama

Peradilan agama di atur dalam UU RI No. 7 thn. 1989 tentang peradlan agama. Kekuasaan kehakiman di linkungan peradilan agama

dilaksanakan oleh Pengadilan agama dan

pengaddilan tinggi agama. Kekuasaan kehakiman pada peradilan agama berpuncak pada

Mahkamah Agung.

3. Peradilan tata usaha negara

Pada awalnya, Peradilan tata usaha negara di atur dalam UU RI No. 5 thn. 1986, kemudian UU tsb dirubah dengan UU RI No. 9 thn. 2004 tentang Perubahan atas UU RI No. 7 thn. 1989 tentang peradilan Tata Usaha

Indonesia. Kekuasaan kehakiman di lingkungan peadilan tata usaha negara dan pengadilan tinggi tata usaha negara.

4. Peradilan Militer

Peradilan militer mengadili tindak pidana yang dilakukan oleh:

a.Anggota TNI dan Polri;

(13)

c.Anggota Jawatan/golongan yang dapat dipersamakan dengan TNI dan Polri menurut

Undang-Undang

.

G. TINGKAT,PERANAN,DAN

FUNGSI LEMBAGA

PERADILAN

1. PENGADILAN TINGKAT PERTAMA

Pengadilan tingkat pertama untuk Pengadilan Negeri, Pengadilan Agama,

Pengadilan Tata Usaha Negara dan Pengadilan Militer berkedudukan di daerah tingkat

Kabupaten/Kota.

2. PENGADILAN TINGKAT KEDUA

. Pengadilan tingkat kedua disebut juga Pengadilan Tinggi yang dibentuk dengan Undang-Undang. Daerah hukum Pengadilan Tingkat

Kedua (Pengadilan Tinggi) berkedudukan di ibu kota provinsi.

(14)

Mahkamah Agung sebagai pemegang pengadilan negara tertinggi, berkedudukan di ibu kota Negara Republik Indonesia atau di lain

tempat yang ditetapkan oleh Presiden. Tiap-tiap bidang dipimpin oleh seorang Ketua Muda yang dibantu oleh beberapa Hakim Anggota.

H. Sikap Taat Terhadap

Hukum

Hukum bertujuan untuk menjaga ketertiban masyarakat serta memenuhi rasa keadilan

manusia.Sikap taat berarti tunduk terhadap suatu ketentuan.Sikap taat diwujudkan dalam menjalankan perintah dan menjauhi

larangan.Dengan demikian sikap taat terhadap hukum adalah tunduk terhadap segala ketentuan yang digariskan oleh hukum yang

berlaku,dengan cara memenuhi kewajiban yang dibebankan dan tidak melanggar hal yang

dilarang hukum.

Contoh perwujutan sikap taat terhadap hukum dalam kehidupan sehari-hari:

a.Mematuhi peraturan lalu lintas

misalnya:berkendara di lajur kiri,memakai atribut keselamatan berkendara.

(15)

interaksi masyarakat.

Misalnya:tidak mencuri,tidak

menganiyaya,tidak melukai perasaan orang lain. c.Mematuhi peraturanyang berkaitan dengan kewarganegaraan

Misalnya:membuat KTP bagi yang telah berusia 17 tahun,membayar pajak.

I. Contoh Perbuatan

Melanggar Hukum.

Dalam hukum perdata di Indonesia ada 2 (dua) jenis gugatan perdata yang menjadi dasar sebuah gugatan, yaitu perbuatan melawan

hukum dan wanprestasi. Pasal 1365 dan 1367 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata

(KUHPerdata) menjadi dasar hukum atas gugatan tersebut.

“Setiap perbuatan melanggar hukum yang

membawa kerugian kepada seorang lain, mewajibkan orang yang karena salahnya

menerbitkan kerugian itu, mengganti kerugian tersebut”. (1365 KUHPerdata).

“majikan-majikan dan mereka yang mengangkat orang-orang lain untuk mewakili urusan-urusan mereka, adalah bertanggungjawab tentang

kerugian yang diterbitkan oleh pelayan-pelayan atau bawahan-bawahan mereka di dalam

(16)

ini dipakainya”. (1367 KUHPerdata).

Contoh Perbuatan melanggar hukum: a.Mencuri

b.KDRT (kekerasan dalam rumah tangga) c.Pembunuhan

d.Perbuatan asusila

e.Korupsi,Nepotisme,Kolusi,dll.

J. Macam-macam Sanksi

sesuai dengan hukum yang

berlaku

1.Sanksi Administrasi Contoh:berupa

denda,peringatan,pembekuan izin,dan pencabutan izin.

2.Sanksi Perdata

Contoh:berupa ganti rugi

3.Sanksi Pidana

Contoh:berupa kurungan (penjara),atau denda senilai hukuman penjara tersebut.

Sanksi atau hukuman diatur dalam pasal 10 KUHP(Sanksi Pidana)yang mencakup hukuman mati,hukuman penjara,serta hukuman tambahan.

a.Hukuman Mati

(17)

Dapat berupa hukuman seumur

hidup,hukuman sementara

waktu(setinggi-tingginya 20 tahun dan sekurang-kurangnya 1 tahun),seta hukuman

kurungan(setinggi-tingginya 1 tahun dan sekurang-kurangnya 1 hari).

c.Hukuman tambahan

Terdiri atas pencabutan hak-hak tertentu,dan pengumuman keputusan hakim.

Selain sanksi pidana berupa hukuman,pelaku dan keluarga pelanggar hukum juga akan

merasakan sanksi sosial dari masyarakat.

K. Korupsi dan Dasar

Hukum Pemberantasannya.

Pengertian Korupsi:

Dari bahasa latin yaitu “corruption” yang

merupakan bentuk kata kerja dari corrumpere

yang artinya busuk atau rusak.

Menurut Transparency international korupsi

adalah perilaku pejabat publik baik politsi

maupun pegawai negara yang tidak wajar dan tidak legal memperkaya diri mereka yang dekat dengannya dengan menyalahgunakan

kekuasaan publik yang dipercayakan pada mereka.

Dasar Hukum Pemberantasannya:

(18)

tentang pemberantasan korupsi.

b.Undang-Undang RI No.28 tahun 1999 tentang penyelenggaraan negara yang bersih dan bebas dari korupsi,kolusi,dan nepotisme.

c.Undang-Undang No.31 tahun 1999 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi.

d.Peraturan pemerintah RI No.20 tahun 2001 tentang perubahan atas Undang-Undang RI

No.31 tahun 1999 tentang tindak pidana korupsi. e.Peraturan Pemerintah RI No.71 tahun 2000 tentang tata cara pelaksanaan peran serta

masyarakat dan pemberian penghargaan dalam pencegahan dan Pemberantasan tindak Pidana Korupsi.

f.Undang_undang No.15 Tahun 2002 tentang tindak Pidana Pencucian uang.

g.Undang-Undang RI No.30 Tahun 2002 Tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

h.Undang-Undang No.7 Tahun 2006 Tentang Pengesahan Unite Nations Convention Against Coruption,2003(Konfensi Perserikatan PBB Anti Korupsi,2003)

(19)

L. KLASIFIKASI PERBUATAN

KORUPSI

Tindak pidana korupsi korupsi pada dasarnya

di kelompokkan menjadi:

A. Kerugian keuangan negara

korupsi adalah tindakan yang

melawan hukum dengan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara.(UU No. 31 tahun 1999 pasal 2 ayat 1).

korupsi adalah menyalahgunakan kewenangan menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi dan dapat

merugikan keuangan negara.(UU No. 31 tahun 1999 pasal 2 {ayat 1}).

B. Penyuapan

Korupsi adalah tindakan

menyuap pegawai negeri atau

(20)

UU No 31 tahun 1999 pasal 5 ayat (1) huruf a dan b.

Korupsi adalah memberi hadiah, sesuatu, atau janji kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara karena

jabatannya. Hal ini sesuai dengan UU No. 31 tahun 1999 pasal 5 (2), pasal 6 (1) huruf a, pasal 6 (1) huruf b, pasal 6 (2), pasal 11, pasal 12 huruf a, pasal 12 huruf b, pasal 12 huruf c, pasal 12 huruf d, dan pasal 13.

C. Penggelapan dalam jabatan

Korupsi adalah menggelapkan atau membiarkan penggelapan atas uang atau surat berharga. Hal ini sesuai dengan UU No.

31 tahun 1999 pasal 8.

Korupsi adalah memalsukan buku untuk pemeriksaan administrasi. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang No.31 tahun 1999 Pasal 9.

Korupsi adalah menggelapkan, menghancurkan, merusakkan bukti .Hal ini sesuai dengan UU No.31 Tahun 1999 Pasal 10 huruf a.

Korupsi adalah membiarkan orang

(21)

dipakainya barang bukt.(UU no.31 tahun 1999 Pasal 10 huruf b)

Korupsi adalah membantu orang lain

menghilangkan,menghancurkan,merusak kan,atau membuat tidak dapat

dipakainya barang bukti (UU No.31 Tahun 1999 pasal 10 huruf c)

D. Pemerasan

Korupsi adalah memaksa seseorang membarikan sesuatu,

membayar, atau menerima pembayaran dengan potongan, atau untuk

mengerjakan sesuatu bagi dirinya

sendiri. Hal ini sesuai dengan UU No. 31 tahun 1999 pasal 12 huruf e.

Korupsi adalah meminta,

menerima, atau memotong pembayaran kepada pegawai negeri atau

penyelenggara negara yang lain atau kepada kas umum, seolah-olah

pegawainegeri dan penyelenggara negara yang lain atau kas umum

tersebut mempunyai utang kepadanya. Hal ini sesuai UU No. 31 tahun 1999 pasal 12 huruf f.

(22)

barangg, seolah-olah merupakan utang kepada dirimya.(UU No. 31 tahun 1999 pasal 12 huruf g.)

E. Perbuatan curang

Korupsi adalah perbuatan curang. (UU No. 31 tahun 1999 pasal 7 (1)huruf a dan c).

Korupsi adalah membuiarkan

perbuatan curang. Hal ini sesuai dengan UU No. 31 tahun 1999 pasal 7(1) huruf b dan d, serta pasl 7 (2) dan pasal 12 huruf h.

F. Benturan kepentingan dalam pengadaan

Korupsi adalah perbuatan turut sertaa dalam pengadaan barang yang diurusnya. Hal ini sesuai dngan UU No. 31 tahun 1999 pasal 12 huruf f.

G. Gratifikasi

Korupsi adalah penerimaan gratifikasi (hadiah uang dan

sebagainya)diluar gaji yang telah

(23)

M. Contoh Kegiatan Korupsi

Kasus Nazaruddin

“Kasus Nazar ini adalah sampel kasus korupsi politik yang sangat sempurna dari aspek pelaku, modus operandinya dan tentu sarat kekuasaan. Bahwa memang, ada kejanggalan dalam kasus Nazaruddin,”

Kasus Gayus Tambunan didewan perpajakan. Kasus Sogok menyogok untuk masuk

pegawai negeri sipil (PNS).

N. CONTOH SIKAP ANTI

KORUPSI

Kejujuran

- adalah nilai yang sudah tidak terlalu dijunjung tinggi oleh masyarakat

Pendidikan/Ajaran

- Agama / pendidikan yang dapat pula

menumbuhkan sikap jujur.

Tanggung jawab

(24)

Bersikap kritis

- adalah menyikapi segala sesuatu berdasarkan pikiran yang matang dan logis

O. Macam-macam gerakan

dan Organisasi anti korupsi

Berikut ini contoh macam-macam gerakan dan organisasi anti korupsi:

1. GEMPITA (Gerakan Masyarakat Peduli Harta Negara).

2. OAK (Organisasi Anti Korupsi)

3. ICW (Indonesian Corruption Watch)

4. SoRAK (Solidaritas Gerakan Anti Korupsi)

5. SAMAK (Solidaritas Masyarakat Anti Korupsi) 6. MTI (Masyarakat Tra nsparansi Indonesia) 7. TII (Transparency International Indonesia.

P. Sikap anti korupsi

Sikap anti korupsi adalah perwujudan

perilaku yang taat terhadap hukum yang telah ditentukan.

Pengertian Anti Korupsi

(25)

Sumber :

 "http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Korupsi&oldid=4896235"

Kategori:

Halaman ini terakhir diubah pada 22.20, 31 Oktober 2011.

Teks tersedia di bawah Lisensi Atribusi/Berbagi Serupa Creative Commons; ketentuan tambahan mungkin berlaku. Lihat Ketentuan Penggunaan untuk lebih jelasnya.

 Posted by budi setyawan in Keperdataan

 Pustaka: Pemikiran dan permasalahan ekonomi di Indonesia dalam setengah, Volume 3 edited by Hadi Soesastro, Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia

 Sebagian besar dari isi artikel ini diambil dari halaman wikipedia berbahasa Inggris yang setara. Referensi berikut ini disebutkan oleh artikel berbahasa Inggris tersebut:

 Axel Dreher, Christos Kotsogiannis, Steve McCorriston (2004), Corruption Around the World: Evidence from a Structural Model

http://putracenter.net/2009/02/16/definisi-hukum-menurut-para-ahli/  http://www.scribd.com/doc/34169341/12/Penggolongan-Hukum

 http://velanthin.blogspot.com/2011/03/sumber-hukum.html

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu untuk membuat animasi iklan dibutuhkan dua komponen animasi yaitu animasi teks yang digunakan untuk menyampaikan informasi dan animasi twening objek yang

Dari rumusan masalah tersebut maka pertanyaan penelitian (research question) adalah sebagai berikut:1) Berapa besar dampak konsumsi wisatawan baik wisnus maupun wisman

dapat mengendapkan logam tembaga sebanyak 2,54 gram. Muatan listrik yang harus dialirkan, adalah .... Unsur yang paling banyak mempunyai elektron tunggal pada orbitnya adalah

Dari hasil uji yang menunjukan bahwa variabel harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan studi hal ini dikarenakan perekonomian di daerah Tanimbar yang belum

Berdasarkan fenomena menunjukkan bahwa kinerja perusahaan kurang efektif dalam pencapaian target laba, hal ini disebabkan adanya produk pesaing baru yang harganya relatif lebih

memang harus mengikuti pedoman yang berlaku juga harus konsisten dalam. penulisannya dari depan hingga

Beliau berkata, terdapat sedikit masalah untuk melaksanakan penanaman padi hibrid, iaitu kos untuk menghasilkan benih padi hibrid agak tinggi iaitu RM15 untuk sekilo

Catatan : Agar membawa dokumen perusahaan asli sesuai dalam isian kualifikasi serta menyerahkan rekaman/copy-nya. Demikian undangan dari kami dan atas perhatiannya