KATALIS dan Aplikasinya
dalam Pengembangan Energi
Baru dan Terbarukan
PENDAHULUAN
•
Katalisis merupakan metode yang sangat efektif untuk
mengontrol dan mengarahkan reaksi kimia.
•
Proses katalitik membentuk dasar dari industri kimia modern
dan industri petrokimia, dimana 70% dari proses industrinya
adalah proses katalitik.
•
Aplikasi katalis yang efektif dari perkembangan katalis yang
ada membutuhkan informasi yang tepat dan cepat mengenai
properti katalisnya, yaitu mengenai aktivitas,selektifitas, dan
umur katalis
•
Pada umumnya studi mengenai katalis industri melibatkan 3
komponen, yaitu komponen aktif, penyangga, dan promotor
REAKSI KIMIA
• Reaksi proses penyusunan (pemutusan dan pembentukan) ikatan antar atom di dalam molekul, sehingga diperoleh molekul -molekul baru dengan struktur yang berbeda dari reaktannya.
• Proses tersebut dapat berlangsung bila terjadi kontak
(tumbukan) antar molekul reaktan dengan orientasi yang tepat dan energi yang cukup.
Katalis :
Komponen / zat yang dapat
mempercepat
&
mengarahkan
reaksi tetapi tidak terkonsumsi
Catalysts,
Peran Katalis
Subagjo, 2013, Kuliah Katalis dan Katalisis
•
Kunci keberhasilan Industri kimia, Ind. Perminyakan &
Perlindungan Lingkungan:peningkatan nilai tambah
dan efisiensi
• Katalis merupakan kunci:
a. Pengembangan
produk baru (NH3 dgn katalis berbasis besi oleh Haber-Bosch,dsb) bahan baku baru (metanolBBM, katalis ZSM 5)
Proses dan teknologi baru (perengkahan termal FCC) Kapasitas, dan kualitas
b. Penghematan bahan dan energi c. Pelestarian
Ciri-Ciri Katalis
(Subagjo, 2013, Kuliah Katalis dan Katalisis)
• Katalis adalah zat yang meningkatkan laju reaksi untuk mencapai kesetimbangan, tanpa terkonsumsi dalam reaksi (Ostwald)
• Katalis mengantarkan reaktan melalui jalan baru mudah yang lebih untuk berubah menjadi produk (Sabatier)
• Katalis berinteraksi dengan paling sedikit satu reaktan membentuk senyawa sangat aktif
• Katalis menurunkan Ea reaksi
• Katalis tidak mengubah kesetimbangan; katalis berpengaruh hanya pada sifat kinetik.
• Katalis bersifat spesifik,
misal: C3H6 + O2 CO2 (tanpa katalis) ; C6H10 (katalis
Bi2O3selektif membentuk heksadien) ; C3H4O (katalis MoO3-selektif akrolein )}.
Mekanisme Reaksi Berkatalis Heterogen
Kinerja Katalis
Subagjo, 2013, Kuliah Katalis dan Katalisis• AKTIVITAS
Kemampuan mengkonversi reaktan,dinyatakan dengan laju reaksi,atau konversi
• SELEKTIVITAS
Kemampuan untuk:
* Mempercepat reaksi yang dikehendaki
* * Tidak mempromosikan reaksi yang tidak dikehendaki
Biasanya dinyatakan dalam %mol reaktan yang terkonversi menjadi produk tertentu.
• YIELD
Jumlah produk tertentu yang terbentuk untuk setiap satuan jumlah reaktan yang terkonversi. Biasanya dinyatakan dalam % berat
• STABILITAS
Komponen Aktif
• Komponen aktif merupakan pusat aktif katalis dan bertanggungjawab terhadap reaksi kimia yang utama (D. Bralin, 2014)
• Pengelompokan (Panduan) (Subagjo,2013, Kuliah Katalis dan Katalisis)
a. Konduktor: logam untuk reaksi redoks:
hidrogenasi,dehidrogenasi,hidrogenolisis, oksidasi, reduksi (Fe,Co,Ni,Rh,Pd,Pt,Cu,Ag)
b. Semikonduktor : logam oksida; untuk reaksi redoks,oksidasi, reduksi, dehidrogenasi, siklisasi, hidrogenasi
(CuO,NiO,MoO3,V2O5,ZnO)
c. Insulator :padatan asam, untuk reaksi:
dehidrasi,isomerisasi,polimerisasi, perengkahan,alkilasi (SiO2,Al2O3,zeolit)
Penyangga
• Fungsi
* Lahan penebaran Fasa aktif (Subagjo, 2011),
* Menjaga agar luas permukaan komponen aktif tetap besar.
• Kriteria pemilihan jenis penyangga, meliputi aktivitas katalitik rendah, luas permukaan besar dan kestabilan menyangga
partikel logam, porositas dan distribusi ukuran pori optimum,Sifat kimia permukaan, ketahanan pada media reaksi, sifat mekanis sangat baik, kestabilan thermal yang baik dan resisten terhadap sintering, stabil selama proses regenerasi, murah (Petrov,PROBLEMS AND CHALLENGES ABOUT ACCELERATED TESTING OF THE CATALYTIC ACTIVITY OF
CATALYSTS )
•
Penyangga yang biasa digunakan adalah
γ
-Al2O3, SiO
2, karbon aktif,
Cont’d
Klasifikasi penyangga berdasarkan sifat kimia
permukaan
(Petrov,PROBLEMS AND CHALLENGES ABOUTACCELERATED TESTING OF THE CATALYTIC ACTIVITY OF CATALYSTS )
•
Basic Support
: MgO, CaO, BaO
•
Acidic Support
: γ
-Al
2O
3, SiO
2, Al
2O
3/SiO
2,
zeolites
•
Neutral Supports
: MgAl
2O
4, MgCr
2O
4, ZrCrO
4,
ZnAl
2O
4Promotor
Promotor terdiri dari:
promotor tekstual
: yang berfungsi sebagai
penstabil
promotor struktural
: yang mengarahkan
terbentuknya struktur intermediet tertentu.
Promotor dapat ditambahkan untuk meningkatkan performa katalis.
Misal :
K
merupakan promotor terefektif bagi Fe (Dry,
M.E, 2004; O’Brien, R.J. dkk., 2000; Bukur, B. dan
METODE PEMBUATAN KATALIS
1. Impregnasi
a) impregnasi basah, bila jumlah larutan garam melebihi volume pori penyangga; dan
b) impregnasi kering, bila jumlah larutan garam tidak melebihi volume pori penyangga.
2. Presipitasi
Karakterisasi Katalis
Karakterisasi katalis:
a. Karakterisasi fisik mencakup luas permukaan, volume pori, diameter pori, hardness, distribusi logam.
b. Karakterisasi kimia mencakup acidity, ikatan kimia, kristalinitas, kandungan logam.
Karakterisasi dilakukan untuk mengontrol kuantitas katalis setelah preparasi dan untuk pemeriksaan adanya kegagalan katalis yang diproduksi.
Contoh Karakterisasi katalis: XRD (X-Ray Diffraction), BET (Brunaur Emmet Teller), AAS (Atomic Absorption
Spectroscopy),SEM (Scanning Electrone Microscope), XRF
KATALIS
DALAM PENGEMBANGAN
Aneka rute produksi bahan bakar hayati dari biomassa
[yang berwujud cair disebut Bahan Bakar Nabati (BBN)]
TEKNOLOGI FISCHER-TROPSCH
•
Ditemukan oleh Franz Fischer dan Hans Tropsch
•
Mulai tahun 1940-an proses ini mulai dikembangkan di
Jerman dan Afrika Selatan
•
Indonesia mempunyai potensi untuk mengembangkan
bahan bakar sintetis yang berasal dari biomassa
BTL
Fischer Tropsch
•
Katalis komersial FT yang dipatenkan
100Co/5ThO
2/8MgO/200kieselguhr
•
Katalis yang umum dipakai adalah katalis berbasis Co
Fischer-Tropsch
TEKNOLOGI HIDRODEOKSIGENASI (HDO)
• Hidrodeoksigenasi (HDO) memegang peranan penting dalam reaksi hydroprocessing minyak nabati. Reaksi HDO trigliserida minyak nabati akan menghasilkan produk hidrokarbon yang jenisnya tergantung dari komposisi asam lemak penyusun trigliseridanya (D. Bralin, 2014)
• Reaksi HDO merupakan reaksi penghilangan gugus oksigen, dimana oksigen dalam senyawa umpan diubah menjadi menjadi H2O. Reaksi HDO biasanya berlangsung pada suhu dan tekanan yang tinggi. Reaksi HDO biasanya dijalankan pada suhu sekitar 350-400oC dan tekanan yang relatif tinggi ~20 atm, dan biasanya
berlangsung dengan kehadiran katalis (Kubicka dkk., 2010).
• Katalis yang umumnya dikembangkan
CoMo/ Al
2O
3dan
NiMo/
Komersil HDO yang telah dipatenkan :
1. UOP (Tom & Terry)
Umpan : minyak sawit,m.kedelai,m.kanola Proses : hidrotreating
Komersil HDO yang telah dipatenkan :
2. Neste Oil Oyj
Teknologi proses yang dipatenkan : NEx-BTL Produksi : green diesel dan green jet
Proses hidrotreating 2 tahap,
1. hdo ; Katalis NiMo dan CoMo (tersulfidasi) 2. Isomerisasi; katalis Pt/zeolit
Teknologi Sintesis Metanol
•
Produksi methanol dimulai dengan produksi
gas sintesis yang terdiri dari H2 dan CO
(teknologi steam reforming,oksidasi
parsial,gasifikasi batubara&biomassa)
•
61% proses menggunakan teknologi ICI
pada tekanan Rendah, sisanya Lurgi (27%),
dan Kellog (3%).
•
Yang membedakan adalah jenis katalis, jenis
Teknologi ICI
• Katalis pada P rendah : alkali/CuO-ZnO/Al2O3, pada P=50-100 bar, T=275-310oC
• Katalis ini mensyaratkan kondisi syngas murni dari sulfur dan klorin (H2S < 0.1 ppm)
• Karena keaktifan katalis, sintesis metanol dapat berlangsung pada suhu 220-230oC dan 5 Mpa.
• Selektifitas yang tinggi memberikan kemurnian metanol lebih besar dari 99.5%.