• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny. “S” G1 P00000 DENGAN KPD Di Ruang Bersalin RSUD dr. Soebandi Oleh : NURUN NIKMAH 060550051 YAYASAN PENDIDIKAN TENAGA KESEHATAN AKADEMI KEBIDANAN JEMBER KATA PENGANTAR - PATOL 1 NURUN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny. “S” G1 P00000 DENGAN KPD Di Ruang Bersalin RSUD dr. Soebandi Oleh : NURUN NIKMAH 060550051 YAYASAN PENDIDIKAN TENAGA KESEHATAN AKADEMI KEBIDANAN JEMBER KATA PENGANTAR - PATOL 1 NURUN"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

ASUHAN KEBIDANAN

PADA Ny. “S” G1 P00000

DENGAN KPD

Di Ruang Bersalin RSUD dr. Soebandi

Oleh :

NURUN NIKMAH

060550051

YAYASAN PENDIDIKAN TENAGA KESEHATAN

AKADEMI KEBIDANAN

(2)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur saya panjatkan kepada Alloh SWT, yang telah memberikan kemudahan pada saya sehingga terselesaikannya laporan yang berjudul ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny. “S” G1 P00000 DENGAN KPD dapat

terselesaikan dengan baik dan tanpa ada halangan dalam penyusunannya.

Terimakasih saya ucapkan kepada pembimbing saya yang mana telah memberikan bantuannya guna dalam menyemurnakan laporan ini. Laporan ini saya tunjang dari berbagai sumber buku guna untuk mendukung isi dari laporan ini, sehingga dapat memberikan kepuasan bagi pembaca.

Semoga laporan ini dapat memberi manfaat bagi pemaca pda umumnya dan bagi penyusun khususnya. Saya selaku penyusun mengharapkan kritik dan saran dari pembaca guna untuk kesempurnaan dari laporan ini.

Jember, februari 2008 Penyusun

(3)

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

1.2. Tujuan penulisan

1.2.1 Tujuan umum 1.2.2 Tujuan khusdusd 1.3. Pelaksanaan praktek klinik 1.4 Sistematika penulisan

BAB I Pendahuluan BAB II Tinjauan pustaka BAB III Tinjauan Kadus BAB IV Pembahasan BAB V Penutup

BAB II TINJAUAN PUSTAKA MYOMA UTERI

1. Definisi 2. Etiologi 3. Patogenesis 4. Komplikasi 5. Patofisiologi

6. Gejala klinis/ Diagnosis 7. Diagnosis banding 8. Penatalaksanaan

9. Pemeriksaan penunjang

BAB III TNJAUAN KASUS ASUHAN KEBIDANAN

3.1. Pengkajian 3.2. Diagnosa

(4)

3.5. Rencana tindakan 3.6. Pelaksanaan 3.7. Evaluasi

BAB IV PENUTUP

5.1. Kesimpulan 5.2. Saran

(5)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Membuat Laporan Asuhan Kebidanan sangat penting untuk kita ketahui, khususnya kita sebagai bidan. Oleh karenanya dalam hal ini akan saya bahas lebih lanjut tentang Asuhan Kebidanan pada Pasien Dengan KPD.

1.2 TUJUAN

1.2. 1. Tujuan Umum

Setelah membaca Laporan Asuhan Kebidanan ini, bidan mampu membuat dengan benar laporan Asuhan Kebidanan yang semestinya.

1.2.2. Tujuan Khusus

- Mampu mengurnpulkan data

- Mampu menegakkan diagnosa kebidanan - Mampu mendesain rencana tindakan kebidanan

- Mampu menerapkan prinsip-prinsip tindakan kebidanan

- Mampu mengevaluasi keberhasilan dari Asuhan yang dilaksanakan.

1.3 PELAKSANAAN PRAKTIK KLINIK

1. Tempat praktik : RSUD dr. Soebandi 2. Tanggal praktik : 11 Agustus 2008

1.4 SISTEMATIKA PENULISAN

1.4.1. Bab 1: Pendahuluan. berisi latar belakang kasus, tujuan umum dan tujuan khusus, pelaksanaan praktik dan sistematika penulisan.

1.4.2. Bab 2: Tinjauan Pustaka

1.4.3 Bab 3 : Tinjauan kasus berisi Asuhan kebidanan yang terisi dari pengkajian Data, diagnosa, diagnosa potensial, tindakan segera, rencana tindakan dan Rasional, pelaksanaan rencana tindakan dan evaluasi.

(6)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 KPD (KETUBAN PECAH DINI) 2.1.1 DEFINISI

 Ketuban pecah dini atau spontaneous / Early / Premature rupture of the membrane (PROM) adalah pecahnya ketuban sebelum inpartu, yaitu bila pembukaan primi kurang dari 3 cm dan pada multipora kurang dari 5 cm (Prof. Dr. Rustam Mochtar, MPH, sinopsis obstetri jilid I.1998, hal : 256).  Ketentuan yang pecah spontan 1 jam atau lebih sebelum dimulainya

persalinan diartikan sebagai pecah dini atau sebelum waktunya (Harry oxon, patologi dan fisiologi persalinan. 2003, hal : 592).

2.1.2 ETIOLOGI

 Penyebab dari prom tidak mudah masih belum jelas, maka preventif tidak dapat dilakukan, kecuali dalam usaha menekan infeksi. (Prof. Dr. Rustam Mochtar, MPH, sinopsis obstetri jilid I.1998, hal : 256).

 Insidensinya antara 10 dan 12% pada sekitar 20%, bayinya premature etiologi pada sebagian besar kasus tidak diketahui. Pada 20% kasus, pecahnya ketuban merupakan tanda pertama akan dimulainya persalinan (Harry oxon, patologi dan fisiologi persalinan. 2003, hal : 592).

2.1.3 PATOGENESIS

Faktor – faktor yang memudahkan pecahnya selaput ketuban adalah: 1. Kario dimnionitis, menyebabkan selaput ketuban menjadi rapuh.

2. Inkompetensia serviks, yakni konalis servikolis yang selalu terbuka oleh karena kelainan pada serviks uteri (akibat persalinan atau tindakan kuret). 3. Kelainan letak, sehingga tidak ada bagian terendah anak yang menutup PAP,

(7)

4. Trauma, yang menyebabkan tekanan intra uteri (intra omniotik) mendadak meningkat.

2.1.4 KOMPLIKASI

 Pada anak:

 IUFD

 IPFD

 Asfiksta

 Prematuriras

 Amniotic Band Syndrome yakni kelainan bawaan akibat

ketuban pecah sejak hamil muda.

 Infeksi intra uteri.

 Bagi ibu:

Partus lama dan infeksi Atonia uteri

(8)

2.1.5 PATOFISIOLOGI

2.1.6 GEJALA KLINIS / DIAGNOSIS

Bila keluarnya air ketuban banyak dan mengandung mecanium / verniks maka diagnosis dengan inspeksi mudah ditegakkan.

Tekanan intra uteri

Medadak meningkat

Kehamilan

Kario omnionitis Inkompetensia cerviks Kelainan letak Trauma

Selaput ketuban

Menjadi rapuh

Konalis cervikalis

Yang selalu terbuka

Tidak ada bagian bawah

Anak yang menutupi PAP

KPD

Komplikasi pada ibu Komplikasi pada bayi

- partus lama dan partus kasep

- perdarahan past parfum

- atonia uteri

- infeksi nifas

- IUFD

- alfikola

- premature

- amniotic boid syndrome

- infeksi intra uteri

(9)

Tapi bila keluarnya cairan sedikit, maka diagnosis harus didasarkan pada : 1. Anominisis

 Kapan keluarnya cairan

 Warna

 Bau

 Adalah partikel-partikel didalam cairan (larugu verniks) 2. Inspeksi

 Keluarnya cairan pervaginan

3. Inspekulo

Bila tundus ditekan atau bagian terendah digoyongkan, keluar cairan dari ostium uteri dan terkumpul pada ferniks posterior.

4. Periksa dalam

 Adanya cairan dalam vagina

 Selaput ketuban sudah tidak ada lagi

5. Pemeriksaan Lab

a. Dengan kertas lakmus menunjukkan reaksi bosa.

(lakmus merah menjadi biru)

b. Mikroskopik

Tampak adanya lanugo, verniks kosesosa (tidak selalu dikerjakan)

Bila dengan cara diatas ternyata ketuban sudah pecah, maka diambil ketentuan sebagai berikut :

1. Saat ketuban pecah ditentukan berdasarkan anomnesis pasti tentang kapan katuban pecah.

2. Kalau anemnesis tidak pasti, maka saat ketuban pecah adalah saat penderita masuk kamar bersalin.

3. Kalau berdasarkan anamnesis pasti bahwa ketuban pecah sudah lebih dari 24 jam, maka setelah MKB di evaluasi 2 jam.

(10)

2.1.7 DIAGNOSA BANDING

1. Cairan dalam vagina bisa urine / flaur albus.

2. “Hind water” & “fore water of the membrane” pada kedua keadaan ini tidak ada perbedaan penatalaksanaannya.

2.1.8 PENATALAKSANAAN

A. KPD dengan kehamilan ATERM 1. Diberikan antibiotik

2. Observasi suhu rektal tiap 3 jam.

3. Bila suhu rektal tidak meningkat, ditunggu 24 jam, bila belum ada tanda-tanda inpartu, dilakukan terminasi.

B. KPD dengan kehamilan Prematur. 1. EFW > 1500 gram

a. Ampisilin 4 X 1 gr / hari, 1m / IV selama 2 hari dilanjutkan Ampisilin 4 X 500 mg / hari per os selama 3 hari dan Genemisin 60-80 mg 2-3 X sehari selama 5 hari kartiko steroid untuk merangsang maturasi paru. (Deksametasan 16 mg.IV. 2 X selang 24 jam, atau Betametasan 12 mg.IV. 2 X selang 24 jam).

b. Observasi 2 X 24 jam, kalau belum inpartu segera terminasi.

c. Observasi suhu rektal tiap 3 jam, bila ada kecenderungan meningkat 737,6oC segera meningkat.

2. EFW kurang dari 1500 gr (< 1500 gr). 1. Observasi 2 X 24 jam.

2. Observasi suhu rektal tiap 3 jam.

3. Tanpa pemberian antibiotik / kartikosteroid.

4. VT selama observasi tidak dilakukan, kecuali ada his / inpartu. 5. Bila suhu rektal meningkat > 37,60C segera terminasi.

6. Bila 2 X 24 jam cairan tidak keluar : USG : bagaimana jumlah air ketuban

(11)

b. Bila jumlah air ketuban minimal segera terminasi.

7. Bila 2 X 24 jam cairan ketuban masih tetap keluar, segera terminasi. 8. Bila konservatif, sebelum pulang penderita diberi nsehat:

a. Segera kembali ke RS bila ada tanda-tanda demam atau keluar cairan lagi.

b. Tidak boleh koltus.

c. Tidak boleh manipulasi vabinal.

Terminasi persalinan yang dimaksud diatas adalah:

a. Induksi persalinan dengan memakai drip oksitasin (5 U / 500 cc DS). b. Seksio sesar : bila persyaratan untuk drip oksitesin tidak terpenuhi (ada

kontra indikasi) atau drip oksitasin gagal.

C. KPD yang dilakukan induksi

1. Bila 12 jam belum ada tanda-tanda awal persalinan atau belum dari fase laten, induksi dinyatakan gagal dan persalinan diselesaikan dengan seksio sesar.

2. Bila dengan 2 botol (a 5 U / 500 cc PS), dengan tetesan maximum, belum inpartu atau belum keluar dari fase laten, induksi dinyatakan gagal, persalinan diselesaikan dengan seksio sesar.

D. KPD yang sudah inpartu.

1. Evaluasi, setelah 12 jam harus keluar dari fase laten.

Bila belum keluar dari fase laten dilakukan akselerasi persalinan dengan drip oksetosin atau terminasi dengan seksio sesar bila ada kontra molikasi untuk drip oksitesin.

2. Bila pada fase laten didapat tanda-tanda suhu rektal > 37,6oC maka

(12)

2.1.9 PEMERIKSAAN PENUNJANG

 USG.

(13)

2.2 MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA KLIEN DENGAN KPD

Tempat :

Tanggal :

Waktu :

Mahasiswa :

I. PENGKAJIAN

A. DATA SUBYEKTIF

1. Biodata

Dalam usia reproduktif dan merupakan kehamilan yang pertama maupun selanjutnya.

2. Keluhan utama

Klie atau keluarga klien menyatakan bahwa klien mengeluarkan cairan dari kemaluannya.

3. Riwayat kesehatan sekarang

Klien mengatakan selama hamil tidak ada keluhan. 4. Riwayat kesehatan keluarga

Klien mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang menderita penyakit menular ataupun menurun.

5. Riwayat menstruasi

Klien mengatakan tidak ada gangguan menstruasi. 6. Riwayat obsteri

Klien mengatakan ini adlah kehamilan yang pertama (atau yang kesekian kalinya).

7. Riwayat KB

(14)

B. DATA OBYEKTIF

1. Pemeriksaan umum

Keadaan umum : baik

Kesadaran : normal (composmentis)

Tekanan darah : normal (120/80 mmhg)

Suhu : mengarah infeksi suhu > 37,6oC

Pernafasan : normal (20X/mnt)

Nadi : normal sampai dengan cepat (80X/mnt)

2. Pemeiksaan fisik

 Kepala : rambut bersih, tidak ada massa,

rambut tidak

rontok.

 Wajah : oedem tidak ada,

cloasmagravidesum tidak ada,

pucat tidak ada, massa tidak ada, oedem tidak ada.

 Mata : selera putih, konjungtiva tidak

pucat.

 Hidung : secret tidak ada, perdarahan tidak

ada, sumbatan

tidak ada.

 Gigi-mulut : stomatis tidak ada, kories tidak ada, bibir kering

tidak ada, tidak pecah-pecah.

 Telinga : serumen tidak ada, perdarahan tidak

ada, benda

asing tidak ada.

 Leher : pembesaran kelenjar tiroid tida ada,

pembesaran

(15)

 Dada : pembesaran payudara ada, areola dan putting

putih bersih massa tidak ada.

 Abdomen :

 Striae livedae ada, linea alba tidak ada, striae alba, linea nigia ada.  Leapoid I : TFU...cm. pada undus teraba... (TFU berkurang

tingginya)

 Leapoid II : batas samping kiri teraba ... dan batas samping kanan teraba...

 Laepoid III : pada bagian bawah rahim, bagian terendah janin teraba.... dan sudah / belum masuk PAP.

 Leapoid IV : bagian terendah janin ... masuk rongga panggul.

 Punggung : tidak ada lordosis, tidak ada kyphosis,

tidak ada

skaliosis.

 Geretalia : ada cairan yang keluar.

Tidak ada varises, tida ada hematan, tidak ada peradanagan.

 Perineum : tidak ada oedem.

 Anus : tidak ada hemoicid.

 Ekstremitas : oedem tidak ada, varises tidak ada.

 Djj : 120-160X/menit, His.

 Perkusi : refleks patella positif.

3. Pemeriksaan Penunjang a. Pemeriksaan Lab

 Kertas lakmus merah menjadi biru.

 Mikrokospik.

b. USG

Mengetahui jumlah cairan ketuban. 4. Pemeriksaan dalam

(16)

II. DIAGNOSA DAN MASALAH

1. Diagnosa Kebidanan.

Ibu G... P... A... hamil dengan KPD.

DS : - Klien mengatakan mengeluarkan cairan dari kemaluannya sejak.. - Klien mengatakan ana adalah kehamilannya yang ke...

- HPHT

DO : - K/U : baik s/d lemah

- Kesadaran : Composmetis s/d coma - TD : < 160o /110 mmHg

- N : < 100 X / mnt - S : < 37,6o C

- RR : < 30 X/ mnt - Vagina : keluar cairan - Abdomen

Leopolid I : TFU sesuai UK, teraba bokong / kepala Leopolid II : Puka / puki

Leopolid III : teraba kepala / bokong, sudah masuk PAP / belum masuk (mudah digoyangkan).

Leopolid IV : berapa masuknya bagian terendah janin ke PAP. - Djj : 120 – 160 X / mnt, His, VT

- TFU : sesuai UK

Pemeriksaan Lab : - lakmus : biru

- mikroskopik : tampak adanya lanugo, verniks seosa.

- USG 2. Masalah.

- Gangguan rasa nyaman sehubungan dengan keluarnya cairan dari vagina.

(17)

III. DIAGNOSA POTENSIAL

- Fetal distress. - Pastus lama. - Infeksi.

IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN TINDAKAN SEGERA

 Kolaborasi dengan dokter.  Antibiotik.

V. RENCANA TINDAKAN DAN RASIONAL

1. Beri tahu tentang hasil pemeriksaan. R / ibu mengerti dan lebih kooperatif. 2. Anjurkan ibu miring kiri.

R / miring kiri memperbesar proses peredaran darah vena cara superior dan uteri placenta.

3. Anjurkan ibu makan dan minum.

R / makan dan minum merupakan cadangan energi saat menekan dan menengah dehidrasi.

4. Observasi Djj dan TTV tiap 30 menit.

R / Djj dan TTV sebagai parameter kesehatan ibu dan janin. 5. Periksa kemajuan persalian : O setiap 4 jam, His setiap ½ jam.

R / pada primi kemajuan O tiap 1 jam, His semakin sering. 6. Anjurkan ibu bedrest.

R / pada klien KPD ibu bedrest menghindari cairan ketuban keluar, yang dapat menyebabkan fetal distress.

7. Lakukan vulva Hygiene.

R / menghilangkan / memperkecil jumlah organisme dieberan vulva-vagina.

(18)

R / tangan ibu banyak mengandung kuman yang dapat menyebabkan infeksi.

9. Ajarkan tehnik relaksasi dan distraksi.

R / relaksasi melancarkan oksigenerasi sehingga mengurangi nyeri. 10. Kolaborasi dengan dokter.

R / pemberian antibiotik dan drip oksitosin atas perintah dokter.

BAB III TINJAUAN KASUS

1.Pengkajian Data

Tanggal:11-8-2008 Pukul:13.25 WIB 1.1. Data Subyektif

1. Biodata :

Nama : Ny. S Nama suami :Tn. S Umur : 25 tahun Umur : 23 tahun Suku / bangsa : jawa / indonesia Suku / bangsa:jawa / indonesia Agama : islam Agama : Islam

Alamat : ajung RT 1/3 Alamat : ajung RT 1/3 Nomor telvon : Nomor telvon :

-2. Alasan kunjungan

Klien mengatakan ingin periksa 3. Keluhan utama

Klien mengatakan mengeluarkan cairan pervaginamjam 15.00 WIB tanggal 9 agustus 2008, kenceng-kenceng jarang dan keluar darah sedikit jam 20.00 WIB tanggal 9 agustus 2008.

(19)

Klien menarche umur 17 tahun, siklus 30 hari,teratur, lama haid 7 hari, dengan perdarahan banyak pada hari pertama (± 50 cc/ hari) dan (±30 cc/ hari) pada hari berikutnya, sifat darah encer tanpa ada gumpalan, pernah nyeri haid dan tidak pernah keputihan.

HPHT: 16 november 2007

5. Riwayat Obstetri lalu G1 P00000 Anak

ke

Suami ke

Kehamilan Persalinan Bayi Nifas KB

Usia Penyuli

6. Riwayat kehamilan sekarang

Klien periksa hamil kepuskesmas oleh bidan, sudah 8 kali kunjungan,di periksa oleh bidan. Mendapat imunisasi TT2 . Obat-obatan yang sudah di

dapat antara lain tablet Fe, kalsium, vitamin C. Penyuluhan yang telah didapat yaitu tentang makanan bergizi ibu hamil, tanda-tanda bahaya dalam kehamilan dan tanda-tanda persalinan. Keluhan yang dirasakan saat hamil ini adalah sering kencing.. Pergerakan janin dirasakan saat usia kehamilan 4 bulan dan dalam sehari bayinya bergerak lebih dari 16 kali

7. Riwayat kesehatan

- sekarang : klien mengatakan tidak sedang mengalami penyakit kronis/ menular d yang dapat mempengaruhi keadaan bayinya seperti jantung, ginjal , asma, TBC, hepatitis, diabetes militus, hipertensi, HIV/AIDS dan TORCH

- yang lalu : klien mengatakan tidak pernah mengalami penyakit kronis/menular seperti jantung, ginjal, asma, TBC, hepatitis, diabetes militus, hipertensi, HIV/AIDS dan TORCH

(20)

hepatitis, HIV/AIDS dan tidak ada riwayat gemelli dari pihak suami/istri

8. Riwayat sosial ekonomi 1. Riwayat perkawinan :

Klien menikah 1x umur 24 tahun, suami umur 22 tahun, status pernikahannya syah, lama pernikahan 1 tahun

2. Keadaan psikososial

Klien mengatakan kehamilannya ini direncanakan, suami dan keluarga menerima dengan baik kehamilannya ini, dan yang paling berperan penting dalam mengambil keputusan adalah suami

3. Kebiasaan hidup sehat

Klien tidak punya kebiasaan merokok, minum-minuman keras, konsumsi obat-obatan terlarang, jamu-jamuan dan bila sakit periksa di bidan

4. Riwayat perekonomian

pekerjaan suami : wiraswasta pekerjaan istri :ibu rumah tangga

penghasilan suami : penghasilan istri : 5. Rencana persalinan

Klien merencanakan persalinannya ini di BPS di tolong oleh bidan, untuk biaya sudah di persiapkan dan saat bersalin ingin didampingi oleh suami. Persiapan kendaraan sudah dipersiapkan. RS yang ditunjuk bila ada komplikasi yaitu RSUD kalisat, oleh dokter specialis.

9. Pola kehidupan sehari-hari

Pola Saat Hamil Sesudah/selama hamil

Nutrisi Makan: 3x/hari,

Porsi: 1x makan 1 piring habis

Komposisi: nasi, lauk dan sayur.

Minum : 8 gelas /hari, air

Makan 4x /hari, Porsi: 1x makan habis 3/4 piring

Komposisi: nasi, lauk dan sayur.

(21)

putih air putih

Eliminasi BAB: 1 /hari

BAK: 3x/hari warna jernih dan kuning

BAB: 1x /hari BAK: 7x/hari warna jernih dan kuning Aktivitas Klien mengerjakan pekerjaan

rumah seperti: memasak, mencuci, menyapu.

istirahat pada siang: tidak pernah

pada malam hari tidur 7-8 jam/hari

Istirahat pada siang hari 1-2 jam/hari,pada malam hari 8 jam/hari

Seksualitas 2 minggu 1x Klien mengatakan

terakhir melakukan hubungan suami istri sejak hamil 6 bln. Personal

Hygiene

Mandi: 2x

gosok gigi: 2x/hari Keramas :2 hari sekali

Mandi: 2x

gosok gigi: 2x/hari Keramas :2 hari sekali Membersihkan putting susu tiap kali mandi Vulva hygiene: cukup Ganti celana dalam: 3x/ hari

10. Penapisan ibu bersalin (deteksi dini komplikasi gawat darurat )

No Keterangan Ya Tidak

1 Kehamilan kurang bulan

Ketuban pecah dengan mekonium kental Ketuban pecah lama (> 24 jam )

Ketuban pecah pada kehamilan kurang bulan

(22)

7

Pre eklamsi/hipertensi dalam kehamilan TFU 40 cm/lebih

Gawat janin

Primipara dalam fase aktif persalinan dengan kepala janin masih 5/5 bagian

Presentasi bukan belakang kepala Presentasi majemuk

2.2.1.2. Data Obyektif

1. Pemeriksaan umum

a. Keadaan umum : Baik

b. Kesadaran : composmentis

c. BB sebelum hamil : 45 kg BB saat hamil : 55,5 kg

(23)

- Wajah : oedem : tidak ada

Pucat : tidak ada

cloasma gravidarum : ada

- Mata : Sklera : putih

- Hidung : sekret : tidak ada

sumbatan : tidak ada

pendarahan : tidak ada

- Gigi – mulut : stomatitis : tidak ada

latau : tidak ada

karies gigi : tidak ada

- Telinga : serumen : tidak ada

benda asing : tidak ada

perdarahan : tidak ada

- Leher : pembesaran kelenjar tyroid : tidak ada - Dada : pembesaran payudara : ada

puting dan areola mammae : menonjol dan

hiperpigmentasi

- Abdomen : striae lividae : tidak ada

striae albican : tidak ada

linea nigra : ada

linea alba : tidak ada

bekas SC : tidak ada

pembesaran : ada

- Punggung : skoliosis : tidak ada

Lordosis : tidak ada

Kyposis : tidak ada

- Genetalia ( vulva – vagina ) : varises : tidak ada

Oedem : tidak ada

Hematom : tidak ada

Peradangan : tidak ada

(24)

kista vagina : tidak ada fistula obstetri : tidak ada - Perinium : perinium : utuh

oedem : tidak ada

fistula : tidak ada

- Ekstrimitas : oedem : tidak ada

Varises : tidak ada

c) Palpasi

- Kepala : massa : tidak ada

Rambut rontok : tidak ada

- Wajah : massa : tidak ada

Odem : tidak ada

- Mata : konjungtiva : merah muda

- Leher : pembesaran kelenjar tyroid : tidak ada

Pembesaran kelenjar limfe : tidak ada

Perubahan posisi trakea : tidak ada

- Ketiak : Pembesaran kelenjar limfe : tidak ada

- Dada : Massa : tidak ada

Kolostrum : tidak ada

- Abdomen

HIS: 2x/ 10 menit, durasi 40 detik 1) Leopod

Leopod I : TFU 3 jari di bawah processus xyfoideus dan pada fundus teraba lunak kurang bundar dan kurang melenting

Leopod II : Batas samping kanan rahim twraba keras, lurus, datar seperti papan, dan batas samping kiri rahim teraba bagian kecil janin

(25)

Leopod IV : Posisi tangan pemeriksa konvergen, bagian terendah janin masuk ¼ bagian

2) Mc donalsd : TFU 31 cm

3) palpasi WHO : penurunan bagian terendah janin 3/5 bagian

- Genetalia ( vulva/vagina ) : varises : tidak ada

Oedem : tidak ada

Hematom : tidak ada

Peradangan : tidak ada

kondiloma akumoinata : tidak ada

kista vagina : tidak ada

fistula obstetri : tidak

ada d) Auskultasi

1. DJJ : 126x/ menit 2. Bunyi nafas : normal 3. Pola nafas : normal

e). Perkusi

Reflek patella : +/+ 3. Pemeriksaan penunjang a). Tes laboratorium

kertas lakmus: merah menjadi biru b). Pemeriksaan obstetri

Vaginal toucher tanggal 11 agustus 2008 jam 13.30 wib

Vulva vagina tidak odem , portio lunak , efficement 50 %, pembukaan 3 cm , ketuban utuh , penurunan kepala hodge II, denominator UUK jam 1, presentasi kepala , moulase 0, tidak terdapat bagian terendah janin dan tidak teraba talipusat.

4. terapi

Terpasang infuse RL 20 tetes/ menit

(26)

2.2.2.1. Diagnosa kebidanan

Diagnosa kebidanan Dasar

G1P00000,UK 38

minggu,janin hidup, tunggal, let U, puka, 2008, kenceng-kenceng jarang dan keluar darah sedikit jam 20.00 WIB tanggal 9 agustus 2008. HPHT: 16 november 2007

Inseksi genatalia : terdapat lendir darah Palpasi leopod

terendah janin 3/5 bagian

Auskultasi

DSJJ: 126 x/menit, teratur, terdengar jelas di kuadran III

Pemeriksaan khusus

VT pembukaan 3 cm, efficemen 50%, ketuban utuh, hodge II

(27)

Nyeri sehubungan dengan kontraksi uterus

DS: ibu mengatakan sakit pada perut dan pinggangnya

DO: - ibu tampak menyeringai menahan sakit pada perut dan pinggangnya - HIS 2x/ 10 mnt, durasi 40 detik

Kolaborasi dengan dr SpOG

2.2.5. RENCANA TINDAKAN DAN RASIONAL

Rencana tindakan Rasional

1. beri tahu tentang hasil pemeriksaan 1.ibu mengerti dan lebih kooperatif 2. anjurkan ibu untuk miring kiri 2miring kiri memperlancar proses

perdarahan vena cava superior dan uteroplacenta

3. anjurkan ibu untuk makan dan minum

3 makan dan minummerupakan cadangan energi saat meneran dan mencegah dehidrasi

4. observasi DJJ dan TTV 4. . DJJ dan TTV sebagai parameter

kesehatan ibu dan janin 5periksa kemajuan persalinan: Φ setiap

4 jam

5. pada primi kemajuan Φ tiap jam 1 cm, HIS semakin sering

6. anjurkan ibu bed rest 6. pada klien KPD ibu bed rest

menghindari cairan ketuban keluar, yang dapat menyebabkan fetal distres

7. lakukan vulva hygiene

8. anjurkan ibu menjaga kebersihan dengan tidak menyentuh daerah kemaluan

(28)

9. ajarkan tehnik relaksasi dan destraksi

10. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian antibiotik dan oksitosin drip

9. relaksasi memperlancar oksigenasi sehingga mengurangi nyeri

10. pemberian antibiotik dan oksitosin drip atas permintaan dokter

2.2.6. PELAKSANAAN

Observasi yang di lakukan selama kala 1 - memberi tahu tentang hasil pemeriksaan,

bahwa:

- menganjurkan ibu untuk miring kiri - menganjurkan ibu untuk makan dan

(29)

17.00 (kolaborasi dengan dr SpOG)

Melakukan observasi

vagina tidak oedem, portio lunak ,

efficeme efficement 50 %, pembukaan 4 cm , ketuban (-) warna hijau , penurunan kepala hodge II, denominator UUK jam 1, presentasi kepala , moulase 0, tidak terdapat talipusat dan bagian kecil disamping bagian terendah janin

- HIS: 2x/ 10 mnt, durasi 35 dtk

(30)

18.30

19.00

19.30

20.00

Menaikkan drip oksitosin menjadi 12 tpm Menaikkan drip oksitosin menjadi 16 tpm Melakukan observasi

- HIS: 2x/ 10 mnt, durasi 45 dtk - DJJ: 144x/mnt

- N: 84x/ mnt

Menaikkan drip oksitosin menjadi 20 tpm Menganjurkan ibu untuk bed res

Menganjurkan dan memberi ibu makan dan minum

Menaikkan drip oksitosin menjadi 24 tpm Melakukan observasi

vagina tidak oedem, portio lunak ,

(31)

20.30

21.00

21.30

disamping bagian terendah janin - HIS: 3x/ 10 mnt, durasi 45 dtk

(32)

O : - VT: vagina tidak oedem Portio: lunak

efficeme efficement: 50 % pembukaan: 7 cm

ketuban: (-) warna hijau penurunan kepala: hodge II denominator: UUK jam 1 presentasi: kepala

moulase: 0 tidak

terdapat talipusat dan bagian kecil disamping bagian terendah janin - HIS: 4x/ 10 mnt, durasi 50 dtk

- DJJ: 144x/mnt - T: 120/ 80 mmHg - N: 88x/ mnt - S: 37 C

A : G1P10001, UK 38 mgu inpartu kala 1 fase aktif dengan KPD

P : kolaborasi dengan dr SpOG - persiaokan inform consent - persiapkan SC

(33)

BAB IV PEMBAHASAN

Berdasarkan pada pemeriksaan didapatkan bahwa persalinan Ny “S” adalah tergolong patologi, dimana pada pemerikasaan ditemukan:

- ketuban meconium

- ketuban pecah lebih dari 24 jam - terdapan secondary arest

(34)

BAB V PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan pada pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa pada Ny S ini tergolong persalinan patologi dan tindakan persalinan dilakukan secara SC.

5.2. Saran

(35)

DAFTAR PUSTAKA

 Oxoin, Harry.2003. Patologi dan fisiologi persalinan. Yogyakarta :

yayasan Essentia Medica.

 Mochtar, Rustam.1998. Sinopsis absteri jilid I. Jakarta : EGC.

 RSUD Dr. Soetomo Surabaya.1994. Pedoman diagnosis dan terapi Lab /

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan untuk brand image, citra dari Kabupaten Purwakarta adalah Kabupaten dengan budaya Sundanya yang kuat karena adanya pembangunan atribut kota yang dibangun

Dengan demikian, Wawasan Nusantara mencakup semua aspek kehidupan yang utuh sehingga tidak dapat dipisah-pisahkan sesuai dengan kepentingan. Bangsa Indonesia yang majemuk harus

Hasil penelitian ini ialah: (i) terdapat sepuluh peran – peran teknologi dan komunikasi yang terlaksana dalam pembelajaran di kelas ICT ini, antara lain menyediakan soal –

Pelaksanaan urusan pemerintahan Daerah yang pengaturannya telah diserahkan ke desa pelaksanaannya dievaluasi secara berkala oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Wonosobo

Dari hasil penelitian yang dilakukan penulis dari data permohonan eksekusi di Pengadilan Negeri Sragen dari tahun 2007 s/d 2012 didapatkan data bahwa pelaksanaan

Myasthenia gravis merupakan penyakit dengan kelemahan otot yang parah dan satu-satunya penyakit neuromuscular dengan gabungan antara cepatnya terjadi kelelahan otot-otot

Penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi Divident Payout Ratio di BEJ sebelumnya telah dilakukan oleh Sudarsi (2000 : 70). Dalam penelitiannya Sudarsi menguji

Program Studi Teknik Geodesi, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Jl. Sudarto SH, Tembalang, Semarang, Telp. Dengan kelebihan yang ditawarkan oleh alat tersebut adalah