• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUKUM TAURAT dan HYPER GRACE (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "HUKUM TAURAT dan HYPER GRACE (1)"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

AJARAN-AJARAN

PESAN ANUGERAH MODERN = Injil Hyper Grace =

(Yoh. 1:15-18)

Disusun Oleh: Julitinus Harefa

Menurut Paul Ellis

(2)

Joseph Prince

Kepenuhan Kasih karunia menurut Joseph Prince, beliau menggunakan kata-kata “kemurahan yang tidak layak kita terima” sedangkan pengertian “kasih karunia” adalah kemurahan Tuhan yang tidak pantas, tidak dapat diusahakan dan tidak selayaknya kita terima (II Ptr. 1:2).1 Kemurahan Tuhan yang tidak layak kita terima adalah Injil! Kemurahan Tuhan bukanlah sebuah subjek, melainkan pribadi dan namanya adalah Yesus, artinya: kasih kaunia atau kemurahan bukalah hanya sebuah kata-kata yang keluar dari mulut tetapi nyata secara pribadi yaitu Yesus Kristus. Bila anda memiliki Yesus, anda memiliki Tuhan! Yesus dan kemurah Tuhan tidak terpisah. Kemurahan Tuhan diwujudkan dalam seluruh keberadaan-Nya dan dalam pekerjaan-Nya yang telah sempurma di Kalvari. Joseph Prince menekankan bahwa kata “kasih karunia” dalam gereja modern telah dijadikan subjek teologis (pokok teologis) atau diklasifikasikan (dikelompokan) sebagai sebuah doktrin. Dalam bahasa modern, kata grace yang artinya “kasih karunia” juga telah disalahgunakan dan didevaluasi (penurunan arti yang dilakukan secara sengaja). Sebagai contoh, anda diberi “five minuttes grace” yang artinya “kelonggaran lima menit” sebelum biaya parkir dikenakan ketikan anda berkendara ke tempat parkir pusat pembelanjaan. Sungguh itu merendahkan kata “kasih karunia” (grace).2

Jadi, Joseph Prince memahami “Kemurahan Tuhan (Kasih Karunia)” adalah “Pribadi Yesus Kristus” sendiri, dimana seseorang tidak dapat mengusahakan dan tidak layak kita terima. Joseph Prince membatu pembacanya untuk memahami “kepenuhan kasih karunia” menggunakan kata-kata “kemurahan yang tidak layak kita terima”, sedangkan “Kasih Karunia” kemurahan Tuhan yang tidak pantas, tidak dapat diusahakan dan tidak selayaknya kita terima. Maksud Joseph Prince adalah apabila seseorang memiliki Yesus dalam hidupnya maka ia memiliki kemurahan Tuhan, jika sebaliknya seseorang tidak memiliki Yesus dalam hidupnya sama sekali tidak memiliki kemurahan Tuhan. Ketika seseorang memiliki kemurahan Tuhan, maka ini yang disebut “kepenuhan kasih karunia” atau “kemurahan yang tidak layak kita terima” sebab hadirat Yesus dalam diri seseorang adalah anugerah gratis. Oleh sebab itu kemurahan Tuhan (Pribadi Yesus) tidak dapat diusahakan oleh seseorang untuk mendapatkannya, melainkan oleh anugerah gratis dari Tuhan dan bahkan tidak ada perbuatan baik yang dapat seseorang lakukan untuk melayakkan seseorang memperoleh kemurahan-Nya, maka hal ini yang disebut “kasih karunia”. “kepenuhan kasih karunia” adalah ketika seseorang memiliki Yesus dalam hidupnya sedangkan “kasih karunia” adalah sesuatu yang tidak dapat diusahakan oleh

1 Joseph Prince, Unmerited Favor (Kemurahan Yang Tidak Layak Diterima), (Jakarta: Immanuel, 2014),

xvii

(3)

manusia untuk memperolehnya. Artinya: Kehadiran Pribadi Yesus Kristus dalam hidup seseorang adalah sebuah anugerah gratis dari Tuhan.

Denny F. M Tuyu

Kasih karunia adalah kemurahan Tuhan yang tidak diupayakan, tidak didapatkan karena jasa. Kasih Karunia adalah kebaikan yang tidak layak kita terima. Karena kasih karunia Tuhan didasarkan pada karya Kristus, bukan karya kita. Satu-satunya cara kita hidup diluar Kasih Karunia adalah mempercayai bahwa kita dapat mengupayakan, memperoleh dengan jasa dan layak menerima melalui ketaatan dan perbuatan-perbuatan baik kita.3 Anda hidup diluar Kasih Karunia-Nya jika kita berkata, “Tuhan menjawab doaku karena aku telah berdoa cukup

lama”. Anda juga akan kehilangan Kasih Karunia jika anda mengira, “karena aku telah

melayani di gereja atau karena aku telah melepaskan kebiasaan buruk maka Tuhan

berkenan atasku dan Ia harus memberkatiku”. Seandainya anda percaya akan pertanyaan

-pertanyaan tersebut, Alkitab tegaskan secara tegas: “Kamu lepas dari Kristus jikalau kamu mengharapkan kebenaran oleh hukum Taurat, kamu hidup diluar Kasih Karunia” (Gal. 5:4). “Aku tidak menolak Kasih Karunia. Sekiranya ada kebenaran oleh hukum Taurat, maka sia-sialah kematian Kristus.” (Gal. 2:21). Jelas sekali dikatakan oleh Firman Kristus, anda telah terpisah dari Kristus, anda tidak hidup berdasarkan sumber-sumber Kristus yang adalah keselamatan, penebus, penyembuh dan penyedia segala yang anda butuhkan. Jika anda hidup dengan kekuatan, upaya manusiawi anda, maka Kristus tidak berpengaruh lagi dalam kehidupan anda. Supaya Kristus selalu berpengaruh pada kita dan tidak pernah kehilangan Kasih Karunia-Nya yang bekerja dalam kehidupan kita, ingat dan percayalah bahwa Kristus ada karya-Nya sempurna.

(4)

AJARAN HYPERGRACE TANGTANG HUKUM TAURAT

Joseph Prince Tidak Mengajarkan Hukum Taurat

1. Ketika seseorang bertanya kepada Joseph Prince kenapa tidak mengajarkan sepuluh perintah Tuhan kepada gereja anda, apa yang akan mengatur mereka?

Jawaban: Tuhan sendiri akan mengatur mereka. Joseph Prince kembali kepada kehidupan moral sebelum hukum taurat. Alasan Joseph Prince memiliki konsep seperti itu adalah:

Firman Tuhan memberitahukan kita, “kamu lepas dari Kristus, jikalau kamu mengharapkan kebenaran oleh hukum Taurat; kamu hidup diluar kasih karunia (kemurahan Tuhan).

Peringatan yang kuat Joseph Prince: begitu anda mulai menggantungkan pada kemampuan diri sendiri dan upaya untuk layak mrndapat kemurahan Tuhan, anda kembali berada di bawah sistem hukum Taurat. Anda lepas dari Kristus dan hidup di luar kasih karunia-Nya dalam hidup anda. Tetapi janganlah salah paham, Yesus masih menyertai anda (Ia tidak akan pernah membiarkan engkau dan tidak akan pernah meninggalkan engkau), tetapi dengan bergantung dengan upaya anda sendiri, anda secara efektif lepas dari kasih karunia-Nya dam hidup anda.

2. Tuhan menemukan kesalahan pada perjanjian yang lama dimana manusia hanya dapat diberkati melalui kebaikan dan ketaatannya hukum Taurat dan menggantikannya dengan perjanjian baru kemurahan-nya dimana anda dapat terus diberkati karena ketaatan Yesus.

HUKUM TAURAT BAGI KRISTEN

Pengertian Hukum Taurat

Kata “taurat” dalam bahasa Ibrani adalah “ה ָרוֹתּ” atau “torah” yang artinya: ajaran, ajaran Taurat, hukum Taurat, Taurat (Ul. 1:5; Ams. 1:8; Hag. 2:12, dll).4 dan dalam bahasa Yunani adalah “νομος” (baca: nomos). Istilah kata “torah” berasal dari kata kerja bahasa Ibrani yaitu kata הרי (baca: yarah) yang mengandung pengertian "hukum, arahan, pengajaran, instruksi, didikan, menunjukkan". Pengertian tersebut dapat diketahui dari penggunaan kata “torah” dalam kitab PL (Perjanjian Lama), di antaranya adalah sebagai berikut: pertama, Kata “torah” digunakan untuk merujuk kepada hukum-hukum (Keluaran 20 – Ulangan 33; Mazmur 78:1, 5, 10). Kedua, Kata “torah” digunakan untuk merujuk kepada seluruh kehendak Allah yang tertulis (Ulangan 4:4; 30:10;

4 Reinhard Achenbach, Kamus Ibrani-Indonesia Perjanjian Lama, (Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina

(5)

31:9). Ketiga, Kata “torah” digunakan dalam arti kelima kitab Musa (Kejadian – Ulangan; Yos. 1:8). Keempat, Kata “torah” digunakan dalam arti “firman” Tuhan (Mazmur 1). Kelima, Kata “torah” digunakan dalam arti nasihat-nasihat hikmat dari seorang ibu (Amsal 1:8; 6:20; 31:26) dan nasihat seorang ayah (Amsal 4:1); pidato dari guru hikmat (Amsal 7:2; 13:14); dari nabi-nabi (Yesaya 8:16, 20; 30:9). Keenam, Kata “torah” digunakan untuk proklamasi profetis-eskatologis dari para nabi (Yesaya. 2:3; 42:4; Mikha 4:2). Ketujuh, Kata “torah” digunakan sebagai istilah teknis untuk arahan-arahan dari para imam kepada umat yang awam (Yeremia 18:18; Ezra 7:26). Kedelapan, Dalam PB, kata “nomos” (kata bahasa Yunani) digunakan untuk merujuk kepada seluruh PL (Matius 5:17-18; Lukas 16:17; Titus 3:9).

Hal ini menunjukkan bahwa kata “Taurat” pada prinsipnya mengandung pengertian yang amat luas. Namun, dalam buku ini istilah “Taurat” lebih difokuskan kepada pengertian yang mengarah kepada Titah berupa hukum-hukum yang disampaikan Tuhan melalui nabi Musa kepada bangsa Israel, yaitu 10 Hukum Taurat dan 613 penjabarannya yang lebih dikenal dengan istilah “mitzvot”. Ke-10 Hukum Taurat atau disebut juga Dasa Titah yang dalam Latin disebut sebagai Dekalog (δέκαλόγοι) adalah daftar perintah agama dan moral, yang merupakan perintah Tuhan dan diberikan kepada bangsa Israel melalui perantaraan Musa di gunung Sinai dalam bentuk dua loh batu. Frasa '10 Perintah' tersebut adalah sebagaimana tercantum dalam Keluaran 20:2-17 dan Ulangan 5:6-21.

Selanjutnya, seluruh perintah Allah (mitzvah) yang dicatat dalam kumpulan kitab Taurat berjumlah 613 Mitzvot (bahasa Ibrani: תרי"גמצוות: taryag mitzvot). Prinsip-prinsip hukum Alkitab ini seringkali disebut sebagai "Perintah Allah" (mitzvah, bentuk jamaknya: mitzvot) dan secara keseluruhan disebut sebagai "Hukum Musa" atau "Hukum Sinai" atau hanya "Hukum" (Torat Mosheh, תורת משה; bahasa Inggris: "Law of Moses", "Mosaic Law," "Sinaitic Law," atau hanya "the Law"). Seluruh 613 mitzvot terdiri dari "perintah positif", untuk dilakukan (mitzvot aseh), dan "perintah negatif", untuk dilarang dilakukan (mitzvot lo taaseh). Perintah negatif berjumlah 365, sedangkan perintah positif berjumlah 248.

Keseluruhan 613 mitzvot dibagi menjadi tiga kategori umum:

1. Kategori mitzvot yang disebut "Mishpatim", meliputi perintah-perintah yang dianggap sudah jelas, misalnya "Jangan membunuh" atau "Jangan mencuri".

2. Kategori mitzvot yang disebut "Edot" ("kesaksian"; "testimonies"), yang merupakan kesaksian dalam cabang-cabang agama Yudaisme, misalnya hari Sabat dikatakan memberi kesaksian pada kisah Allah menciptakan dunia dalam 6 hari dan beristirahat pada hari ketujuh serta menguduskannya.

3. Kategori mitzvot yang disebut "Chukim". Perintah-perintah ini tidak mempunyai alasan yang jelas dan dianggap sebagai manifestasi murni kehendak Allah.

Dari uraian di atas, jelaslah bahwa Hukum Taurat adalah suatu kumpulan hukum, arahan, pengajaran, instruksi, didikan dalam kitab Musa yang merujuk kepada hukum-hukum, kehendak Allah yang tertulis dalam kitab Perjanjian Lama, dan firman Tuhan yang digunakan sebagai nasihat-nasihat hikmat dari orang tua dan guru, sebagai proklamasi profetis-eskatologis dari para nabi, dan sebagai istilah teknis untuk arahan-arahan dari para imam kepada umat yang awam.

(6)

Kali ini kita akan membedah tentang hukum taurat dan kitab para nabi umat kristen. Yakni mengenai pemberlakuannya, apakah masih berlaku sampai saat ini dan sampai akhir zaman? Ataukah sudah tidak berlaku dan tidak lagi dijadikan pedoman hidup bagi umat kristen? Tentu untuk mengetahui jawabnya kita tidak boleh menggunakan pendapat pribadi, melainkan harus berlandasan pada apa yang tertulis di dalam Alkitab. Sebenarnya sudah cukup lama saya ingin membuat artikel ini, mengingat masih banyaknya umat kristiani yang saling silang pendapat mengenai kasus ini. Yang satu bilang masih berlaku sampai akhir zaman, tapi yg lain bilang sudah ditiadakan oleh Yesus dan tidak lagi berlaku bagi kristen. Lantas mana yg benar? Baiklah, mari kita mulai mengkupasnya sampai tuntas disini.

Hukum Taurat Dan Kitab Para Nabi Berlaku Sampai Hari Kiamat

Matius 5:17 “Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.”

Pada ayat tersebut sudah sangat jelas pengakuan Yesus bahwa ia tidak MENIADAKAN hukum taurat dan kitab para nabi, melainkan MENGGENAPI. Menggenapi disini berarti melengkapi apa yg masih kurang tanpa meniadakan yang sudah ada sebelumnya. Karna menggenapi dengan meniadakan itu sangat berbeda jauh maknanya. Matius 5:18 Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya SELAMA BELUM LENYAP LANGIT DAN BUMI INI, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi. Pada ayat ini Yesus mengatakan bahwa sebelum langit dan bumi lenyap (Kiamat), hukum taurat tidak akan ditiadakan walau satu titikpun. Jadi sudah sangat jelas bahwa pemberlakuan hukum taurat ialah sampai hari kiamat. Sebelum hari kiamat itu terjadi, maka hukum taurat masih harus ditaati. Matius 5:19 Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga.” Dan pada ayat ini justru Yesus memberi keterangan bahwa barangsiapa yg meniadakan hukum taurat bahkan yg paling kecil sekalipun, dan mengajarkan penyelewengan hukum taurat tersebut kepada orang lain. Maka ia akan menduduki tempat paling rendah dalam kerajaan surga. Tetapi barangsiapa yang mentaati dan mengamalkan hukum taurat, maka ia akan menduduki tempat yang tertinggi dalam kerajaan surga, jadi sudah sangat jelas konsekwensinya. Yang mengherankan, begitu banyak umat kristiani yang mengklaim bahwa Yesus telah meniadakan hukum taurat dan mengajarkannya kepada para pengikutnya. Padahal pada ayat ini sudah sangat jelas maksudnya. Bukankah dengan mengklaim Yesus telah meniadakan hukum sebelumnya itu berarti sama saja dengan mereka menganggap bahwa saat ini Yesus berada di dalam tempat yg paling rendah dalam kerajaan surga? Lalu dari mana klaim tersebut berasal?

Hukum Taurat Dan Kitab Para Nabi Berlaku Sampai Zaman Yohanes

(7)

Apakah Lukas 16:16 bertentangan dengan Matius 5:17-18? Mari kita kupas bersama, Lukas 16:16 diatas adalah ayat favorit umat kristen yg mereka jadikan pembenaran atas tuduhannya terhadap yesus yg mereka anggap telah meniadakan hukum taurat. Mereka mengklaim bahwa hukum taurat hanya berlaku di zaman Yohanes, dan tidak berlaku selamanya. Benarkah dalam ayat tersebut Yesus bermaksud untuk meniadakan hukum taurat

dan hanya memberlakukannya pada zaman Yohanes saja?

Lukas 16:13-1516 “13Seorang hamba tidak dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian ia akan

membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon." 14Semuanya itu

didengar oleh orang-orang Farisi, hamba-hamba uang itu, dan mereka mencemoohkan Dia. 15Lalu Ia berkata kepada mereka: "Kamu membenarkan diri di hadapan orang, tetapi Allah mengetahui hatimu. Sebab apa yang dikagumi manusia, dibenci oleh Allah.

Pada ayat ini kita dapat mengetahui penyebab Yesus berkata bahwa hukum Taurat dan Kitab para nabi berlaku sampai di zaman Yohanes. Ternyata alasan Yesus adalah karna orang-orang farisi yang gila harta tersebut mencemooh perkataan Yesus mengenai aturan seorang pelayan dan tuanya, yang dikatakan yesus tidak boleh seorang hamba mengabdi kepada dua tuan. Dan hal inilah yang dijadikan cemoohan oleh orang-orang farisi, karna mereka merasa penyelewengan-penyelewengan yang mereka lakukan telah dikoreksi oleh Yesus. Lalu apa makna perkataan Yesus bahwa Hukm taurat dan kitab para nabi berlaku sampai kepada zaman Yohanes?

Maksudnya tidak lain adalah untuk mengoreksi penyelewengan-penyelewengan orang-orang farisi terhadap hukum taurat dan kitab para nabi. Disini Yesus menegaskan bahwa hukum taurat itu masih BERLAKU sampai kepada zaman Yohanes. Jadi seharusnya orang-orang farisi tersebut masih mematuhi hukum sebelumnya. Bukannya malah memberlakukan aturan yang nyeleweng dari hukum sebelumnya. Sayangnya masih banyak kristiani yang tidak memahami ayat tersebut dengan tepat dan benar. Bahkan sebagian muslim juga ada saja yang kebingungan saat disodorkan ayat tersebut sebagai pembenaran mereka. Maka untuk itulah artikel ini saya buat, agar kita semua sama-sama tau kebenarannya. Disini Yesus sama sekali tidak mengatakan bahwa hukum taurat dan kitab para nabi HANYA berlaku sampai kepada zaman Yohanes, tetapi ia mengatakan bahwa hukum taurat berlaku sampai kepada zaman Yohanes. Lukas 16:17 Lebih mudah langit dan bumi lenyap dari pada satu titik dari hukum Taurat batal. Dan pada ayat ini Yesus semakin menegaskan bahwa lebih mudah langit dan bumi itu lenyap atau kiamat, daripada satu titik dalam hukum taurat harus batal. Itu artinya Yesus tidak membenarkan pembatalan hukum taurat walau satu titikpun selama langit dan bumi belum lenyap. Dan hal ini sejalan dengan kitab Matius 5:17-18 diatas.

Apakah Hukum Taurat Dan Kitab Para Nabi Diganti Dengan Hukum Kasih

(8)

ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. 40 Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi"

Ayat ini juga tidak kalah populernya dikalangan kristiani, sebagai media pembenaran bahwa hukum taurat sudah ditiadakan dengan digantinya dengan hukum "Kasih". Krisiani menganggap bahwa hukum sebelumnya sudah diganti dengan hukum baru, yaitu hukum kasih, dimana disana dikatakan bahwa dari hukum kasih tersebutlah TERGANTUNG SELURUH HUKUM TAURAT DAN KITAB PARA NABI. Lalu apakah ini berarti yesus telah mendustai perkataannya sebelumnya yg mengatakan bahwa selama langit dan bumi belum lenyap, hukum taurat dan kitab para nabi tidak akan ditiadakan? Sebenarnya tidak, dan tidak ada pula pertentangan antara pernyatan yesus pada ayat ini dan pada ayat-ayat yg saya sodorkan sebelumnya. Kristiani hanya bisa gembar-gembor kosah-kasih tapi mereka tidak mengetahui makna kasih atau cara mengasihi Tuhan yg sebenarnya. Pengertiannya begini, jika kita mengaku mengasihi Tuhan, maka otomatis kita harus taat kepada segala ketetapan dan perintahNya bukan? Kalau cuma bilang kosah-kasih tapi Implementasinya NOL apa gunanya? Itu sama saja dengan modal dusta (MODUS), atau pemberi harapan palsu (PHP). Masak Tuhan mau kita MODUS-in dan PHP-in sih? Jadi pernyataan yesus yg mengatakan dari hukum kasih tersebutlah TERGANTUNG seluruh hukum taurat dan kitab para nabi memang benar adanya. Karna memang didalam hukum taurat dan kitab para nabi tergantung segala ketetapan dan perintah-perintah tuhan.

Apakah Hukum Taurat Dibatalkan Oleh Penyaliban Yesus

Matius 5:18 Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya SELAMA BELUM LENYAP LANGIT DAN BUMI INI, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, SEBELUM SEMUANYA TERJADI.

(9)

kehidupan moral mereka. Sekali-kali bukan untuk menelanjangi dosa manusia, sebab dosa telah ada jauh sebelum hukum Taurat ada.

Pada ayat ini sekali lagi paulus tidak menuduh Yesus membatalkan hukum taurat dengan jalan kutuk, yaitu mati digantung di tiang salib. Padahal Yesus sama sekali tidak pernah mengajarkan pembatalan hukum taurat dengan penyaliban. Ulangan 27:26 Terkutuklah orang yang tidak menepati perkataan hukum Taurat ini dengan perbuatan. Dan seluruh bangsa itu haruslah berkata: Amin!"

Hukum Taurat Hanya Untuk Bangsa Israel

Hal yang gak kalah kontroversionalnya dari umat kristiani adalah adanya klaim bahwa hukum taurat hanya berlaku untuk bangsa Israel. Justru dengan adanya klaim tersebut, mereka akan semakin terpojok nantinya jika mereka paham. Pertanyaan saya sederhana saja untuk menanggapi klaim seperti ini, lalu bagaimana dengan perintah-perintah yg dianggap baik, apakah hanya berlaku di Israel? Semisal perintah untuk tidak menikahi ibu kandungnya. Jadi kalau ada perintah yang serikaranya baik, mereka mau mengakui sebagai perintah yg diberlakukan secara universal. Tapi kalau ada perintah yang buruk, misalnya membunuh penganut agama lain, meminum miras dll. Mereka tidak mengakui perintah tersebut berlaku secara universal. Jadi mereka itu ibarat menganut agama TAMBAL SULAM, yang baik diambil tapi yang buruk tidak diakui.

Mereka mengklaim bahwa hukum taurat hanya untuk bangsa Israel atau hukum taurat sudah ditiadakan oleh Yesus, salah satunya dengan menggunakan ayat dibawah ini : Ulangan 4:44 Inilah hukum Taurat yang dipaparkan Musa kepada orang Israel. Apakah ayat diatas menandakan bahwa hukum taurat HANYA berlaku untuk bangsa Israel? Tentu saja tidak, disana Musa sedang memaparkan hukum taurat kepada bangsa Israel dikarnakan musa sedang berada di Israel. Lagipula disana tidak dikatakan bahwa hukum taurat HANYA berlaku untuk Israel. Analoginya begini, jika ada seorang pendeta yg memaparkan kitab PB pada jemaatnya di Indonesia, lantas apakah itu berarti bahwa kitab PB hanya berlaku di Indonesia? Tentu tidak!Kristiani juga mengklaim bahwa hukum terdahulu sudah diganti dengan hukum yg baru berdasarkan ayat berikut ini :

Yeremia 31:31 Sesungguhnya, akan datang waktunya, demikianlah firman TUHAN, Aku akan mengadakan perjanjian baru dengan kaum Israel dan kaum Yehuda, 31:32 bukan seperti perjanjian yang telah Kuadakan dengan nenek moyang mereka pada waktu Aku memegang tangan mereka untuk membawa mereka keluar dari tanah Mesir; perjanjian-Ku itu telah mereka ingkari, meskipun Aku menjadi tuan yang berkuasa atas mereka, demikianlah firman TUHAN.

(10)

para nabi. Kok tidak tahu malu banget gitu loh, itu berarti mereka hanya memamerkan mental-mental munafik tanpa mau jujur mengakui kebenaran. Disatu sisi mengklaim hukum taurat telah dibatalkan, tetapi disisi lain mereka mencomot ayat-ayat dalam kitab taurat dan kitab para nabi untuk melengkapi hukum yg memang tidak diajarkan didalam kitab PB. Karna memang kristen tanpa kitab PL hanyalah agama yg MINIM ATURAN.

Agar kristiani tidak ngeyel terlalu jauh, maka untuk menjawab klaim mereka, kita berikan saja perkataaan yesus berikut ini : Yohanes 13:15 sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu. Pada ayat ini Yesus menghimbau para pengikutnya untuk menjadikannya sebagai teladan, dan berbuat SAMA seperti yesus. Apa yg diperbuat yesus? Yesus mematuhi hukum taurat dan menjalankannya, maka kristiani yg mengklaim sebagai pengikut yesus seharusnya mau mengindahkan himbauan yesus untuk meneladaninya. Atau kristiani mau mengklaim lagi bahwa yesus hanyalah teladan bagi bangsa Israel seperti pengakuannya pada kitab Matius 15:24 bahwa ia hanya diutus untuk bangsa Israel? Lalu kristiani ini mengikuti teladan yg mana?

Mengapa mereka begitu gencar mengklaim bahwa hukum taurat dan kitab para nabi sudah ditiadakan? Salah satu penyebabnya adalah dikarnakan banyaknya aturan dalam hukum taurat dan kitab para nabi yg malah semakin memperburuk citra agama kristen. Seperti yg saya bahas diatas, yakni mengenai perintah membunuh, merampok, memperbudak pengikut agama lain, perintah minum miras, perintah untuk maling, perintah untuk makan roti yg dibakar diatas tai dll. Tetapi biarpun demikian mereka juga menghadapi masalah serius, jika mereka mengklaim bahwa kitab taurat dan kitab para nabi sudah ditiadakan. Yakni adanya perintah-perintah yg baik untuk jalankan, semisal perintah untuk tidak boleh menikahi ibu kandungnya, menggeser batas tanah milik orang lain, menjual anak kandungnya dll. Kasihan juga ya umat kristiani, ini namanya MAJU KENA, MUNDUR JUGA KENA.

Apakah kristiani masih mau ngeyel juga? Untuk menghindari kristiani ngeyel lebih jauh lagi, maka ini adalah pertanyaan saya kepada kristiani yg masih menganggap bahwa Hukum Taurat Dan Kitab Para Nabi sudah ditiadakan atau hanya berlaku untuk bangsa Israel. Berikut ini adalah pertanyaannya :

1. Apakah kristen melarang laki-laki tidur dengan perempuan yg sedang haid? 2. Apakah kristen melarang umatnya untuk memakan darah?

3. Apakah kristen melarang umatnya untuk memakan bangkai?

4. Apakah kristen melarang umatnya untuk menikah dengan binatang? 5. Apakah kristen melarang pernikahan sejenis, Gay & Lesbian?

(11)

Referensi

Dokumen terkait

Tanaman akasia ( Acacia mangium ) yang ditanam pada lahan hutan rakyat di Desa Buana Sakti sebagian besar baru berusia 4 tahun, sehingga untuk mengetahui pendapatan dari

(perkembangan usaha) ditunjukkan pada tabel 5.23 bahwa nilai koefisien determinasi (R 2 ) sebesar 0,819, ini memberikan arti bahwa variasi naik atau turunnya nilai

Dengan demikian diperlukan pengembangan perbaikan protokol autentikasi ISP X dan diperlukan analisis dengan meng- gunakan BAN logic untuk menganalisis kembali protokol

Dengan mengatakan bahwa manusia dapat mencapai hubungan baik dengan Allah melalui kecermatan dalam menaati hukum Taurat sama saja dengan kita katakan bahwa tidak

Pada anomali pertumbuhan hati akan terbentuk intrahepatic congenital cysts yang mungkin berasal dari calon buluh empedu yang tidak terbentuk sempurna

Tujuan checklist ini untuk meningkatkan keselamatan pasien pada tindakan pembedahan serta menurunkan komplikasi dan kematian karena tindakan pembedahan (WHO, 2009). 2009 melaporkan

Selain itu, juga dapat diketahui antara lain; 3 responden yang menyatakan disiplin kerja pegawai rendah dan kinerja pegawai tergolong tidak baik; 14 responden lain menyatakan

Tanda tangan elektronik tidak hanya menuntut kecanggihan dan kepekaan teknis dalam sistem informasi dan teknologi komunikasi, tetapi juga reorientasi birokrasi yang mendasar,