• Tidak ada hasil yang ditemukan

Manusia sebagai Makhluk Individu and Sos

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Manusia sebagai Makhluk Individu and Sos"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

NPM: 1507210103

(2)

DAFTAR ISI

Daftar Isi...i

BAB I Pendahuluan...1

BAB II Pembahasan...3

A. Manusia sebagai Makhluk Individu & Sosial...3

B. Dinamika Interaksi Sosial...5

C. Dilema Antara Kepentingan Individu dan Kepentingan Masyarakat...9

D. Perubahan Sosial...10

E. Peranan Manusia sebagai Makhluk Individu dan Sosial...15

BAB III Penutup...17

(3)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada dasarnya manusia adalah sebagai makhluk individu yang unik, berbeda antara yang satu dengan lainnya baik secara fisik maupun psikis. Secara

individu juga, manusia ingin memenuhi kebutuhannya masing-masing, ingin merealisasikan diri atau ingin dan mampu mengembangkan potensi-potensinya

masing-masing. Hal ini merupakan gambaran bahwa setiap individu akan berusaha untuk menemukan jati dirinya masing-masing, tidak ada manusia yang ingin menjadi orang lain sehingga dia akan selalu sadar akan

keindividualitasannya.

Adapun hubungannya dengan manusia sebagai mahluk sosial adalah

bahwa dalam mengembangkan potensi-potesinya ini tidak akan terjadi secara alamiah dengan sendirinya, tetapi membutuhkan bantuan dan bimbingan manusia lain. Selain itu, dalam kenyataannya, tidak ada manusia yang mampu hidup tanpa

adanya bantuan orang lain. Hal ini menunjukan bahwa manusia hidup saling ketergantungan dan saling membutuhkan antara yang satu dengan lainnya.

Dari kedua hal diatas,

manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosialmemiliki fungsi masing-masing dalam menjalankan peranannya dalam kehidupan. Sebagai makhluk

(4)

kehidupan masyarakat, manusia merupakan kumpulan dari berbagai individu. Dalam menjalankan peranannya masing-masing dari kedua hal tersebut secara seimbang, maka setiap individu harus mengetahui dari peranannya masing-masing

tersebut.

B. Rumusan Masalah

Dalam bermasyarakat, banyak kita menjumpai perbedaan sifat antara individu satu dengan individu lainnya. Ada yang gemar berorganisasi serta ada pula yang

tidak. Oleh karena itu penulis ingin membatasi masalah dalam hal :

a) Apakah yang dimaksud dengan manusia sebagai makhluk individu dan

sosial ?

b) Bagaimana pengembangan manusia sebagai makhluk individu dan sosial ?

C. Tujuan

a) Menginformasikan kepada pembaca arti penting kedudukan manusia di

muka bumi ini sebagai pemimpin dari makhluk lainnya.

b) Mengajak kepada pembaca bagaimana manusia sebagai makhluk individu dan sosial.

(5)

BAB II

PEMBAHASAN

A. MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN MAKHLUK

SOSIAL

1. Manusia Sebagai Makhluk Individu

Makhluk yaitu sesuatu yang diciptakan oleh Tuhan. Kata manusia berasal dari kata manu (Sansekerta) atau mens (latin) yang berarti berpikir, berakal

budi, atau homo (Latin) yang berarti manusia. Individu berasal dari kata in dan devided. Dalam Bahasa Inggris in salah satunya mengandung pengertian tidak, sedangkan devided artinya terbagi. Jadi individu artinya tidak

terbagi, atau satu kesatuan. Dalam bahasa latin individu berasal dari kata individium yang berarti yang tak terbagi, jadi merupakan suatu sebutan yang

dapat dipakai untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan tak terbatas.

Seorang individu adalah perpaduan antara fenotip dan genotip. Genotip artinya faktor yang dibawa individu sejak lahir yang merupakan faktor keturunan.

Sedangkan fenotp yaitu faktor yang dipengaruhi oleh lingkungan,baik itu lingkungan fisik maupun lingkungan social

Manusia sebagai makhluk individu memiliki unsur jasmani dan rohani, unsur fisik dan psikis, unsur raga dan jiwa. Seseorang dikatakan sebagai manusia individu manakala unsur-unsur tersebut menyatu dalam dirinya. Jika unsur

(6)

2. Manusia Sebagai Makhluk Sosial

Sosial berarti berkenaan dengan masyarakat. Sosial sering dikaitkan dengan sosiologi yang mana “socius” berarti teman dan “logos” berarti ilmu. Jadi

sosiologi adalah ilmu pengetahuan tentang pertemanan. Dan secara lebih luas di artikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajarai interaksi antar manusia di

dalam masyarakat.

Menurut kodratnya manusia adalah makhluk sosial atau makhluk bermasyarakat, yang diberikan akal pikiran yang berkembang serta dapat

dikembangkan. Dalam hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial, manusia selalu hidup bersama dengan manusia lainnya. Dorongan masyarakat

yang dibina sejak lahir akan selalu menampakkan dirinya dalam berbagai bentuk, karena itu dengan sendirinya manusia akan selalu bermasyarakat dalam kehidupannya.

Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, karena beberapa alasan, yaitu:

a. Manusia tunduk pada aturan, norma sosial.

b. Perilaku manusia mengharapkan suatu penilaian dari orang lain.

c. Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain

(7)

B. DINAMIKA INTERAKSI SOSIAL

1. Pengertian Interaksi Sosial

Interaksi Sosial adalah suatu proses hubungan timbal balik yang dilakukan

oleh individu dengan individu, antara individu dengan kelompok, antara kelompok dengan individu, antara kelompok dengan kelompok dalam kehidupan sosial.

2. Ciri-ciri Interaksi Sosial

Menurut Charles P. loomis sebuah hubungan bisa disebut interaksi jika memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

Ø Jumlah pelakunya dua orang atau lebih.

Ø Adanya komunikasi antar pelaku dengan menggunakan simbol atau lambang-lambang

Ø Adanya suatu dimensi waktu yang meliputi ,masa lalu, masa kini, dan masa yang akan datang.

(8)

3. Faktor-faktor yang Mendasari Berlangsungnya Interaksi Sosial

1. Imitasi

Imitasi yaitu tindakan meniru orang lain. Dalam proses peniruan biasanya lebih mudah terjadi dan mudah berubah, yang mana peniruan itu

tidak berlangsung lama apabila muncul model-model baru. Dan hal yang sering ditiru adalah hal-hal yang nampak saja.

2. Sugesti

Sugesti ini berlangsung apabila seseorang memberikan pandangan atau sikap yang dianutnya, lalu diterima oleh orang lain.

3. Identifikasi

Identifikasi yaitu merupakan kecenderungan atau keinginan seseorang untuk menjadi sama dengan pihak lain (meniru secara keseluruhan).

4. Simpati

Simpati yaitu merupakan suatu proses dimana seorang merasa tertarik

kepada pihak lain. Melalui proses simpati orang merasa dirinya seolah-olah dirinya berasa dalam keadaan orang lain.

5. Empati

(9)

4. Syarat-syarat Interaksi Sosial

a. Adanya kontak sosial

Kontak sosial berasal dari kata con atau cun yang artinya bersama-sama, dan tango yang artinya menyentuh. Namun, kontak sosial tidak hanya

secara harfiah bersentuhan badan, tetapi bisa lewat bicara, melalui telepon, telegram, surat radio, dan sebagainya.

Kontak dapat bersifat primer dan sekunder. Kontak primer terjadi apabila

ada kontak langsung dengan cara berbicara, jabat tangan, tersenyum, dan sebagainya. Kontak sekunder terjadi dengan perantara. Kontak sekunder

langsung, misalnya melalui telepon, radio, TV, dan sebagainya (Winarno dan Herimanto,52-53:2008).

b. Komunikasi

Komunikasi adalah proses memberikan tafsiran pada perilaku orang lain yang berwujud pembicaraan, gerak-gerik badaniah atau sikap, atau

perasaan-perasaan apa yang ingin disampaikan orang tersebut. Dengan tafsiran pada orang lain, seseorang memberi reaksi berupa tindakan terhadap maksud orang lain tersebut. Misalnya, jika anda

melambaikan tangan dipinggir jalan atau halte bus maka salah satu bus yang lewat pasti akan berhenti, jadi komunikasi merupakan proses saling

(10)

Menurut Gilin and Gilin proses sosial yang timbul akibat interaksi sosial, yaitu :

a. Proses asosiatif, terbagi dalam tiga bentuk yaitu akomodatif, asimilasi, dan akulturasi.

b. Proses disosiatif , mencakup persaingan yang meliputi: contravention dan pertentangan serta pertikaian.

* Bentuk-bentuk Interaksi Asosiasi

a. Kerjasama (cooperatif):

- Bergaining, perjanjian tukar menukar barang dan jasa antara 2 organisasi atau lebih.

- Cooperatif, penerimaan unsur baru suatu untuk hindari goncangan.

· Coalition, kombinasi 2 organisasi dengan tujuan yang sama.

b. Akomodasi (accomodation):

- Coertion, dilaksanakan karena adanya paksaan.

- Compromise, pihak yang terlibat mengurangi tuntutannya, agar tercapai

suatu penyalesaian terhadap perselisihan yang ada.

- Arbitrase, para pihak tidak bisa menyelesaikan sendiri.

- Mediation, mengundang pihak ketiga untuk menyelesaikan masalah.

(11)

- Stelemate, pihak yang berkepentingan seimbang berhenti dalam titik tertentu atas perselisihan.

- Adjudication, menyelesaikanperselisihan atau perkara di pengadilan.

* Interaksi Disosiatif

a. Persaingan (competition) yaitu persaingan untuk mendapatkan keuntungan

tertentu bagi dirinya dengan cara menarik perhatian dan mempertajam prasangka tanpa kekerasan.

b. Kontrapersi, adanya ketidak pastian terhadap diri seseorang.

c. Pertentangan (conflict), menentang pihak lain untuk mencapai tujuan disertai ancaman dan kekerasan.

C. DILEMA ANTARA KEPENTINGAN INDIVIDU DAN

KEPENTINGAN MASYARAKAT

Setiap yang disebut manusia selalu terdiri dari dua kepentingan, yaitu kepentingan individu yang termasuk kepentingan keluarga, kelompok atau

golongan dan kepentingan masyarakat yang termasuk kepentingan rakyat . Dalam diri manusia, kedua kepentingan itu satu sama lain tidak dapat dipisahkan. Inilah

(12)

1. Pandangan Individualisme

Pandangan individualisme berpendapat bahwa kepentingan individulah yang harus diutamakan. Yang menjadi sentral individualisme adalah kebebasan

seorang individu untuk merealisasikan dirinya. Paham individualisme menghasilkan ideologi liberalisme. Paham ini bisa disebut juga ideologi

individualisme liberal.

Menurut paham liberalisme, kebebasan antar individu tersebut bisa diatur melalui penerapan hukum.

2. Pandangan Sosialisme

Pandangan ini menyatakan bahwa kepentingan masyarakatlah yang

diutamakan. Kedudukan individu hanyalah objek dari masyarakat. Menurut pandangan sosialis, hak-hak individu sebagai hak dasar hilang. Hak-hak individu timbul karena keanggotaannya dalam suatu komunitas atau kelompok.

Sosialisme adalah paham yang mengharapkan terbentuknya masyarakat yang adil, selaras, bebas, dan sejahtera bebas dari penguasaan individu atas hak

milik dan alat-alat produksi. Paham individualisme liberal dan sosialisme saling bertolak belakang dalam memandang hakikat manusia.

D. PERUBAHAN SOSIAL

Perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi dalam masyarakat dan telah didukung oleh sebagian besar anggota masyarakat. Perubahan yang terjadi

(13)

tertentu. Perubahan tersebut terjadi karena usaha-usaha masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan keperluan-keperluan, kondisi baru yang timbul sejalan dengan pertumbuhan masyarakat.Sebaliknya revolusi, perubahan yang terjadi

dapat direncanakan atau tanpa rencana.

Faktor-faktor yang mendasari terjadinya perubahan sosial bisa bersumber

dari dalam masyarakat (intern) dan bisa juga dari luar masyarakat (ekstern).

a. Faktor-faktor Intern, antara lain:

Perubahan Jumlah Penduduk

Bertambahnya penduduk yang sangat cepat di pulau jawa menyebabkan terjadinya perubahan dalam struktur masyarakat, terutama yang menyangkut

lembaga-lembaga kemasyarakatan. Berkurangnya penduduk mungkin disebabkan karena pindahnya penduduk dari desa ke kota atau dari daerah ke daerah lain dan perpindahan penduduk tersebut mengakibatkan kekosongan

Penemuan baru

Penemuan baru menyebabkan perubahan pada masyarakat yang meliputi

berbagai proses berikut ini:

1) Discovery, yaitu suatu penemuan unsur kebudayaan baru oleh seorang individu atau serangkaian individu dalam suatu masyarakat. Unsur baru itu dapat berupa

alat-alat baru ataupun ide-ide baru.

2) Invention, yaitu bentuk pengembangan dari suatu discovery, sehingga

(14)

Proses dari discovery menjadi invention sering tidak hanya melibatkan satu atau dua individu, tetapi serangkaian individu. Discovery baru akan menjadi invention jika masyarakat sudah mengakui, menerima, serta menerapkan penemuan baru itu.

3) Inovasi atau proses pembaruan, yaitu suatu proses panjang yang meliputi suatu penemuan unsur baru, jalannya unsur baru itu tersebar ke bagian-bagian

masyarakat, serta cara-cara unsur baru itu diterima, dipelajari, dan akhirnya diterapkan oleh sebagian besar warga masyarakat.

Pertentangan (konflik) sosial, pemberontakan atau revolusi

Dalam masyarakat mungkin pola menjadi sebab daripada terjadinya perubahan-perubahan sosial dan kebudayaan. Pertentangan-pertentangan tersebut

mungkin terjadi antara orang perorangan dengan kelompoknya atau pertentangan antar kelompok-kelompok.

b. Adapun Faktor-faktor Ekstern dapat disebabkan oleh:

Lingkungan Fisik yang ada di sekitar Manusia

Alam mempunyai peranan yang sangat penting bagi kehidupan manusia.

Alam adalah penyedia bahan-bahan makanan dan pakaian, penghasil tanaman, serta sumber kesehatan dan keindahan. Pertambahan jumlah penduduk dan kemajuan teknologi lambat laun dapat merusak alam. Semakin tinggi jumlah

(15)

Peperangan

Terjadinya perang di suatu wilayah akan berpengaruh terhadap perubahan kepribadian dari individu-individu sebagai anggota masyarakat yang tinggal di

wilayah tersebut. Betapa tidak, perang pasti akan melibatkan seluruh komponen masyarakat dan akan membawa perubahan dalam masyarakat tersebut, baik besar

maupun kecil.

c. Faktor-faktor yang Mendorong Proses Perubahan antara lain:

Kontak dengan Kebudayaan Lain

Salah satu proses yang menyangkut hal ini adalah diffusion. Difusi adalah suatu proses penyebaran unsur-unsur kebudayaan dari orang-perorangan kepada

perorangan lain, dan dari satu masyarakat ke masyarakat lain. Dengan proses tersebut manusia mampu untuk menghimpun penemuan-penemuan baru yang telah dihasilkan.

Kemajuan Pendidikan

Pendidikan memberikan suatu nilai-nilai tertentu bagi manusia, terutama

dalam membuka fikirannya serta menerima hal-hal yang baru dan juga bagaimana cara berfikir secara ilmiah. Pendidikan mengajarkan manusia untuk dapat berfikir secara objektif, halmana akan dapat memberikan kemampuan baginya untuk

menilai apakah kebudayaan masyarakatnya akan dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan zaman atau tidak.

(16)

Apabila sikap tersebut melembaga dalam masyarakat , maka masyarakat akan memberikan pendorong bagi usaha-usaha untuk mengadakan penemuan-penemuan baru. Hadiah Nobel misalnya merupakan pendorong untuk

menciptakan hasil-hasil karya yang baru.

Sistem Terbuka Lapisan Masyarakat

Sistem terbuka tersebut memungkinkan adanya gerak sosial vertikal yang luas yang berarti memberi kesempatan bago orang-perorangan untuk maju atas dasar kemampuan-kemampuannya dalam. Dalam keadaan demikian, seseorang

mungkin akan mengadakan identifikasi dengan warga-warga yang mempunyai status yang lebih tinggi.

Penduduk yang Heterogen

Masyarakat yang terdiri dari kelompok-kelompok sosial yang mempunyai latar belakang kebudayaan yang berbeda ras, ideologi yang berbeda dan

seterusnya, mempermudah terjadinya pertentangan-pertentangan yang mengakibatkan kegoncangan-kegoncangan. Keadaan tersebut merupakan

pendorong bagi terjadinya perubahan sosial.

Ketidakpuasan Masyarakat terhadap Aspek-aspek Kehidupan

Keadaan tersebut apabila telah terjadi dalam waktu yang lama, di mana

masyarakat mengalami tekanan-tekanan dan kekecewaan dapat menyebabkan timbulnya suatu revolusi dalam masyarakat tersebut

(17)

E. PERANAN MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN

SOSIAL

a. Peranan Manusia sebagai Makhluk Individu

Perbedaan yang ada seperti berbeda keyakinan, lingkungan, ras, suku, dan golongan tidak meniadakan persamaan akan Harkat dan Martabat manusia. Manusia sebagai individu akan berusaha :

1) Menjaga dan mempertahankan Harkat dan Martabatnya.

2) Mengupayakan terpenuhi hak-hak dasarnya sebagai manusia.

3) Merealisasikan segenap potensi diri, baik sisi Jasmani maupun Rohani.

4) Memenuhi kebutuhan dan kepentingan diri demi kesejahteraan hidupnya.

b. Peranan Manusia sebagai Makhluk Sosial

Manusia sebagai pribadi adalah berhakikat sosial. Kebutuhan akan orang lain dan interaksi sosial membentuk kehidupan berkelompok pada manusia. Dan

dalam kehidupannya manusia membutuhkan Norma-Norma Sosial sebagai patokan dalam bertingkah laku.

Norma-norma tersebut adalah :

1) Norma Agama atau Religi : Norma yang bersumber dari Tuhan, yang berisi perintah agar dipatuhi dan menjauhi larangan Nya. Norma Agama ada dalam

(18)

2) Norma Kesusilaan atau Moral : Norma yang bersumber dari hati nurani manusia untuk mengajak pada kebaikan dan menjauhi keburukan. Yang bertujuan agar manusia berbuat baik secara Moral bukan Amoral (berkelakuan buruk).

3) Norma Kesopanan atau Adat : Norma yang bersumber dari masyarakat dan berlaku terbatas pada lingkungan masyarakat yang bersangkutan.

(19)

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Manusia sebagai mahluk individu artinya manusia merupakan satu kesatuan

antara jasmani dan rohani. Seseorang dikatakan sebagai individu apabila kedua unsur tersebut menyatu dalam dirinya.

2. Selain sebagai makhluk individu juga, manusia adalah makhluk sosial. Salah satunya dikarenakan pada diri manusia ada dorongan untuk berhubungan atau berinteraksi dengan orang lain yang satu sama lain saling membutuhkan. Untuk

menjadi pribadi yang bermakhluk sosial setiap individu dihadapkan dengan sosialisasi, yaitu suatu proses dimana seseorang belajar menjadi seorang anggota

yang berpartisipasi dalam masyarakat.

3. Adapun yang dimaksud masyarakat setempat atau komunitas berbeda dengan masyarakat. Masyarakat sifatnya lebih umum dan lebih luas, sedang masyarakat

setempat lebih terbatas dan juga dibatasi oleh kawasan tertentu. Namun ditinjau dari aktivitas hubungannya dan persatuannya lebih erat pada masyarakat setempat

dibandingkan dengan masyrakat.

4. Manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial selalu dihadapkan oleh dua kepentingan yaitu kepentingan individu dan sosial. Persoalan

(20)

sosialisme. Sebetulnya kedua kepentingan tersebut tidak dapat dipisahkan dan bukanlah pilihan.

B. Saran

Sejalan dengan kesimpulan diatas, penulismerumuskan saran sebagai berikut.

1. Setiap individu hendaknya sadar bahwa mereka adalah sebagai makhluk

individu dan makhluk sosial, sehingga mereka mampu menghargai satu sama lain dalam arti tidak mengambil hak orang lain ketika bertindak sebagai makhluk

sosial dan sebaliknya.

2. Dalam upaya pendidikan hendaknya para pendidik harus menghormati keindividualitasan, karakteristik, keunikan dan kepribadian anak. pendidikan tidak

boleh memaksa anak untuk mengikuti dan menuruti segala kehendaknya, karena dalam diri anak ada suatu prinsip pembentukan dan pengembangan yang

ditentukan oleh dirinya sendiri.

3. Pembentukan proses sosialisasi pada anak dalam interaksi sosial hendaknya harus didukung oleh semua pihak. Keluarga, lingkungan masyarakat juga tenaga

pendidik harus membantu menstimulasinya.

4. Kesempatan berinteraksi akan sangat dibutuhkan oleh anak dalam

(21)

DAFTAR PUSTAKA

Winarno dan Herimanto. 2008. Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar. Jakarta : Bumi Aksara.

Setiadi, Elly dan Ridwan. 2007. Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar. Jakarta : Kencana

Anonym. 2012. Manusia Sebagai Makhluk Sosial Dan Budaya. Diakses dari

Referensi

Dokumen terkait

Area produksi panas bumi kamojang yang memiliki luas daerah potensial sebesar 21 Km 2 meliputi kawasan Cagar Alam dan Taman Wisata Alam Kawah Kamojang.. Untuk

Kriteria desain berupa taman dengan konsep „healing garden’ dinyatakan oleh Marcus dan Barnes (2008) adalah sebagai berikut (a) Pola bentukan menggunakan arsitektur

Hepatitis akut adalah penyakit infeksi akut dengan gejala utama yang berhubungan erat dengan adanya nekrosis pada jaringan hati (Kapita Selekta Kedokteran Edisi 3 Jilid I)..

penelitian selanjutnya, serta saran yang berkaitan dengan manfaat praktis yang dapat dilakukan dan ditujukan oleh para ibu yang memiliki anak thalasemia, suami dan

“Tertib ini Tatkala Kamu Hendak Hampir Kepda Istrimu yang Halal”: Suntingan Teks, Analisis Struktur Teks, dan Isi Skripsi: Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa tesis yang berjudul: “ Pendekatan Supervisi Kepala Sekolah dalam Pembinaan Profesionalitas Guru Pada Lembaga Pendidikan Islam Terpadu"

 jenis camilan yang mudah ditemkan. yang mudah ditemkan. !ue sus !ue sus warna warni warna warni adalah jenis adalah jenis kue yang kue yang berasal berasal dari eropa.

Kelima informan banyak mengonsumsi media elektronik untuk mengakses inter- net dan mendapatkan ide-ide dari kebu- dayaan yang berbeda, yaitu budaya K-Pop hingga akhirnya