• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA CARA CARA MENYAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA CARA CARA MENYAT"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

Disusun Oleh :

Nama : Maju Lubis

NPM : E1D013125

Prodi : Agribisnis C Kelompok : V (Lima)

Hari/Jam : Jumat / 08.00-09.40 Tanggal : 08 November 2013 Ko-Ass : -Al Arbi

-Deri Gustian

Dosen : Drs.Hasan Basri Daulay,M.S. Objek Praktikum : CARA–CARA MENYATAKAN

KONSENTRASI LARUTAN

(2)

UNIVERSITAS BENGKULU

2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Dalam melakukan suatu percobaan praktikum tentu tidak terlepas dari campur-mencampurkan suatu larutan. Sehingga terlebih dahulu kita harus mengenal tentang larutan.

Di dalam kimia, larutan adalah campuran homogen yang terdiri dari dua zat atau lebih, yang memiliki komposisi yang merata,serba sama (ukuran partikelnya), tidak ada bidang batas antara zat pelarut dengan zat terlarut (tidak dapat dibedakan secara langsung antara zat pelarut dengan zat terlarut), partikel- partikel penyusunnya berukuran sama (baik ion, atom, maupun molekul) dari dua zat atau lebih. Biasanya juga istilah larutan dianggap sebagai cairan yang mengandung zat terlarut, misalnya padatan atau gas dengan kata lain larutan tidak hanya terbatas pada cairan saja.

Fase larutan biasanya dapat berwujud gas, padat, dan cair. Dan komponen dari lautan terdiri dari 2 jenis yaiitu pelarut (solvent) dan zat telarut (solute). Pelarut (solvent) merupakan komponen yang lebih banyak,atau komponen yang menentukan keadaan larutan, sedangkan zat terlarut adalah komponen dengan jumlah yang lebih sedikit.

1.2 Tujuan Percobaan

(3)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Larutan dapat didefenisikan sebagai campuran homogen antara dua zat atau lebih. Dalam larutan (solution) dikenal dua macam unsur, yaitu zat terlarut (solute) dan zat pelarut (solvent). adapun larutan di dalam air dinamakan aqueous solution. biasanya kita mengambil zat yang banyak sebagai pelarut dan yang sedikit sebagai zat terlarut.

( Sukardjo, 1990 )

Karena fase yang ada berupa zat padat, cair, dan gas, maka dikenal ada sembilan kemungkinan larutan. adapun larutan yang penting adalah : gas dalam cair, cair dalam cair,dan padat dalam cair. adapun di dalam praktikum hanya akan dibahas larutan cair dalam cair.( Sukardjo, 1990 )

Konsentrasi larutan menyatakan banyaknya zat terlarut dalam suatu larutan. apabila zat terlarut banyak sekali, sedangkan zat pelarutnya sedikit, maka dapat dikatakan bahwa larutan itu pekat atau konsentrasinya sangat tinggi. sebaliknya bila zat yang terlarut sedikit sedangkan pelarutnya sangat banyak, maka dapat dikatakan bahwa larutan itu encer atau konsentrasinya sangat rendah.( Dikdasmen, 1997 )

Konsentrasi dari larutan dapat dinyatakan dengan bermacam-macam cara. Cara-cara ini dapat dibagi dua, yaitu :

1. Massa zat terlarut dalam sejumlah massa pelarut atau larutan, dan 2. Massa zat terlarut dalam sejumlah volume larutan.

Masing-masing mempunyai keuntungan, karena konsentrasi di sini tidak dipengaruhi temperatur.

( Sukardjo, 1990 )

(4)

Fase larutan biasanya dapat berwujud gas, padat, dan cair. Dan komponen dari lautan terdiri dari 2 jenis yaiitu pelarut (solvent) dan zat telarut (solute). Pelarut (solvent) merupakan komponen yang lebih banyak,atau komponen yang menentukan keadaan larutan, sedangkan zat terlarut adalah komponen dengan jumlah yang lebih sedikit.

Sifat-sifat larutan yang berwujud cair adalah sebagai berikut :

1 Ukuran partikel 1 Ao – 10 Ao atau 10-8 – 10-7 cm, sehingga tidak dapat dipisahkan dengan kertas saring.

2 Ada yang berwarna dan ada yang tidak bewarna. 3 Tembus cahaya/ transparan

4 Larutan berupa ion

5 Dapat dipisahkan dengan cara destilasi, yaitu pemisahan berdasarkan titik didih Berdasarkan daya hantar listrik, larutan dapat dibedakan menjadi dua kategori yaitu: a. Larutan elektrolit

Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan listrik yang baik. b. Larutan non elektrolit

Larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan listrik yang baik, sebab zat terlarut tidak terionisasi menghasilkan ion-ion bebas.

Konsentrasi larutan adalah jumlah zat terlarut dalam setiap satuan larutan atau pelarut. Konsentrasi larutan dapat didefinisikan sebagai berikut :

a. Perbandingan zat terlarut dengan larutan( zat terlarut + pelarut) b. Perbandingan zat terlarut dengan pelarut.

Pada umumnya konsentrasi dinyatakan dalam satuan fisik atau satuan kimia. Secara fisik, konsentrasi dapat dinyatakan dalam % (persen),serta ppm (part per million). Sedangkan secara kimia, konsentrasi larutan dinyatakan dalam fraksi mol (X), molar (M), molal (m),serta normal (N)

Konsentrasi dapat dinyatakan dalam berbagai cara, yaitu : 1. Persen Berat

Menyatakan banyaknya gram zat terlarut dalam gram larutan

% W/W = gram zat terlarutgram zat terlarut+gram zat pelarut x 100 % 2. Persen Volume

(5)

% W= gram zat terlarutgram zat terlarut+gram zat pelarut x 100 % 3. Persen berat per volume (% W/V)

Menyatakan jumlah gram zat terlarut dalam 100 ml larutan % W/V = gram zat terlarut x 100 %

ml larutan

4. Part per Million ( ppm ) atau Part per Billion ( ppb ) Digunakan untuk larutan yang sangat encer.

ppm = berat zat terlarut x 10 -6 ppb = berat zat terlarut x 10 -9 Berat larutan berat larutan

5. Fraksi Mol ( X )

Menyatakan jumlah mol zat terlarut atau pelarut dalam larutan. XA = jumlah mol A

Jumlah semua komponen

Fraksi Mol Zat Terlarut= jumlah molzatterlarutjumlah molzatterlarut+jumla h molzatpelarut

Fraksi mol pelarut= jumlah molzatterlarutjumla hmolzatpelarut+jumla h molzatpelarut

6. Molaritas ( M )

Menyatakan jumlah mol zat terlarut per liter larutan

M = molzatterlarutliterlarutan

M = gramzatterlarutMrxliterlarutan

7. Molalitas ( m )

Menyatakan jumlah mol zat terlarut per kilogram ( 1000 gram ) pelarut m = mol zat terlarut

kg pelarut 8. Normalitas ( N )

Menyatakan banyaknya mol ekivalen zat terlarut dalam liter larutan N = mol ekivalen zat terlarut ( Ek ) BE = Mr

(6)

BAB III METODOLOGI

3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat

Pipet ukur Pipet gondok Neraca analitik Botol semprot Kaca arloji Labu ukur Bola Hisap

Sikat tabung reaksi Corong

3.1.2 Bahan H2SO4 NaCl NaOH Etanol KIO3 HCL

Asam Oksalat Urea

3.1 Cara Kerja

3.2.1 Membuat larutan NaCl 1 %

Ditimbang sebanyak 0,5 gram NaCl dengan neraca analitik, kemuudian dilarutkan dengan aQuades di dalam labu ukur 50 ml sampai tanda batas.

(7)

Dipipet sebanyak 2,5 ml etanol absolute dengan pipet ukur, kemudian dimasukan ke dalam labu ukur 50 ml.ditambahkan dengan aquades sampai tanda batas.kocok sampai homogen..

3.2.3 Membuat larutan 0,01 M KIO3 (Mr 214 gram/mol)

Ditimbang sebanyak 0,107 gram KIO3 denganneraca nalitik,kemudian dimasukan kedalam labu ukur 5o ml,dilarutkan dengan aquades (aquades ditambahkan sampai tanda batas.

3.2.4 Membuat larutan 0,1 M H2SO4 (Mr 98 gram/mol)

Dipipet sebanyak 0,5 ml H2SO4dengan pipet ukur, diencerkan dengan aquades dalam labu ukur 50 ml sampai tanda batas.

Labu ukur 50 ml diisi terlebih dahulu dengan aquades,kira-kira25 ml,selanjutnya baru dipipetkan H2SO4 kedalam labu ukur,selanjutnya ditambahkan lagi dengan aquades sampai tanda batas. Cara seperti ini berlaku untuk membuat larutan asam kuat dan basah kuat yang lain.

3.2.5 Membuat larutan 0,1 N HCL (Mr 36,5 gram /mol)

Dipipet sebanyak 0,415 ml HCI 37 ,kemudian diencerkan dengan aquades dalam labu ukur 50 ml,sampai tanda batas.

3.2.6 Membuat larutan 0,1 N asam oksalat (Mr H2C2O4.2 H2O 126 gram/mol)

Ditimbang 0,3151 ml gram asam oksalat dengan neraca analitik, kemudian diencerkan dengan aquades dalam labu ukur 50 ml sampai tanda batas.

3.2.7 Membuat larutan 1 N NaOH (Mr 40 gram/mol)

Ditimbang 0,2 gram NaOH,kemudian diencerkan dengan aquades dalam labu ukur 50 ml sampai tanda batas.

3.2.8 Membuat larutan 1000 ppm Nitrogen (N2) (Mr urea 60 gram/mol)

(8)

BAB IV

HASIL PENGAMATAN

4.1 Membuat Larutan NaCl 1 %

Ditimbang sebanyak 0.5 gram NaCl dengan neraca analitik, kemudian dilarutkan dengan aquades di dalam labu ukur 50 ml, sampai tanda batas.

4.2 Membuat larutan etanol 5 %

Dipipet sebanyak 2.5 ml etanol absolute dengan pipet ukur, kemudian dimasukkan ke dalam labu ukur 50 ml. Tambahkan aquades sampai tanda batas.

4.3 Membuat Larutan 0,01 M KIO3 (Mr= 214 gram/mol)

Ditimbang sebanyak 0.5 gram NaCl dengan neraca analitik, kemudian dimasukkan ke dalam labu ukur 50 ml, dilarutkan dengan aquades sampai tanda batas).

4.4 Membuat Larutan 0,1 M H2SO4 (Mr= 98 gram/mol)

Dipipet sebanyak 0,5 ml H2SO4 dengan pipet ukur, kemudian diencerkan dengan aquades dalam labu ukur 50 ml sampai tanda batas

4.5 Membuat Larutan 0.1 N HCL (Mr= 36.5 gram mol)

Dipipet sebanyak 0,5 ml HCL 37 % dengan pipet ukur, kemudian diencerkan dengan aquades dalam labu ukur 50 ml sampai tanda batas

4.6 Membuat Larutan 0,1 N asam Oksalat (Mr H2C2O4, 2 H2O= 126 gram/ mol)

Ditimbang sebanyak 0.3151 gram oksalat dengan neraca analitik, kemudian diencerkan dengan aquades di dalam labu ukur 50 ml, sampai tanda batas

4.7 Membuat Larutan 1 N NaOH (Mr= 40 gram/mol)

(9)

4.8 Membuat Larutan 1000 ppm Nitrogen (N2) (Mr Urea 60 gram/mol)

Ditimbang 0,1086 gram urea, kemudian diencerkan dengan aquades dalam labu ukur 50 ml sampai tanda batas.

BAB V PEMBAHASAN

5.1 Membuat larutan NaCl 1 %

Dik : W=0,5 gram , V=50 ml

Dit : Berapa persen berat per volume (% W/V) larutan NaCl ? Jawab :

% W/V = gramzatterlarutmllarutan X 100 %

= o ,505 x 100 % = 1 %

5.2 Membuat larutan etanol 5 %

Dik : zat terlarut=2,5 ml, larutan=50 ml Dit : Berapa persen volume larutan etanol? Jawab :

% V/V= zatterlarutpelarut X 100 %

= 2,550 X 100 % = 5 %

5.3 Membuat larutan 0,01 M KIO3 (Mr 214 gram/mol)

Dik :m=0,107 gram, V=50 ml = 0,05 L

Dit : Berapa molaritas KIO3(Mr 214 gram/mol) ? Jawab :

n= gramzatterlarutMrzatterlarut M = molzatterlarutllarutan

(10)

5.4 Membuat larutan 0,1 M H2SO4 (Mr 98 gram /mol)

Dik : M= 0,1, Mr H2SO$= 98 gram/mol

L terlarut= 0,5 ml, L larutan= 50 ml = 0,05 L Dit : Berapa massa H2SO4 ?

Jawab :

M = MrzatterlarutxLlarutangramzatterlarut

0,1 = gramzatterlarut98x0,05

Gram zat terlarut (m) = 0,1 x 4,9 = 0,49 gram

5.5 Membuat larutan 0,1 N HCl (Mr 36,5 gram/mol)

Dik : v zat terlarut 0,415 HCl 37 %, Mr HCl 36,5 gram/mol, L larutan 50 ml Dit : Berapa Normalitas HCl?

Jawab :

N = molekivalenzatterlarut(EK)

Llarutan

Ek = gram zat terlarut/BE

BE = Mrn = 36,51 = 36,5 Ek = 0,15355/36,5 = 0,0042

N = LlarutanEK = 0,00420,o5 = 0,08

5.6 Membuat larutan 0,1 N asam oksalat (Mr H2C2O4. 2 H2O. 126 gram/mol)

Dik : m zat terlarut= 0,3151 gram, Mr 126 gram/mol), L larutan= 50 ml Dit : Berapa normalitas H2C2O4 ?

Jawab :

(11)

BE =Mrn = 1262 = 63,

N = gramzatterlarutBE X Llarutan1

= 0,315163 X 0,051 = 0,1 N

5.7 Membuat larutan 1 N NaOH (Mr 40 gram/mol)

Dik : m zat terlarut = 0,2, Mr NaOH= 40, L larutan = 50 ml = 0,05 L Dit : Berapa Normalitas (N) NaOH ?

Jawab :

N = molekivalenzatterlarutLlarutan (EK) Ek = gram zat terlarut/BE

BE = Mrn = 401 = 40

N = gramzatterlarutBE X Llarutan1

= 0,240 X 0,051 =1 N

5.8 Membuat larutan 1000 ppm Nitrogen (N2) (Mr urea 60 gram/mol)

Dik : massa zat terlarut adalah 0,1086 gram =108,6 miligram Mr urea = 60 gram/mol, L larutan = 50 ml = 0,05 L Dit : Hitunglah nilai ppm Nitrogen (N2) ?

Jawab

(12)

BAB VI PENUTUP 6.1 Kesimpulan

Ada beberapa kesimpulan dari praktikum ini yaitu :

Larutan adalah campuran homogen antara dua zat atau lebih, yang memiliki komposisi merata atau serba sama di seluruh bagian volumenya

Konsentrasi larutan menyatakan banyaknya zat terlarut dalam sejumlah tertentu larutan

Sifat-sifat larutan berwujud cair adalah sebagai berikut ukuran partikel 1 A0 – 10 A0 atau 10-8- 10-7 cm, sehingga tidak dapat dipisahkan dengan kertas kering, ada yang berwarna dan tidak berwarna, tembus cahaya/transparan, larutan berupa ion, dan dpat dipisahkan dengan cara destilasi, yaitu pemisahan berdasarkan titik didihnya. Beberapa cara untuk menyatakan konsentrasi larutan : persen berat (% W/W), persen volume (% V/V), Persen berat per volume (% W/V), dan part per million(ppm) dan part per billion (ppb), fraksi mol (x), molaritas (M), molalitas (m),dan Normalitas (N)

6.2 Saran

Saran dalam percobaan ini,Praktikan harus mengikuti aturan praktikum dengan baik, agar praktikum berjalan dengan secara kondusif.Dan praktikan harus teliti untuk mengukur suatu zat yang terdapat dalam kandungan senyawa dan juga dapat menghafal rumus-rumus untuk menghitung suatu zat senyawa .

(13)

BAB VII

JAWABAN PERTANYAAN

1. 80 Gram H2SO4 dilarutkan dengan 120 gram air. Diketahui : Mr H2S04 98 g/mol

Mr Air (H2O) 18 g/mol BJ H2SO4 1,303 g/ml BJ air 1 g/ml

Konsentrasi H2SO4 100 % Tanya:

a. Persen Berat

% W= gram zat terlarutgram zat terlarut+gram zat pelarut x 100 %

=80gr80+120gr gr x 100 % = 40 %

b. Molalitas

m = mol zat terlarutkg pelarut

= 80gr0.12/98grkg/mol = 6.802 mol/kg c. Molaritas

Mol Zat Terlarut = Gr zat terlarutMr zat terlarut

= 9880grgr/mol = 0.81 mol

(14)

=

80gr/98gr/mol

80molgr 98molgr +120gr/mol

= 0.107

e. Fraksi mol pelarut= jumlahmol zat terlarutjumlahmol zat pelarut+jumlahmol zat pelarut

= 120

18 gr 7,41gr/mol

= 0,90 mol

2. Lengkapi tabel di bawah ini : Zat Terlarut Gram zat

terlarut

C.Gram zat terlarut NaNO3= mol zat terlarut x Mr zat terlaut = 0,368 x 85 = 31,28 gram

D.Mol zat terlarut (n)NaNO3 = volume larutan x molaritas = 16 x 0,023 = 0,368

E.Mol zat terlarut (n)KBr = gramzatterlarutMrzatterlarut = 39+9179,9 = 0,765

F.M = volumelarutanmolzattelarut KBr= 0,7650,45 = 1,7 molar

G.Gram zat terlarut KBr= mol zat terlarut x Mr zat terlarut = 0,42 x 118,9 = 49,938 gram

H.Volume larutan (V) KBr= molzatterlarutmolaritas

(M) =

0,42

(15)

DAFTAR PUSTAKA

http://andykimia03.wordpress.com/2009/08/12/larutan-konsentrasi-larutan-dan-sifat-koligatif-larutan/

Hiskia Achmad, Kimia Larutan, Bandung: PT Citra Aditiya Bakti, 1996. Tim Kimia. Dikdasmen.1997. Cara Menentukan Larutan.Medan, PT Sentosa Jaya

Referensi

Dokumen terkait

Bila diukur pada suhu dan tekanan yang sama, volum gas yang bereaksi dan gas hasil reaksi berbanding sebagai bilangan bulat dan sederhana.. Bila diukur pada suhu yang sama volum

(1) Zat tunggal yang paling sederhana dan tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat- zat lain yang lebih sederhana dengan cara kimia.. (2) Zat yang terdiri atas dua komponen atau

Sistem koloid merupakan bentuk campuran dari dua atau lebih suatu bentuk campuran dua atau lebih zat yang bersifat homogen namun memiliki ukuran partikel terdispersi

Ada hubungan antara pengalaman yang menyebabkan mahasiswa lebih bersemangat mengikuti PKK, penilaian mahasiswa mengenai jumlah manekin PKK, penilaian mahasiswa

Dalam rangka meningkatkan kemampuan penulisan karya tulis mahasiswa maka diberikan pelatihan yang diselenggarakan oleh rektorat yang diikuti oleh mahasiswa PS-THP...

Kelompok Riset maju berbasis sumber daya alam mencakup kajian Riset dengan melakukan rekayasa lanjut sehingga. mengubah sifat

Rencana Strategis (Renstra) Dishubkominfo 2014 - 2019 | 7 Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Mojokerto Nomor 4 Tahun 2008 Tentang Organisasi Dinas-dinas Kota Mojokerto,

Dari hasil pengujian hipotesis yang keempat menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara pre-test dan post-test pada kelompok latihan double leg speed hop