i
MAKALAH
KAPITA SELEKTA HUKUM ADMINISTRASI
NEGARA HUKUM LINGKUNGAN
PENEGAKAN HUKUM LINGKUNGAN
Disusun Oleh: Satrio Aji Enggartyasto / 8111415238
Fakultas Hukum
Universitas Negeri Semarang
Semarang
ii
DAFTAR ISI
Halaman Sampul ... i
Daftar Isi ... ii
Pendahuluan ... 1
Pembahasan . ... 3
Permasalahan Penegakan Hukum Lingkungan ... 3
Bentuk Penegakan Hukum Lingkungan... 4
Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup di Luar Pengadilan ... 7
Penutup ... ... 8
1
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Lingkungan merupakan tempat dimana makhluk hidup dapat hidup dan tinggal, sesuai dengan pasal 1 angka 1 Undang-undang nomor 32 tahun 2009, “Lingkungan hidup merupakan kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.” Hukum lingkungan sebagai hukum atau aturan yang mengatur lingkungan memiliki peran yang penting untuk menjaga melestarikan fungsi lingkungan hidup dan mencegah terjadinya kerusakan dan/ atau pencemaran lingkungan hidup. Semua dapat dilakukan dengan cara perencanaan, pemanfaatan, pengendalian, pemeliharaan, pegawasan, dan penegakan hukum.
Penegakan hukum lingkungan sebagai salah satu upaya untuk menjaga kelestarian alam agar dapat dinikmati manfaatnya oleh para generasi yang akan datang, harus dimaksimalkan dengan sebaik mungkin, sungguh-sungguh, dan konsisten oleh semua masyarakat. Pentingnya menjaga konsistensi hukum adalah karena hukum sebagai sebuah sistem selalu berorientasi kepada tujuan. Hukum dapat diartikan sebagai perangkat aturan yang biasanya dituangkan kepada dokumen tertulis yang disebut undang-undang.1
Hal ini bukan tanpa sebab, karena pembangunan ekonomi nasional sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 diselenggarakan berdasarkan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.
Untuk menjamin kepastian hukum, rasa aman, nyaman, tentram, dan membarikan perlindungan terhadap hak setiap orang untuk mendapatakan lingkungan yang baik dan sehat sebagai bagian perlindungan terhadap
1 Dr. Martitah, S.H., M.Hum. Mahkamah Konstitusi “Dari Negative Legislature ke Positive
2
keseluruhan ekosistem , maka diperlukan instrumen hukum yang akan menjadi landasan dalam penyelesaian sengketa. Salah satunya dalah dengan adanya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 yang karena kurang lengkapnya kemudian diganti dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009.
2. Rumusan Masalah
1. Apa bentuk-bentuk penegakan hukum lingkungan ?
2. Bagaimana penyelesaian sengketa lingkungan hidup di luar pengadilan ? 3. Tujuan
a. Mengetahui bentuk-bentuk dari penegakan hukum lingkungan.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Permasalahan Penegakan Hukum Lingkungan
Lingkungan hidup sebagai karunia dan rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa kepada rakyat dan bangsa Indonesia merupakan ruang bagi kehidupan dalam segala aspek dan sesuai dengan kehidupan wawasan Nusantara. Dalam rangka mendayagunakan sumber daya alam untuk memajukan kesejahteraan umum seperti diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar 1945 dan untuk mencapai kebahagian hidup berdasarkan Pancasila. Oleh Sebab itu, perlu dilaksanakan pembangunan yang berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup, berdasarkan kebijaksanaan nasional yang terpadu dan menyeluruh dengan memperhitungkan kebutuhan generasi masa kini dan generasi masa depan. Untuk itu dipandang perlu melaksanakan pengelolaan lingkungan hidup yang serasi, selaras dan seimbang guna menunjang terlaksananya pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup.
Lingkungan hidup yang terganggu keseimbangannya perlu dikembalikan fungsinya sebagai kehidupan dan memberi manfaat bagi kesejahteraan masyarakat dan keadilan antar generasi dengan cara meningkatkan pembinaan dan penegakan hukum.
4
Kurangnya Sosialiasi Kepada Masyarakat Terkait Hukum Lingkungan,
Budaya Hukum yang Masih Buruk,
Infrastruktur Penegakan Hukum, dan
Infrastruktur Penegakan Hukum. B. Bentuk Penegakan Hukum Lingkungan
Penegakan hukum lingkungan hidup adalah satu elemen penting dalam upaya mencapai tujuan mengapa Negara Indonesia yang adil dan makmur. Tujuan Negara yang tertuang dalam pembukaan UUD 1945, tujuan itu adalah
Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia;
Memajukan kesejahteraan umum;
Mencerdaskan kehidupan bangsa;
Ikut serta melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan social.
Penegakan hukum sendiri menurut Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, SH adalah “proses dilakukannya upaya untuk tegaknya atau berfungsinya norma-norma hukum secara nyata sebagai pedoman perilaku dalam lalu
lintas atau hubungan-hubungan hukum dalam kehidupan bermasyarakat
dan bernegara.”
Di Indonesia, regulasi yang mengatur tentang perlindungan hidup diatur dalam Undang-Undang No. 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Di dalam regulasi itu, ada 3 cara penegakan hukum yang bisa dilakukan dalam upaya perlindungan lingkungan hidup.
Tiga penegakan hukum itu adalah :
Penegakan hukum administrative
Penegakan hukum pidana
Penegakan hukum perdata.
1. Penegakan Hukum Administrasi Lingkungan Hidup
5
kita lihat dalam UU Pengelolaan Lingkungan Hidup pengawasan dilakukan oleh 2 pihak, yaitu pemerintah dan masyarakat. Peran pengawasan pemerintah dalam pasal 71 disebutkan dilakukan oleh Gubernur, Walikota atau Bupati. Dalam pasal 71 angka 2 disebutkan pula, peran itu dapat didelegasikan kepada pejabat berwenang. Adapun peran pejabat yang diberi wewenang itu adalah :
melakukan pemantauan;
meminta keterangan;
membuat salinan dari dokumen dan/atau
membuat catatan yang diperlukan;
memasuki tempat tertentu;
memotret;
membuat rekaman audio visual;
mengambil sampel;
memeriksa peralatan;
memeriksa instalasi dan/atau alat
transportasi; dan/atau
menghentikan pelanggaran tertentu.
Sedang peran masyarakat menurut pasal 70 adalah :
pengawasan sosial;
pemberian saran, pendapat, usul, keberatan, pengaduan; dan/atau
penyampaian informasi dan/atau laporan.
Sedang sanksi administrasi menurut pasal 76, Kepala Daerah (Gubernur, Walikota dan Bupati) dapat memberikan sanksi administrasi kepada pihak yang melakukan pelanggaran. Sanksi yang diberikan menurut pasal 76 ayat 2 adalah :
teguran tertulis;
paksaan pemerintah;
pembekuan izin lingkungan; atau
6
2. Penegakan Hukum Pidana Lingkungan Hidup
Perturan pidana yang bisa menjadi dasar hukum penegakan hukum lingkungan adalah Undang-Undang No. 39 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Menurut ketentuan dalam Peraturan tadi, ada perbuatan yang dapat dipidana oleh aparat penegak hukum.
Perbuatan hukum yang dimaksud berupa pelanggaran-pelanggaran atas ketentuan yang diatur dalam undang-undang PPLH. Sedikitnya ada 7 ketentuan yang dapat menjadi dipidana jika ketentuan dilanggar oleh pihak-pihak yang berkepentingan. Ketentuan yang dimaksud adalah :
Ketentuan tentang baku mutu
Ketentuan tentang rekayasa genetika
Ketentuan tentang Limbah
Ketentuan tentang Lahan
Ketentuan tentang Izin Lingkungan
Ketentuan tentang Informasi Lingkungan Hidup 3. Penegakan Hukum Perdata Lingkungan Hidup
Penegakan hukum lingkungan dalam perdata dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu :
Class Action atau Gugatan Masyarakat
Hak Gugat Organisasi
Hak Gugat Pemerintah baik itu pemerintah pusat dan daerah
7
Hak gugat organisasi sendiri diatur dalam pasal 92 UU PPLH, hak ini dapat diberikan dalam rangka pelaksanaan tanggung jawab perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, organisasi lingkungan hidup berhak mengajukan gugatan untuk kepentingan pelestarian fungsi lingkungan hidup.
C. Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup di Luar Pengadilan
Dalam pasal 85 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009, telah dijelaskan mengenai tata cara penyelesaian sengketa lingkungan hidup di luar pengadilan. Kesepakatan yang dapat dicapai dalam penyelesaian tersebut adalah mengenai :
Bentuk dan besarnya ganti rugi
Tindakan pemulihan akibat pencemaran dan perusakan
Tindakan tertentu untuk menjamin tidak akan terulangnya pencemaran lingkungan
Tindakan untuk mencegah timbulnya dampak negatif terhadap lingkungan hidup
8
BAB III
PENUTUP
Penegakan hukum lingkungan sangatlah penting untuk dilakukan. Berbagai cara dapat dilakukan untuk melindungi lingkungan agar selalu lestari dan bermanfaat salah satunya adalah dengan kehadiran hukum itu sendiri. Selain itu merupakan hak asasi setiap warga negara untuk memperoleh lingkungan hidup yang baik dan sehat, dimana hal ini telah ada pada pasal 28H Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
9