• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Kewarganegaraan Hak Asasi Manusi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Makalah Kewarganegaraan Hak Asasi Manusi"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

Makalah Kewarganegaraan

Hak Asasi Manusia dalam Dunia Global

Disusun oleh :

Shofiatul Hanani 145090201111002 Della Afriana 145090201111005 Nadhira Izzatur S 145090200111026

M. Hafid 145090200111029

Jurusan Kimia

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Brawijaya

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penyusunan makalah ini dapat diselesaikan. Makalah ini kami susun sebagai tugas mata kuliah pendidikan kewarganegaraan dengan judul “Hak Asasi Manusia dalam dunia Global”.

Terimakasih kami sampaikan kepada dosen mata kuliah pendidikan kewarganegaraan yang telah membimbing dan memberikan kuliah kepada kami demi terselesaikannnya tugas ini.

Demian tugas ini kami susun, semoga dapat memberikan manfaat dan dapat memenuhi tugas mata kuliah pendidikan kewarganegaraan. Dengan segala kerendahan hati, saran dan kritik yang konstruktif sangat kami harapkan guna peningkatan pembuatan makalah pada tugas di waktu mendatang

(3)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hakekatnya, semua ajaran agama dan budaya tradisional mengemukakan bahwa laki-laki menikahi perempuan. Akan tetapi, pada awal abad dua puluhan, terdapat individu maupun kelompok yang menyatakan kepada public bahwa mereka mencintai sesame jenis. Dalam artian, laki-laki menyukai laki-laki dan perempuan menyukai perempuan. Bahkan, ada pula yang merasa tidak seharusnya dilahirkan dengan jenis kelamin mereka.

Umumnya, masyarakat luas menganggap individu maupun kelompok tersebut melawan kodrat manusia dan melanggar aturan agama serta budaya. Akibatnya, kelompok maupun individu ini mengalami diskriminasi dari cemooh, ejekan, bahkan dianggap sebagai pelaku kejahatan yang harus dieksekusi. Faktanya, mereka tetaplah manusia. Dan sudah selayaknya pula mereka diberlakukan seperti manusia lainnya. Pembeda mereka dan masyarakat umum hanyalah orientasi seksualnya. Meski berbeda, mereka tetap memiliki hak dan kewajiban yang sama seperti manusia lain pada umumnya.

1.2 Pokok Permasalahan

 Apa yang dimaksud dengan HAM?

 Apa saja macam-macam HAM?

 Apa saja konsep umum dan karakter HAM?

1.3 Tujuan

 Mengetahui pengertian HAM

 Mengetahui macam-macam HAM

(4)

BAB II PEMBAHASAN

1. Pengertian HAM

Menurut Teaching Human Rights yang diterbitkan oleh Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), Hak Asasi Manusia (HAM) adalah hak-hak yang melekat pada setiap manusia, yang tanpanya manusia mustahil dapat hidup sebagai manusia. Hak hidup, misalnya, adalah klaim untuk memperoleh dan melakukan segala sesuatu yang dapat membuat seseorang tetap hidup. Menurut Locke, hak asasi manusia adalah hak-hak yang diberikan langsung oleh Tuhan Yang Maha Pencipta sebagai sesuatu yang bersifat kodrati, maka tidak ada kekuasaan apa pun di dunia yang dapat mencabut hak asasi setiap manusia. HAM adalah hak dasar setiap manusia yang dibawa sejak lahir sebagai anugerah Tuhan.1

Hak asasi manusia ini tertuang dalam UU Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia. Menurut UU, hak asasi manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.1

2. Macam-Macam Hak Asasi Manusia (HAM)2 2.1 Hak Asasi Pribadi (Perseonal Rights)

Hak Asasi Pribadi adalah hak yang meliputi kebebasan menyatakan pendapat, kebebasan memeluk agama, kebebasan bergerak, kebabasan dalam untuk aktif setiap organisasi atau perkumpulan dan sebagainya. Contohnya :

 Hak Kebebasan dalam mengutarakan atau menyampaikan pendapat.

1 Gultom, Binsar. 2009. Pelanggaran HAM dalam Hukum Keadaan Darurat di Indonesia. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta

(5)

 Hak Kebebasan dalam menjalankan kepercayaan dan memeluk atau memilih agama.

 Hak Kebabasan dalam berpergian, berkunjung, dan

berpindah-pindah tempat.

 Hak Kebabasan dalam memilih, menentukan organisasi dan aktif dalam organisasi tersebut.

2.2 Hak Asasi Ekonomi (Property Rights)

Hak Asasi Ekonomi adalah Hak untuk memiliki, membeli dan menjual, serta memanfaatkan sesuatu. Contohnya :

 Hak Asasi Ekonomi tentang kebebasan dalam membeli.

 Hak Asasi Ekonomi tentang kebebasan dalam mengadakan dan melakukan perjanjian Kontrak

 Hak Asasi Ekonomi tentang kebebasan dalam memiliki

sesuatu

 Hak Asasi Ekonomi tentang kebabasan dalam memiliki

pekerjaan yang layak.

 Hak Asasi Ekonomi tentang kebabasan dalam melakukan transaksi

 Hak Asasi Ekonomi dalam bekerja

2.3 Hak Asasi Politik (Politik Rights)

Hak Asasi Politik adalah hak ikut serta dalam pemerintahan, hak pilih maksunya hak untuk dipilih contohnya : mencalonkan sebagai Bupati , dan memilih dalam suatu pemilu contohnya memilih Bupati atau Presiden), hak untuk mendirikan parpol, dan sebagainya. Contohnya :

 Hak Asasi Politik dalam memilih dalam suatu pemilihan contohnya pemilihan presiden dan kepala daerah

 Hak Asasi Politik dalam Dipilih dalam pemilihan

contohnya pemilihan bupati atau presiden

 Hak Asasi Politik tentang kebebasan ikut serta dalam

(6)

 Hak Asasi Politik dalam mendirikan partai politik

 Hak Asasi Politik dalam membuat organisasi-organisasi pada bidang politik

 Hak Asasi Politik dalam memberikan usulan-usulan atau

pendapat yang berupa usulan petisi. 2.4 Hak Asasi Hukum (Rights Of Legal Equality.)

Hak Asasi Hukum adalah hak untuk mendapatkan perlakukan yang sama dalam hukum dan pemerintahan. Contohnya :

 Hak dalam mendapatkan layanan dan perlindungan hukum

 Hak dalam mendapatkan dan memiliki pembelaan hukum

pada peradilan.

 Hak yang sama dalam proses hukum

 Hak dalam perlakuan yang adil atau sama dalam hukum

2.5 Hak Asasi Sosial dan Budaya (Social and Culture Rights)

Hak Asasi Sosial dan Budaya adalah hak yang menyangkut dalam masyarkat yakni untuk memilih pendidikan, hak untuk mengembangkan kebudayaan dan sebagainya. Contohnya :

 Hak untuk mendapatkan pendidikan yang layak

 Hak untuk mendapat pelajaran

 Hak untuk memilih, menentukan pendidikan

 Hak untuk mengembangkan bakat dan minat

 Hak untuk mengembangkan Hobi

 Hak untuk berkreasi

2.6 Hak Asasi Peradilan (Procedural Rights)

Hak Asasi Peradilan adalah hak untuk mendapatkan perlakuan tata cara peradilan dan perlindungan (procedural rights), misalnya peraturan dalam hal penahanan, penangkapan dan penggeledahan. Contohnya :

 Hak mendapatkan perlakukan yang adil dalam hukum

(7)

Hak untuk mendapatkan hal yang sama dalam berlangsungnya proses hukum baik itu penyelidikan, penggeledahan, penangkapan, dan penahanan.

3. Konsep Umum dan Karakter Hak Asasi Manusia

Konsep dasar Hak Asasi Manusia adalah ketentuan yang pada mulanya hanya berada dalam perdebatan sebagai bagian hukum alam. Kemudian dipositifkan dalam suatu ketentuan normatif sebagai Ilmu Hukum Murni (Kelsen) atau sebagai ilmu hukum positif/ normatif (Mewissen). Implementasi Hak Asasi Manusia secara tersirat sudah diakui dalam KUHAP. Menurut ketentuan Pasal 117 ayat 1, “keterangan tersangka dan atau saksi kepada penyidik diberikan tanpa tekanan dari siapapun dan atau dalam bentuk apapun.” Artinya dengan adanya Pasal tersebut, pemeriksaan oleh penyidik untuk kepentingan penyidikan harus sesuai dan menghormati HAM.3

Terdapat delapan karakter yang mencirikan Hak Asasi Manusia, yakni diantaranya :4

a. Pertama, hak asasi manusia bukan sekadar norma moral biasa yang diterapkan dalam hubungan interpersonal semata melainkan norma-norma politik yang berkaitan dengan bagaimana orang diperlakukan oleh negara dan institusi-institusinya.

b. Kedua, hak asasi manusia eksis sebagai hak moral dan/atau legal. Hak asasi manusia eksis sebagai norma bersama dalam kesadaran moral actual manusia yaitu sebagai norma moral absah yang didukung oleh penalaran yang kuat – selain juga sebagai hak legal baik di tingkat nasional (yang biasanya diacu sebagai hak-hak “sipil” dan juga politik, atau hak “konstitusional”) maupun di tingkat internasional yang diakui dalam hukum internasional.

3 Damang. 2011. Konsep Hak Asasi Manusia. negarahukum.com

(8)

c. Ketiga, hak asasi manusia sangat beragam dan banyak, bukan hanya segelintir. Hak asasi manusia yang digambarkan John Locke terdiri atas hak atas hidup, kebebasan, dan hak milik .

d. Keempat, hak asasi manusia merupakan patokan minimal (minimal standards). HAM lebih memberi perhatian pada menghindari kekejaman dan kengerian daripada mencapai yang terbaik. Fokusnya adalah pemberian perlindungan secara minimal pada kebaikan hidup manusia. Karena itu, konsep dan kandungan hak asasi manusia bersifat dinamis dan toleran terhadap perbedaan kultural dan ideologi, namun tetap menjadi patokan minimal.

e. Kelima, hak asasi manusia merupakan norma internasional yang mencakupi semua Negara dan seluruh umat manusia dewasa ini. HAM adalah norma-norma yang sangat direkomendasikan kepada seluruh umat manusia, karena lahir dari hasil refleksi mendalam atas universalitas penderitaan umat manusia pada abad sebelumnya yang diimbuhi dengan kerinduan untuk mencegah kembali terulangnya tragedi yang sama.

f. Keenam, hak asasi manusia merupakan norma berprioritas tinggi (high-priority norms). Artinya, pengingkaran terhadap hak asasi manusia hanya akan berbuah pada ketidakadilan dan realitas tidak manusiawi. Kedudukannya yang berprioritas tinggi bermakna bahwa suatu masyarakat yang adil dan manusiawi hanya terjadi sejauh hak-hak asasi dijadikan patokan dan ukuran.

g. Ketujuh, hak asasi manusia memiliki nilai justifikasi yang kuat yang berlaku dimana pun dan mendukung prioritasnya yang tinggi. Tanpa karakter ini, hak asasi manusia itu tidak dapat menyeberangi dan melampaui perbedaan kultural dan mengatasi klaim kedaulatan nasional.

(9)

tertentu. Umumnya, yang diakui sebagai pemegang hak dari hak asasi adalah semua orang yang hidup.

Dewasa ini banyak sekali masalah isu global yang terjadi di baik di Indonesia maupun di negara lain, misalnya pemboman di Prancis, pengungsi Rohingnya, transgender, dan lain-lain. Permasalahan transgender bukanlah hal baru, namun masih kurang diekspos oleh media massa, sehingga permasalahan transgender kurang diketahui secara umum. Berakibat pula dengan dianggapnya permasalahan transgender dan HAM sebelah mata.

Transgender sudah lebih dikenal di Indonesia dibandingkan gay

atau lesbi. Indonesia hanya mengakui dua gender, yaitu laki-laki dan perempuan. Transgender, gay, dan lesbian tidak diakui di Indonesia dan seringkali mendapatkan perlakuan diskriminatif seperti kekerasan fisik (penganiayaan, pengancaman, dan lain-lain) hingga kekerasan simbolik (pelecehan, pengejekan, hingga pemaksaan). Di Indonesia sensiri, komunitas gay dan lesbian sedikit banyak beum dapat diterima di masyarakat. Tidak sedikit masyarakat berpandangan miring, benci, jijik, serta kotor. Bahkan ada yang mengusilkan dan mejauhkan mereka. Ada pula yang digusurkan oleh organisasi Islam seperti Front Pembela Islam dan Forum Betawi Rempug karena dianggap mengancam nilai dan norma dalam agama Islam..5

Deklarasi Hak Asasi Manusia pasal dua menyatakan tiap-tiap individu memiliki martabat, kebebasan dan hak tanpa harus dibedakan oleh ras, agama, suku, jenis kelamin, jabatan, usai, dan lain-lain. Namun pada kenyataannya masyarakat sering kali tidak menyadari telah melakukan pelanggaran hak asasi manusia. Utamanya mereka menganggap sebelah mata terhadap kaum LGBT. Masyarakat menganggap LGBT adalah kelompok kriminal hanya karena mereka berorientasi seksual mereka berbeda dengan kelompok heterogen.5

Diskriminasi oleh masyarakat untuk kaum homoseks kian menjadi. Tidak semua orang dapat membuka diri dan menyatakan bahwa mereka

(10)

gay, lesbi, atau biseksual di lingkungan keluarga, sekolah, pekerjaan, dan masyarakat sekitar karena takut ditekan seumur hidup. Di organisasi LGBT (lesbians, gays, bisexuals, transgendered and transsexual), Arus Pelangi, hanya tiga staff yang membuka dirinya sebagai gay kepada keluarganya. Sisa staffnya turut berkontribusi ke organisasi namun masih takut untuk membuka dirinya ke orang-orang terdekatnya. Di publik, para pemimpin dan ahli agama, baik itu Islam atau Kristen, memberi larangan untuk menjalin hubungan cinta sesama jenis karena dianggap sebagai dosa. Sehingga para kaum gay dan lesbi, yang memiliki keyakinan terhadap Tuhan dan beragama, dicap sebagai orang yang berdosa oleh masyarakat beragama. Media massa juga jarang sekali mengangkat isu penting atau isu positif mengenai kaum LGBT.5

Hukum di Indonesia tidak mengakui pernikahan sesama jenis dan pasangan sesama jenis tidak diperbolehkan untuk mengadopsi anak. Hanya pasangan menikah antara laki-laki dan perempuan yang diperbolehkan mengadopsi anak. Walaupun Undang-Undang Dasar Tahun 1945 secara eksplisit tidak menyebutkan orientasi seksual atau identitas

gender, namun di dalam konstitusi negara tersebut warga memiliki hak legal, termasuk persamaan hak di mata hukum, memiliki kesempatan yang sama seperti warga negara lainnya, diperlakukan secara adil di tempat umum atau tempat kerja, kebebasan beropini, dan berorganisasi.5

(11)

awam melalui buletin dan majalah GN. Arus Pelangi fokus kepada pembelaan hak-hak kaum LGBT untuk menyadarkan dan memberdayakan kaum LGBT, aktif dalam perubahan kebijakan yang melindungi LGBT, dan aktif dalam proses penyadaran terhadap masyarakat dan penerimaan kaum LGBT di dalam kalangan masyarakat. Arus Pelangi turut meningkatkan kepekaan masyarakat terhadap kaum LGBT dengan melakukan berbagai aksi seperti mendatangi gedung KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) untuk mendukung pembangunan gedung KPK, berpartisipasi dalam ILGA (International Lesbian, Gay, Bisexual, Trans, and Intersex Association) Asia Conference, sampai melakukan aksi flash mob dan penandatanganan banner di Bunderan Hotel Indonesia, Jakarta untuk memperingati International Day Against Homophobia and Transphobia atau Hari International Menolak Homophobia dan Transphobia.5

Pada tanggal 6 hingga 9 November 2006, diadakan suatu konfrensi di mana berbagai ahli Hak Asasi Manusia dan seksualitas dari berbagai negara datang ke Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta untuk merumuskan Prinsip Yogyakarta atau Yogyakarta Principles on the Application of International Human Rights Law in relation to Sexual Orientation and Gender Identity. Beberapa isi dari keseluruhan 29 Prinsip Yogyakarta adalah:5

 Hak untuk hidup, bahwa setiap orang memiliki hak untuk hidup dan hak untuk menolak hukuman mati untuk yang memiliki orientasi seksual dan

gender yang berbeda dari yang umumnya ada.

 Hak atas persamaan dan tidak mendapat diskriminasi, bahwa setiap orang memiliki hak untuk tidak mendapatkan diskriminasi yang didasari oleh orientasi seksual dan gender.

 Hak mendapatkan perlindungan, bahwa setiap orang memiliki hak untuk dilindungi, tidak melihat dari orientasi seksual dan gender.

(12)

orang tersebut mendapatkan perlakuan buruk karena memilki oreintasi seksual dan gender yang berbeda dari umumnya.

 Hak untuk bekerja, bahwa setiap orang memiliki hak untuk mendapatkan pekerjaan tanpa adanya diskriminasi orientasi seksual dan gender.

 Hak kebebasan beropini dan berekspresi, bahwa setiap orang memiliki hak untuk bebas berekspresi, baik itu dari cara tutur kata, berpakaian, nama, dan lain sebagainya.

 Hak mendapatkan keluarga, bahwa setiap orang berhak mendapatkan keluarga tanpa memandang orientasi seksual dan gender.

 Hak mempromosikan HAM. Bahwa setiap orang memiliki hak untuk mempromosikan perlindungan dan realisasi HAM di rinfjar nasional dan internasional tanpa memandang orientasi seksual dan transgender

Dalam hal ini, para kaum LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender) tidak akan mendapatkan kebebasan untuk berekspresi, berkeluarga, dan bebas dari diskriminasi bila masyarakat dan negara tidak mengakui mereka sama seperti layaknya manusia yang lainnya dan menganggap mereka harus dipenjarakan atau dieksekusi. Oleh karena itu, perlu adanya semangat anti diskriminasi dalam konsep hak asasi manusia untuk menjamin kesetaraan dan kebebasan serta mengangkat derajat manusia. Segala bentuk diskriminasi harus dikenali sebagai sesuatu yang bersifat ilegal. Seluruh umat manusia, seperti apapun latar belakang budayanya harus dipandang dan diperlakukan sebagai subjek hak. Perbedaan harus dipahami dan dihormati sebagai keragaman bukan sebagai pembenaran atas diskriminasi.55

(13)

Negara sebagai institusi penjamin HAM, memiliki tanggung jawab untuk menghormati, memenuhi, dan memberikan proteksi terhadap hak warga negaranya, termasuk kelompok minoritas seksual LGBT. Dalam sistem negara demokrasi, semua yang menjadi kepentingan setiap individu dapat ditampung didalamnya. Demokrasi adalah salah satu alat untuk mewujudkan tujuan kesetaraan dan keadilan yang konkret bagi setiap elemen masyarakat. Masalah utama yang dihadapi demokrasi adalah bagaiman mewujudkan keadilan di tengah-tengah kebhinekaan dalam sosial. untuk itu, demokrasi di tuntut untuk menjadi wadah yang inklusif dengan syarat yaitu kesetaraan, keterbukaan, anti finalitas, dan bebas paksaan. Demokrasi menjadi peluang bagi narasi-narasi kecil seperti kelompok minoritas seksual LGBT untuk mencurahkan pendapatnya. 6

Pemerintah, khususnya Komnas HAM telah melakukan fungsinya bAberupa fungsi penyuluhan dan pemantauan. Pemilihan pelaksanaan fungsi dipilah berdasarkan kebutuhannya. Saat ini, Komnas HAM telah mengadakan berbagai kegiatan sosialisai dalam bentuk Smiloka, FGD (Focuss Discussion Groups) dan pemantauan di lapangan seperti meninjau secara langsung terhadap LGBT yang mengalami HIV/AIDS di rumah sakit besar di Indonesia. Dalam menangani kasus LGBT, Komnas HAM harus berkoordinasi dengan instansi pemerintah terkait dan NGO LGBT. Berbagai upaya yang telah dan akan dilakukan Komnas HAM secara terus menerus dan berkelanjutan gna mendorong pemerintah melakukan kewajibannya untuk pemenuhan HAM bagi LGBT.7

6 Irawan, W, Warna. 2010. Negara dan Hak Asasi Kelompok Minoritas Seksual Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender/transeksual, Interseks, dan Queer. Universiatas Indonesia. Depok

(14)

Akhir-akhir ini sering kali terdengar berita di media tentang beberapa orang yang beralih gender dari wanita menjadi pria atau sebaliknya. Seperti yang terjadi pada penyanyi cilik Dena ‘Renaldy’ Rahman. Dena Rahman atau yang mungkin dikenal dengan Reynaldi adalah salah satu penyanyi cilik pada tahun 1999 dan awal 2000 yang akhir-akhir ini menghebohkan masyarakat dan mencuri perhatian publik dengan kasusnya yang melakukan transgender, beralih dari laki-laki ke wanita.8

Selain kasus transgender yang sedang hangat merebak terjadi pada Dena ‘Renaldi’ Rahman ini sebelumnya telah banyak kasus transgender yang mencuat ke permukaan seperti Alter dan Jane yang ditentang pernikahannya hingga masuk ke ranah hukum, atau kasus transgender yang terjadi pada Siti Maemunah yang berubah menjadi pria dengan nama Agus dan berhasil mendapatkan pengakuan gendernya setelah keluar putusan hukum dari PN Semarang.8

(15)

BAB III PENUTUP

Hak asasi manusia menurut UU Nomor 39 Tahun 1999 adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.

(16)

DAFTAR PUSTAKA

Artikelsiana. 2014. Macam-macam Hak Asasi Manusia dan Penjelasannya. artikelsiana,com. Diakases pada 24 November 2015

Damang. 2011. Konsep Hak Asasi Manusia. negarahukum.com. Diakses pada 24 November 2015

Gultom, Binsar. 2009. Pelanggaran HAM dalam Hukum Keadaan Darurat di Indonesia.Gramedia Pustaka Utama. Jakarta

Irawan, W, Warna. 2010. Negara dan Hak Asasi Kelompok Minoritas Seksual Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender/transeksual, Interseks, dan Queer.

Universiatas Indonesia. Depok

Oktrabiuk, Zahirah. 2013. Pelanggaran Hak Asasi Manusia Terhadap Kaum Homoseksual, Biseksual, dan Transgender di Indonesia. Univerrsitas Indonesia. Depok

Romli, M, Guntur. 2008. Lesbian dalam Seksualitas Islam jurnal Perempuan 58 (Maret). Hal : 74-94

Terre, E, Riyadi. 2013. Hak Asasi Manusia dari Kewarganegaraan ke Humanisme Universal. Jurnal Ultima Humaniora. Vol 1 No 1 : 59-75

Referensi

Dokumen terkait

Serangan hama thrips pada tanaman kacang hijau yang tidak dikendalikan relatif tinggi dibanding perlakuan yang lain, tinggi tanaman yang diamati pada saat panen hanya 31 cm,

Hal ini dikarenakan tarian Amboyo memiliki peranan penting dalam bagian inti pada proses upacara ritual Naik Dango karena tarian ini memiliki sejarah dalam masyarakat

menampilkan Tari Kanjet Anyam Tali. Tari Kanjet Anyam Tali merupakan Tarian khas suku Dayak Kenyah yang sudah diberikan sejak turun menurun. Tarian yang biasa

Berpijak dari permasalahan di atas, karya-karya saya secara realistik banyak menampilkan kehidupan sosial pada masyarakat bawah untuk dapat kita jadikan contoh riil

Tabel 2.. Setiap kansei words dapat mewakili beberapa atribut pelayanan yang mempengaruhi emosi pelanggan. Kolom Kansei words terdiri dari kosa kata untuk

Berdasarkan hasil penelitian terdapat kesesuaian, yakni melalui pengujian hipotesis yang menjelaskan bahwa variabel perilaku pre- ventif kesehatan reproduksi dipengaruhi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan lama penyimpanan setek dan konsentrasi Growtone serta interaksi keduanya berpengaruh tidak nyata terhadap bobot segar

Classified Ads adalah kegiatan menyediakan tempat dan/atau waktu untuk memajang content (teks, grafik, video penjelasan, informasi, dan lain-lain) barang dan/atau jasa bagi