Hubungan Air dan Tanaman
Kasma. Rusdi (G11113006)
Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin, Makassar, 2014
Abstrak
Air mempunyai fungsi vital bagi tanaman untuk mengatur suhu tubuh tanaman melalui proses transpirasi. Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh berbagai jenis air terhadap pertumbuhan tanaman dengan perlakuan penyiraman yang berbeda. Pengamatan dilakukan sebanyak empat kali terhadap tanaman kangkung yang sudah berdaun. Jenis air yang digunakan untuk menyiram yaitu air sumur, air PAM, air laut, dan air got dengan dua perlakuan penyiraman yaitu setiap hari dan dua hari sekali. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa penyiraman dengan air sumur lebih cepat tumbuh dibandingkan dengan air PAM, sedangkan air got dan air laut tidak menunjukkan adanya pertumbuhan pada tanaman kangkung. Pada perlakuan penyiraman menunjukkan hasil bahwa tanaman yang disiram setiap hari lebih cepat tumbuh dibandingkan tanaman yang disiram setiap dua kali sehari. Jadi, jenis air yang paling baik untuk penyiraman tanaman adalah air sumur dengan penyiraman setiap hari. Disarankan agar tanaman disiram setiap hari dengan menggunakan air sumur.
PENDAHULUAN
Air merupakan sumber
kehidupan, tanpa air tidak ada mahluk hidup yang dapat hidup. begitu tanaman, sala satu unsur terbesar tanaman adalah air yaitu berkisar antara 90% untuk tanaman muda, sampai kurang dari 10% untuk padi-padian yang menua sedangkan tanaman yang mengandung minyak, kandungan airnya sangat sedikit. Penyiraman harus dilakukan secara teratur agar tanaman tidak kekurang air. Jika tanaman tidak pernah disiram, maka tanaman tersebut akan mati kekeringan.
Air merupakan bahan untuk fotosintesis, tetapi hanya 0,1% dari total air yang digunakan untuk fotosintesis. Air yang digunakan untuk transpirasi tanaman sebanyak 99% dan yang digunakan untuk hidrasi 1%, termasuk untuk memelihara dan menyebabkan pertumbuhan yang lebih baik. Selama pertumbuhan, tanaman membutuhkan sejumlah air yang tepat. Air merupaka reagen yang penting dalam proses fotosintesis dan dalam proses-proses hidrolik. Disamping itu juga merupaka pelarut dari garam-garam, gas-gas dan material-material yang bergerak kedalam tumbuh-tumbuhan melalui dinding sel dan stabilitas bentuk
daun, proses membuka dan
menutupnya stomata, kelangsungan gerak struktur tumbuh-tumbuhan. Kekuranga air akan mengganggu aktivitas fisiologis maupun morfologis,
sehingga mengakibatkan terhentinya pertumbuhan.
Defesiensi air yang terus menerus akan menyebabkan perubahan irreversible (tidak dapat balik) dan pada gilirannya tanaman akan mati. Air mempunyai fungsi yang sangat penting bagi tanaman. Salah satu fungsi air bagi tanaman adalah untuk mengatur suhu
tubuh tanaman melalui proses
transpirasi. Ketika tanaman menerima sinar matahari, tanaman dapat memproduksi pangan melalui proses fotosintesis. Namum demikian, selain memberikan manfaat bagi tanaman melalui proses fotosintesis, cahaya
matahari juga menyebabkan
meningkatnya suhu tanaman. Agar peningkatan suhu oleh sinar matahari
tidak mencapai tingkat yang
membahayakan bagi tanaman, maka tanaman mengatur suhu tubuhnya melalui proses tanspirasi. Pada transpirasi, air keluar dari tubuh tanaman melalui stomata. Bersamaan dengan keluarnya air, terjadi pembuangan energy panas dari tubuh tanaman. Dengan demikian taman dapat menjaga suhu tubuhnya pada tingkat yang aman secara fisilogis. Jika pembuangan energy melalui transpirasi ini tidak berjalan sebagaimana
mestinya, maka akan terjadi
tanaman. Di dalam tubuh tanaman, air bergerak melalui sebuah jaringan pengangkut.
Berdasarkan uraian diatas, maka perlu diadakan percobaan tentang hubungan air dan tanaman. Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh berbagai jenis air terhadap
pertumbuhan tanaman dengan
perlakuan penyiraman yang berbeda. Manfaat dari percobaan ini adalah diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai hubungan air dan tanaman, juga sebagai salah satu bahan informasi dan pengetahuan bagi mahasiswa.
TINJAUAN PUSTAKA Morfologi Kacang Hijau
Menurut purwono (2012), klasifikasi tanaman kacang hijau adalah sebagai berikut:
Spesies : Vigna Radiata
Kacang hijau merupakan
tanaman pangan semusim berupa semaka yang tumbuh tegak. Tanaman kacang hijau adalah tanaman semusim yang berumur pendek (60 hari). Panen kacang hijau dilakukan beberapa kali dan berakhir pada hari ke 80 setelah panen. Kacang hijau adalah tanaman pendek bercabang tegak. Bagian-bagian tanaman kacang hijau antara lain, akar,
daun, batang, bunga, buah dan biji (purwono, 2012).
Tanaman kacang hijau berakar tunggang. Sistem perakarannya dibagi
menjadi dua, mesophytes dan
xerophytes. Mesophytes mempunyai banyak cabang akar pada permukaan tanah dan tipe pertumbuhannya
menyebar. Sementara xerophytes
pucat. Bunganya termasuk jenis hermaprodit atau berkelamin sempurna. Proses penyerbukan terjadi pada malam hari sehingga pada pagi harinya bunga akan mekar dan pada sore hari menjadi layu. Biji kacang hijau berbentuk bulat. Biji kacang hijau lebih kecil dibandingkan dengan biji kacang tanah atau kacang kedelai, yaitu bobotnya hanya sekitar 0,5-0,8 mg. kulitnya hijau berbiji putih. Bijinya sering dibuat kecambah atau taoge (rahmat, 2002).
Morfologi Kangkung
Menurut rahmat (2012), klasifikasi tanaman kacang hijau adalah sebagai berikut:
Kangkung merupakan tanaman yang menetap yang dapat tumbuh lebih dari satu tahun. Batang kangkung bulat dan berlubang, berbuku-buku, banyak mengandung air dari buku-bukunya mudah sekali keluar akar. Memiliki percabangan yang banyak dan setelah tumbuh lama batangnya akan merayap (menjalar). Batang kangkung bulat dan berlubang, berbuku-buku, banyak mengandung air dari buku-bukunya mudah sekali keluar akar. Memiliki percabangan yang banyak dan setelah
tumbuh lama batangnya akan merayap (menjalar)
Tangkai daun melekat pada buku-buku batang dan di ketiak daunnya terdapat mata tunas yang dapat tumbuh menjadi menjadi percabangan baru. Bentuk daun umumnya seperti jantung hat, ujung daun runcing ataupun tumpul, permukaan daun sebelah atas berwarna hijau tua, dan permukaan daun bagian bawah berwarna hijau
muda. Bentuk bunga kangkung
umumnya berbentuk “terompet” dan daun mahkota bunga berwarna putih atau merah lembayung. Buah kangkung berbentuk bulat telur yang didalamnya berisi tiga butir biji. Bentuk buah kangkung seperti melekat dengan bijinya. Warna buah hitam jika sudah tua dan hijau ketika muda. Buah kangkung berukuran kecil sekitar 10 mm, dan umur buah kangkung tidak lama. Bentuk biji kangkung bersegi-segi atau tegak bulat. Berwarna cokelat atau kehitam-hitaman, dan termasuk biji berkeping dua (rahmat rukmana, 2012).
Pertumbuhan tanaman
kecepatan absorpsi tidak dapat mengimbangi kehilangan air melalui proses transpirasi
Manfaat Air Untuk Tanaman
Kehilangan air dari tanaman oleh transpirasi merupakan suatu akibat yang mtidak dapat dielakkan dari keperluan membuka dan menutupnya stomata untuk masuknya CO2 dan kehilangan air melalui transpirasi lebih besar melalui stomata daripada melalui kutikula. Indeks luas daun yang merupakan ukuran perkembangan tajuk, sangat peka terhadap cekaman air, yang
mengakibatkan penurunan dalam
pembentukan dan perluasan daun, peningkatan penuaan dan perontokan daun, atau keduanya. Perluasan daun lebih peka terhadap cekaman air
daripada penutupan stomata.
Selanjutnya dikatakan bahwa
peningkatan penuaan daun akibat cekaman air cenderung terjadi pada daun-daun yang lebih bawah, yang paling kurang aktif dalam fotosintesa dan dalam penyediaan asimilat, sehingga kecil pengaruhnya terhadap hasil (Suwasono, 1983).
Penutupan stomata pada
kebanyakan spesies akibat kekurangan air pada daun akan mengurangi laju penyerapan CO2 pada waktu yang sama dan pada akhirnya akan mengurangi laju fotosintesa .Disamping itu penutupan stomata merupakan faktor
yang sangat penting dalam
perlindungan mesophyta terhadap cekaman air yang berat. Waktu antara penyebaran benih dan pemasakan dapat
diperpendek atau diperpenjang
tergantung pada intensitas dan waktu terjadinya cekaman air (rahmat, 2002).
Kedalaman perakaran sangat berpengaruh terhadap jumlah air yang diserap. Pada umumnya tanaman
dengan pengairan yang baik
mempunyai sistem perakaran yang lebih panjang daripada tanaman yang tumbuh pada tempat yang kering. Rendahnya kadar air tanah akan menurunkan perpanjangan akar, kedalaman penetrasi dan diameter akar .Peningkatan pertumbuhan akar di bawah kondisi cekaman air ringan sampai sedang
mungkin sangat penting dalam
menyadap persediaan air baru bagi suatu tanaman. tidak dapat mengekstrak air di bawah kedalaman 70 cm. akibat lebih lanjut cekaman air akan menurunkan hasil tanaman, dan bahkan tanaman gagal membentuk hasil. Jika cekaman air terjadi pada intensitas yang tinggi dan dalam waktu yang lama akan mengakibatkan tanaman.
berperan sebagai tenaga mekanik dalam pembesaran sel, mengatur mekanisme gerakan tanaman seperti membuka dan menutupnya stomata, membuka dan menutupnya bunga serta melipatnya daun-daun tanaman tertentu, berperan dalam perpanjangan sel, sebagai bahan metabolisme dan produk akhir respirasi, serta digunakan dalam proses respiras.
METODOLOGI Tempat dan waktu
Praktikum hubungan air tanaman dilaksanakan di teaching farm industri fakultas pertanian universitas hasanuddin makassar pada hari selasa pukul 13.00 WITA.
Alat dan bahan.
Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini adalah cangkul dan alat tulis menulis. Sedangkan bahan yang digunakan adalah polybag, benih kacang hijau, benih kangkung, tanah sebagai media tanam, air got, air sumur, air PAM, air laut dan label.
Prosedur Kerja
Mengisi polybag dengan tanah yang subur. Sebelum benih ditanam kedalampolybag, tanah sebaiknya di siram dengan air secukupnya. Menanam benih kangkung dan kacang hijau kedalam masing-masing polybag yang berbeda. Menyiram benih yang telah ditanam dengan jenis air yang berbeda setiap ploybag. Penyiraman tanaman dilakukan dengan dua perlakuan, yaitu 1x dalam dua hari dan 1x dalam sehari. Mengukur tinggi tanaman setiap hari.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil percobaan pada table 1.1, diperoleh bahwa tanaman kangkung dengan penyiraman setiap hari terdapat dua tanaman kangkung yang tumbuh. Penyiraman dengan air sumur. Tinggi tanaman kangkung pada pengamatan 1 yaitu 2 cm dengan jumlah daun 3. Pengamatan 2 diperoleh tinggi tanaman 2 cm dengan jumlah daun 3. Pengamatan 3 diperoleh tinggi tanaman 3 dengan jumlah daun 4. Pengamatan 4 diperoleh tinggi tanaman 3 cm denga jumlah daun 4. Percobaan 5 diperoleh tinggi tanaman 3.5 cm dengan jumlah daun 4. Penyiraman dengan air PAM, pengamatan 1 diperoleh tinggi tanaman 1 cm dengan jumlah daun 2. Pengamatan 2 diperoleh tinggi tanaman
1 cm dengan jumlah daun 2.
Pengamatan 3 diperoleh tinggi tanaman 1.5 cm dengan jumlah daun 3. Pengamatan 4 diperoleh tinggi tanaman
2 cm dengan jumlah daun 3.
Pengamatan 5 diperoleh tinggi tanaman 2 cm dengan jumlah daun 3.
Pada table 1.2 diperoleh bahwa tanaman kangkung dengan penyiraman 1x2 dengan 4 jenis air yang tersedia, hanya kangkung yang menggunakan air penyiraman PAM saja yang tumbuh sedangkan yang lain tidak sama sekali. Hal ini terjadi karena penyiraman dilakukan tiap 2 hari sekali yakni penyiraman yang tidak intensif. Sedangkan pada penyiraman tiap hari didapat ada yang tumbuh di air PAM dan air sumur. Karena kangkung
merupakan jenis tanaman air
tumbuh oleh factor air, namun pada praktikum ini diperoleh tanaman kangkung air laut dan air got tidak tumbuh dimana bahwa kandungan zat yang dimiliki oleh Air laut yakni memiliki kandungan garam (NaCl) yang berlebih dimana semakin tinggi kadar garam pada tanahnya maka tanaman kangkung akan semakin berkurang bobotnya (mengecil) hinggah pada akhirnya kering dan mati. Hal inilah yang membuat perkecambahan tidak terbentuk. tanaman kangkung pada air got tidak tumbuh dikarenakan pada air got telah memiliki unsur unsur
yang dapat menghambat proses
perkecambahan kangkung. dan
penyiraman dengan air sumur dan air PAM tumbuh karena mengandung unsur-unsur hara namun sebagian kecil juga tetapi bila dibandingkan dengan air got dan air laut, air PAM dan air sumur
memang memungkinkan tanaman
kangkung tumbuh karena unsur yang terkandung didalamnya lebih banyak. Hal ini sejalan dengan pendapat suwasono (1983) bahwa jika suatu tanaman kekurangan air ataupun kelebihan air maka akan berdampak negative pada tanaman itu sendiri. Air sumur mengandung banyak mineral yang baik untuk tanaman, air sumur juga tidak mengandung antibiotik sehingga tidak membunuh mikroba yang ada pada media tanam, yang
bertugas sebagai dekomposer, pengurai, pelarut hara, pemfiksasi, dan mikoriza.
PENUTUP Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan
pembahasan, maka dapat disimpulkan bahawa air sangat berfungsi bagi
pertumbuhan dan perkembangan
tanaman, serta waktu penyiraman. Jenis air sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman, air pam dan sumur merupakan air yang cocok untuk digunakan untuk peniraman tanaman.
Saran
Sebaiknya praktikan memahami
prosesdur kerja sebelum praktikum agar
percobaan dapat berjalan dengan lancar.
Tabel 1.1 Hasil Pengamatan Tanaman dengan Penyiraman Setiap Hari
Tanggal Penyiraman
Parameter Pengamatan Keterangan Air Sumur Air PAM Air Got Air Laut
Tinggi (cm)
Jumlah daun
Tinggi (cm)
Jumlah daun
Tinggi (cm)
Jumlah daun
Tinggi (cm)
Jumlah daun 27/09/2014 - - - - 28/09/2014 - - - - 29/09/2014 - - - - 30/09/2014 - - - - 01/10/2014 - - - - 02/10/2014 - - - - 03/10/2014 - - - - 04/10/2014 - - - - 05/10/2014 - - - - 06/10/2014 - - - - 07/10/2014 2 3 1 2 - - - - 08/10/2014 2 3 1 2 - - - - 09/10/2014 3 4 1.5 3 - - - - 10/10/2014 3 4 2 3 - - - - 11/10/2014 3.5 4 2 3 - - - -
Sumber data primer setelah doilah, 2014
Tabel 1.2 Hasil Pengamatan Tanaman dengan Penyiraman tiap 2 Hari sekali
Tanggal Penyiraman
Parameter Pengamatan Keterangan Air Sumur Air PAM Air Got Air Laut
Tinggi (cm)
Jumlah daun
Tinggi (cm)
Jumlah daun
Tinggi (cm)
Jumlah daun
Tinggi (cm)
Jumlah daun 27/09/2014 - - - - 29/09/2014 - - - - 01/10/2014 - - - - 03/10/2014 1 3 1 2 - - - - 05/10/2014 1 3 1 2 - - - - 07/10/2014 1 3 1 2 - - - - 09/10/2014 2 3 1.5 2 - - - - 11/10/2014 2 3 1.7 2 - - - -