• Tidak ada hasil yang ditemukan

SENAM AEROBIK LOW IMPACT INTENSITAS SEDANG TERHADAP PERUBAHAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA THE EFFECT OF MODERATE INTENSITY OF LOW IMPACT AEROBIC GYMNASTICS ON THE CHANGES OF ELDERLY BLOOD PRESSURE IN Nyahmini Ambar Sari

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "SENAM AEROBIK LOW IMPACT INTENSITAS SEDANG TERHADAP PERUBAHAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA THE EFFECT OF MODERATE INTENSITY OF LOW IMPACT AEROBIC GYMNASTICS ON THE CHANGES OF ELDERLY BLOOD PRESSURE IN Nyahmini Ambar Sari"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

SENAM AEROBIK LOW IMPACT INTENSITAS SEDANG TERHADAP

PERUBAHAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA

THE EFFECT OF MODERATE INTENSITY OF LOW IMPACT AEROBIC

GYMNASTICS ON THE CHANGES OF ELDERLY

BLOOD PRESSURE IN

Nyahmini Ambar Sari

1

, Siti Sarifah

2

Prodi D III Keperawatan STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta sitis88@gmail.com

Abstrak

Hipertensi erat kaitannya dengan umur, lansia mempunya risiko terserang hipertensi. Aktivitas fisik pada lansia dapat membantu menurunkan hipertensi, salah satunya adalah senam. Senam aerobik low impact dapat menurunkan tekanan darah karena akan terjadi rileksasi pada pembuluh-pembuluh darah. Senam aerobik low impact yang digunakan dalam penelitian ini dengan intensitas sedang. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh senam aerobik low impact intensitas sedang terhadap perubahan tekanan darah pada lansia dengan Hipertensi di Desa Pilangsari, Potronayan, Nogosari, Boyolali. Jenis penelitian adalah quasi eksperiment dengan rancangan penelitian one grup pretest-posttest. Penelitian dilakukan di Desa Pilangsari, Nogosari, Boyolali. Teknik sampling dengan purposive sampling. Pelaksanaan latihan senam aerobik low impact selama 2 minggu dengan 6 kali pertemuan yang dimulai pada bulan Maret 2015. Analisa data menggunakan uji t berpasangan (paired t test). Tekanan darah sistole sebelum senam aerobik low impact intensitas sedang rata-rata dengan tekanan darah 152,23 mmHg dan diastole dengan rata-rata tekanan darah 90,40 mmHg. Tekanan darah sistole setelah senam aerobik low impact intensitas sedang rata-rata dengan tekanan darah 141,97 mmHg dan diastole dengan rata-rata tekanan darah 87,40 mmHg. Hasil analisa data dengan niai t hitung sistole lebih kecil dari t tabel (13,281 > 1,70 dan nilai hitung diastole lebih kecil dari t tabel (12,707 > 1,70, p value dengan nilai = 0,000 yang berarti sangat signifikan. Keeratan dalam data ini dengan nilai 0,9 yang berarti pengaruh senam aerobik low impact sangat berpengaruh terhadap perubahan tekanan darah pada lansia. Senam aerobik low impact intensitas sedang berpengaruh terhadap perubahan tekanan darah pada lansia Desa Pilangsari, Nogosari, Boyolali.

Kata Kunci: Senam aerobik low impact, Tekanan Darah, Lansia

Abstract

(2)

and the average diastolic was of 87.40 mmHg in blood pressure. The data analysis t value = 12.707, and significant numbers (p) = 0,000. There was a significant effect of low impact aerobic exercise of moderate intensity to changes in blood pressure in elderly Pilangsari village, Nogosari, Boyolali (12.707 t> t table 1,70 or 0,00 p <0.05).

Keywords: Aerobic Gymnastics, Intensity, Blood Pressure, Elderly

PENDAHULUAN

Perubahan fisiologis pada lansia meliputi penurunan kemampuan saraf, indra pendengaran, peraba, perasa, dan penciuman, yang akan meng-akibatkan penurunanpada sistem pencernaaan, saraf, pernapasan, endokrin, kardiovaskuler,dan kemampuan muskuloskeletal. Perubahan manusia lanjut usia elasitas pembuluh darah menurun pada sekrosis gejala lain dapat menjadi penu-runan aliran fungsi ginjal pada sistem kardiovaskuler keadaanya akan menyebabkan terjadi resiko hipertensi meningkat (Fatmah, 2010).

Hipertensi merupakan kenaikan tekanan darah diastolik maupun sistolik yang intermiten atau berlarut-larut. (Williams dan Wilkins, 2011). Sedangkan menurut Townsend (2010), hipertensi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah seseorang pada angka di atas 140/90 mmHg. Hipertensi tingkat satu sistolik 140-159 mmHg, diastolik 90-99 mmHg, sedangkan hipertensi hipertensi tingkat dua sistolik >160 mmHg dan sistolik >100 mmHg, Berdasarkan penyebab dari hipertensi dibagi menjadi dua, yaitu hipertensi primer dan hipertensi sekunder (Joint National Committe, 2003).

Penatalaksanaan penderita hipertensi dengan terapi farmakologi dan non farmakologi. Terapi non farmakologi yang utama dengan mengubah pola hidup, sehingga menguntungkan untuk menurunkan tekanan darah. Pola hidup yang harus diperbaiki diantaranya adalah: menurunkan berat badan jika kegemukan, mengurangi meng-konsumsi alkohol, meningkatkan aktivitas fisik aerobik, mengurangi asupan garam, menciptakan keadaan yang rileks dengan melakukan meditasi atau yoga, mempertahankan asupan kalsium dan magnesium yang adekuat, menghentikan mero-kok, mengurangi asupan lemak jenuh dan kolesterol serta menghindari stres.

Aerobik adalah latihan fisik dengan kapa-sitas maksimal untuk menghirup, mengeluarkan, dan menggunakan oksigen. (Sharkey, 2003). Menurut Fatmah (2010), aktivitas dalam aerobik ini lebih banyak menggunakan otot lengan dan

otot paha, sehingga akan membuat kerja jantung lebih efisien, baik saat olahraga maupun istirahat. Latihan fisik juga bermanfaat untuk menjaga tekanan darah tetap stabil dalam batas normal. Senam aerobik Low impact merupakan salah satu jenis olahraga yang direkomendasikan untuk lansia dengan intensitas ringan-sedang, dengan durasi 20-50 menit, dan frekunsi 3kali per minggu (Mc Ardle, 2011). Aerobik bisa dilakukan berkelompok atau secara individu, dan dapat dilakukan dirumah atau tempat kebugaran. Aerobik bukanlah sejenis tarian, gerakan-gerakannya tersusun (Brick, 2005).

Selama kita bergerak atau aktifitas akan membutuhkan oksigen untuk bekerja secara optimal. Semakin berat aktivitas maka kebutuhan oksigen yang diperlukan akan meningkat juga, sehingga dapat meningkatkan daya tahan jantung dan paru-paru, meningkatkan kekuatan otot, meningkatkan kelenturan dan komposisi tubuh. Saat tubuh berkeringat terjadi proses pembakaran lemak dan kalori. Latihan aerobik dalam beberapa minggu dapat menurunkan tekanan darah, jantung akan memompa lebih banyak darah untuk mentransfer oksigen pada otot-otot yang bekerja.

Gerakan aerobik juga dapat menghindari kegemukan pada seluruh tubuh, gerakan aerobik dilakukan dengan intensitas yang rendah selama 30 menit dapat membakar kira-kira 250 kalori. Aerobik dengan intensitas rendah sampai sedang selama 20 menit atau lebih akan membakar lemak, sedangkan pada intensitas tinggi dalam waktu yang singkat(<20 menit) akan membakar gula dalam tubuh. (Brick, 2005).

Berdasarkan data di atas peneliti ingin melakukan penelitian dengan judul“Pengaruh Senam Aerobik Low Impact Intensitas Sedang Terhadap Perubahan Tekanan Darah pada Lansia dengan Hipertensi di Desa Pilangsari”.

METODOLOGI PENELITIAN

(3)

penelitian adalah di Desa Pilangsari, Nogosari, Boyolali. Penelitian ini dilakukan pada lansia yang menderita hipertensi. Pelaksanaan pene-litian dilakukan selama dua minggu yang dimulai pada bulan Maret 2015 dengan waktu yang telah ditentukan dalam kalender jadwal penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah semua lansia yang menderita hipertensi yang terdapat di Desa Pilangsari. Teknik sampling yang digunakan adalah Purposive Sampling yaitu pemilihan sampel dengan menetapkan subjek yang meme-nuhi kriteria penelitian. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah tekanan darah sebelum dilakukan senam aerobik low impact intensitas sedang. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah tekanan darah setelah dilakukan senam aerobik low impact intensitas sedang. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan alat ukur spigmoma-mometer dan stetoskop, alat ini merupakan alat untuk mengukur tekanan darah serta instrumen senam aerobik low impact.

Analisa Data yang digunakan adalah Paired Sample T-Test. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh senam aerobik low impact dengan intensitas sedang terhadap perubahan tekanan darah pada lansia hipertensi.

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian

1. Sistolik sebelum dan sesudah senam aerobic low impact intensitas sedang

Tabel 1. Tekanan Darah Sistol Sebelum dan Sesudah Senam aerobic low impact

Hasil pengukuran Sebelum Sesudah Nilai rata-rata 152,23 141,97 Nilai tertinggi 170 160 Nilai terendah 140 125 Standar deviasi 7,744 9,68

Tabel 1 menunjukkan pada tekanan darah sistole sebelum senam aerobik low impact intensitas sedang rata-rata dengan tekanan darah 152,23 mmHg, dengan nilai tertinggi 170 mmHg dan nilai terendah 140 mmHg. Tekanan darah sistole setelah senam aerobik low impact intensitas sedang rata-rata dengan tekanan darah 141,97 mmHg, dengan nilai tertinggi 160 mmHg dan nilai terendah 125 mmHg.

2. Diastolik sebelum dan sesudah senam aerobic low impact intensitas sedang

Tabel 2. Tekanan Darah Diastole Sebelum dan Sesudah Senam Aerobik Low Impact

Hasil pengukuran Sebelum Sesudah Nilai rata-rata 90,40 87,40 Nilai tertinggi 110 100

Nilai terendah 90 80

Standar deviasi 4,94 4,54

Tabel 2. menunjukkan pada tekanan darah diastole sebelum senam aerobik low impact intensitas sedang rata-rata dengan tekanan darah 90,40 mmHg, dengan nilai tertinggi 110 mmHg dan nilai terendah 90 mmHg. Tekanan darah diastole setelah senam aerobik low impact intensitas sedang rata-rata dengan tekanan darah 87,40 mmHg, dengan nilai tertinggi 100 mmHg dan nilai terendah 80 mmHg.

3. Pengaruh senam aerobik low impact intensitas sedang terhadap tekanan darah lansia

Tabel 3 Hasil uji paired t test sistole

Variabel Nilai

rata-rata t hitung t tabel Signifikan

Pre Test 152,23 13,281 1,70 0,000

Pos Test 141,97

Pada tabel di atas menunjukkan nilai rata-rata tekanan darah sistole sebelum senam aerobik low impact intensitas sedang (pre test) sebesar 152,23 setelah dilakukan senam aerobik low impact intensitas sedang nilai rata-rata sistole (post test) menurun menjadi 141,97. Hasil analisa data diperoleh nilai t hitung sebesar 13,281, angka signifikan sebesar 0,000 serta nilai t tabel pada df 30 untuk taraf signifikansi 95% sebesar 1,70. Berdasarkan hasil tersebut diketahuit hitung (13,281) > t tabel (1,70) atau angka signifikan (0,00 < 0,05) sehingga dapat diambil SIMPULAN Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti ada pengaruh signifikan senam aerobik low impact intensitas sedang terhadap perubahan tekanan darah sistole pada lansia

.

Tabel 4. Hasil Uji paired T Test Diastole

Variabel Nilai

rata-rata t hitung

t

tabel Signifikan

Pre Test 94,40 12,707 1,70 0,000

(4)

Pada tabel di atas menunjukkan nilai rata-rata tekanan darah diastole sebelum senam aerobik low impact intensitas sedang (pre test) sebesar 94,40 setelah dilakukan senam aerobik low impact intensitas sedang nilai rata-rata diastole (post test) meningkat menjadi 87,40. Hasil analisa data diperoleh nilai t hitung sebesar 12,707, angka signifikan (p) sebesar 0,000 serta nilai t tabel pada df 30 untuk taraf signifikansi 95% sebesar 1,70. Berdasarkan hasil tersebut diketahui t hitung (12,707) > t tabel (1,70) atau angka signifikan (0,00 < 0,05) sehingga dapat diambil simpulan Ho di tolak dan Ha diterima yang berarti ada pengaruh signifikan senam aerobik low impact intensitas sedang terhadap perubahan tekanan darah diastole pada lansia.

Pembahasan

Hasil penelitian menunjukkan setelah senam Aerobik low impact intensitas sedang terhadap perubahan tekanan darah pada lansia. Hal ini dapat dilihat dari penurunan tekanan darah sesudah senam aerobik low impact intensitas sedang, rata-rata dari 152,23/90,40 mmHg turun menjadi 141,97/87,40 mmHg.

Penurunan tekanan darah setelah senam ae-robik menurun. Hal ini menurut Nafrialdi (2007), aktifitas fisik, terutama aerobik dapat meningkat-kan aliran darah yang bersifat bergelombang yang mendorong produksi nitrit oksida (No) serta merangsang pembentukan pelepasan endothelial derive relaxing factor (EDRF), yang merelaksasi dan melebarkan pembuluh darah. Jika pembuluh darah mengecil maka tekanannya akan meningkat dan sebaliknya jika pembuluh darah melebar ma-ka tema-kanan darah ama-kan turun. Salah satu hasil la-tihan fisik yang teratur adalah pelebaran darah, sehingga tekanan darah yang tinggi akan menu-run. Pengaturan lain yang akan mempengaruhi turunnya tekanan darah adalah terkendalinya pu-sat pengaturan darah di dalam tubuh dan hormo-nal yang biasa memacu tekanan darah semakin sedikit dikeluarkan atau dipakai. Semua faktor di atas memberi kontribusi turunnya tekanan darah.

Berolahraga, seperti aktivitas aerobik, te-kanan darah akan naik cukup banyak. Misalnya, selama melakukan latihan-latihan aerobic yang keras, tekanan darah sistolik dapat naik menjadi 150 - 200 mmHg dari tekanan sistolik ketika istirahat sebesar 110 - 120 mmHg. Sebaliknya, segera setelah latihan aerobik selesai, tekanan darah akan turun sampai di bawah normal dan berlangsung selama 30 - 120 menit. Penurunan

ini terjadi karena pembuluh darah mengalami pelebaran dan relaksasi. Penurunan ini akan nyata sekali pada penderita hipertensi. Olahraga aerobik yang dilakukan berulang-ulang menye-babkan penurunan tekanan darah, itulah sebabnya latihan olahraga secara teratur akan dapat menurunkan tekanan darah.

Senam aerobik low impact juga mempunyai kelebihan, namun menurut Gilang (2007) mempunyai kekurangan antara lain adalah aerobik low impact tidaklah bebas sama sekali dari kemungkinan mengalami cidera. Hal ini terjadi karena mereka melakukan gerakan tangan yang berlebihan, untuk memberikan kompensasi pada gerakan kaki yang hanya sedikit, dan dapat pula terjadi cedera pada bahu.

Melakukan olahraga seperti senam aerobik low impact ini mampu mendorong jantung beker-ja secara optimal, dimana olahraga untuk beker-jantung mampu meningkatkan kebutuhan energi oleh sel, jaringan dan organ tubuh, dimana akibat pening-katan tersebutakan meningkatkan aktivitas perna-fasan dan otot rangka, dari peningkatan aktivitas pernafasan akan meningkatkan aliran balik vena sehingga menyebabkan peningkatan volume sekuncup yang akan langsung meningkatkan curah jantung sehingga menyebabkan tekanan darah arteri meningkat sedang, setelah tekanan darah arteri meningkat akan terjadi fase istirahat terlebih dahulu, akibat dari fase ini mampu menurunkan aktivitas pernafasan otot rangka dan menyebabkan aktivitas saraf simpatis meningkat, setelah itu akan menyebabkan kecepatan jantung menurun, volume sekuncup menurun, vasodilata-si arteriol vena, karena penurunan ini mengaki-batkan penurunan curah jantung dan penurunan resistensi perifertotal, sehingga terjadi penurunan tekanan darah (Sherwood, 2005).

Hasil uji statistik dengan menggunakan uji t, senam aerobik low impact intensitas sedang mempunyai pengaruh signifikan terhadap te-kanan darah sistole maupun diastole. Hal ini membuktikan secara teori senam aerobik low im-pact intensitas sedang efektif menurunkan tekan-an darah pada ltekan-ansia ytekan-ang menderita hipertensi.

(5)

tekanan darah sistolik sebesar 8,04 mmHg. Se-dangkan untuk tekanan darah diastolik pada kelompok intervensi mengalami penurunan sebe-sar 5,72 mmHg. Hasil penelitian lain oleh Rokhmah (2014) tentang pengaruh senam aero-bik low impact terhadap tekanan darah pada usia produktif penderita hipertensi di Kelurahan Pringapus Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang, dengan hasil ada pengaruh pemberian senam aerobik low impact terhadap tekanan darah pada usia produktif penderita hipertensi di Kelurahan Pringapus Kabupaten Semarang. Tekanan darah pada kelompok intervensi setelah senam terjadi penurunan tekanan darah sistolik sebanyak 13,24 mmHg dan tekanan darah diastoliknya menurun 15 mmHg.

SIMPULAN

1. Tekanan darah sistole sebelum senam aerobik low impact intensitas sedang rata-rata dengan tekanan darah 152,23 mmHg, dengan nilai tertinggi 170 mmHg dan nilai terendah 140 mmHg.

2. Tekanan darah diastole sebelum senam aero-bik low impact intensitas sedang rata-rata dengan tekanan darah 90,40 mmHg, dengan nilai tertinggi 110 mmHg dan nilai terendah 90 mmHg.

3. Tekanan darah sistole setelah senam aerobik low impact intensitas sedang rata-rata dengan tekanan darah 141,97 mmHg, dengan nilai tertinggi 160 mmHg dan nilai terendah 125 mmHg.

4. Tekanan darah diastole setelah senam aerobik low impact intensitas sedang rata-rata dengan tekanan darah 87,40 mmHg, dengan nilai tertinggi 100 mmHg dan nilai terendah 80 mmHg.

5. Ada pengaruh signifikan senam aerobik low impact intensitas sedang terhadap perubahan tekanan darah pada lansia Desa Pilangsari, Nogosari, Boyolali (t hitung 12,707> t tabel 1,70 atau p 0,00 < 0,05).

REFERENSI

Arief. 2008. Manfaat Pendinginan Setelah Olah-raga. http://www.ariefboy,multyply. com. Diakses tanggal 28 Januari 2015.

Arif, M. 2009. Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Kardiovaskuler. Jakarta: Salemba Medika.

Brick, L. 2005. Bugar dengan Senam Aerobik. Jakarta: PT Rajagrafindo Persaja.

Fatimah. 2010. Gizi Usia Lanjut. Jakarta: PT. Erlangga.

Kuswardhani, R. A. T. 2005. Penatalaksanaan Hipertensi pada Lanjut Usia. Jurnal Penyakit Dalam. Volume 7. Jakarta.

Maryam, R.S., dkk. 2008. Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta: Salemba Medika.

Nafrialdi. 2007. Farmakologi dan Terapi. Edisi 5. Jakarta: Departemen Farmakologi dan Terapeutik. FKUI.

Notoatmodjo, S. 2011. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Novi, K. 2011. Pengaruh Pemberian Latihan Aerobik Intensitas Ringan dan Sedang Terhadap Penurunan Kolesterol dalam Darah di Aerobic and Fitness Center

“Fortuna”. Universitas Muhammadiyah

Surakarta.

Prasetyo, Y. 2007. Olahraga Bagi Penderita Hipertensi. http://radmarsyy.wordpress. com. Diakses tanggal 10 Januari 2014. Rilantono, L. I. 2005. Buku Ajar Kardiologi.

Jakarta: FKUI.

Sinta, A. H. 2011. Pengaruh Senam Aerobik Intensitas Ringan Terhadap Kecemasan Lansia. Surakarta: Universitas Muham-madiyah Surakarta.

Stanley, M., Bare, P. G. 2006. Buku Saku Keperawatan Gerontik. Edisi 2. Pener-jemah: N. Junianti dan S. Kuraningsih. Jakarta: EGC.

Subibdjo. 2007. Senam Aerobik Low Impact. Jakarta: EGC.

Sugiyono. 2010. Statistika Untuk Penelitian. Jakarta: Alfabeta.

________. 2014. Statistika Untuk Penelitian. Jakarta: Alfabeta.

Udjianti, W.J. 2010. Keperawatan Kardiovas-kuler. Jakarta: Salemba.

Gambar

Tabel 2. Tekanan Darah Diastole Sebelum dan Sesudah Senam Aerobik Low Impact

Referensi

Dokumen terkait

Saat ini Madrasah Aliyah Al-Azhaar Ummu Suwanah memiliki jaringan komputer berupa Wireless Local Area Network (WLAN) yang menggunakan koneksi internet dari modem

(2010); (3) Pergantian Kantor Akuntan Publik tidak memiliki pengaruh terhadap Cumulative Abnormal Return hal ini sesuai dengan penelitian sebelumnya dalam Diaz (2009); (4)

Aplikasi ini berisi panduan gerakan fitness yang ditampilkan secara visual melalui teks dan animasi , dan dapat memberikan informasi tentang dunia fitness bentuk artikel dan tips yang

dengan komputer kemudian diteruskan oleh internet ke teman mengobrol anda. Internet memungkinkan pemakai menghubungi komputer dan pusat informasi dengan mudah

Pengembangan Bandara DR. Tobing pada Phase I diharapkan akan mampu mengakomodasi kebutuhan lalu lintas udara sampai dengan tahun 2012. Tahun dasar Phase I ini adalah 2003, yang

Pelaksanaan Penetapan mengenai yatim piatu sebagai mustahik zakat tersebut sah dilaksanakan karena meskipun yatim piatu tidak termasuk golongan yang berhak menerima

Perlu dilakukan pengujian kemampuan membran selulosa yang dimodifikasi dengan surfaktan kationik seperti senyawa amonium kuartener untuk mengikat limbah bahan obat

Berdasarkan hasil yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa pengaruh strategi promosi dan volume penjualan yang dilakukan pada PT Honda Maju Mobilindo Palembang belum