• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Kecacatan Produk dengan Metode (3)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Analisis Kecacatan Produk dengan Metode (3)"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

tidak terdapat kesesuaian/kecocokan akan tujuan yang diinginkan dari penggunaan barang tersebut, maka biasanya konsumen atau pembeli akan pindah membeli barang merek lain di pasar.

Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa tidak mungkin dan tidaklah ada gunanya apabila si produsen merasa dirinya sebagai konsumen atau orang yang dapat menentukan kehendak/keinginan konsumen, terutama dalam menentukan tujuan untuk apa barang tersebut dimaksudkannya. Hal ini perlu diperhatikan oleh si produsen, karena ia menjual barang kepada pelanggan atau konsumen dan tidak pada dirinya sendiri. Dengan demikian sudah tentu si produsen tidaklah dapat menentukan begitu saja mutu yang bagaimana yang dibutuhkan dan yang akan dihasilkannya. Yang sudah jelas adalah bahwa keinginan/selera antara pembeli juga berbeda-beda, yang mungkin disebabkan karena perbedaan sifat daerah asalnya atau tingkat sosialnya atau sebab lainnya. Akibat keadaan ini akan lebih menyulitkan bagi pengusaha/produsen untuk memilih atau menentukan faktor kualitas yang diminta oleh pembeli atau pelanggan. Hendaknya para produsen selalu mengingat bahwa yang menjual barang-barang kepada pelanggan atau konsumen tidak hanya dia sendiri, tetapi masih terdapat banyak produsen lain. Oleh karena itu perlu adanya suatu dasar atas kebijakan yang diambilnya.

Dalam dunia bisnis, kualitas dapat ditempatkan sebagai alat yang sangat ampuh dalam usaha mempertahankan bisnis suatu perusahaan. Kualitas pada industri manufaktur selain menekankan pada produk yang dihasilkan, juga perlu diperhatikan kualitas pada proses produksi. 2 Bahkan, yang terbaik adalah apabila perhatian pada kualitas bukan pada produk akhir, melainkan proses produksinya atau produk yang masih ada dalam proses (work in process), sehingga apabila diketahui ada cacat atau kesalahan masih dapat diperbaiki. Seperti halnya dalam PT Ocean Asia Industry, kecacatan produk diketahui ketika produk tersebut telah selesai di produksi atau dalam keadaan sudah di selesaikan (finished good), dengan ini kecacatan terkadang masih bisa diperbaiki dan adapula yang tidak bisa diperbaiki atau c-grade. Jika produk yang dicek merupakan produk yang sudah dalam keadaan siap kirim ( finished good) maka biaya produksi, waktu dan tenaga

(2)

yang dihasilkan untuk melakukan rework akan lebih besar. Seharusnya produk dapat diperhatikan dari mulai bahan baku atau sebelum produksi, ketika masih dalam proses dan ketika finished good. Dengan demikian, produk akhir yang dihasilkan adalah produk yang bebas cacat dan tidak ada lagi pemborosan yang harus dibayar mahal karena produk tersebut harus dibuang atau dilakukan pengerjaan ulang. Hal ini dapat dicapai melalui penentuan metode-metode yang dapat diterapkan, salah satunya adalah metode seven tools atau tujuh alat perbaikan kualitas. Tujuh alat perbaikan kualitas (seven tools) merupakan instrumen dari Total Quality Management untuk melengkapi usaha pencapaian manajemen kualitas total (Total Quality Management). Alat perbaikan kualitas tersebut diantaranya Rekaman Data(Check Sheet), Grafik antar Variabel (Scatter Diagram), Diagram Tulang Ikan (Fishbone), Alur Proses (Flow Chart), Diagram Pareto (Pareto Chart), Diagram Histogram (Histogram Chart), dan Peta Kendali (Control Chart).

Untuk menghasilkan produk dengan kualitas yang baik maka variasi yang terjadi harus diperkecil. Untuk dapat menyelesaikan masalah cacat produk, tidak semua penyebab dapat di atasi sekaligus, perusahaan harus mampu mengidentifikasi masalah-masalah apa yang perlu diprioritaskan terlebih dahulu. Masalah kecacatan produk dalam PT Ocean Asia Industry merupakan hal yang paling penting untuk diteliti, karena perusahaan tersebut sangat mendukung untuk mendapatkan sertifikat ISO 9001 : 2015 yang merupakan sertifikat dalam sistem manajemen kualitas. Pencapaian kesempurnaan kualitas perlu ditekankan di PT Ocean Asia Industry. Banyak hal yang harus dipelajari oleh PT Ocean Asia Industry mengenai pengendalian kualitas tersebut. Kepuasan pelanggan merupakan hal yang diutamakan oleh perusahaan. Kepuasan pelanggan merupakan salah satu tujuan perusahaan. Salah satu bentuk kepuasan pelanggan adalah apabila kita dapat memberikan pelayanan terbaik salah satunya yaitu kualitas terbaik. Kualitas terbaik yang diberikan merupakan produk tanpa kecacatan (zero defect).

(3)

PT Ocean Asia Industry masih dikatakan kurang dari sempurna dibandingkan dengan produksi pada setiap bulannya. Angka kecacatan yang sangat besar dan masih belum dikatakan sempurna, membuat penulis ingin meneliti lebih dalam mengenai kecacatan produk yang terdapat di PT Ocean Asia Industry.

Sebagaimana diketahui pada tabel dibawah ini bahwa data kecacatan selama satu tahun pada tahun 2015, kecacatan semakin meningkat. Jenis kecacatan bervariasi, mulai dari kecacatan yang disebabkan oleh garis minyak yang disebabkan oleh bagian perajutan, kecacatan yang disebabkan oleh warna, kecacatan yang disebabkan oleh kualitas fisik kain yang tidak sesuai dengan standar kualitas yang telah diberikan oleh pelanggan.

Tabel 1.1 Laporan Kecacatan Produk Tahun 2015

(4)

ada di PT Ocean Asia Industry serta memberikan solusi terbaik atas permasalahan yang ada. Analisis mencari penyebab kecacatan produk dilakukan dengan metode

seven tools.

Penulis memilih menggunakan metode tersebut karena metode tersebut digunakan untuk menemukan suatu metode pengendalian kualitas yang tepat untuk mengurangi kecacatan suatu produk dan untuk perbaikan kualitas, sesuai dengan tujuan penelitian. Selain itu, metode seven tools juga memiliki langkah-langkah terstruktur mulai dari penentuan masalah hingga perencanaan rencana ke depan dalam meningkatkan kualitas suatu produk.

1.2 Fokus dan Subfokus Penelitian

Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan dalam latar belakang masalah, maka peneliti dapat memutuskan mengenai fokus dan subfokus penelitian yang akan dilakukan di PT Ocean Asia Industry mengenai kecacatan produk. Penelitian ini difokuskan kedalam masalah kecacatan produk kain yang terdapat di PT Ocean Asia Industry. Data yang akan dijadikan sumber penelitian merupakan data kecacatan produk tahun 2015. Data tersebut dijadikan sumber penelitian karena merupakan data terbaru mengenai kecacatan produk di PT Ocean Asia Industry selama tahun 2015.

Berdasarkan fokus penelitian yang dituju, maka penulis menentukan bahwa subfokus penelitian ini diantaranya :

1. Data kecacatan dari setiap bulannya untuk menganalisa seberapa besar tingkat kecacatan yang terjadi di PT Ocean Asia Industry.

2. Jenis cacat yang terjadi pada pembuatan produk kain di PT Ocean Asia Industry.

3. Jenis kecacatan terbanyak pada produk kain di PT Ocean Asia Industry. 4. Penyebab kecacatan sebuah produk kain di PT Ocean Asia Industry.

(5)

1.3 Pertanyaan Penelitian

Dari fokus dan subfokus diatas, dapat ditarik pertanyaan dalam sebuah penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimana tingkat kecacatan produk yang terjadi di PT Ocean Asia Industry? 2. Ada berapakah golongan produk cacat pada kain di PT Ocean Asia Industry? 3. Jenis cacat manakah yang jumlahnya paling banyak?

4. Apa penyebab kecacatan sebuah produk kain di PT Ocean Asia Industry? 5. Bagaimana mengurangi angka kecacatan produk di PT Ocean Asia Industry?

Pertanyaan penelitian akan menjadi acuan bagi penentuan tujuan penelitian, penyusunan teori, penggunaan metode penelitian, pembahasan hasil penelitian dan simpulan.

1.4 Kegunaan Penelitian

Dengan adanya penelitian mengenai kecacatan produk yang terjadi di PT Ocean Asia Industry, penulis berharap penelitian tersebut dapat berguna dan bermanfaat baik kepada penulis ataupun perusahaan. Kegunaan penelitian terbagi menjadi dua yaitu kegunaan teoritis dan kegunaan praktis. Kegunaan teoritis merupakan bagaimana hasil penelitian menjadi bagian dari proses pengembangan ilmu sedangkan kegunaan praktis adalah bagaimana hasil penelitian dapat digunakan untuk memecahkan masalah-masalah praktis dalam kehidupan.

Berdasarkan teori diatas, maka penulis dapat menyimpulkan mengenai kegunaan penelitian kecacatan produk yang terjadi di PT Ocean Asia Industry. a. Kegunaan teoritis dari penelitian ini adalah untuk membantu penulis untuk

(6)

tersebut. Dengan melakukan penelitian pula, peneliti dapat memperluas pergaulan dengan mengenal orang-orang disekitarnya.

Gambar

Tabel 1.1 Laporan Kecacatan Produk Tahun 2015

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk megetahui seberapa besar konstribusi mahasiswa khusnya mahasiswa pendidikan fisika angkatan 2014 dalam mengaplikasikan

Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mengelola informasi hasil akses internet, antara lain menyimpan dalam bentuk file dengan menggunakan perintah Save As, menjadikan

Oleh itu menurut Mohd Najib (1999) mengatakan kajian berbentuk ini adalah sesuai digunakan dalam penyelidikan yang menerangkan suatu fenomena yang sedang berlaku,

kemajuan dan keberhasilan pelaksanaan proses pembelajaran dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan, maka dari pengalaman selama melakukan penelitian di kelas IV D SD Negeri

Dengan asas uatam “bawalah dunia mereka (siswa) ke dalam dunia kita (guru) dan antarkan dunia kita (guru) ke dunia mereka (siswa) serta perancangan pembelajaran yang dinamis

Berpedoman pada kedua klasifikasi status kerentanan tersebut maka dinyatakan vektor filariasis asal Kabupaten Sikka telah resisten tinggi terhadap insektisida

22 Beberapa permasalahan yang mengemuka dan tidak sesuai dengan prinsip- prinsip checks and balances diantaranya: Pertama, adanya penafsiran dari Soeharto beserta

merupakan sarana identifikasi dalam administrasi perpajakan, bahwa wajib pajak tersebut telah terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak (KPP). Seseorang yang tidak