27 BAB III
METODE PENELITIAN
Bab ini membahas tentang: (1) Rencana dan Jenis Penelitian, (2) seting
penelitian, (3) Subjek Penelitian, (4) Rencana Tindakan, (5) Data dan Sumber
Data, (6) Teknik Pengumpulan data, (7) Analisis Data, (8) instrumen Penelitian,
(9) Indikator Kerja.
3.1 RENCANA DAN JENIS PENELITIAN
Penelitian tindakan merupakan sala satu pencarian sistematik yangdilakukan
oleh para pelaksana program dalam kegiatannya sendiri (dalam pendidikan
dilakukan oleh guru, dosen kepala sekolah, konselor), dalam mengumpulkan data
tentang pelaksanaan kegiatan, keberhasilan dan hambatan yang di hadapi, untuk
kemudian menyusun rencana dan melakukan kegiatan-kegiatan penyempurnaan
(Sukmadinata, 2015).
Penelitian yang di lakukan disini adalah penelitian tindakan kelas, yang
dimana penelitian ini di lakukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran pada
mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan. Meneurut Lewin (Kunandar, 2010)
penelitian tindakan adalah suatu rangkaian langkah yang terdiri atas empat tahap,
yakni perencanaan, tindakan, evaluasi, dan refleksi. Penelitian tindakan kelas atau
PTK (Classroom Action Research) merupakan bagian dari penelitian tindakan
28 Alur Pelaksanaan Siklus
Gambar 3.1 Desain Rencana Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian ini di laksanakan sesuai dengan rancangan penelitian model
Lewin yang di awali dengan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan refleksi.
Penelitian dilakun sebanyak 2 siklus. Hasil evaluasi pada siklus I masih belum
tuntas, hingga dilakukan perbaikan pada siklus II. Refleksi siklus pertama
dilakukan untuk menentuka langkah pada siklus ke II. Refleks
i
Evaluasi si
Perencanaa n Siklus 1
Pelaksanaan
Refleks i
Evaluasi si
Perencanaa n Siklus 2
Pelaksanaan
29 3.2 SETTING PENELITIAN
Seting penelitian meliputi :
3.2.1 Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di MTs 1 Muhammadiyah Kota
Malang, Jln. Baiduri Sepah No. 27 Malang, khususnya pada siswa
kelas VII B. Lokasi tersebut dipilih karna dalam pembelajaran
belum pernah menggunakan metode Values Time Pie.
3.2.2 Waktu penelitian
Waktu penelitan ini dilakukan pada semester genap tahun ajara
2016/2017. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus, siklus I pada
minggu pertama bulan Mei 2017, dan suklus II pada minggu ke
dua bulan Mei 2017.
3.2.3 Siklus PTK
PTK ini dilakukan melalui 2 siklus, setiap siklus dilaksanakan
mengikuti prosedur yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan,
observasi dan refleksi. Melalui kedua siklus tersebut dapat diamati
dan di evaluasi peningkatan hasil belajar dan kedisiplinan siswa.
3.3 SUBJEK PENELITIAN
Subjek penelitian adalah siswa kelas VII B MTs 1 Muhammadiyah Kota
Malang, Jln. Baiduri Sepah No. 27 Malang, yang berjumlah 23 siswa yang terdiri
dari 14 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan. Mata pelajaran yang menjadi
30 3.4 RENCANA TINDAKAN
Penelitian ini di laksanakan sesuai dengan rancangan penelitian model
Lewin yang di awali dengan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan refleksi.
Penelitian dilakun sebanyak 2 siklus. Hasil evaluasi pada siklus I masih belum
tuntas, hinggadilakukan perbaikan pada siklus II. Refleksi siklus pertama
dilakukan untuk menentuka langkah pada siklus ke II.
3.4.1 Pelaksanaan Siklus
A. Siklus I
1) Perencanaan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan meliputi :
Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dengan
menggunakan metode pembelajaran valuis time pie (pemanfaatan
waktu) pada pembelajaran pendidikan kewarganegaraan
(terlampir).
2) Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan di lakukan pada jam pelajaran pendidikan
kewarganegaraan, dan di laksanakan sesuai dengan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sudah di susun oleh peneliti.
3) Evaluasi
Evalauasi yang di lakukan pada penelitin tindakan kelas dengan
menggunakan model pembelajaran values time pie adalah tingkat
31 dan memenuhi persesntase kentuntasan KKM klasikal yang sudah
di tentukan sekolah.
4) Refleksi
Seluruh hasil evaluasi dan catatan lapangan dianalisis, dijelaskan,
dan disimpulkan pada tahap refleksi. Tujuan dari refleksi adalah
untuk mengetahui keberhasilan dari proses pembelajaran
pendidikan kewarganegaraan dengan model valuis time pie dalam
hasil belajar dan penanaman niali kedisiplinan siswa. Peneliti
menganalisis hasil tindakan pada siklus I dan II untuk
mempertimbangkan apakah perlu dilakukan siklus lanjutan.
B. Siklus II
Siklus II merupakan tindakan perbaikan dari siklus I yang masih
belum berhasil. Secara umum, penerapan pembelajaran pada siklus II
sama dengan penerapan pembelajaran pada siklus I, hanya saja dilakukan
lebih cermat dan memperhatikan hal-hal yang masih belum tercapai pada
saat siklus I. Hal ini dilakukan untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
3.5 DATA DAN SUMBER DATA
3.5.1 Data
Data yang di kumpulkan dalam penelitian ini adalah hasil tindakan
atau kegiatan yang di lakukan selama pelaksanaan penelitian tindakan
kelas. Data tindakan yang dimaksud adalah hasil belajar siswa, proses
32 siswa. selain itu juga data yang dikumpulkan adalah hasil belajar siswa
sebelum dan sesudah tindakan di lakukan.
3.5.2 Sumber Data
Sumber data diperoleh dari siswa kelas VII B MTs 1
Muhammadiyah Kota Malang, Jln. Baiduri Sepah No. 27 Malang Tahun
Ajaran 2016/2017 untuk mengetahui seberapa besar peningkatan hasil
belajar dan kedisiplinan siswa dalam pembelajaran setelah menggunakan
metode valuis time pie dalam pembelajaran pendidikan kewarganegaraan.
3.6 TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
3.6.1 Obsevasi (Pengamatan)
Menurut Kunandar (2009) observasi adalah kegiatan pengamatan
(pengambilan data) untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah
mencapai sasaran.
Teknik ini digunakan digunakan untuk mengamati pelaksanaan dan
perkembangan pembelajaran pendidikan kewaranegaraan dalam
meningkatkan hasil belajar dan penanaman nilai displin siswa. Peneliti
melakukan pengamatan ketika penelitian tindakan di laksanakan untuk
menganalisis tingkat keberhasilan tindakan yang di lakukan. Kegiatan
obsevasi ini yang di amati adalah siswa dan guru dalam kegiatan proses
33 3.6.2 Tes
Menurut Sukmadinata (2015) tes hasil belajar kadang-kadang
disebut juga tes hasil belajar, mengukur hasil belajar siswa selama kurun
waktu tertentu. Meneurut waktunya dibedakan dalam rentang : (1) Satu
pertemuan (tes akhir pertemuan), (2) Satu pokok bahasan (tes akhir pokok
bahasan), (3) Satu minggu (tes miingguan), (4) Setengah .catur
wulan/semester (tes setengah cawu/tengah semester), (5) Satu cawu/satu
semester (res akhir cawu/akhir semester), (6) Satu jenjang pendidikan (tes
atau ujian akhir pendidikan). Hasil tes juga dibedakan meneurut meteri
yang di ukur, sesuai dengan nama-nama mata pelajaran atau bidang studi
yang dipelajari.
3.6.3 Wawancara
Penelitian ini menggunakan jenis wawancara bebas terpimpin yaitu
saat mewawancara hanya berpedoman pada garis besar tentang hal-hal
yang akan ditanyakan. Hasil dari wawancara adalah untuk mengetahui:
a) Metode apa yang digunakan dalam pembelajaran pendidikan
kewarganegaraan di MTs 1 Muhammadiyah Kota Malang.
b) Informasi mengenai tanggapan siswa tentang pembelajaran dengan
model pembelajaran values time pie.
Dalam kegiatan ini yang di wawancara adalah guru mata pelajaran
34 3.6.4 Studi Dokumentasi
Menurut Zuriah (2009), dakumentasi didefinisikan sebagai cara
mengumpulkan data melaui peninggalan tertulis seperti arsif, termasuk
juga buku tentang teori, pendapat, dalil atau hukum, dan lain-lain yang
berhubungan dengan masalah-masalah dalam penelitian. Data yang
diperoleh dari kajian dokumentasi ini dapat dipandang sebagai narasumber
yang dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh peneliti.
Peneliti dalam hal ini akan mengidentifikasi dokumen yang
diperoleh pada saat penelitian berlangsung, baik berupa foto, video,
arsip-arsip, rekaman wawancara dengan informan yang bersangkutan dengan
data-data lain yang berhubungan dengan masalah penelitian. Dengan studi
dokumentasi peneliti dapat berbagai hal yang berkaitan dengan masalah,
tujuan, tugas, fungsi dan sebagainya.
3.7 ANALISIS DATA
Penelitian Tindakan Kelas Menurut Kunandar (2010), analisis dilakukan
sejak awal, pada setiap aspek kegiatan penelitian. Pada waktu dilakukan
perencanaan, pencatatan lapangan malalui obsevasi atau pengamatan tentang
kegiatan pembelajaran di dalam kelas, peneliti dapat langsung menganalisis apa
yang diamatinya, situasi dan suasana kelas, cara guru mengajar, hubungan guru
dengan siswa, interaksi antara siswa dengan siswa dan lain-lain.
Adapun teknik analisis data yang di lakukan dalam penelitian ini sebagai
35 3.7.1 Analisis Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan acuan dalam
melakukan proses pembelajaran di dalam kelas. Hal yang di analisis dalam
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah langkah-langkah yang
kurang sebagai bahan pertimbangan dalam perbaikan pada siklus
selanjutnya.
3.7.2 Ketuntasan Basil Belajar Individual
Hasil belajar siswa dapat dikatakan tuntas apabila nilai tas blok siswa sama
atau lebih dari KKM yang di tentukan oleh guru mata pelajaran dengan
KKM 75.
3.7.3 Ketuntasan Hasil Belajar Klasikal
Untuk mengetahui nilai rata-rata secara klasikal atau ketuntasan hasil
belajar siswa secara klasikal sesuai kriteria ketuntasan klasikal yang sudah
di tetapkan di MTs Muhammadiyah 1 Kota Malang dengan menggunakan
rumus :
���= �ℎ � � � �
�ℎ � � � � 100%
Keterangan : PKK = Persentase ketuntasan Klasikal
T = jumlah siswa yang tuntas
N = jumlah siswa dalam kelas
Kriteria ketuntasan dalam penelitian pada kelas VII B MTs Muhammadiyah
36 Tabel 3.1 Kriteria Ketuntasan
Kriteria ketuntasan
Kualifikasi
Individual Klasikal
≥ 75 ≥ 80 % Tuntas
< 75 < 80 % Tidak tuntas
Keriterian ketuntasan di detapkan oleh sekolah
3.8. INSTRUMEN PENELITIAN
Sukardi (2003) menyatakan bahwa instrumen adalah merupakan alat atau
fasilitas yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data penelitian.
Sebagaimana yang diungkapkan oleh Sukardi bahwa instrument adalah alat untuk
memperoleh data yang diperlukan ketika peneliti menginjak pada hubungan
informasi di lapangan. Instrumen penelitian tersebut digunakan untuk menggali
seluruh data yang diperlukan untuk memecahkan suatu masalah dalam kegiatan
penelitian dengan menggunakan berbagai metode penelitian.
3.9. INDIKATOR KERJA
Menurut Kunandar (2010) Indikator kinerja merupakan suatu kriteria yang
digunakan untuk melihat tingkat keberhasilan dari kegiatan penelitian tindakan
kelas dalam meningkatkan atau memperbaiki proses belajar mengajar dikelas.
Indikator kerja dalam penelitian ini adalah peningkatan hasil belajar siswa pada
mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan baik secara klasikal maupun
individual, siswa dinyatakan tuntas belajar jika telah mencapai nilai 75 secara