BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kuliah Kerja Nyata ( KKN ) merupakan salah satu wujud Tri Dharma Perguruan Tinggi melalui pemberian pengalaman belajar dan bekerja kepada para mahasiswa tentang penerapan dan pengembangan ilmu dan teknologi di luar kampus. Dalam KKN mahasiswa belajar mengaitkan antara dunia akademik –teoretik dengan dunia empirik-praktis bagi pemecahan permasalahan masyarakat agar masyarakat mampu memberdayakan dirinya untuk menolong diri mereka sendiri ( to help people to help themselves ).
Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) mulai dimasukkan dalam sistem pendidikan tinggi pada tahun 1971. Program ini adalah bentuk pengabdian kepada masyarakat oleh mahasiswa sebelum di wisuda menjadi seorang sarjana. Tujuan pelaksanaannya untuk penyebarluasan IPTEK oleh perguruan tinggi yang dirasa jauh dari jangkauan masyarakat umum. Selanjutnya pada awal tahun 1980 Program KKN juga digunakan untuk mempercepat proses pembangunan dengan menjadikan mahasiswa sebagai agent of change (agen pembaharuan), dan agent of development (agen pembangunan).
pemenuhan SKS saja. Untuk menghadapi kendala tersebut dibutuhkan program KKN yang inovatif, serta mampu memberikan solusi yang tepat untuk berbagai permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat.
Pendekatan one village one product (OVOP) yang berasal dari Oita, Jepang merupakan suatu pendekatan pengembangan potensi daerah di satu wilayah untuk menghasilkan produk yang mampu bersaing di pasar global, dengan tetap memiliki ciri khas keunikan karakteristik dari daerah tersebut. Produk yang dihasilkan adalah produk yang memanfaatkan sumber daya lokal, baik sumber daya alam, maupun sumber daya manusia. OVOP adalah suatu gerakan masyarakat yang secara integratif berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap potensi dan kekayaan daerah, meningkatkan pendapatan para pelaku usaha dan masyarakat, dan sekaligus meningkatkan rasa percaya diri dan kebanggaan terhadap kemampuan yang dimiliki masyarakat dan daerahnya.
One village one product atau satu desa satu produk memiliki tujuan untuk mengembangkan produk unggulan daerah yang memiliki potensi pemasaran lokal maupun global, mengembangkan dan meningkatkan kualitas serta nilai tambah produk agar dapat bersaing dengan produk impor. Meningkatkan produk unggulan tiap daerah dalam skala kecil tentu akan mempermudah proses integrasi pengetahuan yang berimbas pada pemerataan kemampuan. Kemampuan ini disesuaikan dengan kualitas sumber daya manusia dan kuantitas dari produksi yang ada di wilayah tersebut. Untuk meningkatkan potensi asli daerah supaya mampu bersaing di tingkat global, OVOP disesuaikan dengan kompetensi daerah, dimana akan dipilih produk unggulan yang unik dan khas di daerah tersebut untuk menjadi produk kelas global.
sebuah pengerat kesatuan dari berbagai potensi yang ada maka munculah posdaya. Secara umum posdaya diartikan sebagai sarana atau lembaga sosial bagi keluarga dan masyarakat untuk bersama – sama mengatasi permasalahan yang dihadapi dalam bidang kewirausahaan, pendidikan dan pelatihan keterampilan, program KB dan kesehatan serta lingkungan. Selain itu Posdaya merupakan upaya untuk memperbaiki kualitas sumber daya manusia yang diukur dengan Indeks Pembangunan Sumber Manusia (IPM) atau pencapaian tujuan dan sasaran Millenium Development Goals (MDGs).
Masyarakat Desa Nanggerang yang berada di kabupaten Majalengka memiliki potensi kewirausahaan yang baik untuk dikembangkan, karena warga Desa Nanggerang memiliki rutinitas dalam pembuatan anyaman dari bambu yang diproduksi menjadi berbagai bentuk barang kebutuhan sehari – hari seperti bakul. Namun masih disayangkan warga masyarakat belum mampu melihat peluang besar dalam hal pemasaran produk. Pemasaran hasil produksi anyaman dapat dikatakan masih belum optimal, karena pemasaran dilakukan secara tradisional yaitu produk dijual kepada para agen dengan harga yang cukup minim, sedangkan agen dapat menjual ke pasar regional, naional, bahkan global dengan harga yang tinggi dan keuntungan yang lebih besar. Padahal apabila warga setempat memiliki pengetahuan yang lebih mengenai IPTEK maka dengan sangat mudah produk di pasarkan secara luas melalui internet.
Minimnya pengetahuan warga tentang internet menjadi permasalahan utama dalam pengembangan usaha menengah kecil mikro (UMKM). Warga yang masih belum memahami tentang manfaat jaringan internet sangat perlu untuk dibenahi agar mereka dapat lebih kreatif dalam hal pemasaran produk.
atau berupa promosi tanpa adanya hambatan batas ruang dan waktu kepada para konsumen atau pembeli.
Secara umum internet adalah jaringan komunikasi global yang terbuka dan menghubungkan jutaan bahkan milyaran jaringan komputer dengan berbagai tipe komunikasi telepon, satelit dan lain sebagainya. Dengan jaringan komunikasi secara global yang dapat diakses oleh khalayak banyak maka hal ini menjadi keuntungan bagi warga masyarakat Nanggerang dalam hal pemasaran produk.
Internet yang digunakan sebagai suatu jaringan komunikasi global akan menjadi sebuah kebutuhan untuk menggali pengetahuan, menghubungkan warga Nanggerang dalam suatu jejaring bisnis dan membuat komunitas usaha sebagai link and match yang saling bekerja sama sehingga terbentuk simbiosis mutualisme. Jaringan internet yang menjadi solusi dalam hal pengembangan usaha yang bertitik fokus pada pemasaran secara online diharapkan mampu menjadikan warga Desa Nanggerang agar menjadi desa mandiri berbasis IPTEK yang sejahtera.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari program kerja Tim KKN Desa Nanggerang yang berpacu dari permasalahan diatas maka dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Tujuan Umum
Memberdayakan potensi Desa Nanggerang melalui Posdaya untuk mencapai identitas one village one product atau satu desa satu produk serta memberikan aspirasi kewirausahaan melalui jejaring internet guna mengembangkan unit bisnis secara global agar tercipta Desa Nanggerang yang mandiri dan keluarga yang makmur/sejahtera.
2. Tujuan Khusus
- Bidang Pendidikan
dengan penguasaan bahasa asing (Bahasa Inggris) bagi anak – anak usia sekolah.
- Bidang Kesehatan dan Lingkungan
Membina keluarga yang binangkit dengan cara pola hidup sehat, meminimalisasi penyebaran TBC, memberantas penyebaran wabah Demam Berdarah, serta menjaga kebersihan lingkungan agar tetap asri sehingga tercipta lingkungan yang nyaman.
- Bidang Kewirausahaan
Mengembangkan potensi produk unggulan anyaman dan budidaya ikan lele melalui pemasaran secara online agar terbentuk unit bisnis yang berjejaring global serta memperluas pangsa pasar sehingga menjadikan Desa Nanggerang berdaya saing dalam perekonomian.
- Bidang Komputer
Membekali warga dengan keahlian di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
C. Manfaat
Terbentuknya Posdaya “Desa Nanggerang Sejahtera” yang mumpuni dan menguasai basis internet dapat menggairahkan iklim perekonomian secara positif dalam hal marketing dan membentuk iklim bisnis yang mengembangkan usaha menengah kecil mikro yang berdaya saing melalui produk unggulan sebagai ciri khas Desa Nanggerang. Kemandirian Desa Nanggerang dirasa mampu memberikan peningkatan pendapatan perkapita serta menjadi komponen pengukuran tingkat kesejahteraan suatu negara. Selain dari itu agar warga masyarakat Desa Nanggerang memiliki tubuh yang sehat dan jiwa yang kuat sehingga terbentuk masyarakat yang peduli kesehatan dan lingkungan.
DESKRIPSI KEGIATAN
A. Nama
Kegiatan utama ini bernama Posdaya “Desa Nanggerang Sejahtera” yang berlokasi di Desa Nanggerang Kecamatan Leuwimunding Kabupaten Majalengka guna memberdayakan sumber daya manusia yang melek internet serta mencapai identitas One Village One Product.
B. Tema
Kuliah Kerja Nyata PKM Posdaya TA 2015/2016 mengusung tema “Pemberdayaan Potensi Pedesaan melalui Posdaya untuk Mencapai Identitas One Village One Product”.
C. Landasan
1. Kegiatan ini terlaksana berkat kesanggupan kelompok 32 yaitu Tim KKN Desa Nanggerang yang melakukan kegiatan KKN di Desa Nanggerang sebagai tim penyelenggara.
2. Kegiatan ini terselenggara berkat izin dari Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon dan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) kelompok 32.
D. Target Pencapaian
2. Terbentuknya struktur kepengurusan melalui forum diskusi Tim KKN Unswagati Desa Nanggerang yang dilaksanakan guna menggali potensi yang ada di Desa Nanggerang baik potensi Sumber Daya Alam, Sumber Daya Manusia, maupun Sumber Daya Modal.
3. Terlaksananya program kerja Tim KKN Desa Nanggerang yang mampu memberikan perubahan positif bagi Desa Nanggerang sehingga menjadi acuan dalam peningkatan taraf hidup masyarakat yang kreatif dan inovatif.
4. Menurunnya angka kemiskinan dan terciptanya keluarga yang mandiri sejahtera serta binangkit.
5. Meningkatkan tingkat kesehatan ibu, anak dan keluarga, dan meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai pencegahan penyakit terlibat lingkungan, serta menekan angka kelahiran untuk lebih meningkatkan kesejahteraan keluarga.
6. Terjalinnya suasana kerjasama antara perguruan tinggi Unswagati dengan pemerintah daerah, mitra usaha dan LSM.
7. Menjadikan warga masyarakat Desa Nanggerang sebagai contoh desa yang mampu bersaing di pasar global dengan produk unggulan dan menguasai IPTEK.
8. Membekali mahasiswa KKN Unswagati Cirebon
E. Penyelenggara
Pembentukan Posdaya Desa Nanggerang Sejahtera ini diselenggarakan oleh kelompok 32 Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon.
F. Bentuk Kegiatan
Tahapan dan uraian program kerja atau rencana kegiatan dapat dilihat pada Lampiran 1.
G. Struktur Kepengurusan KKN Kelompok Nanggerang 32
1 Ketua : Yudi Dwi Permadi
Ika Nurhaqiqi Noviyana 3 Bendahara : Shella Ayu Rizky
Siti Maryam
4 Pokja Kesehatan : Rizki Khoirun Hafidah 5 Pokja Pendidikan : Hamidah
6 Pokja Kewirausahaan : Yuli Hadiyanti 7 Pokja Komputer : Dessy Annur 8 Anggota : Dita Nurfhadilah
Indra Mahendra D Nurma Ramadhani Rizki Khoirun Hafidah
Kelly Andriana M. Saepudin Rifqi
Mardi
Erik Dian Permana Nindy Pratiwi Sofa Marwah
H. Indikator Keberhasilan 1. Indikator Kuantitatif
- Masyarakat berperan aktif dalam pembentukan posdaya dan pengorganisasiannya.
- Masyarakat berperan aktif dalam sosialisasi melek internet dalam rangka one village one product.
2. Indikator Kualitatif
Masyarakat mampu memenuhi kebutuhan membangun Desa Nanggerang Mandiri dan keluarga sejahtera.
BAB III PENUTUP
Majalengka, 26 Februari 2016 Ketua Kelompok KKN
Yudi Dwi Permadi 112070130
Dosen Pembimbing Lapangan
L A M P I R A N
Lampiran 1. Tahap – Tahap Kegiatan
Nama Desa : Desa Nanggerang Kecamatan Leuwimunding Kabupaten Majalengka
Jumlah Dukuh / RW :
Nama Ketua Tim : Yudi Dwi Permadi
Target Posdaya yang dibentuk : Pengenalan internet untuk memberdayakan pemasaran produk desa Jumlah Anggota Tim : 19 orang
Nama Kabupaten : Majalengka
Tanggal Mulai Tugas : 25 Februari 2016 Tanggal Rencana Selesai Tugas : 30 Maret 2016
Program dan Tahap – Tahap Kegiatan
b. Identifikasi potensi desa, pendataan dan pemetaan
Nanggerang 1 Pendataan ke rumah – rumah warga Desa Nanggerang
Diskusi oleh Tim KKN
Tim KKN Unswagati
Anggota Tim KKN
2. Tahap Pelaksanaan Pengenalan Internet
pendekatan kepada anak usia 12-18 tahun. situs online, dan jejaring sosial
Anak usia sekolah SMP-SMA/SMK
Bidang Kesehatan dan Lingkungan
a. Penyuluhan Napis (untuk anak dan ibu hamil) serta kaderisasi.
b. Penyuluhan TBC pada hari TBC sedunia.
c. Edukasi dan aksi memberantas
Warga dan kader Posyandu
a. Pengajaran bahasa Indonesia sesuai EYD
b. Kursus bahasa Inggris gratis c. Pembuatan papan
kata untuk
Gotong royong, kerja bakti
Pembinaan
Ketua Bidang Pendidikan
e. Festival karya koma
1X 4 Lomba Rp 500.000,00
Bidang Kewirausahaan a. Pembuatan
anyaman kreatif b. Pemasaran produk
secara online c. Budi daya ikan lele d. Pemasaran kripik
ikan lele secara online
Warga Desa usia
produktif 2
Ketua Tim Pokja Komputer
Mahasiswa
Rp 100.000,00