+
KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM
DEPUTI BIDANG PENGKAJIAN SUMBERDAYA UKMK
LINGKUP KEGIATAN
Deputi Bidang Pengkajian Sumberdaya UKMK
1. Melaksanakan kajian yang berkaitan dengan kebijakan dan program
Kementerian Negara Koperasi dan UKM;
2. Mengembangkan rintisan berbagai
model pengembangan Koperasi dan UMKM;
3. Melaksanakan kerjasama dengan
lintas sektor serta menindaklanjuti kerjasama internasional;
4. Menyediakan sistem informasi
berbagai kajian dan pengembangan sistem aplikasi guna mendukung pengembangan KUKM.
1. Rintisan Pengadaan Pangan dan Agroindustri oleh Koperasi
2. Rintisan dan Replikasi Usaha di bidang Agroekoturisme oleh Koperasi
3. Peningkatan Peran Triple Hellix dalam Pengembangan Industri Kreatif 4. Fasilitasi Pengembangan/ Penguatan Forum Sentra/Klaster UKM 5. Rintisan Pengembangan Produk Unggulan Daerah Dengan Pendekatan OVOP Melalui Koperasi 6. Pengembangan Peningkatan Kapasitas Kerjasama Antar Daerah (KAD) dalam Pengembangan UKM RIN TISAN / KAJIAN PENINGKATAN EKONOMI DAERAH/ KAWASAN MELALUI KOPERASI DAN UKM
1. Penerapan Inkubator Model 2. Partisipasi dalam Forum Kerjasama
Internasional (APEC, ASEAN, BIMP-EAGA)
3. Kajian Isu-isu Strategis/Aktual tentang KUMKM
Media Informasi Kementerian Koperasi dan UKM yang Menginformasikan Hasil-hasil Pengkajian O U T P U T
PROGRAM DAN KEGIATAN
DEPUTI BIDANG PENGKAJIAN SUMBERDAYA UKMKRINTISAN PENGEMBANGAN PRODUK UNGGULAN
DAERAH DENGAN PENDEKATAN OVOP (One Village One
Product) melalui Koperasi
SOSIALISASI RINTISAN PENGEMBANGAN
INKUBATOR MODEL
MEDIA INFORMASI KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM
YANG MENGINFORMASIKAN HASIL-HASIL PENGKAJIAN
www.smecda.com
+
LANDASAN HUKUM
PROGRAM OVOP
1. Undang-undang Nomor 17 tahun 2012, Tentang Perkoperasian.
Dan Undang-undang Nomor 20 tahun 2008, Tentang Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah.
2. Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2007 Tentang Percepatan
Sektor Riil dan Pembangunan Usaha Mikro Kecil dan Menengah tanggal 8 Juni 2007 yang mengamanatkan pengembangan sentra melalui pendekatan One Village One Product (OVOP).
3. Keputusan Rapat Kerja Kementerian Koperasi dan UKM dengan
Komisi VI DPR-RI tahun 2008 agar program OVOP dapat dikembangkan di Provinsi lain.
4. Telah ditetapkan tonggak pencapaian key development milestone
untuk periode pertama Tahun 2010 – 2014 : 100 OVOP berhasil.
+
PENGERTIAN
Pendekatan Satu Desa Satu Produk (OVOP):
Pendekatan pengembangan potensi daerah di satu
wilayah untuk menghasilkan satu produk kearifan
lokal, berkelas global yang khas daerah dengan
memanfaatkan sumber daya lokal.
Satu desa dapat diperluas menjadi kecamatan,
kabupaten/kota, maupun kesatuan wilayah lainnya
sesuai dengan potensi dan skala usaha secara
ekonomis.
+
TUJUAN & SASARAN
Peningkatan pendapatan masyarakat, kebanggaan dan kemandirian (Pemerintah membantu siapa yang berusaha mandiri)
• Pertumbuhan Koperasi dan UKM yang mandiri di daerah;
• Penguatan koperasi dan UKM sebagai motor penggerak ekonomi
daerah dan nasional;
• Kemampuan pemasaran dan daya saing produk Koperasi dan UKM
sesuai standar internasional;
• Pemerataan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat ke seluruh
wilayah Indonesia.
Tujuan Utama:
Sasaran:
+
PRINSIP DASAR
PRODUKSI LOKAL NAMUN BERSIFAT GLOBAL • Mengupayakan potensi lokal untuk mencapai reputasi global, dengan merevitalisasi tiap daerah untuk mengembangkan potensi sumber daya dan memacu menghasilkan kreasi dalam bentukproduk yang spesial/ unik, perpaduan dengan potensi kearifan dan budaya lokal, bernilai tambah tinggi, bernuansa standar pasar internasional, dan tetap menjaga kelestarian lingkungan.
• Produk OVOP dapat dipasarkan secara
internasional, namun tetap disukai di pasar lokal.
KEMANDIRIAN DAN KREATIVITAS
• Penggerak utama yang menjadi kekuatan gerakan OVOP adalah masyarakat sendiri.
• Menggerakkan peran masyarakat dengan kreativitas, inovasi, ketekunan, dan potensi sumber daya. Pengetahuan masyarakat itu sendiri merupakan salah satu prinsip dasar gerakan OVOP.
• Masyarakat yang
menentukan produk yang dipilih yang memiliki
spesialitas/keunikan nyata. PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA • Pengembangan SDM masyarakat lokal
merupakan prinsip yang sangat penting dalam gerakan OVOP.
• Masyarakat harus
mempunyai motivasi tinggi untuk mentransformasikan tantangan menjadi
peluang, tidak menyerah dalam pencarian, tidak pernah menderita oleh kegagalan, tetapi secara terus menerus berupaya menghadapi perubahan
+
PROGRAM 2014
RINTISAN PENGEMBANGAN PRODUK UNGGULAN DAERAH DENGAN PENDEKATAN OVOP (One Village One Product) melalui Koperasi
KODE KEGIATAN /
SUB KEGIATAN URAIAN KEGIATAN
TARGET KINERJA LOKASI (Prov) BANSOS (Rp.000) KET
2777 PENELITIAN SUMBERDAYA KOPERASI DALAM PENINGKATAN EKONOMI KAWASAN
2777.01 Pengembangan Produk Unggulan Daerah Dengan Pendekatan OVOP Melalui Koperasi (Produk Jus Pala)
Penyusunan Rencana Kegiatan
Perumusan Rencana Aksi
Temu Solusi
Launching
Sosialisasi Regional
Monitoring dan Evaluasi
Kajian Evaluasi Satu Koperasi Maluku 100.000 •Pemda • BAPPEDA •Koperasi •Perguruan Tinggi •Perbankan •Deputi di lingk. Kemenkop, LPDB, LLP, •KemenPerin •Kem. Perdagangan •Kem. Pariwisata. • Kem Pertanian
RINTISAN PENGEMBANGAN PRODUK UNGGULAN
DAERAH DENGAN PENDEKATAN OVOP (One Village One
Product) melalui Koperasi
SOSIALISASI RINTISAN PENGEMBANGAN
INKUBATOR MODEL
MEDIA INFORMASI KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM
YANG MENGINFORMASIKAN HASIL-HASIL PENGKAJIAN
www.smecda.com
+
LATAR BELAKANG
1. Inpres No. 01 tahun 2010 mengamanatkan menambah 10
inkubator setiap tahun mengingat untuk merubah kompetensi wirausaha yang inovatif dibutuhkan jangka waktu yang relatif panjang.
2. Pada tahun 2012, perlu dilaksanakan pengembangan
inkubator model dengan karakteristik khusus.
3. Inkubator-inkubator model dimaksud terkait dalam
pengembangan wirausaha baru berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi secara terpadu dan berkelanjutan.
4. Inkubator model dimaksud adalah : 1) Inkubator Model Green
Energy; 2) Inkubator Model Manufacturing; 3) Inkubator Model Industri Kreatif, serta; 4) Inkubator Model Agrobisnis.
+
TUJUAN
1. Pendampingan model inkubator bisnis untuk
bisa dikembangkan dan diterapkan
2. Melakukan
sosialisasi
dan
konsolidasi
pentingnya peran Inkubator Bisnis dalam
pengembangan
UKM
Inovatif
dengan
stakeholder di daerah
+
PROGRAM 2014
Sosialisasi Model Inkubator
Pelaksanaan pola pendampingan,
penguatan inkubator model;
Temu bisnis untuk memfasilitasi tenant
dengan stakeholders dalam upaya
peningkatan usaha tenant;
Koordinasi pusat dan daerah;
Monitoring dan evaluasi untuk mengetahui
seberapa jauh pengembangan inkubator
model
+
LANDASAN HUKUM
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27
TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN INKUBATOR KEWIRAUSAHAAN
PERATURAN MENTERI KOPERASI DANUSAHA KECIL DAN
MENENGAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11/Per /
M.KUKM/ XII/2013 TENTANG, STANDAR, PROSEDURE, DAN KRETERIA PENYELENGARAAN INKUBATOR
KEWIRAUSAHAAN
1) MODEL INKUBATOR GREEN ENERGY;
2) MODEL INKUBATOR MANUFACTURING;
3) MODEL INKUBATOR INDUSTRI KREATIF;
4) MODEL INKUBATOR AGROBISNIS.
RINTISAN PENGEMBANGAN PRODUK
UNGGULAN DAERAH DENGAN PENDEKATAN
OVOP (One Village One Product) melalui Koperasi
SOSIALISASI RINTISAN PENGEMBANGAN
INKUBATOR MODEL
MEDIA INFORMASI KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM
YANG MENGINFORMASIKAN HASIL-HASIL PENGKAJIAN
+
www.smecda.com memberikan informasi berkaitan dengan hasil kajian pemerintah di bidang pembangunan KUKM,
temuan-temuan ilmiah baru dalam
pemberdayaan KUKM, dan Informasi mengenai Teknologi Tepat Guna (TTG)
bagi KUMKM
Media informasi Kementerian Koperasi dan UKM yang Menginformasikan Hasil-hasil Pengkajian
www.smecda.com
Berdasarkan Peraturan Sekretaris Kementerian Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor : 03/Per/SM/III/2006.
+
Informasi yang disajikan di web www.smecda.com antara lain :Infokop
• Media informasi yang menyajikan artikel-artikel yang berkaitan dengan pengembangan dan Pemberdayaan
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
Jurnal
• Media Ilmiah yang menginformasikan hasil penelitian yang
dilaksanakan oleh Deputi Bidang Pengkajian Sumberdaya UKMK maupun Penelitian yang laksanakan secara Mandiri
Teknologi Tepat Guna
• Media informasi yang menyajikan informasi mengenai Alat dan Teknologi yang dapat di manfaatkan oleh Koperasi dan UKM
+
Hasil analisis akan ditampilkan berupa : • Cash Flow
• Internal Rate of Return (IRR) • Break Event Point (BEP) • Benefit / Cost Rasio (BCR) • Payback Periods (PP)
• Net Present Value (NPV) • Profitability Index (PI)
• Sedangkan Grafik warna dan deskripsi
hasil analisis, ditampilkan dengan
kelayakan :
Tinggi di ilustrasikan warna hijau
Sedang di ilustrasikan warna Kuning • Sistem informasi yang terkomputerisasi tentang perencanaan dan
pengembangan keputusan kelayakan ekonomi dan keuangan usaha. • DSS dapat memberikan kemudahan dalam melakukan perhitungan,
ketelitian dalam perhitungan dan pemeriksaan.
• Serta dapat membantu UKM dalam penyusunan draft Proposal kelayakan usaha.
• Sistem ini dapat digunakan pada sektor Perdagangan, Pertanian, Manufaktur, Jasa dan Restoran dan sistem ini dapat di download di www.smecda.com
+
Sistem Informasi Data Dasar Koperasi dan
UMKM Terpilih (SIDD-KUMKM-T)
Sistem ini berguna bagi
pengambil kebijakan (Pembina KUMKM)
Untuk simulasi atau sebagai alat
peringatan dini (Early Warning System) terhadap setiap kebijakan pemerintah, seperti kenaikan harga BBM, bahan baku produksi, dll.
Sistem ini juga mampu
menampilkan keragaan data KUMKM seperti profil usaha,
struktur permodalan, produktivitas usaha, struktur biaya, share biaya BBM terhadap total usaha, adanya migrasi usaha dan sebagainya.
+
IMPLEMENTASI
Sistem Informasi Data Dasar Koperasi dan UMKM Terpilih (SIDD-KUMKM-T)
Simulasi dalam menghitung Tarif Dasar Listrik jika
akan naik 10% persen, maka dapat dianalisa dengan SIDD-KUKM-T dampak terbesar terhadap UKM sektor sektor Jasa Perdagangan, Dampak Langsung Usaha Kecil 0,18%, terhadap UM sebesar 0,851%
Simulasi kenaikan harga BBM 30%, 56% s/d 100%,
dapat dianalisa dengan SIDD- KUKM-T . Dampak dari kenaikan harga Bahan Bakar Minyak 100% pada Usaha Menengah adalah sebesar 21,599%. Pada sektor Jasa Angkutan Darat, Usaha Kecil mendapatkan dampak langsung yang paling besar 5,043%, UM sebesar 4,830%
Sistem ini dapat mensimulasikan migrasi skala
usaha UMKM
Juga dapat mengetahui keragaan Koperasi dan
UMKM misalnya usaha menanggung jumlah anggota keluarga
+
Daniel Asnur Hp 0818140126 ,T el 798-8045 E-mail : daniel_asnur@mail.com, daniel_asnur@smecda.com Program OVOP Cristin Agustin Hp 08128765898 E-mail cristiana_agustin@ymail.com Program Inkubator Indra Idris Hp 08129566935 E-mail : indraidris@gmail.comContacts
Deputi Bidang Pengkajian Sumberdaya UKMK KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM
www.smecda.com Jl. M.T. Haryono Kav. 3-5 Pancoran, Jakarta Selatan Jakarta - Indonesia
Phone : +6221 798 8045 Fax : +6221 798 8045
e-mail : webadmin@smecda.com
+
PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2014
DEPUTI BIDANG PENGKAJIAN SUMBERDAYA UKMK
NO KEGIATAN / SUB KEGIATAN
I PENELITIAN KOPERASI DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN EKONOMI DAERAH 1. Rintisan Pengadaan Pangan dan Agroindustri oleh Koperasi
2. Rintisan dan Replikasi Usaha di bidang Agroekoturisme oleh Koperasi 3. Kajian Isu-isu Strategis/Aktual tentang KUMKM
II PENELITIAN UKM DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN EKONOMI DAERAH 1. Sosialisasi Rintisan Penerapan Model Inkubator
2. Rintisan Model Pengembangan Pedagang Kaki Lima
3. Peningkatan Peran Triple Hellix dalam Pengembangan Industri Kreatif
III PENELITIAN SUMBERDAYA KOPERASI DALAM PENINGKATAN EKONOMI KAWASAN
1. Rintisan Pengembangan Produk Unggulan Daerah Dengan Pendekatan OVOP Melalui Koperasi 2. Fasilitasi Pengembangan/Penguatan Forum Sentra/Klaster UKM
3. Koordinasi dan Sinkronisasi Program Pengkajian Sumberdaya UKMK 4. Partisipasi dalam Forum Kerjasama Internasional (APEC)
IV PENGEMBANGAN PERKADERAN UKMK MELALUI PENINGKATAN KAPASITAS KERJASAMA DAN JARINGAN
1. Pengembangan Peningkatan Kapasitas Kerjasama Antar Daerah (KAD) dalam Pengembangan UKM 2. Sistem Informasi Database smecda dan Sistem Informasi Penelitian (smecda.com) 3. Publikasi Hasil Kajian dan Artikel Pemberdayaan KUKM