• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tabel 5.3 Analisa korelasi Sperman

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Tabel 5.3 Analisa korelasi Sperman"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PENATALAKSANAAN MANDIRI VULVA HYGIENE PADA REMAJA PUTRI USIA 16 – 19 TAHUN DI

DESA KUPAN JAYA KECAMATAN TEMPUNAK KABUPATEN SINTANG

Relationship Awareness Level Vulva Hygiene With Self Management In Young Girls 16-19 Years Old in the Village District Kupan Jaya Sintang

EKA FRELESTANTY

Program Studi DIII Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kapuas Raya Sintang

ABSTRAK

Untuk memiliki kualitas diri yang baik remaja putri harus memiliki pengetahuan dan penatalaksanaan mandiri tentang vulva hygiene. Salah satu penyebab adanya masalah yang berhubungan dengan alat genitalia wanita adalah karena ketidaktahuan remaja putri dalam melakukan vulva hygiene. Berkaitan dengan masalah tersebut, maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk hubungan antara tingkat pengetahuan tentang vulva hygiene dengan penatalaksanaan mandiri vulva hygiene pada remaja putri di Desa Kupan Jaya Kecamatan Tempunak Kabupaten Sintang.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelatif dengan pendekatan secara cross sectional. Pengambilan sampling dalam penelitian ini menggunakan tekhnik Simple Random Sampling dengan jumlah sampel 38 orang. Variabel dalam penelitian ini adalah berupa variabel bebas yaitu pengetahuan tentang vulva hygiene dan variabel terikat adalah penatalaksanaan mandiri. Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data berupa kuesioner yaitu 40 pertanyaan. Hasil analisa data menunjukan bahwa dari 38 responden (81,58%) mempunyai pengetahuan baik. Sedangkan penatalaksanaan mandiri vulva

hygiene tepat yaitu sebanyak 28 responden (73,68%). Serta ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan tentang vulva hyiene dengan penatalaksanaan mandiri pada remaja putri usia 16-19 tahun.

Oleh karena itu, diharapkan dengan pengetahuan yang sudah baik tentang

vulva hygiene, remaja putri dapat

melakukan penatalaksanaan mandiri vulva

hygiene dan pencegahan secara

berkesinambungan.

ABSTRACT

To have a good self qualities of young girls should have knowledge and seft management of vulva hygiene. One cause of the problems associated with the female genitalia is due to the ignorance of young girls in doing vulva hygiene. In relation to those problems, so this research was conducted with the aim of the relationship between the level of knowledge about the vulva hygiene with the inplemntation of selt management of vulva hygiene, in the kupan jaya Village, tempunak District Sintang.

The research method is the

descriptive correlation with cross

(2)

using the simple random sampling research used the questionnaire that consist of 40 questions. The result of data analysis showed that from 38 respondents, there is (81.6%) have been a good knowledge about vulva hygiene. About self

management , there are (73,7%)

respondents doing self management in vulva hygiene with proper technique. Beside that, there are a significant correlation between the have of knowledge and self management to do vulva hygiene, therefore it is expected of the young girls between 16 -19 years old.

Therefore, it is expected to have a sekunder, tercapai fertilitas dan dapat terjadi perubahan-perubahan psikologik serta kognitif (Soetjiningsih, 2010). Perilaku seksual merupakan segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual, sesama jenis maupun lawan jenis. Perilaku seksual bermacam-macam. (Sarwono, 2004). Sebuah survey yang dilakukan oleh Youth Risk Behavior Survei (YRBS) secara Nasional di Amerika Serikat pada tahun 2006 mendapati bahwa 47,8% pelajar yang duduk di kelas 9-12 telah melakukan hubungan seks, 35% pelajar SMA telah aktif secara seksual (Daili, 2009 dalam Damanik, 2012).

Masa remaja adalah suatu tahap antara masa kanak- kanak dengan masa dewasa muda. Istilah ini menunjukkan masa dari awal pubertas sampai tercapainya kematangan biasanya usia 12 tahun pada wanita (Proverawati, 2009)

Sesuai dengan poses perubahan dan perkembangan remaja perlu mengetahui organ reproduksi agar mereka mendapatkan informasi yang benar mengenai proses reproduksi serta berbagai faktor yang mempengaruhinya. Dengan informasi yang benar, diharapkan remaja putri memiliki perilaku, sikap dan bertanggung jawab mengenai kesehatan

reproduksi dan fungsinya terhadap tumbuh kembang yang berlangsung pada dirinya sebagai remaja putri (Ambarwati, 2010).

Pemeliharaan daerah vulva (vulva hygiene) menjadi sangat penting karena berkaitan erat dengan keputihan dan terjadinya iritasi atau infeksi. Ini semua dapat menggangu keseimbangan asam basa (pH) pada daerah vulva. Perubahan dari keseimbangan pH ini bisa disebabkan antara lain penularan infeksi, penggunaan sabun yang tidak sesuai dengan kebersihan diri. Sering kali pada saat menstruasi seorang wanita utamanya remaja putri menjadi tidak nyaman dan mengalami gatal-gatal serta mengeluarkan lendir keputihan yang tidak normal (Manela, 2010).

(3)

hindari kelembaban pada daerah vulva berkesinambungan, dan perhatikan kebersihan lingkungan seperti kebersihan

air, bak mandi, ember, ciduk dan water torn (Gracia, 2004).

Metode

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelatif yaitu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran tentang suatu keadaan secara objektif, dengan menggunakan pendekatan mode cross sectional Penelitian ini dilakukan di desa kupan jaya kecamatan tempunak kabupaten Sintang dan penelitian Penelitian dilaksanakan di Desa Kupan Jaya Kecamatan Tempunak Kabupaten

Sintang pada tanggal 22 - 25 juli tahun 2015.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh remaja putri umur 16 -19 tahun yang belum menikah berjumlah 154 di Desa Kupan Jaya Kecamatan Tempunak Kabupaten Sintang tahun 2015

Tekhnik pengambilan sampel yaitu simple random sampling dengan jumlah

sample 38 orang.

Hasil

Hasil jawaban remaja mengenai pengetahuan tentang vulva hygiene dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Tentang Vulva Hygiene

Pengetahuan Frekuensi

Berdasarkan tabel 5.1 diketahui bahwa Sebagian besar responden mempunyai tingkat pengetahuan baik tentang vulva

hygiene (81,58%) dan sebagian kecil

responden (18,42%) mempunyai pengetahuan cukup baik

Penatalaksanaan mandiri

Hasil jawaban mahasiswa mengenai penatalaksanaan mandiri dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Tabel 5.2Distribusi Frekuensi Menurut penatalaksanaan mandiri

Sebagian besar responden mempunyai penatalaksanaan mandiri yang tepat (73,68%) dan sebagian kecil responden (26,32%) penatalaksanaan mandiri kurang tepat

Tabel 5.3 Analisa korelasi Sperman Rank Antara Tingkat Pengetahuan Dengan Penatalaksanaan Mandiri Vulva Hygiene

(4)

Nilai korelasi Sperman Rank (r): 0,487. Dengan nilai α : 0,01 diperoleh t hitung : 2,960 > t tabel 1,684, maka Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya secara statistik terdapat hubungan yang bermakna antara

tingkat pengetahuan dengan penatalaksanaan mandiri vulva hygiene pada remaja putri usia 16 – 19 tahun di Desa kupan jaya Kecamatan Tempunak Kabupaten Sintang Tahun 2015.

Pembahasan

Sebagian besar responden (81,58%) mempunyai pengetahuan tentang vulva hygiene dalam kategori baik. Hal ini karena responden mengenal daerah vulva yang merupakan bagian organ tubuh yang penting pada seorang wanita. Serta responden juga mengenal masalah yang terjadi pada daerah vulva dan dapat melakukan pencegahan secara tepat. Dalam melakukan penatalaksanaan mandiri, remaja putri memiliki kebiasaan menjaga kebersihan, termasuk kebersihan organ-organ seksual atau reproduksi. Sehingga dalam penatalaksaan mandirinya juga tepat karena merasa penting dan harus menjaga daerah vulva.

Remaja putri yang memiliki pengetahuan tentang vulva hygiene baik maka dalam pelaksanaan secara mandirinya juga tepat. Hal ini sesuai teori pengetahuan merupakan salah satu faktor predisposisi

(predisposing factor) terjadinya sutu perilaku (Notoatmodjo, 2007). Dalam penelitian ini adalah perilaku yang mandiri untuk membersihkan daerah kelamin. Perilaku yang didasari oleh pengetahuan, kesadaran dan sikap positif, maka perilaku tersebut akan bersifat langgeng (long lasting). Sebalikya apabila perilaku itu tidak didasari oleh pengetahuan dan kesadaran akan tidak berlangsung lama. Kesimpulan

a. Seluruh remaja putri (81,58%) memiliki pengetahuan baik

b. Remaja putri (73,68%) melakukan penatalaksanaan mandiri vulva hygiene dengan tepat

c. Ada Hubungan antara Tingkat

Pengetahuan dengan

Penatalaksanaan Mandiri Vulva Hygiene(t hitung : 2,960 > t tabel 1,684).

Daftar pustaka

Arikunto, S. 2006. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta

Agustiani, Hendriati. 2006. Psikologi

perkembangan. Bandung: PT.

Refika Aditama.

Azwar, Saifuddin MA. 2007. Metode epnelitian. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

__________. 2002. Metodelogi penelitian kesehatan. Jakarta. : Rineka Cipta

Christine, S. 1993. Perawatan kebidanan jilid III. Jakarta : Hipokrates.

Gracia. 2004. Jangan bermain – main dengan keputihan. Available from : http///www.tanya dokter anda.com/view/artkel/jangan bermaian dengan keputihan.html. diakses tanggal 2 Mei 2010.

Kharis. 2008. Remaja dan kesehatan

reproduksi. Available from :

http//www.kharis.net.id/2%789/ma teri/bab4-1/kespro.html.diakses tanggal 2 mei 2010.

(5)

Meliono, I., dkk. 2007. MPKT modul 1. Jakarta: Lembaga Penerbitan FEUI

Menicastrore. 2004. Vaginitis dan vulvitis. Available

Referensi

Dokumen terkait

sehingga  perhitungan  program  HELP  memberikan  akurasi  perhitungan  yang  lebih  baik.  Hasil  kedua  perhitungan  memang  menunjukan  pola  yang  mirip 

Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : 1) Bagaimana sumber dan alokasi anggaran pendidikan di SMP Laboratorium

Menetapkan : KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS DIPONEGORO TENTANG PENETAPAN BIAYA SERTA PENGANGKATAN DOSEN PENGAMPU KEGIATAN PENDIDIKAN BIMBINGAN KETERAMPILAN PADA PROGRAM

534 (lima ratus tiga puluh empat) kapal dan SSCC sejumlah 13 kapal atau tercapai 68% dari target yang ditetapkan, yaitu 808 (delapan ratus delapan) kapal. Rendahnya capaian hasil

Kurikulum yang berlaku di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan STIkes Maluku Husada menurut persepsi alumni sebanyak 92,3% relevan dan sangat relevan dengan pekerjaan

In the second equation, liquidity had positive and not significant effect on dividend payout ratio, leverage had negative and not significant effect on dividend

Penelitian ini merupakan replikasi dari Widyasari (2015), yang meneliti pengaruh good corporate governance yang diukur dengan proporsi komisaris independen,

Hasil uji aktivitas antijamur Candida albicans hasil mikroenkapsulasi menunjukkan perbedaan yang spesifik tiap variasi konsentrasi1:8; 1:10 dan 1:12 dengan komposisi