Modul Pengantar Statistika Dasar
Disusun Oleh :
Ridho Ananda, S.Pd.
0%10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%
Category 1 Category 2 Category 3 Category 4
A
xi
s Ti
tle
Chart Title
Series 3
Series 2
Daftar Isi
1. Pengertian ... 1
2. Pembulatan Angka ... 2
3. Penyajian Data ... 2
Penyajian data dalam bentuk tabel ... 2
Penyajian Data dalam Bentuk Diagram Batang ... 4
Diagram Garis ... 5
Diagram Lingkaran ... 5
Diagram Lambang ... 5
Diagram Peta ... 6
Diagram Pencar ... 6
4. Tabel Distribusi Frekuensi ... 6
5. Macam-macam Tabel Distribusi Frekuensi ... 7
Tabel Distribusi Frekuensi Relatif ... 7
Tabel Distribusi Frekuensi Kumulatif ... 7
Tabel Distribusi Frekuensi Relatif Kumulatif ... 7
Ogive ... 8
6. Ukuran Gejala Pusat dan Ukuran Letak ... 8
o Rata-rata (Mean) ... 8
o Rata-rata Ukur ... 9
o Rata-rata Harmonik ... 10
o Modus ... 11
o Median... 11
o Kuartil, Desil , dan Persentil ... 12
7. Ukuran Simpangan dan Varian ... 13
a. Ukuran rentang, rentang antar kuartil, dan simpangan kuartil ... 13
b. Rata-rata Simpangan ... 13
c. Simpangan Baku ... 13
Modul Pengantar Statistika Dasar
1.
Pengertian
Statistika adalah pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara pengumpulan data, pengolahan atau penganalisisnya dan penarikan kesimpulan berdasarkan kumpulan data dab penganalisisnya yang dilakukan.
Data adalah hasil observasi atau pengamatan yang telah dikumpulan. Data juga merupakan kumpulan dari datum.
Data yang berbentuk bilangan disebut data kuantitatif sedangkan data yang tidak berbentuk bilangan disebut data kualitatif.
Contoh data kuantitatif adalah tinggi badan, nilai UAN, suhu ruangan. Contoh data kualitatif adalah jenis kelamin, profesi, suhu dalam
kategori sejuk, panas dan dingin.
Data kuantitatif harganya berubah-ubah atau bersifat variabel. Dari nilainya, data ini terbagi menjadi dua yaitu data diskrit dan data kontinu.
Data diskrit adalah data yang banyak kemungkinannya terhingga. Contoh Pemkot kota Semarang siap menerima 17 siswa berprestasi untuk mendapatkan sekolah gratis.
Data kontinu adalah data yang banyak kemungkinannya tidak terhingga. Contoh data tinggi badan seseorang.
Pembagian data menurut sumbernya ada 2 yaitu data intern dan data ekstern. Data intern adalah data yang berasal dari sumber yang diambil datanya. Sedangkan data ekstern adalah data yang diambil dari sumber luar bisa berupa wawancara, literatur, dan lain sebagainya.
data. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari selain sumber data.
Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, hasil menghitung atau pengukuran, kuantitatif maupun kualitatis mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya.
Sampel adalah sebagian yang diambil dari populasi.
Sampel harus representatif yaitu segala karakteristik populasi hendaknya tercermin pada sampel.
2.
Pembulatan Angka
a. Aturan pertama : Jika angka terkiri dari yang harus dihilangkan 4 atau kurang, maka angka terkanan dari yang mendahuluinya tidak berubah. b. Aturan kedua : Jika angka terkiri dari angka yang harus dihilangkan lebih
dari 5 atau 5 diikuti oleh angka bukan nol, maka angka terkanan dari yang mendahuluinya bertambah dengan satu.
c. Aturan ketiga : Jika angka terkiri dari yang harus dihilangkan hanya angka 5 atau 5 yang diikuti oleh angka-angka nol belaka, maka angka terkanan dari yang mendahuluinya tetap jika ia genap dan bertambah satu jika ia ganjil.
3.
Penyajian Data
Penyajian data dalam bentuk tabel
Penyajian data dalam bentuk tabel ada tiga macam, yaitu: (1) Tabel baris kolom
(2) Tabel Kontingensi
Berikut ini contoh –contoh dari penyajian data dalam bentuk tabel : (1) Tabel baris dan kolom
Data Jumlah Peserta Didik di Daerah Semarang
Menurut Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan Jumlah
SD 3.465
SMP 2.789
SMA 1.589
Total 7.843
Catatan : Data Karangan
(2) Tabel kontingensi digunakan untuk data yang terdiri atas dua faktor atau dua variabel.
Data Jumlah Peserta Didik di Daerah Semarang
Menurut Tingkat Pendidikan dan Jenis Kelamin
Jenis Kelaminn SD SMP SMA Jumlah
Laki-laki 1.465 987 1.025 3.477
Perempuan 2.000 1.802 564 4.366
Jumlah 3.465 2.789 1.589 7.843
Catatan : Data Karangan (3) Tabel distribusi frekuensi
Daftar Umur Mahasiswa UNNES
Akhir Tahun 2013
Umur Banyak Mahasiswa
17 – 20 1.172 banyaknya mahasiswa , sering disingkat dengan f yang berarti frekuensi dan menyatakan berapa mahasiswa yang umurnya tertulis pada kolom pertama.
Penyajian Data dalam Bentuk Diagram Batang
1. Diagram Batang Tunggal
a. Vertikal b. Horisontal
3. Diagram Batang Dua Arah
Diagram Garis
Diagram Lingkaran
Diagram Lambang
0 1 2 3 4 5
SD SMP SMA SMK
Laki-laki
Perempuan
Siswa
SD
SMP
SMA
SMK
Siswa
SD
SMP
SMA
Diagram Peta
Diagram Pencar
4.
Tabel Distribusi Frekuensi
Langkah-langkah membuat tabel distribusi frekuensi dengan aturan Sturges adalah sebagai berikut :
o Tentukan rentang = Xmaks - Xmin; o Tentukan banyak kelas interval :
Banyak kelas = 1 + (3,3).log (n). n = banyak data;
o Tentukan panjang kelas interval : p = (rentang)/(banyak kelas); o Pilih ujung bawah kelas interval pertama;
o Pilih sama dengan data terkecil atau nilai data yang lebih kecil dari data
5.
Macam-macam Tabel Distribusi Frekuensi
Tabel Distribusi Frekuensi Relatif
Bentuk umum dari tabel distribusi frekuensi relatif :
Nilai data Frekuensi Relatif (%)
a – b G1
c – d G2
e – f G3
Jumlah 100%
Dengan frekuensi relatif kelaske-i :
Gi = (fi/jumlah)x100% ; fi = frekuensi kelas ke-i.
Tabel Distribusi Frekuensi Kumulatif
Bentuk umum dari tabel distribusi frekuensi kumulatif “kurang dari”; Nilai data Frekuensi Kumulatif
Kurang dari a 0
Kurang dari c F1
Kurang dari e F1 + F2
Kurang dari g F1 + F2 + F3
Bentuk umum dari tabel distribusi frekuensi kumulatif “atau lebih”; Nilai Data Frekuensi Kumulatif
a atau lebih F1 + F2 + F3
b atau lebih F2 + F3
c atau lebih F3
d atau lebih 0
Tabel Distribusi Frekuensi Relatif Kumulatif
Bentuk umum dari tabel distribusi frekuensi kumulatif “kurang dari”;
Nilai data Frekuensi Kumulatif
Kurang dari a 0
Kurang dari c F1
Kurang dari e F1 + F2
Kurang dari g F1 + F2 + F3
Bentuk umum dari tabel distribusi frekuensi kumulatif “atau lebih”; Nilai Data Frekuensi Kumulatif
a atau lebih F1 + F2 + F3
b atau lebih F2 + F3
c atau lebih F3
Ogive
o Ogive positif diperoleh dari tabel frekuensi kumulatif “kurang dari”.
o Ogive negatif diperoleh dari tabel frekuensi kumulatif “lebih dari”.
6.
Ukuran Gejala Pusat dan Ukuran Letak
o Rata-rata (Mean)
Rata-rata atau lengkapnya rata-rata hitung untuk data kuantitatif yang terdapat dalam sebuah sampel dihitung dengan jalan membagi jumlah nilai data dengan banyak data.
Simbol rata-rata untuk sampel adalah 𝑥 (statistik) dan simbol rata-rata untuk populasi adalah 𝜇 (parameter).
Rumus rata-rata :
Data Rumus rata-rata
x1, x2, x3, x4, . . . , xn 𝑥 = 𝑥
𝑛 𝑖=1
𝑛
xi F
x1 F1
x2 F2
. . . . . .
xn Fn
𝑥 = 𝑥𝑖.𝐹
𝑛 𝑖=1
Tabel Distribusi Frekuensi
p = panjang kelas interval Ket : sandi pada tanda kelas yang dipilih adalah 0 selanjutnya tanda kelas yang lebih kecil dari x0
diberi harga santdi berturut-turut -1, -2, -3 dan seterusnya.
Tanda kelas yang lebih besar x0
diberikan sandi berturut-turut 1, 2, 3 dan seterusnya.
o Rata-rata Ukur
Jika perbandingan tiap dua data berurutan tetap atau hampir tetap, rata-rata ukur lebih baik dipakai daripada rata hitung, apabila dikehendaki rata-ratanya. Untuk data bernilai x1, x2, x3, . . . ,xn maka rata-rata ukur U didefinisikan sebagai
𝑢 = 𝑛 𝑥1.𝑥2.𝑥3… 𝑥𝑛
Untuk bilangan-bilangan bernilai besar, lebih baik digunakan logaritma.
𝐿𝑜𝑔𝑈= log𝑥𝑖
𝑛
Untuk fenomena yang bersifat tumbuh dengan syarat-syarat tertentu seperti pertumbuhan penduduk, bakteri, dan lain-lain.
Untuk data yang tersusun dalam daftar distribusi frekuensi, rata-rata hitungnya di hitung dengan rumus:
𝐿𝑜𝑔𝑈= (𝑓𝑖. log𝑥𝑖)
𝑥𝑖
o Rata-rata Harmonik
Penggunaan rata-rata harmonik adalah pada kasus:
1. Si A berpergian pulang pergi. Waktu pergi ia melakukan kecepatan 10 km/jam sedangkan waktu kembalinya 20 km/jam. Berapakah rata-rata kecepatan pulan-pergi?
Jawaban : ½. (10 + 20) km/jam = 15 km/jam (JAWABAN SALAH) Alasan :
Misalkan jarak yang ditempuh A 100 km. Maka untuk pergi diperlukan waktu 10 jam dan untuk pulang hanya 5 jam. Pulang pergi perlu waktu 15 jam dan menempuh jarah 200 km.
Sehingga rata-rata kecepatan = ∆𝑠 ∆𝑡
= 200/15 = 131
3 km/jam
Hasil ini bisa diperoleh dengan menggunakan rumus rata-rata harmonik yaitu:
rata-rata harmonik dihitung dengan rumus :
𝐻 = 𝑛
1
𝑥𝑖
Untuk daftar distribusi frekuensi, maka rata-rata harmonik dihitung dengan rumus:
𝐻 = 𝑓𝑓𝑖𝑖
𝑥𝑖
dengan x1 = tanda kelas interval dan fi = frekuensi.
o Modus
Modus digunakan untuk menyatakan fenomena yang paling banyak terjadi atau palingbanyak terdapat. Simbol modus adalah Mo. Ukuran ini sering dipakai untuk menentukan “rata-rata” data kualitatif. Misalnya kita dengar pada umunya kecelakaan lalu lintas pada lebaran tahun 2013 karena kondisi kendaraan yang tidak bagus, maka ini tidak lain modus penyebab kecelakaan lalu lintas pada lebaran tahun 2013.
Modus untuk data kuantitatif ditentukan dengan jalan menentukan frekuensi terbanyak di antara data tersebut.
Modus data kuantitatif pada tabel distribusi frekuensi digunakan rumus:
𝑀𝑜= 𝐿+𝑝 𝑑1
𝑑1 +𝑑2
Dengan L = batas bawah kelas modus P = panjang kelas modus
d1 = frekuensi kelas modus dikurangi dengan frekuensi
kelas interval yang tanda kelasnya lebih kecil sebelum tanda kelas modus.
d2 = frekuensi kelas modus dikurangi dengan frekuensi
kelas interval yang tanda kelasnya lebih besar setelah tanda kelas modus.
o Median
Median menentukan letak data setelah data itu disusun menurut urutan nilainya. Jika median sama dengan rata-rata maka 50% dari harga-harganya paling tinggi adalah rata-rata dan 50% dari harga-harga-harganya paling rendah sama dengan Me.
Rumus median adalah :
Untuk data x1, x2, x3, . . . ,xn, maka
Urutan median = 1
2 ( 𝑛+ 1)
Untuk data berdistribusi frekuensi
Median = 𝐿+𝑝
1
2.𝑛−𝐹
Dengan F = jumlah semua frekuensi dengan tanda kelas lebih kecil dari tanda kelas median, dan f= frekuensi kelas median.
o Kuartil, Desil , dan Persentil
Untuk menentukan nilai kuartil, desil, maupun persentil maka langkah yang dilakukan adalah :
1. Susun data menurut urutan nilainya;
2. Tentukan letak dari kuartil, desil, atau persentil; 3. Tentukan nilai kuartil.
a. Kuartil
Data pada tabel distribusi frekuensi
𝑲𝒊= 𝑳+𝒑
Data pada tabel distribusi frekuensi
Dengan i = 1, 2, dan 3.
Data pada tabel distribusi frekuensi
𝑷𝒊=𝑳+𝒑
𝒊 𝟏𝟎𝟎𝒏−𝑭
𝒇 dengan i = 1, 2,3, . . . , 100.
7.
Ukuran Simpangan dan Varian
a. Ukuran rentang, rentang antar kuartil, dan simpangan kuartil
1. Rentang = data terbesar – data terkecil (sudah digunakan pada pembahasan sebelumnya yaitu pembuatan tabel distribusi frekuensi) 2. Rentang antar kuartil = Q3– Q1
3. Simpangan kuartil = ½ (Q3– Q1)
b. Rata-rata Simpangan
Rata-rata simpangan = 𝑥𝑖−𝑥 𝑛
c. Simpangan Baku
Simpangan baku atau standar deviasi merupkan akar dari varians.
Untuk data x1, x2, x3, . . . ,xn, maka rumus varians
𝑠2 = 𝑛. 𝑥𝑖
2− ( 𝑥 𝑖)2
𝑛(𝑛 −1)
Untuk data tabel distribusi frekuensi maka variansnya
𝑠2 = 𝑛 𝑓𝑖.𝑥𝑖
2− ( 𝑓 𝑖.𝑥𝑖)2
𝑛(𝑛 −1)
Dengan menggunakan rumus sandi.
𝑠2 = 𝑝2 𝑛 𝑓𝑖.𝑐𝑖
2−( 𝑓 𝑖.𝑐𝑖)2
8.
Daftar Pustaka
Rachmatin, Dewi. Hand Out Statistika Dasar (MT308). Online. Tersedia di http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._MATEMATIK A/196909291994122DEWI_RACHMATIN/HANDSOUT_STATIS TIKA_DASAR/Isi_handout.pdf. [diakses 25-8-201