MEMBANGUN TIM KERJA
UNTUK MERANCANG PERENCANAAN PENATAAN RUANG KOTA DEPOK
Trifani Taurusiana Prihantini
1306363651
Jurusan Geografi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Indonesia, Depok, 16424
E-mail: trifani95@gmail.com
1. Pendahuluan
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota (RTRWK) merupakan dokumen rencana ruang yang mengatur peruntukan fungsi pada wilayah kota. RTRW Kota berisi strategi pelaksanaan pemanfaatan ruang wilayah kota yang dikukuhkan dengan Peraturan Daerah. Dokumen ini hanya berlaku pada masing-masing wilayah administratif kabupaten/kota dan setiap kota memiliki RTRW yang berbeda. Setiap RTRW Kota mengacu pada RTRW Provinsi masing-masing dan setiap RTRW Provinsi mengacu kepada RTRW Nasional.
Dokumen tata ruang sebagai produk dari kegiatan perencanaan ruang, selain berfungsi untuk mengefektifkan pemanfaatan ruang dan mencegah terjadinya konflik antar-fungsi dalam proses pemanfaatan ruang, juga ditujukan untuk melindungi masyarakat sebagai pengguna ruang dari bahaya-bahaya lingkungan yang mungkin timbul akibat pengembangan fungsi ruang pada lokasi yang tidak sesuai peruntukan.
2. Pembahasan
Menyusun Rencana Tata Ruang Kota Depok tidak dapat dikerjakan sendiri secara individu, namun harus bersama-sama secara tim. Bekerja secara tim tidak selalu menyenangkan dan lebih mudah. Bekerja secara tim dapat menjadi lebih sulit jika antar-sesama anggota tim tidak memiliki satu tujuan yang sama, sehingga tidak terciptanya tim yang efektif.
Kunci awal dari tim yang efektif adalah seorang pemimpin yang dapat mengayomi anggotanya untuk mencapai tujuan bersama. Untuk menjadi pemimpin, seseorang harus dapat memahami self-leadership, yaitu cara bagaimana seseorang memimpin atau mempengaruhi diri sendiri untuk meningkatkan kepuasan dan kinerja diri sendiri. Ketika seseorang cerdas memimpin dirinya sendiri, dia pasti unggul memimpin orang lain.
Seorang pemimpin harus memahami bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) adalah harta terbesar organisasi. Oleh karena itu seorang pemimpin seharusnya merekrut orang yang tepat sebagai bawahan agar sebuah tim menjadi efektif. Setelah terbentuk tim, pemimpin harus membantu anggota untuk saling mengenal. Pemimpin juga menetapkan tujuan serta visi dan misi tim mereka. Pemimpin juga lah yang menentukan apa yang harus dilakukan setiap anggota tim dan membimbing mereka dalam mecapai tujuan tersebut.
Seperti yang sudah dibahas, setiap tim pasti memiliki visi dan misi bersama untuk dicapai. Begitu pula dalam tim perancangan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Depok. Visi dan misi yang dimiliki harus untuk kepentingan masyarakat Kota Depok bersama, bukan hanya untuk kepentingan tim itu sendiri atau untuk individu.
Pencapaian visi tersebut di atas dilakukan melalui misi sebagai berikut : Menyusun Rencana Tata Ruang Kota Depok dan kebijakan penataan ruang
dan penataan bangunan secara berkualitas dan berkesinambungan
Mengendalikan kebijakan penataan ruang dan bangunan melalui pengawasan, pembinaan, penertiban dan koordinasi pembangunan
Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam penataan ruang kota dan bangunan.
Untuk menjadi tim yang efektif, setiap anggotanya harus memiliki sifat-sifat berikut:
1. Memiliki Visi dan Misi yang jelas (dapat dipahami semua anggota organisasi)
Merupakan inspirasi jangka panjang
Dapat menjawab “Kita akan jadi apa nanti?”
2. Mengerjakan suatu yang memberi semangat ‘berani’ untuk menyelesaikannya:
Bicaralah sebenarnya
Tidak khawatir dengan pesimistis
Menghargai kritik
Berani ambil resiko
Siap untuk tidak popular
Menerima suatu kesalahan
3. Berperilaku dengan antusiasme
Kerjakan dengan energi
Ciptakan kesenangan untuk setiap keberhasilan walau “kecil”
Perkembangan dan hubungan tim tidak selalu berjalan dengan lurus. Dalam setiap hubungan kerjasama akan terjadi konflik antar-anggota, mulai dari perbedaan pendapat sampai persaingan sesama anggota.
Konflik antar-anggota ini dapat terjadi karena kurangnya komunikasi yang baik antar-sesama anggota tim, sehingga mereka kurang mengenal satu sama lain. Jika orang tidak saling mengenal maka kemungkinan besar mereka saling mementingkan diri sendiri saat mengambil keputusan yang seharusnya untuk kepentingan bersama.
Oleh karena itu pemimpin lah yang memiliki peran untuk mengontrol, mengendalikan dan mengawasi tim agar menjadi tim yang efektif. Pemimpin harus dapat menyatukan tim dengan memperkuat motivasi anggota tim untuk berkomitmen dalam mencapai target bersama yang menjadi fokus pelaksanaan strategi.
Untuk dapat menyatukan dan mempererat kerjasama tim dapat dilakasanakan team-building. Team-building adalah proses dimana membantu sebuah tim dalam membentuk kesinergian dalam mencapai goals dan tujuan yang dibuat oleh tim tersebut.
Di dalam team-building ini akan terjadi interaksi antar-sesama anggota. Dengan adanya interaksi dalam tim, mereka dapat mengenal satu sama lain dan membangun suatu hubungan. Ini berguna dalam mengambil keputusan. Tim building yang baik adalah dimana leader dapat membentuk teamnya dalam sebuah tim yang bersama-sama dapat mencapai tujuan yang sudah ditentukan.
3. Kesimpulan
sesuai dengan perannya masing-masing. Kerjasama tim yang baik dapat ditingkatkan dengan adanya pelaksanaan team-building.
4. Sumber Referensi
http://www.penataanruang.com/istilah-dan-definisi.html
http://green.kompasiana.com/penghijauan/2010/09/02/pentingnya-rencana-tata-ruang-wilayah-rtrw-sebagai-kekuatan-perekonomian-lokal-247051.html
http://kppn-balikpapan.com/berita/48-membangun-tim-kerja-yang-efektif-ala-kppn-balikpapan.html
www.teraskreasi.com
http://trtb.pemkomedan.go.id/hal-visi-dan-misi.html#ixzz34RmvipfB