• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tahapan Dan Pembuatan Karya Ilmiah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Tahapan Dan Pembuatan Karya Ilmiah"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

Tahapan Pembuatan Karya Ilmiah

Dalam menyusun karya ilmiah ada berbagai tahapan yang diperlukan antaralain adalah sebagai berikut :

1. Tahap Persiapan

Pada tahap persiapan, penulis suatu karya ilmiah harus mempersiapkan topik. Hal ini berarti penulis harus menentukan apa yang dibahas dalam tulisan. Kadang-kadang topik ditentukan oleh dosen, tetapi kadang pemilihan topik ditentukan oleh mahasiswa itu sendiri secara bebas. Topik dapat dipilih misalnya mengenai persoalan kemasyarakatan, pertanian, manajemen, sumber daya manusia, hukum, dan sebagainya.

Tahap persiapan atau prapenulisan adalah ketika penulis menyiapkan diri, mengumpulkan informasi, merumuskan masalah, menentukan fokus, mengolah informasi, menarik tafsiran terhadap realitas yang dihadapinya, berdiskusi, membaca, mengamati, dan lain-lain yang memperkaya masukan kognitif yang akan diproses selanjutnya.

Dalam tahap persiapan dilakukan:

a. Pemilihan masalah atau topik dan mempertimbangkan  Topik yang akan di pilih harus yang ada di sekitar penulis.

 Topik yang di pakai harus topik yang paling menarik dari topik yangada.  Pembahasan harus terpusat pada segi lingkup sempit dan terbatas.

 Memilki data dan fakta yang obyektif dan mencukupi.  Harus diketahui prinsip-prinsip ilmiahnya meskipun sedikit.

 Harus memiliki sumber acuan atau bahan kepustakaan yang bisa dijadikan referensi.

b. Pembatasan topik atau penentuan judul

 Pembatasan topik harus dilakukan sebelum penulisan karya ilmiah dilakukan.  Penentuan judul dapat dilakukan sebelum penulisn karya ilmiah atau setelah selesai

(2)

 Penentuan judul karya ilmiah harus dapat menjawab dari pertanyaan yang mengandungunsure 4W + 1H yakni what (apa), why (kenapa), who (siapa), where (dimana) dan how (bagaimana).

 Pembuatan kerangka karangan (outline)

 Membimbing untuk memulai menyusun kerangka karangan.

 Membuat pedoman penulisan karya ilmiah sehingga tidak menjadi tumpang tindih dalam penulisannya.

 Pembuatanrencana daftar isi dari karya ilmiah.

2. Tahap Pengumpulan Data

Tahap pengumpulan data dilakukan melalui pengamatan peristiwa, mencari informasi melalui wawancara informan, mencari informasi melalui pencatatan dokumen dalam kartu data, melakukan eksperimen di laboratorium, melakukan rekaman audio, dan catatan lapangan yang lengkap yang diperlukan dalam tahap-tahap penelitian.

Pada tahap pengumpulan data hal yang di lakukan antara lain sebagai berikut :

 Pencarian berbagai keterangan dari bahan bacaan atau referensi tentang karya tulis yang kita buat.

 Pengumpulan keterangan dari pihak-pihak yang mengetahui masalah yang akan dijadikan tema dalam karya ilmiah.

 Pengamatan langsung (observasi) ke obyek yang akan diteliti dan dijadikan tema dari karya ilmiah.

 Melakukan percobaan di labolatorium atau pengujian data di lapangan.

3. Tahap Pengorganisasian atau Pengonsepan

(3)

 Pengelompokan bahan untuk mengorganisasikan bagian mana yang akan temasuk dalam karya ilmiah, data yang telah terkumpul diseleksi kembali dan dikelompokan sesuai jenis, sifat dan bentuk data.

 Pengkonsepan karya ilmiah dilakuakn sesuai dengan urutan dalam kerangka karangan yang telah ditetapkan.

4. Tahap Penyuntingan Konsep

Sebelum mengetik konsep, penelitian harus memeriksa data yang sudah dianalisis tersebut. Hal-hal yang tidak koheren atau penjelasan yang berulang-ulang dapat diedit. Pada tahap ini bertujuan untuk

 Melengkapi data yang dirasa masih kurang.

 Membuang dan mengedit data yang dirasa tidak relevan serta tidak cocok dengan pokok bahasan karya ilmiah.

 Mengedit setiap kata-kata dalam karya ilmiah untuk menghindari penyajian bahan-bahan secara berulang-ulang atau terjadi tumpang tindih antara tulisan satu dengan tulisan yang lain.

 Mengedit setiap bahasa yang ada dalam karya ilmiah untuk menghindari pemakaian bahasa yang kurang efektif, contoh dalam penyusunan dan pemilihan kata, penyesuaian kalimat, penyesuaian paragraph, maupun penerapan kaidah ejaan sesuai EYD.

5. Tahap Penyajian.

Dalam tahap penyajian, peneliti siap menyusun karya ilmiah tersebut untuk dibaca orang lain. Maka, penataan segi teknis dan materi harus diperhatikan dengan cermat oleh peneliti karya ilmiah.

Teknik penyajian karya ilmiah harus dengan memperhatikan :  Segi kerapian dan kebersihan karya ilmiah itu.

(4)

 Memakai standar yang berlaku dalam penulisan karya ilmiah, misal standar penulisan kutipan, catatan kaki, dan penggunaan bahasa sesuai dengan EYD.

Tahapan Pembuatan Karya Ilmiah

Dalam penyusunan karya ilmiah terdapat lima tahap antara lain. 1. Tahap Persiapan

2. Tahap Pengumpulan data. 3. Tahap Pengorganisasian.

4. Tahap Pemeriksaan/ penyunting konsep. 5. Tahap Penyajian

1.Tahap Persiapan.

Dalam tahap persiapan dilakukan:

a. Pemilihan masalah atau topik dan mempertimbangkan - Topik yang akan di pilih harus yang ada di sekitar penulis.

- Topik yang di pakai harus topik yang paling menarik dari topik yangada. - Pembahasan harus terpusat pada segi lingkup sempit dan terbatas. - Memilki data dan fakta yang obyektif dan mencukupi.

- Harus diketahui prinsip-prinsip ilmiahnya meskipun sedikit.

- Harus memiliki sumber acuan atau bahan kepustakaan yang bisa dijadikan referensi. b. Pembatasan topik atau penentuan judul

- Pembatasan topik harus dilakukan sebelum penulisan karya ilmiah dilakukan.

- Penentuan judul dapat dilakukan sebelum penulisn karya ilmiah atau setelah selesai penulisan karya ilimiah tersebut.

- Penentuan judul karya ilmiah harus dapat menjawab dari pertanyaan yang mengandungunsure 4W + 1H yakni what (apa), why (kenapa), who (siapa), where (dimana) dan how (bagaimana). c.Pembuatan kerangka karangan (outline)

- Membimbing untuk memulai menyusun kerangka karangan.

- Membuat pedoman penulisan karya ilmiah sehingga tidak menjadi tumpang tindih dalam penulisannya.

- Pembuatanrencana daftar isi dari karya ilmiah.

2. Tahap Pengumpulan Data

a.Pencarian keterangan dari bahan bacaan atau referensi.

b.Pengumpulan keterangan dari pihak-pihak yang mengetahui masalah yang akan dijadikan tema dalam karya ilmiah.

c.Pengamatan langsung (observasi) ke obyek yang akan diteliti dan dijadikan tema dari karya ilmiah.

d.Melakukan percobaan dilabolatorium atau pengujian data di lapangan.

3.Tahap Pengorganisasian dan pengkonsepan

(5)

bentuk data.

b.Pengkonsepan karya ilmiah dilakuakn sesuai dengan urutan dalam kerangka karangan yang telah ditetapkan.

4.Tahap pemeriksaan atau penyuntingan konsep (editing) tahap ini bertujuan untuk :

a.Melengkapi data yang dirasa masih kurang.

b.Membuang dan mengedit data yang dirasa tidak relevan serta tidak cocok dengan pokok bahasan karya ilmiah.

c.Mengedit setiap kata-kata dalam karya ilmiah untuk menghindari penyajian bahan-bahan secara berulang-ulang atau terjadi tumpang tindih antara tulisan satu dengan tulisan yang lain. d.Mengedit setiap bahasa yang ada dalam karya ilmiah untuk menghindari pemakaian bahasa yang kurang efektif, contoh dalam penyusunan dan pemilihan kata, penyesuaian kalimat, penyesuaian paragraph, maupun penerapan kaidah ejaan sesuai EYD.

5.Tahap Penyajian

Teknik penyajian karya ilmiah harus dengan memperhatikan : - Segi kerapian dan kebersihan.

- Tata letak (layout) unsure-unsur dalam format karya ilmiah, misal padahalaman pembuka, halaman judul, daftar isi, daftar tabel, daftar grafik, daftar gambar, daftar pustaka, dll.

- Memakai standar yang berlaku dalam penulisan karya ilmiah, missal standar penulisan kutipan, catatan kaki, daftar pustaka dan penggunaan bahasa sesuai dengan EYD.

Diposkan oleh R.Denanda di 23.22.00

(6)

Langkah-Langkah Dalam Penulisan Karya Ilmiah

Bismillahirrahmanirrahim,

Kali ini saya akan menjelaskan tentang Langkah-Langkah Dalam Penulisan Karya Ilmiah :

Karya ilmiah (bahasa Inggris: scientific paper) adalah laporan tertulis dan

diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.

Ada berbagai jenis karya ilmiah, antara lain laporan penelitian, makalah seminar atau simposium, dan artikel jurnal yang pada dasarnya kesemuanya itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan. Data, simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan acuan bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya.

Di perguruan tinggi, khususnya jenjang S1, mahasiswa dilatih untuk menghasilkan karya ilmiah seperti makalah, laporan praktikum, dan skripsi (tugas akhir). Skripsi umumnya merupakan laporan penelitian berskala kecil, tetapi dilakukan cukup mendalam. Sementara itu, makalah yang ditugaskan kepada mahasiswa lebih merupakan simpulan dan pemikiran ilmiah mahasiswa berdasarkan penelaahan

terhadap karya-karya ilmiah yang ditulis oleh para pakar dalam bidang persoalan yang dipelajari. Penyusunan laporan praktikum ditugaskan kepada mahasiswa sebagai wahana untuk mengembangkan kemampuan menyusun laporan penelitian.

Menulis laporan karya ilmiah sering kali menjadi masalah banyak orang. Mulai dari anak smp yang mungkin telah pernah membuat karya ilmiah sampai pada calon doctor yang sedang dalam masa disertasi. Berbagai Alasan dikemukakan seperti tak ada waktu, sibuk, biaya kurang dan yang lainnya.

Menyelesaikan laporan karya ilmiah terkait dengan kegiatan menulis. Seperti yang kita ketahui, menulis merupakan keterampilan berbahasa yang masi menjadi masalah di negeri kita. Keterampilan menulis memang tidak bisa muncul dengan serta merta. Dibutuhkan perpaduan dan kerjasama antara talenta manusia dengan wawasan kebahasaan. Talenta melahirkan semangat menulis, dan wawasan kebahasaan menjadi modal untuk terampil menulis. Talenta saja tidak cukup, sebab sebagai sebuah kemampuan dibutuhkan latihan yang rutin dan benar sebagai tujuan untuk pengasahan kemampuan yang sudah dimiliki. Semakin sering berlatih maka

kemampuan menulis akan semakin baik. Jika hanya sekadar ingin pandai menulis, memang hanya dibutuhkan waktu beberapa bulan saja. Namun untuk menjadi penulis yang handal dibutuhkan waktu yang lama, bahkan bertahun-tahun.

(7)

sebuah percobaan, tulisan harus didasarkan pada koordinasi yang baik dan rapi. Seperti salah satu kata ahli bahasa Petrson, 1980 bahwa koordinasi yang baik merupakan kunci utama tulisan yang baik.

Menulis laporan karya ilmiah sama halnya dengan karya ilmiah popular lainnya. Oleh karena itu dalam makalah ini saya mengangkat tema penulisan karya ilmiah.

Langkah - langkah dalam penulisan karya ilmiah adalah sebagai berikut :

1. Tahap Persiapan

Pada dasarnya, hal terpenting yang harus dipikirkan oleh seorang penulis karya ilmiah pada tahap persiapan ini adalah Pemilihan Topik. Yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan topik adalah;

1. Pemilihan Topik/ Masalah untuk Karya Ilmiah

Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan pada saat menentukan topik untuk karya ilmiah. Dalam penulisannya harus mengikuti kaidah kebenaran isi, metode kajian, serta tata cara penulisannya yang bersifat keilmuan. Salah satu cara untuk memenuhi kaidah tersebut adalah dengan melakukan pemilihan topik yang jelas dan spesifik. Pemilihan unuk kerya tulis ilmiah dapat dilakukan dengan cara;

a. Merumuskan tujuan

Rumusan tujuan yang jelas dan tepat menjadi sangat penting untuk dapat

menghasilkan karya tulis ilmiah yang terfokus bahasannya. Tips yang dapat dilakukan untuk merumuskan tujuan diantaranya;

1) Usahakan merumuskan tujuan dalam satu kalimat yang sederhana;

2) Ajukan pertanyaan dengan menggunakan salah satu kata tanya terhadap rumusan yang kita buat;

3) Jika kita dapat menjawab dengan pasti pertanyaan-pertanyaan yang kita ajukan, berarti rumusan tujuan yang kita buat sudah cukup jelas dan tepat.

b. Menentukan Topik

Langkah pertama yang harus dilakukan dalam menentukan topik adalah menentukan ide-ide utama. Kemudian uji dan tanya pada diri sendiri apakah ide-ide itu yang akan kita tulis.

c. Menelusuri Topik

Bila topik telah ditentukan, kita masih harus memfokuskan topik tersebut agar dalam penulisannya tepat sasaran. Beberapa langkah yang dapat ditempuh dalam

memfokuskan topik;

(8)

2) Ajukan pertanyaan

2. Mengidentifikasi Pembaca Karya Ilmiah

Kewajiban seorang penulis karya ilmiah adalah memuaskan kebutuhan pembacanya akan informasi, yaitu dengan cara menyampaikan pesan yang ditulisnya agar mudah dipahami oleh pembacanya. Sebelum menulis, kita harus mengidentifikasi siapa kira-kira yang akan membaca tulisan kita. Hal tersebut perlu dipertimbangkan pada saat kita menulis karya tulis ilmiah agar tulisan kita tepat sasaran.

3. Menentukan Cakupan Isi Materi Karya Ilmiah

Cakupan materi adalah jenis dan jumlah informasi yang akan disajikan di dalam tulisan.

Pengumpulan Informasi untuk Penulisan Karya Ilmiah

A.MEMANFAATKAN PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER DATA, INFORMASI, DAN BAHAN UNTUK TULISAN

Perpustakaan pada umumnya menyediakan berbagai koleksi data atau informasi yang terekam dalam berbagai bentuk media, seperti media cetak dan media audiovisual. Hal pertama yang harus kita lakukan pada saat memasuki perpustakaan adalah memahami di mana letak sumber informasi yang dibutuhkan berada. Salah satu tempat yang patut kita tuju adalah bagian referensi. Bagian referensi ini biasannya berisi koleksi tentang encyclopedia, indeks, bibliografi, atlas dan kamus.

1. Mencari Buku dengan Online Catalog dan Card Catalog

Pencarian buku dengan cara Online Catalog biasanya menggunakan terminal

komputer. Kita dapat mencari buku dengan judul dan nama penulis yang jelas atau minta kepada komputer untuk mencarikan file-file yang berkaitan dengan topik yang sedang kita tulis.

Selain menggunakan komputer, kita juga dapat menggunakan Card Catalog untuk mencari buku atau artikel yang kita butuhkan. Pada umumnya, buku koleksi

perpustakaan didata dalam 3 (tiga) jenis kartu katalog, yaitu katalog yang berisi data tentang pengarang/ penulis, judul buku dan subjek/ topik tertentu.

2. Memeriksa Bahan-Bahan Pustaka yang Telah Diperoleh

Setelah bahan pustaka terkumpul kita harus memeriksa bahan-bahan tersebut apakah sesuai atau tidak dengan topik yang kita tulis. Cara memeriksa bahan pustaka

tersebut adalah;

a. Atur waktu membaca b. Bacalah secara selektif

c. Bacalah secara bertanggung jawab d. Bacalah secara kritis

3. Membuat Catatan dari Bahan-bahan Pustaka

(9)

4. Membuat Ringkasan dan ‘Paraphrasing’

Disamping membuat catatan, kita pun dapat membuat ringkasan atau paraphrasing dari sumber bacaan yang kita dapatkan di dalam menunjang keberhasilan proyek tulisan kita.

5. Membuat Kutipan

Kita harus mengutip dengan persis dan apa adanya pernyataan dari sumber bacaan yang kita gunakan jika pernyataan tersebut merupakan pandangan mendasar dari penulis dan jika kita ubah ke dalam bahasa kita sendiri akan mengaburkan arti sesungguhnya.

MELAKUKAN WAWANCARA UNTUK MENDAPATKAN INFORMASI UNTUK TULISAN

Ada empat hal yang harus diperhatikan pada saat akan melakukan wawancara untuk keperluan proyek penulisan karya ilmiah, yaitu;

1. Menentukan orang yang tepat untuk diwawancarai 2. Mempersiapkan pedoman wawancara

3. Melaksanakan wawancara 4. Mengolah hasil wawancara

2. Proses Penulisan

BAGIAN AWAL

A. Halaman sampul

Berisi judul secara lengkap, kata “karya ilmiah” diajukan sebagai…, lambang, nama penulis, Institusi, tahun, kota.

B. Lembar Persetujuan

Berisi, Karya Ilmiah oleh…, ini telah disetujui untuk dipresentasikan. Nama lengkap pembimbing 1 dan pembimbing 2, serta tanda tangan keduanya.

C. Abstrak

Berisi latar belakang, masalah yang diteliti, metode yang digunakan, hasil yang diperoleh, kesimpulan yang dapat ditarik, serta jika ada saran yang diajukan.

Note: Pembuatan abstrak dilakukan ketika peneliti telah sampai pada kesimpulan dari penelitian. Abstrak berisi garis besar dari penelitian yang dilakukan peneliti.

D. Kata pengantar

Berisi ucapan syukur, ringkasan penelitian, ucapan terimakasih, harapan kritik dan saran yang membangun.

E. Daftar isi

(10)

F. Daftar tabel

Memuat nomor table, judul table, serta nomor halaman untuk setiap tabel. Judul tabel yang memerlukan lebih dari satu baris diketik dengan spasi tunggal, antara judul tabel yang satu dengan judul tabel yang lain di beri jarak 2 spasi.

G. Daftar gambar

Cantumkan nomor gambar, judul gambar, dan nomor halaman tempat pemuatannya dalam teks.

BAB 1 PENDAHULUAN a. Latar Belakang Penelitian

Diuraikan tentang garis besar yang akan diselidiki/diamati, mengapa diselidiki, bagaimana menyalidikinya dan untuk apa diselidiki atau diteliti.

b. Identifikasi Masalah

Menguraikan lebih jelas tentang masalah yang telah ditetapkan pada latar belakang penelitian. Di dalamnya berisi rumusan eksplisit masalah yang terkandung pada suatu fenomena. Perumusannya diurut sesuai dengan urutan intensitas pengaruhnya dalam topic penelitian. Bentuknya biasanya berupa kalimat pertanyaan atau dapat pula berupa kalimat pernyataan yang menggugah perhatian.

c. Batasan masalah

Penggunaannya agar permasalahan yang akan dibahas tidak melebar, dengan pembatasan masalah jenis atau sifat hubungan antara variabel yang timbul dalam perumusan masalah, dan subek penelitian semakin kecil ruang lingkupnya. Batasan masalah biasanya diuraikan dalam bentuk kalimat pernyataan.

d. Rumusan masalah

Merupakan upaya untuk menyatakan secara tersurat pertanyan-pertanyaan yang hendak dicarikan jawabannya, pernyataan yang lengkap dan rinci mengenai ruang lingkup masalah yang akan diteliti berdasarkan identifikasi masalah. Dalam format kalimat Tanya. Rumusan masalah yang baik akan menampilkan variabel yang akan diteliti, jenis atau sifat hubungan antara variable tersebut, dan subjek penelitian. e. Tujuan penelitian

Maksud atau hal-hal yang ingin dicapai, serta sasaran yang dituju oleh peneliti. Di tuangkan dalam bentuk kalimat pernyataan.

f. Kegunaan Penelitian

Harapan yang berkaitan dengan hasil penelitian, baik praktis maupun teoritis. Sampai seberapa jauh hasil penelitian bermanfaat dalam kegunaan praktis, serta

pengembangan sesuatu ilmu sebagai landasan dasar pengembangan selanjutnya. Harus ada keseimbangan antara kegunaan hasil penelitian untuk aspek ilmu dengan aspek praktis.

g. Kerangka Pemikiran

Uraikan cara mengalirkan jalan pikiran peneliti menurut kerangka teori dan kerangka konsep yang logis, dengan kerangka berpikir deduktif. Biasanya disajikan dalam bentuk diagram alur.

h. Hipotesis Penelitian.

(11)

diidentifikasikan. Bentuk kalimatnya adalah kalimat pernyataan menurut ketentuan “proporsional”, yaitu kalimat yang terdiri dari dua variable. Hipotesis penelitian diajukan setelah peneliti melakukan kajian pustaka, karena pada dasarnya penelitian adalah rangkuman dari kesimpulan teoritis yang diperoleh dari kajian pustaka.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

 Kajian pustaka memuat dua hal pokok

1. Deskripsi teoritis tentang objek / variable yang diteliti.

2. Kesimpulan tentang kajian yang antara lain berupa argumentasi atas hipotesis yang telah diajukan pada bab 1.

 Pemilihan bahan kajian pustaka didasarkan pada dua criteria: 1. Prinsip kemuthakiran (kecuali untuk penelitian historis) 2. Prinsip relevansi.

Setiap keerangan yang diperoleh dari sumber pustaka dan dicantumkan dalam karya tulis wajib diikuti keterangan acuan (rujukan).

BAB III METODE PENELITIAN  Rancangan Penelitian

Strategi mengatur latar penelitian agar peneliti memperoleh data yang valid sesuai dengan karakteristik variabel dan tujuan peneliti.

 Populasi dan sampel

Populasi dan sampel tepat digunakan pada penelitian kuantitatif. Akan tetapi jika sasaran penelitiannya adalah seluruh anggota populasi, akan lebih cocok digunakan istilah subjek penelitian, terutama dalam penelitian eksperimental. Dalam survey sumber data lazim disebut responden dan dalam penelitian kualitatif disebut informan. Hal yang dibahas dalam bagian populasi dan sampel adalah:

1. Identifikasi dan batasan tentang populasi dan sampel. 2. Prosedur dan teknik pengambilan sampel.

3. Besarnya sampel.  Instrumen penelitian

Kemukakan instrument yang digunakan untuk mengukur variable, setelah itu

dipaparkan prosedur pengembangan instrument pengumpul data atau pemilihan alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian.

 Teknik pengumpulan data Bagian ini menguraikan:

1. Langkah-langkah yang ditempuh dan teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data.

2. Kualifikasi dan jumlah petugas yang terlibat dalam proses pengumpulan data. 3. Jadwal serta waktu pelaksanaan pengumpulan data.

 Analisis Data

Uraikan jenis analisis statistic apa yang digunakan

(12)

a. Deskripsi data

Uraikan masing variable yang diteliti. Dalam deskripsi data untuk masing-masing vaiabel dilaporkan hasil penelitian yang telah diolah dengan teknik statistic deskriptif, seperti : distribusi frekuensi, grafik atau histogram, nilai rerata, simpang baku, dll.

b. Pengujian hipotesis

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN Tujuan dari bab pembahasan ini adalah :

1. Menjawab masalah penelitian atau menunjukkan bagaimana tujuan penelitian dicapai. 2. Menafsirkan temuan penelitian.

3. Menganalisis hasil penelitian.

4. Mengintegrasikan temuan penelitian ke dalam kumpulan pengetahuan yang telah mapan.

5. Memodifikasi teori yang ada atau menyusun teori baru.

6. Menjelaskan implikasi lain dari hasil penelitian, termasuk keterbatasan temuan penelitian.

BAB VI PENUTUP 1. Kesimpulan

Kesimpulan terkait langsung dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian. Kesimpulan juga dapat ditarik dari hasil pembahasan. Kesimpulan penelitian

merangkum semua hasil penelitian yang telah diuraikan secara lengkap dalam BAB IV. 2. Saran

Saran yang diajukan hendaknya selalu bersumber pada temuan penelitian,

pembahasan, dan kesimpulan hasil penelitian. Saran dapat ditunjukkan pada suatu instansi seperti pemerintahan, lembaga, ataupun swasta, ataupun pihak lain yang dianggap layak.

Daftar Pustaka

 Baris pertama di mulai pada margin sebelah kiri, baris kedua dan selanjutnya di mulai dengan 3 ketukan ke kanan.

 Jarak antar baris adalah 1,5 spasi.

 Daftar pustaka diurut berdasar abjad huruf pertama nama penulis.

 Jika penulis yang sama menulis beberapa karya ilmiah yang dikutip, nama penulis harus dicantumkan ulang.

Teknik:

 Nama penulis yang diawali dengan penulisan nama keluarga.  Tahun terbit karya ilmiah yang bersangkutan.

 Judul karya ilmiah dengan menggunakan huruf besar untuk huruf pertama tiap kata kecuali untuk kata sambung dan kata depan, ditulis dengan format huruf miring.  Data publikasi berisi nama tempat kota dan nama penerbit.

Contoh:

Hadi, Sutrisno. 1984. Metodologi Research. Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada.

(13)

Format Penulisan Untuk Karya Tulis IPA.

Pada dasarnya karya tulis sains memuat format yang sama seperti karya tulis lainnya seperti karya tulis social. Namun, ada perbedaan pada BAB III atau pada metodologi penelitian. Pada Penelitian Sains BAB III Metodologi diganti dengan “Bahan dan Cara Kerja”, yang di dalamnya memuat unsur:

BAB VII BAHAN DAN CARA KERJA

Bab ini merupakan bab karya tulis yang penataannya disesuaikan dengan jenis penelitian yang dilakukan. Penyajian penelitian yang bercorak eksperimental dapat dibagi dalam empat bagian, yaitu:

A. Lokasi

Dituliskan tempat dan waktu penelitian. Keterangan mengenai tempat diberikan selengkap mungkin. Jika perlu melengkapi koordinat dan petanya.

B. Bahan

Diuraikan semua bahan yang digunakan dalam penelitian, baik sampel maupun bahan habis pakai, seperti bahan kimia. Penyebutan bahan yang digunakan hendaknya disertai keterangan yang terperinci. Misalnya bahan kimia hendaknya disertai dengan merk dagang.

Contoh : 1. Sampel

a. Sperma diperoleh dari penderita (pasien) RSCM berumur 30-35 tahun yang menderita….dst. (di sini perlu diberi keterangan jelas mengenai kondisinya, karena tidak akan dibicarakan lagi dalam bagian cara kerja.

b. Sampel ragi tape dibeli secara acak di pasar X, Y, dan Z dalam keadaan kering dan terbungkus rapi.

2. Bahan Kimia

Semua bahan kimia dari derajat proanalisis, terkecuali alcohol Contoh: Asam sitrat 50g

K2HPO4 36g Na Cl 10g 3. Peralatan

Dituliskan secara jelas dan cermat peralatan yang digunakan dalam penelitian. Peralatan yang yang berada di dalam laboratorium dituliskan secara lengkap. Contoh: Alat pengukur kepekatan suspensi Spektronic 20.

Kamera foto

(14)

a. Cara mengambil sampel.

b. Cara memperlakukan sampel dilapangan dan di laboratorium. c. Cara memelihara objek penelitian selama penelitian.

d. Cara membuat larutan.

e. Cara menentukan PH, Suhu, kelembaban. f. Cara melakukan assay suatu zat atau senyawa. g. Cara menginkubasi suatu kultur, dll.

Jika menggunakan statistic, maka bab ini ditutup dengan penjelasan tentang metode statistika yang dipakai untuk mengolah data yang diperoleh. Teori tidak perlu

dijabarkan, cukup dengan menyebutkan acuannya. Contohnya perhitungan dicantumkan dalam lampiran.

3. Evaluasi

Judul & Abstrak

Judul:

 Apakah judul yang disampaikan mudah dipahami?

 Apakah terdapat “kesesuaian” antara judul dan isi karya ilmiah ?

Misal:

Judul : “Penerapan E-Commerce dalam Membantu Usaha Kecil dan Menengah di Indonesia”

Isi : Hanya membahas tentang E-Catalog saja

(cat. Commerce tidak hanya Catalog, tercakup juga Bidding, E-Purchase, dsb)

Sebaiknya judul diganti menjadi: “Penerapan E-Catalog dalam E-Commerce untuk Membantu Usaha Kecil dan Menengah di Indonesia”

Abstrak

 Apakah abstrak menggambarkan isi tulisan ?

2Tema sentral & Permasalahan

Tema Sentral:

 Apakah tema sentral dirumuskan secara jelas ?

(15)

Identifikasi Masalah:

 Apakah masalahnya di ungkapkan secara eksplisit dan efektif?

 Sejauh mana masalah yang digarap relevan dengan “state of the art” dari disiplin ilmu komputer?

3 Tujuan & Manfaat

Tujuan Penelitian:

 Apakah tujuan penelitian dituliskan secara jelas?

 Apakah ada keterkaitan tujuan penelitian dengan masalah penelitian?

Manfaat Penelitian:

 Apakah manfaat penelitian dituliskan secara jelas?

 Apakah manfaat tersebut berupa manfaat praktis atau teoritis?

 Sejauh mana manfaat tersebut dapat menggambarkan bobot skripsi ?

4Kerangka, Pustaka, dan Metode

Kerangka Pemikiran:

 Apakah butir-butir di atas disampaikan secara eksplisit dalam bentuk subjudul?

Tinjauan Pustaka:

 Sejauh mana originalitas dan aktualitas penelitian tersebut?

Metode Penelitian:

 Apakah metode yang dipilih relevan dengan masalah yang disampaikan?

 Apa yang menjadi dasar pemilihan metode tersebut?

5Hasil & Pembahasan

Hasil Penelitian dan Pembahasan:

(16)

 Bagaimana data maupun hasil penelitian disajikan dan diinterpretasikan?

 Apakah ada alur pemikiran yang logis dalam penyampaian pembahasan?

 Sejauh mana pembahasan ini sesuai dengan masalah penelitian?

 Adakah penemuan baru yang disampaikan oleh peneliti?

6Penarikan Kesimpulan

Penarikan Kesimpulan:

 Apakah kesimpulan yang diambil didukung oleh data empiris yang telah diinterpretasikan baik kualitatif maupun kuantitatif?

 Apakah peneliti menggunakan logika deduktif atau induktif dalam menarik kesimpulannya?

 Sejauh mana penelitian ini memberikan sumbangan untuk kemajuan ilmu pengetahuan?

 Apakah peneliti memberikan dorongan untuk melakukan penelitian lanjutan?

7Komentar Umum

Komentar Umum:

Tunjukkan berbagai kesalahan ejaan, kalimat yang tidak efektif, paragraf yang tidak mempunyai tema dalam skripsi yang sedang anda amati. Tuliskan beberapa contoh kesalahan tersebut dan perbaikannya.

Sumber :

http://irosyadi86.blogspot.com/2012/02/persiapan-penulisan-karya-ilmiah.html

http://janganasaltahu.blogspot.com/2012/01/cara-penulisan-karya-ilmiah.html

http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/33900/KPMpjm-artik16-teknik%20penulisan....pdf

http://www.anneahira.com/cara-menulis-karya-ilmiah.htm

(17)

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Sampai November 2016, inflasi IHK Jawa Timur tercatat sebesar 3,02% (yoy) atau 2,16% (ytd) terutama didorong oleh rendahnya tekanan inflasi pada kelompok AP akibat koreksi

Faktor pertama tanaman putatif mutan somaklon dan faktor kedua adalah konsentrasi NaCl C‘… F…C Hasil penelitian menunjukkan bahwa nomor-nomor putatif mutan somaklon yang

Kemudian pada siklus I perkembangan sosial emosioanal anak meningkat namun belum maksimal dari 20 peserta didik kelompok A terdapat 2 peserta didik atau 10% yang

Λιγότερα αρσενικά εκδήλωναν προτίμηση για τις κόκκινες σφαίρες και ελάχιστα αρσενικά εκδήλωσαν σεξουαλικό κάλεσμα πάνω στη μπλε σφαίρα (0.03, 0.06

Kerupuk yang direkomendasikan adalah kerupuk F4, yaitu kerupuk dengan penambahan tepung duri 10% dan bubur rumput laut 15% karena memiliki kadar kalsium dan

Syi’ah adalah satu aliran dalam Islam yang meyakini bahwa ‘Ali bin Abi Thalib.. dan keturunannya adalah imam-imam atau para pemimpin agama dan umat

Situasi yang kerap terjadi, Pemerintah dalam hal ini Kementerian Kehutanan sebagai institusi teknis terkait dengan sumber daya hutan seringkali menerbitkan kebijakan atau