MAKALAH
PENGUKURAN BESARAN LISTRIK
“MACAM MACAM ALAT UKUR DAN PENGGUNAANNYA”
OLEH:
MUHAMMAD AFRIZAL GHIFARI R. F1B015059
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MATARAM
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga dapat menyelesaikan penysunan makalah ini.
Penyusun berusaha menampilkan makalah ini dalam bentuk yang selengkap mungkin dan mudah untuk dicerna. Makalah ini disusun guna menyelesaikan tugas mata kuliah Pengukuran Besaran Listrik. Penyusun menyadari, dengan keterbatasan-keterbatasan yang dimiliki, makalah ini masih memiliki kekurangan-kekurangan. Namun, penyusun yakin setidaknya dapat membantu pembaca dalam memperoleh informasi dan penjelasan tentang materi pengukuran besaran listrik tentang macam-macam alat ukur dan penggunannya. Oleh karena itu, penyusun harapkan kritik dan saran dari pembaca agar makalah ini menjadi lebih baik dan terperinci.
Akhir kata, penyusun sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan laporan ini dari awal sampai akhir. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun sendiri dan bagi pembaca pada umumnya.
Mataram, Oktober 2016
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...2
DAFTAR ISI...3
BAB I...4
1.1. Latar Belakang...4
1.2. Rumusan Masalah...4
BAB II...5
2.1. Pembagian Macam-Macam Alat Ukur...5
2.2. Penggunaan Alat Ukur Menurut Pengawatannya...15
2.3. Batas Ukur Pada Alat-Alat Listrik...31
BAB III...32
3.1. Kesimpulan...32
3.2. Latihan Soal dan Pembahasan...33
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Lebih dari satu setengah abad yang lalu, telah banyak diperoleh sumbangan mengenai ilmu pengukuran besaran listrik. Selama periode tersebut, segala upaya ditujukan kepada penyempurnaan instrument (alat ukur) jenis-jenis defleksi dengan sebuah skala atau penunjuk yang dapat bergerak. Sudut defleksi dari penunjuk merupakan suatu fungsi, dengan demikian dapat disamakan dengan harga dari besaran listrik yang diukur.
Istilah alat ukur analog dibuat untuk ciri-ciri ukur jenis defleksi dan membedakan dari sejumlah instrument yang berbeda. Sementara apabila harga besaran yang diukur ditampilkan dalam desimal (digital), instrumen tersebut disebut dengan alat ukur digital.
Ilmu dan teknologi sangat berkaitan erat dengan pengukuran sebagai hal yang tidak dapat dipisahkan. Instrumen pengukuran modern adalah salah satu buah hasil dari ilmu pengetahuan. Instrumentasi adalah cabang dari keteknikan yang tidak hanya memberikan ilmu pengetahuan tetapi semua cabang keteknikan dan obat-obatan secara baik. Pengukuran yang tepat dari dimensi, temperatur, tekanan, daya, tegangan, arus, impedansi, mermacam-macam sifat material, dan sebagian besar variabel fisika lainnya adalah penting bagi keteknikan sebagai ilmu pengetahuan. Pengukuran akurat sangat diperlukan untuk perancangan yang ekonomis.
1.2. Rumusan Masalah
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pembagian Macam-Macam Alat Ukur
Sebelum melaksanakan pengukuran, terlebih dahulu kita kenal dan mempelajari peralatan alat ukur tersebut. Kita dapat memilih dan menggunakan alat ukur dengan metode yang benar, sehingga pada pelaksanaan pengukuran tidak terjadi suatu kesalahan dan akan diperoleh suatu hasil ukur dengan akurasi dan optimasi yang tinggi.
Gambar 1.
Macam-macam Alat Ukur
Untuk mengenal dan mendapatkan hasil ukur sesuai yang dibutuhkan, berikut dijelaskan tentang alat ukur tersebut.
a. Menurut macam arus Arus searah (DC),
Arus bolak-balik (AC),
b. Menurut Tipe / Jenis : Tipe Jarum Petunjuk
Harga / nilai hasil ukur yang dibaca adalah yang ditunjuk oleh jarum petunjuk, harga tersebut adalah harga sesaat pada waktu meter tersebut dialiri arus listrik
Tipe Recorder
Harga / nilai hasil ukur yang dibaca adalah harga yang ditulis / dicatat pada kertas, pencatat ini dilakukan secara otomatis dan terus menerus selama meter tersebut dialiri arus listrik.
Tipe Integrator
Harga / nilai hasil ukur yang dibaca adalah harga dari hasil penjumlahan yang dicatat pada selang waktu tertentu selama alat tersebut digunakan
Digital
Harga / nilai hasil ukur yang dibaca adalah harga sesaat
c. Menurut sumber tegangan :
= Pengukuran untuk kebesaran arus
searah
DC
Pengukur untuk kebesaran arus
bolak-balik
Tabel 1. Alat Ukur Berdasarkan sumber tegangan
d. Menurut sifat pengunaannya : Portable
Papan hubung / panel
Alat ini di pasang pada panel secara permanen atau tempat-tempat tertentu, sehingga tidak dapat dipindahkan untuk mengukur di tempat lain.
e. Menurut macam alat ukur :
Nama Alat
Volt Meter Tegangan V Ac & Dc I.V
Watt Meter Daya W Ac & Dc V I Cos Φ
Getaran/Detik Hz Ac
-CosPhi Meter Faktor Kerja Cos Φ Ac
-Tabel 2. Macam Alat Ukur
Besi putar, tanda ( S )
Prinsip kerja : gaya elektromagnetik pada suatu inti besi dalam suatu medan magnet. (kumparan tetap, besi yang berputar) penggunaan pada rangkaian AC/DC.
Kumparan putar, tanda (M)
Prinsip kerja : gaya elektromagnetik antar medan magnet suatu tetap dan arus (kumparan berputar magnit tetap), pengunaan pd rangkaian DC, alat ukur yg menggunakan sistem ini V/A/Ω.
Elektrodinamik, tanda (D)
Prinsip kerja: gaya elektromagnetik antar arus-arus. (kumparan tetap & kumparan berputar), pemakaian pada rangkaian AC/DC, alat yang menggunakan system ini V / A / W / F.
Induksi, tanda (I)
Prinsip kerja : gaya elektromagnetik yang ditimbulkan oleh medan magnit bolak-balik dan arus yang terimbas oleh medan magnet, (arus induksi dalam hantaran).
Kawat panas
Prinsip kerja : gerakan jarum diakibatkan oleh pemuaian panas dan tarikan pegas, (pemakaian pada rangkaian AC/DC, alat yang menggunakan sistem ini A/V/.
Besi putar, tanda ( S )
Prinsip kerja : gaya elektromagnetik pada suatu inti besi dalam suatu medan magnet. (kumparan tetap, besi yang berputar) penggunaan pada rangkaian AC/DC.
Kumparan putar, tanda (M)
Prinsip kerja : gaya elektromagnetik antar medan magnet suatu tetap dan arus (kumparan berputar magnit tetap), pengunaan pd rangkaian DC, alat ukur yg menggunakan sistem ini V/A/Ω.
Elektrodinamik, tanda (D)
Prinsip kerja: gaya elektromagnetik antar arus-arus. (kumparan tetap & kumparan berputar), pemakaian pada rangkaian AC/DC, alat yang menggunakan system ini V / A / W / F.
Induksi, tanda (I)
Prinsip kerja : gaya elektromagnetik yang ditimbulkan oleh medan magnit bolak-balik dan arus yang terimbas oleh medan magnet, (arus induksi dalam hantaran).
Kawat panas
Prinsip kerja : gerakan jarum diakibatkan oleh pemuaian panas dan tarikan pegas, (pemakaian pada rangkaian AC/DC, alat yang menggunakan sistem ini A/V/.
Gambar 2. Macam-Macam Alat Ukur Menurut Asas Kerjanya
Alat ukur besi putar/moving iron,
Gambar 3. Alat Ukur Besi Putar / Moving Iron Alat ukur kumparan putar/moving coil
Alat ukur kumparan putar adalah alat ukur yang bekerja atas dasar prinsip kumparan listrik yang ditempatkan dalam medan magnet yang berasal dari magnet permanen.
Alat ukur jenis ini tidak terpengaruh magnet luar, karena telah memiliki medan magnet yang kuat terbuat dari logam alniko yang berbentuk U.
Gambar 4. Alat Ukur Kumparan Putar/Moving Coil
Alat ukur elektrodinamis,
Gambar 5. Alat Ukur Elektrodinamis
Alat ukur elektrostatis,
Alat ukur elektrostatis adalah alat ukur yang mempergunakan gaya elektrostatis yaitu gaya tarik antara muatan listrik yang didapatkan dari interaksi antara dua buah elektroda yang masing-masing mempunyai potensial yang berbeda. Gaya elektrostatis ini dapat menimbulkan torsi penyimpangan. Biasanya alat ukur ini digunakan sebagai alat ukur tegangan bolak-balik dan tegangan searah. Untuk beda potensial yang cukup besar, maka gaya elektrostatis yang dihasilkan kecil, sehingga alat ukur ini biasanya dikhususkan untuk tegangan yang tingi.
Alat ukur induksi
Alat ukur induksi hanya dipergunakan pada pengukuran listrik bolak-balik serta dapat digunakan sebagai Ammeter, Voltmeter ataupun Wattmeter serta Energi meter (Kwh-meter). Torsi penyimpang pada alat ukur induksi dihasilkan oleh reaksi antara fluks magnet bolak-balik.
Prinsip kerja alat ukur induksi ini dipengaruhi adannya torsi yang terjadi karena adanya reaksi antara fluks magnetis yang magnetudenya tergantung padaarus atau tegangan yang diukur serta tergantung pada arus eddy atau arus putar yang terinduksi pada piringan atau silinder metal oleh fluks magnet yang lain.
Gambar 7. Alat Ukur Induksi
Alat ukur thermocouple,
Pada dasarnya Termokopel hanya terdiri dari dua kawat logam konduktor yang berbeda jenis dan digabungkan ujungnya. Satu jenis logam konduktor yang terdapat pada Termokopel akan berfungsi sebagai referensi dengan suhu konstan (tetap) sedangkan yang satunya lagi sebagai logam konduktor yang mendeteksi suhu panas.
Gambar 8. Alat Ukur Thermocouple
g. Klasifikasi alat ukur
Menurut kecermatannya alat ukur dibedakan menjadi tiga golongan : Alat ukur dengan tingkat ketelitian tinggi (presisi)
Alat ukur dengan tingkat ketelitian rendah
Alat ukur dengan tingkat ketelitian menengah
Kelas Kesalahan ygdiizinkan (%) Penggunaan Keterangan
0,1 ± 0,1 Laboratorium Presisi
0,2 ± 0,2 Laboratorium Presisi
0,5 ± 0,5 Laboratorium Menengah
1,5 ± 1,5 Industri Menengah
2,0 ± 2,0 Industri Menengah
2,5 ± 2,5 Industri Menengah
3,0 ± 3,0 Hanya untuk cek Rendah
5,0 ± 5,0 Hanya untuk cek Rendah
Tabel 3. Klasifikasi Alat Ukur
h. Menurut tegangan pengujiannya :
Lambang Pada Alat Ukur Keterangan
Tegangan uji 2 kv
Tegangan uji 3 kv
Tegangan uji 4 kv
2 Alat ukur dengan tegangan
pengujian 2 kV
Tegangan uji 2 kv
Tegangan uji 3 kv
Tegangan uji 4 kv
3 Alat ukur dengan tegangan
pengujian 3 kV
Tegangan uji 2 kv
Tegangan uji 3 kv
4
Tegangan uji 4 kv
Alat ukur dengan tegangan pengujian 4 kV
Tabel 4. Alat Ukur Menurut Tegangan Pengujiannya
i. Menurut posisi pengoperasian :
Lambang Pada Alat Ukur Keterangan
Dipasang untuk posisi mendatar .
Di pasang dengan posisi tegak.
Di pasang dengan posisi miring 60
oPengoperasian alat dipasang pada posisi mendatar
Dipasang untuk posisi mendatar .
Di pasang dengan posisi tegak.
Di pasang dengan posisi miring 60
o Pengoperasian alat dipasang padaposisi tegak
Dipasang untuk posisi mendatar .
Di pasang dengan posisi tegak.
60o
Di pasang dengan posisi miring 60
oPengoperasian alat dipasang pada posisi miring 600
2.2. Penggunaan Alat Ukur Menurut Pengawatannya a. Amperemeter
Alat ukur ini digunakan untuk mengetahui besarnya arus / aliran listrik baik berupa :
Arus listrik yang diproduksi mesin pembangkit ataupun
Arus listrik yang di distribusikan ke jaringan distribusi, dan lainnya
Amperemeter harus dihubungkan seri dengan rangkaian yang akan diukur karena mempunyai tahanan dalam ( RA ) yang kecil. Apabila amperemeter dihubungkan paralel akan terjadi dua aliran (I1 dan I2), maka pengukuran tidak benar (salah) dan akan merusak amperemeter karena dihubung singkat dengan baterai/tegangan sumber alat ukur tersebut.
Gambar 9. Penyambungan Pada Alat Ukur Amperemeter b. Volt meter
Alat ukur ini digunakan untuk mengetahui besarnya tegangan listrik baik berupa :
Tegangan listrik yang diproduksi mesin pembangkit ataupun
Tegangan listrik yang di distribusikan ke jaringan distribusi, dan lainnya
Tahanan voltmeter harus besar, agar tidak mempengaruhi sistem pada saat digunakan, juga agar daya yang hilang pada voltmeter itu kecil, dengan persamaan :
P
Losses
=
E
2
R
V
Voltmeter harus dihubungkan paralel dengan rangkaian yang akan diukur karena mempunyai tahanan dalam ( RA ) yang besar.
Gambar 10. Rangkaian dalam Voltmeter
~
V
Psumber
daya beban
Gambar 11. Penyambungan Pada Alat Ukur Voltmeter
c. Watt meter
Alat ukur ini untuk mengetahui besarnya daya nyata (daya aktif). Pada watt
meter terdapat spoel/belitan arus dan spoel / belitan tegangan, sehingga cara
penyambungan watt pada umumnya merupakan kombinasi cara penyambungan
volt meter dan ampere meter sebagaimana pada gambar dibawah ini :
Jenis lain dari watt meter berdasarkan besarannya adalah :
KW – meter (kilo watt meter)
MW – meter (mega watt meter)
Alat ukur ini untuk mengetahui besarnya daya nyata (daya aktif). Pada watt
meter terdapat spoel/belitan arus dan spoel / belitan tegangan, sehingga cara
penyambungan watt pada umumnya merupakan kombinasi cara penyambungan
volt meter dan ampere meter sebagaimana pada gambar dibawah ini :
Jenis lain dari watt meter berdasarkan besarannya adalah :
KW – meter (kilo watt meter)
MW – meter (mega watt meter)
Gambar 12. Penyambungan Pada Alat Ukur Wattmeter
Jenis lain dari watt meter adalah : KW-meter ( kilo watt meter )
MW-meter ( mega watt meter )
Alat untuk mengukur daya pada beban atau pada rangkaian daya itu adalah
nilai-nilai rata-rata dari perkalian e. i , yaitu nilai sesaat dari tegangan dan arus
pada beban atau rangkaian tersebut
Alat untuk mengukur daya pada beban atau pada rangkaian daya itu adalah nilai-nilai rata-rata dari perkalian e.i, yaitu nilai sesaat dari tegangan dan arus pada beban atau rangkaian tersebut.
Rangkaian potensial wattmeter disebut bersifat resistif, sehingga arus dan tegangan dari rangkaian tersebut iv satu fase dengan e Karena Zv = Rv.
Wattmeter berdasarkan pada asas instrument elektrodinamik.
TORSI pada alat ini
.
.
i
1.
i
2Gambar 14. Wattmeter berdasarkan azas instrumen elektrodinamik
d. KWH-meter
Kwh meter digunakan untuk mengukur energi arus bolak balik , merupakan alat ukur yang sangat penting untuk kwh yang diproduksi, disalurkan ataupun Kwh yang dipakai konsumen-konsumen listrik
KWH meter dugunakan untuk mengukur energi listrik yang menentukan besar kecilnya rekening listrik pemakai. Mengingat sangat pentingnya arti kwh meter, baik bagi PLN maupun pemakai maka perlu diperhatikan benar-benar cara penyambungannya.
KWH meter memiliki tiga buah kumparan, yang terdiri dari satu buah kumparan tegangan dengan koil berdiameter tipis, dan dua buah kumparan tegangan dengan koil berdiameter tebal. Selain itu dalam sebuah KWH meter juga terdapat magnet permanen yang berfungsi untuk menetralkan alumunium dari induksi medan magnet.
Cara kerja KWH Meter yaitu, arus beban pada I menghasilkan fluks bolak balik Φc, yang kemudian melewati piringan aluminium dan menginduksinya. Akibatnya timbul tegangan dan eddy current. Selain itu kumparan tegangan Bp juga mengasilkan fluks bolak balik Φp yang melintas arus If, sehingga piringan mendapatkan gaya, dan resultan dari torsi membuat piringan tersebut menjadi berputar.
Torsi putaran sebanding dengan fluks Φp serta arus IF dan harga cosinus dari sudut diantaranya. Akibat Φp dan IF sebanding dengan tegangan E serta arus beban I, maka torsi motor sebanding dengan EI cos θ, yakni daya aktif yang diberikan menuju ke beban. Oleh sebab itu kecepatan putaran piringan sebanding dengan daya aktif yang digunakan.
Gambar 15.
Gambar 16. Diagram Pengawatan KWH Meter 3 Fasa
Gambar 18. Diagram Pengawatan Kwhmeter 1 Fasa untuk Menentukan Pembatas ( Zekring )
Gambar 19.
Cosphimeter adalah alat yang digunakan untuk mengetahui besarnya faktor kerja (power factor) yang merupakan beda fase antara tegangan dan arus. Dalam pengertian sehari-hari disebut pengukur Cosinus phi (ϕ). Tujuan pengukuran Cos ϕ atau pengukur nilai cosinus sudut phasa adalah memberikan penunjukan secara langsung dari selisih phasa yang timbul antara arus dan tegangan.
Pengukuran Cos Phi berdasarkan pada dasar-dasar gerak listrik dapat dianggap sebagai Pengukuran kumparan silang. Kumparan didalamnya terdiri dari kumparan arus dan kumparan tegangan, prinsip seperti pengukur Watt. Dalam proses pengukuran Cos Phi , prinsip pengukuran bukanlah dituntut hasil yang persis. Menurut petunjuk-petunjuk dari pembuat atau yang memproduksi alat ukur, kesalahan yang diizinkan adalah dua derajat, sudut skala penunjukan.
Cos phi meter banyak digunakan / terpasang pada :
Panel pengukuran mesin pembangkit
Panel gardu hubung
Alat pengujian
Alat penerangan, dll.
Cara penyambungan adalah sama dengan pengukuran watt meter.
Alat ini digunakan untuk mengetahui, besarnya factor kerja (power factor) yang
merupakan beda fase antara tegangan dan arus. Cara penyambungan adalah
tidak berbeda dengan watt meter sebagaiman gambar dibawah ini :
Cos phi meter banyak digunakan dan terpasang pada :
Panel pengukuran mesin pembangkit
Panel gardu hubung gardu induk
Alat pengujian, alat penerangan, dan lain-lain.
Alat ini digunakan untuk mengetahui, besarnya factor kerja (power factor) yang
merupakan beda fase antara tegangan dan arus. Cara penyambungan adalah
tidak berbeda dengan watt meter sebagaiman gambar dibawah ini :
Cos phi meter banyak digunakan dan terpasang pada :
Panel pengukuran mesin pembangkit
Panel gardu hubung gardu induk
Alat pengujian, alat penerangan, dan lain-lain.
Gambar 21. Penyambungan Pada Alat Ukur Cos Phi Meter
f. Frekwensi Meter
Frekwensi meter digunakan untuk mengetahui gelobang sinusoidal arus bolak balik yang merupakan jumlah siklus gelombang sinussoidal perdetik ( cycle / second ).
Frekwensi meter mempunyai peranan cukup penting khususnya dalam mensikronisasikan (memparalelkan) dua unit mesin pembangkit dan stabilnya frekwensi merupakan petunjuk ke stabilan mesin pembangkit.
Alat ukur frekuensi lidah getar prinsip kerjanya berdasarkan resonansi mekanis. Jika sederetan kepingan baja yang tipis membentuk lidah-lidah getar, masing-masing mempunyai frekuensi getar yang berbeda. Lidah-lidah getar dipasang bersama-sama pada sebuah alas fleksibel yang terpasang pada sebuah jangkar elektromagnit. Kumparan elektromagnet diberi energi listrik dari jala-jala arus bolak-balik yang frekuensinya akan ditentukan, maka salah satu dari lidah-lidah getar akan beresonansi dan memberikan defleksi yang besar bila frekuensi getarnya sama dengan frekuensi medan magnet bolak-balik tersebut.
Batang yang frekuensi dasarnya sama dengan frekuensi elektromagnet diberi energi, akan membentuk suatu getaran. Getaran batang ini dapat dilihat pada panel alat ukur berupagetaran batang ditunjukkan melalui jendela. Apabila frekuensi yang diukur berada diantara frekuensi dua batang yang berdekatan, maka kedua batang akan bergetar dan frekuensi jala-jala paling dekat pada batang yang bergetar paling tinggi. Frekuensi langsung terbaca dengan melihat skala pada bagian yang paling banyak bergetar.
Alat ukur frekuensi dengan skala penunjukkan sering dibuat sebagai alat ukur rasio (elektro dinamis). Frekuensi meter elektrodinamis mempunyai dua kumparan tetap. Masing-masing kumparan tetapnya dibuat suatu rangkaian resonansi seri R, L, C. Rangkaian pertama mempunyai frekuensi resonansi dibawah suatu harga frekuensi tertentu dan rangkaian lain beresonansi pada frekuensi di atas frekuensi yang ditetapkan tersebut. Misalnya untuk frekuensi 50 Hz, rangkaian I beresonansi pada frekuensi 40 Hz dan rangkaian II beresonansi pada 60 Hz.
Gambar 21. Penyambungan Pada Alat Ukur Frekwensi Meter
g. Megger
suatu instalasi atau untuk mengetahui apakah penghantar dari suatu instalasi terdapat hubung langsung, apakah antara fasa dengan fasa atau dengan nol atau dengan pembumian.
Biasanya sebelum instalasi listrik dioperasikan, ada tahapan yang harus dipenuhi, yaitu pengujian isolasi. Pada pengujian isolasi inilah MEGA OHM METER atau yang biasa disebut MEGGER digunakan. Pada pengujian isolasi ini dilakukan atas : uji isolasi fasa, uji isolasi fasa-pembumian (jika penghantar netral tidak dihubungkan ke penghantar pembumian), uji isolasi fasa-netral.
Megger digunakan untuk mengukur tahanan isolasi dari alat-alat listrik atau instalasi-instalasi tenaga listrik misalnya : kabel, trafo, OCB, Jaring SUTM dll,.
MEGA OHM METER atau yang biasa disebut MEGGER memiliki kriteria pengukuran sebagai berikut :
Tegangan alat ukur tersebut umumnya dengan tegangan tinggi arus searah yang besarnya berkisar antara 500 volt sampai dengan 10.000 volt.
Tegangan MEGGER dipilih berdasarkan pada tegangan kerja suatu peralatan atau instalasi yang akan diuji.
Gambar 22. Rangkaian Dalam Megger Cara kerjanya :
(a) Penahan isolasi dipasang pada apitan A dan E (b) Tangkai generator D diputar dengan cepat
(c) Saklar P ditekan hingga jarum petunjuk menyimpang kekanan ke angka Nol
(d) Bila kondisi di atas sudah tercapai, saklar P dilepas, sambil memutar terus tangkai generator dg kecepatan yang sama maka jarum akan bergerak kembali dan berhenti pada suatu harga penahan isolasi dengan satuan M.Ohm
Gambar rangkaian dasar megger adalah seperti berikut :
Megger banyak digunakan petugas dalam mengukur tahanan isolasi pada :
Kabel instalasi pada rumah-rumah / bangunan
Kabel tegangan rendah
Kabel tegangan tinggi
Transformator, OCB dan peralatan listrik lainnya
Gambar 23. Rangkaian Dasar Megger
Megger banyak digunakan petugas dalam mengukur tahanan isolasi pada : Kabel instalasi pada rumah-rumah/bangunan,
Kabel tegangan rendah,
Kabel tegangan tinggi,
Transformator,
OCB, dan alat listrik lainnya.
h. Alat Ukur Dengan CT
Alat ukur mempunyai 2 type penunjukan
Pembacaan langsung = alat ukur yg mempunyai batas kuat hantar arus lebih tinggi dari besaran arus yg akan diukur
Gambar 24. Contoh Alat Bantu Yang Perlu Ditambah Alat Bantu
i. Phase Sequence.
Alat ini digunakan untuk mengetahui benar/ tidaknya urutan phase system tegangan listrik 3 phase Ini sangat penting khususnya dalam penyambungan gardu-gardu atau konsumen listrik, karena kesalahan urutan phasa dapat menimbulkan :
Kerusakan pada peralatan / mesin antara lain putaran motor terbalik,
Putaran piringan kWH meter menjadi lambat atau berhenti, dll.
Gambar 25. Phase Sequence j. Alat Ukur Penahan Tanah
Menitik arah aliran I1 di dalam Rx dan aliran I2 di dlm R itu, teranglah bahwa Ex dan Er harus bertengan arahnya.
Gambar 26. Alat Ukur Penahan Tanah
2.3. Batas Ukur Pada Alat-Alat Listrik
Pada alat ukur cermat yang dipakai untuk mengukur bermacam-macam rangkaian, biasanya dilengkapi dengan dua, tiga atau lebih batas ukur. Contoh pada sebuah voltmeter;
Gambar 27. Contoh Batas Alat Ukur Pada Voltmeter Beserta Cara Membacanya
BAB III
3.1. Kesimpulan
1. Pembagian macam-macam alat ukur listrik antara lain yaitu; menurut macam arus, menurut tipe atau jenis, menurut prinsip kerja, menurut sumber tegangan, menurut tegangan pengujiannya, menurut posisi pengoperasian, menurut kecermatan pemakaian, menurut jenis penunjukkan, menurut sifat penggunaan, menurut sistem pengukuran, dan menurut besaran yang diukur.
2. Macam-macam alat ukur dan penggunaannya menurut pengawatannya antara lain yaitu; amperemeter, voltmeter, wattmeter, kwhmeter, cos phi meter, dan frekuensi meter, serta megger.
3. Setiap alat ukur mempunyai batus ukur tertentu, artinya alat ukur tersebut hanya mampu mengukur sampai harga maksimal tertentu dimana jarum petunjuk akan menyimpang penuh sampai pada batas maksimal dari pada skala yang tersedia.
3.2. Latihan Soal dan Pembahasan
Pembagian macam-macam alat ukur listrik antara lain yaitu; menurut macam arus, menurut tipe atau jenis, menurut prinsip kerja, menurut sumber tegangan, menurut tegangan pengujiannya, menurut posisi pengoperasian, menurut kecermatan pemakaian, menurut jenis penunjukkan, menurut sifat penggunaan, menurut sistem pengukuran, dan menurut besaran yang diukur.
2. Sebutkan pengklasifikasian dari alat ukur listrik menurut macam arus!
Arus searah (DC),
Arus bolak-balik (AC), dan
Arus searah dan bolak-balik (DC/AC).
3. Sebutkan pengklasifikasian dari alat ukur listrik menurut tipe atau
4. Sebutkan pengklasifikasian dari alat ukur listrik menurut besaran listrik yang diukur beserta kegunaannya!
Mili amperemeter/mili ammeter, amperemeter/ammeter,
Voltmeter, kilo voltmeter,
Ohm-meter, megger,
Wattmeter, kilo wattmeter,
Watt-hour meter (WH-meter), KWh-meter,
Frekwensi meter,
Power factor (Cosinus-j) meter.
5. Sebutkan pengklasifikasian dari alat ukur listrik menurut tegangan pengujinya!
Alat ukur dengan tegangan penguji 2kV,
Alat ukur dengan tegangan penguji 3kV,
6. Sebutkan pengklasifikasian dari alat ukur listrik menurut sumber tegangannya!
Pengukuran untuk besaran arus searah,
Pengukur untuk besaran arus bolak-balik,
Pengukur untuk besaran arus searah dan bolak-balik,
Pengukur phasa tiga.
7. Sebutkan pengklasifikasian dari alat ukur listrik menurut kecermatan pemakaian beserta penggunannya!
Alat ukur presisi, untuk laboratorium,
Alat ukur praktis/industri/kerja, untuk perusahaan, industri dll,
Alat ukur kasar, untuk penunjuk/indikator.
8. Sebutkan pengklasifikasian alat ukur listrik menurut posisi pengoperasian!
Pengoperasian alat dipasang pada posisi mendatar
Pengoperasian alat dipasang pada posisi tegak
Pengoperasian alat dipasang pada posisi miring 600
9. Sebutkan pengklasifikasian dari alat ukur listrik menurut asas kerja!
Alat ukur kumparan putar/moving coil,
Alat ukur thermocouple/kawat panas,
Alat ukur besi putar/moving iron,
Alat ukur elektrodinamis,
Alat ukur induksi,
Alat ukur elektrostatis,
10. Apa yang dimaksud dengan alat ukur kumparan putar?
Alat ukur kumparan putar adalah alat ukur yang bekerja atas dasar prinsip kumparan listrik yang ditempatkan dalam medan magnet yang berasal dari magnet permanen.
11. Apa yang dimaksud dengan alat ukur thermocouple?
12. Jelaskan prinsip kerja dari alat ukur induksi!
Prinsip kerja alat ukur induksi ini dipengaruhi adannya torsi yang terjadi karena adanya reaksi antara fluks magnetis yang magnitudenya tergantung padaarus atau tegangan yang diukur serta tergantung pada arus eddy atau arus putar yang terinduksi pada piringan atau silinder metal oleh fluks magnet yang lain.
13. Apa yang dimaksud dengan alat ukur elektrodinamis?
Alat ukur elektrodinamis adalah alat ukur kumparan putar, yang medan magnet nya tidak berasal dari magnet permanen melainkan berasal dari kumparan tetap pada alat ukur tersebut.
14. Apa yang dimaksud dengan alat ukur elektrostatis?
Alat ukur elektrostatis adalah alat ukur yang mempergunakan gaya elektrostatis yaitu gaya tarik antara muatan listrik yang didapatkan dari interaksi antara dua buah elektroda yang masing-masing mempunyai potensial yang berbeda. Sebutkan pengklasifikasian dari alat ukur listrik menurut jenis penunjukkan!
15. Sebutkan pengklasifikasian dari alat ukur listrik menurut cara pembacaan!
Alat ukur dengan penunjukkan yang langsung dapat dibaca atau dilihat (pengukuran langsung),
Alat ukur yang hasil akhirnya didapatkan dari beberapa pengukuran langsung (pengukuran tidak langsung),
16. Sebutkan pengklasifikasian dari alat ukur listrik menurut sifat penggunaan!
Papan penghubung/switchbord
Portabel (mudah dibawa kemana-mana/dipindah-pindahkan)
17. Sebutkan macam-macam alat ukur dan penggunaannya menurut pengawatannya!
18. Jelaskan apa kegunaan dari amperemeter!
Amperemeter digunakan untuk mengetahui besarnya arus / aliran listrik baik berupa arus listrik yang diproduksi mesin pembangkit ataupun arus listrik yang di distribusikan ke jaringan distribusi, dan lainnya.
19. Bagaimana cara penyambungan pada amperemeter?
Cara penyambungan dari ampere meter adalah dengan menghubungkan seri dengan sumber daya listrik ( power source ).
20. Jelaskan apa kegunaan dari voltmeter!
Alat ukur ini digunakan untuk mengetahui besarnya tegangan listrik baik berupa tegangan listrik yang diproduksi mesin pembangkit ataupun tegangan listrik yang di distribusikan ke jaringan distribusi, dan lainnya.
21. Bagaimana cara penyambungan pada voltmeter?
Cara penyambungan dari volt meter adalah dengan menghubungkan paralel dengan sumber daya listrik ( power source ).
22. Jelaskan apa yang dimaksud dengan wattmeter!
Alat ukur untuk mengetahui besarnya daya nyata ( daya aktif ).
23. Bagaimana cara penyambungan pada wattmeter?
Pada watt meter terdapat spoel / belitan arus dan spoel / belitan tegangan, sehingga cara penyambungan watt meter pada umumnya merupakan kombinasi cara penyambungan volt meter dan ampere meter.
24. Jelaskan apa kegunaan dari kwhmeter!
KWH meter dugunakan untuk mengukur energi listrik yang menentukan besar kecilnya rekening listrik pemakai.
25. Jelaskan isi komponen dari sebuah kwhmeter!
buah kumparan tegangan dengan koil berdiameter tebal. Selain itu dalam sebuah KWH meter juga terdapat magnet permanen yang berfungsi untuk menetralkan alumunium dari induksi medan magnet.
26. Jelaskan apa yang dimaksud dengan cos phi meter!
Cosphimeter adalah alat yang digunakan untuk mengetahui besarnya faktor kerja (power factor) yang merupakan beda fase antara tegangan dan arus. Dalam pengertian sehari-hari disebut pengukur Cosinus phi (ϕ).
27. Sebutkan tempat-tempat yang biasa dipasangi cos phi meter!
Panel pengukuran mesin pembangkit
Panel gardu hubung
Alat pengujian
Alat penerangan, dll.
28. Jelaskan apa yang dimaksud dengan frekuensi meter!
Frekwensi meter digunakan untuk mengetahui gelobang sinusoidal arus bolak balik yang merupakan jumlah siklus gelombang sinussoidal perdetik ( cycle / second ).
29. Apa yang dimaksud dengan megger?
MEGA OHM METER atau yang biasa disebut MEGGER merupakan salah satu alat ukur yang berfungsi untuk mengukur tahan isolasi dari suatu instalasi atau untuk mengetahui apakah penghantar dari suatu instalasi terdapat hubung langsung, apakah antara fasa dengan fasa atau dengan nol atau dengan pembumian.
30. Apa kegunaan dari phase sequence?
DAFTAR PUSTAKA
http://infokitabersama123.blogspot.co.id/2013/03/alat-ukur-elektrostatis-instrument.html
http://belajarelektronika.net/fungsi-dan-cara-kerja-kwh-meter-pada-instalasi-listrik/
http://ironcheol.blogspot.co.id/2011/12/cosphi-meter.html
http://kusumandarutp.blogspot.co.id/2015/11/alat-ukur-elektrodinamis.html
http://teknikelektronika.com/pengertian-termokopel-thermocouple-dan-prinsip-kerjanya/
http://wuriyaningsih.blogspot.co.id/2014/05/pengenalan-alat-ukur-listrik.html