• Tidak ada hasil yang ditemukan

masa perkembangan dan masa penjajahan (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "masa perkembangan dan masa penjajahan (1)"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

Masa Penjajahan dan Masa Kemerdekaan

Dosen

Dr. Moh Idris Tunru, M.Ag

Penyusun Siti Marma Mopoliu

PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

(2)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Meneliti sejarah bangsa Indonesia tidak akan lepas dari umat islam, baik dari

perjuangan melawan penjajah maupun dalam lapangan pendidikan. Melihat

kenyataan betapa bangsa Indonesia yang mayoritas beragama Islam mencapai

keberhasilan dengan berjuang secara tulus ikhlas mengabdikan diri untuk

kepentingan agamanya disamping mengadakan perlawanan militer.

Perlu diketahui bahwa sejarah pendidikan islam di Indonesia mencakup

fakta-fakta atau kejadian–kejadian yang berhubungan dengan pertumbuhan dan

perkembangan pendidikan islam di Indonesia, baik formal maupun non formal.

Yang dikaji melalui pendekatan metode oleh sebab itu pada setiap disiplin ilmu

jelas membutuhkan pendekatan metode yang bisa memberikan motivasi dan

mengaktualisasikan serta memfungsikan semua kemampuan kejiwaan yang

material, naluriah, dengan ditunjang kemampuan jasmaniah, sehingga benar-benar

akan mendapatkan apa yang telah diharapkan.

B. Rumusan masalah

1. Bagaimana sejarah masa penjajahan diindonesia?

2. Bagaimana pendidikan Islam masa penjajahan belanda dan jepang?

3. Bagaimana masa kemerdekaan diindonesia?

4. Bagaimana Pendidikan Islam Masa Kemerdekaan (Orde Lama, Orde

(3)

BAB II PEMBAHASAN A. Sejarah masa penjajahan di indonesia.

Penjajahan diindonesia sangat lama terjadi sebelum bangsa indonesia bisa

merdeka, bahkan sebelum indonesia dijajah oleh negara belanda ,jepang,

indonesia pernah dijajah oleh bangsa portugis, bukan hanya bangsa portugis yang

menjajah namun juga bangsa eropa lain seperti spanyol, mari kita menenengok

kebelakang bagaimana kejadian penjajahan diindonesia sehinggah salah satu

negara Asia tenggara ini mampu mencapai kemerdekaan.1

1. Masa portugis.

Bangsa portugis adalah bangsa yang pertama kali menguasai malaka,

bangsa Rival spanyol tersebut tiba di selat malaka pada tahun 1509,

dan menguasai malaka pada 10 agustus 1511 yang komplotannya

dipimpin oleh Alfonso de Alburqueque. Bangsa indonesia merasakan

kepahitan dan kesakitan setelah menguasai malaka bangsa portugis

lekas pergi dari madura hingga ternate.2 Bangsa indonesia tidak diam

mereka melakukan bermacam perlawanan terhadap portugis supaya

bisa meraih kemerdekaan namun kemerdekaan indonesia yang mereka

cita-citakan tidak bisa dikabulkan begitu saja tentu harus ada

perlawanan yang keras juga, dan salah satu pahlawan indonesia yang

betasal dari sunda kelapa yang sekarang m enjadi jakarta, namanya

fatahillah. Beliau berhasil membuat bangsa portugis kapok dan harus

(4)

mundur mengambil kembali sunda kelapa, dan beberapa saat

kemudian sunda kelapa diganti nama menjadi jayakarta.

2. Masa Spanyol

Tibanya portugis diindonesia membuat bangsa eropa lain bergerak

menjadi keuntungan. Bangsa portugis sangat memusatkan

perhatiannya di ternate, dan spanyol sangat tertarik untuk bersekutu

dengan Tidore. Kemudian persaingan pun terjadi di daerah Maluku.

Spanyol memilih untuk membangun benteng di Tidore. Pembangunan

benteng membuat persaingan semakin memanas. Dan pada tahun

1527 adanya pertemuran antara kubu ternate dengan bantuan portugis

dan tidore dengan bantuan spanyol. Benteng yang dibangun bangsa

spanyol diambil alih oleh bangsa portugis. Dan pada tahun 1534

spanyol dan portugis menyepakati diadakan perjanjian saragosa,

diadakannya perjanjian saragosa karena kedua belah pihak menyadari

kerugian yang ditibukan sangat banyak akibat persaingan itu. Isi

perjanjian itu antara lain : 1.maluku menjadi daerah portugis untuk

berkegiatan, 2.spanyol harus meninggalkan portugis dan memusatkan

diri di Filipina. Akibat perjanjian ini portugis berambisi penuh untuk

menguasai kebijakan penuh dimaluku dan melakukan monopoli

perdagangan. Dan karena itu raja ternate menantang penuh kebijakan

bangsa rival spanyol tersebut.

3. Masa Belanda

Portugis mengakhirkan penjajahan di indonesia tahun 1602 setelah

bangsa Belanda masuk ke Indonesia.3 Di bawah kepemimpinan

Cornelius de Houtman Belanda berhasil masuk ke Indonesia melalui

Banten. Bangsa belanda berkeinginan untuk merampas dan menguasai

pasar rempah-rempah di indonesia dengan mendirikan VOC

(Verenigde Oostindische Compagnie) yang bertempat di Banten tahun

1602. Karena pada waktu itu pasar di Banten sadang mengalami

persaingan perdagangan Inggris dan Tionghoa, dan karen sebab itu

(5)

VOC pun dipindahkan ke Sulawesi Selatan. Di Sulawesi Selatan pula

VOC dilawan oleh Sultan Hasanddin. Beberapa kali berpindah tempat

kemudian VOC mendapatkan tempat di Yogyakarta.4 Di kota Jendral

Sudirman tersebut, VOC berjanji bahwa Belanda mengakui

mangkubumi sebagai Sultan Hamengkubuwono dan pihak VOC

jugamenandatanganinya.

Akibat perjanjian tersebut kerajaan Mataram menjadi kasunan

Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta. Dan pada tanggal 1 Januari

1800 VOC dibubarkan setelah Belanda kalah dari Perancis.

Setelah itu penjajahan Belanda terus dilakukan dan sangat sadis, dan

pada waktu itu pihak Belanda memilih gubernur untuk jendral

Hindia Belanda yaitu Daendels. Pada masa pemerintahan Deandels,

rakyat Indonesia untuk membuat jalan raya. Tetapi masa

pemerintahannya tidak berlangsung lama dan akhirnya Deandels

digantikan dengan Johannes van den Bosch. Ia melakukan sistem

tanam paksa (cultur stelsel). Dalam sistem ini setiap desa ahrus

memberikan sebagian tanahnya untuk ditanami komiditi ekspor

khususnya tebu, kopi dan nila. Hasil tanaman akan dijual ke

pemerintah kolonial.5

4. Masa Jepang

Pada akhirnya, setelah 350 tahun Kolonial Belanda menguasai

Indonesia, Belanda akhirnya menyerah tanpa syarat terhadap Jepang

melalui perjanjian Kalijati pada tanggal 8 maret 1942. Masa

kependudukan Jepang dimulai pada tahun 1942 dan berakhir pada

tanggal 17 Agustus 1945. Pada masa penjajahan negeri sakura

tersebut, mereka membentuk beberapa organisasi diantaranya PETA

(Pembela Tanah Air), Heiho (pasukan indonesia buatan Jepang), dan

Jawa Hokokai (pengganti Putera). Awalnya, kedatangan mereka

(6)

disambut gembira oleh bangsa indonesia.6 Tetapi kenyataannya,

mereka tidak jauh beda dengan negara penjajah lain, Jepang adalah

negara terkuat pada saat PERANG DUNIA 2 seperti Jerman dan

Italia. Jepang juga negara imperialis baru oleh sebab itu mereka

membutuhkan bahan-bahan mentah untuk kebutuhan industrinya dan

pasar untuk barang-barang industrinya. Oleh karena itu jelas tujuan

bangsa Jepang ke indonesia itu jelas untuk mendapatkan

rempah-rempah dan menanamkekuasaan di tanah air. Bangasa Jepang pernah

bersemboyan mereka mengatakan Indonesia merupakan saudara tua

tetapi semboyan itu hanya lah ucapan dan kedustaan mereka. Jepang

menjajah indonesia 2 tahun namun bangsa indonesia lebih menderita

dengan perilaku bejad dari bangsa Jepang.

B. Pendidikan Islam Masa Penjajahan Belanda

Pendidikan agama islam yang telah ada dipondok pesantren, masjid,

musholah, atau yang lainnya tidak membantu pemerintah belanda menjadi acuan

pada waktu itu.7 Dengan begitu mereka terapkan berbagai peraturan dan kebijakan

diantaranya:

a. Pada tahun 1882 pemeritah belanda membentuk suatu badan

khusus pendidikan islam yang mereka sebut priesterraden. Dari

nasihat badan inilah pada tahun 1902 pemerinatah belanda

mengeluarkan peraturan baru yang isinya bahwa orang yang

memberikn pengajaran atau pengajian agama islam harus terlebih

dahulu meminta izin kepda pemerintah belanda.

b. Tahun 1925 keluar lagi peraturan yang lebih ketat terhadap

pendidikan agama islam yaitu bahwa tidak semua orang (kiai)

boleh memberikan pelajaran mengaji terkecuali telah mendapat

semacam rekomendasi atau persetujuan pemerintah belanda.8

6 Suhardja Endang, UUD RI’45 dalam hubungannya dengan moral pancasila, (Bandung : ghalia indonesia, 1984), H29. 7 Yunus muhammad, sejarah pendidikan islam diindonesia, (Jakarta : Hidakarya, 1985), H5.

(7)

c. Kemudian pada tahun 1932 keluar lagi peraturan yang isinya

berupa kewenangan untuk memberantas dan menutup madrasah

dan sekolah yang tidak ada izinya atau memberikan pelajaran yang

tidak disukai oleh pemerintah belanda yang disebut ordonasi

sekolah liar (wilde school ordonantie).

d. Tidak dapat dipungkiri bahwa pendidikan model barat membawa

arti positif bagi perkembangan pendidkan islam dan kemajuan

masyarakat terjajah.

Orang-orang pribumi yang belajar disekolah-sekolah belanda menjadi

mengenal sistem kelas, pemakaian meja dan bangku, metode belajr mengajar

modern, dan ilmu pengetahuan. Selain itu mereka juga mengenal surat kabar atau

majalah yang sangat bermanfaat untuk mengikuti perkembangan zaman.

Akhirnya dapat melahirkan muslim yang memiliki pola pikir dan wawasan

rasional. Pandangan rasionallah yang menjadi salah satu pendorong untuk

mengadakan pembaharuan diberbagai bidang, diantarnya adalah perubahan

dibidang kegamaan.9

C. Masa kemerdekaan diindonesia.

Pada hari Jumat tanggal 17 Agustus 1945 tepat pukul 10.00 WIB di

Pegangsaan Timur No.56 Jakarta dibacakan teks Proklamasi Kemerdekaan

Indonesia oleh Ir. Soekarno didampingi Drs. Moh. Hatta dan dilanjutkan dengan

pengibaran bendera merah putih oleh S. Suhud dan Cudanco Latief

Hendradiningrat dan diiringi dengan nyanyian lagu Indonesia Raya dan diteruskan

oleh sambutan Walikota Suwiryo dan Dr. Mawardi. Setelah upacara selesai

masing-masing meninggalkan tempat. Proklamasi berlangsung secara sederhana,

namun penuh khidmat dan dihadiri oleh ±1.000 orang terdiri dari para pemimpin

bangsa, kelompok pemuda para pejuang dan rakyat yang mengetahui peristiwa

tersebut.

Pernyataan proklamasi memiliki arti yang sangat penting bagi bangsa

Indonesia. Proklamasi merupakan titik puncak perjuangan pergerakan

kemerdekaan, lepas dari belenggu penjajahan asing dan lainnya Negara Kesatuan

(8)

Republik Indonesia.10 Dengan proklamasi, bangsa Indonesia dapat menentukan

hidupnya sendiri sesuai dengan harkat dan martabat, serta sendi-sendi kehidupan

bangsa Indonesia. Dengan demikian proklamasi membawa perubahan yang besar

dalam kehidupan bangsa Indonesia.

D. Pendidikan Pada Masa Kemerdekaan (Orde Lama).

Penyelenggaraan pendidikan agama mendapat perhatikan serius dari

pemerintah setelah Indonesia merdeka, baik di sekolah negeri maupun swasta.

Usaha untuk itu dimulai dengan memberikan bantuan terhadap lembaga

tersebut sebagaimana yang dianjurkan oleh Badan Pekerja Komite Nasional

Pusat (BPKNP) tanggal 27 Desember 1945, yang menyebutkan bahwa :

Madrasah dan pesantren pada hakekatnya adalah satu alat dan sumber

pendidian dan pencerdasan rakyat jelata yang sudah berurat berakar dalam

masyarakat Indonesia umumnya, hendaklah pula mendapat perhatian dan

bantuan nyata berupa tuntunan dan bantuan dari pemerintah.11

Kenyataan ini timbul karena kesadaran umat Islam yang dalam, setelah

sekian lama mereka terpuruk di bawah kekuasaan penjajah.Sebab pada zaman

penjajahan Belanda pintu masuk pendidikan modern bagi umat Islam terbuka

secara sangat sempit. Dalam hal ini minimal ada dua hal yang menjadi

penyebabnya, yaitu :

1) Sikap dan kebijaksanaan pemerintah kolonial yang amat diskriminatif

terhadap kaum muslimin.

2) Politik non kooperatif para ulama’ terhadap Belanda yang

memfatwakan bahwa ikut serta dlam budaya Belanda, termasuk

pendidikan modernnya adalah suatu bentuk penyelewengan agama.

Setelah merdeka, pendidikan islam mendapat kedudukan yang sangat penting

dalam sistem pendidikan nasional.12 Di Sumatra, Mahmud Yunus sebagai

pemeriksa agama pada kantor pengajaran mengusulkan kepada kepala pengajaran

agar pendidikan agama disekolah-sekolah pemerintah ditetapkan dengan resmi

10 Prof. Dr. Sunanto Musyrifa, sejarah peradaban islam indonesia, (Jakarta : raja grafindo persada, 2005) H21. 11 Noer delier, administrasi islam diindoneisa, (jakrta : rajawali, 1984), H17

(9)

dan guru-gurunya digaji seperti guru umum dan usul pun diterima. Selain itu

pendidikan agama disekolah juga mendapat tempat yang teratur, seksama, dan

penuh perhatian. Untuk itu dibentuk Departemen Agama pada tanggal 13

Desember 1946 yang bertugas mengurusi penyelenggaraan pendidikan agama

disekolah umum dan madrasah serta pesantren-pesantren.

E. Pendidikan Pada Masa Kemerdekaan (Orde Baru)

Pemerintahan memandang bahwa agama mempunyai kedudukan dan peranan

sangat penting dan strategis.13 Peran utama agama sebagai landasan spiritual,

moral dan etika dalam pembangunan nasional, agama juga berpengaruh untuk

membersihkan jiwa manusia dan kemakmuran rakyat, Agama sebagai sistem nilai

seharusnya dipahami dan diamalkan oleh setiap individu, warga dan masyarakat

hingga akhirnya dapat menjiwai kehidupan bangsa dan negara.

Prof. Ludjito menyebutkan permasalahan yang terjadi dalam Pendidikan

Agama Islam walaupun dari sistem pendidikan nasional cukup kuat, namun dalam

pelaksanaannya masih jauh dari yang diharapkan.14 Hal ini karena dipengaruhi

beberapa faktor, yaitu :

1) Kurangnya jumlah pelajaran agama di sekolah.

2) Metodologi pendidikan agama kurang tepat, Lebih menitik beratkan pada

aspek kognitif daripada aspek afektif.

3) Adanya dikotomi pendidikan, meterogenitas pengetahuan dan

penghayatan peserta didik.

4) Perhatian dan kepedulian pemimpin sekolah dan guru terhadap pendidikan

agama kurang.

5) Kemampuan guru agama untuk menghubungkan dengan kehidupan

kurang.

6) Kurangnya penanaman nilai-nilai, tata krama dalam Pendidikan Agama

Islam.

(10)

Apabila kita berbicara mengenai pendidikan Islam maka kita akan

membicarakan mengenai pesantren dan madrasah. Menurut para pakar

pendidikan Islam bentuk pendidikan yang indigenous adalah pesantren yang

telah hidup dan berada di dalam budaya Indonesia sejak zaman prasejarah

yang kemudian dilanjutkan pada masa Hindu-Budha dan diteruskan pada

masa kebudayaan Islam.15 Madrasah adalah bentuk pendidikan klasikal yang

masuk ke Indonesia sejalan dengan arus modernisasi Islam.Pesantren yang

mempunyai pengertian archaic, juga mempunyai konotasi kemasyarakatan,

bahkan suatu kesatuan ekonomis dan mungkin pula politik selain daripada

suatu masyarakat pendidikan dengan nuansa agama. Madrasah juga lebih

berkonotasi kepada cara penyampaian ilmu maupun agama secara klasikal dan

lebih modern. Namun keduanya mempunyai kesamaan yaitu telah tumbuh dan

dimiliki oleh masyarakat sekitar terutama di daerah pedesaan karena pengaruh

historis.Oleh sebab itu pendidikan pesantren dan madrasah cenderung bersifat

tradisional dan ortodoks sungguh pun tidak selalu benar sebagaimana yang

kita lihat di dalam perkembangan pesantren modern seperti Pesantren

Tebuireng.

Pesantren dan madrasah adalah milik kebudayaan Indonesia. Dan oleh

karena pendidikan adalah sebenarnya merupakan gagasan kebudayaan, maka

mendidik berarti pula menggagas kebudayaan masa depan. Di sinilah letaknya

arti pesantren di dalam membangun kebudayaan masa depan. Seperti Malik

Fadjar mengatakan gelombang peradaban masa depan merupakan satu

kesatuand ari gejolak magma cultural dari dalam dan kekuatan globalisasi

yang menerjang dari luar. Kehidupan pesantren masa depan tidak terlepas dari

kedua gelombang peradaban ini. pendidikan pesantren akan survise dan

menjadi pendidikan alternatif dari masyarakat Indonesia apabila dia peka

terhadap gelombang peradaban tersebut.

(11)

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan

Penjajahan diindonesia sangat lama terjadi sebelum bangsa indonesia bisa

merdeka, bahkan sebelum indonesia dijajah oleh negara belanda ,jepang,

indonesia pernah dijajah oleh bangsa portugis, bukan hanya bangsa portugis yang

menjajah namun juga bangsa eropa lain seperti spanyol, mari kita menenengok

kebelakang bagaimana kejadian penjajahan diindonesia sehinggah salah satu

negara Asia tenggara ini mampu mencapai kemerdekaan.

Pendidikan agama islam yang telah ada dipondok pesantren, masjid,

musholah, atau yang lainnya tidak membantu pemerintah belanda menjadi acuan

pada waktu itu. Orang-orang pribumi yang belajar disekolah-sekolah belanda

menjadi mengenal sistem kelas, pemakaian meja dan bangku, metode belajr

mengajar modern, dan ilmu pengetahuan.

Pada hari Jumat tanggal 17 Agustus 1945 tepat pukul 10.00 WIB di

Pegangsaan Timur No.56 Jakarta dibacakan teks Proklamasi Kemerdekaan

Indonesia oleh Ir. Soekarno didampingi Drs. Moh. Hatta dan dilanjutkan dengan

pengibaran bendera merah putih oleh S. Suhud dan Cudanco Latief

Hendradiningrat dan diiringi dengan nyanyian lagu Indonesia Raya dan diteruskan

oleh sambutan Walikota Suwiryo dan Dr. Mawardi.

Penyelenggaraan pendidikan agama mendapat perhatikan serius dari

pemerintah setelah Indonesia merdeka, baik di sekolah negeri maupun swasta.

Usaha untuk itu dimulai dengan memberikan bantuan terhadap lembaga

tersebut sebagaimana yang dianjurkan oleh Badan Pekerja Komite Nasional

(12)

Pemerintahan memandang bahwa agama mempunyai kedudukan dan peranan

sangat penting dan strategis. Peran utama agama sebagai landasan spiritual, moral

dan etika dalam pembangunan nasional, agama juga berpengaruh untuk

membersihkan jiwa manusia dan kemakmuran rakyat.

DAFTAR PUSTAKA

H.A Abdullah dan Abdullah ally, sejarah pendidikan islam diindonesia,

(Bandung : pustaka setia 1998), H20.

Hasbullah, sejarah pendidikan islam diindonesia, (Jakarta : Raja grafindo persada, 2001), H19.

Hasbullah, Sejarah pendidikan islam diindonesia, (Jakarta : Raja grafindo

persada, 2001), H9.

A.Timur Djaelani, peningkatan mutu pendidikan dan pembangunan

perguruan agama, (Jakarta : dermaga, 1980), H20.

H.A Mustafa dan Abdullah ally, sejarah pendidikan islam indonesia,

(Bandung : Pustaka setia, 1998), H15.

Suhardja Endang, UUD RI’45 dalam hubungannya dengan moral

pancasila, (Bandung : ghalia indonesia, 1984), H29.

Yunus muhammad, sejarah pendidikan islam diindonesia, (Jakarta :

Hidakarya, 1985), H5.

Zuhairin, sejarah pendidikan islam, (jakarta : 1995), H23.

Saidi ridwan, pemuda islam dalam dinamika politik bangsa 1925-1984,

(Jakarta :rajawali, 1984),H18.

Prof. Dr. Sunanto Musyrifa, sejarah peradaban islam indonesia, (Jakarta :

raja grafindo persada, 2005) H21.

Noer delier, administrasi islam diindoneisa, (jakrta : rajawali, 1984), H17

Karel A. Streenbink, pesantren madrasah sekolah, (jakarta : pustaka

LP3ES, 1994), H10

Nata abudin, tokoh-tokoh pembaharuan islam diindonesia, (jakarta : raja

grafindo persada, 2005) H21.

Said muhammad dan Affan judiman, mendidik dari zaman kezaman,

(Bandung : jemars, 1987) H12.

Referensi

Dokumen terkait

Mengenai pengaturan pornografi di Indonesia, sudah ada tiga payung hukum yang bisa menjadi rujukan untuk perkara tindak pidana pornografi, yang pertama ialah

DIBTHKAN SGR Bag. Pola Potong & Fin- ishing, Pengalaman Butik. Dtg langsung ke Asem Baris Raya No.. mall Matahari Serpong, mall Season City, mall Thamrin City hub.

informasi akuntansi penjualan dan siklus pendapatan serta kesimpulan atas kegunaan sistem baru yang akan diusulkan dalam mengatasi permasalahan yang ada

Salah satu permasalahan yang di hadapi oleh Satuan polisi lalu lintas (Satlantas) Polres Rembang sebagai penegak hukum yang terlibat langsung di lapangan adalah meningkatnya

Paling tidak ada 5 metode takhrij dalam arti penulusuran hadits dari sumber buku hadits yaitu takhrij dengan kata (bi al-lafdzi), Takhrij dengan tema (bi al- maudhui),

Pengaturan terhadap anak penyandang cacat disebutkan pada Pasal 70 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak yaitu Perlindungan khusus bagi anak

mengingat sebelum masuk SMAN 6 pada umumnya sudah bersekolah di sekolah-sekolah negeri yang menerapkan kebijakan tersebut, bahkan banyak pula yang mengakui sejak kelas 3 SD. 44

orang Arab, meskipun ia sudah bercampur darah dengan orang India dan berbahasa India. Tidak bias dipungkiri bahwa orang pertama yang datang dari India sebelum Abad XVI adalah