• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Pend Pancasila Revisi Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Makalah Pend Pancasila Revisi Indonesia"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PANCASILA DALAM HAL

ESTIMOLOGIS, YURIDIS, SOSIOLOGIS, DAN FILSAFAT

(2)

BAB I PENDAHULUAN

Melihat perkembangan masyarakat Indonesia saat ini ternyata dalam menghadapi era globalisasi yang penuh dengan tantangan dan kemungkinan yang bisa terjadi seakan-akan masyarakat Indonesia terlupa akan jati diri dan falsafah negara Indonesia yang sebenarnya. Mereka hanya berpacu dengan waktu untuk memenuhi kebutuhan hidup dan penyesuaian terhadap apa yang masuk dari luar tanpa adanya sikap untuk menyaring pengaruh yang sesuai dengan pancasila dan yang tidak sesuai dengan pancasila.

Pancasila adalah jiwa seluruh rakyat Indonesia, yang memberi kekuatan hidup kepada bangsa Indonesia serta membimbingnya dalam mengejar kehidupan lahir batin yang makin baik .Penyerapan pengaruh utamanya dari luar dapat memberikan pergeseran kehidupan masyarakat sehingga memungkinkan adanya rasa untuk jauh dari kehidupan yang sesuai dengan pancasila. Selain dari hati, perlu kita ketahui bahwa Pancasila bukan hanya sebagai filter namun lebih dari itu. Pancasila sebagai falsafah bangsa Indonesia merupakan karya besar bangsa Indonesia serta merupakan lambang ideologi bangsa Indonesia yang setingkat dengan ideologi besar di dunia lainnya.

Perlu diusahakan secara nyata dan terus menerus penghayatan dan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya oleh setiap warga negara Indonesia, setiap penyelenggara negara serta setiap lembaga kenegaraan dan lembaga kemasyarakatan, baik di pusat maupun di daerah

(3)

BAB II PEMBAHASAN

A. Pancasila Secara Estimologis

Pancasila secara bahasa berasal dari bahasa sangsekerta, terdiri dari 2 kata yakni Panca dan sila. Panca berarti lima, sila berarti unsur. Hal ini bermaksud bahwa di dalam Pancasila terdapat 5 unsur/butir yang mempunyai arti dan maksud tersendiri.

Namun ada pula yang mengartikan bahwa kata Pancasila sendiri diambil dari istilah dalam agama Budha, berasal dari kata Pancasyiila. Dalam ajaran Budha terdapat ajaran moral untuk mencapai nirwana dengan melalui samadhi dan setiap golongan mempunyai kewajiban moral yang berbeda. Ajaran moral tersebut adalah Dasasyiila, Saptasyiila, Pancasyiila. Pancasyiila menurut Budha merupakan lima aturan (five moral principle) yang harus ditaati, meliputi larangan membunuh, mencuri, berzina, berdusta dan larangan minum-minuman keras. Dan kalau di jawa mungkin lebih familiar dengan istilah mo limo.

B. Pancasila Secara Yuridis

Pancasila yuridis kenegaraan meliputi pembahasan Pancasila dalam kedudukannya sebagai dasar negara Republik Indonesia, sehingga meliputi pembahasan bidang yuridis dan ketatanegaraan. Realisasi Pancasila dalam aspek penyelenggaraan negara secara resmi baik yang menyangkut norma hukum maupun norma moral dalam kaitannya dengan segala aspek penyelenggaraan negara.

(4)

bidang filsafat Pancasila, yaitu membahas sila-sila Pancasila sampai inti sarinya, makna yang terdalam atau membahas sila-sila Pancasila sampai tingkat hakikatnya.

Setiap negara di dunia ini mempunyai dasar negara yang dijadikan landasan dalam menyelenggarakan pemerintah negara. Seperti Indonesia, Pancasila dijadikan sebagai dasar negara atau ideologi negara untuk mengatur penyelenggaraan negara. Hal tersebut sesuai dengan bunyi pembukaan UUD 1945 alenia ke-4.

Dengan demikian kedudukan pancasila sebagai dasar negara tersirat secara yuridis konstitusional dalam pembukaan UUD 1945, yang merupakan cita – cita hukum dan norma hukum yang menguasai hukum dasar negara RI dan dituangkan dalam pasal – pasal UUD 1945 dan diatur dalam peraturan perundangan.

Selain bersifat yuridis konstitusional, pancasila juga bersifat yuridis ketata negaraan yang artinya pancasila sebagai dasar negara, pada hakikatnya adalah sebagai sumber dari segala sumber hukum. Artinya segala peraturan perundangan secara material harus berdasar dan bersumber pada pancasila. Apabila ada peraturan (termasuk di dalamnya UUD 1945) yang bertentangan dengan nilai – nilai luhur pancasila, maka sudah sepatutnya peraturan tersebut dicabut.

C. Pancasila Secara Sosilogi

Pancasila berkembang di dalam masyarakat sebagai sebuah teman, pedoman, dan pegangan hidup yang bisa dibawa ke mana-mana. Pada dasarnya Pancasila adalah gambaran bangsa Indonesia itu sendiri, oleh karena dengan mudahnya bangsa Indonesia menerima Pancasila. Walaupun pada awal pembuatannya terdapat sedikit intrik dan konflik, namun secara pelan namun pasti, Pancasila mendapatkan tempatnya di hati masyarakat Indonesia.

(5)

mampu menjaga nilai – nilai tersebut. Untuk dapat hal tersebut maka perlu adanya berbagai upaya yang didukung oleh seluruh masyarakat Indonesia.

Upaya–upaya tersebut antara lain : Ideologi secara praktis diartikan sebagai system dasar seseorang tentang nilai nilai dan tujuan -tujuan serta sarana - sarana pokok untuk mencapainya. Jika diterapkan oleh Negara maka ideologi diartikan sebagai kesatuan gagasan - gagasan dasar yang disusun secara sistematis dan dianggap menyeluruh tentang manusia dan kehidupannya, baik sebagai individu, sosial, maupun dalam kehidupan bernegara.

D. Pancasila Secara Filsafat

Pancasila di sini mempunyai filsafat yang sangat dalam. Belum ada sumber resmi yang menjelaskan secara detail dan gamblang mengenai filsafat pancasila. Di sini kami mempunyai analisis tersendiri dengan tetap mengacu pada sumber-sumber yang telah dibaca dan dipelajari.

Pancasila terdiri dari 5 butir, yang mana dalam urutan silanya tidaklah sebuah kebetulan belaka. Menurut analisa kami Pancasila dibuat dari dan untuk budaya Indonesia. Pencetus Pancasila ini (Presiden pertama Indonesia) telah memperhitungkan secara matang dengan pendalaman yang sangat. Pancasila ini dibuat sebagai penyatu bangsa yang mana bisa dilihat dari sila-silanya. Bisa kita perhatikan dari sila pertama yang berbunyi “Ketuhanan yang maha Esa” yang mana apapun ras dan budayanya, bangsa Indonesia adalah bangsa yang beragama dan taat pada agamanya masing-masing. Yang kedua yakni “Kemanusiaan yang adil dan beradab” yang mengisyaratkan sebuah moralitas bangsa Indonesia. Manusia-manusia Indonesia adalah pribadi yang beragama dan beradab.

Butir sila ketiga berbunyi “Persatuan Indonesia” yang bermaksud untuk sebuah nasionalisme. Untuk bangsa yang terdiri dari banyak sekali suku, pencetus pancasila pasti punya maksud tersendiri untuk sila ini. Melihat banyaknya suku dan budaya di Indonesia, sangat mungkin untuk terjadinya gesekan-gesakan yang mengakibatkan terjadinya perpecahan. Pancasila dengan butir ketiga ini sebagai pedoman bangsa untuk terus bersatu.

(6)

yakni bermusyawarah. Diharapakan bangsa Indonesia mengerti, dengan adanya musyawarah, kita mementingkan kepentingan bersama daripada kepentingan pribadi.

Sila kelima adalah sebuah harapan yang sangat mulia, harapan akan terjadinya sebuah bangsa yang adil. Adil dalam hal apapun, lebih-lebih adil dalam hal hukum dan HAM. Nilai keadilan adalah nilai yang menjunjung norma berdasarkan ketidakberpihakkan, keseimbangan, serta pemerataan terhadap suatu hal. Mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia merupakan citacita bernegara dan berbangsa.

(7)

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Pancasila masih sangat diperlukan bagi Bangsa Indonesia untuk menjaga nilai bangsa.

2. Adil dan beradab merupakan sikap keluhuran bangsa.

3. Keadilan di Indonesia hendaknya dilakukan dengan sesuai hukum, porsi dan sama.

B. PENUTUP

Nilai-nilai luhur dari sila - sila Pancasila dari dulu hingga sekarang tidak pernah berubah, yang mewakili kepribadian bangsa Indonesia. Akan tetapi dewasa ini penerapan atau implementasi nilai-nilai Pancasila sudah mulai luntur, yang diakibatkan semakin pesatnya arus globalisasi, dekadensi moral, dan sebagainya.

Referensi

Dokumen terkait

Kearifan lokal merupakan warisan nenek moyang kita dalam tata nilai kehidupan yang menyatu dalam bentuk religi, budaya dan adat istiadat. Dalam perkembangannya masyarakat

Didalam Pancasila terdapat 3 nilai yang pertama nilai dasar yaitu suatu nilai yang bersifat amat abstrak dan tetap, yang terlepas dari pengaruh perubahan waktu dan

Sila pertama pancasila adalah kesimpulan yang didapatkan dari kepercayaan- kepercayaan yang dianut masyarakat Indonesia bahwa seluruh agama mengajarkan kita untuk menjunjung

Nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dari Sila ke I sampai Sila Sila ke V yang harus

Makna Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa Makna Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia adalah bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam ideologi Pancasila itu menjadi cita-cita

Kearifan lokal merupakan warisan nenek moyang kita dalam tata nilai kehidupan yang menyatu dalam bentuk religi, budaya dan adat istiadat. Dalam perkembangannya masyarakat

Penyebaran berita bohong/ hoax dengan sengaja jelas bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, khususnya pada sila ketiga yaitu “Persatuan

Tetapi dengan nilai Pancasila sebagai dasar dalam kehidupan, kita dapat menjadi generasi yang membawa perubahan besar untuk negara kita tercinta Indonesia.. Hal itulah yang menjadi