• Tidak ada hasil yang ditemukan

Chapter I Analisa Gelombang dan Angkutan Sedimen Sejajar Pantai di Pantai Cermin

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Chapter I Analisa Gelombang dan Angkutan Sedimen Sejajar Pantai di Pantai Cermin"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan Negara kepulauan yang banyak memiliki wilayah

pantai sepanjang kurang lebih 81.000 km (Murdianto, 2004 dalam Wibowo

2012).Daerah pantai dapat dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan manusia

misalnya pemukiman penduduk, pelabuhan, industri, pertambakan maupun

pariwisata.

Salah satu proses yang terjadi dipantai dan sangat perlu diperhatikan

adalah transpor sedimen sejajar pantai (longshore sediment transport). Proses

transpor sedimen sejajar pantai (longshore sediment transport) dapat

mengakibatkan perubahan garis pantai seperti erosi yang berdampak pada

mundurnya garis pantai (abrasi), atau menyebabkan pendangkalan yang berakibat

pada majunya garis pantai (akresi) yang akhirnya mengurangi fungsi pantai atau

bangunan pantai.

Pantai mempunyai keseimbangan dinamis yaitu cenderung menyesuaikan

bentuk profilnya sedemikian sehingga mampu menghancurkan energi gelombang

yang datang. Gelombang normal yang datang akan mudah dihancurkan oleh

mekanisme pantai, sedang gelombang besar/badai yang mempuyai energi besar

walaupun terjadi dalam waktu singkat akan menimbulkan erosi. Kondisi

berikutnya akan terjadi dua kemungkinan yaitu pantai akan kembali seperti

(2)

kembali lagi sehingga disatu tempat timbul erosi dan ditempat lain akan

menyebabkan sedimentasi (Pranoto, 2007 dalam Hakim, 2012).

Kondisi arus secara umum akan homogen tergantung kepada kondisi

batimetri dan morfologi garis pantai. Apabila muka laut mendapatkan tekanan

angin (wind stress), terbentuklah tinggi gelombang dan selanjutnya arus

permukaan akan terbentuk. Jika tinggi gelombang kuat, maka kecepatan arus

berubah membesar dan terbentuklah longshore current yang kuat, yang

mengakibatkan sedikit demi sedikit pantai tersebut akan terjadi abrasi. Penentu

adanya abrasi selain oleh gelombang dan arus, juga ditentukan pula oleh kondisi

batimetri yang tidak stabil (Hadikusumah, 2009).

Abrasi merupakan salah satu masalah yang mengancam kondisi pesisir,

yang dapat mengancam garis pantai sehingga mundur kebelakang, merusak

tambak ataupun fasilitas pantai lainnya yang berada di pinggir pantai, dan juga

mengancam bangunan-bangunan yang berbatasan langsung dengan air laut, baik

bangunan yang difungsikan sebagai penunjang wisata maupun rumah penduduk.

Abrasi pantai didefinisikan sebagai mundurnya garis pantai dari posisi asalnya

(Triatmodjo,1999). Abrasi atau erosi pantai disebabkan oleh adanya angkutan

sedimen menyusur pantai sehingga mengakibatkan berpindahnya sedimen dari

satu tempat ke tempat lainnya. Angkutan sedimen menyusur pantai terjadi bila

arah gelombang datang membentuk sudut dengan garis normal pantai

(Hakim,2012).

Pantai Cermin merupakan salah satu pantai yang terdapat di Kabupaten

(3)

daerah pantai yang perubahan morfologinya dominan, yaitu terjadinya angkutan

sedimen di sepanjang garis pantai yang disebabkan oleh gelombang.

1.2 Perumusan Masalah

Wilayah pantai merupakan wilayah yang perlu diperhatikan dengan serius

karena wilayah ini merupakan daerah yang banyak dimanfaatkan untuk berbagai

kegiatan.Transpor sedimen sejajar pantai merupakan hal yang perlu diperhatikan

karena dapat mengakibatkan terjadinya perubahan garis pantai seperti erosi yang

dapat menyebabkan mundurnya garis pantai (abrasi).

Gelombang yang terjadi merupakan salah satu penyebab terjadinya transpor

sedimen sejajar pantai. Apabila muka laut mendapatkan tekanan angin (wind

stress), terbentuklah tinggi gelombang dan selanjutnya arus permukaan akan

terbentuk. Gelombang yang terjadi juga menjadi penentu arah transpor

sedimen.Jumlah sedimen yang terbawa oleh arus juga dipengaruhi oleh

karakteristik sedimen itu sendiri.

1.3 Pembatasan Masalah

Penelitian ini mempunyai batasan masalah sebagai berikut :

1. Lokasi yang digunakan untuk penulisan tugas akhir ini dibatasi pada

daerah Pantai Mutiara.

2. Sedimen budget atau sedimen yang masuk dan keluar pada lokasi yang

ditinjau tidak dikaji.

3. Perhitungan angkutan sedimen sejajar pantai menggunakan metode Fluks

(4)

4. Perhitungan laju potensi angkutan sedimen sejajar pantai akibat dari

aktivitas gelombang, terutama gelombang yang dibangkitkan oleh angin.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk menganalisa karakteristik gelombang yang dibangkitkan oleh angin

di Pantai Cermin, khususnya yang dominan menyebabkan angkutan

endapan sejajar pantai.

2. Untuk menganalisa karakteristik sedimen yang ada pada lokasi studi.

3. Untuk memprediksi arah dan besarnya laju angkutan endapan sejajar

pantai di Pantai Cermin.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diharapkan dari penelitian ini adalah:

1. Dapat memberikan masukan yang penting bagi pemerintah dalam

menentukan kebijakan untuk memanfaatkan dan melestarikan pantai

2. Dapat memberikan manfaat dalam pengembangan penelitian dalam bidang

angkutan sedimen di pantai.

1.6 Metodologi Penelitian

Penelitian tugas akhir yang bertempat di Pantai Cermin ini berada di

Kabupaten Serdang Bedagai.Pada penelitian ini data yang dibutuhkan adalah data

sekunder. Yaitu berupa data angin yang di dapat dari instansi terkait serta data

(5)

Metodologi yang digunakan dalam penyelesaian tugas akhir ini mempunyai

tahapan sebagai berikut:

1. Studi pustaka/literatur

Studi pustaka dilakukan untuk mengumpulkan data-data dan informasi

dari buku, serta jurnal-jurnal yang berhubungan dengan bahasan dalam

tugas akhir ini serta masukan-masukan dari dosen pembimbing.

2. Pengumpulan Data

• Pengambilan data sekunder

Dilakukan pengumpulan data sekunder dari instansi yang terkait. Data

sekunder yang diambil yaitu data arah dan kecepatan angin yang

tersedia di Bandara Kuala Namu yang diperoleh dari Badan

Meteorologi dan Geofisika serta pengumpulan data data lain berupa

data gradasi butiran sedimen di Pantai Cermin yang di dapat dari

penelitian sebelumnya.

3. Pengolahan Data

Data yang diperoleh dari literatur dan lapangan yang berhubungan dengan

pokok bahasan, disusun secara sistematis dan logis sehingga diperoleh

suatu gambaran umum yang akan dibahas dalam tugas akhir ini.

4. Analisa Data

Dari hasil pengolahan data akan didapat karakteristik gelombang di

kawasan Pantai Cermin. Dalam pengolahan data yang menghasilkan

(6)

dengan menggunakan metode Fluks Energi, metode Dimensional Analysis

dan metode Integral.

5. Kesimpulan dan saran

Dari hasil pengolahan data maka akan di buat suatu kesimpulan yang

berhubungan serta saran untuk menjadi masukan bagi pembaca atau

peneliti selanjutnya.

1.7 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang akan digunakan dalam penyusunan tugas akhir

ini adalah sebagi berikut:

Bab I : Pendahuluan

Merupakan bingkai studi atau rancangan yang akan dilakukan, meliputi latar

belakang, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan, manfaat, metodologi

penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab II : Tinjauan Pustaka

Menguraikan tentang teori yang berhubungan dengan penelitian agar dapat

memberikan gambaran yang akan digunakan dalam perencanaan dan menganalisa

masalah agar tujuan dari penulisan tugas akhir ini tercapai.

(7)

Menjelaskan tentang proses pengumpulan data yang berkaitan dengan tugas akhir

dan gambaran mengenai lokasi wilayah studi. Menampilkan bagaimana kerangka

pemikiran dari keseluruhan penelitian ini dengan membahas semua tahapan yang

dilakukan dari awal penellitian sampai proses pengambilan kesimpulan.

Bab IV : Analisa Data dan Pembahasan

Menguraikan tentang pengolahan data yang dilakukan dan analisa yang dihasilkan

terkait hasil pengolahan data.

Bab V : Kesimpulan dan saran

Menjelaskan mengenai hasil dan kesimpulan yang dapat diambil setelah

dilakukan penelitian serta beberapa saran untuk penelitian selanjutnya atau untuk

Referensi

Dokumen terkait

Atribut  metode spektrofotometri  UV­Vis antara  lain  memiliki akuasi,  presisi dan  batas  deteksi. ..

Tabel ini didapatkan dengan menggabungkan seluruh data jumlah isian bahan peledak baik Powergel 2570 maupun Energen 2660 lalu dikelompokkan dalam selang tertentu, maka

Dalam sebuah tulisan yang sangat terkenal oleh Levitt dalam Borong (n.d.) yang beberapa kali diterbitkan ulang, dia mengatakan bahwa kegagalan usaha yang dilakukan oleh Hoover

Meskipun sekarang sudah ada fenomena pernikahan sejenis, yang dilegalkan di beberapa negara, dan konon juga pernah terjadi di Indonesia, namun dalam hukum yang berlaku di

Dengan metode pembelajaran Mind Map yang dapat memaksimalkan fungsi kerja kedua otak secara seimbang dalam pembelajaran IPS, maka dapat meningkatkan hasil belajar

SHORT COURSE DOSEN PTAI KE LUAR NEGERI TAHUN 2010 DIREKTORAT PENDIDIKAN TINGGI ISLAM DITJEN PENDIDIKAN ISLAM. KEMENTERIAN

Observasi yang dilakukan untuk mengetahui tindakan yang dilakukan oleh guru dalam pembelajaran sudah sesuai atau belum dengan RPP dan bagaimana guru menggunakan metode Mind Map

Demikianlah surat undangan ini kami buat, besar harapan kami agar Bapak / Ibu dapat menghadiri acara tersebut di atas pada tepat waktu agar acara tersebut di atas dapat berjalan