• Tidak ada hasil yang ditemukan

Draf bab II Buku Putih kab Magelang 2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Draf bab II Buku Putih kab Magelang 2012"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

GAMBARAN UMUM WILAYAH KABUPATEN MAGELANG

2.1. Geografis, Admistrasi dan Kondisi Fisik

2.1.1.1 Geografis

Kabupaten Magelang merupakan salah satu kabupaten di propinsi jawa tengah yang letaknya antara 110”01’51” dan 110 26’58” Bujur Timur dan antara 7 19 13 dan 7 42 16 Lintang selatan. Kabupaten Magelang mempunyai luas wilayah 108.573 Ha Dengan luas yang terbesar adalah kecamatan Kajoran ,yaitu 8,341 Ha atau 7,68% dari luas Kabupaten Magelang secara keseluruhan.Sedangkan luas wilayah terrendah adalah kecamatan Ngeluwar,luas wilayahnya sebesar 2.244 Ha atau 2,06% dari luas Kabupaten Magelang secara keseluruhan. Untuk lebih Jelasnya dapat dilihat pada Peta Admistrasi Kabupaten Magelang serta posisi Kab magelang di wilayah Propinsi jawa Tengah dibawah ini :

Peta 2.1

(2)

Peta 2.2

Peta Posisi Kabupaten Magelang di wilayah Propinsi Jawa Tengah

2.1.1.2 Topografi

Wilayah Kabupaten Magelang berada pada ketinggian antara 154-3296 meter di atas permukaan laut

2.1.1.3 Hidrologi

Wilayah Kabupaten Magelang terletak pada Dua Daerah Aliran Sungai Das Progo dan Dan Das Bogowonto hal ini menjadikan lahan di wilayah Kabupaten Magelang Sangat Subur. Pemetaan Daerah Aliran Sungai Das adalah Sebagai Berikut :

Tabel 2.1

Daerah Aliran Sungai (DAS) di Wilayah Kabupaten Magelang

Nama DAS Luas (Km2) Sebaran Wilayah Debit

(M3/detik) DAS Progo 933,45 Kec.Windusari, Secang, Bandongan,

Metoyudan, Tempuran, Borobudur, Mungkid, Tegalrejo, Muntilan, Salam, Nguluwar, Grabag, Sawangan, Dukun, Srumbung

DAS Bogowonto 152,28 Kec Salaman, Kajoran

(3)

2.1.1.4 Klimatologi

Di wilayah Kabupaten Magelang mempunyai iklim yang bersifat trofis dengan Temperature antara 20-260. Maka mengenal adanya bulan basah dengan curah hujan dan hari hujan yang begitu tingggi serta mengenal pula bulan kering dengan curah dan hari hujan begitu rendah

2.1.1.5 Admistratif

Secara Administrasi Kabupaten Magelang terdiri dari 21 Kecamatan dan 372 desa/kelurahan Untuk melihat jumlah RW/RT masing-masing Kecamatan di Kabupaten Magelang dapat di lihat Tabel 2.2 berikut

Tabel 2.2

Nama,Luas Wilayah per-Kecamatan dan Jumlah Kelurahan

Nama kecamatan jumlah kelurahan/ desa

luas wilayah (Ha) (%)thd total

Salaman 20 6887 6,34

Borobudur 20 5455 5,02

Ngluwar 8 2244 2,07

Salam 12 3163 2,91

Srumbung 17 5318 4,90

Dukun 15 5430 5,00

Muntilan 14 2861 2,64

Mungkid 16 3740 3,44

Sawangan 15 7237 6,67

Candimulyo 19 4695 4,32

Mertyudan 13 4535 4,18

Tempuran 15 4904 4,52

Kajoran 29 8341 7,68

Kaliangkrik 20 5734 5,28

Bandongan 14 4579 4,22

Windusari 20 6165 5,68

Secang 20 4734 4,36

Tegalrejo 21 3589 3,31

Pakis 20 5956 5,49

Grabak 28 7716 7,11

Ngablak 16 4380 4,03

KAB. MAGELANG 372 108573 100,00

Sumber : Kab magelang Dalam Angka 2011

2.2 Demografi

(4)

Kabupaten Magelang 1.100.265 jiwa Sedangkan Hasil Sensus 2010 Penduduk Kabupaten Magelang mencapai 1.181.723 Jiwa. Dari Kurun Waktu 10 Tahun penduduk Kabupaten Magelang meningkat dengan pertumbuhan 0,72% per tahun. Penyebaran penduduk yang terpadat Kecamatan Mertoyudan mempunyai jumlah penduduk terbanyak 104,934 jiwa dengan kepadatan penduduk sebesar 2.310 jiwa/Km2, Jumlah penduduk terkecil Kecamatan Kajoran 51.477 jiwa kepadatan 617 jiwa/km2 .

(5)

Nama Kecamatan

Jumlah Penduduk Jumlah KK Tingkat Pertumbuhan

Tahun Tahun Tahun

2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015

1. Salaman 66.270 66.654 67.041 67.430 67.821 18.471 18.578 18.686 18.794 18.903 0,58% 0,58% 0,58% 0,58% 0,58%

2 Borobudur 57.317 57.598 57.880 58.164 58.449 16.898 16.981 17.064 17.148 17.232 0,49% 0,49% 0,49% 0,49% 0,49%

3. Ngluwar 29.919 30.015 30.111 30.207 30.304 7.758 7.783 7.808 7.833 7.858 0,32% 0,32% 0,32% 0,32% 0,32%

4. Salam 44.488 44.733 44.979 45.226 45.475 12.483 12.552 12.621 12.690 12.760 0,55% 0,55% 0,55% 0,55% 0,55% 5. Srumbung 44.325 44.724 45.126 45.533 45.942 12.388 12.499 12.612 12.725 12.840 0,90% 0,90% 0,90% 0,90% 0,90% 6. Dukun 43.219 43.487 43.757 44.028 44.301 12.217 12.293 12.369 12.446 12.523 0,62% 0,62% 0,62% 0,62% 0,62% 7. Muntilan 74.336 74.782 75.231 75.682 76.136 17.711 17.817 17.924 18.032 18.140 0,60% 0,60% 0,60% 0,60% 0,60% 8. Mungkid 69.077 69.685 70.298 70.917 71.541 19.798 19.972 20.148 20.325 20.504 0,88% 0,88% 0,88% 0,88% 0,88% 9. Sawangan 55.195 55.554 55.915 56.278 56.644 17.164 17.276 17.388 17.501 17.615 0,65% 0,65% 0,65% 0,65% 0,65% 10. Candimulyo 45.489 45.789 46.091 46.396 46.702 12.198 12.279 12.360 12.441 12.523 0,66% 0,66% 0,66% 0,66% 0,66% 11.Mertoyudan 104.934 105.973 107.022 108.081 109.152 28.102 28.380 28.661 28.945 29.231 0,99% 0,99% 0,99% 0,99% 0,99% 12. Tempuran 46.685 46.974 47.266 47.559 47.854 12.945 13.025 13.106 13.187 13.269 0,62% 0,62% 0,62% 0,62% 0,62% 13. Kajoran 56.112 56.168 56.224 56.281 56.337 14.728 14.743 14.757 14.772 14.787 0,10% 0,10% 0,10% 0,10% 0,10% 14. Kaliangkrik 52.515 52.783 53.052 53.323 53.595 14.888 14.964 15.040 15.117 15.194 0,51% 0,51% 0,51% 0,51% 0,51% 15. Bandongan 54.371 54.643 54.916 55.191 55.467 15.316 15.393 15.470 15.547 15.625 0,50% 0,50% 0,50% 0,50% 0,50% 16. Windusari 46.675 47.053 47.434 47.818 48.206 11.720 11.815 11.911 12.007 12.104 0,81% 0,81% 0,81% 0,81% 0,81% 17. Secang 75.097 75.901 76.713 77.533 78.363 19.453 19.661 19.872 20.084 20.299 1,07% 1,07% 1,07% 1,07% 1,07% 18. Tegalrejo 51.765 52.195 52.628 53.065 53.505 12.666 12.771 12.877 12.984 13.092 0,83% 0,83% 0,83% 0,83% 0,83%

19. Pakis 52.364 52.469 52.574 52.679 52.784 13.962 13.990 14.018 14.046 14.074 0,20% 0,20% 0,20% 0,20% 0,20%

20. Grabag 87.408 87.836 88.267 88.699 89.134 23.017 23.130 23.243 23.357 23.471 0,49% 0,49% 0,49% 0,49% 0,49% 21. Ngablak 37.926 37.691 37.457 37.225 36.994 11.469 11.398 11.327 11.257 11.187 0,62% 0,62% 0,62% 0,62% 0,62%

(6)

2.3 Keuangan dan Perekonomian Daerah

Realisasi pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Magelang tahun anggaran 2011 tercatat sekitar

Tabel 2.4

Ringkasan Realisasi APBD 5 Tahun Terakhir

No Anggaran 2008 2009 2010 2011 2012

(a) (b) (c) (d) (e) (f) (g)

A Pendapatan

1 Pendapatan Asli

Daerah (PAD) 71,480.785,686 69.716.027.680 74.129.816.836 90,279,565,874 95.290.104.531 2 Dana Perimbangan

(Transfer) 672.395.234.690 715.501.958.279 752,954,815,675 792,110,535.953 968.151.731.285 3 Lain-Lain Pendapatan

yang Sah 71,848.231.950 53.483.284.500 119.094.023.711 211.107,263.810 175,445.078.310 Jumlah Pendapatan 815.724.252.326 838.701,270.459 946,179.556,222 1.093.497.365.637 1.238.886.914.126

B Belanja

1 Belanja Tidak

Langsung 640.979.476.931 672.732.043.213 774.117.279.848 814.365.364.742 899.834.993.946 2 Belanja Langsung 308.142.321.350 236.599.715.765 302.563.023.058 386.783.850.616 461.461.045.512 Jumlah Belanja 949.121.798.281 909.331.758.978 1.076.680.302.906 1.201.149.215.358 1.361.296.039.458 Surplus/Defisit

Anggaran (133.397.545.955) (70.630.488.519) (130.500.746.648) (107.651.894.721) (122.409.125.332)

Tabel 2.5

Ringkasan Anggaran Sanitasi dan Belanja Modal Sanitasi per penduduk 5 Tahun Terakhir

No Subsektor/SKPD 2008 2009 2010 2011 2012

(a) (b) (c) (d) (e) (f) (g)

A Air Limbah 607.477.000 1.779.416.849

B Persampahan 1.641.346.000 1.362.432.000

C Drainase 102.162.000 867.323.000

D Aspek PHBS

(pelatihan,Sosialisasi,Komunikasi, pendampingan)

334.006.000 466.022.000

E Total Belanja Modal Sanitasi

(A s/d D) 2.684.991.000

F Total Belanja Modal Sanitasi dari

APBD Murni (bukan Pendamping) 2.684.991.000

G Total Belanja APBD 1.162.102.947.028

H Proporsi Belanja Modal sanitasi Terhadap Belanja Total

(9:10x1001%)

I Jumlah Penduduk 1.143.722

J Belanja Modal Sanitasi per

penduduk (E:I) 2.347,59

Tabel 2.6

(7)

Tahun Indeks Kemampuan Fiskal/Ruang Fiskal Daerah

Data Perekonomian Umum Daerah 5 Tahun Terakhir

No Deskripsi 2008 2009 2010 2011 2012

(a) (b) (c) (d) (e) (f) (g)

1 PDRB harga konstan (struktur perekonomian) (Jutaan Rp)

3.761.388.59 3.938.764,68 4.116.390,07 *) *)

2 Pendapatan Perkapita Kabupaten (Rp)

3.145.576,03 3.266.477,81 3.481.023,26 *) *)

3 Upah Minimum Regional Kabupaten (Rp)

610.000 702.000 752.000 802.500 *)

4 Inflasi (%) 8,29 3,83 8,25 2,64 *)

5 Pertumbuhan Ekonomi (%) 4,99 4,72 4,51 *) *)

Sumber : Kabupaten Magelang Dalam Angka 2011

Catatan : *) Data belum tersedia

2.4 Tata Ruang Wilayah

2.4.1 Kebijakan penataan Ruang Kabupaten Magelang

Penataan ruang Kabupaten Magelang mempunyai tujuan untuk mewujudkan perkotaan-perdesaan yang alami dan serasi melalui pelestarian fungsi wilayah sebagai daerah tangkapan air yang mendukung sinergitas pengembangan ekonomi yang berbasis pada pertanian, parawisata dan industry Kecil Menengah (IKM). Hal ini untuk terwujudnya masyarakat Kabupaten Magelang yang mandiri, berdaya saing, mandani dan Sejahtera. Konsep pengembangan wilayah Kabupaten Magelang dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Thn 2010-2030 adalah Pelestarian “Cawan Air” diwujudkan dalam Tata ruang

Berbasis DAS. Sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional dan Struktur ruang wilayah Provinsi. Yang mana wilayah Kabupaten Magelang direncana kan sebagai berikut:

- Pusat Kegiatan Lokal(PKL) yang meliputi perkotaan Mungkid, perkotaan Muntilan, perkotaan

Mertoyudan, perkotaan Borobudur dan perkotaan Secang

- Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) yang meliputi Kecamatan Salaman,Kec Grabag,Kec Salam dan Kec

Tegalrejo

- Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL) yang meliputi Kecamatan Ngablak, Kecamatan Pakis, Kecamatan

(8)
(9)
(10)

2.4.2 Wilayah Rawan Bencana

Kabupaten Magelang terdapat daerah yang cukup rawan bencana karena di kelilingi oleh beberapa gunung dan perbukitan salah satu gunung masih aktif seperti Merapi yang setiap 5 tahun selalu mengeluarkan lava, Juga terdapat kawasan rawan bencana gerakan tanah.Untuk Bencana Gerakan tanah terbagi menjadi 4 Zona Yaitu :

1. Zona Kerawanan Tinggi merupakan daerah yang hamper terjadi gerakan tanah apabila terjadi pemicu berupa hujan deras atau tidak deras selama 2 jam,getaran-getaran pengalianatau pemotongan lereng,penambangan

2. Zona Kerawanan Sedang yang kadang-kadang mengalami gerakan tanah apabila terjadi pemicu 3. Zona Kerawanan Rendah jarang mengalami gerakan meskipun terjadi pemicu

4. Zona Kerawanan Sangat Rendahsangat jarang atau hamper tidak pernah mengalami gerakan tanah

Untuk wilayah zona kerawan tinggi sebagian wilayah di Kecamatan Kaliangkrik, Windusari, Pakis, Borobudur, Bandongan dan Kajoran .Sedangkan kecamatan yang lain berklasifikasi zona kerawanan rendah.

Tabel 2.

Daerah Rawan Bencana Gunung Merapi Di Kabupaten Magelang

Kecamatan Desa

Terlarang Bahaya I Bahaya II

Sawangan Ds kapuhan

(11)

2.5 Sosial Dan Budaya

2.5.1Pendidikan

Tingkat pendidikan berpengaruh terhadap kondisi sosial masyarakat juga terhadap keberhasilan pembangunan. Penyebaran jumlah fasilitas pendidikan tingkat dasar sampai Tingkat lanjutan Atas relative cukup merata.Bisa dilihat pada tabel 2.8 di berikut :

Tabel 2.8

Fasilitas Pendidikan yang tersedia di Kabupaten Magelang

Kecamatan Jumlah Sarana Pendidikan

Umum Agama

SD SLTP SMA SMK

MI MTS MA

Negri Swata Negri Swata Negri Swat Negri Swat

Salaman 34 4 3 7 1 1 0 2 18 5 3

2.5.2 Lingkungan dan Permukiman

Tabel 2.9

Jumlah KK Miskin Kabupaten Magelang

Nama Kecamatan Jumlah KK Pra KS KS1

(12)

Borobudur 18,107 6,663 2,25

Ngluwar 9,620 1,385 1,177

Salam

Srumbung 13,624 2,654 2,467

Dukun 13,840 2,640 2,620

Muntilan 21,901 3,377 4,296

Mungkid 20,038 5,023 3,324

Sawangan 16,808 4,592 4,79

Candimulyo

Mertyudan 28,444 3,642 3,167

Tempuran

Kajoran 16,404 6,072 3,415

Kaliangkrik 15,428 6,415 2,993

Bandongan 15,750 4,951 2,134

Windusari

Secang 20,452 2,637 2,992

Tegalrejo 13,989 2,551 1,883

Pakis 15,762 7,219 2,507

Grabak 23,334 8,843 5,222

Ngablak 12,513 3,265 3,646

Berdasarkan Tabel 2.9 di atas Kecamatan Mertoyudan jumlah KK miskin 28,444 Merupakan daerah kantong kemiskinan terbanyak dan Kecamatan Ngluwar 9620 KK miskin terkecil Sedangkan Status Kepemilikan rumah terbanyak di Kecamatan Mertooyudan 22212 dimana daerah tersebut merupakan daerah padat permukiman juga pertumbuhan ekonomi dengan diikuti pembukaan kawasan perumahan baru. Sedangkan status Kepemilikan rumah yang masih sedikit di Kecamatan Ngluwar hanya 7933 Rumah. Bisa dilihat pada Tabel 2.10 Jumlah Rumah per Kecamatan

Tabel 2.10

Jumlah Rumah per Kecamatan

Kecamatan Milik Sendiri Sewa Kontrak Lainnya Jumlah

Salaman 16 822 68 232 1 255 18 377

Borobudur 14 217 80 197 895 13 389

Ngluwar 7 933 17 35 767 8 752

Salam 11 534 131 323 491 12 479

Srumbung 11 692 33 55 614 12 394

Dukun 11 704 26 85 710 12 525

Muntilan 17 286 310 948 1 888 20 432

Mungkid 15 934 304 486 1 807 18 531

Sawangan 14 576 22 101 767 15 466

Candimulyo 11 371 45 34 718 12 168

Mertyudan 22 212 435 1 791 3 551 27 989

Tempuran 11 001 95 197 685 11 978

(13)

Kaliangkrik 13 008 21 47 592 13668

Bandongan 13 121 59 169 1 227 14 576

Windusari 11 386 22 30 270 11 708

Secang 16 908 322 729 1 483 19 442

Tegalrejo 11 299 86 142 627 12 154

Pakis 13 307 21 30 607 13 965

Grabak 19 967 148 241 1 254 21 610

Ngablak 9 895 22 26 998 10 941

KAB. MAGELANG 288 777 2 283 5 916 2 208 318 984

2.5.3 adat -Istiadat

Kondisi sosial kemasyarakatan di Kabupaten Magelang tidak bisa dilepaskan dari karakteristik lingkup budaya Negari Gung, yang terpengaruh oleh tradisi Kraton Yogyakarta sehingga sifat kegotongroyongan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat sangat menonjol. Sebagai perwujudannya adalah media kesenian yang mencerminkan budaya masyarakat Kabupaten Magelang antara lain Topeng Ireng, Kubro, Jathilan, Dayakan, Kuntulan dan lain lain.

Gambar 2.1 : Tari Topeng Ireng

2.6 Kelembagaan Pemerintah Daerah

Berdasarkan Peraturan Daerah nomor 30tahun 2008.tentang Organisasi Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Magelang dan nomor 31 tahun 2008 seperti yang tertera pada diagram 2.1

(14)

Gambar 2.2

(15)

Diagram 2.1

Organisasi Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Magelang

STAF AHLI BUPATI (3)

1. Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik 2. Bidang Ekonomi

Pembangunan

3. Bidang Kesejahteraan Sosial dan Sumberdaya Manusia LEMBAGA TEKNIS DAERAH, SATPOL PP DAN

LEMBAGA LAIN (12)

A. LEMBAGA TEKNIS DAERAH (8) 1.Inspektorat

2. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah 3. Badan Kepegawaian Daerah

4. Badan Lingkungan Hidup

5. Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Berencana 6. Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik 7. Kantor Perpustakaan dan Arsip 8. RSU Daerah Muntilan

B. SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

C. LEMBAGA LAIN (3)

1. Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan

2. Badan Penanaman modal dan Pelayanan Perizinan terpadu

3. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)

ASISTEN ADMINISTRASI UMUM DINAS DAERAH (13)

1. Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga 2. Dinas Kesehatan

3. Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Perkebunan dan Kehutanan 4. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

5. Dinas Tenaga Kerja, Sosial dan Transmigrasi 6. Dinas Pekerjaan Umum, Energi dan

Sumberdaya Mineral

7. Dinas Perindustrian, Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

8. Dinas Perdagangan dan Pasar 9. Dinas Perhubungan

10. Dinas Peternakan dan Perikanan 11. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil 12. Dinas pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan

Aset Daerah

13. Dinas Komunikasi dan Informasi

(16)
(17)

Gambar

Tabel 2.1Daerah Aliran Sungai (DAS) di Wilayah Kabupaten Magelang
Tabel 2.2
Tabel 2.3:  Proyeksi Penduduk
Tabel 2.4Ringkasan Realisasi APBD 5 Tahun Terakhir
+7

Referensi

Dokumen terkait

Sampel bijih besi bisa dijadikan sebagai bahan baku magnetit nanopartikel dengan unsur pengotor kurang dari 1%. UCAPAN

Pada tugas akhir ini akan digunakan algoritma Self-Organizing Map yang merupakan salah satu disiplin dari Neural Network (jaringan syaraf tiruan) untuk diterapkan

Uang Duka Wafat Punah adalah jaminan sosial peserta Taspen yang telah meninggal dunia namun tidak meninggalkan ahli waris (anak, istri, suami) masih akan dapat

Manfaat praktis pada penelitian ini adalah memberikan pemahaman mengenai konsep diri pengajar TK yang masih lajang yang sesuai dengan tuntunan sebagai pendidik agar

Danjyo adalah fashion line Indonesia yang pertama kali memperkenalkan diri sebagai fashion line pada tahun 2001, Danjyo diambil dari bahasa jepang yang berarti pria wanita,

selaku Kepala Perpustakaan IAIN Antasari beserta staf serta Perpustakaan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN Antasari dan Perpustakaan Nasional Kalimantan Selatan

Dalam beberapa jurnal dibuktikan bahwa penggunaan wiki sebagai knowledge management dapat berperan secara efektif sebagai sarana untuk collaborative learning yang

Secara umum sosok haji dikonstruksikan oleh masyarakat Madura di Kelurahan Sidotopo sebagai sosok seseorang yang berpenampilan serba rapi dengan mengenakan sarung,