• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jonathan Tugas Pengantar Pemasaran Dan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Jonathan Tugas Pengantar Pemasaran Dan"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Tugas Pengantar Pemasaran

(Resume Aribut Produk, Klasifikasi Produk, Sistem Penyaluran Produk)

Disusun Oleh :

Nama : Jonathan Herianto Silitonga

NIM : 13101035302082

Kelas : 2A Malam

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI

GRAHA KARYA (STIE-GK) MUARA BULIAN

(2)

Atribut Produk

Kotler (2008) menyatakan bahwa atribut produk adalah pengembangan suatu produk atau jasa yang melibatkan penentuan manfaat yang akan diberikan. Sedangkan pengertian atribut produk menurut Fandy Tjiptono (2001:103) adalah “Unsur-unsur produk yang dipandang penting oleh pelanggan dan dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan”.Atribut produk meliputi merek, kemasan, jaminan (garansi), pelayanan, dan sebagainya.Menurut Kotler (2008) “Atribut produk adalah karakteristik yang melengkapi fungsi dasar produk”.

Menurut Kotler (2008) unsur- unsur atribut produk adalah sebagai berikut ini: 1. Kualitas Produk

Kotler (2008) menyatakan bahwa “Kualitas produk adalah kemampuan suatu produk untuk melakukan fungsi-fungsinya”.Bila suatu produk telah dapat menjalankan fungsi-fungsinya dapat dikatakan sebagai produk yang memiliki kualitas yang baik.

Menurut Kotler (2008), kebanyakan produk disediakan pada satu diantara empat tingkatan kualitas, yaitu : kualitas rendah, kualitas rata-rata sedang, kualitas baik dan kualitas sangat baik. Beberapa dari atribut diatas dapat diukur secara objektif.Namun demikian dari sudut pemasaran kualitas harus diukur dari sisi persepsi pembeli tentang kualitas produk tersebut.

Stanton (1994) menyatakan bahwa perhatian pada kualitas produk makin meningkat karena keluhan pelanggan selama beberapa tahun belakangan ini.Hal ini terjadi karena keluhan pelanggan makin lama makin terpusat pada kualitas yang buruk dari produk, baik bahannya maupun pekerjaannya.

(3)

2. Fitur Produk

Kotler (2008) sebuah produk dapat ditawarkan dengan beraneka macam fitur.Perusahaan dapat menciptakan model dengan tingkat yang lebih tinggi dengan menambah beberapa fitur.Fitur adalah alat bersaing untuk membedakan produk perusahaan dari produk pesaing.Menurut Cravens (1998:14) fitur juga dapat digunakan sebagai sarana untuk membedakan suatu merek dari pesaingnya.

3. Desain Produk

Menurut Kotler (2008) cara lain untuk menambah nilai pelanggan adalah melalui desain atau rancangan produk yang berbeda dari yang lain. Desain merupakan rancangan bentuk dari suatu produk yang dilakukan atas dasar pandangan bahwa “bentuk ditentukan oleh fungsi” dimana desain mempunyai kontribusi terhadap manfaat dan sekaligus menjadi daya tarik produk karena selalu mempertimbangkan faktor-faktor estetika, ergonomis, bahan dan lain-lain. Desain atau rancangan yang baik dapat menarik perhatian, meningkatkan kinerja produk, mengurangi biaya produk dan memberi keunggulan

Grifin dan Hauser (1993) menyatakan bahwa atribut suatu produk merupakan salah satu pertimbangan pelanggan dalam menilai kepuasannya setelah mengkonsumsi suatu produk, maka sangatlah penting untuk mengetahui penilaian pelanggan terhadap atribut produk yang dihasilkan perusahaan.

Apalagi mengingat persaingan yang semakin ketat dimana semakin banyak produk sejenis dengan berbagai macam merek telah beredar di pasar, untuk itu atribut produk menjadi bagian yang sangat penting dari sebuah produk.

(4)

Klasifikasi Produk

Produk digolongkan dalam dua kelompok besar yang didasarkan atau jenis pelanggan yang akan menggunakannya, yaitu :

1. Barang Konsumsi (Consumer’s Goods)

Yaitu barang yang dibeli oleh konsumen akhir untuk konsumsi pribadi. Barang konsumsi menurut Mc. Carthy dan Perreault, (1995:266) yang diterjemahkan oleh Ir. Agus Maulana MSM. Dalam bukunya Intisari Pemasaran Sebuah Ancangan Manajerial Global. Dibagi dalam empat kelompok :

2. Barang Nyaman (Convencience Goods)

Yaitu barang yang dibutuhkan konsumen dan dibeli tanpa menyediakan banyak waktu dan upaya. Barang ini seringkali tidak memerlukan layanan, tidak mahal, dan bahkan mungkin dibeli karena kebiasaan. Barang nyaman terdiri dari :

a.Barang Kebutuhan Pokok (staples goods), yaitu barang yang secara teratur dibeli oleh konsumen. Contoh pasta gigi, sabun mandi, dan lain-lain.

b.Barang Dadakan (emergency goods), yaitu barang yang dibeli segera pada saat yang dibutuhkan. Contoh : payung yang dibeli pada saat musim hujan.

3. Barang Belanjaan (Shopping Goods)

Yaitu barang konsumsi yang dalam proses seleksi dan pembelian, pelanggan biasanya membandingkan atas dasar seperti keserasian, harga dan gaya. Contoh : ponsel dan alat elektronik.

Barang belanjaan dibagi dalam dua kelompok yaitu :

A.Barang Belanjaan Homogen (Homogenous Shopping Goods), yaitu barang belanjaan yang menurut pelanggan pada dasarnya sama dan mereka menginginkan harga terendah.Contoh : kulkas, TV dan mesin cuci.

(5)

untuk mendapatkan produk yang bermutu dan tahan lama. Contoh : kamera dan lain-lain.

4. Barang Spesial (Speciality Goods)

Yaitu barang konsumsi yang memiliki karakteristik atau identifikasi merek yang unik, karenanya kelompok pembeli yang signifikan bersedia melakukan upaya khusus untuk membelinya, contoh : mobil sport merek ferari.

5. Barang Tak Dicari (Unsought Goods)

Yaitu barang yang mungkin konsumen tidak tahu tetapi biasanya tidak pernah terpikirkan untuk membelinya.

Barang tak dicari terbagi dalam dua kelompok yaitu :

A. Barang Baru Tak Dicari (New Unsought Goods), yaitu produk yang menawarkan gagasan yang benar-benar barau yang belum diketahui pelanggan potensial .contoh microsoft X Box.

B. Barang Tak Dicari Secara Regular (Regulary Unsought Goods), yaitu semua produk yang tetap dicari sekalipun bukan berarti tidak akan pernah dibeli selamanya. Contoh : ensiklopedia dan asuransi jiwa.

6. Barang Industri (Industrial Goods)

Menurut Mc. Carthy dan Perreault, (1995:269) yang diterjemahkan oleh Ir. Agus Maulana MSM. Dalam bukunya Intisari Pemasaran Sebuah Ancangan Manajerial Global. Barang industri yaitu barang yang dibeli oleh individu dan organisasi untuk diolah lebih lanjut atau digunakan dalam menjalankan suatu bisnis, terdiri dari :

 Instalasi (instalation), yaitu barang modal yang penting seperti bangunan, hak atas tanah dan peralatan besar.

(6)

 Bahan baku (new material), yaitu bahan pengeluaran yang telah diolah seperti batangan kayu, biji besi, gandum, yang diangkut kedalam proses produksi dengan sedikit penambahan.

 Bagian dan bahan komponen, yaitu barang pengeluaran yang telah diolah yang menjadi bagian dari produk akhir. Contoh : suku cadang mesin, disk drives, komponen dan lain-lain.

 Sediaan (supplies), adalah barang yang tidak menjadi bagian produk akhir. Contoh : minyak pelumas, tinta mesin tik.

 Jasa profesional, adalah pelayanan khusus yang mendukung operasi perusahaan.

Produk mempunyai pengertian yang lebih luas dari sekedar bentuk secara fisik. Tetapi juga meliputi segala variabel yang menyertainya, seperti kemasan, variasi produk, kualitas, merek, fitur,/ciri khas, desain, ukuran, retur, layanan dan garansi yang dapat ditawarkan kepada pasar dan dapat memeuaskan kebutuhan serta keinginan konsumen.

PENYALURAN PRODUK

A. SIFAT SALURAN DISTRIBUSI

Setiap perusahaan barang dan jasa tidak akan terlepas dari masalah penyaluran barang yang dihasilkan atau produk yang akan dijual ke masyarakat. Suatu perusahaan dikatakan berhasil di dalam marketing apabila perusahaan tersebut dapat memasarkan barang-barangnya secara luas dan merata dengan mendapatkan keuntungan yang maksimal.

(7)

“Saluran distribusi adalah sekelompok pedagang dan agen perusahaan yang mengkombinasikan antara pemindahan fisik dan nama dari suatu produk untuk menciptakan kegunaan bagi pasar tertentu”.

Saluran distribusi (channel of distribution) terkadang juga disebut saluran dagang (trade channel) sebuah produk merupakan jalur yang dipakai untuk perpindahan barang dari produsen ke konsumen akhir atau pemakai dari kalangan industri.

Setelah mengetahui pengertian saluran distribusi, terlihat dengan jelas bahwa proses penyampaian barang dari produsen ke konsumen atau dengan kata lain saluran selalu terdiri dari produsen dan konsumen akhir, di antaranya terdapat lembaga/badan perantara atau pialang yang merupakan penghubung antara produsen dan konsumennnya dalam proses pertukaran atau pemindahan kepemilikan barang. Saluran dagang tidak mencakup perusahaan seperti kereta api dan bank yang memberikan pelayanan pemasaran tetapi tidak berperan penting dalam negosiasi penjualan dan pembelian.

B. KEPUTUSAN RANCANGAN SALURAN

Sebelum membahas mengenai type-type saluran distribusi, terlebih dahulu memahami tentang klarifikasi barang. Hal ini penting artinya dalam pemilihan saluran distribusi barang yang akan dipergunakan.

Definisi barang sebagai berikut :

“Suatu sifat yang kompleks baik dapat diraba maupun tidak dapat diraba, termasuk bungkus, warna, nama perusahaan dan pengecer, jasa perusahaan dan pengecer, yang diterima oleh pembeli untuk memuaskan keinginan dan kebutuhannya”.

Ditinjau dari segi pemasaran, definisi diatas dipandang sesuai karena tidak sekedar mengemukakan sifat fisik dan kimia saja, melainkan dikaitkan dengan pemuasan kebutuhan dan keinginan.

(8)

1. Tujuan pemakai oleh sipemakai, yaitu : barang konsumsi dan barang industri.

2. Tingkat konsumsi dan kekongkritannya, yaitu : barang tahan lama dan barang tidak tahan lama dan jasa.

3. Pengaruh psikologisnya, : yaitu barang fungsional dan barang hedonis dan barang anxiety.

4. Karakteristiknya.

Barang-barang konsumsi dibagi menjadi :

1. Penggolongan berdasarkan kecepatan konsumsi (rate of consumption) dan kekongkritannya (tangibility).

a. Barang tahan lama, yaitu barang kongkrit yang dapat dipergunakaan berulang-ulang misalnya TV, sepatu, mobil dan lain sebagainya.

b. Barang tidak tahan lama, yaitu barang kongkrit yang hanya dapat digunakaan satu atau beberapa kali, misalnya: daging, sabun, ikan, beras dan lain sebaginya.

c. Jasa, yaitu kegiatan manfaat atau kepuasan yang dijual, misnlnya : pangkas rambut, kusuk, dokter dan lain sebagainya.

2. Penggolongan selanjutnya yaitu berdasarkan,:

a. Kebiasaan membeli, konsumen dengan mengorbankan waktu dan tenaga seminim mungkin, misalnya kebutuhan dapur dan lain sebagainya.

b. Barang shopping, yaitu barang-barang yang dibeli setelah terlebih dahulu membanding-bandingkan kecocokan, kualitas, harga dan modal antara barang-barang sejenis, misalnya pakaian jadi, sepatu, prabot rumah tangga, dan lain-lainnya.

c. Barang Speciality, yaitu barang-barang yang mempunyai karaktristik yang unik, untuk kelompok pembeli tertentu bersedia melakukan usaha-usaha istimewa untuk mendapatkannya, misalnya: benda-benda kolektor, antik dan lainnya.

(9)

barang konsumsi itu, Penggolongan berdasarkan tingkat kecepatan konsumsi kurang dapat menunjukkan apakah barang itu barang jadi atau bahan mentah.

Ada beberapa dari type saluran distribusi, dimana perbedaan panjang dan pendeknya type-type saluran distribusi dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Zero Level Channel

Dalam bentuk ini antara produsen dan perusahaan dan konsumen akhir tidak terdapat pedagang perantara, penyaluran langsung dilakukan perusahaan pada konsumen. Misalnya: Penjualan mesin komputer langsung kepada perusahaan yang membutuhkannya.

2. One Level Channel

Disini hanya terdapat satu pedagang perantara.Pedagang perantara ini pada pasar konsumen disebut retailer, sedangkan pada industri disebut dengan agen atau broker.

3. Two Level Channel

Disini terdapat dua pedagang perantara dalam pasar konsumsi terdiri dari wholesaler dan retailer.

4. Three Level Channel

Pada tahap ini terdapat tiga perantara yaitu wholesaler, retailer dan Jobber, dimana Jobber selalu terdapat diantara wholesaler dan retailer.Jobber membeli dari wholesaler dan menjual kembali kepada retailer yang pada umumnya tidak dilayani oleh pedagang besar.

Type-type saluran distribusi yang dikemukakan diatas ditentukan pada penggunaan lembaga-lembaga perantara yang berada diantara produsen dan konsumen.Dalam hal ini perusahaan dapat memanfaatkan sesuai dengan kebutuhan.

(10)

2. Penyaluran tidak langsung. Disini terdapat pedagang perantara yaitu pengecer.Misalnya jika kita membeli sebungkus rokok dari warung, maka warung tersebut adalah pengecer.Dalam penyaluran tidak langsung ini terdapat lebih dari satu pedagang perantara, yaitu pedagang besar dan pedagang pengecer.

B. TINGKAH LAKU DAN ORGANISASI SALURAN.

Saluran distribusi merupakan suatu sistem yang terdiri dari bagian-bagian yang dapat saling bertentangan. Agar dapat bekerja secara tepat guna, harus direncanakan secara rapi dan dikendalikan dengan baik.

Perencanaan dan manajemen saluran distribusi merupakan salah satu tugas yang amat sulit yang harus dihadapi pejabat pemasaran. Sebagian kesulitan ini disebabkan oleh sifat dinamis struktur distribusi dan kecendrungannya untuk berubah. Perencanaan saluran harus bermula pada pemakai akhir, dan ditelusuri mundur sampai pada produsen, Tugas memilih dan mengelola saluran distribusi umumnya bermula pada produsen. Meski demikian, masalah/problema saluran yang dihadapi perantara, serupa dengan yang dihadapi produsen. Selain itu, kuasa pengendalian saluran-saluran yang digunakan produsen dan kebebasan memilih saluran sebenarnya dapat saja berada dalam tangan perantara.

Namun dengan dasar pengetahuan tentang susunan kelembagaan eceran dan grosir/ dagang besar, maka para pejabat pemasaran akan dapat merencanakan dan mengelola sistem-sistem saluran distribusi bagi perusahaan mereka. Tugas ini mungkin akan lebih mudah jika pejabat itu menyadari bahwa saluran dagang merupakan susunan hidup yang harus dibentuk sebagai suatu sistem yang menyeluruh. Perencanaan saluran dan pengelolaannya seringkali menjadi masalah dikarenakan para perantara dalam saluran merupakan organisasi-organisasi mandiri yang kerap mempunyai tujuan bertentangan dengan tujuan produsen.

(11)

Sayangnya, saluran dagang tersebut sering dianggap terdiri dari suatu kumpulan organisasi-organisasi yang bergerak terpisah satu sama lainnya dan saling bersaingan. Atau juga perantara dapat bertentangan dengan suplier mereka, padahal mereka harus menyadari bahwa ancaman sebenarnya datang dari perantara-perantara lain atau sistem distribusi perusahaan lain. Persaingan sesungguhnya terdapat di antara sistem-sistem distribusi berbagai produsen, dan bukannya di antara unit-unit organisasi dalam sistem distribusi sesuatu produsen. Sebab kemungkinan mengapa produsen mengalami kesulitan-kesulitan dalam saluran distribusi adanya fakta bahwa dalam kebanyakan organisasi tidak ada seorang pun yang bertugas mengatur saluran distribusi. Tidak ada orang pelaksana yang menduduki jabatan “manajer saluran-saluran distribusi”, sebagaimana halnya manajer periklanan atau manajer penjualan. Mungkin saja jika di suatu saat nanti, para pengusaha industri mengadakan jabatan manajer saluran distribusi pada susunan pejabat-pejabat pemasaran mereka. Pejabat ini langsung bertanggung jawab mengenai semua kegiatan-kegiatan pimpinan dalam bidang perencanaan, koordinasi dan penilaian saluran-saluran distribusi perusahaan tersebut. Penggunaan konsep sistem dalam bidang distribusi menyatakan adanya kebutuhan akan kerjasama antara anggota-anggota saluran distribusi.

Muncul pertanyaan siapa yang menjadi pimpinan saluran distribusi dan siapa yang seharusnya menjadi pimpinan tetap tidak dapat terjawab. Ada pendapat yang menyatakan bahwa pabrikan adalah pemimpin yang mempunyai orientasi pada produksi. Sebagian lagi juga berpendapat bahwa dalam konsep pemasaran pengecerlah yang merupakan pimpinan sebenarnya karena mereka berada paling dekat pada konsumen. Mungkin jawaban paling tepat atas pertanyaan tentang pimpinan saluran distribusi adalah kompromi, yakni suatu keseimbangan kekuasaan dan bukannya suatu dominasi oleh suatu jenjang dalam saluran distribusi.

Ditinjau dari sudut lain, sebaiknya para anggota saluran distribusi menyadari bahwa manfaat kerjasama dengan anggota lain jauh lebih besar daripada setiap alasan untuk koflik. Hal itu demi kebaikan mereka sendiri jika saluran distribusi dianggap sebagai suatu 5sistem semesta. Mereka harus dapat menganggap saluran sebagai perpanjangan (ke hilir atau ke hulu, menurut keadaan) dari organisasi intern mereka sendiri.

(12)

Sebelum membahas mengenai type-type saluran distribusi, terlebih dahulu memahami tentang klarifikasi barang. Hal ini penting artinya dalam pemilihan saluran distribusi barang yang akan dipergunakan.

Definisi barang sebagai berikut :

“Suatu sifat yang kompleks baik dapat diraba maupun tidak dapat diraba, termasuk bungkus, warna, nama perusahaan dan pengecer, jasa perusahaan dan pengecer, yang diterima oleh pembeli untuk memuaskan keinginan dan kebutuhannya”.

Ditinjau dari segi pemasaran, definisi diatas dipandang sesuai karena tidak sekedar mengemukakan sifat fisik dan kimia saja, melainkan dikaitkan dengan pemuasan kebutuhan dan keinginan.

Jenis barang dibagi berdasarkan :

1. Tujuan pemakai oleh sipemakai, yaitu : barang konsumsi dan barang industri.

2. Tingkat konsumsi dan kekongkritannya, yaitu : barang tahan lama dan barang tidak tahan lama dan jasa.

3. Pengaruh psikologisnya, : yaitu barang fungsional dan barang hedonis dan barang anxiety. 4. Karakteristiknya.

Barang-barang konsumsi dibagi menjadi :

1. Penggolongan berdasarkan kecepatan konsumsi (rate of consumption) dan kekongkritannya (tangibility).

a. Barang tahan lama, yaitu barang kongkrit yang dapat dipergunakaan berulang-ulang misalnya TV, sepatu, mobil dan lain sebagainya.

b. Barang tidak tahan lama, yaitu barang kongkrit yang hanya dapat digunakaan satu atau beberapa kali, misalnya: daging, sabun, ikan, beras dan lain sebaginya.

c. Jasa, yaitu kegiatan manfaat atau kepuasan yang dijual, misnlnya : pangkas rambut, kusuk, dokter dan lain sebagainya.

(13)

a. Kebiasaan membeli, konsumen dengan mengorbankan waktu dan tenaga seminim mungkin, misalnya kebutuhan dapur dan lain sebagainya.

b. Barang shopping, yaitu barang-barang yang dibeli setelah terlebih dahulu membanding-bandingkan kecocokan, kualitas, harga dan modal antara barang-barang sejenis, misalnya pakaian jadi, sepatu, prabot rumah tangga, dan lain-lainnya.

c. Barang Speciality, yaitu barang-barang yang mempunyai karaktristik yang unik, untuk kelompok pembeli tertentu bersedia melakukan usaha-usaha istimewa untuk mendapatkannya, misalnya: benda-benda kolektor, antik dan lainnya.

Referensi

Dokumen terkait

Pengertian-pengertian akuntansi diatas merupakan pengertian secara konvensional, sedangkan akuntansi syariah merupakan akuntansi yang berdasar prinsip-prinsip syariah yang

1) Unit pelayanan informasi meteorologi di aerodrome harus memiliki salinan buku pedoman stasiun meteorologi, pedoman peralatan, standar teknis dan praktis, pedoman

Spesifikasi perangkat keras mesin server tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.1 Terdapat 3 mesin server yang digunakan sebagai host di infrastruktur virtualisasi server

Pengukuran ini dapat dilakukan dengan menggunakan pita ukur (roll meter) dan melalui pembacaan benang pada alat ukur theodolit untuk mengetahui jarak optis

Tubuh berwarna kuning kecoklatan. An- tena panjang berbentuk filiform. Mata majemuk ber- warna hitam. 3 pasang tungkai berwarna kuning ke- coklatan. Tarsus berwarna coklat

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis diperoleh hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti melalui proses analisis faktor diperoleh dari ke tujuh variabel yang

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah hasil belajar penerapan konstruktivisme dengan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw menggunakan media styrofoam

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif (Qualitative Research). Informan penelitian ini adalah siswa kelas atas dan wali kelas atas. Teknik pengumpulan data yang