• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Profil Perusahaan

PT. XYZ adalah sebuah perusahaan swasta nasional yang didirikan atas hasil kerjasama dan prakarsa Bank Indonesia, PT Indosat, PT Telkom, Seluruh Bank Umum pemerintah dan Bank Swasta Nasional yang diwakili oleh Perbanas. Pendirian ini berdasarkan akte notaris M.S. Tadjoedin No. 26 tanggal 4 April 1988 di Jakarta dan disahkan oleh keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia No. C201.HT.01.01 tahun 1988.

PT. XYZ adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang komunikasi data, yang tujuan awalnya untuk menetapkan suatu industri perbankan nasional dalam bidang teknologi informasi. PT. XYZ juga mempelopori penggunaan jaringan ATM (Anjungan Tunai Mandiri) BERSAMA dimana setiap terminal ATM BERSAMA yang dimiliki oleh sebuah Bank dapat digunakan juga oleh pelanggan Bank lainnya yang tergabung sebagai anggota ATM BERSAMA. PT. XYZ menyadari bahwa telekomunikasi merupakan aspek terpenting dalam mendukung pertumbuhan teknologi informasi dalam sektor perbankan.

PT. XYZ berkomitmen penuh menjadi penyedia layanan komunikasi data, internet dan solusi bernilai tambah bagi semua segmen industri, termasuk industri agency, media dan komunikasi, keuangan, manufaktur, sumber daya, jasa, trading/distribusi, maupun transportasi. Pengalaman PT. XYZ telah terbukti baik di perusahaan skala kecil dan menengah maupun perusahaan skala besar.

Sebagai badan usaha yang bergerak di bidang pengembangan dan pelayanan jasa komunikasi data, PT. XYZ mempunyai visi dan misi sebagai berikut :

Visi Perusahaan

(2)

Misi Perusahaan

“Mempermudah bisnis bagi perusahaan dan individu melalui solusi informasi dan komunikasi yang inovatif”

Nilai-Nilai Perusahaan

- Proaktif, Inovatif dan Kreatif - Responsif dan Komunikatif

- Orientasi kepada Kepuasan Pelanggan - Fleksibel dan Adaptif

- Empati

- Semangat (Motivation) - Integritas

- Orientasi pada Hasil Terbaik - Networking dan Teamwork - Analytical Thinking

- Leadership

Dengan pengalaman sebagai sebuah perusahaan yang bergerak pada Jasa Komunikasi Data dan Jasa Nilai Tambah (Value Added Service) di Indonesia untuk semua sektor industri. Dalam usaha mengembangkan perusahaan yang baik menyangkut kegiatan ke luar yang menempatkan diri perusahaan sebagai pengelola pelayanan jasa-jasa aplikasi jaringan perbankan maupun kegiatan di dalam perusahaan sendiri guna mendukung pencapaian sasaran perusahaan, maka motto perusahaan yang dipakai adalah :

“SATISFACTION AND SUCCES THROUGH PROFESIONALISM” Artinya : “Bahwa kepuasan pelanggan dan keberhasilan perusahaan

akan dicapai dengan sikap profesionalisme”

Setiap organisasi mempunyai struktur organisasi yang berbeda dengan organisasi lainnya, tergantung pada tujuan organisasi masing-masing. PT. XYZ mempunyai struktur organisasi yang sifatnya dinamis sesuai dengan perkembangan perusahaan tersebut. Sejalan dengan perkembangannya maka PT. XYZ mengalami beberapa perubahaan struktur organisasi dan penyempurnaan.

(3)

Hal ini disebabkan oleh semakin besar dan kompleksnya bisnis perusahaan. Pada gambar 3.1 dapat dilihat struktur organisasi PT. XYZ.

VAS & IT DIRECTORATE

STRATEGY & BUSINESS DEVELOPMENT

VAS COMERCE VAS OPERATION & IT IT OPERATION IT DEVELOPMENT & BUSINESS PROSESS VAS DELIVERY

O&M PROJECT VAS

VAS MANAGE SERVICE

VAS APLICATION

DATA CENTER OPERATION

Gambar 3.1 Struktur organisasi PT. XYZ

Divisi VAS Delivery Operation and Maintenance terdiri dari 3 bagian, yaitu VAS Manage Service, VAS Application dan Data Center Operation. Secara umum divisi ini memberikan layanan Jasa Nilai Tambah (VAS) kepada pelanggan salah satunya adalah berupa penyediaan data center baik secara fisik maupun lewat awan (cloud computing). Awal jasa komputasi awan berkembang menjadi produk PT. XYZ adalah karena kebutuhan akan banyaknya server untuk aplikasi bisnis dan transaksi internal perusahaan yang tersebar di seluruh provinsi di Indonesia. Sedangkan produk data center sendiri ditujukan untuk kebutuhan pelanggan. Akhirnya Subbag Data Center and Operation beserta Subbag IT Operation dari beberapa server yang ada membangun virtualisasi server menggunakan VI3 untuk kebutuhan internal. Karena keberhasilan tim didalam membangun dan mengoperasikan virtualisasi server secara internal, maka Divisi IT Development and Business Prosess melanjutkan pengembangan virtualisasi

(4)

server tersebut menjadi layanan Jasa Nilai Tambah (VAS) Cloud Computing dengan IaaS sebagai awal mula layanan komputasi awan PT. XYZ.

3.2 Kondisi Sebelum Virtualisasi

Untuk memenuhi kebutuhan internal PT.XYZ, perusahaan memiliki 10 buah server. Setiap server yang memiliki utilisasi rendah terkadang memiliki 2-3 aplikasi yang diinstal didalamnya. Saat itu PT. XYZ memiliki 5 aplikasi internal perusahaan yang tingat utilitasnya padat ketika jam kerja. Aplikasi tersebut adalah: AFIS (Accounting and Financial System), IIPS (Integrated Inventory and Procurement System), IOSS (Integrated Operational Support System), ISDS (integrated Service Delivery System), SIMLA ditambah dengan Domain server, MS Outlook server, BES, server corporate webportal, firewall, server antivirus, server IP Phone, server PABX dan beberapa server lainnya untuk keperluan monitoring dan keamanan.

Aplikasi yang terinstal pada Server: IIPS AFIS IOSS ISDS SIMLA BES Domain server MS Outlook Coorporate webportal Antivirus IP Phone server PABX server

Aplikasi tambahan pada Server : SMS Broadcast

SMS Interactive Coorporate Mail Video Conference

Gambar 3.2 Topologi jaringan kondisi sebelum virtualisasi

Terkadang beban kerja server tersebut masih ditambah dengan aplikasi untuk keperluan ujicoba VAS (Value Added Service), seperti applikasi SMS Broadcast, SMS Interactive, corporate mail dan Video Conference. Banyaknya

(5)

aplikasi yang membutuhkan utilisasi tinggi pada jam kerja mengakibatkan sering mengalami kelambatan dalam proses atau bahkan berhenti (hang). Sehingga kebutuhan server baru dan juga kebutuhan akan tempat menjadi hal yang kian hari kian mendesak pada PT. XYZ.

3.3 Analisa Kebutuhan Virtualisasi Server dan Cloud Computing

Gambar 3.3 Belanja IT Indonesia

Berdasarkan sumber Sharing Vision, Outsourcing Survey pada bulan Agustus 2009 sebanyak 24 responden menjawab 13% belum melakukan IT outsourcing dan selebihnya 87% menjawab sudah mulai dan melakukan IT outsourcing. Kebanyakan dari responder sebesar 61% menginginkan kontrak tahunan dan diurutan ke 2, sebanyak 28% menginginkan kontrak dibayar per bulan.

(6)

Gambar 3.4 Contoh layanan virtual cloud

Layanan PT.XYZ Cloud Services sendiri terdiri dari paket Infrastructure as a Service (IaaS) dan Software as a Service (SaaS). IaaS menyediakan seluruh infrastruktur TI seperti fasilitas data center, storage hardware dan Server. Penggunaan IaaS dapat digunakan sebagai data centre, sistem DRC, sistem Backup ataupun untuk hosting aplikasi selayaknya memiliki sistem sendiri. Sedangkan SaaS menyediakan aplikasi – aplikasi yang menunjang value chain ataupun proses bisnis bagi perusahaan yang ditempatkan di PT. XYZ dan dapat diakses melalui jaringan private maupun Internet.

Meskipun komputasi awan canggih dan memiliki masa depan cerah, tetapi ada tantangan yang harus dihadapi. “Tantangan dari komputasi awan yang sering ditanyakan orang adalah masalah security, services level agreement (SLA) dan performance,”. Makanya untuk tiga hal ini, PT. XYZ benar-benar memperhatikan. Dalam hal ini, PT. XYZ sudah mendapatkan sertifikasi menjadi satu-satunya provider internet yang mendapatkan ISO 27001:2005 dari SGS International untuk jaminan keamanan informasi. Untuk pengembangan teknologi cloud computing ini, PT. XYZ juga bekerjasama dengan partner terpercaya yaitu Cisco dan VMWare. PT. XYZ menawarkan tiga jenis layanan Cloud Computing Solutions yaitu Private Cloud, Dedicated Cloud dan Public Cloud. Keunggulan Cloud Computing PT. XYZ terletak pada 4 hal yaitu Secure, Affordable, Flexible

(7)

dan Excellent. Tentu saja layanan jasa Cloud computing yang baik juga harus didukung oleh infrastruktur server virtual yang baik

Direktur PT. XYZ, Samsriyono menyimpulkan “PT. XYZ Cloud Services diharapkan mampu menjawab kebutuhan bisnis akan akses yang aman, flexibel, cepat, hemat biaya namun berbasis teknologi tinggi”.

3.4 Desain

Penelitian ini berusaha menguraikan dan menjelaskan langkah-langkah yang dilakukan oleh PT.XYZ dalam mendesain dan mengimplementasikan virtualisasi server untuk mengoptimalkan utilisasi sumber daya perangkat keras dan mengurangi downtime yang diakibatkan oleh perawatan perangkat keras server. Solusi untuk permasalahan rendahnya utilisasi sumber daya perangkat keras adalah konsolidasi server yang didukung oleh fitur DRS. Untuk mengurangi downtime yang diakibatkan oleh perawatan perangkat keras, VM dapat dipindahkan ke host lain menggunakan fitur migrasi VMotion, sehingga layanan tidak terganggu.

Infrastruktur virtualisasi server pada PT XYZ dibangun dengan VMware VI3. PT. XYZ memilih VI3 karena pada waktu perencanaan pembangunan infrastruktur, produk tersebut dianggap memiliki performa yang paling baik di antara implementasi virtualisasi lain yang disediakan oleh Citrix maupun Microsoft. Penggunaan perangkat lunak VMware menyebabkan infrastruktur virtualisasi server menjadi mahal. Perusahaan diharuskan membeli lisensi perangkat lunak, storage FC SAN, dan mesin server yang mendukung teknologi virtualisasi. Perusahaan yang memiliki budget besar lebih memilih produk virtualisasi yang dapat memberikan dukungan continue, pelatihan, dan tentu saja produk yang sudah terbukti keunggulannya. Dan selama ini, pasar produk virtualisasi server bagi enterprise dikuasai oleh VMware.

Harga mahal tersebut sebanding dengan sejumlah keuntungan yang didapatkan oleh PT XYZ. Beberapa layanan yang diaktifkan menggunakan

(8)

infrastruktur virtualisasi yang dibangun antara lain e-mail Server, file Server, web Server, database Server, dan sejumlah layanan spesifik aplikasi pertambangan. Infrastruktur yang dibangun fleksibel, sehingga dapat disesuaikan dengan kebutuhan komputasi perusahaan. Backup dan restore dapat dilakukan dengan cepat dan mudah. Penggunaan sumber daya dan ruang server efisien. Sehingga infrastruktur server tersebut dapat diandalkan oleh PT. XYZ untuk memberikan jasa pelayanan terbaik terhadap klien mereka.

3.4.1 Kebutuhan Sistem

Infrastruktur virtualisasi server yang dibangun di pusat data PT XYZ untuk membangun sebuah jasa cloud computing salah satunya harus memenuhi kriteria fleksibilitas sebagai berikut:

1. Alokasi sumber daya prosesor dan memori dapat disesuaikan dengan beban kerja sehingga utilisasi perangkat keras optimal,

2. Layanan yang diberikan oleh server tidak mengalami gangguan ketika mesin server mengalami perawatan perangkat keras.

3.4.2 Spesifikasi Infrastruktur

Bagian ini akan memaparkan spesifikasi perangkat yang digunakan untuk membangun infrastruktur virtualisasi server pada PT. XYZ. Perangkat yang dimaksud antara lain perangkat keras mesin server, perangkat lunak, perangkat jaringan, dan perangkat penyimpanan data.

Spesifikasi Perangkat Keras Server, perangkat keras server yang digunakan untuk membangun infrastruktur virtualisasi server pada PT. XYZ adalah Dell PowerEdge 2950. Mesin server tersebut dari segi bentuk termasuk dalam kategori rack, yaitu tipe server yang tidak menggunakan banyak tempat ketika dipasang di kabinet. Spesifikasi perangkat keras mesin server tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.1 Terdapat 3 mesin server yang digunakan sebagai host di infrastruktur virtualisasi server yang dibangun.

(9)

Tabel 3.1 Spesifikasi mesin server Dell Poweredge 2950

Form factor 2U rack height

Prosesor 2 x Quad-Core Intel Xeon X5355, mendukung Intel Virtualization Technology (VT), CPU Speed 2,66GHz, Bus speed 1333Mhz, L2 cache 8 MB

Chipset Intel 5000X

Memori 8 x 1 GB Fully Buffered DIMMs (FBD) Slot I/O 3 x PCI slots, PCI Express x4 dan x8 Drive controller 4 x SAS 5/i integrated SAS controller

RAID controller PERC 5/i integrated SAS/SATA, PERC 4/e PERC 5/e adapter Drive bays terdapat 8 slot hard drive untuk 2,5"HD atau 3,5"HD

SAS/SATA dan 1 drive untuk DVD-ROM Hard drive 2 x 3,5" SAS (15K RPM) 146GB

External storage SAS, SCSI, dan fibre channel Kartu jaringan

(NIC)

Broadcom NetXtreme II 5708 Gigabit Ethernet NIC mendukung failover dan load balancing

Power supply Redundant 750W 110/220V AC

Video Embedded ATI ES1000 dengan memori 16MB Manajemen Dell OpenManage

Dukungan OS

MicrosoftWindows Server 2003 R2, MicrosoftWindows Storage Server 2003 R2 dan versi x64, Red Hat Linux Enterprise v4 ES dan versi EM64T, SUSE Linux Enterprise Server 9 EM64T

Spesifikasi Perangkat Lunak, Perangkat lunak yang digunakan untuk membangun infrastruktur virtualisasi server di PT XYZ adalah VI3. Tipe lisensi yang dibeli adalah Enterprise Edition sehingga seluruh fitur yang disediakan oleh VI3 dapat digunakan, termasuk fitur yang menjadi bahasan utama pada penelitian ini yaitu VMware DRS dan VMotion. Versi perangkat lunak host yang dipakai adalah ESX Server 3,5 dan perangkat lunak manajemen yang dipakai adalah VirtualCenter 2,5.

Spesifikasi Perangkat Jaringan Infrastruktur server virtual PT XYZ dihubungkan dengan jaringan di luar infrastruktur tersebut menggunakan core switch Cisco Catalyst 4507R. Switch modular tersebut mendukung redundant power supply dan memiliki throughput yang relatif lebih tinggi dibandingkan

(10)

dengan switch tipe lain. Switch tersebut juga mendukung PoE (Power over Ethernet) untuk menyalakan perangkat seperti IP Phone, CCTV, dan card scanner. Tabel 3.2 menunjukkan spesifikasi Catalyst 4705R.

Tabel 3.2 Spesifikasi switch Cisco Catalyst 4507R

Jumlah slot 7 slot Jumlah slot Supervisor Engine 2 slot

Dukungan Supervisor Engine Supervisor Engine II-Plus, II-Plus-10GE, IV, V, V-10GE, dan 6-E

Jumlah slot power supply 2 slot

Power supply AC 1000W dan 1400W for data only; 1300W, 2800W, 4200W, dan 6000W for PoE; DC up to 8500W

Jumlah slot line card 5 slot, 6Gbps bandwidth per slot Line card

48 port 10/100 Non-PoE and PoE (up to 15W), 48 port 10/100/1000 Non-PoE and PoE (up to 15W), 48 port 10/100/1000 PoE+ (up to 30W), 6 port Fibre GE GBIC

Spesifikasi perangkat penyimpanan data konfigurasi penyimpanan data yang digunakan dalam infrastruktur virtualisasi server di PT. XYZ adalah SAN. Perangkat keras yang digunakan untuk membangun SAN tersebut antara lain:

o Perangkat HBA (Host Bus Adapter), o Kabel fibre optic,

o Fibre Channel switch, o Storage Processor, o Disk Array Enclosure,

o Hard disk dengan antar muka Fibre Channel.

Komponen utama dalam konfigurasi SAN tersebut adalah Fibre Channel Storage System Dell EMC CX3-20F. Produk tersebut mencakup Fibre Channel Switch, Storage Processor, dan Disk Array Enclosure. Secara lengkap spesifikasi produk tersebut dapat dilihat di Tabel 3.3.

(11)

Tabel 3.3 Spesifikasi Dell EMC CX 3-20F

Kapasitas maksimal 36TB dengan drive Fibre Channel; maksimal 83TB dengan SATA II drive

Skalabilitas maksimal 8 disk array enclosure (DAE4P); maksimal 120 drive di storage array

Dukungan RAID 0, 1, 1/0, 3, 5, dan 6 Storage Processor (SP) 2, redundant

Cache 4GB

Konektivitas front-end

(port FC switch) 12 port, masing-masing 4Gb Fibre Channel, 6 port per SP Power supply 2, redundant

Tipe disk yang didukung

73GB 15k RPM Fibre Channel interface 4Gb; 146GB 10k RPM Fibre Channel interface 2Gb; 146GB 15k RPM Fibre Channel interface 4Gb; 300GB 10k RPM Fibre Channel interface 2Gb; 300GB 15k RPM Fibre Channel interface 4Gb;

500GB 7,2k RPM SATA II Fibre Channel interface 4Gb; 750GB 7,2k RPM SATA II Fibre Channel interface 4Gb

3.4.3 Desain Infrastruktur Virtualisasi Server

Desain infrastruktur virtualisasi server di PT XYZ dapat dilihat pada Gambar 3.5. Gambar 3.5, 3.6, dan 3.7 disusun menggunakan lambang resmi dari VMware (Stephens, 2010). Terdapat empat komponen yang menyusun infrastruktur, yaitu jaringan, host, VM, dan tempat penyimpanan data (storage). Komponen jaringan menghubungkan host dengan host lain (jaringan internal) melalui core switch. Komponen ini juga menghubungkan host dengan jaringan produksi perusahaan (jaringan eksternal). Tiap-tiap host memiliki 2 NIC. NIC pertama digunakan untuk manajemen host dan jalur migrasi VM. NIC kedua digunakan untuk jalur komunikasi data antara sejumlah VM di dalam host dengan komputer di luar infrastruktur virtual (jaringan produksi). Pemisahan ini dimaksudkan agar manajemen host dan proses VMotion yang relatif banyak menggunakan bandwidth jaringan, tidak menggangu kelancaran jaringan produksi.

Manajemen host dan klaster dilakukan melalui VirtualCenter Server yang juga terhubung dengan core switch. Administrator dapat mengakses VC Server melalui PC manapun yang berada di jaringan perusahaan. Untuk memudahkan manajemen infrastruktur virtual, administrator dapat menggunakan antar muka VI

(12)

Client yang terkoneksi ke VC Server. Selain dengan VI Client, administrator juga dapat melakukan administrasi host secara individual menggunakan antar muka berbasis Web atau console. Metode tersebut dilakukan dengan membuka alamat IP Service Console (COS) host yang dimaksud. Namun kedua metode tersebut tidak dapat digunakan untuk manajemen klaster, termasuk menjalankan fitur VMotion dan DRS.

Gambar 3.5 Desain Infrastruktur Virtual Server PT XYZ

Infrastruktur virtualisasi server di PT XTZ tidak menggunakan child resource pool, namun root resource pool artinya sumber daya sistem dilihat sebagai jumlah dari sumber daya prosesor dan memori klaster. Terdapat 3 host di klaster, rata-rata tiap host mengaktifkan 4 VM. Sesuai dengan spesifikasi perangkat keras mesin server yang telah disebutkan pada Sub Bagian 3.4.2, masing-masing host memiliki 8 prosesor dengan kecepatan 2.66 Ghz dan kapasitas memori 8 GB. Apabila dijumlahkan, klaster tersebut memiliki total kecepatan prosesor 63 Ghz dan kapasitas memori 24 GB. Jika dibandingkan

(13)

dengan mesin server normal, maka mesin server yang digunakan sebagai host memiliki spesifikasi mesin server yang lebih tinggi, terutama kapasitas memori.

Pada komponen media penyimpanan data, digunakan Fibre Channel SAN. Penggunaan SAN merupakan salah satu syarat fitur VMotion dan DRS. Sebuah volume LUN yang menjadi lokasi penyimpanan suatu VM dapat diakses oleh ketiga host, sehingga ketika proses VMotion berlangsung, tidak terjadi replikasi data storage namun hanya replikasi state VM dari host asal ke host tujuan. SAN menyediakan mekanisme penguncian agar suatu VM yang sudah dinyalakan oleh suatu host tidak dapat dinyalakan oleh host lain. Masing-masing host memiliki 1 HBA yang terhubung ke port FC switch. Media yang digunakan untuk menghantarkan data adalah kabel fibre optic (FO). Koneksi redundant tersedia dari FC switch ke SAN enclosure, untuk menjaga koneksi tetap terjaga ketika salah satu jalur terputus. Fibre Channel menyediakan lebar pita hingga 4 Gb yang mendukung untuk proses baca-tulis antara host dengan SAN.

Desain Jaringan Desain jaringan dapat dilihat pada Gambar 3.13 Pada gambar tersebut, VM ditempatkan di SAN, karena secara fisik, seluruh konfigurasi dan volume disk yang terasosiasi dengan suatu VM disimpan di dalam volume LUN SAN. Konfigurasi VM (file .vmx) dimuat (load) ke suatu host sehingga VM secara logika terasosiasi dengan host tesebut. Dengan desain tersebut, migrasi VM dapat dilakukan tanpa harus memindahkan file-file VM dari sebuah host ke host lain. Hanya akses ke LUN saja yang diubah.

Setiap VM memiliki 1 vNIC. Masing-masing vNIC memiliki alamat MAC dan IP, seperti perangkat NIC fisik. Port vNIC terhubung dengan sebuah port di switch virtual (vSwitch). Setiap port uplink vSwitch kemudian diasosiasikan dengan sebuah vmnic di host. Vmnic inilah yang menjadi gerbang komunikasi data antara VM dengan jaringan di luar infrastruktur virtual.

(14)

Gambar 3.6 Desain jaringan

Sejumlah port di vSwitch dapat dikelompokkan ke dalam port group. Port group berfungsi sebagai mekanisme manajemen sejumlah vNIC, seperti pemberian label jaringan, aturan keamanan, dan aturan kualitas layanan (QoS). Dalam penelitian ini yang dibahas adalah port group untuk pemberian label jaringan, yang berguna pada proses VMotion. Proses VMotion dapat berlangsung pada host tujuan yang memiliki label jaringan yang sama dengan host asal. Dengan kata lain, perpindahan VM hanya dapat dilakukan dalam sebuah klaster host.

Infrastruktur virtualisasi server PT XYZ tidak menerapkan NIC teaming yang berfungsi untuk failover maupun load balancing. Namun 2 VMnic yang tersedia difokuskan untuk memenuhi kebutuhan jalur produksi dan manajemen host. VMnic pertama berfungsi sebagai jalur produksi, sedangkan vmnic kedua berfungsi sebagai jalur manajemen host dan VMotion. Pemisahan ini dimaksudkan agar komunikasi data untuk manajemen host maupun proses VMotion tidak mengganggu layanan yang diberikan VM-VM.

(15)

Ketiga host memiliki desain dan konfigurasi jaringan yang sama. VMnic pertama yang digunakan sebagai jalur produksi memiliki label jaringan (port group) Virtual Network1. VMnic kedua yang memiliki label Virtual Network2 berguna sebagai jalur manajemen. Jalur manajemen memiliki 2 komponen, yaitu service console dan VMkernel. Desain dan konfigurasi jaringan ini telah memenuhi persyaratan VMotion dan DRS.

Desain media penyimpanan data (datastore) infrastruktur virtualisasi server di PT XYZ dapat dilihat pada Gambar 3.7 Sistem operasi pada tiap-tiap VM melihat SAN sebagai SCSI disk yang terhubung ke SCSI HBA virtual. VM tidak dapat mengakses SAN secara langsung, namun melalui layer virtualisasi VMware ESX. Permintaan baca-tulis oleh sistem operasi di dalam VM akan diteruskan ke HBA host.

Masing-masing host memiliki 1 HBA yang terhubung ke 1 port FC switch melalui kabel FO dengan lebar pita 2 Gb. FC switch dihubungkan dengan port front end (FE) Storage Processor (SP) melalui kabel FO dengan lebar pita 4 Gb. Kabel FO yang digunakan seluruhnya bertipe multimode, yang dapat menggunakan lebar gelombang lebih pendek dibandingkan tipe singlemode. Port back end (BE) SP dihubungkan ke port primer (PRI) Disk Array Eclosure (DAE) melalui kabel FO dengan lebar pita 2 Gb. Jumlah DAE dapat ditambah maupun dikurangi untuk menyesuaikan kebutuhan perusahaan. Penambahan dilakukan dengan menghubungkan port ekspansi (EXT) DAE dan port PRI DAE tambahan melalui kabel FO yang memiliki lebar pita 2 Gb. Infrastruktur SAN di PT XYZ menggunakan 5 DAE yang dapat menampung 75 disk.

Terdapat 2 SP yang mendukung multipathing dan path failover. Multipathing membuat host dapat mengakses storage array melalui lebih dari 1 jalur. Dalam kondisi normal, sistem VMware ESX Server hanya menggunakan 1 jalur ketika mengakses storage array. Ketika jalur yang digunakan terputus akibat kerusakan HBA, kabel FO, port FC switch, maupun SP, host dapat mendeteksi

(16)

kejadian ini kemudian menggunakan jalur yang lain. Mekanisme ini disebut dengan path failover.

Gambar 3.7 Desain media penyimpanan data 3.5 Migrasi Server Fisik ke Virtual

Migrasi sistem dari sistem fisik ke mesin virtual yang dilakukan dengan menggunakan mekanisme P2V dari VMware Converter. VMware Converter Mengotomatisasikan dan mempermudah konversi server fisik ke mesin virtual. Menggunakan antarmuka wizard yang intuitif berbasis VMware vCenter converter dapat dipergunakan untuk melakukan migrasi sistem, baik Windows maupun Linux, baik fisik maupun virtual ke mesin virtual lainnya.

Kenapa VMware Converter digunakan karena VMware Converter memiliki keunggulan sbb:

1. Bisa memindahkan sistem yang sedang berjalan/dipergunakan. Misalnya sistem Window Server atau Linux Server sedang dipakai, bisa

(17)

dipindahkan tanpa perlu mematikannya. Otomatis hal ini mengurangi waktu down time karena waktu down time diperlukan hanya pada saat mematikan server lama (fisik) dan menghidupkan server baru (virtual). 2. Bisa Memilih Partisi/Drive/Harddisk yang hendak Dimigrasikan.

Misalnya server punya 3 partisi, yaitu sistem, data dan data backup. Untuk partisi data backup berukuran cukup besar padahal tidak terlalu diperlukan, kita bisa mengabaikan proses migrasi untuk folder ini.

3. Bisa Memindahkan Sistem Secara Simultan. Pada saat yang bersamaan kita bisa memindahkan sistem secara berbarengan, tidak perlu menunggu satu proses selesai baru yang lainnya.

4. Bisa Dijalankan Secara Remote. VMware Converter bisa dijalankan di salah satu mesin (misalnya Windows XP di laptop) kemudian digunakan untuk memindahkan Server database berbasis Linux agar menjadi server virtual diatas VMware ESXi. Selain VMware ESXi, target server bisa juga dalam bentuk VMware Workstation

5. Gratis. Tools yang sangat bermanfaat dan powerful ini gratis, free dan bebas untuk dipergunakan

Dari 10 server fisik yang tersedia, migrasi akan dilakukan terhadap 3 server dianggap penting karena aplikasi yang berjalan diatasnya. Setelah proses instalasi VMware Converter selesai, jalankan VMWare Converter dan pilih tombol “Convert Machine” pada bagian toolbar. Gambar 3.15 adalah tampilan wizard saat hendak melakukan proses convert mesin fisik yang sedang aktif.

(18)

Gambar 3.8 Konversi Mesin Fisik yang sedang aktif

Setelah menentukan sumber sistem yang akan diconvert, tahap berikutnya adalah menentukan tujuannya. Biasanya tujuan untuk sistem adalah sistem VMWare vSphere atau bisa juga dalam bentuk VMWare Workstation. Setelah menentukan tujuan, selanjutnya tinggal menentukan opsi yang diinginkan, seperti partisi yang hendak diconvert, ukuran CPU, RAM, jenis HDD (thick/thin) dll. Setelah selesai proses migrasi akan berjalan.

(19)

Gambar

Gambar 3.1 Struktur organisasi PT. XYZ
Gambar 3.2 Topologi jaringan kondisi sebelum virtualisasi
Gambar 3.3 Belanja IT Indonesia
Gambar 3.4 Contoh layanan virtual cloud
+7

Referensi

Dokumen terkait

dan bidang penelitian sampai dengan tahun 2014 ... Keragaan Tenaga Fungsional Peneliti, Teknisi, Pranata Komputer dan Arsiparis di Balitjestro Tahun 2014 ... Pegawai yang

Aku ingin coba-coba apakah aku mampu menyambuti atau tidak, supaya aku juga bisa mengukur tenagaku apakah ada harganya untuk menjadi guru silat atau tidak ?" Kim Houw

Adapun kemudahan yang diperoleh dengan cara pembelian ketoko buku adalah bahwa kita dapat melakukan efisiensi atau penghematan biaya, waktu, dan tenaga (Yulia,

Teknik pengolahan data dilakukan secara komputerisasi dengan menggunakan SPSS.Berdasarkan hasil penelitian yang di lakukan di peroleh (51,8%) responden memiliki pengetahuan

Saya menyambut dengan gembira penerbitan Publikasi Tahunan "DISTRIK RASIEY DALAM ANGKA TAHUN 2014" oleh BPS Kabupaten Teluk Wondama, karena penerbitan ini merupakan

KESEHATAN WANITA SEPANJANG SIKLUS KEHIDUPAN KESEHATAN WANITA SEPANJANG SIKLUS KEHIDUPAN

Orangtua dapat mendudukkan bayi ke dalam baby walker, memakaikan semacam tali penopang ke tubuh bayi (walker assistant), dan memberikan mainan yang dapat didorong. Sebuah studi

Mencari kebenaran membutuhkan kemauan untuk mengesampingkan prasangka dan mematuhi keyakinan baru. Tidak ada yang lebih jelas daripada studi tentang Sabat