• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROSES DAN LAKTASI DAN MENYUSUI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PROSES DAN LAKTASI DAN MENYUSUI"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Makalah

ASKEB NIFAS

PROSES LAKTASI DAN MENYUSUI

DI SUSUN OLEH :

ANITA RAHAYU

PO.71.3.211.14.1.007

TINGKAT II.A

POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR

2015

(2)

PEMBAHASAN

A. PROSES LAKTASI DAN MENYUSUI 1. Fisiologi Laktasi

Laktasi adalah keseluruhan proses menyusui mulai dari ASI diproduksi sampai proses bayi menghisap dan menelan.

a. Anatomi Payudara

Payudara ( mammae ) adalah kelenjar yang terletak dibawah kulit, di atas otot dada. Fungsi dari payudara adalah memproduksi susu untuk menutrisi bayi. Manusia mempunyai sepasang kelenjar payudara, yang beratnya lebih 200 gram, saat hamil 600 gram dan saat menyusui 800 gram. Pada payudara terdapat 3 bagian utama, yaitu:

1. Korpus (badan), yaitu bagian yang membesar 2. Areola, yaitu bagian kehitaman di tengah

3. Papila atau puting, yaitu bagian yang menonjol di puncak payudara

(Gambar 0.1 anatomi payudara (mammae)) 1. Korpus

(3)

2. Areola

Ada daerah areola mammae duktus laktiferus melebar disebut sinus laktiferus, akhirnya memusat ke dalam puting dan bermuara ke luar. Di dalam dinding alveolus maupun saluran-saluran

terdapat ototpolos yang bila berkontraksi dapat memompa ASI keluar.

3. Papilla atau puting

Bagian yang menojol yang dimasukan ke mulut bayi untuk aliran air susu

b. Refleks Prolaktin

Dalam fisiologi laktasi prolaktin merupakan suatu hormon yang disekresi oelh glandula pituitaria anterior, yang penting untuk memproduksi air susu ibu (ASI).

Selama kehamilan, hormone prolaktin dari plasenta meningkat tetapi ASI biasanya belum keluar karea masih dihambat oleh kadar estrogen yang tinggi. Pada hari kedua atau ketiga pasca perasalinan, kadar estrogen dan progestero berangsur-angsur turun hingga kadar tingkat terendah. Diaktifkannya prolaktin akan menaikan pasokan darah yang beredar lewat payudara. Ini dapat menyekresi bahan penting untuk pembentukan air susu, globulin, lemak dan molekul-molekul protein yang akan membengkakkan acini dan mendorong menuju kubuli laktiferus, sehingga sekresi ASI lebih lancar. Kenaikan kadar protein akan menghambat ovulasi, sehingga mempunyai fungsi kontrasepsi dan kadar prolaktin paling tinggi pada waktu malam hari.

c. Refleks Oksitosin

Bersamaan dengan pembentukan prolaktin oleh hipofise anterior, rangsangan yang berasal dari isapan bayi dilanjutkan ke hipofise posterior (neurohipofise) yang kemudian dikeluarkan oksitosin (pengeluaran air susu). Pengeluaran air susu melibatkan dua hormon dari sel-sel sekretorik ke papila mammae.

a. Tekanan dari belakang: tekanan globuli yang terbentuk di dalam sel akan mendorong globuli tersebut ke dalam lobulus laktiferus dan isapan bayi akan memacu sekresi air susu lebih banyak.

(4)

(Gambar 0.2 kontrol hormon terhadap sekresi ASI)

a. Bayi menyusu meningkatkan kadar prolaktin menghambat ovulasi dan meningkatkan produksi ASI.

b. Bayi menyusu melepaskan oksitosin kontraksi sel mioepitel dan merangsang involusi uteri ASI dikeluarkan.

d. Tanda-tanda Refleks Oksitosin Aktif

Tanda-tanda yang dirasakan ibu bila refleks oksitosin aktif, seorang ibu mungkin akan mengalami:

1. Rasa diperas atau tajam pada payudar saat sebelum menyusui atauselama menyusui.

2. ASI mengalir dari payudara bila ibu memikirkan bayinya atau mendengar tangisan bayinya.

3. ASI menetes dari payudara lain bila bayi menyusu.

4. ASI mengalir dalam pancaran halus bila bayi lepas dari payudara saat bayi menyusu.

5. Nyeri karena kontraksi rahim kadang dengan aliran darah selama menyusu dalam minggu pertama.

6. Isapan pelan dan dalam pada bayi serta ia menelan yang menunjukkan bahwa ASI mengalir dalam mulut bayi.

(5)

Dalam ASI terdapat zat peptida inhibitor yang dapat mengendalikan produksi ASI dalam payudara. Zat tersebut dapat mengurangi atau menghambat produksi ASI, bila ASI tertinggal banyak dalm payudara zat penghambat tersebut menghentikan sel-sel sekresi untuk berproduksi.

Hal ini akan melindungi payudara terhadap akibat tidak baik bila terlalu penuh, seperti pada keadaan bayi meninggalkan atau menghentikan menyusu karena sebab lain. Bila ASI dikeluarkan dengan isapan bayi atau memeras ASI zat penghambat itu juga brkurang dan payudara membuat ASI lagi.

f. Posisi dan Perlekatan yang Benar

Posisi adalah cara ibu mendekap bayi saat sedang menyusui, dan perlekatan adalh letak mulut bayi pada payudara ibu kertika sedang menyusu. Posisi dan perlekatan sangatlah penting. Mengapa penting? Perlekatan yang baik adalah posisi dagu bayi menempel pada payudara. Mulut bayi terbuka lebar, bibir bawah bayi berputar ke bawah, dan sebagian besar daerah puting areola payudara masuk ke mulut bayi. Pada posisi ini, lidah bayi akan dapat bergerak optimal memerasdan mendorong ASI ke dalam mulutnya. Karena itulah, perlekatan yang baik adalah bila dagu bayi menempel pada payudara. Karena sumber ASI terletak di bawah daerah areola (kulit kecoklaan di sekitar puting). Posisi dan pelekatan yang kurang tepat dapat menyebabkan kesakitan pada ibu (payudara bengkak, puting lecet dan luka) serta bayi tidak dapat minum ASI secara optimal ketika sedang menyusu, sehingga mengganggu tumbuh kembangnya. Bagaimanakah posisi dan pelekatan yang benar?

Posisi:

1. Ibu mencari posisi menyusui yang paling nyaman;

2. Ibu mendekap/menggendong bayi sehingga muka bayi menghadap ke payudara ibu, hidung bayi sejajar dengan puting ibu;

3. Badan bayi juga menghadap ke badan ibu (perut bayi menempel ke perut itu), sehingga kepala dan badan bayi berada dalam 1 garis lurus (kepala bayi tidak menengok ke kiri atau ke kanan);

4. Kepada bayi lebih rendah daripada payudara ibu, sehingga kepala bayi mendongak keatas dan tidak menunduk kebawah, dalam posisi seperti ini, dagu bayi dan bukan hidungnya yang akan menempel ke payudara ibu;

(6)

Pelekatan:

1. Usahakan agar bayi memasukkan payudara ibu ke dalam mulutnya dari arah bawah, sehingga ketika sedang menyusu lebih banyak terlihat areola ibu pada bagian atas bibir atas dibandingkan dengan areola pada bagian bawah bibir bawah bayi;

2. Mulut bayi terbuka lebar seolah-olah sedang menguap atau

menangis, sehingga tidak saja puting ibu yang masuk ke dalam mulut bayi tetapi juga sebagian besar areola, karena pabrik-pabrik ASI banyak yang terletak dibawah areola;

3. Bibir bayi, baik yang atas maupun yang bawah, terlipat keluar (dower) dan tidak terlipat kedalam ketika sedang menyusu; Dagu bayi menempel pada payudara ibu, dan terlihat juga lipatan pada bagian dagu yang menandakan bahwa bayi sedang membuka mulut dengan lebar.

g. Reflex Pada Bayi

Bayi adalah mahluk yang sangat pintar, dengan perkembangan pesat dari hari ke hari terutama dalam usia awal hingga 3 tahun usia kehidupannya, yang kita sebut sebagai Golden Age. Terdapat reflex-reflex utama yang dibawa bayi sejak lahir yang membantunya untuk tetap survive dan akan menghilang seiring dengan pertambahan usia bayi.

Tiga refleks yang penting dalam mekanisme isapan bayi, yaitu: 1. Refleks menangkap/mencari (rooting refleks)

Timbul bila bayi baru lahir tersentuh pipinya, bayi akan menoleh kearah sentuhan, bila bibirnya dirangsang dengan papilla mammae, maka bayi akan membuka mulut dan berusaha untuk menagkap putting susu.

2. Refleks menghisap

Refleks ini timbul apabila langit-langit bayi tersentuh biasanya oleh putting susu. Supaya putting mencapai bagian belakang palatum maka sebagian besar areola harus tertangkap mulut bayi. Dengan demikian, maka sinus laktiferus yang berada di bawah areola akan tertekan gusi, lidah, dan palatum sehingga ASI terperas keluar.

(7)

Bila mulut bayi terisi ASI akan menelannya. Dalam ASI terdapat zat peptida inhibitor yang dapat mengendalikan produksi ASI dalam payudara. Zat tersebut dapat mengurangi atau menghambat produksi ASI, bila ASI tertinggal banyak dalam payudara zat penghambat tersebut menghentikan sel-sel sekresi untuk berproduksi.

Hal ini akan melindungi payudara terhadap akibat tidak baik bila terlalu penuh, seperti pada keadaan bayi meninggalkan atau menghentikan menyusui karena sebab lain. Bila ASI dikeluarkan dengan isapan bayi atau memeras ASI zat penghambat itu juga berkurang dan payudara membuat ASI lagi.

2. Dukungan Dalam Pemberian ASI

Ketika lahir, bayi tidak lagi mendapat nutrisi memalui plasenta, yaitu organ yang menopang kebutuhannya selama kehamilannya. Kebutuhan nutirisi bayi kini harus dipenuhi oleh ibunya dan hal ini menjadi sumber ansietas kekhawatiran bagi kebanyakan ibu di negara maju. Mereka khawatir apakah “bayi mendapat asupan yang cukup” (McInnes & Chambers, 2008) dan apakah mereka “melakukannya dengan baik” sebagai seorang ibu. Dua metode utama pemberian susu pada bayi adalah memberi ASI (mrnyusui) dan susu formula.

Ibu dianjurkan untuk menyusui bayinya secara eksklusif selama enam bulan pertama dn tetap menyusui higga anak berusia dua tahun atau lebih (WHO/UNICEF, 2003). Namun, terdapat bukti yang menunjukkan bahwa ibu di negara maju cenderung tidak menyusui bayinya dalam jangaka panjang dan sering tidak mendapat dukungan yang cukup untuk membantu mereka (Renfrew & Hall, 2008).

Beberapa ibu terpengaruh untuk menyusui bayi mereka, sebelum mereka hamil, karena terpapar oleh ibu lain yang menyusui (Hoddinott & Pill, 1999). Ada juga faktor sosial, budaya, dan seksual yang memengaruhi keputusan ibu menyusui (Hall, 1997).

Bidan dapat membantu ibu menyusui dengan menunjukkan sikap positif, tidak menyentuh saat membantu memosisikan bayi pada payudara, menyadari pemikiran dan perasaan ibu, serta meluangkan waktu bersama ibu. Baby Friendly Initiatif UNICEF dibentuk untuk memberi layanan maternitas disertai pedoman untuk memastikan bahwa asuhan yang ideal telah diberikan untuk mendukung ibu. Merka menetapkan sepuluh langkah yang akan mengindikasikan bahwa suatu layanan maternitas dapat dikatakan idela (WHO/UNICEF, 1989).

Sepuluh langkah menyusui yang sukses (WHO/UNICEF, 1989):

(8)

2. Melatih keterampilan yang diperlukan oleh selutuh staf layanan kesehatan untuk mengimplementasikan kebijakan ini.

3. Menginformasikan seluruh ibu hamil tentang manfaat dan penatalaksanaan menyusui

4. Membantu ibu melakukan inisiasi menyusui dini (IMD)

5. Mendemontrasikan cara menyusui, dan cara mempertahankan laktasi meskipun ibu harus berpisan dengan bayi mereka.

6. Tidak memberi makanan atau minuman lain selain ASI pada bayi baru lahir, kecuali terdapat indikasi medis.

7. Menerapkan Rooming In, yaitu membiarkan ibu dan bayi nberada di ruangan yang sama selama 24 jam dalam satu hari.

8. Memotivasi intuk menyusui sesuai permintaan bayi

9. Tidak memberi puting buatan atau dot pada bayi yang menyusui. 10.Memotivasi pembentukan kelompok dukungan menyusui dan

merujuk ibu pada kelompok tersebut saat pulang dari rumah sakit. Sintetis kualitatif pengalaman ibu akan mendukung (Mclnnes & Chambers, 2008) menyimpilkan bahwa:

1. Ibu dn profesional adalah hubungan yang penting disertai dukungan yang positif , seperti bersikap memberi motivasi, tidak menghakimi, simpatik, sabar, dan supportif.

2. Karakteristik dukungan yang tidak membantu adalah “langsung atau otoriter”, “mengambil alih”, memberi motivasi tanpa disertai saran praktis, dan memberi saran yang bertentangan.

3. Tambahan susu formula, pemberian susu berdasarkan permintaan, penambahan berat badan yang rendah dan diet ibu lebih cenderung menyebabkan saran yang bertentangan.

4. Tindakan memperlakukan menyusui sebagai masalah medis, khususnya tanpa justifikasi yang dirasakan ibu dapat diidentifikasi dari “kecemasan akan “kebutuhan untuk mengukur” jumlah ASI yang dikonsumsi bayi” yang ditunjukkan oleh profesional.

5. Ibu yang berada dalam keluarga dan sosial yang supportif cenderung lebih mampu mengatasi kesulitan dalam menyusui. Teman sebaya dan kelompok dukungan juga penting untuk proses menyusui yang sukses.

3. Manfaat Pemberian ASI

ASI diyakini sebagai bentuk susu yang ideal bagi individu bayi karena mudah untuk diabsorbsi. ASI memiliki kandungan ideal untuk nutrisi bayi selama enam bulan pertama kehidupan dan memberi perlindungan imunologis (Michaelsen, 2003). ASI juga berbeda :

 Pada waktu tertentu sepanjang hari

 Pada tahap laktasi

 Dalam berespon terhadap nutrisi maternal

(9)

Menyusui telah terbukti memberi manfaat baik bagi ibu dan bayi. Dibandingkan dengan bayi yang diberi susu formula, bayi yang mendapat ASI eksklusif selama 4-6 bulan cenderung jarang mengalami:

 Gastroenteritis

 Infeksi pernapasan

 Otitis media

 Infeksi saluran kemih

 Enterokolitis nekrotik

 Penyakit atopik (Stanley et al, 2007)

Lebih lanjut, terdapat indikasi bahwa bayi yang diberi susu formula dapat lebih berisiko mengalami diabetes, penyakit inflamasi usus, penyakit Coeliac, leukemia pada anak-anak, dan okulsi gigi (MIDIRS, 2007)

Ibu juga mendapat manfaat dari menyusui, yaitu:

 Kemungkinan mengalami kanker payudara dan kanker ovarium berkurang

 Penurunan risiko depresi posnatal

 Penurunan risiko diabetes tipe 2 (Stanley et al, 2007) 4. Komposisi Gizi dalam ASI

ASI adalah makanan terbaik untuk bayi. Air susu ibu khusus dibuat untuk bayi manusia. Kandungan gizi dari ASI sangat khusus dan sempurna serta sesuai dengan kebutuhan tumbuh kembang bayi.

ASI dibedakan dalam tiga stadium yaitu: 1. Kolustrum,

2. Air susu transisi/ peralihan, 3. Air susu matur.

Kolustrum

Kolustrum adalah air susu yang pertama kali keluar. Kolustrum ini disekresi oleh kelenjar payudarapada hari pertama sampai hari ke empat

pasca persalinan. Kolustrum merupakan cairan denganviskositas kent al , lengket dan berwarna kekuningan. Kolustrum mengandung tinggi protein,mineral, garam, vitamin A, nitrogen, sel darah putih dan antibodi yang tinggi daripada ASI matur. Selain itu, kolustrum masih mengandung rendah lemak dan laktosa.

Protein utama pada kolustrum adalah imunoglobulin (IgG, IgA dan IgM), yang digunakan sebagai zat antibodi untuk mencegah dan menetralisir bakteri, virus, jamur dan parasit.

(10)

lambung bayi yang berusia 1-2 hari. Volume kolostrum antara 150-300 ml/24 jam.

Kolostrum juga merupakan pencahar ideal untuk membersihkan zat yang tidak terpakai dari ususbayi yang baru lahir dan mempersiapkan saluran pencernaan makanan bagi bayi makanan yang akan datang. ASI Matur

ASI matur disekresi pada hari ke sepuluh dan seterusnya. ASI matur tampak berwarna putih.Kandungan ASI matur relatif konstan, tidak menggumpal bila dipanaskan. Air susu yang mengalir pertama kali atau saat lima menit pertama disebut foremilk. Foremilklebih encer. Foremilk mempunyai kandungan rendah lemak dan

tinggi laktosa, gula, protein, mineral dan air. Selanjutnya, air susu berubahmenjadi hindmilk. Hindmilk kaya

akan lemak dan nutrisi. Hindmilk membuat bayi akan lebih cepat kenyang. Dengan demikian, bayi akan membutuhkan keduanya, baik foremilk maupun hindmilk.

ASI Transisi/ Peralihan

ASI peralihan adalah ASI yang keluar setelah kolostrum sampai sebelum ASI matang, yaitu sejak hari ke-4 sampai hari ke-10. Selama dua minggu, volume air susu bertambah banyak dan berubah warna serta komposisinya. Kadar imunoglobulin dan protein menurun, sedangkan lemak danlaktosa meningkat.

(11)

Tabel. Kandungan kolustrum, ASI transisi dan ASI matur

Kandungan Kolustrum Transisi ASI matur

Energi (kgkal) 57,0 63,0 65,0

Laktosa (gr/100 ml) 6,5 6,7 7,0

Lemak (gr/100 ml) 2,9 3,6 3,8

Protein (gr/100 ml) 1,195 0,965 1,324

Mineral (gr/100 ml) 0,3 0,3 0,2

Immunoglubin :

Ig A (mg/100 ml) 335,9 - 119,6

Ig G (mg/100 ml) 5,9 - 2,9

Ig M (mg/100 ml) 17,1 - 2,9

Lisosin (mg/100 ml) 14,2-16,4 - 24,3-27,5

Laktoferin 420-520 - 250-270

5. Upaya Memperbanyak, Memperlancar, dan Meningkatkan Kualitas ASI

Upaya memperlancar, memperbanyak, dan meningkatkan kualitas ASI sebagai berikut :

 Susuilah bayi sesering mungkin, hal ini sangat penting sekali untuk memperlancar dan memperbanyak produksi ASI. Karena dengan seringnya kita menyusui anak makan akan merangsang hormon untuk memproduksi ASI

 Harus memiliki motivasi yang kuat atapun keinginan yang kuat untuk menyusui bayi.

 Malakukan senam hamil dapat membantu melancarkan peredaran darah sehingga ketika pada waktunya bayi lahir dapat membantu melancarkan ASI

 Periksakan Payudara kepada dokter agar kita mengartahui dari jauh - jauh hari bagaimana kondisi produksi ASI.

 Jangan menggunakan BH atau Bra yang sempit karena

(12)

 Pola istirahat yang baik memengaruhi produksi dan pengeluaran ASI. Apabila kondisi ibu teralu capek, kurang istirahat maka ASI juga berkurang.

6. Tanda-tanda Bayi Cukup ASI

Indikasi bayi cukup mendapat ASI adalah tidurnya nyenyak karena ASI memicu produksi hormon endorfin yang merangsang tidur, segar saat terbangun, dan berat badannya bertambah sesuai perkembangan usianya. Tanda-tanda lainnya yaitu :

 Bayi terlihat rileks dan puas setelah menyusu dan akan melepas sendiri mulutnya dari payudara ibu.

 Setelah berumur beberapa hari, bayi akan buang besar (BAB) setidaknya dua kali sehari dengan tinja berwarna kuning atau gelap dan mulai berwarna lebih cerah setelah hari kelima belas.

 Buang air kecil lebih dari 6 kali sehari dengan warna urin yang tidak pekat dan bau menyengat.

 ASI akan dihasilkan dalam jumlah yang cukup banyak 2-4 hari setelah bayi lahir. Bila ASI tidak kunjung keluar dalam empat hari setelah melahirkan, atau bayi tampak masih lapar setelah menyusu, segera konsultasikan dengan tenaga medis.

DAFTAR PUSTAKA

Baston Helen, Hall Jennifer. Midwifery essensial : Posnatal Volume 4, Jakarta: EGC, 2011

Mira Dwi W. Buku Ajar Biologi Reproduksi, Jakarta: EGC, 2009

Ayu Ida Chandranita, dkk. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita Edisi 2, Jakarta: EGC, 2009

Syaifuddin,. Anatomi Fisiologi Kurikulum Berbasis Kompetensi untuk Keperawatan dan Kebidanan Edisi 4. Jakarta: EGC, 2011

(13)

http://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/04/anatomi-payudara-dan-fisiologis.html#ixzz3lX8Zu4Dk

http://hananurhalifah.blogspot.co.id/2013/06/pembentukan-air-susu-proses-laktasi.html?m=1

http://arulniarni.blogspot.co.id/2013/09/asuhan-kebidanan-nifas-peptida_24.html?m=1

Gambar

Tabel. Kandungan kolustrum, ASI transisi dan ASI matur

Referensi

Dokumen terkait

DIVISI ENGINEERING 12 Selasa, 28 Jan 2014 Mengecek surat armada bus Mengetahui jenis-jenis surat yang harus dibawa oleh supir bus rosalia indah 13 Rabu, 29 Jan

Keterlibatan masyarakat tampak pada antara lain tahapan pelaksanaan Musrengbangdes.Tahapan Musrengbangdes diawali dengan kegiatan yang dikenal sebagai Rembug Warga

Pada tahun 1990 Aceh telah berada dalam posisi konflik sehingga suami saya terpaksa ikut dalam Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang menangani wilayah Aceh Timur dan

Beberapa temuannya adalah: (1) Media dengan efektif memberi tahu kepada kita mengenai masalah politik dan mempengaruhi persepsi kita terhadap pentingnya masalah politik; (2)

Gejala Dan Obat Penyakit Sipilis Yang Majur ~ Bagi anda yang masih awam mengenai ciri ciri gejala,dampak ,dan cara pencegahan penyakit sipilis,atau bahkan kini anda

Sedikitnya jumlah mahasiswa yang mengikuti organisasi bisa disebabkan oleh beberapa faktor, pertama adalah kuota yang terbatas, misalnya pengurus SEMA yang hanya

Pengumpulan data dilakukan dalam jangka waktu dua bulan yang berlangsung dari bulan Juli sampai Agustus 2016 untuk menyelidiki peran mediasi inovasi dalam hubungan

Gambar 1 dan 2 menunjukan bagaimana posisi pedagang kaki lima mengapropriasi secara fisik ruang di depan ruang privat toko 6 maupun ruang luar primer 7 (Bank Danamon).