• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Supervisi Pembelajaran Di Kalangan Guru SD Negeri Gugus Ki Hajar Dewantara Kecamatan Gunungpati Kota Semarang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Supervisi Pembelajaran Di Kalangan Guru SD Negeri Gugus Ki Hajar Dewantara Kecamatan Gunungpati Kota Semarang"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1.1. Supervisi Pembelajaran

Supervisi adalah suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai sekolah lainnya dalam melakukan pekerjaan mereka secara efektif (Purwanto,2012: 76). Sedangkan menurut Pidarta (2009:2) mendefinisikan supervisi pendidikan adalah sebagai kegiatan membina para pendidik dalam mengembangkan proses pembelajaran, termasuk segala unsur penunjangnya.

Dari pengertian tersebut dapat diartikan bahwa supervisi adalah kegiatan pembinaan kinerja guru yang direncanakan dan terprogram agar tercipta kinerja yang lebih baik. Supervisi sangat diperlukan karena merupakan usaha yang sifatnya membantu guru atau melayani guru agar ia dapat memperbaiki, mengembangkan, dan bahkan meningkatkan mutu pendidikan dan tercapainya tujuan pendidikan.

(2)

are primarily and directly concerned with studying and improving the conditions which surround the learning and growth of pupils and teacher”.

Selanjutnya Sahertian (2008:19) merumuskan supervisi sebagai usaha memberi layanan kepada guru-guru secara individual maupun secara kelompok dalam memperbaiki pengajaran. Kata kuncinya adalah memberi layanan dan bantuan. Hartoyo (2006:47) juga memberikan definisi tentang supervisi, menurutnya supervisi adalah kegiatan yang dilakukan oleh seorang supervisor untuk membantu orang lain yang disupervisi agar dapat menemukan solusi atas permasalahan atau kendala yang dijumpai untuk meningkatkan profesionalisme dan kinerja mereka.

(3)

memiliki permasalahan-permasalahan dalam pembelajaran yang harus segera dipecahkan;

(3)Ketiga, fokus utama supervisi pembelajaran

adalah untuk meningkatkan kualitas dan efektivitas pembelajaran.

Jika setelah dilakukan supervisi justru pembelajaran menjadi kurang efektif dan kualitasnya menurun, maka ada yang salah terhadap supervisi yang telah dilakukan.Supervisi pembelajaran harus mendorong guru dalam meningkatkan profesionali-tasnya dan memotivasi guru mengaktualisasikan dirinya menjadi guru yang dinanti kehadirannya oleh para siswanya. Dengan demikian dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa supervisi pembelajaran adalah layanan yang diberikan kepada guru untuk meningkat-kan kualitas pembelajaran secara efektif dan efisien.

1.2.1.Tujuan Supervisi Pembelajaran

(4)

membantu terjadinya refomasi pembelajaran

(learning reform), (3) mendukung terjadinya

komunikasi dan penyampaian informasi,(4) meningkatkan motivasi guru, (5) mempererat dan menumbuhkan sinergi, (6) meningkatkan kualitas sekolah, (7) meningkatkan kualitas manajemen pembelajaran, dan (8) meningkatkan manajemen sekolah.

Sementara itu, Pidarta (2009:3) menyebutkan tujuan supervisi pendidikan adalah membantu guru mengembangkan profesinya, pribadinya, sosialnya, membantu kepala sekolah menyesuaikan program pendidikan dengan kondisi masyarakat setempat, dan ikut berjuang meningkatkan kuantitas dan kualitas lulusan.

Dengan tegas, Sahertian (2008:19) menyatakan bahwa tujuan supervisi pendidikan ialah memberikan layanan dan bantuan untuk meningkatkan kualitas mengajar guru di kelas yang pada gilirannya untuk meningkatkan kualitas belajar siswa.

(5)

memberi motivasi guru agar menjalankan tugasnya secara efektif, (3) membantu guru mengelola kurikulum dan pembelajaran berbasis KTSP secara efektif; (4) membantu guru membina peserta didik agar potensinya berkembang secara maksimal.

Dengan demikian pada dasarnya supervisi pembelajaran bertujuan untuk meningkatkan kemampuan profesional guru dalam proses dan hasil pembelajaran melalui pemberian layanan profesional kepada guru.

1.2.2.Prinsip-prinsip Supervisi Pembelajaran

(6)

ilmiah (saintific), (2) prinsip demokratis, (3) prinsip kerjasama, dan (4) prinsip konstruktif dan kreatif.

Prinsip ilmiah maksudnya bahwa kegiatan supervisi dilaksanakan berdasarkan data objektif yang diperoleh dalam kenyataan pelaksanaan proses belajar mengajar. Data itu harus direkam sebagai bukti otentik menggunakan alat perekam seperti angket, observasi, percakapan pribadi dan sebagainya. Kegiatan supervisi tidak dilakukan secara mendadak, melainkan dilaksanakan dengan sistematis, terencana dan kontinyu.

Prinsip demokratis mengandung makna menjunjung tinggi harga diri dan martabat guru, bukan berdasarkan atasan dan bawahan, tapi berdasarkan rasa kesejawatan. Layanan dan bantuan yang diberikan kepada guru diberikan dalam hubungan kemanusiaan yang akrab dan hangat sehingga guru merasa nyaman dalam mengembangkan tugasnya.

Prinsip kerja sama diwujudkan dengan adanya

“sharing of idea and sharing of experience”dan

(7)

menyenangkan bagi guru untuk terus memacu diri dalam mengembangkan potensinya dan kreatifitasnya dalam upaya memperbaiki pembelajaran.

2.2.Pengawas Sekolah

(8)

pengawasan rumpun mata pelajaran/mata pelajaran, pendidikan luar biasa, dan bimbingan konseling.

Sesuai dengan bidang pengawasan, maka jenis Pengawas Sekolah terdiri dari: Pengawas TK/SD/SDLB, Pengawas Rumpun Mata Pelajaran, Pengawas Luar Biasa, dan Pengawas BK. Pengawas TK/SD/SDLB memiliki tugas dan tanggung jawab,wewenang dan hak penuh dalam menilai dan membina TK/SD/SDLB negeri maupun swasta untuk seluruh mata pelajaran kecuali pendidikan Agama dan Penjaskes.

1.3. Tugas Pengawas TK/SD

(9)

berkaitan dengan pelayanan murid khusus, (9) pengembangan hubungan masyarakat, dan (10) penilaian pengajaran.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, tugas dan fungsi pengawas meliputi pemantauan, supervisi, evaluasi, pelaporan dan tindak lanjut hasil pengawasan.

Tugas pokok Pengawas Sekolah berdasarkan Permen PAN dan RB nomor 21 tahun 2010 adalah melaksanakan tugas pengawasan pembelajaran dan manajerial pada satuan pendidikan yang meliputi penyusunan program pengawasan, pelaksanaan pembinaan, pemantauan pelaksanaan 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan, penilaian, pembimbingan dan pelatihan professional guru, evaluasi hasil pelaksanaan program pengawasan, dan pelaksanaan tugas kepengawasan di daerah khusus.

(10)

pembelajaran. Ketiga aspek tersebut dijelaskan secara ringkas berikut ini.

1.3.1.1. Administrasi

Tugas pengawas yang berkaitan dengan aspek administratif antara lain: (1) menyusun dan menetapkan prioritas tujuan umum; (2) menetapkan standar dan mengembangkan kebijakan; (3) mengadakan rencana jangka panjang; (4) mendesain struktur organisasi; (5) mengidentifikasi dan mengamankan sumber-sumber; (6) memilih personalia dan staf; (7) mengadakan fasilitas yang adekuat; (8) mengamankan dana yang diperlukan; (9) mengorganisasikan pembelajaran; dan (10) memajukan hubungan sekolah dan masyarakat. 1.3.1.2. Kurikulum

(11)

pembelajaran; (9) mempersiapkan program pembelajaran; dan (10) mengembangkan dan menyebarluaskan uraian program sekolah.

1.3.1.3. Pembelajaran

Tugas pengawas yang berkaitan dengan pembelajaran mencakup: (1) mengembangkan rencana pembelajaran (silabus dan RPP); (2) menilai program pembelajaran (silabus dan RPP); (3) memprakarsai program baru; (4) mendesain kembali organisasi pengajaran; (5) menyampaikan sumber-sumber pengajaran; (6) menasehati dan membatu guru-guru; (7) menilai fasilitas dan mengatur modifikasi; (8) mengedarkan dan menggunakan dana; (9) melaksanakan dan mengoordinasikan program penataran; dan (10) merujuk pada hasil penelitian dan kebutuhan masyarakat.

1.4. Manajemen Pengawas

(12)

dipilih model supervisi klinis. Pemilihan ini didasarkan pada kelaziman penggunaan model supervisi ini dalam pembelajaran di sekolah. Selain itu, supervisi klinis dapat dijadikan alat diagnosa dan pemecahan masalah pembelajaran yang dihadapi guru langsung ke akar masalahnya.

Supervisi klinis adalah supervisi yang dilakukan berdasarkan adanya keluhan atau masalah dari guru yang disampaikan kepada supervisor. Supervisi klinis adalah bentuk supervisi yang difokuskan pada peningkatan mengajar dengan melalui siklus yang sistematik, dalam perencanaan, pengamatan serta analisis yang intensif dan cermat tentang penampilan mengajar yang nyata, serta bertujuan mengadakan perubahan dengan

cara yang rasional.

(13)

1.4.1.Perencanaan Supervisi Pembelajaran

Setiap bidang kegiatan memerlukan perencanaan yang sistemik dan prospektif untuk mencapai tujuan secara efektif. Keterlibatan guru dan Kepala SDN Plalangan 04alam penyusunan rencana kerja pengawas sangat efektif dalam meningkatkan kompetensi profesional guru dan kemampuan manajerial kepala sekolah (Masaong, 2013: 61). Rivai dalam (Masaong, 2013: 64) mengemukakan beberapa karakteristik perencanaan supervisi sebagai berikut: (1) supervisi tidak ada rencana yang standar, (2) perencanaan supervisi memerlukan kreativitas, (3) komprehensif, (4) kooperatif, dan (5) fleksibel.

(14)

menyusun alat/instrumen penilaian; (6) peningkatan kemampuan menilai dan mengevaluasi proses pembelajaran; (7) peningkatan kemampuan menganalisis hasil penilaian; (8) peningkatan kemampuan melaksanakan pembelajaran/remedial dan pengayaan sesuai hasil evaluasi; (9) peningkatan kemampuan membimbing guru pemula dalam program induksi; (10) peningkatan kemampuan membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler; (11) peningkatan kemampuan melakukan pengembangan diri; (12) peningkatan kemampuan melaksanakan publikasi ilmiah; dan (13) peningkatan kemampuan membuat karya inovatif.

1.4.2.Pelaksanaan Supervisi Pembelajaran

(15)

langsung bertatap muka atau melalui media komunikasi (Syaiful Sagala, 2010 : 174).

Ada beberapa upaya pelaksanaan supervisi pembelajaran yang diungkapkan oleh pengawas sekolah dalam melaksanakan kegiatan supervisi pembelajaran dalam rangka meningkatkan kemampuan atau profesionalisme guru,yaitu: (a) setiap awal semester diadakan pembimbingan secara kelompok terhadap guru-guru yang akan disupervisi; (b) pengawas melaksanakan bimbingan tentang

penyusunan atau pembuatan

(16)

kegiatan penulisan karya ilmiah (Penelitian Tindakan Kelas).

Kunjungan pengawas sekolah lebih sering dan lebih banyak membantu guru melalui kegiatan pembinaan, pemantauan, penilaian maupun pembimbingan dan pelatihan. Supervisi pembelajaran yang diberikan oleh pengawas akan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap kemampuan profesional guru. Kontribusi ini menunjukkan bahwa jika pengawas dalam melaksanakan supervisi pembelajaran dilakukan secara optimal, maka kemampuan profesional guru pun akan optimal juga, demikian juga sebaliknya.

Dalam melaksanakan supervisi pembelajaran, selain menggunakan supervisi klinis, menurut Hartoyo (2006: 116) supervisi juga dapat dilakukan di antaranya melalui observasi kelas, wawancara dengan siswa, kepala sekolah maupun guru, pertemuan dan diskusi.

(17)

menerangkan bahwa rekomendasi yang diajukan dalam laporan merupakan derivasi dari feed back

yang diperoleh melalui proses refleksi bersama dengan guru dan pemangku kepentingan sekolah selama supervisi berlangsung. Laporan supervisi terdiri dari laporan keseluruhan pelaksanaan sekaligus feedback yang didapatkan dari seluruh rangkaian supervisi.

Menurut Hartoyo (2006: 118) balikan atau feedback dapat diberikan dalam bentuk laporan tertulis, diungkap dalam diskusi, dan dapat pula diwujudkan dalam bentuk pemberian tugas. Tindak lanjut dari supervisi selain untuk memberi laporan, dapat juga digunakan untuk pembinaan. Menurut Hartoyo (2006: 118) untuk mengetahui apakah pembinaan, bimbingan dan bantuan yang diberikan oleh supervisor benar-benar atau dapat diterapkan oleh guru dalam pembelajaran perlu dilakukan tindak lanjut dalam bentuk monitoring dan evaluasi. 1.5. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian Sariani (2013) dengan judul

Pengelolaan Supervisi Pembelajaran di SD Cangkiran

2 Semarang. Penelitian ini membahas perencanaan,

(18)

pembelajaran di SD Cangkiran 2 Semarang. Supervisi dilaksanakan dengan penuh perencanaan dan dilakukan secara berurutan sesuai dengan Daftar Urut Kepangkatan (DUK). Supervisi dilaksanakan dengan teknik observasi kelas dengan objek administrasi guru, pelaksanaan pembelajaran dan pengelolaan kelas. Lalu, dilakukan pertemuan balikan yang membahas hasil supervisi secara kontekstual dengan menunjukkan hasil rekaman aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran.

Penelitian Sudin (2008) dengan judul

Implementasi Supervisi Pembelajaran Terhadap Proses Pembelajaran di Sekolah Dasar Se-Kabupaten

Sumedang. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh

(19)

dalam kategori cukup yaitu 41%, dan aspek pengembangan profesi sebagai guru mata pelajaran oleh supervisor berada dalam kategori kurang yaitu 35,97%.

(20)

1.6. Kerangka Berpikir

Salah satu tugas Pengawas TK/SD

melakukan supervisi pembelajaran. Dalam melakukan supervisi pembelajaran, pengawas memberi layanan atau bantuan kepada guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, termasuk membantu guru dalam mengatasi persoalan guru yang dihadapi. Fungsi pengawa

melakukan perencanaan, pelaksanaan dan pelaksanaan hasil tindak lanjut supervisi yang dilakukan oleh Pengawas TK/SD di Gugus

Dewantara Kecamatan Gunung

Kerangka pemikiran penelitian ini disajikan dalam gambar 2. 1. di bawah ini.

Gambar 2. 1: Kerangka Pemikiran Penelitian

Pengawas Supervisi melakukan supervisi pembelajaran. Dalam melakukan supervisi pembelajaran, pengawas memberi layanan atau bantuan kepada guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, termasuk membantu guru dalam mengatasi persoalan guru Fungsi pengawas pada saat perencanaan, pelaksanaan dan pelaksanaan hasil tindak lanjut supervisi yang dilakukan oleh Pengawas TK/SD di Gugus Ki Hajar Kecamatan Gunungpati Kota Semarang. Kerangka pemikiran penelitian ini disajikan dalam

i bawah ini.

(21)

Gambar

gambar 2. 1. di bawah ini.i bawah ini.

Referensi

Dokumen terkait

Namun dapatan ini berbeza dengan kajian oleh Raiei (1998) yang mendapati guru-guru yang berpengalaman dalam pentaksiran bagi tempoh 6 hingga 10 tahun mendapat skor min yang

With the 50% substitution of fish meal by meat and bone meal exerted no adverse effects on growth and survival rate of tilapia ( O. niloticus ) fry and it also makes cost effective

Kuat Tekan Meningkat.. Adalah bahan atau zat kimia yang ditambahkan di dalam adukan beton pada tahap awal sewaktu beton masih segar... Tujuan penggunaan admixture →

Berkaitan dengan proses produksi untuk mengolah kertas bekas yang telah dikumpulkan dari konsumen, terdapat dua koeisien yang berpengaruh terhadap fungsi tujuan yaitu

Beberapa saran untuk program penanggulangan GAKI di masa depan meliputi: kerja sama lintas sektoral yang kuat; komitmen terhadap konsumsi garam ber- iodium, baik dari sisi

Menurut Dina, faktor lingkungan memiliki pengaruh yang sangat kuat terhadap tindakan kekerasan terhadap

Berdasarkan hasil penelitian tentang pen- garuh kedalaman undercut gigi pegangan dan tipe bahan cengkeram termoplastik nilon terh- adap kekuatan retensi GTSL Co-Cr kombinasi

Untuk ayah saya (Moestofa) yang selalu mengarahkan saya agar tidak salah dalam mengambil keputusan dan selalu berusaha memenuhi kebutuhan saya dan memberikan yang