• Tidak ada hasil yang ditemukan

3.1.2 Setting Waktu Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Discovery Learning Berbantuan Talking Stick Siswa Kelas 2 SD

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "3.1.2 Setting Waktu Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Discovery Learning Berbantuan Talking Stick Siswa Kelas 2 SD"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Setting dan subjek penelitian ini akan menguraikan mengenai setting tempat,

setting waktu dan subjek penelitian. Setting tempat pada penelitian ini akan

membahas lokasi atau tempat dilaksanakannya penelitian, setting waktu

membahas mengenai penentuan waktu/jadwal penelitian dimana ini akan

dilakukan, subjek penelitian membahas mengenai kondisi siswa kelas 2 SDN

Candigatak 1 Boyolali.

3.1.1 Setting Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di SDN Candigatak 1 Boyolali. Alamat sekolah adalah di

desa Candigatak kelurahan Penggung kecamatan Booyolali kabupaten Boyolali.

Secara geografis SDN Candigatak 1 Boyolali terletak di antara lapangan sepak bola

Candigatak dan desa Candigatak. Di dalam sekolahan terdapat 6 ruang kelas, 1

ruang guru, 1 ruang kepala sekolah, 1 ruang perpustakaan, 1 lapangan, 1 ruang

UKS, 1 mushola, 1 tempat parkir, dan 3 toilet untuk siswa,1 toilet untuk guru dan

1 dapur. Di setiap kelas terdapat beberapa pajangan seperti peta, gambar pahlawan

yang dugunakan untuk membantu berjalannya kegiatan belajar mengajar oleh guru

dan siswa. Halaman sekolah digunakan untuk penyambutan dengan bersalaman

antara guru dan siswa sebagai kegiatan rutin setiap pagi, Lapangan sekolah

digunakan sebagai tempat upacara bendera sekaligus digunakan sebagai lapangan

untuk olahraga. Lingkungan sekolah bersih dengan tempat sampah di setiap sudut

kelas dan ruang guru.

3.1.2 Setting Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada semester II tahun ajaran 2016/2017, antara bulan

Januari 2017 sampai bulan Juli 2017.

3.1.3 Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah seluruh siswa kelas 2 SDN Candigatak 1 Boyolali

semester II tahun ajaran 2016/2017 dengan jumlah 20 siswa yang terdiri dari 11

(2)

tahun. Tingkat kecerdasan peserta didik kelas 2 cukup merata, artinya tidak ada

yang cerdas dan tak tidak ada yang sangat kurang. Sebagian besar orang tua siswa

bekerja sebagai petani. Namun juga ada yang berprofesi sebagai guru/PNS,

pedagang, dan swasta. Saat kegiatan belajar berlangsung, banyak siswa yang

masih asik bermain sendiri, berbincang-bincang dengan temanya tanpa

memperhatikan penjelasan yang diberikan oleh guru, siswa juga masih kurang

aktif saat mengikuti kegiatan belajar mengajar. Selain itu siswa juga masih kurang

percaya diri saat mengemukakan pendapat didepan kelas saat pembelajaran

tematik yang fokus pada salah satu mapel yaitu Matematika. Sehingga hal tersebut

mengakibatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran tematik yang fokus pada

salah satu mapel yaitu Matematika kurang atau rendah.

3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.2.1 Variabel Penelitian

Dalam penelitian tindakan kelas ini peneliti menggunakan 3 variabel yaitu

2 variabel independen atau bebas dan 1 variabel dependen atau terikat.

1. Variabel Independen

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pendekatan Discovery learning

berbantu model pembelajaran Talking Stick.

2. Variabel Dependen

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar tematik yang

berfokus pada satu mapel Matematika.

3.2.2 Definisi Operasional

Berikut adalah klasifikasi variabel yang akan diteliti meliputi:

1. Variabel independen (X) adalah model Discovery learning berbantu

model pembelajaran Talking Stick. Model Discovery Learning adalah

sebuah model pembelajaran yang melibatkan siswa secara langsung

untuk aktif dalam pembelajaran dan mendorong siswa untuk

menemukan sendiri pemahaman terhadap suatu konsep yang di

ajarkan. Berbantuan dengan model Talking Stick dimana siswa

dituntut untuk berani mengemukakan pendapat. Sehingga akan

(3)

serta berani mengemukakan pendapat di depan orang lain.

2. Variabel dependen (Y) adalah hasil belajar tematik yang berfokus pada

satu mapel Matematika. Variabel dependen dalam penelitian ini

adalah aktivitas belajar matematikasiswa dalam pembelajaran tematik

yang berfokus pada satu mapel Matematika. Aktivitas belajar

merupakan hasil akhir dari proses pembelajaran berupa pola

tingkahlaku, kemampuan intelektual, dan keterampilan kognitif.

Sedangkan untuk variabel independennya adalah model Discovery

Learning dan Talking Stick.

3.3 Prosedur Penelitian

Menurut Kemmis dan Mc Taggart dalam Saur Tampubolon (2014: 19),

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan bentuk strategi dalam mendeteksi

dan memecahkan masalah yang dihadapi pendidik dengan tindakan nyata, yaitu

melalui prosedur penelitian yang berbentuk siklus (daur ulang). Desain penelitian

tindakan kelas berbentuk 2 siklus, setiap siklusnya terdiri dari 3 tahapan yaitu

perencanaan tindakan (planning), pelaksanaan tindakan (acting) dan observasi

(observasing), serta refleksi (reflecting).

Desain PTK menurut Kemmis dan MC Taggart secara rinci digambarkan

dalam bentuk spiral di bawah ini:

Gambar 3.1

(4)

Keterangan

1) Planning (Perencanaan Tindakan)

Perencanaan tindakan dimulai dari proses identifikasi masalah yang

akan diteliti, termasuk hasil penelitian. Kemudian merencanakan

tindakan yang akan dilakukan, termasuk menyusun perangkat

pembelajaran yang diperlukan dan lain-lain.

2) Pelaksanaan Tindakan dan Observasi (action and observe)

Setelah perencanaan tersusun maka perencanaan tersebut

diimplementasikan. Dilakukan tindakan berupa pelaksanaan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pengumpulan data berupa lembar

observasi dan hasil tes. Tahap ini adalah tahap dimana guru melakukan

proses belajar mengajar sesuai dengan perencanan yang telah disusun.

Dalam tindakan yang dilakukan pengajar, perlu adanya pengamatan,

dalam hal ini peneliti mengamati mengenai kesesuaian antara

perencanaan dengan pelaksanaan

3) Reflecting (Refleksi)

Refleksi adalah kegiatan mengevaluasi hasil analisis data bersama

kolaborator yang akan direkomendasikan tentang hasil suatu tindakan

yang dilakukan demi menccapai keberhasilan penelitian dari seluruh

aspek/indikator yang ditentukan.

3.3.1. Rencana Tindakan

Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan dalam dua siklus, yaitu siklus

I dan siklus II. Berikut prosedur penelitian tindakan kelas dengan menggunakan

desain spiral yang dikemukakan oleh Kemmis dan Mc. Taggart:

Siklus I

Rencana tindakan yang dilakukan pada siklus I dalam penelitian tindakan

kelas ini terdiri dari 4 tahapan yang dimulai dari tahap awal yaitu perencanaan

(5)

1. Perencanaan Tindakan

Adapun kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap perencanaan tindakan

adalah:

a. Menentukan kelas penelitian, waktu penelitian, dan guru kolaborator.

b. Melalui diskusi dan saran yang diberikan oleh guru kolaborator

peneliti menganalisis kompetensi matematika yaitu Kompetensi Inti,

Kompetensi Dasar dan Indikator dari tema/pokok bahasan yang

dipilih.

c. Peneliti merumuskan tujuan pembelajaran sesuai dengan KI, KD dan

indikator yang telah ditentukan.

d. Peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk

siklus I pembelajaran tematik yang berfokus pada satu mapel

Matematika sesuai dengan KI, KD dan indikator yang telah

ditentukan dengan tema 6 Air, Bumi, Matahari, dan Alam Sekitar

Kita subtema 4 Alam Sekitar Kita dengan menerapkan model

pembelajaran Discovery Learning berbantu model Talking Stick

e. Mempersiapkan sumber, alat dan media Talking Stick yang

dipergunakan untuk pembelajaran.

f. Menyusun lembar observasi model pembelajaran Discovery Learnig

berbantu model Talking Stick untuk mengetahui aktivitas guru dan

aktivitas siswa selama tindakan pembelajaran berlangsung.

g. Menyusun alat evaluasi dalam pelajaran tematik yang berfokus pada

satu mapel Matematika.

h. Menyampaikan RPP kepada guru kolaborator SDN Candiatak 1

2. Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah

mengimplementasikan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada

mata pelajaran Matematika tematik yang telah dipersiapkan dalam

pembelajaran kelas 2.

(6)

Kegiatan observasi dilakukan untuk melihat kesesuaian antara

perencanaan pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran. Pelaksanaan

proses pembelajaran berlangsung pada pembelajaran Matematika

tematik di kelas 2 SDN Candiatak 1 diberikan tindakan yang berupa

model pembelajaran Discovery Learning berbantuan model Talking

Stick. Observasi pelaksanaan pembelajaran dilakukan oleh observer.

Pengamat/observer melakukan pengamatan terhadap keterampilan guru

dan aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan

menggunakan lembar observasi. Pengamatan yang dilakukan meliputi

kegiatan awal, kegiatan inti (mengamati, menanya, mengumpulkan

informasi, menalar, menyajikan hasil, mencipta), dan kegiatan akhir.

Aktivitas guru diamati melalui lembar instrumen pengamatan

keterampilan guru. Aspek yang dinilai observasi ini adalah keterampilan

guru dalam menyampaikan pelajaran dan perilaku guru selama kegiatan

pembelajaran pada siklus pertama berlangsung. Aktivitas siswa diamati

dengan lembar instrumen pangamatan aktivitas siswa. Aspek yang dinilai

dalam observasi ini adalah hasil belajar siswa dalam pembelajaran

tematik yang berfokus pada satu mapel Matematika. Kegiatan observasi

dilakukan untuk melihat kesesuaian antara penyusunan tindakan dengan

pelaksanaan tindakan di lapangan. Observasi dilakukan untuk

mengetahui apa yang harus ditingkatkan dan dipertahankan agar tujuan

penelitian tercapai.

4. Refleksi I

Kegiatan refleksi 1 yang dilakukan yaitu peneliti menelaah,

mengevaluasi pelaksanaan pembelajaran siklus 1mengidentifikasi

hambatan-hambatan yang dihadapi oleh guru pada saat mengajar dan

siswa pada saat mengikuti kegiatan belajar mengajar. Hasil kegiatan

refleksi ini dapat menentukan tindakan di siklus ke II, apabila ada

kekurangan akan diperbaiki sedangkan apabila ada kelebihan

dipertahankan di siklus II. Sehingga dapat terjadi peningkatan hasil

(7)

Siklus II

Rencana tindakan siklus II merupakan tindak lanjut dari pelaksanaan

tindakan siklus I. Siklus II dilaksanakan dengan mempertimbangkan hasil refleksi

yang dilakukan pada siklus I dengan tujuan agar pelaksanaan pembelajaran siklus

II lebih optimal. Siklus II merupakan upaya perbaikan dari segala kelemahan dan

kekurangan yang ditemui pada pelaksanaan siklus I

1. Perencanaan Tindakan

Tindakan pada siklus II ini disertai dengan penambahan atau

penyeuaian kegiatan yang diperkirakan dapat mengatasi masalah pada

siklus I.

2. Pelaksanaan Tindakan

Kegiatan pelaksanaan tindakan dan observasi yang dilakukan pada

tahap ini sama dengan pelaksanaan tindakan dan observasi siklus I.

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini yaitu mengimplementasikan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada pembelajaran tematik

yang berfokus pada satu mapel Matematika yang telah dipersiapkan dalam

pembelajaran kelas 2.

3. Observasi II

Kegiatan observasi dilakukan untuk melihat kesesuaian antara

perencanaan pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran. Pelaksanaan

proses pembelajaran berlangsung pada pembelajaran tematik yang

berfokus pada satu mapel Matematika di kelas 2 SDN Candiatak 1

diberikan tindakan yang berupa model pembelajaran Discovery Learning

berbantuan model Talking Stick. Observasi pelaksanaan pembelajaran

dilakukan oleh observer. Pengamat/observer melakukan pengamatan

terhadap keterampilan guru dan aktivitas siswa dalam kegiatan

pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan lembar observasi.

Pengamatan yang dilakukan meliputi kegiatan awal, kegiatan inti

(mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar, menyajikan

(8)

keterampilan guru dalam menyampaikan pelajaran dan perilaku guru

selama kegiatan pembelajaran pada siklus kedua berlangsung. Aktivitas

siswa diamati dengan lembar instrumen pangamatan aktivitas siswa. Aspek

yang dinilai dalam observasi ini adalah hasil belajar siswa dalam

pembelajaran tematik yang berfokus pada satu mapel Matematika.

Kegiatan observasi dilakukan untuk melihat kesesuaian antara penyusunan

tindakan dengan pelaksanaan tindakan di lapangan. Observasi dilakukan

untuk mengetahui apa yang harus ditingkatkan dan dipertahankan agar

tujuan penelitian tercapai.

4. Refleksi II

Kegiatan refleksi II yang dilakukan yaitu peneliti menelaah,

mengevaluasi pelaksanaan pembelajaran siklus II, mengidentifikasi

hambatan – hambatan yang dihadapi oleh guru pada saat mengajar dan

siswa pada saat mengikuti kegiatan belajar mengajar. Jika hasil penelitian

yang dicapai sudah sesuai dengan yang diharapkan maka siklus tindakan

dapat diberhentikan. Akan tetapi, jika hasil penelitian yang dicapai belum

sesuai dengan yang diharapkan maka perlu dilaksanakan siklus berikutnya.

3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 3.4.1 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

menggunakan teknik tes dan non tes. Penilaian dilaksanakan pada akhir program

belajar mengajar untuk mengukur berhasil tidaknya proses belajar mengajar.

Penilaian digunakan untuk memperbaiki program mengajar di kelas dan

modelpembelajaran di kelas agar hasil belajar siswa meningkat. Menurut Slameto

(2015:233) terdapat dua macam alat pengukuran yaitu tes dan non tes sebagai

berikut:

1. Teknik Nontes

Tekik nontes adalah cara pengumpulan data dengan tidak

menggunakan alat-alat baku, dengan demikian tidak bersifat mengukur

(9)

tes terdiri dari: observasi, wawancara, studi dokumentasi, catatan

lapangan.

2. Teknik Tes

Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang

digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi,

kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok

3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

bertujuan untuk memperoleh data tentang hasil belajar siswa pada pembelajaran

tematik yang berfokus pada satu mapel Matematika dengan model Discovery

Learning berbantuan model Talking Stick. Pada penelitian ini instrumen

pengumpulan data menggunakan instrumen soal tes dan instrumen lembar

observasi. Adapun kisi-kisi instrumen soal tes secara rinci disajikan dalam tabel

berikut ini:

Tabel 3.1

Kisi-kisi Instrumen Soal Siklus I

(10)
(11)

Tabel 3.2

Kisi-kisi Instrummen Soal Siklus II

KI KD Indikator Butir Soal

1. Menerima dan

menjalankan ajaran

agama yang

dianutnya

2. Memiliki perilaku

jujur, disiplin,

(12)

tindakan yang mencerminkan

perilaku anak

beriman dan

berakhlak mulia.

Lembar observasi merupakan catatan yang menggambarkan suatu tingkat

aktivitas guru dan siswa selama proses kegiatan belajar mengajar di kelas.

Kegiatan observasi dilakukan dengan pengamatan dan pencatatan tentang

kegiatan guru dan siswa selama mengikuti proses pembelajaran tematik yang

berfokus pada satu mapel Matematika dengan menggunakan model Discovery

Learning berbantuan model Talking Stick.

3.5 Validitas dan Reliabilitas 3.5. 1 Uji Validitas

Menurut Salameto (2015: 440) validitas ialah patokan sampai sejauh mana

suatu pengujian menghasilkan pengukuran yang di-kehendaki. Untuk mengetahui

tingkat kevalitan suatu soal yang akan di ujikan kepada siswa, maka sebelum

diberikan soal tersebut sebaiknya diuji cobakan ke dalam kelas lain untuk

mengetahui butir soal yang valid. Pedoman untuk menentukan rentang indeks

validitas dapat ukur dengan rentang sebagai berikut menurut Wardani (2012: 344)

dalam melakukan uji validitas suatu butir soal dikatakan valid jika memiliki

koefisen validitas positif dan mendekati angka 1,00.

Tabel 3.5

Rentang Indeks Validitas

No. Indeks Interpretasi

1. 0,81 – 1,00 Sangat Tinggi

2. 0,61 – 0,80 Tinggi

3. 0,41 – 0,60 Cukup

4. 0,21 – 0,40 Rendah

(13)

Uji validitas dalam penelitian ini memakai uji validitas yang ditentukan oleh

Wardani (2012: 344) bahwa jika tabel N = 20 dan taraf signifikan 5% dari r product

moment adalah 0,444. Uji validitas dilakukan 1 kali dengan indikator yang berbeda

pada siklus 1 dan siklus 2 di kelas 3 SD Kanisius Lodoyong Ambarawa Kabupaten

Semarang. Kemudian hasil pengujian diinput dan dianalisis dengan menggunakan

program SPSS sehingga diperoleh soal yang benar-benar valid yang dapat

digunakn sebagai alat evaluasi pada akhir setiap siklus. Hasil uji validitas siklus I

dan Siklus II dapat ditunjukkan pada tabel dibawah ini:

Tabel 3.6

Hasil Uji Validitas Soal Siklus 1 Jumlah

Soal Soal Valid Soal Tidak Valid

15 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 9, 10, 12, 13, 15 8, 11, 14

Jumlah 12 3

Tabel 3.7

Hasil Uji Validitas Soal Siklus II Jumlah

Soal Soal Valid Soal Tidak Valid

15 15, 16, 17, 18, 21, 23, 24, 26, 27, 28, 30

19, 20, 22, 25, 29

Jumlah 10 5

(14)

3.5.2 Uji Reliabilitas

Menurut (Slameto,2015:432) reliabilitas adalah keadaan dimana suatu

pengujian menghasilkan pengukuran yang sama dengan hal yang diukur.

Reliabilitas bertujuan untuk mengetahui tingkat keajegan dan ketepatan skor tes.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.725 .850 30

Berdasarkan analisis dari hasil Conbach’s Alpha pada tabel Reliability Statistics diperoleh angka 0,832. Sebagai acuan yang digunakan menggunakan Rentang

Indeks Reliabilitas menurut (Wardani dkk, 2012:346) di mana 0,725 menunjukan

bahwa soal yang akan digunakan sangat reliabel.

3.5.3 Taraf Kesukaran Soal

Menganalisis kesukaran soal dilakukan untuk mengkaji soal-soal tes dari

segi kesulitannya sehingga dapat diperoleh soal-soal yang mana termasuk mudah,

sedang dan sukar. Menghitung kesukaran soal menurut Wardanie (2011:338-339)

adalah dengan rumus sebagai berikut:

𝐏 = 𝐁𝐍

Keterangan: P = tingkat kesukaran soal

B = jumlah soal yang benar

N = jumlah seluruh siswa

Tingkat kesukaran butir soal dapat dilihat menggunakan tabel tingkat

(15)

Tabel 3.8

Rentang Nilai Tingkat Kesukaran

Rentang nilai Tingkat kesukaran

0,00-0,25 Sukar

0,26-0,75 Sedang

0,76-1,00 Mudah

Sumber: Slameto, dkk (2012:399)

Menurut rumus tingkat kesukaran yang di kemukakan oleh Wardani maka

ditemukan tingkat kesukaran untuk siklus 1 sebesar 0,65 dengan katagori sedang.

Untuk siklus 2 ditemukan tingkat kesukaran sebesar 0,5 dengan katagori sedang.

3.1 Indikator Kerja

Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah terjadinya kenaikan

presentase hasil belajar tematik yang berfokus pada salah satu mapel yaitu

matematika berdasarkan ketuntasan siswa KKM 70 yang dicapai oleh 80% siswa.

3.2 Analisis Data

Teknik Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini dengan

menggunakan data berupa nilai tes yang dianalisis dengan analisis deskriptif

kuantitatif berbentuk angka – angka yang diperoleh dari tes tertulis dan deskriptif

kualitatif berupa kata – kata atau penjelasan yang diperoleh dari lembar observasi.

Kemudian hasilnya dianalisis dengan deskriptif komparatif yaitu membandingkan

nilai pra siklus, siklus I dan siklus II, kemudian menyimpulkan berdasarkan

Gambar

Gambar 3.1 Model Spiral dari C. Kemmis dan Mc. Taggart
Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Soal Siklus I
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrummen Soal Siklus II
Tabel 3.5 Rentang Indeks Validitas
+3

Referensi

Dokumen terkait

Dalam usaha meningkatkan pendapatan golongan asnaf fakir and miskin di Pulau Pinang, Pusat Urus Zakat Pulau Pinang telah melaksanakan pelbagai program gerak asnaf

LiFi (LightFidelity) merupakan teknologi yang menggunakan LED (Light Diode Emiting) untuk mengirimkan data kepenerima dengan perubahan intensitas cahaya

Pada penelitian sebelumnya yang be rjudul “ Analisis Penggunaan Uang Elektronik ” yang dilakukan oleh Habsari menyatakan bahwa variabel persepsi manfaat

Keterangan: Koefisien pengali berasal dari BOW Analisa Anggaran biaya Konstruksi Rumah, Standar Nasional Indonesia (SNI) 2002, Departemen Pekerjaan Umum. Koefisien pengali

Alhamdulillah, dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

Faktor-faktor yang mempengaruhi Niat Beli dalam penelitian ini hanya terdiri dari tiga variabel yaitu perilaku Citra Merek, Kepuasan Pelanggan, dan Kesadaran

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Harasbitara (2007) dengan judul Hubungan status gizi remaja putri dengan usia terjadinya menarche pada

Keterbatasan dalam penelitian ini yaitu peneliti hanya membahas faktor- faktor yang mempengaruhi kesediaan ibu melaksanakan IMD yang meliputi faktor usia ibu,