• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TER

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TER"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP

KINERJA KARYAWAN PADA PT. SURYA PRIMA

CABANG BANJARMASIN

Yuli Ari Yani

1

, Anthonius JK

2

, Titien Agustina

3

1

Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Indonesia (STIMI) Banjarmasin

2Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Indonesia (STIMI) Banjarmasin 3

Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Indonesia (STIMI) Banjarmasin

Kata Kunci: Motivasi, Disiplin kerja, Kinerja Karyawan Abstrak :

Peran serta karyawan sangat penting untuk menjaga produktivitas perusahaan agar dapat bersaing dan mampu mencapai target yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Perusahaan perlu memperhatikan berbagai faktor dan aspek-aspek yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan, dalam hal ini diperlukan adanya peran perusahaan dalam meningkatkan motivasi karyawan dan memiliki disiplin kerja yang tinggi

Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh motivasi dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan pada dealer Yamaha PT. Surya Prima Cabang Banjarmasin. Sesuai dengan tujuan diatas maka penelitian ini dirumuskan tiga hipotesis. Hipotesis pertama, motivasi berpengaruh signifikasi da positif terhadapkinerja karyawan pada dealer resmi Yamaha PT. Surya Prima Cabang Banjarmasin. Hipotesis kedua; Disiplin kerja berpengaruh signifikan dan positif terhadap kinerja karyawan pada dealer resmi Yamaha PT. Surya Prima Cabang Banjarmasin. Hipotesis ketiga; Mortivasi dan Disiplin kerja secara bersama-sama berpengaruh signifikan dan positif terhadaf kinerja karyawan pada dealer resmi Yamaha PT. Surya Prima Cabang Banjarmasin. Untuk memudahkan pemecahan masalah, data penelitian yang terkumpul kemudian dianalisis dengan analisis statistic dimana rumus yang digunakan yaitu Linear Multiple Regresion ( Regresi Linear Berganda).

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa variable motivasi berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan; semakin baik motivasi yang diberikan perusahaan semakin meningkat kinerja karyawan. Disiplin kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan; semakin baik disiplin kerja seamakin tinggi pula kinerja karyawan. Tingkat hubungan antara variabel motivasi dan disiplin kerja menunjukan hubungan yang kuat.saran-saran untuk penelitian selanjutnya dapat dilakukan pada objek yang lebih luas pada perusahaan yang bergerak dalam bidang bisnis sepeda motor yang lain. Selain variabel yang sudah diteliti dalam penelitian ini.

1.

PENDAHULUAN

Dalam bisnis otomotif seperti saat ini, tingkat persaingan sangat tinggi pada era globalisasi saat ini. Peran serta karyawan sangat penting untuk menjaga produktivitas perusahaan agar dapat bersaing dan mampu mencapai target yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Perusahaan perlu memperhatikan berbagai faktor dan aspek-aspek yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan, dalam hal ini diperlukan adanya peran perusahaan dalam meningkatkan motivasi karyawan dan memiliki disiplin kerja yang tinggi.

Penelitian Harlie, 2010, dengan

judul :” Pengaruh Disiplin Kerja, Motivasi

dan Pengembangan Karier Terhadap

Kinerja Pegawai Negeri Sipil pada Pemkab

Tabalong, Tanjung, Kalimantan Selatan”,

menyimpulkan bahwa faktor Disiplin Kerja, Motivasi dan Pengembangan Karier secara simultan berpengaruh terhadap Kinerja, dan faktor yang paling berpengaruh secara parsial terhadap Kinerja adalah Motivasi. Sedangkan penelitian Saputra Hermani, dan Midayanto, 2014, tentang ”Pengaruh Motivasi dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Bagian Kepanduan Divisi Pandu PT. Pelindo III Cabang

Banjarmasin” menemukan fakta bahwa faktor yang berpengaruh terhadap Kinerja karyawan adalah Disiplin Kerja.

(2)

perusahaan yang bergerak dalam bisnis otomotif yaitu dealer resmi Yamaha PT. Surya Prima Cabang Banjarmasin yang beralamat di Jalan A. Yani Km. 2 Banjarmasin. Perusahaan ini memiliki 35 orang karyawan yang berperan menjaga produktivitas perusahaan. Semua karyawan berkewajiban menjaga produktivitas perusahaan sehingga diperlukan karyawan yang memiliki kinerja yang tinggi agar mampu bersaing dengan perusahaan lain serta mampu mencapai target yang telah ditentukan oleh perusahaan.

Berdasarkan informasi dan data yang diperoleh pada perusahaan ditemukan bahwa beberapa tahun terakhir terdapat penurunan atas kinerja karyawan yang terlihat dari target perusahaan yang tidak tercapai. Hasil penjualan yang dilakukan oleh dealer resmi Yamaha PT. Surya Prima Cabang Banjarmasin dari

tahun 2010 hingga 2014 mengalami penurunan, walaupun pada tahun 2012 perusahaan telah meningkatkan target penjualan dari 2.000 unit menjadi 2.500 unit dengan melihat prospek perkembangan ekonomi yang semakin baik. Meskipun terjadi peningkatan penjualan pada tahun 2012, namun secara produktivitas sebenarnya mengalami penurunan. Tahun 2010 (92,20%), tahun 2011 turun (76,60%), tahun 2012 (66,32%), tahun 2013 (53,00%), dan tahun 2014 (45,32%).

Dalam operasional perusahaan yang menjadi prioritas tentunya adalah tingkat kehadiran karyawan dan produktivitas kerja karyawan, dimana hal tesebut menjadi tolok ukur dari kesuksesan perusahaan dalam mencapai tujuan.Untuk mengetahui tingkat kinerja karyawan untuk tahun 2014 dapat dilihat pada tabel 1. berikut :

Tabel 1 Absensi Karyawan

(3)

Jumlah 35 181 Sumber : PT. Surya Prima Cabang Banjarmasin,2015

Dari data perusahaan diketahui bahwa pada periode Januari hingga Desember 2014 karyawan cenderung lebih banyak pada datang terlambat. Hal ini menunjukkan indikasi turunnya kinerja karyawan dealer resmi Yamaha PT. Surya Prima Cabang Banjarmasin. Berdasarkan

uraian latar belakang masalah tersebut diatas, maka penulis tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul :”

Pengaruh Motivasi dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan pada dealer resmi Yamaha PT. Surya Prima Cabang

Banjarmasin “.

Gambar 1 Kerangka Konseptual

2.

DEFINISI OPERASIONAL

VARIABEL

2.1.Kinerja Karyawan (Y)

Kinerja merupakan keluaran yang dihasilkan oleh fungsi-fungsi atau indikator indikator suatu pekerjaan atau suatu profesi dalam waktu tertentu. Adapun kuesioner yang digunakan : kuantitas kerja, kualitas kerja, efisiensi karyawan, standar kualitas, usaha karyawan, standar professional, kemampuan karyawan, pengetahuan dan kreativitas karyawan.

2.2.Motivasi (X1)

Motivasi adalah motif yang mendorong individu mengoptimalkan prestasi yang dimiliki karyawan kearah pencapaian prestasi kerja yang tinggi dalam kompetensi dengan standar keunggulan melalui usaha keras, dimana motivasi yang baik dalam bekerja akan memperoleh kinerja karyawan yang maksimal sedangkan dengan motivasi yang kurang akan menghasilkan kinerja

karyawan yang rendah. Adapun kuesioner yang digunakan mengukur motivasi dengan indikator konsepsi yang baru, menerima saran dan kritik, menerima pekerjaan dilain tempat, kesiapan menghadapi pekerjaan dan kesiapan konsep perspektif.

2.3.Disiplin Kerja (X2)

Disiplin dapat diartikan sebagai sikap seseorang atau kelompok yang berniat untuk mengikuti aturan-aturan yang telah ditetapkan. Penegakan disiplin karyawan biasanya dilakukan oleh manajer. Yang menjadi indikator disiplin adalah: kehadiran, ketepatan jam kerja, menyelesaikan tugas sesuai jadwal, dan ketaatan terhadap peraturan.

3.

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Uji Validitas dan Reliabilitas

Data

3.1.1. Uji Validitas

Pengujian validitas data dalam penelitian ini menggunakan metode korelasi Bivariate Pearson (Korelasi Pearson Product Motivasi (X1)

Disipin Kerja (X2)

(4)

Moment) Analisis ini dilakukan dengan cara mengkorelasi masing-masing skor item dengan total skor. Total skor adalah penjumlahan dari keseluruhan item. Item-item pertanyaan yang berkorelasi signifikan dengan skor total menunjukkan item-item terebut mampu memberikan dukungan dalam mengungkap apa yang

diungkap. Intrumen dinyatakan valid apabila hasil korelasi hitungnya berada di atas 0,30 (Sugiyono, 2009;78).

Berdasarkan uji validitas yang telah dilakukan, diperoleh deskripsi data mengenai uji validitas variabel motivasi seperti yang terlihat pada pada Tabel 1 berikut ini:

Tabel .1

Hasil Uji Validitas Motivasi (X1

)

Sumber : Data diolah, 2015

Berdasarkan Tabel diatas, dapat dilihat bahwa 5 butir item pernyataan untuk variabel motivasi seluruhnya dinyatakan valid karena nilai r hitung dilihat dari Correted Item Total Correlation lebih besar dibanding 0,30 seperti yang dijelaskan oleh Maholtra

dalam Sugiyono (2009;78). Dimana Item pernyataan motivasi yang valid dapat dijadikan acuan untuk analisis selanjutnya.

Uji validitas variabel kinerja karyawan seperti yang terlihat pada Tabel 2 berikut ini :

Tabel 2

Hasil Uji Validitas Kinerja (Y)

Sumber : data diolah,2015

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa 7 butir item pertanyaan untuk kinerja karyawan seluruhnya dinyatakan valid karena nilai corrected

item-total correlation lebih besar dibanding 0,30 seperti yang dijelaskan oleh Maholtra dalam Sugiyono (2009;78). Dimana Item pernyataan

No Item

pertanyaan

Correted Item Total Correlation

Nilai Kritis

Keterangan

1 X1.1 0,481 0,30 Valid 2 X1.2 0,531 0,30 Valid 3 X1.3 0,513 0,30 Valid 4 X1.4 0,493 0,30 Valid 5 X1.5 0,406 0,30 Valid

No Item pertanyaan

Correted Item Total Correlation

Nilai Kritis Keterangan

(5)

kinerja karyawan yang valid dapat dijadikan acuan untuk analisis selanjutnya.

3.1.2. Uji Reliabilitas

Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dilakukan ditemukan

ringkasan hasil reliabilitas yang terlihat pada Tabel 3 berikut ini :

Tabel 3 Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach’s Alpha Nilai Kritis Keterangan Motivasi (X1) 0,892 0,60 Reliabel

Disiplin (X2) 0,842 0,60 Reliabel Kinerja (Y) 0,823 0,60 Reliabel

Sumber : Data diolah, 2015

Berdasarkan tabel rangkuman hasil uji reliabilitas diatas, nilai

cronbach’s alpha untuk variabel

motivasi sebesar 0,892, disiplin kerja sebesar 0,842, dan kinerja karyawan sebesar 0,823 adalah > 0.60 dan ini menunjukkan seluruh variabel yang digunakan dinyatakan reliabel atau handal, seperti yang dijelaskan oleh (Ghozali, 2011;48).

3.1.3. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas

Setelah dilakukan pengujian terhadap data yang digunakan dalam penelitian ini, maka ditemukan hasil pengujian normalitas seperti yang terlihat pada tabel 4 berikut :

Tabel 4

Uji Normalitas One Sample Kolmogorov-Smirnov

Variabel α Asymp. Sig (2-tailed)

Keterangan

Motivasi (X1) 0,05 0,769 Normal Disiplin (X2) 0,05 0,630 Normal Kinerja (Y) 0,05 0,740 Normal

Sumber : Data statistik diolah , 2015

Dengan pengujian One Sample Kolmogorov Smirnov Test dapat diketahui bahwa data kuesioner yang penulis kumpulkan berdistribusi normal, dengan nilai Asymp.Sig. (2-tailed) untuk variabel motivasi sebesar 0,769,

disiplin kerja sebesar 0,630, dan

kinerja karyawan sebesar 0,445. Hasil ini menunjukkan nilai Asymp.Sig. (2-tailed) seluruh variabel > 0,05 seperti yang dikemukakan Ghozali (2011:160). Dengan program SPSS dihasilkan uji normalitas sebagai berikut :

Tests of Normality Motivasi

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Motivasi 0,769 35 0,02 0,837 35 0,03

(6)

.

2. Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi yang dibangun ada korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi yang digunakan dalam

penelitian ini, adalah dengan melihat toleransi variabel dan Variance Inflation Factor (VIF). Jika VIF < 10 dan Tolerance > 0,1 maka tidak terdapat multikolinearitas.Dalam analisis ini didapat nilai Variance Influence Faktor (VIF) dan angka tolerance untuk masing-masing variabel seperti yang terlihat pada Tabel 6 berikut ini

Tabel 6

Hasil Uji Multikolinearitas

Variabel Tolerance VIF Keterangan Motivasi (X1) 0,990 1,004 Tidak terjadi

Multikolinearitas Disiplin (X2) 0,996 1,004 Tidak terjadi

Multikolinearitas

Sumber : Data statistik diolah kembali, 2015

Dari hasil analisis, didapat dua variabel bebas (independent) dalam penelitian ini nilai VIF-nya 1,004 < 10 dan tolerance nya 0,990 dan 0,996 mendekati 1, yang berarti bahwa tidak terjadi multikolinearitas antara variabel bebas tersebut. Dengan demikian, dapat disimpulkan

bahwa variabel-variabel bebas (independent) berupa motivasi dan disiplin kerja tersebut memenuhi persyaratan asumsi klasik tentang multikolinieritas.

Dengan program SPSS versi 20 menghasilkan seperti berikut :

Tabel 7

Tests of Normality Disiplin

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

disiplin 0,630 35 0,03 0,723 35 0,04

a. Lilliefors Significance Correction

Tests of Normality Kinerja

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

kinerja 0,740 35 0,04 0,845 35 0,04

a. Lilliefors Significance Correction

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics Tolerance VIF

1

motivasi

,990 1,004

disiplin

,996 1,004

(7)

3. Uji Heterokedasitas

Uji Heterokedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya ketidaksamaan varian dari residual pada model regresi. Prasyarat yang harus dipenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya masalah heterokedastisitas. Diagnosis dapat dideteksi dengan melihat grafik

Scatterplot. Jika grafik penyebaran nilai residual terhadap nilai prediksi tidak membentuk pola tertentu, seperti meningkat atau menurun dan titik menyebar diatas dan dibawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak

terjadi heterokedastisitas. Hasil pengujian heterokedasitas

seperti terlihat pada tabel 8 berikut

Tabel 8

Hasil uji Heterokedastisitas

Variabel α Signifikan Keterangan Motivasi (X1) 0,05 0,474 Tidak ada heterokedastisitas

Disiplin (X2) 0,05 0,707 Tidak ada heterokedastisitas

Sumber : Data statistik diolah kembali, 2015

Dari hasil analisis, didapat dua variabel bebas (independent) yaitu motivasi dan disiplin kerja dalam penelitian ini, nilai signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5% (0,05)

maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak mengandung adanya heteroskedastisitas seperti yang dikemukakan (Gujarati, 2003 dalam Ghozali, 2011:139).

Tabel 9

Gambar 2

Coefficientsa

Model Sig.

1

(8)

Analisis Regresi Linear Berganda

Tabel 10

Rangkuman Hasil Analisa Regresi Berganda

Variabel Bebas

Koefisien Regresi

Signifikan α Keterangan Keputusan Hipotesa Konstanta 7.738 - --- -- --- Motivasi (X1) 2,990 0,02 0,05 Signiikan Diterima

Disiplin (X2) 3,707 0,04 0,05 Signifikan Diterima F 9,840 0,01 0,05 Signifikan Diterima R

R Square

0,738 0,607

-- --

-- ---

--- ----

Sumber : Data statistik diolah kembali, 2015

Tabel diatas merupakan rangkuman atas hasil analisis melalui program SPSS versi 20 dengan menggunakan regresi linear berganda,

dan sekaligus akan menjawab hipotesis yang dikemukakan seperti tampak sebagai berikut

ANOVA

a

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression ,831 2 ,831 9,840 ,010b

Residual 1,208 32 ,093

Total 2,039 34

a. Dependent Variable: kinerja

b. Predictors: (Constant), disiplin, motivasi

Model Summary

b

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

Durbin-Watson

1 ,738a ,607 ,683 1,19333 1,021

a. Predictors: (Constant), disiplin, motivasi

b. Dependent Variable: kinerja

Coefficients

a

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

(Constant) 28,297 3,658 7,736 ,000

motivasi ,234 ,210 ,191 2,990 ,002

disiplin ,612 ,470 ,363 3,707 ,004

(9)

Berdasarkan Tabel-Tabel diatas, maka dapat diperoleh persamaan regresi sebagai berikut :

Y = 28.297 + 0,234X1 + 0,612 X2 + €

Adapun penjelasan dari model regresi tersebut adalah sebagai berikut :

a. Konstanta (a) = 28.297 menunjukkan nilai konstan, dimana jika variabel motuvasi (X1), dan Disiplin Kerja (X2) sama dengan nol, maka Kinerja (Y) bernilai positif 28.297, yang artinya jika tidak ada motivasi dan disiplin kerja maka kinerja karyawan sebesar 28.297.

b. Koefisien b1 (X1) = 0,234 menunjukkan bahwa variabel motivasi berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan, artinya

semakin baik motivasi yang diberikan perusahaan semakin meningkat kinerja karyawan.

c. Koefisien b2 (X2) = 0,612 menunjukkan bahwa variabel disiplin kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan, artinya semakin baik disiplin kerja semakin tinggi pula kinerja karyawan.

d. Nilai R sebesar 0,73,8 atau 73,8% adalah koefisien korelasi yang menunjukkan tingkat hubungan antara variabel motivasi dan disiplin kerja.

Nilai korelasi tersebut menunjukkan hubungan yang kuat, karena berada diantara 0,600 sampai dengan 0,799 ,berdasar tabel intrepretasi nilai r berikut :

Tabel .14

Tabulasi Intrepretasi nilai r

No Interval Koefisien Tingkat Hubungan

1 0,800 – 1,000 Sangat kuat

2 0,600 – 0,799 Kuat

3 0,400 – 0,599 Sedang

4 0,200 – 0,399 Rendah

5 0,00 – 0,199 Sangat Rendah

Sumber : Sugiyono (2009;250)

Nilai Adjusted R Square model regresi ini adalah 0,607 yang berarti bawah variasi naik turunnya variabel dependen Kinerja karyawan (Y) dipengaruhi oleh

variabel independen, motivasi (X1) dan Disiplin kerja (X2) sebesar 60,7%. Sedangkan sisanya (100%-60,7%) = 39,3%) dijelaskan oleh variabel lain diluar persamaan model.

Hasil Uji Koefisien Determinasi

Berdasarkan proses estimasi data yang telah dilakukaan maka diperoleh ringkasan hasil pengujian seperti yang terlihat pada tabel diatas, maka dapat dijelaskan dari hasil pengolahan data (data Primer) yang dapat dilihat pada tabel model summary diperoleh hasil penelitian bahwa R square adalah sebesar 0.607 hal ini berarti 60,7% kinerja karyawan PT. Surya Prima Cabang Banjarmasin dealer

(10)

Pengujian Hipotesis

1) Hipotesis I :

Motivasi berpengaruh signifikan dan positif terhadap kinerja karyawan

Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan t-test, diperoleh koefisien regresi motivasi berslope positif sebesar 2,990, dengan nilai signifikansi sebesar 0,02 lebih kecil dari alpha 0,05. Dikatakan bahwa motivasi berpengaruh signifikan dan positif terhadap kinerja karyawan. Hal ini menjelaskan bahwa jika motivasi yang ada pada karyawan adalah tinggi maka kinerja karyawan akan meningkat dengan asumsi faktor lain dari motivasi di anggap konstan atau tetap.

Motivasi kerja yang rendah sangat berpengaruh terhadap kinerja karyawan yang kurang maksimal. Kondisi ini terjadi pada PT. Surya Prima Cabang Banjarmasin, dimana para karyawan masih belum optimal dalam melaksanakan atau menyelesaikan pekerjaannya. Agar tujuan perusahaan dapat tercapai dan kinerja karyawan dapat optimal maka agar karyawan dapat melakukan pekerjaan lebih baik lagi, salah satunya adalah memotivasi diri sendiri atau diberi motivasi dari pihak eksternal perusahaan.

2) Hipotesis II

Disiplin Kerja berpengaruh signifikan dan positif terhadap kinerja karyawan

Berdasarkan hasil analisis menggunakan t-test, diperoleh koefisien regresi disiplin kerja berslope positif sebesar 3,707 dengan nilai signifikansi sebesar 0,004 lebih kecil dari alpha 0,05. Berarti disiplin kerja berpengaruh signifikan dan positif terhadap kinerja karyawan. Hal ini menjelaskan bahwa jika disiplin kerja karyawan adalah bagus maka kinerja karyawan akan meningkat dengan asumsi faktor lain dari disiplin kerja di anggap konstan atau tetap.

Disiplin kerja sangat berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Disiplin kerja yang rendah akan menyebabkan kinerja karyawan kurang optimal. Disiplin kerja yang rendah dari karyawan akan menyebabkan karyawan tidak mampu menyelesaikan tugas yang diberikan tepat

waktu, membuat karyawan mendapatkan sanksi dari perusahaan, dan mengakibatkan target perusahaan akan sulit untuk dicapai.

3) Hipotesis III

Motivasi dan Disiplin Kerja secara bersama-sama berpengaruh signifikan dan positif terhadap kinerja karyawan

Berdasarkan hasil analisis dengan hasil Ftest diperoleh sebesar 9,840 dan signifikan sebesar 0,10 lebih kecil dari alpha 0,05. Dapat dikatakan bahwa motivasi dan disiplin kerja secara bersama-sama berpengaruh signifikan dan positif terhadap kinerja karyawan. Hal ini menjelaskan bahwa jika motivasi dan disiplin kerja karyawan lebih ditingkatkan lagi maka kinerja karyawan juga akan meningkat.

4.

KESIMPULAN

1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui uji t secara parsial Motivasi berpengaruh signifikan dan positif terhadap kinerja karyawan PT. Surya Prima Cabang Banjarmasin.

2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui uji t secara parsial disiplin kerja berpengaruh signifikan dan positif terhadap kinerja karyawan PT. Surya Prima Cabang Banjarmasin.

3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui uji f secara simultan (bersama-sama) Motivasi dan disiplin kerja berpengaruh signifikan dan positif terhadap kinerja karyawan PT. Surya Prima Cabang Banjarmasin.

(11)

DAFTAR PUSTAKA

Ghozali,Imam, 2011, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19, BPFE, Semarang.

Hasibuan Malayu, SP, 2009, Manajemen Sumber Daya Manusia, Bumi Aksara, Jakarta.

M. Harlie, 2010, Pengaruh Disiplin Kerja, Motivasi dan Pengembangan Karier Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil pada Pemkab Tabalong, Tanjung, Kalimantan Selatan, Jurnal Administrasi Bisnis Vol. 11 No.2 STIA Tabalong.

Rivai, Viethzal, 2009, Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan, Dari Teori ke Praktik, Raja Grafinso Persada, Jakarta.

Santoso, Singgih, 2007, Buku Latihan SPSS, Elex Media Komputndo, Jakarta.

Saputra Hermani, dan Midayanto, 2014, Pengaruh Motivasi dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Bagian Kepanduan Divisi Pandu PT.Pelindo III Cabang Banjarmasin, Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol. 4 No. 5, STIE Indonesia, Banjarmasin.

Setiaji, Bambang, 2008, Panduan Riset dengan Pendekatan Kuantitatif, UMS, Surakarta.

Sutrisno Edy, 2009, Manajemen Sumber Daya Manusia, Kencana Prenada Media Group, Jakarta.

Wibowo, 2012, Manajemen Kinerja, Rajawali Pers, Jakarta.

Gambar

Tabel 1 Absensi Karyawan
Tabel 2 Hasil Uji Validitas Kinerja (Y)
Tabel 3
Tabel 6
+3

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan khusus penelitian; (1) mengetahui konsepsi pemasaran pendidikan berbasis teknologi informasi (2) Mengetahui metode pemasaran yang digunaka (3) Mengetahui faktor

Pada tabel 4.7 diatas dapat diketahui nilai signifikan yang diperoleh adalah 0,000 (p&lt;0,05) yang berarti bahwa Ho ditolak, yang artinya bahwa ada pengaruh

Dengan demikian hipotesis penelitian yang pertama ”Terdapat hubungan yang signifikan antara peran serta petani terhadap penyesuaian manajemen irigasi untuk usaha tani padi SRI

Berdasarkan pertimbangan di atas dan sesuai dengan kebutuhan pada unit kami, bahwa pegawai dimaksud berpotensi untuk dikembangkan sebagai karyasiswa program S2/S3*

Sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim Alhamdulillah, tiada kata yang pantas dan patut penulis ungkapkan selain rasa syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

Misalkan panwas, kami harus mendapatkan persetujuan dari Bawaslu, Yang Mulia dan terkait dengan sekda juga, kami berharap Mahkamah sendiri memanggil, sebagaimana

Salah satu unsur mendasar dan paling penting dalam membuka kerjasama sebagaimana prinsip good neighboring state dengan negara lain adalah membangun suatu hubungan