• Tidak ada hasil yang ditemukan

Enterprise Architecture Planning SIR S

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Enterprise Architecture Planning SIR S"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

MENGGUNAKAN ZACHMAN FRAMEWORK (Studi Kasus RSUD ’45 Kabupaten Kuningan)

RINGKASAN TESIS

Disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Komputer

dari Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer LIKMI

Oleh:

OYA SURYANA 2011210086

PROGRAM STUDI PASCASARJANA MAGISTER SISTEM INFORMASI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER LIKMI BANDUNG

(2)

1

PERENCANAAN ARSITEKTUR SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT DENGAN PENDEKATAN ENTERPRISE ARCHITECTURE PLANNING

MENGGUNAKAN ZACHMAN FRAMEWORK (Studi Kasus RSUD ’45 Kabupaten Kuningan)

Oya Suryana

Program Studi Pasca Sarjana, Magister Sistem Informasi, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer LIKMI, Bandung

oyasuryana@yahoo.com

Abstrak - Manajemen rumah sakit daerah dituntut untuk mengembangkan atau

membangun sistem informasi dalam membantu aktifitas bisnis untuk mencapai tujuan

organisasi. Tetapi pada kenyataannya, investasi untuk SI/TI tersebut tidak berdampak

secara signifikan kepada pencapaian tujuan organisasi. Enterprise Architecture Planning

(EAP) merupakan suatu pendekatan untuk membangun arsitektur enterprise dengan

berdasarkan dorongan data dan dorongan bisnis. Rumah Sakit Umum Daerah ’45

Kuningan sebagai penyelenggara pelayanan kesehatan mempunyai komitmen untuk

memanfaatkan sistem informasi dan teknologi informasi untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan sehingga dirasakan perlu untuk merencanakan arsitektur enterprise.

I. Pendahuluan

Rumah sakit umum daerah sebagai salah satu lembaga pemerintahan yang berperan

sebagai salah satu pelaksana e-government dibidang pelayanan kepada masyarakat

diberikan kewenangan untuk mengembangkan rencana induk pengembangan

e-government. Berdasarkan surat keputusan menteri nomot 57/Kep/Men.Kominfo/12/2003

maka rumah sakit umum daerah sebagai pelaksana e-government perlu membuat rencana

induk pengembangan di lingkungannya.

Sampai saat ini Rumah Sakit Umum Daerah ’45 Kabupaten Kuningan belum

mengembangkan sarana dan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi yang

memadai guna meningkatkan pelayanan kepada masyarakat (pasien) sesuai pedoman

pelaksanaan e-government. Adapun kebijakan yang diambil oleh Rumah Sakit Umum

Daerah Kabupaten Kuningan hanya sebatas menggunakan komputer sebagai alat bantu

(3)

Integrasi dan pemakaian data secara bersama-sama antara satu bagian dengan bagian lain

belum bisa dilakukan.

Salah satu kendala yang dihadapi oleh Rumah Sakit Umum Daerah ’45 Kabupaten

Kuningan dalam pelaksanaan e-government adalah dalam hal pengembangan sistem

informasi di rumah sakit, pengembangan-pengembangan dilakukan tanpa membangun

arsitektur enterprise terlebih dahulu sebagai fondasi bagi pengembangan sistem informasi,

sehingga dalam hal ini terkesan pengembangan sistem informasi tidak memiliki relasi dan

kesinambungan diantara sistem yang dibangun.

Sesuai dengan undang-undang tersebut penyelenggaraan administrasi rumah sakit

dilaksanakan melalui Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS). Berdasarkan keputusan

menteri pula dibangun sistem infomasi rumah sakit online yang beralamat di

http://www.yanmedik-depkes.or.id/SIRS/awal.asp, namun sampai dengan hari ini

pengembangan SIRS oleh pemerintah tidak berjalan sebagaimana mestinya dengan tidak

bisa diaksesnya alamat URL tersebut, pada akhirnya setiap rumah sakit berinisiatif

membeli sistem yang sudah jadi (built up) dari developer software.

Untuk memenuhi kebutuhan SI/TI rumah sakit perlu dibuat perencanaan arsitektur

dalam hal urusan administrasi pelayanan medis dan non medis sebagai landasan bagi

pengembangan SI/TI di bidang pengelolaan administrasi meds dan non medis di rumah

sakit umum daerah. Untuk menghadapi permasalahan yang dihadapi oleh RSUD ’45

Kuningan dalam pengembangan sistem informasi yaitu tidak mempunyai rencana yang

jelas dalam pengembangan sistem informasi, sehingga pembangunan hanya berdasarkan

kepada kebutuhan saat itu yang belum tentu tepat atau memiliki nilai manfaat yang

optimal.

II. Enterprise Architecture Planning

Enterprise Architecture Planning (EAP) merupakan suatu pendekatan yang dibuat

oleh Steven H. Spewak untuk membangun arsitektur enterprise dengan berdasarkan

dorongan data dan dorongan bisnis. Enterprise Architecture Planning adalah proses

pendefinisian arsitektur dalam penggunaan informasi untuk mendukung bisnis dan rencana

untuk mengimplementasikan arsitektur tersebut (Surendro, 2012).

Tujuan dari pada Enterprise Arhchitecture Planing adalah untuk menggambarkan

suatu proses dari arsitektur enterprise yang menekankan pada keterampilan interpersonal

dan teknik untuk mengorganisasikan dan mengarahkan proyek arsitektur enterprise, dan

(4)

organisasi dalam rangka proses transisi dari perencanaan sampai pelaksanaan

(Schekkerman, J., 2004:101).

Enterprise Architecture Planning memiliki 7 (tujuh) komponen utama yang

menunjukkan tahapan untuk menentukan dan merencanakan implementasi arsitektur

sistem informasi. Tujuh komponen utama ini dikelompokkan menjadi 4 (empat) lapisan

(Spewak, 1992:16)

Gambar 1

Tahapan Pelaksanaan EAP (Minoli, 2008:64)

III. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam perencanaan perencanaan arsitektur

enterprise sistem informasi Rumah Sakit Umum Daerah ’45 Kuningan adalah Enterprise

Architecture Planning (EAP).

Perancangan sistem informasi Rumah Sakit Umum Daerah ’45 Kuningan akan

membahas 4 (empat) aktivitas utama yaitu kegiatan pendaftaran pasien, kegiatan pelayanan

medis, pelayanan penunjang medis dan aktifitas administratif non medis. Dari

aktivitas-aktivitas tersebut diatas, masing-masing akan dibuat perancangan mengenai arsitektur data,

arsitektur aplikasi dan arsitektur teknologi serta perencanaan implementasi hasil rancangan

tersebut.

Adapun langkah-langkah perencanan arsitektur sistem informasi Rumah Sakit

Umum Daerah ‘45 Kuningan seperti tampak gambar berikut inci :

Untuk membuat perencanaan arsitektur enterprise sistem informasi Rumah Sakit

Umum Daerah ’45 Kuningan diperlukan langkah-langkah seperti dalam gambar dibawah

(5)

Gambar 2

(6)

IV. Perencanaan Arsitektur

4.1 Identifikasi Proses Bisnis

Proses bisnis yang terdapat di Rumah Sakit Umum Daerah ’45 Kuningan dalam

bidang perawatan adalah sebagai berikut :

1. Kegiatan Pendaftaran Pasien

a. Pendaftaran pasien baru rawat jalan

b. Pendaftaran pasien lama rawat jalan

c. Pendaftaran pasien rawat inap

2. Kegiatan Pelayanan Medis

a. Pelayanan medis rawat jalan

b. Pelayanan medis pasien rawat inap

c. Pelayanan pasien IGD

3. Pelayanan Penunjang Medis

a. Pelayanan laboratrium

b. Pelayanan radiologi

c. Pelayanan farmasi / resep

4. Aktifitas Administratif Non Medis

a. Pengadaan logistik (barang / alat / bahan)

b. Penerimaan retribusi pelayanan rumah sakit

c. Pelayanan informasi / Information Service

d. Rekruitment Tenaga Medis

Intaraksi antara pegawai atau pasien pada setiap prosedur dapat dilihan pada use

case sistem berjalan (Gambar 3).

Sedangkan untuk alur proses dari setiap prosedur dapat dilihat pada activity

diagram sistem berjalan seperti yang terlihat pada gambar 4 sampai dengan gambar 14.

Pendefinisian aktivitas area-area fungsional utama di Rumah Sakit Umum Daerah

(7)
(8)

Gambar 4

Value Chain RSUD ’45 Kuningan

4.2 Arsitektur Data

Arsitektur data yang ideal adalah arsitektur yang dapat mengidentifikasi data yang

mendukung fungsi-fungsi bisnis seperti yang terdefinisi dalam model bisnis. Pada

pemodelan bisnis Rumah Sakit Umum Daerah ’45 Kuningan adalah kegiatan pada awal

pelayanan (registrasi), kegiatan saat pelayanan (rawat jalan,rawat inap dan pelayanan

IGD), pelayanan penunjang medis (Laboratorium, dan Radiolog), pelayanan penyerahan

obat dan Pelayanan Informasin.

Entitas data didefinisikan sebagai satu unit data yang nyata. Agar entitas data dapat

mendukung bisnis, maka diperlukan penentuan entitas data didasarkan pada fungsi bisnis

yang terdefinisi dalam model bisnis.

Fungsi yang terdefinisi di atas merupakan hasil pendefinisian fungsi bisnis utama

dan pendukung berdasarkan value chain sehingga hubungan diantaranya merupakan

hubungan antara fungsi bisnis dan belum memberikan gambaran mengenai entitas data.

Oleh karena itu, perlu adanya penurunan dari fungsi menjadi entitas data. Berikut ini

adalah hasil penguraian dari fungsi bisnis untuk memperoleh entitas-entitas data.

Tabel 1. Kandidat Entitas Data

No. Fungsi Bisnis Entitas Data

1 Registrasi rawat jalan Entitas pasien

Entitas daftar rawat jalan Entitas poliklinik Entitas rujukan Entitas karyawan

2 Registrasi rawat inap Entitas pasien

(9)

No. Fungsi Bisnis Entitas Data

Entitas karyawan

3 pelayanan IGD Entitas pasien

Entitas dokter Entitas penyakit Entitas kategori penyakit Entitas daftar IGD Entitas rekam medis Entitas detail rekam medis Entitas detail tindakan Entitas tindakan medis Entitas jenis tindakan medis Entitas karyawan

4 Pelayanan rawat jalan Entitas pasien

Entitas dokter Entitas spesialis Entitas rujukan Entitas poliklinik Entitas daftar rawat jalan Entitas penyakit Entitas kategori penyakit Entias rekam medis Entitas detail rekam medis Entitas tindakan medis Entitas jenis tindakan medis Entitas detail tindakan medis Entitas karyawan

5 pelayanan rawat inap Entitas pasien

Entitas dokter Entitas daftar rawat inap Entitas kategori penyakit Entias rekam medis Entitas detail rekam medis Entitas tindakan medis Entitas jenis tindakan medis Entitas detail tindakan medis Entitas karyawan

6 Pelayanan radiologi Entitas pasien

Entitas dokter

Entitas pelayanan radiologi Entitas detail layanan radiologi Entias rekam medis

Entitas detail rekam medis Entitas tindakan medis Entitas jenis tindakan medis Entitas detail tindakan medis Entitas karyawan

7 Pelayanan laboratorium Entitas pasien

Entitas dokter

Entitas pelayanan laboratorium Entitas detail layanan laboratorium Entias rekam medis

(10)

No. Fungsi Bisnis Entitas Data

Entitas tindakan medis Entitas jenis tindakan medis Entitas detail tindakan medis Entias karyawan

8 Penyerahan obat / alat kesehatan Entitas pasien Entitas dokter

9 Penerimaan Retribusi Entitas pelayanan laboratorium Entitas pelayanan radiologi Entitas daftar rawat inap Entitas daftar IGD Entitas daftar rawat jalan Entitas resep

Entitas penerimaan retribusi Entitas karyawan

10 pelayanan informasi Entitas peminta informasi Entitas pertanyaan Entitas daftar rawat jalan Entitas daftar rawat inap Entitas karyawan

4.3Arsitektur Aplikasi

Tujuan tahapan ini adalah untuk mengidentifikasi aplikasi-aplikasi yang diperlukan

dalam mengelola data dan mendukung bisnis. Pendefinisian kandidat aplikasi

menggunakan perangkat four stage life cycle yang digunakan pada bagian sebelumnya

untuk mendekomposisi pengelolaan. Maka dengan demikian dapat ditentukan daftar

kandidat aplikasi yang diperlukan untuk mendukung proses bisnis utama Rumah Sakit

Umm Daerah ’45 Kuningan.

Tabel 2. Kandidat Entitas Data

No Kelompok Aplikasi Kandidat Aplikasi

1 Sistem Informasi Registrasi Rawat Jalan

1.1 Aplikasi antrian registrasi rawat jalan

1.2 Aplikasi penjadwalan petugas registrasi rawat jalan 1.3 Aplikasi penetapan petugas rawat jalan

(11)

No Kelompok Aplikasi Kandidat Aplikasi

1.6 Aplikasi penerbitan KIB Pasien 1.7 Aplikasi pelaporan registrasi rawat jalan 1.8 Aplikasi registrasi rawat jalan

1.9 Aplikasi registrasi Online 2 Sistem Informasi

Registrasi Rawat Inap

2.1 Aplikasi antrian registrasi rawat inap

2.2 Aplikasi penjadwalan petugas registrasi rawat inap 2.3 Aplikasi penetapan petugas rawat inap

2.4 Aplikasi penetapan tarif rawat inap 2.5 Aplikasi penetapan tarif kamar 2.6 Aplikasi penerbitan KIB Pasien 2.7 Aplikasi pelaporan registrasi rawat inap 2.8 Aplikasi registrasi rawat inap

3 Sistem Informasi Pelayanan Rawat Jalan

3.1 Aplikasi penetapan petugas pelayanan rawat jalan 3.2 Aplikasi penjadwalan pelayanan rawat jalan 3.3 Aplikasi absensi petugas rawat jalan 3.4 Aplikasi antrian layanan rawat jalan 3.5 Aplikasi pencatatan resep dokter 3.6 Aplikasi pencatatan diagnosa penyakit 3.7 Aplikasi permintaan pelayanan radiologi 3.8 Aplikasi permintaan pemeriksaan laboratorium 3.9 Aplikasi rujukan rawat inap

3.10 Aplikasi pelaporan rawat jalan 3.11 Aplikasi konsultasi medis online 3.12 Aplikasi sistem pakar diagnosa penyakit 4 Sistem Informasi

Pelayanan Rawat Inap

4.1 Aplikasi penjadwalan petugas rawat inap 4.2 Aplikasi penjadwalan kunjungan dokter 4.3 Aplikasi kunjungan (visite) dokter 4.4 Aplikasi absensi petugas rawat inap 4.5 Aplikasi tindakan tindakan medis

4.6 Aplikasi pencatatan penggunaan alat medis 4.7 Aplikasi pencatatan resep dokter

4.8 Aplikasi permintaan pelayanan radiologi 4.9 Aplikasi permintaan pemeriksaan laboratorium 4.10 Aplikasi layanan konsultasi gizi

4.11 Aplikasi layanan konsultasi kerohanian (rohis) 4.12 Aplikasi rujukan rawat inap

4.13 Aplikasi pencatatan diagnosis penyakit 4.14 Aplikasi pelaporan rawat jalan

5 Sistem Informasi Pelayanan IGD

5.1 Aplikasi penjadwalan petugas IGD 5.2 Aplikasi pendaftaran pasien IGD 5.3 Aplikasi absensi petugas IGD 5.4 Aplikasi tindakan medis

5.5 Aplikasi pencatatan penggunaan alat medis 5.6 Aplikasi permintaan pelayanan radiologi 5.7 Aplikasi permintaan pemeriksaan laboratorium 5.8 Aplikasi rujukan rawat inap

5.9 Aplikasi pencatatan diagnosis penyakit 5.10 Aplikasi pelaporan IGD

6 Sistem Informasi Pelayanan Laboratorium

6.1 Aplikasi penjadwalan petugas laboratorium 6.2 Aplikasi penetapan petugas laboratorium 6.3 Aplikasi registrasi layanan laboratorium 6.4 Aplikasi antrian layanan laboratorium 6.5 Aplikasi pencatatan hasil laboratorium 6.6 Aplikasi rujukan layanan laboratorium 6.7 Aplikasi pelporan laboratorium 7 Sistem Informasi

Pelayanan Radiologi

(12)

No Kelompok Aplikasi Kandidat Aplikasi

7.4 Aplikasi antrian layanan radiologi 7.5 Aplikasi pencatatan hasil radiologi 7.6 Aplikasi rujukan layanan radiologi 7.7 Aplikasi pelporan radiologi 8 Sistem Informasi

Penyerahan Obat/Alat Kesehatan

8.1 Aplikasi penjadwalan petugas farmasi 8.2 Aplikasi penetapan petugas farmasi 8.3 Aplikasi antrian layanan farmasi

8.4 Aplikasi permintaan pengadaan obat/alkes 8.5 Aplikasi penyerahan obat/alkes

8.6 Aplikasi pelaporan farmasi 9 Sistem Informasi

Penerimaan Retribusi

9.1 Aplikasi antrian retribusi

9.2 Aplikasi penetapan petugas retribusi

9.3 Aplikasi penerimaan retribusi layanan penunjang medis 9.4 Aplikasi penerimaan retribusi layanan medis rawat jalan 9.5 Aplikasi penerimaan retribusi layanan rawat inap 9.6 Aplikasi pelaporan retribusi

10 Sistem Informasi Pelayanan Informasi

10.1 Aplikasi penetapan petugas informasi 10.2 Aplikasi penjadwalan petugas informasi 10.3 Aplikasi permintaan informasi

10.4 Aplikasi layanan informasi

10.5 Aplikasi pelaporan layanan informasi 10.6 Aplikasi SMS Gateway

Kandidat Aplikasi berdasarkan Application Portofolio dapat digambarkan sebagai

mana dalam tabel berikut ini :

Aplikasi Strategis Aplikasi Berpotensi Tinggi

1. Aplikasi registrasi rawat jalan 2. Aplikasi registrasi rawat inap 3. Aplikasi pendaftaran pasien IGD 4. Aplikasi registrasi layanan radiologi 5. Aplikasi antrian registrasi rawat jalan 6. Aplikasi antrian registrasi rawat inap 7. Aplikasi antrian layanan rawat jalan 8. Aplikasi antrian layanan farmasi 9. Aplikasi antrian retribusi

10. Aplikasi antrian layanan radiologi 11. Aplikasi penerbitan KIB Pasien 12. Aplikasi penetapan tarif kamar 13. Aplikasi penetapan tarif rawat jalan 14. Aplikasi penetapan tarif rawat inap 15. Aplikasi registrasi layanan laboratorium 16. Aplikasi antrian layanan laboratorium 17. Aplikasi pencatatan hasil laboratorium 18. Aplikasi rujukan layanan laboratorium

19. Aplikasi penerimaan retribusi layanan penunjang medis

20. Aplikasi penerimaan retribusi layanan medis rawat jalan

21. Aplikasi penerimaan retribusi layanan rawat inap

1. Aplikasi registrasi Online

2. Aplikasi sistem pakar diagnosa penyakit 3. Aplikasi SMS Gateway

4. Aplikasi konsultasi medis online

Aplikasi Operasional Kunci Aplikasi Pendukung

1. Aplikasi rekam medis

2. Aplikasi pencatatan resep dokter 3. Aplikasi permintaan pelayanan radiologi

1. Aplikasi layanan konsultasi kerohanian (rohis) 2. Aplikasi penjadwalan petugas registrasi rawat

(13)

4. Aplikasi permintaan pemeriksaan laboratorium 5. Aplikasi rujukan rawat inap

6. Aplikasi pelaporan rawat jalan 7. Aplikasi pelaporan rawat inap 8. Aplikasi kunjungan (visite) dokter

9. Aplikasi pencatatan penggunaan alat medis 10. Aplikasi pencatatan resep dokter

11. Aplikasi permintaan pelayanan radiologi 12. Aplikasi permintaan pemeriksaan laboratorium 13. Aplikasi pencatatan hasil radiologi

14. Aplikasi pelaporan radiologi 15. Aplikasi rujukan layanan radiologi 16. Aplikasi layanan konsultasi gizi 17. Aplikasi rujukan rawat inap

18. Aplikasi pencatatan diagnosis penyakit 19. Aplikasi pelaporan rawat jalan

20. Aplikasi tindakan medis 21. Aplikasi pelaporan IGD 22. Aplikasi pelaporan retribusi

23. Aplikasi permintaan pengadaan obat/alkes 24. Aplikasi penyerahan obat/alkes

25. Aplikasi pelaporan farmasi

26. Aplikasi pelaporan registrasi rawat jalan 27. Aplikasi pelaporan registrasi rawat inap 28. Aplikasi pelaporan laboratorium

3. Aplikasi penetapan petugas rawat jalan 4. Aplikasi penjadwalan petugas registrasi rawat

inap

5. Aplikasi penetapan petugas rawat inap 6. Aplikasi penetapan petugas pelayanan rawat

jalan

7. Aplikasi penjadwalan pelayanan rawat jalan 8. Aplikasi Absensi petugas rawat jalan 9. Aplikasi penjadwalan petugas rawat inap 10. Aplikasi penjadwalan kunjungan dokter 11. Aplikasi absensi petugas rawat inap 12. Aplikasi penjadwalan petugas IGD 13. Aplikasi absensi petugas IGD

14. Aplikasi penjadwalan petugas laboratorium 15. Aplikasi penetapan petugas laboratorium 16. Aplikasi penjadwalan petugas radiologi 17. Aplikasi penetapan petugas rongen 18. Aplikasi penjadwalan petugas farmasi 19. Aplikasi penetapan petugas farmasi 20. Aplikasi penetapan petugas retribusi 21. Aplikasi penetapan petugas informasi 22. Aplikasi penjadwalan petugas informasi 23. Aplikasi permintaan informasi

24. Aplikasi layanan informasi

25. Aplikasi pelaporan layanan informasi

4.4 Arsitektur Teknologi

Tujuan arsitektur teknologi adalah untuk mendefinisikan jenis-jenis teknologi

utama yang dibutuhkan untuk menyediakan lingkungan yang mendukung aplikasi pada

arsitektur aplikasi yang telah disusun sebelumnya, dalam rangka mengelola data dan

mendukung fungsi bisnis. Arsitektur teknologi bukan merupakan analisis kebutuhan detail

atau rancangan jaringan dan perangkat lunak komputasi enterprise, tetapi merupakan

definisi dari jenis-jenis teknologi, diacu sebagai platform yang akan mendukung bisnis

(14)

Gambar 5. Arsitektur Teknologi yang Diusulkan di Rumah Sakit Umum Daerah ’45 Kuningan

4.5 Rencana Implementasi

Rencana implementasi merupakan rencana yang dipersiapkan untuk

mengimplementasikan arsitektur enterprise. Rencana arsitektur enterprise yang akan

diimplementasikan didasarkan pada model bisnis, katalog sumber daya informasi dan

arsitektur-arsitektur yang telah didefinisikan sebelumnya. Langkah awal yang dilakukan

adalah menyusun urutan prioritas penerapan sistem berdasarkan arsitektur aplikasi yang

telah disusun sebelumnya. Dengan demikian dapat dilihat bahwa arsitektur enterprise yang

akan diimplementasikan penerapannya berdasarkan urutan aplikasi yang telah dihasilkan

sebelumnya. Rencana implementasi juga dilakukan dengan mempertimbangkan

(15)

Tabel 3 Urutan Penerapan Aplikasi

Aplikasi Dalam Proses Pengembangan

1. Aplikasi penetapan petugas rawat jalan 2. Aplikasi penetapan petugas rawat inap

3. Aplikasi penetapan petugas pelayanan rawat jalan 4. Aplikasi penetapan petugas laboratorium 5. Aplikasi penetapan petugas rongen 6. Aplikasi penetapan petugas farmasi 7. Aplikasi penetapan petugas retribusi 8. Aplikasi penetapan petugas informasi 9. Aplikasi penetapan tarif kamar 10. Aplikasi penetapan tarif rawat jalan 11. Aplikasi penetapan tarif rawat inap 12. Aplikasi penjadwalan petugas rawat inap 13. Aplikasi penjadwalan kunjungan dokter 14. Aplikasi penjadwalan petugas laboratorium 15. Aplikasi penjadwalan petugas radiologi 16. Aplikasi penjadwalan petugas farmasi 17. Aplikasi penjadwalan petugas informasi

18. Aplikasi penjadwalan petugas registrasi rawat jalan 19. Aplikasi penjadwalan petugas registrasi rawat inap 20. Aplikasi penjadwalan pelayanan rawat jalan 21. Aplikasi penjadwalan petugas IGD

22. Aplikasi absensi petugas rawat jalan 23. Aplikasi absensi petugas rawat inap 24. Aplikasi absensi petugas IGD 25. Aplikasi antrian registrasi rawat jalan 26. Aplikasi antrian registrasi rawat inap 27. Aplikasi antrian layanan rawat jalan 28. Aplikasi antrian layanan farmasi 29. Aplikasi antrian retribusi

30. Aplikasi antrian layanan radiologi 31. Aplikasi antrian layanan laboratorium 32. Aplikasi registrasi rawat jalan 33. Aplikasi registrasi rawat inap

34. Aplikasi pelaporan registrasi rawat jalan 35. Aplikasi pelaporan registrasi rawat inap 36. Aplikasi pendaftaran pasien IGD 37. Aplikasi registrasi layanan radiologi 38. Aplikasi registrasi layanan laboratorium 39. Aplikasi pencatatan hasil laboratorium 40. Aplikasi rujukan layanan laboratorium

41. Aplikasi penerimaan retribusi layanan penunjang medis 42. Aplikasi penerimaan retribusi layanan medis rawat jalan 43. Aplikasi penerimaan retribusi layanan rawat inap

Aplikasi Yang Direncanakan

1. Aplikasi rekam medis

2. Aplikasi penerbitan KIB Pasien 3. Aplikasi pencatatan diagnosis penyakit 4. Aplikasi pencatatan resep dokter 5. Aplikasi permintaan pelayanan radiologi 6. Aplikasi permintaan pemeriksaan laboratorium 7. Aplikasi kunjungan (visite) dokter

8. Aplikasi tindakan medis

(16)

13. Aplikasi rujukan rawat inap

14. Aplikasi permintaan pengadaan obat/alkes 15. Aplikasi penyerahan obat/alkes

16. Aplikasi pelaporan rawat jalan 17. Aplikasi pelaporan rawat inap 18. Aplikasi pelaporan IGD 19. Aplikasi pelaporan farmasi 20. Aplikasi pelaporan laboratorium 21. Aplikasi pelaporan retribusi

22. Aplikasi pelaporan layanan informasi

Aplikasi Yang Potensial Untuk Dikembangkan

1. Aplikasi registrasi Online

2. Aplikasi sistem pakar diagnosa penyakit 3. Aplikasi SMS Gateway

4. Aplikasi konsultasi medis online 5. Aplikasi layanan konsultasi gizi

6. Aplikasi layanan konsultasi kerohanian (rohis) 7. Aplikasi permintaan informasi

8. Aplikasi layanan informasi

V. Kesimpulan

Sebagai penutup dalam penyusunan tesis ini, diperoleh beberapa kesimpulan

sebagai berikut:

1. Pemodelan bisnis utama yang digambarkan dalam bentuk value chain, memiliki

aktivitas utama yaitu registrasi rawat jalan, registrasi rawat inap, pelayanan IGD,

pelayanan rawat jalan, pelayanan laboratorium, pelayanan rongten, pelayanan rawat

inap, pelayanan penyerahan obat, dan penerimaan retribusi.

2. Berdasarkan hasil temuan pada organisasi, Rumah Sakit Umum Daerah 45 Kuningan

tidak memiliki divisi khusus yang melakukan pengembangan SI/TI, sehingga SI/TI

tidak dapat memberikan manfaat yang bersifat menyeluruh bagi fungsi bisnis pada

organisasi, dan teknologi belum dapat dimanfaatkan secara maksimal.

3. Menghasilkan usulan dalam pembangunan setiap aplikasi yang mendukung fungsi

bisnis organisasi dengan menggunakan metode pengembangan sistem/software yaitu

Enterprise Architecture Planning (EAP) sebagai model arsitektur enterprise yang dapat

dijadikan sebagai langkah awal untuk mencapai sasaran strategis organisasi, selain itu

dapat dijadikan pedoman agar arah kebijakan pengembangan SI/TI menjadi terukur dan

(17)

4. Hasil pendefinisian terhadap arsitektur enterprise pada organisasi Rumah Sakit Umum

Daerah 45 Kuningan dan disesuaikan dengan batasan masalah pada tesis ini,

ditemukan 37 entitas data dan 73 usulan aplikasi yang dkelompokan kedalam 10

kelompok aplikasi, yaitu :

a. Sistem Informasi Registrasi Rawat Jalan

b. Sistem Informasi Registrasi Rawat Inap

c. Sistem Informasi Pelayanan Rawat jalan

d. Sistem Informasi Pelayanan Rawat Inap

e. Sistem Informasi Pelayanan IGD

f. Sistem Informasi Pelayanan Laboratorium

g. Sistem Informasi Pelayanan Radiologi

h. Sistem Informasi Penyerahan Obat/Alat Kesehatan

i. Sistem Informasi Penerimaan Retribusi

j. Sistem Informasi Pelayanan Informasi

5. Implementasi yang direncanakan membutuhkan kurun waktu tiga tahun diurutkan

berdasarkan aplikasi yang saat ini sedang dikembangkan, aplikasi yang direncanakan

dan aplikasi yang potensial dikembangkan. Pertimbangan urutan implementasi aplikasi

ini juga diprioritaskan pada fungsi aplikasi yang lebih banyak mendukung kegiatan

fungsi bisnis saat ini.

6. Perkiraan budget yang harus dianggarkan dalam implementasi sistem informasi rumah

sakit adalah seniliai 1,5 miliar rupiah dengan dasar perhitungan dari budget pengadaan

sistem tahun-tahun sebelumnya serta atas pertimbangan dengan adanya kenaikan harga

(18)

VI. Daftar Pustaka

Al Fata, H. Analisis Dan Perancangan System Untuk Keunggulan Bersaing Perusahaan Dan Organisasi.Yogyakarta: Penerbit Andi. 2007

Agung, A,K, et.al. Perencanaan Arsitektur Enterprise Berbasis Web Dengan Togaf Adm Di RSUD Dr.Soegiri Lamongan.Jurnal TI : Universitas Trunojoyo.2011

Bernard, S. A. An Introduction to Enterprise Architecture. 3rd Edition. Author House. Blomington.2012

Edwar, Ilhamsyah. Perencanaan Sistem Informasi Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo.Jakarta: Pascasarjana MTI UI. 2001

Ahlemann F, et.al. Strategic Enterprise Architecture Management: Challenges, Best Practices And Future Development.New York:Springer Heidelberg:2012

Giachetti, E. Ronald. Design of Enterprise System : Theory, Architecuter and Methodo. New York:CRC Press.2009

IEEE. IEEE Recommended Practice for Architectural Description of Software-Intensive Systems. New York: The Institute of Electrical and Electronics Engineers, Inc.2000

Jaya, I.D. Sistem Informasi Rumah Sakit Dr. Ak. Gani Palembang Aplikasi Administrasi. Jurnal Teknologi Dan Informatika, STMIK PalComTech Palembang. 2011

Juandy, T. Perencanaan Arsitektur Enterprise Sistem Informasi Rekam Medis Elektronik Di Rumah Sakit Studi Kasus Rumah Sakit Emanuel Bandung. Tesis, STMIK LIKMI. 2012

Lu, Xudong et. al. The Architecture of Enterprise Hospital Information System. Proceedings of the 2005 IEEE.Shanghai.2005

Peraturan Bupati Kuningan Nomor 50. Tugas Pokok, Fungsi, dan Uraian Tugas Rumah Sakit Umum Daerah ‘45. Kuningan:Pemda Kab. Kuningan. 2008

Keputusan Menteri Komunikasi Dan Informasi Republik Indonesia Nomor 57.Panduan Penyusunan Rencana Induk Pengembangan e-Gov Lembaga Versi 1.0. Jakarta : Departemen Komunikasi dan Informasi. 2003

(19)

Kusrini. Tuntutan Praktis Membangun Sistem Informasi Akuntansi dengan Visual Basic dan Microsoft SQL Server.Yogyakarta:Andi Offset.2007

Minoli, D. Enterprise architecture A to Z : frameworks, business process modeling, SOA, and infrastructure technology . New York : CRC Press.2008

Porter, Michael E. Competitive Advantage: Creating and Sustaining Superior Performance. New York: Free Press.1985

Schekkerman, J. How To Survive in the Jungle of Enterprise Architecture Framework.Bloomington.Trafford Publishing.2004.

Stairs, R., Reynolds, G. Fundamentals of Information Systems. 6rd Edition. New York : Cengage Learning. 2012

Surendro, K. Pemanfaatan Enterprise Architecture Planning Untuk Perencanaan Strategis Sistem Informasi.Bandung: Institut Teknologi Bandung. 2012

Swain, G. Object-Oriented Analysis And Design Through Unified Modelling Language. New Delhi: Laxmi Publications. 2010

Quatrani, T. Visual Modelling with Rational Rose 2002 and UML. Boston USA: Person Education. 2003

Republik Indonesia. Undang-Undang Tentang Rumah Sakit. Jakarta: Sekretariat Negara.2009

Vernadat, F. Enterprise Modeling and Integration – Principles and Applications. Kluwer Academic Publishers. 1996

Ward, J., Peppard, J. Strategic Planning for Information Systems. 3rd Edition. New York : John Wiley & Sons,. 2002

Gambar

Gambar 1  Tahapan Pelaksanaan EAP (Minoli, 2008:64)
Gambar 2
Tabel 2. Kandidat Entitas Data
Gambar 5. Arsitektur Teknologi yang Diusulkan di Rumah Sakit Umum  Daerah ’45 Kuningan
+2

Referensi

Dokumen terkait

sosialisasi layanan Puskeswan; 3) Tidak adanya aturan pelayanan untuk petugas di Puskeswan; 4) Petugas susah dihubungi; 5) Peralatan medis kurang lengkap. Faktor

Ario Wirawan Salatiga; 2 bersedia praktik di pelayanan rawat jalan dan rawat inap; 3 pernyataan tidak merokok, dan; 4 tidak menuntut untuk diangkat menjadi pegawai tetap/