• Tidak ada hasil yang ditemukan

Resume Buku Sistem Politik Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Resume Buku Sistem Politik Indonesia"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Judul buku : Pedagogik

Penulis : Program Peningkatan Kualifikasi Guru Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Pendidikan Agama Islam (PAI)

MODUL 1

KONSEP DASAR PEDAGOGIK

Kegiatan belajar 1: Pengertian Pedagogik

Pedagogik adalah ilmu yang mempelajari masalah membimbing anak ke arah tujuan tertentu, yaitu supaya ia kelak “mampu secara mandiri menyelesaiakn tugas hidupnya”. Jadi pedagogik adalah ilmu Pendidikan Anak . lavengeld membedakan istilah “pedagogic” dengan istillah “pedagogi”. Pedagogic diartikan dengan ilmu pendidikan, lebih meneitik beratkan pada pemikiran, perenungan tentang pendidikan. Sedangkan istilah pedagogi berarti pendidikan, yang lebih menekankan pada praktek, menyangkut kegiatan mendidik, kegiatan mambimbing anak.

Dalam bahasainggris istilah pendidikan dipergunakan perkataan “education”, biasanya istilah tersebut dihubungkan dengan pendidikan di sekolah, dengan alas an bahwa di sekolah tempatnya anak didik oleh para ahli yang khusus mengalami pendidikan dan latihan sebagai profesi.

Dalam arti khusus, pendidikan adalh bimbingan yang di berikan oleh orang dewasa kepada anak yang belum dewasa untuk mencapai kedewasaannya. Pedagoagik pembahasannya terbatas kepda anak, jadi yang menjadi objek kajian pedagogic adalah pergaulan pendidikan antara orang dewasa dengan anak yang belum dewasa, menurut Langeveld disebut “situasi pendidikan”.

Kegiatan Belajar 2 : Pentingnya Pendidikan

(2)

sendiri. Masa muda anak ayam sangatlah singkat. Manusia untuk menjadi dewasa secara modern memerlukan waktu sekitar 25 tahunan.

Manusia dan hewan sama-sama dilengkap dengan insting, ialah suatu kemempuan psiko-fisis(jasmani rohani) yang diturunkan atau yang merupakan pembawaan. Manusia tidak dapat bergantung kepada instingnya semata, banyak segi-segi kehidupannya yang perlu diperjuangkan dan di kuasai dengan belajar. Manusia dalam mencapai taraf kedewasaan dan kematangan dalam menyelesaikan persoalan kehidupannya memerlukan usaha sadar yang disebut pendidikan.

Pendidikan fungsinya membimbing anak didik, yang akan mempengaruhi anak didik kea rah yang sesuai dengan tujuan yang ditentukan, yaitu untuk mencapai kedewasaan. Proses mempengaruhi adalah proses psiko-sosial yang berlangsung antara individu yang satu dengan yang lain, karena manusia dalah makhlluk social.

Kegiatan belajar 3 : Ilmu Pendidikan sebagai teori

Pendidikan membutuhkan teori pendidikan yang mengkaji pendidikan secara akademik, baik secara empiric(pengalaman) yang bersumber dari pengalaman-pengalaman pendidikannya, maupun dengan renungan-renungannya, yang mencoba melihat makna pendidikan dalam suatu lingkup yang lebih luas.

Ilmu pendidikan harus dipelajari karena yang akan dihadapi adalah manusia, menyangkut nasib kehidupan dan hidup manusia, akan menyangkut harkat derajat manusia serta hak asasinya. Perbuatan memndidik bukan perbuatan yang semberono, melainkan suatu perbutan yang harus betul-betul disadarinya dalam rangka membimbing anak kepada suatu tujuan yang akan dituju. Karena itu pendidikan membutuhkan teori pendidikan

(3)

MODUL 2

Manusia sebagai Animal educandum

Kegiatan belajar 1 : Pendidikan hanya untuk manusia

Perilaku mahluk dikategorikan pada dua perilaku, yaitu perilaku anorganis dan perilaku organis. Perilaku anorganis yaitu suatu gerakan yang terjadi pada benda-benda mati, tidak bernyawa. Perilaku organis sebagai gerakan pada mahluk hidup dibedakan menjadi perilaku nabati, perilaku hewani dan perilaku manusiawi, serta perilaku mutlak.

Pada prinsipnya manusia memiliki perilaku yang didasarkan atas insting. Insting pada hewan berlaku selama hidupnya, sedangkan pada manusia peranan insting akan diganti oleh kemampuan akal budinya yang sama sekali tidak dimiliki oleh hewan. Pendidikan pada hakekatnya mendidik anak sehingga kepribadiannya merupakan suatu integritas, suatu kesatuan jasmani ruhani, dan dapat berperilaku yang bertanggung jawab.

Kegiatan belajar 2 : Anak manusia dalam kondisi perlu bantuan

Manusia ketika dilahirkan, belum terposialisasi kemahirannya. Kata Nietzsche, manusiaadalah hewan yang “belum ditetapkan”. Hewan lahir dengan suatu spesialisasi, manusia lahir dengan potensi, belum merupakan kenyataan. Manusia dilahirkan dalam keadaan belum dapat menolong dirinya sendiri, ia berada dalam keadaan perlu bantuan. Dan bantuan harus datang dari pihak lain.

Manusia dilahirkan dalam lingkungan manusiawi yang bertanggungjawab, berperasaan, komunikatif, dan yang social. Keadaan manusia yang perlu bantuan itu menggugah dan mengundang kasih sayang bagi mereka yang ingin menumpahkan kasih sayangnya.

Kegiatan belajar 3 : Dasar dan Ajar

(4)

sebagai manifestasi dan benih yang ada padanya sejak semula. Tidak hanya berlaku pada tanaman melainkan juga bagi semua organisme.

Aliran naturalism yang dipelopori JJ rousseau filosof perancis, berpandangan bahwa semua anka yang dilahirkan berpembawaan baik, dan pembawaan baik anak tersebut akan menjadi rusak karena dipengaruhi oleh lingkungan. Aliran empirisme bertolak dari pandangan jhon locke, yang mementingkan rangsangan dari luar perkembangan manusia, dan menyatakan bahwa perkembangan anak tergantung kepada lingkungan. Teori konvergensi dalam pendidikan dipelopori oleh William stern, yang mempertemukan ketiga teori antara naturalism, nativisme dan empirisme.

Modul 3

Tujuan, Batas, dan kemungkinan pendidikan

Kegiatan belajar 1 : tujuan pendidikan

Tujuan pendidikan memiliki kedudukan yang menentukan dalam kegiatan pendidikan. Tujuan pendidikan memiliki dua fungsi, yaitu memberi arah kepada segenap kegiatan pendidikan dan merupakan sesuatu yang ingin dicapai oleh segenap kegiatan pendidikan. Tujuan pendidikan akan berkaitan dengan pandangan hidup suatu masyarakat berkaitan dengan nilai-nilai yang dianut masyarakat.

Anak harus dididik menjadi orang yang sanggup mengenal dan berbuat sesuai norma-norma kesusilaan. Orang dewasa adalah orang yang sudah mengetahui dan memiliki nilai-nilai hidup, norma-norma kesusilaan, keindahan, keagamaan, kebenaran, dan sebagainya, serta hidup sesuai dengan nilai-nilai dan norma itu.  Kegiatan belajar 2 : Batas – batas pendidikan

(5)

sebagai pendidik kodrati alamiah, dan guru sebagai pengganti orangtua bertanggung jawab untuk mendewasakan anak didik.

Prinsip dasar pendidikan bawa anak didik harus dipandang secara filosofis atau menerima kehadiran keakuannya, keindividuannya, sebagaimana dia seharusnya berada, sehingga proses pendidikan dapat berjalan dan peserta didik harus dipandang sebagai subyek, kalau pendidik memandang anak sebagai obyek, berarti anak dapat di tentukan sebagai kemauan pendidik.

Kegiatan belajar 3 : Keharusan dan kemungkinan pendidikan

Pendidikan merupakan suatu keharusan bagi manusia karena beberapa alsan, yaitu. Yang pertama Manusia dilahirkan dalam keadaan tidak berdaya, maksudnya adalah anak begitu lahir ke dunia perlu mendapatkan uluran bantuan orang lain, untuk dapat melangsungkan hidup dan kehidupannya, dan berdiri sendiri, yang kedua manusia lahir tidak langsung dewasa, yang ketiga manusia sebagai mahluk social, yang keempat manusia sebagai mahluk individu yang berdiri sendiri, yang ke lima manusia sebagai mahluk hidup yang dapat bertanggung jawab, dan yang terakhir adalah sifat manusia dan kemungkinan terjadinya pendidikan.

Batas kemungkinan pendidikan tidak dapat disamaratakan bagi semua orang. Tidak dapat dikatakan bahwa untuk semua orang terdapat batas kemungkinan dididik yang sama. Sebab masing-masing individu bersifat unik.

MODUL 4

Pendidik dan anak didik

Kegiatan Belajar 1 : Pendidik

Pendidik adalah orang dewasa yang membimbing anak, agar si anak tersebut bisa menuju kea rah kedewasaan. Pendidik merupakan orang yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pendidikan dengan sasarannya dalah anak didik. Jadi pendidik adalah orang dewasa yang secara kodrati atau karena tugasnya bertugas untuk membimbing anak menjadi dewasa.

(6)

Kegiatan belajar 2 : Anak didik

Anak didik sebagai orang yang belum dewasa memiliki karakteristik sebagai berikut : 1) individu yang memiliki potensi fisik dan psikis yang khas, 2) individu yang berkembang melalui fase-fase tertentu, 3) individu yang membutuhkan bimbingan individual dan perlakuan manusiawi, 4) individu yang memiliki kemampuan untuk mandiri

Cirri-ciri anak didik adalah : 1) kelemahan dan ketidakberdayaan, 2) anak didik adalah mahluk hidup yang ingin berkembang, 3) anak didik yang ingin menjadi diri sendiri.

Kegiatan belajar 3 : Interaksi Pedagogis antara pendidik dengan anak didik

Interaksi pedagogis pada dasarnya ialah komunikasi timbale nalik antara anak didik dengan pendidik yang terarah kepada tujuan pendidikan. Interaksi pedagogis akan berlangsung apabila terdapat beberapa hal, yaitu rasa tenang pada anak didik, hadirnya kewibawaan, kesediaan pendidik membantu anak didik, dan perhatikan inat anak.

Interaksi belajar mengajar di sekolah harus menyangkut aspek-aspek pendidikan budi pekerti, pendidikan kecerdasan, pendidikan social, pendidikan kewarganegaraan, pendidikan keindahan, pendidikan jasmani, pendidikan agama, dan pendidikan kesejahteraan kelarga.

MODUL 5

Kasih sayang, kewibawaan, dan tanggung jawab

Kegiatan belajar 1 : Kasih Sayang

(7)

Sikap dan perilaku orangtua dalam memberikan kasih sayang pada anak-anaknya seyogyanya guru mampu menerapkannya di sekolah, guru menyayangi anak didiknya harus seperti orangtua menyayangi anaknya.

Kegiatan belajar 2 : Kewibawaan dalam pendidikan

Kewibawaan merupakan suatu pancaran batin yang dapat menimbulkan pada pihak lain sikap untuk mengakui, menerima, dan menuruti dengan penuh pengertian atas pengaruh tersebut. Kewibawaan seorang pendidik akan diakui apabila pendidik mempunyai kelebihan dari anak didiknya baik sikap pengetahuan maupun ketrampilannya.

Pendidik harus memiliki kewibawaan di mata anak didik, karena anak didik membutuhkan perlindungan, bantuan, bimbingan, dan seterusnya dari pendidik dan pendidik bersedia untuk memenuhinya.

Kegiatan belajar 3 : Tanggung jawab

Bertanggung jawab ialah suatu keadaan dimana suatu tindakan atau perbuatan atau sikap merupakan penjelmaan dari nilai-nilai moral serta nilai-nilai luhur kesusilaan dan atau keagamaan. Bisa juga dikatakan bahwa bertanggung jawab berarti dapat didakwa berdasarkan nilai-nilai moral dan susila maupun nilai-nilai agama.

Seseorang guru harus bertanggung jawab terhadap tugasnya sebagai guru, yait mendidik dan mengajar anak-anak yang telah dipercayakan orangtua anak kepadanya. Dalam melaksanakan tanggung jawab manusia dapat dilihat dari dua aspek, yaitu manusia sebagai mahluk ciptaan Tuhan, dan manusia dalam hubungannya dengan sesame manusia dan alam.

MODUL 6

Lingkungan-lingkungan pendidikan

Kegiatan belajar 1 : Pendidikan dalam lingkungan keluarga

(8)

masyarakat yang terbentuk melalui perkawinan yang sah dan biasanya terdiri atas ayah, ibu serta anak-anak yang belum menikah.

Fungsi keluarga yaitu, fungsi edukatif, fungsi sosialisasi anak, fungsi proteksi, fungsi afeksi, fungsi religius, fungsi rekreasi, dan fungsi biologis. Peran orangtua dalam keluarga sebagai penumtun, pengajar, dan sebagai pemberi contoh. Pada umumnya kewajiban ibu bapak itu sudah berjalan dengan sendirinya sebagai suatu tradisi. Menurut Ki hajar Dewantara suasana kehidupsn keluaraga merupakan tempat yang sebaik-baiknya untuk melakukan pendidikan, orang seorang (pendidikan individual) maupun pendidikan social.

Kegiatan belajar 2 : Lingkungan pendidikan sekolah

Sekolah merupakan suatu lembaga khusus, suatu wahana, suatu tempat untuk menyelenggarakan pendidikan, yang di dalamnya terdapat suatu proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Sekolah didirikan oleh masyarakat atau pemerintah untuk membantu memenuhi kebutuhan keluarga yang sudah tidak mampu lagi member bekal persiapan hidup bagi anak-anaknya.

Guru adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik,mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah.

Kegiatan belajar 3 :Pendidikan dalam lingkungan masyarakat

Referensi

Dokumen terkait

Ini karena, sebetan senjata kurambiak atau kerambit bila mengenai tubuh lawan, dari luar memang tampak seperti luka sayatan kecil, namun pada bagian dalam tubuh bisa

Populasi dalam penelitian ini adalah semua masyarakat yang menerima pelayanan program PATEN (Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan) Kecamatan Sukodono, Kabupaten

---Pada waktu dan tempat sebagai tersebut diatas, pada awalnya terdakwa bersama dengan saksi FEBRIANSYAH ALIAS APET, saksi BASTIAR ALIAS TIAR (dilakukan penuntutan

(2) Kurang tersedianya fasilitas untuk menerapkan metode pembelajaran.. Penulis juga menemukan bahwa RPP dari guru mempunyai kesamaan, hal ini disebabkan karena

Responden yang mengatakan setuju dengan butir pertanyaan MDH1, MDH2, MDH3, dan MDH4 sangat besar jumlahnya mencapai 359 orang namun masih terletak ketidak mudahan

Tidak hanya warga, pedagang bunga tabur yang biasa berjualan di tempat pemakaman umum (TPU) se Jabodetabek juga membeli di Rawa Belong untuk dijual

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas maka AHP merupakan metode yang tepat untuk menganalisa kesesuaian jenis vegetasi mangrove dengan faktor lingkungannya,

Kata-kata kunci: Contextual Teaching and Learning (CTL), Hasil Belajar, IPA Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) mendeskripsikan penerapan pendekatan CTL dalam