• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pendekatan Terintegrasi TI di Singapura

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pendekatan Terintegrasi TI di Singapura"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Pendekatan Terintegrasi TI di Singapura

oleh Prof. Richardus Eko Indrajit - indrajit@post.harvard.edu

EKOJI

999

Nomor 258, 24 Mei 2013

(2)

PROGRAM TIK NASIONAL

Singapura  merupakan  negara  kepulauan  yang  pada  dasarnya  memiliki  sumber  daya  alam  yang sangat terbatas, akan tetapi memiliki keberhasilan dalam menggabungkan kemampuan,  dan  kecerdasan  beserta  pendidikan  dan  teknologi.  Untuk  mendukung  pertumbuhan  ekonominya,  Singapura  memiliki  pendekatan  yang  terintegrasi  dalam  hal  pengembangan  komputerisasi  nasional.  Selama  hampir  dua  dekade,  pemerintah  Singapura  sudah  mulai  mengembangkan sistem  informasi  dan  komunikasi  nasional.  Sampai  saat  ini,  terdapat  lima  fase perencanaan yang tiap kerangka perencanaannya berisikan berbagai  tujuan,  kebijakan,  dan proyek. 

RENCANA KOMPUTERISASI NASIONAL (1980‐1985) 

Fase pertama dimulai pada tahun 1980 yang merupakan formasi dari Committee for National  Computerisation  yang  dituntun  oleh  Mentri  Kabinet.  Pada  tahun  1981  komite  ini  mengeluarkan perencanaan lima tahunan yang mencakup tiga area utama: 

Komputerisasi terhadap layanan umum. 

Membangun industri teknologi informasi lokal untuk pengembangan perangkat 

lunak dan layanan. 

Menumbuhkan  kompetensi  profesional  teknologi  informasi  untuk  memenuhi 

kebutuhan dunia industri di masa mendatang. 

PERENCANAAN TIK NASIONAL (1986‐1991) 

National IT Plan Singapura mencakup rangkaian strategi berikut: 

Mengembangkan  tenaga  kepakaran  dan  profesional  teknologi  informasi. 

Pengembangan  ini  termasuk  melakukan  riset  terapan  seperti  rekayasa  perangkat lunak, sistem pakar dan electronic data interchange (EDI). 

Memperbaiki  infrastruktur  teknologi  informasi  dan  komunikasi  melalui 

pemasangan  serat  optik  dan  penggunaan  integrated  services  digital  network  (ISDN). 

Mengembangkan  industri  informasi  dan  komunikasi  yang  berorientasi  pada 

ekspor,  termasuk  dalam  bagian  ini  adalah  melakukan  aliansi  dengan  vendor  perangkat lunak besar untuk membangun sumber daya lokal. 

Koordinasi  dan  kolaborasi  antar  berbagai  organisasi  untuk  mempromosikan 

teknologi informasi dan komunikasi dengan membangun jaringan komunitas. 

Mempersiapkan  budaya  masyarakat  berbasis  teknologi  informasi  dan 

komunikasi.

Meningkatkan kreativitas dan semangat enterpreneurship.

Peningkatan  aplikasi  informasi  dan  komunikasi  untuk  mengintegrasikan  dan 

(3)

RENCANA INDUK TIK 2000 (1992‐2000) – INTELLIGENT ISLAND 

Kunci  utama dari IT 2000 Masterplan adalah untuk  mentransformasikan Singapura menjadi  “Intelligent  Island”,  dengan  menggunakan  National  Information  Infrastructure  (NII)  yang  menghubungkan komputer ke tiap rumah, kantor dan sekolah. IT 2000 memiliki sub‐visi yang 

Termasuk  di  dalam  IT  2000  adalah  berbagai  agenda  ambisius  yang  mencakup  bidang  kontruksi  dan real estate, pendidikan dan training, manufaktur, media,  penerbit dan layanan  informasi, dan transportasi. 

“Singapura One”

Singapura  One  merupakan  kerangka  broadband  nasional  yang  menyediakan  metode  interaktif, aplikasi multimedia dan layanan ke setiap rumah, bisnis dan sekolah. Secara umum,  Singapura  One  menyediakan  dua  tingkatan  layanan  terintegrasi  yaitu  jaringan  broadband  dengan  kapasitas  jaringan  yang  sangat  besar,  dan  aplikasi  serta  layanan  yang  memiliki  kemampuan kecepatan tinggi dan kapasitas tinggi. Jaringan broadband yang dimiliki memiliki  kemampuan untuk memberikan 99 persen layanan akses  melalui  ADSL,  kabel,  wireless,  dan  serat optik dengan kemampuan untuk membawa layanan seperti suara, data, audio dan video  seara simultan dan dengan kecepatan tinggi serta terhubung ke tiap ruma, sekolah, bisnis dan  tempat‐tempat umum yang mudah dijangkau oleh masyarakat. 

RENCANA AKSI E‐GOVERNMENT

Salah  satu  yang  menjadi  target  pemerintah Singapura  adalah  proyek  yang  disebut  dengan  Infocomm21.  Infocomm21  merupakan  perencanaan  strategis  pemerintah  Singapura  untuk  menyediakan  layanan  kepada  masyarakat  dengan  menggunakan  teknologi  informasi  dan  komunikasi.  Dalam  hal  ini,  pihak‐pihak  yang  terkait  dengan  proyek  tersebut  menyadari  penerapan Infocomm21 bukan sekedar eksploitasi  teknologi  akan tetapi  lebih kepada usaha  untuk  membawa  pemerintah  kedalam  ekonomi  digital.  Tujuan  dari  layanan  publik  secara  elektronis adalah untuk merubah proses pelayanan yang selama ini tidak terintegrasi menjadi  layanan satu  atap  yang  disebut  dengan  “ONE  Government”.  Visi  tersebut  difokuskan  pada  pengembangan CARE yang terdiri atas objektif berikut: 

Courtesy – Menyediakan layanan e‐Government dengan cara yang user‐friendly, 

(4)

Accessibility – Menyediakan  layanan  yang  mudah diakses dan sebisa mungkin 

memenuhi prinsip dapat diakses “anytime‐anywhere”. 

Responsiveness – Memberikan  pelayanan  dengan  tingkat  birokrasi  seminimal 

mungkin. 

Effectiveness  –  Pemenuhan  layanan  publik  yang  aman  dan  efektif  dengan 

menghapus kompleksitas dalam proses. 

FOKUS AREA DAN STRATEGIS

Strategi  yang  digunakan  untuk  menjalankan  e‐Government  Action  Plan  adalah  seperti  berikut: 

Strategy 1:  Delivering  Integrated  Electronic  Services.  Strategi  ini  mengadopsi 

prinsip banyak agensi  akan  tetapi satu  pemerintah yang  memberikan  layanan  kepada  publik  sesuai  dengan  kebutuhan.  Strategi  ini  diharapkan  dapat  menciptakan  layanan  akses  ke  pemerintah  secara  online,  kapanpun  dan  dimanapun.  Pemerintah  mengeluarkan  eCitizen  pada  April 1999  yang  sampai  dengan Maret 2003 sudah dapat memberikan 1600 layanan kepada publik. 

Strategy 2:  Using Infocomm Technologies to build new capability and capacity. 

Sektor  publik  diharapkan  untuk  terus‐menerus  menggunakan  teknologi  infocomm  dan  mengadaptasikannya  ke  dalam  lingkungan  bisnis  dan  proses  operasional.  Untuk  memberikan  nilai  tambah  dalam  penggunaan  teknologi  tersebut, pemerintah melakukan proses re‐engineering secara besar‐besaran. 

Strategy 3:  Innovating  with  Infocomm  technologies.  Sektor  publik  diharapkan 

melakukan  uji  coba  dan  adaptasi  teknologi,  termasuk  adanya  kepemimpinan  yang kuat untuk mempromosikan tren teknologi baru. 

Strategy  4:  Being  Proactive  and  Responsive.  Mengadopsi  respon  yang  tinggi 

untuk  mengantisipasi  adanya  tren  terbaru,  memberikan  respon  secara  cepat  terhadap berbagai tanggapan dan masukan sesuai dengan kebutuhan publik. 

Strategy  5:  Reinventing  Government  in  the  Digital  Economy.  Penyediaan 

layanan  kepada  publik  dengan  menggunakan  teknologi  informasi  dan  komunikasi dalam segala aspek. 

Untuk menjalankan kelima strategi di atas, diidenti�ikasikan enam program berikut: 

Knowledge‐Based  Workforce  –  Pegawai  pemerintahan  yang  notabene 

(5)

Electronic  Services  Delivery  –  Layanan  publik  harus  dapat  dilakukan  secara 

elektronis  dan  proses‐proses  manual  harus  dilakukan  re‐engineering  untuk  nantinya dapat dijalankan secara elektronis. 

Technology Experimentation  – Agensi  pemerintahan  harus  dapat  mengadopsi 

teknologi  informasi  dan  menjadi  pioneer  dalam  hal  inisiatif  penggunaan  teknologi.  Agensi  pemerintah  juga  harus  melakukan  percobaan  atau  pilot  project  untuk  dapat  memahami  kapabilitas  teknologi  yang  digunakan  dan  mengetahui bagaimana teknologi tersebut dapat memberikan keuntungan, baik  bagi pemerintah dan masyarakat. 

Operational  Ef�iciency  Improvement  –  sektor  publik  diharuskan  untuk 

melakukan  identi�ikasi  dan  investasi  terhadap  sistem  baru  untuk  melakukan  perbaikan  operasional  yang  e�isien.  Perbaikan  proses  ini  dilakukan  untuk  memperoleh  berbagai  kemampuan  dan  keuntungan  yang  diberikan  oleh  teknologi informasi dan komunikasi. 

Adaptive  and  Robust  Infocomm  Intrastructure  –  Konvergensi  teknologi 

telekomunikasi, broadcasting  dan informasi memungkinkan  pemerintah  untuk  memberikan layanan yang lebih cepat dengan biaya yang lebih murah. Untuk itu  diperlukan infrastruktur yang reliabel untuk mendukung visi pemerintah dalam  penerapan e‐Government. 

Infocomm  Education  –  Program  pendidikan  harus  terus‐menerus  dipelajari 

untuk  memperbaiki  proses  dan  perbaikan  layanan  serta  mengembangkan  kebijakan yang relevan sesuai dengan perkembangan ekonomi baru. 

INFRASTRUKTUR UTAMA

Psi: A Central Infrastructure for Government e‐Service 

Januari 2001 Kementrian Keuangan mengeluarkan proyek yang disebut dengan Public Service  Infrastructure  (PSi)  yang  menjadi  infrastruktur  terintegrasi  untuk  memberikan  layanan  e‐ Service. Sistem ini didesain menjadi platfrorm terpusat yang memungkinkan beragam agensi  untuk saling berbagi berbagai komponen yang berbeda seperti payment gateway, electronic  data  interchange,  authentitication  dan  layanan  security.  PSi  menyediakan  layanan  portal  online dengan menggunakan infrastruktur yang aman, skalabel dan terpusat.

Integrating Layers of Government 

Tujuan  dari  PSi  adalah  untuk  menyatukan  proses  dan  sumber  daya  data  ke  dalam  satu  infrastruktur  kerja,  mendukung layanan pemerintah  melalui  internet  dan  mengembangkan  layanan secara elektronis. PSi terdiri atas tiga lapis komponen, yaitu infratruktur, aplikasi dan  e‐Service generator. 

(6)

Wireless Programme 

Pesatnya  perkembangan  teknologi  wireless,  pemerintah  Singapura  mengeluarkan Wireless  Programme  pada  Oktober  2002  yang  memposisikan  singapura  sebagai  hub  bagi  pengembangan  wireless  di  Asia.  Pemerintah  dalam  hal  ini  melakukan  kerjasama  dengan  dunia industri yang sekaligus melakukan identi�ikasi, pengembangan dan pemberian layanan  wireless  untuk  beragam  industri  yang  mencakup  wireless  multimedia,  aplikasi  mobile  dan  layanan lainnya. Objektif yang ingin dicapai dalam hal ini adalah: 

Membangun  industri  wireless  dan  memungkinkan  dunia  industri  untuk 

mengembangkan dan mengekspor berbagai produk dan layanan wireless. 

Membangun  infrastruktur  wireless  yang  dapat  dimanfaatkan  oleh  dunia 

industri untuk memperoleh keuntungan kompetitif melalui penerapan teknologi  wireless. 

Mempromosikan  dan  menerapkan  gaya  hidup  wireless  untuk  masyarakat 

Singapura. 

JASA‐JASA DAN PELAYANAN BISNIS

TradeNet 

TradeNet  merupakan  sistem  Electronic  Data  Interchange  pertama  yang  memfasilitasi  pertukaran  pesan  elektronis  dan  informasi  antar  berbagai  pihak.  Layanan  ini  juga  menyertakan  elekctronics  submission  dan pemrosesan untuk  keperluan  ekspor,  impor  dan  pengurusan  dokumen.  Objektif  yang  ingin dicapai  adalah mereduksi  biaya  proses  dan juga  memperpendek  waktu  proses.  Sebelum  sistem  ini  diterapkan,  proses  pengurusan  dokumentasi perdagangan memakan waktu yang cukup lama yang terdiri atas empat sampai  dengan dua  puluh dokumen  untuk  pengiriman yang  lebih  kompleks.  Dengan  menggunakan  TradeNet  pemrosesan  dokumen  dapat  dilakukan  kurang  dari  10  menit.  Hal  ini  tentu  saja  dapat menghemat sampai 30 persen biaya administratif. 

Online Government Procurement 

Portal  Government  Electronic  Business  (GeBIZ)  memfasilitas  procurement  dan  aktivitas  tender antara pemerintah dan dunia bisnis. Sistem yang diluncurkan pada bulan Juni 2000 ini  terdiri  atas  tiga  komponen  seperti  GeBIZ  Enterprise  yang  digunakan  untuk  mendesentralisasikan  procurement,  GeBIZ  Profesional  yang  didesain  sebagai  eksekutif  procurement  untuk  administrasi  tender  yang  lebih  kompleks  dan  GeBIZ  Partner  yang  digunakan  oleh  komunitas  bisnis  untuk  mendapatkan  informasi  dan  sumber  lainnya  yang  terkait dengan peluang bisnis yang disediakan oleh pemerintah. 

PELAYANAN PEGAWAI PEMERINTAH 

PaC@GOV 

(7)

dapat  ditampilkan  melalui  portal  atau  dapat  juga  dikirimkan  ke  account  email  penerima.  Berbagai klaim juga dapat dilakukan melalui portal. 

TRAISI 

Layanan ini diperkenalkan oleh Mentri Pendidikan pada bulan September 1999. TRAISI atau  Training Administration System on Intranet merupakan aplikasi  yang dapat digunakan oleh  staf  kementrian  untuk  merencanakan  training  individual  dan  menyimpan  catatan  training  yang sudah dilakukan secara online. 

PM2S 

PM2S atau People Matters Management System merupakan aplikasi untuk mengelola sumber  daya  manusia.  Sistem  ini  dapat  memfasilitasi  integrasi  antara  penyediaan  dan  kebutuhan  akan sumber daya manusia. 

RENCANA BERIKUT

Selama  dua  puluh  tahun  belakangan  ini,  pemerintah  Singapura  terus‐menerus  melakukan  eksporasi terhadap teknologi informasi untuk pemenuhan kebutuhan kompetitif regional dan  juga  global.  Secara  umu,  Singapura  telah  berhasil  menerapkan  secara  alami  penggunaan  teknologi  informasi  dan  komunikasi.  Pengembangan  berbagai  fasilitas  terus‐menerus  dilakukan  pemerintah,  seperti  penyediaan akses  pada  tempat‐tempat  umum  menggunakan  kiosk.  Usaha ini  tidak  lepas  dari  visi  pemerintah  untuk menjadikan Singapura  sebagai  Hub  raksasa.  Selain itu,  penyediaan fasilitas ini tidak lepas dari visi pemerintah Singapura untuk  menyediakan layanan dengan “banyak agensi, satu pemerintahan”. 

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan akuntansi berbasis akrual (Lampiran I PP 71 tahun 2010), pengeluaran hibah selain disajikan di Laporan Realisasi Anggaran sebagai belanja hibah, juga

Berdasarkan dari analisis dan implementasi di atas maka pembuatan perangkat lunak kehadiran karyawan Goeboex Coffee Yogyakarta dibuat berbasis web, sehingga dapat berjalan

Hal ini memungkinkan untuk memahami dimana kompetisi saat ini sedang terjadi dan memahami faktor-faktor apa saja yang dijadikan sebagai ajang kompetisi dalam

Selain itu untuk dapat mengontrol indikator baik tingkat suku bunga maupun uang beredar, bank sentral perlu melakukan intervensi dalam menggunakan sejumlah alat-alat kebijakan

Unit Organisasi : Kecamatan Coblong Sub Unit Organisasi : Kelurahan Lebak

Saran dalam penelitian ini yaitu dalam hal pelaporan belanja perjalanan dinas baik dalam daerah maupun luar daerah dalam Laporan Realisasi Anggaran yang belum

kadang besar kadang-kadang kecil, tergantung pada kecepatan angin dan kedalaman dasar lautnya. Semakin dalam dasar lautnya makin besar gelombangnya. Gelombang

Kemampuan mengenal bagian tumbuhan pada siswa tunanetra kelas II sebelum diterapkan model pembelajaran think talk write (TTW) masih belum memenuhi standar