• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sejarah Persebaran Agama Islam di Pulau

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Sejarah Persebaran Agama Islam di Pulau"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Sejarah Persebaran Agama Islam di Pulau Jawa

A. Asal mula tersebarnya Islam di Indonesia

Sejak abad ke-7 diduga kuat para musafir dan pedagang muslim dari Arab, Persia, dan india (Gujarat) telah memperkenalkan Islam di Nusantara. Hal ini dimungkinkan karena sejak abad ke-5, Samudera Hindia telah menjadi kawasan yang berbahasa Arab dan jalan dagang Teluk Persia-Tiongkok yang terus berlanjut sampai beberapa abad kemudian.

Pada abad ke-10, Malaka telah menjadi pelabuhan penting bagi pedagang muslim Asia. Islam datang ke negri ini dengan jalan damai. Para mubalig melangsungkan perkawinan dengan penduduk setempat dan Islam semakin berkembang secara turun-temurun.

Pada abad ke-11 telah ditemukan pemukiman pemukiman islam di kota-kota pantai Nusantara. Selain itu, telah ditemukannya batu nisan dengan nama Fatimah binti Maimun (475 H/1082 M) di Leran, Gresik, demikian pula makam Sultan Malikus Saleh (1270-1297 M), raja pertama Kerajaan Samudera Pasai di Aceh dan makam wanita Islam. Makam Maulana Malik Ibrahim(1419 M) di Gresik Jawa Timur dan sebagainya.

B. Sejarah Penyebaran Agama Islam di Pulau Jawa

Proses penyebaran Islam di Indonesia atau proses Islamisasi tidak terlepas dari peranan para pedagang, mubaliqh/ulama, raja, bangsawan atau para adipati. Di pulau Jawa, peranan mubaliqh dan ulama tergabung dalam kelompok para wali yang dikenal dengan sebutan Walisongo atau wali sembilan yang terdiri dari: 1. Sunan Gresik (maulana Malik Ibrahim) menyebarkan Islam di Jawa Timur. 2. Sunan Ampel dengan nama asli Raden Rahmat menyebarkan Islam di daerah Ampel Surabaya.

3. Sunan Bonang adalah putra Sunan Ampel memiliki nama asli Maulana Makdum Ibrahim, menyebarkan Islam di Bonang (Tuban).

4. Sunan Drajat juga putra dari Sunan Ampel nama aslinya adalah Syarifuddin, menyebarkan Islam di daerah Gresik/Sedayu.

5. Sunan Giri nama aslinya Raden Paku menyebarkan Islam di daerah Bukit Giri (Gresik)

6. Sunan Kudus nama aslinya Syeikh Ja’far Shodik menyebarkan ajaran Islam di daerah Kudus.

7. Sunan Kalijaga nama aslinya Raden Mas Syahid atau R. Setya menyebarkan ajaran Islam di daerah Demak.

8. Sunan Muria adalah putra Sunan Kalijaga nama aslinya Raden Umar Syaid menyebarkan islamnya di daerah Gunung Muria.

9. Sunan Gunung Jati nama aslinya Syarif Hidayatullah, menyebarkan Islam di Jawa Barat (Cirebon)

(2)

Pendapat lainnya lagi menyebut kata sana berasal dari bahasa Jawa, yang berartitempat.

Pendapat lain yang mengatakan bahwa Walisongo adalah sebuah majelis dakwah yang pertama kali didirikan oleh Sunan Gresik (Maulana Malik Ibrahim) pada tahun 1404 Masehi (808 Hijriah). Saat itu, majelis dakwah Walisongo beranggotakan Maulana Malik Ibrahim sendiri, Maulana Ishaq (Sunan Wali Lanang), Maulana Ahmad Jumadil Kubro (Sunan Kubrawi); Maulana Muhammad Al-Maghrabi (Sunan Maghribi); Maulana Malik Isra'il (dari Champa), Maulana Muhammad Ali Akbar, Maulana Hasanuddin, Maulana 'Aliyuddin, dan Syekh Subakir.

Riwayat hidup Walisanga:

1. Maulana Malik Ibrahim (Sunan Gresik) adalah keturunan ke-22 dari Nabi Muhammad. Ia disebut juga Sunan Gresik, atau Sunan Tandhes, atau Mursyid Akbar Thariqat Wali Songo. Ia diperkirakan lahir di Samarkand di Asia Tengah, pada paruh awal abad ke-14. Babad Tanah Jawi versi Meinsma menyebutnya Asmarakandi, mengikuti pengucapan lidah orang Jawa terhadap As-Samarqandy. Dalam cerita rakyat, ada yang memanggilnya Kakek Bantal.

Maulana Malik Ibrahim memiliki, 3 isteri bernama: 1. Siti Fathimah binti Ali Nurul Alam Maulana Israil (Raja Champa Dinasti Azmatkhan 1), memiliki 2 anak, bernama: Maulana Moqfaroh dan Syarifah Sarah 2. Siti Maryam binti Syaikh Subakir, memiliki 4 anak, yaitu: Abdullah, Ibrahim, Abdul Ghafur, dan Ahmad 3. Wan Jamilah binti Ibrahim Zainuddin Al-Akbar Asmaraqandi, memiliki 2 anak yaitu: Abbas dan Yusuf.

Maulana Malik Ibrahim umumnya dianggap sebagai wali pertama yang mendakwahkan Islam di Jawa. Ia mengajarkan cara-cara baru bercocok tanam dan banyak merangkul rakyat kebanyakan, yaitu golongan masyarakat Jawa yang tersisihkan akhir kekuasaan Majapahit. Malik Ibrahim berusaha menarik hati masyarakat, yang tengah dilanda krisis ekonomi dan perang saudara. Ia membangun pondokan tempat belajar agama di Leran, Gresik. Pada tahun 1419, Malik Ibrahim wafat. Makamnya terdapat di desa Gapura Wetan, Gresik, Jawa Timur.

2. Sunan Ampel bernama asli Raden Rahmat, keturunan ke-22 dari Nabi Muhammad, menurut riwayat ia adalah putra Ibrahim Zainuddin Al-Akbar dan seorang putri Champa yang bernama Dewi Condro Wulan binti Raja Champa Terakhir Dari Dinasti Ming. Sunan Ampel umumnya dianggap sebagai sesepuh oleh para wali lainnya. Pesantrennya bertempat di Ampel Denta, Surabaya, dan merupakan salah satu pusat penyebaran agama Islam tertua di Jawa. Ia menikah dengan Dewi Condrowati yang bergelar Nyai Ageng Manila, putri adipati Tuban bernama Arya Teja dan menikah juga dengan Dewi Karimah binti Ki Kembang Kuning. Pernikahan Sunan Ampel dengan Dewi Condrowati alias Nyai Ageng Manila binti Aryo Tejo, berputera: Sunan Bonang,Siti Syari’ah,Sunan Derajat,Sunan Sedayu,Siti Muthmainnah dan Siti Hafsah. Pernikahan Sunan Ampel dengan Dewi Karimah binti Ki Kembang Kuning, berputera: Dewi Murtasiyah,Asyiqah,Raden Husamuddin (Sunan Lamongan,Raden Zainal Abidin (Sunan Demak),Pangeran Tumapel dan Raden Faqih (Sunan Ampel 2. Makam Sunan Ampel teletak di dekat Masjid Ampel, Surabaya.

(3)

Manila, putri adipati Tuban bernama Arya Teja. Sunan Bonang banyak berdakwah melalui kesenian untuk menarik penduduk Jawa agar memeluk agama Islam. Ia dikatakan sebagai penggubah suluk Wijil dan tembang Tombo Ati, yang masih sering dinyanyikan orang. Pembaharuannya pada gamelan Jawa ialah dengan memasukkan rebab dan bonang, yang sering dihubungkan dengan namanya. Universitas Leiden menyimpan sebuah karya sastra bahasa Jawa bernama Het Boek van Bonang atau Buku Bonang. Menurut G.W.J. Drewes, itu bukan karya Sunan Bonang namun mungkin saja mengandung ajarannya. Sunan Bonang diperkirakan wafat pada tahun 1525.

4. Sunan Drajat adalah putra Sunan Ampel, dan merupakan keturunan ke-23 dari Nabi Muhammad. Ia adalah putra Sunan Ampel dengan Nyai Ageng Manila, putri adipati Tuban bernama Arya Teja. Sunan Drajat banyak berdakwah kepada masyarakat kebanyakan. Ia menekankan kedermawanan, kerja keras, dan peningkatan kemakmuran masyarakat, sebagai pengamalan dari agama Islam. Pesantren Sunan Drajat dijalankan secara mandiri sebagai wilayah perdikan, bertempat di Desa Drajat, Kecamatan Paciran, Lamongan. Tembangmacapat Pangkur disebutkan sebagai ciptaannya. Gamelan Singomengkok peninggalannya terdapat di Musium Daerah Sunan Drajat, Lamongan. Sunan Drajat diperkirakan wafat wafat pada 1522.

5. Sunan Giri adalah putra Maulana Ishaq. Sunan Giri adalah keturunan ke-23 dari Nabi Muhammad, merupakan murid dari Sunan Ampel dan saudara seperguruan dari Sunan Bonang. Ia mendirikan pemerintahan mandiri di Giri Kedaton, Gresik; yang selanjutnya berperan sebagai pusat dakwah Islam di wilayah Jawa dan Indonesia timur, bahkan sampai ke kepulauan Maluku. Salah satu keturunannya yang terkenal ialah Sunan Giri Prapen, yang menyebarkan agama Islam ke wilayah Lombok dan Bima.

6. Sunan Kudus adalah putra Sunan Ngudung atau Raden Usman Haji, dengan Syarifah Ruhil atau Dewi Ruhil yang bergelar Nyai Anom Manyuran binti Nyai Ageng Melaka binti Sunan Ampel. Sunan Kudus adalah keturunan ke-24 dari Nabi Muhammad. Sebagai seorang wali, Sunan Kudus memiliki peran yang besar dalam pemerintahan Kesultanan Demak, yaitu sebagai panglima perang, penasehat Sultan Demak, Mursyid Thariqah dan hakim peradilan negara. Ia banyak berdakwah di kalangan kaum penguasa dan priyayi Jawa. Di antara yang pernah menjadi muridnya, ialah Sunan Prawoto penguasa Demak, dan Arya Penangsang adipati Jipang Panolan. Salah satu peninggalannya yang terkenal ialah Mesjid Menara Kudus, yang arsitekturnya bergaya campuran Hindu dan Islam. Sunan Kudus diperkirakan wafat pada tahun 1550.

7. Sunan Kalijaga adalah putra adipati Tuban yang bernama Tumenggung Wilatikta atau Raden Sahur atau Sayyid Ahmad bin Mansur (Syekh Subakir). Ia adalah murid Sunan Bonang. Sunan Kalijaga menggunakan kesenian dan kebudayaan sebagai sarana untuk berdakwah, antara lain kesenian wayang kulit dan tembang suluk. Tembang suluk Ilir-Ilir dan Gundul-Gundul Pacul umumnya dianggap sebagai hasil karyanya. Dalam satu riwayat, Sunan Kalijaga disebutkan menikah dengan Dewi Saroh binti Maulana Ishaq, menikahi juga Syarifah Zainab binti Syekh Siti Jenar dan Ratu Kano Kediri binti Raja Kediri.

(4)

Maulana Ishaq. Sunan Muria menikah dengan Dewi Sujinah, putri Sunan Ngudung. Jadi Sunan Muria adalah adik ipar dari Sunan Kudus.

9. Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah adalah putra Syarif Abdullah Umdatuddin putra Ali Nurul Alam putra Syekh Husain Jamaluddin Akbar. Dari pihak ibu, ia masih keturunan keraton Pajajaran melalui Nyai Rara Santang, yaitu anak dari Sri Baduga Maharaja. Sunan Gunung Jati mengembangkan Cirebon sebagai pusat dakwah dan pemerintahannya, yang sesudahnya kemudian menjadi Kesultanan Cirebon. Anaknya yang bernama Maulana Hasanuddin, juga berhasil mengembangkan kekuasaan dan menyebarkan agama Islam di Banten, sehingga kemudian menjadi cikal-bakal berdirinya Kesultanan Banten.

C. Kerajaan-kerajaan Islam di Pulau Jawa

1. Kerajaan Demak

Mula-mula Islam masuk ke Pulau jawa dibawa oleh para pedagang muslim yang singgah di bandar-bandar pelabuhan di pantai utara Pulau Jawa. Berkat usaha para wali/sunan, Islam di Jawa berkembang pesat di seluruh pelosok Jawa Tengah dan Jawa Timur. Sementara itu, para Adipati Majapahit yang menguasai bandar-bandar pelabuhan banyak yang sudah masuk Islam. Adapun kerajaan Majapahit pada masa lalu itu telah menjadi lemah karena dilanda perang saudara dan perebutan kekuasaan. Hal ini merupakan kesempatan bagi Raden Fatah untuk memisahkan diri dari pengaruh kekuasaan Majapahit. Kerajaan Islam yang pertama di Pulau Jawa itu berdiri dengan dukungan penuh dari Walisanga serta Bupati yang telah masuk Islam. Setelah Majapahit runtuh maka dengan segera panji-panji kebesaran kerajaan dipindahkan ke Demak. Dengan demikian, Demak menjadi ahli waris kerajaan Majapahit yang terkenal itu.

Pada masa pemerintahan Raden Fatah, dibangunlah sebuah Masjid Demak, yang masih berdiri dengan megahnya sampai sekarang. Di Masjid inilah para wali sering bertemu dan bermusyawarah untuk menentukan pola dakwah penyiaran Islam di seluruh pelosok Pulau Jawa. Sejak saat itu, Demak menjadi pusat penyiaran Islam di Jawa, sebagaimana Aceh di Sumatera dan Malaka di tanah Semenanjung.

Demak mengalami masa kejayaan, yaitu pada masa pemerintahan Sultan Trenggono. Wilayahnya hampir meliputi seluruh Pulau Jawa. Di samping itu, dia berhasil juga menguasai bandar pelabuhan yang ada di pesisir utara termasuk pelabuhan Sunda kelapa.

2. Kerajaan Pajang

(5)

Setelah Hadiwijaya naik tahta memberikan daerah mataram dan mengangkat ki Ageng Pemanahan menjadi Bupati daerah itu. Setelah Ki Ageng meninggal kekuasaan Bupati diberikan kepada Sutawijaya dan Demak diserahkan kepada Pangeran Arya Pangiri (Putra Sunan Prawata).

Sultan Hadiwijaya digantikan oleh Pangeran Benawa pada tahun 1582. Saat itu bersama dengan Pangeran Arya Pangiru sebagai bupati Demak. Arya Pangiri selalu berusaha untuk merebut daerah kekuasaan kerajaan pajang. Arya Pangiri beserta dukungan Penembahan Kudus berhasil naik tahta tahun 1583. Akhirnya pemerintahan di pegang oleh Arya Pangiri yang hanya sibuk dengan tujuan balas dendam kepada Mataram.

Kehidupan rakyat Pajang sangat terabaikan. Karena hal itu Pangeran benawan merasa sangat prihatin dan akhirnya melakukan penyerangan ke Pajang. Penyerangan ini menyebebkan kekalahan terhadap Arya Pangiri yang kemudian di kembalikan ke Pajang.

Pangeran Banawapun menjadi raja ketiga di Pajang yang berakhir pada tahun 1587. Karena tidak ada putra pengganti maka daerah Pajang di jadikan bawahan Mataram. Oleh Sutawijaya yang kemudian menjadi kerajaan Mataram Islam yang menjadi raja pertama adalah Penembahan senopati.

Daftar Raja Pajang :

1. Jaka Tingkir bergelar Sultan Hadiwijaya. 2. Arya Pangiri bergelar Nagawatipura

3. Pangeran Benawa bergelar Sultan Prabuwijaya

3. Kerajaan Banten

Setelah Fatahillah meninggalkan Banten dan menetap di Cirebon, Banten diserahkan kepada putranya Hasanuddin. Ketika terjadi perebutan kekuasaan di Demak akibat wafatnya Sultan Trenggono, Hasanuddin memisahkan diri dari Demak. Dengan demikian, berdirilah kerajaan Banten dengan Hasanuddin raja pertama. Lama kelamaan, Banten menjadi ramai dan maju, sedangkan wilayahnya sampai ke Lampung.

Ketika Banten dipimpin oleh Panembahan Yusuf, Kerajaan Pajajaran dapat dikuasai. Dengan demikian, Islam berkembang lebih pesat lagi di seluruh Jawa Barat dan Sumatera Selatan, karena para Sultan sangat giat mengambil bagian dalam menyiarkan agama Islam di dalam kerajaan.

D. Jalur Penyebaran Islam

1.

Jalur Perdagangan

Proses penyebaran agama islam yang dilakukan oleh para pedagang muslim. Para pedagang muslim banyak bertempat dikota-kota ataupun kampong, sehingga terbentuk perkampunagan muslim seperti Pekojan. Pedagang Islam yang pertama kali menyebarkan dan membawa aaran islam ke Indonesia adalah peagang dari Negara arab, Persia, dan Gujarat.

2. Jalur Perkawinan

(6)

 Maulana ishak meikah dengan putri prabu blambangan yang melahirkan anakSunan giri

 Syarif abdulah yang menikah dengan putri prabu silihwangi melahirka Sunan gunung jati.

3.

Jalur Dakwah.

Saluran dakwah ini di lakukan dengan cara memberi penerangan

tentang agama islam, lewat pengajian dilingkuangan sekitar dan seperti apa yang dilakukan oleh para walisongo dan ulamanya.

4.

Jalur Pendidikan.

Hal ini dilakukan dengan nendirikan pesantren guna memperdalam ajaran agama islam dan selanjutnya akan disebarkan kembali. Misalnya :

 Pesantren Glagah Wangi Demak yang didirikan Raden patah

 Pesantren Ampel Denta Surabaya yang dibangun oleh Sunan Ampel

5.

Jalur Seni Budaya

Penyebaran ini dilakukan dengan perantara kesenian seperti Seni Wayang, Musik, Gamelan, Seni Bangunan, Ukir, dan Sastra lainya

6.

Jalur Tasawuf

Penyebaran dilakukan dengan menyesuaikan pola piker masyarakat yang masi berorientasi pada agama Hindu-Budha.

D.Peninggalan Sejarah Islam di Indonesia (Jawa)

 Masjid

Adalah tempat umat islam melakukan sujud atau shalat. Masjid berbentuk bujur sangkar dan serambi didepanya. Masjid juga terdapat mihrab atau tempat imam memimpin shalat . Di sebelah kanan mihrab terdapat mimbar Tempat khatib memberikan khotbah. Masjid di Indonesia menghadap kearah timur karena arah kiblatnya adalah barat.

Contoh Masjid Peninggalan didaerah jawa : - Masjid Demak

- Masjid Sendang Duwur di Surabaya - Masjid agung kesepuhan di Cirebon - Masjid Kudus

- Masjid sunan Ngampel - Masjid Sumenep dll.  Keraton

adalah tempat tinggal raja bersama dengan keluarganya. Contoh Kraton peninggalan didaerah jawa :

- Keraton Kesepuhan

(7)

- Kraton Surakarta - Kraton Mangkunegara  Nisan

Adalah bangunan yang terbuat dari batu yang berdiri diatas makam. Berfungsi sebagai tanda adanya suatu makam seseorang yang telah meninggal, dan tertera taggal,bulan, serta tahun lahir dan wafat.

Contoh Nisan di daerah jawa :

- Batu nisan makam sunan Gunung Jati

- Batu nisan makam sunan ampel di Surabaya - Batu nisan makam sunan Drajad di Lamongan - Batu nisan makam sunan Bonang di Tuban - Batu nisan makam sunan Tembayat di klaten - Batu nisan makam Sendangduwor di tuban - Batu nisan makam Imogiri di jogjakarta

 kaligrafi

Adalah seni menulis indah dari komposisi huruf arab. Biasanya terdapat pada dindig masjid Terutama pada Mihrab. Ukiran tersebut disusun dalam ukuran tertentu ada yang berbentuk binatang maupun bentuk yang lainya.

Contoh kaligrafi di jawa :

- Kaligrafi Dewa Genecha di cirebon  Kesusatraan

a. Seni sastra

Pada umumnya berkembag dipulau jawa yang berisikan ajaran khusus tasawuf, Filsafat, Kemasyarakatan dan tuntunan budi pekerti Contoh peninggalan tasawuf :

1. Suluk berisi ajaran tasawur : Suluk Sukarsa, Suluk Wujil, Suluk Malang samurai

2. Syair misalnya : Syair Perahu

3. Hikayat : Hikayat Panji Inu Kerapati, DAN Hikayat Bayan Budiman. 4. Babah : Badah Gianti dan Badah Tanah Jawi

5. Kitab ajaran Budi Pekerti : Nitisurti, Nisastra, dan Astabrata

6. Kitab Politik tetap pemerintahan : Sastra Genting dan Adat makuta alam

7. Tradisi dan Upacara : Sekaten atau Grebek Maulud  Seni Pertunjukan

Contohnya adalah :

- Perayaan Garebek Besar dan Garebek Maulud

- Seni Wayang :Sunan kalijaga yang berdakwah menggunakan wayang

- Seni Tari : Debus dari Banten

- Seni Musik :kebanyakan menggunakan gamelan seperti Sunan Bonang, Sunan Drajad,dan Sunan Kalijaga.

D. Faktor yang menyebabkan Islam berkembang.

(8)

b. Pelaksanaan ibadah sederhana dan biayanya murah.

c. Agam islam tidak mengenal kasta sehingga banyak orang dan kelompok d. masyarakat menganut islam, ugar memperoleh persamaan derajat. e. Aturan-aturan dalam agama islam fleksibel dan tidak memaksa

f. Agama islam yang masuk dari Gujarat India mendapat pengaruh hindu dan budha sehingga mudah untuk di pahami dan dimengerti

g. Penyebaran agama diindonesia diadakan secara damai tanpa adanya kekerasan dan disesuaka dengan kondisi social budaya

Referensi

Dokumen terkait

Penerapan model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) juga meningkatkan kualitas proses pembelajaran dimana hasil aktivitas guru dalam proses pembelajaran dari siklus I

Tujuan yang dicapai dari tugas akhir ini yaitu membuat game bergenre casual dengan tema gasing tradisional dengan memanfaatkan fitur gyroscope pada smartphone...

Sehingga dapat dikatakan bahwa jamu tradisional yang diuji tersebut mempunyai khasiat yang tidak berbeda bermakna dengan obat modern (asetosal 45 mg/kgbb) atau dapat dikatakan

Eksplan pada perlakuan memberikan respon pertumbuhan yang tidak berbeda nyata terhadap kontrol ada periode regenerasi sehingga dapat diduga bahwa P3 merupakan

Penyelidikan epidemiologi terhadap kasus KLB serta penyebaran penyakit difteri pada tanggal 14 – 19 Mei 2015 di Kampung Kumpay Desa Maraya Kecamatan Sajira Kabupaten Lebak

Dengan demikian, jelaslah ruang lingkup dari kegiatan yang diatur dan diawasi oleh Otorita yang dimaksud di Bab XI  LOS Convention 1982 ini adalah kegiatan yang

Jika dilihat dari besarnya hukuman, maka khalwat termasuk pada bagian Ta’zir, yaitu ta’zir yang ketentuan jarimahnya oleh syara tetapi dalam masalah sanksi

Data kemampuan berpikir kreatif dan hasil belajar kognitif diuji menggunakan uji T-Test (Paired Samples T-Test) dan dihitung dengan N-gain ternormalisasi. Hasil