• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBAIKAN KUALITAS JASA RUMAH MAKAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PERBAIKAN KUALITAS JASA RUMAH MAKAN "

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Jurusan Teknik Mesin dan Industri FT UGM ISBN XXX-XXX-XXXXX-X-X

PERBAIKAN KUALITAS JASA RUMAH MAKAN X DENGAN

MEMPERHATIKAN ASPEK PSIKOLOGI LINGKUNGAN

CEICALIA TESAVRITA

1

, DEDY SURYADI

2

, ANDREAS PRATAMA

3 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri Universitas Parahyangan

Ciumbuleuit No.94, Bandung 40141 E-mail : ceicalia@unpar.ac.id

Abstrak. Meningkatnya jumlah wisatawan di Bandung diikuti dengan meningkatnya jumlah

rumah makan yang ada di kota Bandung akan mengakibatkan peningkatan persaingan antar rumah makan. Salah satu cara untuk memenangkan persaingan adalah dengan memperbaiki kualitas layanan yang diberikan oleh rumah makan tersebut. Dalam model servqual, salah satu aspek yang mengukur kualitas layanan adalah aspek fisik. Aspek fisik atau lingkungan ini akan mempengaruhi psikologis konsumen dalam menilai kualitas layanan rumah makan tersebut. Atribut yang sering digunakan dalam mempengaruhi psikologi lingkungan ini adalah cahaya, warna dan musik [1]. Penelitian ini dilakukan untuk meneliti pengaruh psikologi lingkungan terhadap kualitas jasa secara umum pada rumah makan yang menawarkan suasana tertentu di Kota Bandung. Psikologi lingkungan dalam sebuah rumah makan dibentuk oleh faktor-faktor berupa cahaya, warna, dan musik. Sedangkan kualitas jasa dalam sebuah rumah makan dibentuk oleh 20 atribut servqual yang dapat digolongkan kedalam dimensi reliability, responsiveness, assurance, empathy, dan tangibles. Untuk melihat hubungan antara atribut psikologi lingkungan dengan atribut servqual, disebarkan kuesioner kepada 115 responden. Setelah mengetahui faktor-faktor apa saja yang berpengaruh, penentuan area-area yang perlu diperbaiki pun dilakukan.

Kata kunci: psikologi lingkungan, kualitas jasa, rumah makan

Pendahuluan

Persaingan yang semakin ketat pada dunia bisnis rumah makan dibandung,

menuntut para pelaku bisnis tersebut untuk selalu menjaga kualitas bisnisnya.

Kualitas jasa dapat dinilai berdasarkan seberapa besar perbedaan dari harapan

pelanggan dengan kenyataan yang mereka terima. Kualitas jasa ini seringkali

dijabarkan menjadi beberapa 5 dimensi [2] yaitu: (a) Kemampunyataan (

tangibles

),

(b) Keandalan (

reliability

), (c) Daya tanggap (

responsiveness

), (d) Jaminan

(

assurance

), dan (e) Empati (

emphaty

).

Psikologi lingkungan adalah cabang ilmu psikologi yang mempelajari hubungan

antara faktor-faktor lingkungan dengan perilaku manusia [3]. Telah banyak

penelitian yang mengidentifikasikan adanya hubungan antara faktor lingkungan

dengan perilaku manusia pada saat melakukan proses pembelian barang dan jasa.

Penelitian tersebut antara lain:

Penggunaan musik yang tepat dapat meningkatkan waktu belanja

konsumen [4]

(2)

Jurusan Teknik Mesin dan Industri FT UGM ISBN XXX-XXX-XXXXX-X-X

Penggunaan warna biru sebagai latar belakang dapat meningkatkan

jumlah belanja konsumen [5]

Rumah makan X merupakan sebuah rumah makan yang berada di daerah

Lembang, Bandung. Saat ini rumah makan X ingin melakukan perbaikan dalam

sistem kerja dan kondisi rumah makan tersebut agar dapat meningkatkan kepuasan

para konsumennya.

Metodologi Penelitian

Penelitian ini didasarkan pada hasil penelitian Shields yang mengidentifikasikan

adanya pengaruh cahaya, warna, dan musik latar belakang pada perilaku

konsumen di sebuah rumah makan. Jika dilihat berdasarkan model 5 gap dari

servqual, ketiga faktor tersebut dapat dikategorikan kedalam dimensi tangibles.

Dengan begitu perubahan pada faktor lingkungan akan berpengaruh pada kualitas

pelayanan secara keseluruhan. Model penelitian dapat dilihat pada Gambar 1.

Dalam penelitian mengenai kualitas jasa dan psikologi lingkungan ini,

digunakan dua puluh dua elemen SERQUAL untuk mengidentifikasi persepsi

konsumen mengenai kualitas layanan pada Rumah Makan “X”. Selain itu, dibuat

pula sebuah kuesioner yang dapat digunakan untuk mendapatkan penilaian

konsumen mengenai ketiga elemen pembentuk psikologi lingkungan pada Rumah

Makan “X”. Setelah mendapatkan keseluruhan data mengenai persepsi konsumen

akan kualitas jasa serta psikologi lingkungan, hubungan kausal antara psikologi

lingkungan yang mempengaruhi kualitas jasa akan dicari dengan menggunakan

metode SEM

Atribut yang digunakan untuk mengukur kualitas layanan diambil dari model

Servqual (Parasuraman) dan dapat dilihat pada Tabel 1. Sementara atribut yang

digunakan dalam psikologi lingkungan adalah cahaya, warna, dan musik. Sebelum

kuesioner tersebut dapat digunakan, dilakukan pre-test untuk menguji validitas dan

realibilitasnya. Setelah itu, kuesioner disebarkan terhadap 120 responden (dari 4

rumah makan yang berbeda) dengan aturan umum bahwa jumlah responden yang

disarankan adalah minimal 5 kali dari jumlah atribut yang digunakan [6] .

Proses pengujian hubungan kausal antara kedua variabel laten dalam

penelitian ini, yaitu variabel psikologi lingkungan dan variabel kualitas jasa dilakukan

dengan metode SEM (Structural Equiation Modeling).

Psikologi Lingkungan Kualitas

Pelayanan

Cahaya

Warna

Musik

(3)

Jurusan Teknik Mesin dan Industri FT UGM ISBN XXX-XXX-XXXXX-X-X

Tabel III.1 Atribut SERVQUAL

Reliability

Rumah makan melakukan suatu hal tepat pada saat yang mereka janjikan

Rumah makan memiliki niat baik untuk memecahkan masalah konsumen

Rumah makan akan memberikan pelayanan yang benar

Rumah makan akan menyajikan pelayanannya tepat di waktu mereka menjanjikannya

Rumah makan menargetkan untuk memiliki laporan yang bebas dari kesalahan-kesalahan pelayanan

Responsiveness

Karyawan rumah makan menginformasikan kepada konsumen kapan pelayanan akan dilakukan

Karyawan rumah makan akan memberikan pelayanan secara cepat kepada konsumen

Karyawan rumah makan akan selalu bersedia untuk melayani konsumen

Karyawan rumah makan akan selalu memiliki waktu untuk menanggapi permintaan konsumen

Assurance

Kebiasaan perilaku karyawan rumah makan akan mempengaruhi rasa percaya diri konsumen

Konsumen akan merasa aman dalam melakukan transaksi dengan rumah makan

Karyawan rumah makan yang baik akan selalu bersikap sopan kepada konsumen

Karyawan rumah makan akan memiliki pengetahuan yang cukup untuk menjawab pertanyaan konsumen

Empathy

Rumah makan akan memberikan perhatian yang bersifat pribadi kepada konsumen

Rumah makan akan mementingkan keinginan konsumen

Karyawan rumah makan memahami kebutuhan spesifik konsumen Waktu operasi rumah makan memberikan kenyamanan kepada konsumen

Tangibles

Fasilitas fisik rumah makan menarik minat konsumen

Karyawan rumah makan memiliki penampilan yang rapi

Makanan ditata sedemikian rupa sehingga menarik bagi konsumen

Berikut ini tahapan yang dilakukan untuk melakukan pengujian hubungan

kausal pada penelitian ini :

1. Membuat Model Awal SEM

Tahapan ini dilakukan untuk menggambar model penelitian yang akan

digunakan sebagai salah satu input dalam melakukan proses pengujian

hubungan kausal. Gambar awal model SEM dapat dilihat pada Gambar

2.

2. Melakukan Uji Validitas Measurement Model

(4)

Jurusan Teknik Mesin dan Industri FT UGM ISBN XXX-XXX-XXXXX-X-X

3. Melakukan Uji Validitas Structural Model

Setelah melakukan uji validitas measurement model, langkah

selanjutnya adalah melakukan uji structural model. Berikut adalaha

rumusan hipotesis yang digunakan dalam uji hubungan kausal antar

variabel laten psikologi lingkungan dengan variabel laten kualitas jasa

pada penelitian ini:

H0 : Tidak ada hubungan kausal antara variabel laten psikologi

lingkungan dengan variabel laten kualitas jasa

H1 : Ada hubungan kausal antara variabel laten psikologi lingkungan

dengan variabel laten kualitas jasa

Elemen 1

(5)

Jurusan Teknik Mesin dan Industri FT UGM ISBN XXX-XXX-XXXXX-X-X

Dari hasil perhitungan dengan menggunakan software, didapatkan bahwa

variable laten psikologi lingkungan memiliki pengaruh terhadap variabel kualitas

layanan. Selain mengetahui ada atau tidak adanya hubunga kausal antar variabel

laten psikologi lingkungan dengan variabel laten kualitas jasa, kuatnya hubungan

kausal tersebut juga dapat diketahui dan dapat dilihat pada Gambar 3. Dari Gambar

tersebut dapat terlihat bahwa terdapat hubungan yang kuat antara faktor psikologi

lingkungan dengan faktor kualitas jasa, yaitu sebesar 0,636.

Analisis Hasil dan Pembahasan

Berdasarkan hasil kuesioner,tahap selanjutnya adalah melihat posisi rumah

makan X dibandingkan dengan 3 rumah makan pesaingnya. Nilai persepsi

konsumen terhadap kualitas layanan rumah makan X dapat digunakan untuk

menentukan atribut mana yang perlu diperbaiki. Jika dilihat pada nilai suatu atribut

untuk rumah makan X berada dibawah rata-rata nilai atribut pesaing, maka atribut

tersebut dijadikan sebagai target perbaikan. Nilai hubungan yang didapatkan dari

pengolahan data SEM, digunakan sebagai bobot untuk menentukan prioritas

perbaikan. Berdasarkan pemetaan tersebut, maka atribut yang teridentifikasi

sebagai prioritas perbaikan adalah elemen 2, elemen, 14, dan elemen 17.

(6)

Jurusan Teknik Mesin dan Industri FT UGM ISBN XXX-XXX-XXXXX-X-X

Elemen 2 merupakan sebuah atribut pembentuk variabel laten yang berbunyi

Rumah makan memiliki niat baik untuk memecahkan masalah konsumen

”.

Sedangkan Elemen 14 merupakan atribut pembentuk variabel laten kualitas jasa

yang berbunyi “

Rumah makan akan memberikan perhatian yang bersifat pribadi

kepada konsumen

”. Penilaian berdasarkan atribut ini terhadap Rumah Makan “X”

lebih terarah kepada persepsi pribadi konsumen yang menilai pribadi sang pelayan

yang bertugas untuk melayani konsumen tersebut. Sebuah solusi umum yang dapat

dilakukan oleh pihak pengelola Rumah Makan “X” adalah dengan mengembangkan

kepribadian tertentu di dalam setiap pelayannya dengan cara program pelatihan

yang dapat melatih cara bersikap yang baik kepada setiap pelayan dalam melayani

konsumen Rumah Makan “X”

. Elemen 16 adalah atribut yang mengatakan bahwa

“Rumah Makan X memahami kebutuhan konsumen secara spesifik”. Untuk

memperbaiki atribut ini, selain pemberian training, cara yang dilakukan adalah

dengan menyediakan kotak saran (fisik maupun melalui media online dan sms)

untuk menampung pendapat ataupun keluhan dari konsumen.

Dari dimensi psikologi lingkungan, usulan perbaikan yang dilakukan untuk

atribut cahaya adalah memperbaiki sistem pencahayaan di rumah makan, dan

menggantikan jenis lampu dengan jenis lampu etnis yang menunjang tema rumah

makan secara keseluruan. Untuk atribut musik, usulan yang diberikan adalah untuk

menggunakan tema musik tradiasional Sunda dengan tempo yang lambat dan nada

yang lembut.

Kesimpulan

Dari penelitian didapatkan bahwa psikologi lingkungan mempengaruhi persepsi

konsumen terhadap kualitas jasa dengan besar hubungan 0,63. Berdasarkan hal

tersebut diusulkan beberapa perbaikan di faktor psikologi lingkungan dan faktor

kualitas jasa untuk meningkatkan persepsi konsumen terhadap kualitas jasa rumah

makan X.

Daftar Pustaka

[1] Shields, Jeff., Environmental Psychology as a Complement to Restaurant

Revenue Management: Effects on Table Turns and Meal Duration. University of

Southern Maine

[2] Parasuraman, A. Zeitahami, Valarie A. and Berry, Leonard E. 1990.Delivering

Service Quallity.The Free Press London.

[3] Fisher, A., Bell, P.A., & Baum, A., 1984. Environmental Psychology. New York:

Holt, Rinehart, dan Wiston.

[4] Guéguen N., Jacob C., Lourel M. & Le Guellec H. 2007. Effect of background

music on consumer’s behavior in a open

-air market. European Journal of

Scientific Research, 16(2), 268-272.

[5] Bellizzi J.A. and Hite R.E., 1992. Environmental Color, Consumer Feelings and

Purchase Likelihood, Psychology and Marketing , 9, p347-363.

Gambar

Gambar 1 Model Penelitian
Gambar 2. Model Awal SEM

Referensi

Dokumen terkait

pemanfaatan limbah botol menjadi kerajinan telah dapat disampaikan secara keseluruhan. Materi pelatihan yang telah

In this paper work the aerial images were only the data which have been used within ERDAS LPS Program and the 3D city model have been created as a result. CONVERSION

They extracted building shapes from regions which are obtained from thresholding result by using a binary active shape growing algorithm that they pro- posed which depends on

Recent work has combined intensity based features with range to first segment images into planar range regions before using this information to guide the object detection process

Sehubungan dengan persetujuan para pemegang saham pada tanggal 26 Juni 2006, maka selama tahun 2008, Perusahaan melakukan penerbitan saham baru sejumlah 7.556.155 saham dengan nilai

Kesimpulannya tidak terdapat hubungan yang signifikan antara jumlah makanan, terdapat hubungan yang signifikan antara jenis makanan (karbohidrat) dan waktu makan (siang)

Pada hari ini rabu, tanggal Dua puluh delapan bulan September tahun Dua ribu enam belas, yang bertandatangan dibawah ini Pejabat Pengadaan Barang/Jasa pada Dinas Prasarana

Dalam tahap seperti ini, yang terbaik adalah menyisihkan sebaiknya dari hasil tersebut untuk mengembangkan potensi lain dalam diri Anda yang masih berada di kwadran “Dilem”