• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sejarah Perkembangan Gerakan Separatis M

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Sejarah Perkembangan Gerakan Separatis M"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Sejarah Perkembangan Gerakan

Separatis Macan Tamil di Srilanka

Disusun oleh

:

Made Surya Septiawan

Sari

Zainnurrahman Assagaf (151110023)

Priska Septianisa (151120023)

Program Studi Ilmu Hubungan Internasional

Fakultas Ilmu Sosial dan Politik

(2)

A. Latar Belakang

Dewasa ini perubahan sikap dan pandangan masyarakat dunia terhadap sebuah gerakan separatis, tentunya diakibatkan oleh gerakan-gerakan separatis yang pernah muncul sebelumnya. Perubahan sikap serta perkembangan masyarakat dunia tentunya diakibatkan oleh gerakan – gerakan yang tentunya menjadi sorotan masyarakat dunia. Kemudahan informasi melalui internet membuat gerakan-gerakan separatis besar didunia pun menjadi sorotan dan itu menjadi sebuah sarana pembelajaran gerakan separatis.

Gerakan separatis tentunya memiliki ciri khas tertentu disetiap gerakan di belahan dunia manapun. Adapun gerakan separatis di Syria antara Islam Suni dan Islam Syah yang dimunculkan oleh kecemburuan sosial antara Suni dan Syah. Kecemburuan ini dapat menyebabkan gerakan-gerakan separatis, karena ketika munculnya rasa tertindas, tentunya ada orang-orang yang memulai gerakan dan mulai membangun kekuatan dengan mengumpulkan orang – orang yang memiliki satu kesamaan yakni sama-sama merasa ditindas dan hak-haknya tidak dipenuhi. Seperti pada Syah dan Suni yakni Suni yang merasa ditindas oleh kaum Syah, dan kelompok Suni ini merasa tertindas, padahal mereka merupakan mayoritas.

Gerakan separatis yang menjadi sorotan dunia dan sangat populer didunia adalah gerakan separatis di Srilanka, yakni kelompok gerakan separatis yang bernama Macan Tamil. Macan Tamil atau dalam bahasa internasionalnya dikenal sebagai Tamil Tigers atau Liberation Tigers of Tamil Ealam (LTTE). Gerakan ini sangat terkenal seantero dunia karena Macan Tamil bisa bertahankan dengan konflik bersenjata melawan pemerintah Srilanka selama berpuluh – puluh tahun, dan bukan hanya dari hal tersebut Macan Tamil itu terkenal, akan tetapi Macan Tamil terkenal karena struktur organisasinya dan kekuatan militernya yang begitu kompleks. Dari seluruh gerakan separatis pemberontak yang ada didunia, mungkin hanya gerakan separatis Macan Tamil yang kekuatan militernya begitu kompleks, sehingga mereka memiliki divisi militernya sendiri, seperti angkatan darat, dan lautnya sendiri. Selain dari itu sebagai pelopor, Macan Tamil merupakan gerakan separatis modern yang memunculkan taktik bom bunuh diri yang kemudian kini banyak ditiru oleh teroris – teroris dunia dalam melakukan aksi terorisme.

Sehingga dapat kita lihat bahwa gerakan separatis di Srilanka yakni Macan Tamil, merupakan gerakan separatis yang kuat dan puluhan tahun mampu bertahan dari konflik bersenjata melawan pemerintah Srilanka dan memilki militer yang sangat kompleks, merupakan kelompok gerakan separatis yang sanget modern dan sanget maju. Dan merekapun menjadi contoh dari gerakan – gerakan separatis maupun gerakan terorisme didunia saat ini. Dengan kemudahan info dan ketenaran Macan Tamil tentunya memudahkan gerakan-gerakan separatis lainnya atau gerakan – gerakan pemberontak lainnya men jadikan mereka tolak ukur dalam mengembangkan gerakan separatisnya.

(3)

ketenarannya akan cara mereka bertahan dalam konflik bersenjata dan kehebatan mereka dalam membentuk atau membangun strategi perang, serta perkembangan mereka dalam meningkatkan kekuatan militernya dan pembadian divisi perang mereka sehingga mereka memiliki kekuatan atau tentara militer udara serta tentara militer lautnya sendiri. Macan Tamil merupakan pergerakan atau gerakan separatis di srilanka yang hebat dan teroganisir layaknya sebuah negara.

Melihat dari track record Macan Tamil dan melihat kembali ketenaran Macan Tamil mendorong kita untuk perlu mengetahui sejarah dari gerakan Macan Tamil ini, sehingga judul yang kita ambil adalan Sejarah Pergerakan Gerakan Separatis Macan Tamil Di Srilanka

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang diambil adalah Bagaimana Sejarah Perkembangan Gerakan Separais Macan Tamil Di Srilanka

C. Pembahasan

1. Sejarah Berdirinya Srilanka

Srilanka awal mula berasal dari sekelompok orang daratan India bagian selatan dan kemudian menetap di sekitar pesisir pantai sebelah barat Srilanka. Mereka membangun sarana irigasi, berupa saluran-saluran air dan sarana penunjang lainnya, sampai akhirnya bisa menemukan teknik pertanian yang cukup maju. Pada masa itu mereka memperdagangkan hasil pertanian ke daerah-daerah lain, bahkan sampai ke daratan Tiongkok. Aktivitas perdagangan ini ditunjang oleh letak geografis pulau ini yang strategis dan terletak dalam jalur perdagangan

dari barat sampai ke timur.

Suku yang merupakan kelompok etnis terbesar kedua di negara ini diperkirakan mulai menetap ke wilayah ini antara awal Masehi hingga abad ke 12. Sekitar abad ke 14 mereka berhasil mendirikan sebuah kerajaan yang terletak disekitar nya dengan ibu kotanya. Sebagian besar di antara mereka menempati wilayah bagian utara dan disektar pesisir pantai sebelah timur, sedangkan kelompok ketiga yang datang ke wilayah ini merupakan suku bangsa Moor. Mereka sebenarnya datang ke wilayah ini untuk berdagang, namun akhirnya kemudian menetap.

Dengan semakin meningkatnya arti penting daerah ini bagi jaluir perdagangan barat - timur, berbagai kelompok etnis terdorong untuk menguasai seluruh wilayah. Karena itu, sampai abad ke 15, pulau ini penuh dengan pertentangan,

invasi dan persaingan-persaingan antar dinasti. Bahkan setelah abad pertengahan pun pulau ini diwarnai banyak pertentangan antarbangsa untuk memperebutkan pulau ini. Bangsa Eropa yang pertama kali datang ke pulau ini adalah bangsa

(4)

ini berlangsung dari tahun 1658 sampai tahun 1796 ketika Inggris mulai berkuasa pentingnya penduduk asli mendapatkan mayoritas kursi dalam badan legislatif. Pada tahun 1931 Ceylon berhasil membentuk suatu konstitusi baru yang memungkinkannya menjalankan pemerintahan sendiri. Pada tahun 1947 kawasan ini memperoleh kedaulatan penuh dari tangan Inggris dan ditetapkan sebagai salah satu negara persemakmuran. Pada tahun ini juga mereka mengadakan pemilihan umum yang pertama untuk menetapkan siapa yang berhak menjalankan pemerintahan. Dalam pemilihan umum pertama ini, Partai Persatuan Nasional (United National Party) memenangkan suara terbanyak. Pada tanggal 2 Mei 1972, Ceylon berubah menjadi Republik Sri Lanka.

Sri Lanka adalah sebuah Negara persemakmuran yang memiliki bentuk Negara Republik jadi kepala Negara Sri Lanka dipimpin oleh seorang presiden. Negara ini menganut sistem multi partai. Sejak negara ini memperoleh kedaulatan pada tahun 1947, Partai Kemerdekaan Sri Lanka hampir selalu mendominasi pemilihan umum yang diadakan. Partai oposisinya yang paling dominan adalah Partai Nasional Bersatu (United National Party). Kepala pemerintahannya adalah seorang presiden yang dipilih untuk masa jabatan selama enam tahun. Kemudian Presiden mengangkat seorang perdana menteri dan anggota kabinet. Pengangkatan ini berdasarkan suara terbanyak dari hasil pemilihan umum. Berdasarkan amandemen yang ditetapkan tahun 1982, presiden memiliki kekuasaan untuk mengadakan pemilihan umum kembali minimal empat tahun setelah memangku jabatan. Untuk memudahkan pemerintahan daerah, Sri Lanka terbagi dalam beberapa distrik yang dikepalai oleh seorang gubernur. Kekuasaan tertinggi bagi setiap pemerintahan daerah ini terdiri atas dewan kotapraja, dewan kota, dewan urban dan dewan desa. Kekuasaan legislatif dipegang oleh Majelis Tunggal, yaitu Dewan Perwakilan Rakyat (National State Assembly). Setiap anggota parlemen diangkat untuk masa jabatan enam tahun. Sekalipun begitu, dalam keadaan mendesak, presiden memiliki kekuasaan untuk mengadakan pemilihan umum setelah memangku jabatan selama empat tahun.

Ketika Aliansi Persatuan Kemerdekaan Rakyat menang dalam pemilihan legislatif 2004, banyak orang berharap bahwa Presiden Chandrika Kumaratunga menunjukLakshman Kadirgamar sebagai perdana menteri. Tetapi karena ketidak populerannya atau karena ia seorang Tamil Sri Lanka yang beragama Kristen, presiden kemudian menunjuk Rajapaksa. Ia disumpah sebagai Perdana Menteri Sri Lanka yang ke-13 pada 6 April 2004. Jabatan ini berakhir pada 21 November 2005.

(5)

Dayananda Dissanayake menandaskan, Rajapaksa memenangi 180.786 suara lebih besar dari saingannya. Ia memperoleh 50% lebih, sehingga tidak perlu ada pemilu ulang. Pengumuman kemenangan tersebut dilakukan pada saat ulang tahunnya yang ke-60 pada 18 November 2005 dan disumpah pada 19 November 2005.

Pada 3 Februari 2007, ia mengajukan tawaran bergabung bersama pemerintah kepada para pemberontak Macan Tamil untuk melanjutkan perundingan damai secara langsung dan mengajak Aliansi Nasional Tamil (TNA) bergabung bersama pemerintah untuk memecahkan konflik berkepanjangan (4 Februari 2007). Ia juga meminta Macan mulai meletakkan senjata.

Ideologi Srilanka adalah Sosialis Demokratik. Sosialis demokratik mendukung sosialisme sebagai suatu dasar untuk ekonomi dan demokrasi sebagai suatu prinsip pengaturan. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata produksi adalah milik seluruh populasi dan bahwa kuasa atau tenaga politis berada di tangan rakyat secara demokratis melalui suatu persemakmuran (commonwealth) atau republik yang bersifat koperasi sebagai suatu wujud status negara dari swatantra, pemerintahan sendiri.

2. Sejarah Berdirinya Macan Tamil

Perang saudara di Sri Lanka sejak 1983 berakhir 2009, dengan kemenangan pasukan pemerintah atas gerilyawan Macan Tamil Eelam. Pada saat kekalahan itu, tokoh-tokoh Macan Tamil seperti Vellupilai Prabhakaran dan Charles Anthony tewas di front timur Killinochi dan Mullaitivu. Perang selama seperempat abad lebih dengan korban jiwa 78.000 tersebut, memang menimbulkan banyak korban jiwa dan harta benda.

Konflik sektarian antara etnik mayoritas Sinhala dan etnik minoritas Tamil, akibat etnik minoritas Tamil merasa merasa tersisih oleh penetapan bahasa nasional Sinhala dan agama Buddha sebagai agama resmi Sri Lanka. Dengan penetapan tersebut minoritas Tamil pemeluk Hindu dan berbahasa Tamil merasa terpojok dan tidak diadilkan sebagai bangsa Sri Lanka.Dampaknya adalah konfrontasi politik disertai konflik bersenjata yang berlarut-larut sekitar seperempat abad. Adalah mendiang Vellupilai Prabhakaran yang mengangkat senjata melawan ketidakadilan politik buatan mayoritas Sinhala dukungan pemerintah.

(6)

Namun, penolakan etnik Tamil menyebabkan konflik di Sri Lanka terus berlarut selama 28 tahun lebih itu, menelan korban jiwa serta harta benda yang cukup besar. Posisi Sri Lanka sebagai pusat wisata di selatan India juga terganggu, karena menurunnya jumlah kunjungan turis asing. Dampak perang saudara yang berkepanjangan tersebut tetap membekas di batin kedua pihak, sehingga masih sering terjadi balas dendam dan kerusuhan baru, sewaktu-waktu. Tantangan yang harus dijawab dengan dukungan data adalah benar-tidaknya kekerasan fisik dan pelanggaran HAM pada pertempuran terakhir kedua pihak pada Februari 2009. Dalam versi netral, Pemerintah Kolombo bisa membela diri, dengan alasan dalam pertempuran tersebut pasti kedua pihak (Pemerintah dan Macan Tamil) harus saling bertahan. Terutama pemerintah agar simbol-simbol nasional, yakni kedaulatan dan Pemerintah Sri Lanka. Jadi, setiap gerakan separatisme harus ditentang baik ideologis maupun fisik.

Pemberontakan Tamil sejak 1983, diawali bentrokan etnik Tamil-Sinhala di ibu kota Kolombo, berlanjut ke kantong-kantong Tamil di utara dan timur laut. Pemimpin Tamil Eelam, Velupilai Prabahakaran, yang enerjik sepak terjangnya. Menurut penulis War or Peace in Srianka, TDSA Dissanayaka, gerakan separatis berawal dari penetapan konsitusi bahwa bahasa dan agama resmi Srilanka adalah Sinhala dan Buddha. Komisi Soulsbury untuk mengalihkan kekuasaan dari Inggris, ternyata menetapkan UU 1956 yang menyatakan Sinhala adalah bahasa resmi negara. Padahal, pada era kolonial, kaum Tamil banyak menjadi pemuka pemerintahan di berbagai bidang, termasuk menguasai ekonomi dan perdagangan. Pemicu utamanya ketika baru merdeka, anggota Kongres Tamil, GG Ponambalan, mengusulkan kepada Komisi Soulsbury, agar jumlah anggota parlemen yang dibentuk harus berbanding sama 50:50 dan 50 (untuk Sinhala, Tamil dan minoritas lainnya termasuk Kristen Sinhala). Usul ini ditolak Lord Soulsbury dengan mengatakan, mayoritas bangsa adalah Sinhala. Latar belakang sejarah konflik ini demi memahami begitu lamanya penentangan Tamil Eelam.

(7)

Sejak pertama kali berdiri, Macan Tamil menerapkan peraturan yang ketat kepada para anggotanya. Mereka dilarang mengkonsumsi alkohol, rokok, memiliki jodoh, & berkomunikasi dengan anggota keluarganya. Lebih lanjut, para personil Macan Tamil juga diharuskan menelan pil racun sianida bila tertangkap oleh pasukan musuh untuk membuktikan kesetiaan mereka kepada Macan Tamil & mencegah pihak musuh mengorek informasi dari para personil Macan Tamil yang tertangkap hidup-hidup. Dengan aneka peraturan ketat tersebut, Macan Tamil berhasil tumbuh menjadi salah satu kelompok pemberontak paling berpengaruh dalam konflik di Sri Lanka.

Setahun setelah pendiriannya alias pada tahun 1977, Macan Tamil berhasil mendapatkan dukungan politik & finansial dari Appapillai Amirthalingam, pemimpin kubu oposisi dalam parlemen Sri Lanka. Tahun 1980 menyusul semakin meningkatnya aksi-aksi penyerangan yang dilakukan para pemberontak Tamil, pemerintah pusat Sri Lanka akhirnya setuju untuk memberikan jatah kekuasaan lebih besar kepada para politikus Tamil. Kendati demikian, kebijakan tersebut tidak lantas menghentikan konflik bersenjata di Sri Lanka karena Macan Tamil & kelompok-kelompok pemberontak Tamil lainnya hanya menginginkan "negara Tamil merdeka" sebagai solusi akhir perjuangan bersenjata mereka.

Memasuki tahun 1984, konflik bersenjata di Sri Lanka memasuki fase baru setelah Macan Tamil & kelompok-kelompok bersenjata pro-Tamil lainnya menggabungkan diri untuk membentuk kelompok pemberontak bersama yang bernama Eelam National Liberation Front (ENLF; Front Pembebasan Nasional Eelam). Pada periode ini pula, militer & intelijen India secara diam-diam mulai melatih & mempersenjatai para personil ENLF karena faktor simpati mengingat India memang memiliki jumlah etnis Tamil yang cukup besar di wilayahnya.

Campur tangan India terbukti membuat kelompok pemberontak Tamil di Sri Lanka menjadi semakin efektif & berbahaya dalam melakukan aksi-aksi penyerangan. Salah satu contohnya adalah ketika pada tahun 1983, para personil Macan Tamil melakukan penyerangan ke pos patroli Four Four Bravo, Jaffna, Sri Lanka utara, di mana serangan tersebut dilaporkan menewaskan 13 tentara Sri Lanka. Setahun kemudian alias pada bulan November 1984, para personil Macan Tamil membantai 62 penduduk desa Dollar Farm & Kent Farm, termasuk anak-anak di dalamnya. Sebulan kemudian, para personil Macan Tamil juga membunuh 30 orang penduduk Tamil karena mereka menolak saat diminta menjadi anggota baru Macan Tamil.

(8)

Akhirnya pada tanggal 22 Februari 2002, kedua belah pihak yang bertikai setuju untuk menandatangani MoU, melalui fasilitatornya, Norwegia yang di wakili oleh Joy Westborg. Sesaat setelah ditandatanganinya perjajian gencatan senjata tersebut, Jan Peterson, Menteri Luar Negeri Norwegia, langsung mengumumkan hal tersebut di Oslo. Gencatan senjata ini merupakan yang pertamakalinya dilakukan di Srilanka, setelah sebelumnya juga pernah dilakukan kesepakatan perdamaian tahun 1995, namun hanya dapat bertahan selama 100 hari. Aspek yang membedakan perjanjian perdamaian di tahun 2002 dengan tahun 1995 adalah di lakukannya pemonitoran yang dilakukan oleh negara-negara penengah terhadap kedua kubu. LTTE dan pemerintah wajib menyerahkan laporan setiap dua minggu, untuk memantau apakah kedua kubu melanggar perjanjian. Untuk itulah di tahun yang sama di bentuk Sri Lanka Monitoring Mission (SLMM). SLMM ini merupakan badan yang di bentuk setelah kedua pihak sepakat dengan adanya pemantauan yang dilakukan oleh negara-negara penengah dan menandatanganinya. Anggota dari SLMM ini ialah Norwegia, Islandia, Swedia, dan Denmark.

Pasca ditandatanganinya MoU damai, stabilitas keamanan di Srilanka relatif lebih tenang. Meskipun tidak aman sepenuhnya, karena masih terjadi beberapa peristiwa, namun tidak besar. Masyarakat sudah berani mendatangi wilayah utara dan Timur dan sudah mulai dilakukannya renovasi infrastruktur di tempat-tempat yang hancur karena konflik. Renovasi ini dapat berjalan karena sumbangan yang di berikan oleh masyarakat internasional yang diketuai bersama oleh oleh Norwegia, Jepang, Amerika Serikat dan Uni Eropa. Dalam situasi yang berhasil dkendalikan, pertumbuhan ekonomi mulai dapat ditingkatkan. Berdasarkan dokumen PBB, An Agenda for Peace, membina perdamaian terdiri dari berbagai aktifitas yang berkaitan dengan membina rekonsiliasi, dan perubahan masyarakat. Membina perdamaian merupakan proses panjang setelah konflik yang terjadi mereda atau berhenti. Ini merupakan suatu proses yang terjadi setelah perdamaian dan mempertahankan perdamaian.

Terdapat tiga alasan sampai akhirnya pemerintah dan LTTE sepakat untuk melakukan gencatan senjata;

1. Jumlah korban yang terus meningkat dari kedua belah pihak. Laporan jumlah korban yang meninggal dan kehilangan tempat tinggal memiliki angka yang berbeda-beda dari setiap sumber. BBC indonesia melaporkan sekitar 70 ribu orang terluka dan kehilangan tempat tinggal. Banyaknya jumlah korban dan pengungsi membuat Srilanka mendapat kecaman dari masyarakat internasional yang fokus terhadap nilai-nilai HAM.

(9)

menurun drastisnya sektor turisme dan investasi asing di negara ini yang berakibat dalam berkurangnya pendapatan negara yang mencapai 1,4%.

3. Kelompok LTTE dan pemerintahan sama-sama kuat, sehngga tidak dapat saling mengalahkan. Pemerintah Srilanka bahkan sampai mengatakan bahwa LTTE merupakan organisasi terorisme terkuat di dunia. Kelompok LTTE selalu berhasil meyerang lokasi-lokasi vital negara yang megakibatkan kerugian besar, seperti pengeboman bank sentral, penyerangan terhadap kapal-kapal pemerintahan, dan banyak bom bunuh diri yang salah satunya pernah menewaskan presiden Srilanka.

Setelah penandatanganan MoU, meskipun keadaan sudah lebih membaik dari sebelumnya, namun masih terjadi beberapa bom bunuh diri dan konflik bersenjata. Seperti ketika terjadi pemberontakan di badan LTTE yang dipimpin oleh Kolonel Karuna yang melakuan bom bunuh diri dan menewaskan beberapa warga sipil. Selain itu LTTE juga dicurigai meningkatkan kekuatan militernya. Hal-hal seperti ini yang mengakibatkan rendahnya tingkat kepercayaan antar kedua belah pihak. Pada bulan Oktober 2003, Pihak LTTE mengajukan proposal Interim Self-Governing Authority (IGSA) yang berisi bahwa LTTE akan memegang pemerintahan sementara pada wilayah Utara dan Timur dengan dasar otonomi penuh. Tapi hal ini tidak disetujui oleh pemerintahan. Karena khawatir dengan sikap pemerintah yang terlalu lemah, Presiden Chandrika membubarkan pemerintahannya pada tahun 2004.

Dalam pemilu 2004, Mahinda Rajapaksa terpilih sebagai Perdana Menteri Srilanka dan tidak lama kemudian, sebagai presiden. Pada bulan Desember di tahun yang sama, tejadi bencana tsunami yang mengenai bagian Timur dan Selatan Srilanka dan itu termasuk wilayah kekuasaan LTTE.

Kejadian tersebut membuat masyarakat internasional meminta adanya kerjasama yang lebih baik lagi antara pihak LTTE dan Pemerintah. Untuk itulah pada tanggal 24 Januari 2005 kedua belah pihak menandatangani MoU Post Tsunami Oprational Management Structure. MoU tersebut juga diharapkan dapat menyelesaikan pesoalan konflik yang terjadi selama ini. Namun sayangnya -P-TOMS tidak pernah dapat di implementasikan karena mendapatkan tentangan dari bangsa Sinhala.

Salah satu faktor kemenangan Mahinda Rajapaksa terjadi karena mendapat dukungan yang besar dari kelompok radikal Sinhala. Mereka menentang penyelesaian konflik LTTE dengan cara damai, menuntut pemerintah untuk melakukan operasi militer. Pada dasarnya mereka menuntut penyelesaian konflik dalam negara kesatuan Srilanka, seperti yang terdapat dalam visinya “Mahinda Chintana”.

(10)

Februari 2006. Hasilnya, kedua pihak yang berkonflik setuju untuk melanjutkan perdamaian dan menghentikan permusuhan.

Semua upaya perundingan yang berusaha dilakukan oleh negara negosiator dan pihak yang berkonflik tetap tidak menghentikan serangan-serangan dari kedua belah pihak. Seperti yang dilakukan oleh LTTE ketika mereka melakukan bom bunuh diri di dalam markas besar AD yang kemudian di balas oleh pemerintah dengan memborbardir wilayah Utara dan Timur, sehingga peperangan kembali terjadi. Namun tetap tidak ada yang membatalkan MoU gencatan senjata.

Totalnya, setelah penandatanganan MoU gencatan senjata, pihak LTTE dan pemerintah telah melakukan pertemuan negosiasi perdamaian sebanyak enam kali. Pemerintahan terus berusaha untuk melakukan negosiasi damai tapi juga tetap menyerang wilayah-wilayah kekuasaan LTTE. Pemerintah Srilanka juga meminta masyarakat internasional untuk mendesak LTTE agar menghentikan teror dan setuju dengan jalur perdamaian yang ditawarkan oleh pemerintah. Sementara itu tujuan LTTE adalah di setujuinya Intering Self- Governing Authority (ISGA) sehingga mereka mendapatkan otonomi penuh di wilayahnya. Karena itulah LTTE tidak akan menghentikan aksi terornya.

Pada akhirnya pemerintah dengan resmi menarik perjanjian gencatan senjatanya pada tanggal 16 Januari 2008, dengan jumlah korban yang di culik dan di bunuh sebanyak 20 ribu - 30 ribu jiwa, pada tahun 2006 sampai awal 2009. Pembatalan MoU secara otomatis juga turut menonaktifkan fungsi Sri Lanka Monitoring Mission.

Situasi Srilanka Pasca Pembatalan Perjanjian Perdamaian

Setelah perjanjian perdamaian di batalkan, dengan segera keadaan menjadi semakin buruk. Hal ini dipicu setelah kembalinya Karuna dari penahanannya di Inggris. Karuna langsung aktif dalam perpolitikan dengan bergabung di Tamil Makkal Viduthalai Puligal (TMVP), salah satu organisasi bangsa Tamil. Karuna berhasil memenangkan suara dan membawanya bergabung dengan parlemen.

Pada Januari 2009, pemerintah menyerang tentara LTTE di distrik Mullaitivu yang banyak terdapat rakyat sipil sehingga mengakibatkan 300.000 orang terjebak dalam lokasi peperangan dimana akses air dan makanan sangat terbatas. Pada tanggal 13 Maret 2009 PBB menyampaikan keprihatinannya terhadap situasi yang terjadi di sana, dan meminta kepada kedua belah pihak untuk mengizinkan masuknya bantuan kemanuasiaan, tapi pemerintah menolak untuk berhenti sejenak dari peperangan. Dalam peristiwa ini PBB mengindikasikan sekitar 7.500 orang meninggal dan lebih dari 15.000 orang yang terluka antara pertengahan Januari sampai awal Mei. Pada minggu terakhir peperangan, di awal Juni media melaporkan sekitar 20.000 orang meninggal tetapi kabar ini di bantah oleh pemerintah.

(11)

melarikan diri dari perang bersama dua orang deputinya. Mereka menggunakan mobil ambulans untuk keluar dari daerah konflik, tetapi tentara pemerintah berhasil meroket mobil tersebut. Dengan kekalahan dari pihak LTTE ini, tentara yakin bahwa mereka telah berhasil menghentikan gerakan separatisme yang terjadi selama 25 tahun ini.

D. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan diatas, maka kesimpulan yang dapat ditarik yaitu Macan Tamil atau lengkapnya Macan Pembebasan Tamil Eelam (Tamil Ila Vitulalaip Pulikat) adalah kelompok pemberontak dari Sri Lanka yang bercita-cita mendirikan Tamil Eelam, suatu negara impian di wilayah utara & timur Sri Lanka yang populasi penduduknya murni berasal dari etnis Tamil. Di media-media internasional berbahasa Inggris, kelompok ini lebih dikenal dengan nama Tamil Tigers atau Liberation Tigers of Tamil Eelam (LTTE). Macan Tamil utamanya terkenal karena keterlibatannya dalam konflik bersenjata dengan pemerintah Sri Lanka sejak tahun 1976 sebelum akhirnya mengaku kalah pada tahun 2009.

Macan Tamil berhasil mendapatkan dukungan politik & finansial dari Appapillai Amirthalingam, pemimpin kubu oposisi dalam parlemen Sri Lanka. Memasuki tahun 1984, konflik bersenjata di Sri Lanka memasuki fase baru setelah Macan Tamil & kelompok-kelompok bersenjata pro-Tamil lainnya menggabungkan diri untuk membentuk kelompok-kelompok pemberontak bersama yang bernama Eelam National Liberation Front (ENLF; Front Pembebasan Nasional Eelam).

Macan Tamil sangat melegenda di seantero dunia bukan hanya karena bisa bertahan selama puluhan tahun ketika terlibat konflik bersenjata dengan pasukan pemerintah Sri Lanka, tapi juga karena struktur organisasi & kekuatan militernya yang amat kompleks. Sebagai kelompok bersenjata yang tidak mewakili negara berdaulat manapun, Macan Tamil mungkin adalah satu-satunya kelompok pemberontak di dunia yang memiliki angkatan laut & udaranya sendiri. Macan Tamil juga diketahui sebagai kelompok pemberontak modern pertama di dunia yang mempopulerkan taktik bom bunuh diri lewat salah satu divisi militernya, Macan Hitam (Black Tigers).

E. Daftar Pustaka

Abu Su,ud. Sejarah Bangsa-Bangsa Asia Selatan. 1989. Jakarta: Depdikbud.

(12)

Abu Su'ud. 1989. Sejarah Bangsa-Bangsa Asia Selatan. Jakarta: Depdikbud.

Referensi

Dokumen terkait

Proses client yang memerlukan layanan mengirim pesan ke server dan menanti pesan jawaban. Proses server setelah melakukan tugas yang diminta, mengirim hasil dalam bentuk pesan

Berdasarkan uraian di atas, maka yang menjadi menarik untuk diteliti dalam penelitian ini adalah pengaruh workfamily conflict dan stres kerja terhadap kepuasan

Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Hubungan Antara Kinerja Keuangan Dengan Nilai Perusahaan ( Studi Kasus Pada Perusahaan Property dan Real Estate

Adalah biaya yang tetap untuk tingkat volume kegiatan tertentu dan berubah dengan jumlah yang konstan pada volume produksi tertentu..

Alasan yang mendasari penggunakan media pembelajaran IPA berbasis metode Montessori karena pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Dampitari 2018 menyimpulkan bahwa

[r]

Kajian politik pendidikan terkonsentrasi pada peranan Negara dalam bidang pendidikan, sehingga dapat menjelaskan asumsi dan maksud dari berbagai strategi perubahan pendidikan

Gagasan penulisan ini didasarkan pada kondisi saat ini bahwa di Indonesia terdapat limbah produksi perkebunan yang jumlahnya luar biasa banyak yaitu tandan kosong kelapa