• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN NON KEUANGAN DI BEI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN NON KEUANGAN DI BEI"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NILAI PERUSAHAAN

PADA PERUSAHAAN NON KEUANGAN DI BEI

Suni Lestari Sugiarto Prajitno

STIE TRISAKTI

Jl. Kyai Tapa No. 20, Grogol, Jakarta Barat, 1440 sugiarto@stietrisakti.ac.id

Abstract: The purpose of this study is to obtain empirical evidence regarding the effect of independent variables on the dependent variable. This research is used to test whether variables such as board size of commissioner, independent board of commissioner, institutional ownership, managerial ownership, audit comitee, CSR disclosure, profitability, and debt to equtiy ratio have an influence on firm value. The research object used in this study is non-financial companies listed on the Indonesia Stock Exchange during the period of 2016 to 2018. The method used in sampling is purposive sampling, there are 252 data in accordance with the sample criteria used in this study. Data quality test, classic assumption test and hypothesis test are used in data testing. The multiple regression analysis method is used to generate hypotheses in this study. In this research, company value is measured using Tobins' Q. The results of this study indicate that profitability has a positive effect on firm value while debt policy has a negative effect on firm value. The results of this study also showed that board size of commissioners, independent board of commissioner, institutional ownership, audit comitee, and CSR disclosure did not affect the company's value.

Keywords: Firm Value, Board Size of Commissioner, Independent Board of Commissioner, Institutional Ownership, Managerial Ownership, Audit Comitee, CSR Disclosure, Profitability, Debt to Equity Ratio

Abstrak: Tujuan dari observasi ini yaitu untuk memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Obyek observasi yang digunakan dalam observasi ini adalah perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode tahun 2016 sampai tahun 2018. Metode yang digunakan dalam pengambilan sampling adalah purposive sampling, terdapat sebanyak 252 data yang sesuai dengan kriteria sampel yang digunakan dalam penelitian ini. Uji kualitas data, uji asumsi klasik dan uji hipotesis digunakan dalam pengujian data. Metode analisis regresi berganda digunakan untuk menghasilkan hipotesis dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini, nilai perusahaan diukur dengan menggunakan 7RELQV¶4. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ukuran dewan komisaris, dewan komisaris independen, kepemilikan institusional, komite audit, dan CSR disclosure tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Sedangkan pada variabel kepemilikan manajerial, profitabilitas berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan dan kebijakan hutang berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan.

Kata Kunci: Nilai Perusahaan, Ukuran Dewan Komisaris, Dewan Komisaris Independen, Kepemilikan Institusional, Kepemilikan Manajerial, Komite Audit, CSR Disclosure, Profitabilitas, dan Kebijakan Hutang

(2)

PENDAHULUAN

Perkembangan ekonomi dan teknologi yang semakin meningkat pesat di Indonesia saat ini menyebabkan timbulnya persaingan baru dalam dunia bisnis. Perkembangan teknologi tersebut memajukan perusahaan untuk memanfaatkan teknologi mereka untuk memenangkan persaingan dalam bisnis. Persaingan tersebut dapat menentukan nasib dan nilai perusahaan ke depannya. Berdirinya sebuah perusahaan harus mempunyai tujuan utama yang jelas, yaitu mencapai keuntungan maksimal dengan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki perusahaan, menyejahterakan pemilik perusahaan atau pemilik saham dan mengoptimalkan nilai perusahaan yang terlihat pada harga sahamnya (Moniaga 2013). Nilai dari perusahaan dikatakan baik apabila memiliki harga saham yang stabil atau meningkat secara konsisten.

Firm value menjadi salah satu target

perusahaan karena nilai perusahaan dapat mencerminkan kinerja dari perusahaan dan kemakmuran dari para pemegang saham.

Agency Theory

Menurut Jensen dan Mecklin (1976) dalam Mukhtaruddin et al. (2014) menyatakan bahwa teori keagenan atau teori agensi adalah teori yang menjelaskan hubungan keagenan muncul ketika satu atau lebih orang mempekerjakan pihak lain atau agen lain dalam mengelola perusahaan yang dimilikinya untuk menyediakan layanan dan pemegang saham membuat keputusan wewenang kepada agen. Konflik keagenan menimbulkan sebuah biaya yaitu biaya keagenan. Penerapan mekanisme corporate governance ini bisa mengurangi asimetri informasi, dan membatasi tindakan manipulasi laporan keuangan oleh manajemen, serta dapat

meminimalisir biaya keagenan (Borolla, 2011).

Signalling Theory

Menurut (Godfrey et al.

2010,375), hipotesis informasi selaras dengan teori sinyal, dimana manajer menggunakan akun untuk memberi sinyal harapan dan niat mengenai masa depan. Teori sinyal digunakan oleh manajemen untuk memberi sinyal kepada para pemegang saham bagaimana harus memprediksi mengenai kemajuan perusahaan kedepannya (Brigham et al. 2014,528). Sinyal yang diberikan oleh manajer seharusnya bisa membantu para investor dalam membedakan mana perusahaan yang mempunyai kualitas tinggi dan mana perusahaan yang mempunyai kualitas rendah.

Nilai Perusahaan

Menurut Debby et al. (2014) firm

value sesuai seperti tujuan utama

perusahaan, yaitu untuk menambah nilai dari perusahaan itu sendiri yang dapat dilihat melalui harga saham. Indikator yang digunakan pada observasi ini sebagai parameter guna menghitung value suatu company yaitu 7RELQ¶V 4. Rasio 7RELQ¶V 4 yaitu rasio yang dihitung dengan membandingkan nilai pasar perusahaan dengan ekuitas perusahaan terhadap biaya pengganti dari aktiva perusahaan. Jika hasil rasio 7RELQ¶V 4 kurang dari 1 maka aset yang dimiliki oleh perusahaan dapat dibeli dengan harga yang lebih mahal dibandingkan membeli perusahaan tersebut. Sedangkan, jika hasil rasio rasio 7RELQ¶V 4 lebih dari 1 maka aset yang dimiliki perusahaan dapat dibeli dengan harga yang lebih murah dibandingkan membeli perusahaan tersebut (Gamayuni,2012).

Ukuran Dewan Komisaris

Ukuran dewan komisaris merupakan sebuah dewan yang berperan

(3)

dalam tanggung jawabnya melakukan pengawasan secara menyeluruh dan memberikan masukan kepada jajaran direksi sesuai dengan anggaran dasar yang telah ditetapkan terhadap kinerja perusahaan (Zarkasyi 2008, 76). Mukhtaruddin et al. (2014) menjelaskan pengukuran dewan komisaris dapat diukur dengan jumlah dari anggota dewan yang terdapat di perusahaan tersebut dengan menggunakan skala nominal Mukhtaruddin et al. (2014)

Ha1= Terdapat pengaruh ukuran dewan komisaris terhadap nilai perusahaan.

Dewan Komisaris Independen

Dewan komisaris independen merupakan komisaris independen yang bertujuan untuk mengontrol manajemen perusahaan agar penerapan tata kelola perusahaan menjadi efektif Mukhtaruddin

et al. (2014). Menurut Debby et al. (2014)

dewan komisaris independen merupakan perwakilan dari dewan komisaris. Semakin banyaknya jumlah dewan komisaris independen diharapkan mampu bekerja dengan baik saat melakukan pengawasan dan pengarahan kepada direksi.

Ha2= Terdapat pengaruh dewan komisaris independen terhadap nilai perusahaan.

Kepemilikan Institusional

Menurut Wijaya (2017) Kepemilikan institusional merupakan kondisi dimana institusi memiliki saham dalam suatu perusahaan. Menurut Mukhtaruddin et al. (2014) Semakin tinggi tingkat kepemilikan institusional maka mekanisme pengendalian pada kinerja manajemen akan menjadi lebih efektif.

Ha3= Terdapat pengaruh kepemilikan institusional terhadap nilai perusahaan. Kepemilikan Manajerial

Menurut Rasyid (2015) menyatakan bahwa kepemilikan manajerial merupakan pihak yang dimiliki oleh manajemen, direksi, komisaris yang secara aktif berpartisipasi dalam pembuatan keputusan perusahaan. Menurut Hidayah (2014) Pengambilan keputusan dan kebijakan di perusahaan akan berbeda dilihat dari apakah memiliki saham kepemilikan manajerial atau tidak. Kepemilikan manajerial yang semakin besar dapat menguntungkan kepentingan para pemegang saham.

Ha4= Terdapat pengaruh kepemilikan manajerial terhadap nilai perusahaan.

Komite Audit

Menurut Debby et al. (2014), komite audit memiliki tugas untuk mengawasi proses berjalannya manajemen suatu perusahaan. Komite audit yang ada didalam suatu perusahaan sangatlah penting karena memiliki tanggung jawab dalam membantu serta melaksanakan tugas dan fungsi dewan komisaris. Adanya komite audit ini sangat penting bagi manajemen perusahaan. Menurut Aryanti et al. (2015) komite audit juga bertanggung jawab untuk membantu

auditor mempertahankan

independensinya dari manajemen perusahaan. Independensi yang dimiliki auditor akan menghasilkan suatu laporan keuangan yang berkualitas dengan laporan yang berkualitas akan meningkatkan nilai dari perusahaan. Ha5= Terdapat pengaruh komite audit terhadap nilai perusahaan.

(4)

CSR Disclosure

Menurut Mukhtaruddin et al. (2014) CSR disclosure merupakan media komunikasi kepada publik tentang kegiatan atau aktivitas perusahaan yang terkait dengan tanggung jawab sosial perusahaan. Menurut Cheng dan Christiawan (2011) menjelaskan bahwa

CSR disclosure yaitu akuntansi pertanggungjawaban sosial disertai dengan pengkomunikasian informasi sosial pada stakeholders atau pemegang saham.

Ha6= Terdapat pengaruh csr disclosure terhadap nilai perusahaan.

Profitabilitas

Menurut Debby et al. (2014) Profitabilitas adalah tingkat net income yang dapat dicapai oleh suatu perusahaan ketika menjalankan operasi. Menurut Sabrin et al. (2016) menyatakan bahwa profitabilitas atau kapasitas pendapatan yaitu company mampu mendapatkan laba dalam profitabilitas yang mencerminkan laba dari investasi keuangan. Jika semakin banyak perusahaan mendapatkan keuntungan, maka semakin banyak pengembalian yang diinginkan oleh para pemegang saham, sehingga akan membuat firm

value semakin meningkat. Profitabilitas

juga dapat diukur dengan return on equity (ROE).

Ha7= Terdapat pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan.

Kebijakan Hutang

Menurut Pertiwi et al. (2016) Kebijakan hutang merupakan kebijakan tentang pengambilan keputusan suatu

company dalam melakukan operasionalnya dengan menggunakan

financial leverage, sehingga dapat

disimpulkan bahwa kebijakan hutang dapat digunakan untuk mendanai

kegiatan operasional perusahaan. Adanya kebijakan hutang ini dapat memperoleh sumber pembiayaan bagi perusahaan sehingga dapat membiayai aktivitas operasional. Gitman dan Zutter (2015,126) mengatakan bahwa debt to

equity ratio yaitu rasio yang membandingkan jumlah hutang dengan ekuitas dalam rangka membiayai asset company.

Ha8= Terdapat pengaruh kebijakan hutang terhadap nilai perusahaan.

METODE PENELITIAN Bentuk Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk menguji hubungan sebab akibat antara variabel-variabel independen yang terdiri dari ukuran dewan, dewan komisaris independen, kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, komite audit,

CSR disclosure, profitabilitas, dan

kebijakan hutang terhadap variabel dependen yaitu nilai perusahaan pada perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Pendekatan kuantitatif digunakan pada obervasi ini. Pendekatan kuantitatif adalah pendekatan yang menggunakan uji statistik yang dapat menghasilkan hipotesis yang bersifat kausalitas. Obyek Penelitian

Pada penelitian ini populasi yang digunakan antara lain perusahaan-perusahaan non-keuangan yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama 3 tahun periode penelitian yaitu tahun 2016-2018. Metode yang digunakan merupakan purposive sampling yang merupakan metode yang menggunakan kriteria karena hanya informasi atau orang tertentu yang bisa memberikan informasi sesuai dengan yang diperlukan

(5)

oleh peneliti (Sekaran dan Bougie 2016, 248).

Berikut kriteria-kriteria yang dapat dijadikan sampel pada penelitian ini adalah sebagai berikut: Perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2016 sampai tahun 2018, Perusahaan non keuangan yang memiliki akhir periode fiskal per 31 Desember, Perusahaan non keuangan yang secara konsisten melaporkan

annual report dalam satuan IDR selama

periode 2016 hingga dengan 2018, Perusahaan non keuangan yang melaporkan laba bersih positif selama periode 2016 hingga tahun 2018, Perusahaan non keuangan yang memiliki kepemilikan manajerial selama periode 2016 sampai dengan 2018, Perusahaan non keuangan yang memiliki kepemilikan institusional selama periode 2016 sampai dengan 2018, Perusahaan non keuangan yang mengungkapkan tanggung jawab sosial selama periode 2016 sampai tahun 2018.

Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Nilai Perusahaan

Pada penelitian ini, skala pengukuran yang digunakan adalah rasio dan variabel dependen yang dipakai adalah nilai perusahaan. Nilai dari suatu perusahaan diukur dengan menggunakan rumus 7RELQ¶V Q. Menurut Rizqia et al. (2013), nilai perusahaan adalah nilai dari suatu perusahaan untuk menghasilkan laba di masa yang akan mendatang yang bisa diprediksi dari nilai pasarnya. Nilai dari suatu perusahaan diukur memakai rumus 7RELQ¶V 4 yaitu:

Ukuran Dewan Komisaris

Menurut Mukhtaruddin et al. (2014) mengungkapkan dewan komisaris menjadi suatu bagian GCG bertugas untuk membuat keberhasilan rencana

company dan memiliki tanggung jawab

untuk melakukan pengawasan terhadap manajer. Ukuran dewan diberi simbol UD. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala rasio. Rumus yang digunakan yaitu:

Dewan Komisaris Independen

Menurut Mukhtaruddin et al. (2014), jumlah anggota dewan komisaris independen yang ada di dalam suatu perusahaan merupakan anggota dewan komisaris yang tidak mempunyai hubungan spesial atau hubungan kekerabatan dengan dewan komisaris lainnya. Rumus yang dipakai yaitu sebagai berikut:

Kepemilikan Institusional

Menurut (Mukhtaruddin et al. 2014, 5), kepemilikan institusional adalah

kondisi dimana suatu institusi memiliki saham dalam suatu perusahaan. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala rasio. Kepemilikan institusional diberi simbol INST. Rumus yang digunakan untuk kepemilikan institusional sesuai

(6)

penelitian Muktharuddin et al. (2014, 5) adalah sebagai berikut:

Kepemilikan Manajerial

Menurut Herawaty (2008), kepemilikan manajerial adalah banyaknya total pemegang saham oleh dewan direksi dan dewan komisaris. Mukhtaruddin et al. (2014) juga

berpendapat bahwa kepemilikan

manajerial adalah tingkat kepemilikan saham suatu perusahaan oleh pihak manajemen yang berperan aktif dalam partisipasi pengambilan keputusan suatu perusahaan. Skala yang digunakan yaitu skala rasio. Pengukuran kepemilikan manajerial yang digunakan yaitu:

Komite Audit

Menurut Debby et al, (2014) komite audit sangat diperlukan oleh pihak manajemen suatu perusahaan, dimana komite audit di buat oleh dewan komisaris untuk melakukan pengawasan pengelolaan suatu company, yang dilakukan oleh manajemen perusahaan. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala rasio. Komite audit diberi simbol KA. Pengukuran yang digunakan yaitu:

CSR Disclosure

CSR Disclosure digunakan sebagai media komunikasi kepada masyarakat tentang aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan tanggung

jawab sosial perusahaan Mukhtaruddin et

al. (2014). Pengungkapan CSR

berdasarkan pengungkapan tanggung jawab sosial yang mengacu pada ISO 26000 Guidance Standard in Social

Responsibility dengan 37 jenis item dari 7

tema pengungkapan. Pengukuran pengungkapan CSR disclosure yaitu sebagai berikut:

Profitabilitas

Menurut Purnamasari (2015), profitabilitas dapat digantikan dengan ROE, dimana ROE merupakan analisa yang digunakan investor dan pimpinan perusahaan untuk mengetahui berapa laba yang akan menjadi modal. Pengukuran yang digunakan adalah sebagai berikut:

Kebijakan Hutang

Menurut Pertiwi et al. (2016) Kebijakan hutang merupakan kebijakan tentang pengambilan keputusan perusahaan untuk melakukan operasionalnya dengan menggunakan hutang keuangan, sehingga dapat disimpulkan bahwa kebijakan hutang dapat digunakan untuk mendanai kegiatan operasional perusahaan. Kebijakan hutang mengacu pada

(7)

penelitian Gamayuni 2015 dengan rumus sebagai berikut:

HASIL PENELITIAN

Berdasarkan Tabel 4.11, dapat dirumuskan model penelitian dengan persamaan regresi berganda sebagai berikut: 3 L rátut E rárwr E ráxrs E rás{w E sáuur E rárxt F ráuxs E ráxzwv F rátyw E A

Berdasarkan hasil pengujian bahwa variabel ukuran dewan komisaris dengan variabel nilai perusahaan menunjukkan Ha1 tidak diterima. Nilai sig yang tertera sebesar 0,085 lebih besar dari alpha 0,05 menunjukkan bahwa variabel ukuran dewan komisaris (UDK) tidak memiliki pengaruh terhadap nilai

perusahaan. Ukuran dewan komisaris tidak berpengaruh karena bahwa besar kecilnya dewan komisaris bukanlah menjadi faktor penentu utama dari efektivitas pengawasan terhadap manajemen perusahaan Mukhtaruddin et

al. (2014).

Berdasarkan hasil pengujian variabel dewan komisaris independen (DKI) dengan nilai perusahaan menunjukkan hasil Ha2 tidak diterima. Nilai sig yang tertera sebesar 0,365 lebih besar dari alpha 0,05 menunjukkan bahwa variabel dewan komisaris independen tidak memiliki pengaruh terhadap nilai perusahaan. Dewan komisaris independen tidak berpengaruh karena besar kecilnya rasio dari dewan komisaris independen tidak dapat menjamin bahwa perusahaan tidak akan melakukan manipulasi sehingga komisaris independen dianggap belum mampu dalam melakukan peranannya sebagai pengawas dan penyeimbang antara kepentingan manajer dan pemegang saham (Siahaan 2013).

Berdasarkan hasil pengujian variabel kepemilikan institusional (INST) dengan nilai perusahaan menunjukkan hasil Ha3 tidak diterima. Nilai sig yang tertera sebesar 0,257 lebih besar dari

alpha 0,05 menunjukkan bahwa variabel

kepemilikan institusional tidak memiliki pengaruh terhadap nilai perusahaan. Pemilik mayoritas institusi ikut dalam pengendalian perusahaan sehingga cenderung bertindak untuk kepentingan mereka sendiri meskipun dengan mengorbankan kepentingan pemilik minoritas Mukhtaruddin et al. (2014).

Berdasarkan hasil pengujian variabel kepemilikan manajerial (MNJRL) dengan nilai perusahaan menunjukkan hasil Ha4 diterima. Nilai sig yang tertera sebesar 0,029 lebih kecil dari nilai alpha 0,05 menunjukkan bahwa variabel

(8)

kepemilikan manajerial memiliki pengaruh terhadap nilai perusahaan. Berdasarkan tabel uji t diatas dapat dilihat pengaruh yang terjadi merupakan pengaruh positif. Kepemilikan manajerial berpengaruh postif terhadap nilai perusahaan dikarenakan semakin banyak jumlah kepemilikan manajerial semakin tinggi nilai perusahaan. Berdasarkan hasil tersebut dijelaskan bahwa kepentingan manajer dan kepemilikan saham oleh pihak manajemen dapat memnyatukan kepentingan manajer dan pemegang saham/stokeholder sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan Mukhtaruddin et al.(2014).

Berdasarkan hasil pengujian variabel komite audit (KA) dengan nilai perusahaan menunjukkan hasil Ha5 tidak diterima. Nilai sig yang tertera sebsar 0,521 lebih besar dari nilai alpha 0,05 menunjukkan bahwa variabel komite audit (KA) tidak memiliki pengaruh terhadap nilai perusahaan. Hasil tersebut disebabkan adanya latar belakang dari komite audit berdasarkan perusahaan yang diteliti, komite audit yang ada tidak memiliki latar belakang dari bidang akuntansi maupun keuangan Mukhtaruddin et al. (2014).

Berdasarkan hasil pengujian variabel CSR disclosure (CSRD) dengan nilai perusahaan menunjukkan hasil Ha6 tidak diterima. Nilai sig yang tertera sebesar 0,261 lebih besar dari nilai alpha 0,05 menunjukkan bahwa variabel CSR

disclosure tidak memiliki pengaruh

terhadap niali perusahaan. CSR disclosure tidak berpengaruh terhadap

nilai perusahaan karena investor tidak menaruh perhatian terhadap tanggung jawab sosial atau menjadikan sebagai pertimbangan untk investasi, investor lebih menaruh perhatiannya pada informasi keuangan perusahaan Mukhtaruddin et al. (2014).

Berdasarkan hasil pengujian variabel return on equity (ROE) dengan nilai perusahaan menunjukkan hasil Ha7 diterima. Nilai sig yang tertera sebesar 0,000 yang lebih kecil dari nilai nilai alpha 0,05 menunjukkan bahwa variabel return

on equity memiliki pengaruh terhadap

nilai perusahaan. Berdasarkan tabel uji t diatas dapat dilihat pengaruh yang terjadi merupakan pengaruh positif. Ketika perusahaan memiliki keuntungan yang besar, maka keuntungan yang diberikan kepada para pemegang saham juga besar, sehingga nilai perusahaan akan meningkat, maka dari itu ROE berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Semakin tinggi profitabilitas perusahaan maka semakin tinggi pula nilai perusahaan Debby et al. (2014)

Berdasarkan hasil pengujian variabel debt to equity ratio (DER) dengan nilai perusahaan menunjukkan hasil Ha8 diterima. Nilai sig yang tertera sebesar 0,000 lebih kecil dari nilai alpha 0,05 menunjukkan bahwa variabel debt to equity ratio memiliki pengaruh terhadap nilai perusahaan. Berdasarkan tabel uji t diatas dapat dilihat pengaruh yang terjadi merupakan pengaruh negatif. DER berpengaruh negatif karena hutang perusahaan besar, jadi profit yang didapatkan tidak mampu untuk membayar para pemegang saham, dikarenakan untuk membayar hutangnya terlebih dahulu sehingga mengakibatkan nilai perusahaan menurun. Hal tersebut menunjukkan bahwa jika semakin besar hutang yang dimiliki oleh suatu perusahaan, maka nilai perusahaan juga akan semakin menurun Suroto (2015)

Pada tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel kepemilikan manajerial, profitabilitas, dan kebijakan hutang memiliki Ha diterima sehingga variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap firm value, sedangkan

(9)

variabel lainnya memiliki Ha ditolak sehingga tidak berpengaruh secara signifikan terhadap firm value.

PENUTUP Kesimpulan

Hasil yang didapatkan dari penelitian ini yaitu pada ukuran dewan komisaris, dewan komisaris independen, kepemilikan institusional, komite audit, dan CSR disclosure tidak berpengaruh secara siginifikan terhadap firm value. Sedangkan variabel kepemilikan manajerial, dan profitabilitas memiliki pengaruh positif terhadap firm value dan kebijakan hutang memiliki pengaruh negatif terhadap firm value.

Keterbatasan

Pada observasi ini terdapat beberapa keterbatasan yang harus diperbaiki untuk obersvasi berikutnya yaitu: Periode penelitian yang diambil oleh penulis hanya tiga tahun, yaitu dari tahun 2016 sampai 2018 dimana dapat dikatakan masih relatif pendek, data yang tidak berdistribusi normal dan data terdapat masalah heteroskedastisitas

pada beberapa variabel independen yang dipakai.

Rekomendasi

Rekomendasi yang bisa dianjurkan oleh peneliti untuk observasi berikutnya sebagai bentuk revisi atas terdapatnya beberapa kekurangan observasi antara lain: Penelitian selanjutnya dianjurkan untuk menambah periode penelitian dengan jangka waktu yang lebih lama, sehingga penelitian menggambarkan kondisi jangka panjang, menambah jumlah data dalam penelitian guna mencegah data penelitian yang tidak berdistribusi normal dan melakukan perubahan data penelitian guna mengurangi kemungkinan terjadinya masalah heteroskedastisitas.

REFERENCES

Abdul Rasyid. 2015. Effects of Ownership Structure, Capital Structure, Profitability and CRPSDQ\¶V *URZWK 7RZDUGV )LUP 9DOXH International Journal of Business and

Management Invention ISSN (Online): 2319 ± 8028, ISSN (Print): 2319 ± 801X

Agustia, Dian. 2013. Pengaruh Faktor Good Corporate Governance, Free Cash Flow, dan Leverage terhadap Manajemen Laba. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 15, No. 1: 27-42.

Agustina, D. 2017. Pengaruh Corporate Governance dan Variabel Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol.19 No.1: 13±26.

(10)

Aryani, D. 2011. Kajian Kinerja Keuangan dan Corporate Social Responsibility Terhadap Good Corporate Governance dan Nilai Perusahaan. Accounting Analysis Journal, Vol.2 No.3: 1±24.

Aryanti, Novi, Kania Nurcholisah dan Diamonalisa Sofiyanty. 2015. Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance terhadap Kinerja Perusahaan dan Nilai Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Jasa yang Menjadi Peserta Corporate Governance Perseption Index tahun 2011-2013). Prosiding Penelitian Sivitas Akademika Unisba

(Sosial dan Humaniora).

Anderson, David R., Dennis J. Sweeney, Thomas A. Williams, Jeffrey D. Camm, dan James J. Cochran. 2014. Statistic for Business and Economics 12e Revised. USA:

Cengange Learning

Ayu, Dea Putri dan A. A. Gede Suarjaya. 2017. Pengaruh Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Corporate Social Responsibility Sebagai Variabel Mediasi Pada Perusahaan Pertambangan. E-Jurnal Manajemen, Vol. 6, No. 2.

Azizah, R., dan Ponziani, R. M. 2017. Nilai Perusahaan pada Perusahaan Nonkeuangan yang Terdaftar di BEI. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol.19 No.1: 200±211

Borolla, J. D. 2011. Analisis Pengaruh Struktur Kepemilikan terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Prestasi, Vol. 7, No.1: 11-24.

Brigham, Eugene F., Joel F. Houston, Hsu Jun Ming, Kong Yoon Kee, dan A. N. Bany Ariffin. 2014. Essential of Financial Management 3rd Edition. Singapore: Cengage Learning.

Carningsih. 2009. Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Hubungan Antara Kinerja Keuangan Dengan Nilai Perusahaan ( Studi Kasus Pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia).

Cheng, Megawati, dan Yulius Jogi Christiawan. 2011. Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility Terhadap Abnormal return. Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Vol.13, No.1.

Cahyono, Yuloawan Dwi, dan Marfuah. 2011. Karakteristik Perusahaan Dan Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial. Jurnal Akuntansi dan Auditing. Vol. 15, No. 1, Juni 2011. Debby, Juliah Farah, Mukhtaruddin, Emylia Yuniarti, Dewa Saputra, Abukosim. 2014. Good

&RUSRUDWH *RYHUQDQFH &RPSDQ\¶V &KDUDFWHULVWLFV DQG )LUP¶V 9DOXH (PSLULFDO Study of Listed Banking on Indonesian Stock Exchange. GSTF Journal on Business

Review (GBR), Vol. 3, No. 4.

Detik Finance. 25 Agustus 2010. ³.DWDULQD 'LGXJD 0DQLSXODVL /DSRUDQ .HXDQJDQ $XGLWDQ ´

(https://finance.detik.com/bursa-dan-valas/d-1427631/katarina-diduga-manipulasi-laporan-keuangan-auditan-2009).

(11)

Effendi, Muh.Arief. 2016. The Power of Good Corporate Governance Edisi 2. Jakarta: Salemba Empat.

Dewi, Ayu Sri Mahatma dan Ary Wirajaya. 2013. Pengaruh Struktur Modal, Profitabilitas, dan Ukuran Perusahaan pada Nilai Perusahaan. E-Jurnal Akuntansi Universitas

Udayana, 4.2, 2013: 358-372.

Eisenhardt, Kathleem. M. 1989. Agency Theory: An Assesment and Review. The Academy

of Management Review, Vol. 14, No. 1: 57-74.

Framudyo Jati, 2009. Pengaruh Struktur Corporate Governance Terhadap Kinerja Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Akuntansi. Universitas Gunadarma. Depok.

Gamayuni, Rindu Rika. 2012. Relevansi Kinerja Keuangan, Kualitas Laba, Intangible Asset, dengan Nilai Perusahaan. Jurnal Trikonomika, Vol. 11, No.2: 119-136.

Gamayuni, Rindu Rika. 2015. The Effect of Intangible Asset, Financial Performance and Financial Policies on the Firm Value. International Journal of Scientific & Technology

Research, Vol. 4, No. 1.

Ghozali, H. I. 2018. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 25 Edisi 9, Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Gill, Amarijit dan John D. Obradovich. 2013. The Impact of Corporate Governance and Financial Leverage on The Value of American Firms. International Research Journal

of Finance and Economics. Issue 91: 1-14.

Gitman, Lawrence J. dan Chad J. Zutter. 2015. Principles of Managerial Finance. Pearson. Godfrey, Jayne M., Allan Hodgson, Ann Tarca, Jane Hamilton, dan Scott Holmes, 2010.

Accounting Theory, 7th Edition, John Wiley & Sons Australia, Ltd, Milton Old 4064.

Hariyanto, Marina Suzuki dan Putu Vivi Lestari. 2015. Pengaruh Struktur Kepemilikan, IOS, dan ROE terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Food and Beverage.

E-Jurnal Manajemen Ubud, Vol. 4, No.4: 1599-1626.

Herawaty, Vinolla. 2008. Peran Praktek Corporate Governance Sebagai Moderating Variable dari Pengaruh Earnings Management terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal

Akuntansi dan Keuangan, Vol. 10, No. 2, pp. 97-108.

Hidayah, Nurul. 2014. The Effect of Company Characteristic Toward Firm Value in The Property and Real Estate Company in Indonesia Stock Exchange. International

Journal of Business Economics and Law, Vol.5, Issue 1, Desember 2014

Karuniasih, Dwi Metta. 2013. Pengaruh Good Corporate Governance terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Perbankan. Accounting Analysis Journal 2 (1).

Kaluti, Stephani Novitasari Christianingsih. 2014. Pengaruh Struktur Kepemilikan dan Kebijakan Keuangan terhadap Nilai Perusahaan, Diponegoro Journal of Accounting. Vol.3, No.1.

(12)

Kurniawan, N., dan Mawardi, W. 2017. Analisis Pengaruh Profitabilitas Keputusan Investasi Keputusan Pendanaan dan Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan.

Diponegoro Journal of Management. Vol.6 No.2: 1±11.

Latifah, Sri Wahyuni. 2012. Tanggung Jawab Sosial berdasarkan ISO 26000 dan

Nilai Perusahaan yang Listed di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ekonomika-Bisnis. Vol.03 No.1:65-74.

Lindawati, Ang Swat Lin dan Marsella Eka Puspita. 2015. Corporate Sosial Responsibility: Implikasi Stakeholder dan Legitimacy GAP dalam Peningkatan Kinerja Perusahaan.

Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Vol. 6, No. 1.

Lusiana, D., dan Agustina, D. 2017. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Vol.4 No.2: 81±91. Moniaga, Fernandes. 2013. Struktur Modal, Profitabilitas, dan Struktur Biaya terhadap Nilai

Perusahaan Industri Keramik, Porcelen dan Kaca Periode 2007 ± 2011. Jurnal

EMBA, Vol. 1, No. 4, Desember 2013, Hal. 433-442.

Monalisa dan Kartika Dewi. 2016. Effect of Corporate Social Responsibility Disclosure on Financial Performance with Audit Quality as a Moderating Variable. Binus Business

Review 7(2): 149-155.

Mukhtaruddin, Relasari, Messa Felmania. 2014. Good Corporate Governance Mechanism, Corporate Social Responsibility Disclosure on Firm Value: Empirical Study on Listed Company in Indonesia Stock Exchange. International Journal of Finance &

Accounting Studies, Vol. 2, No. 1, April 2014.

Muryati, Ni Nyoman Tri Sariri, dan I Made Sadha Suardhika. 2014. Pengaruh Corporate Governance Pada Nilai Perusahaan. Jurnal Akuntansi, Vol 9, No.2

Ningtyas, Kilat Liliani, Suhadak, dan Nila Firdausi Nuzula. 2014. Pengaruh Good Corporate Governance terhadap Nilai Perusahaan (Studi pada Perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index tahun 2010-2013). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), Vol. 17, No. 1: 1-9.

Obradovich, John and Amarjit Gill. 2013. The Impact of Corporate Governance and Financial Leverage on the Value of American Firms. International Research Journal of

Finance and Economics.

Pertiwi, Tri Kartika dan Ferry Madi Ika Pratama. 2012. Pengaruh Kinerja Keuangan, Good Corporate Governance terhadap Nilai Perusahaan Food and Beverage. Jurnal

Manajemen dan Kewirausahaan, Vol. 14. No. 2: 118-127.

Pertiwi, Parengkuan Tommy, dan Johan. R. Tumiwa. 2016. Pengaruh Kebijakan Hutang, Keputusan Investasi, dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan FOOD AND BEVERAGES YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA. Jurnal Riset

(13)

Prastuti, N., & Budiasih, I. (2015). Pengaruh Good Corporate Governance Pada Nilai Perusahaan Dengan Moderasi Corporate Social Responsibility. E-Jurnal Akuntansi, 13(1), 114-129.

Purnamasari, Dyah. 2015. The Effect of Changes in Return on Assets, Return on Equity, and Economic Value Added to the Stock Price Changes and Its Impact on Earnings Per Share. Research Journal of Finance and Accounting. Vol.6, No.6, 80-89. Rakhman, Abdullah, Nathania Pribady dan Liaw Bunfa. 2017. Pengaruh Pengungkapan

Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan dengan Profitabilitas sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Manufaktur di BEI. Manajemen

Keuangan, Vol. 24, No. 1: 1-11.

Rizqia, Dwita Ayu, Siti Aisjah, Sumiati. 2013. Effect of Managerial Ownership, Financial Leverage, Profitability, Firm Size, and Investment Opportunity on Dividend Policy and Firm Value. Research Journal of Finance And Accounting, Vol. 4, No. 11.

Rupilu, Wilsna. 2011. Pengaruh Mekanisme Corporate Governance terhadap Kualitas Laba dan Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Akuntansi, Manajemen Bisnis dan Sektor Publik (JAMBSP), Vol. 8, No. 1: 101-127.

Sabrin, Buyung Sarita, Dedy Takdir, dan S.Sujono. 2016. The Effect of Profitability on Firm Value at Indonesia Stock Exchange. The International Journal Of Engineering And

Science (IJES), 5 (10):81-89.

Sarafina, Salsabila dan Muhammad Saifi. 2017. Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan dan Nilai Perusahaan (Studi pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang Terhadap di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2015. Jurnal

Administrasi Bisnis (JAB), Vol. 50, No. 3.

Sarafina, Salsabila dan Muhammad Saifi. 2014. Pengaruh Struktur Kepemilikan dan Kebijakan Keuangan terhadap Nilai Perusahaan, Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), Vol. 3, No. 1.

Sekaran, Uma, dan Roger Bougie. 2016. Research Methods of Business. United Kingdom: John Wiley & Sons Ltd.

Siahaan, Fadjar O.P.. 2013. The Effect of Good Corporate Governance Mechanism, Leverage, and Firm Size on Firm Value. GSTF Journal on Business Review (GBR), Vol. 2, No. 4: 137-142.

Stella. 2009. Pengaruh Price to Earning Ratio, Debt to Equity Ratio, Return on Asset dan Price to Book Value Terhadap Harga Pasar Saham. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol.11 No.2: 97±106.

(14)

Suhartanti, Tutut dan Nur Fadjrih Asyik. 2015. Pengaruh Corporate Governance terhadap Nilai Perusahaan dengan Kinerja Keuangan sebagai Variabel Moderating. Jurnal

Ilmu & Riset Akuntansi, Vol. 4, No. 8.

Sujoko dan Ugy Soebiantoro. 2007. Pengaruh Struktur Kepemilikan Saham, Leverage, Faktor Intern, dan Faktor Ekstern terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Manajemen

dan Kewirausahaan, Vol. 9, No. 1, Maret 2007.

Sukirni, Dwi. 2012. Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Kebijakan Dividen, dan Kebijakan Hutang Analisis terhadap Nilai Perusahaan. Accounting Analysis

Journal, Vol. 1, No. 2: 1-12.

Suroto. 2015. Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan LQ-45 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Februari 2010-Januari 2015). Jurnal Ilmiah UNTAG

Semarang. Vol. 4. No. 3: 100-117.

Suryanto. 2013. Pengaruh Profil Perusahaan Terhadap Hubungan Antara Praktik Pengungkapan Sosial dan Nilai Perusahaan. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol.15 No.1: 73±81.

Veno, Andri. 2015. Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Perusahaan Pada Nilai Perusahaan. Jurnal Manajemen dan Bisnis, 19 (1), 95-112.

Wardoyo dan Theodora Martina Veronica. 2013. Pengaruh Good Corporate Governance, Corporate Social Responsibility & Kinerja Keuangan terhadap Nilai Perusahaan.

Jurnal Dinamika Manajemen, Vol. 4, No. 2: 132-149.

Wida P. D, Ni Putu dan I Wayan Suartana. 2014. Pengaruh Kepemilikan Manajerial dan Kepemilikan Institusional pada Nilai Perusahaan. E-Jurnal Akuntansi Universitas

Udayana, Vol. 9, No. 3: 575-590.

Wijaya, Mateus. 2017. Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance dan Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan BUMN yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2012-2014). Jurnal Akuntansi dan

Bisnis, Vol.4, No.1.

Yohendra, C. L., dan Susanty, M. 2019. Tata Kelola Perusahaan dan Kelembagaan Kepemilikan. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol.21 No.1: 1±25.

Zarkasyi, Moh. Wahyudi. 2008. Good Corporate Governance pada Badan Usaha Manufaktur, Perbankan, dan Jasa Keuangan Lainnya. Bandung: Alfabeta

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur dipanjatkan penulis kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas terselesaikannya Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) di Apotek Kimia Farma 603 Sidoarjo,

Rasio-rasio yang digunakan dalam penelitian ini antara lain : Rasio Likuiditas (terdiri dari rasio lancar dan rasio quick ), Rasio Aktivitas (terdiri dari rata-rata umur

5) Mengajarkan anak agar berbuat baik kepada siapapun. Orang tua mengajarkan anak agar selalu berbuat baik kepada siapapun dimulai dari dalam keluarga untuk melakukan

pada level 1 dan sekolah adalah unit pengamatan pada level 2, dengan jenis kelamin siswa merupakan peubah penjelas pada level I dan standar sekolah sebagai peubah

rifle 3 positions) 29 July Bronze Chandrakant Mali Weightlifting Men's Weightlifting (94 kg) 29 July Bronze Navjot Kaur Wrestling Women's Wrestling (69 kg) 30 July Bronze

praktik kekuasaan para aktor utama dalam jejaring politik patronase terhadap macam dan ciri-ciri afeksi politik masyarakat, (6) mengidentifikasi berbagai siasat yang

program pondok pesantren sebagai bentuk pengembangan kurikulum, yang antara. lain : pendidikan agama, pendidikan kewarganegaraan, bahasa Indonesia,

Kegiatan manusia yang mempengaruhi keseimbangan alam (ekosistem) Indonesia memiliki kekayaan alam dari daratan dan lautan. Contoh kekayaan alam dari daratan, misalnya hutan,