• Tidak ada hasil yang ditemukan

235836038 Analisis MRP Dalam Penerapan Lean Productin (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "235836038 Analisis MRP Dalam Penerapan Lean Productin (1)"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) UNTUK PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PEMBUATAN BLANK FILTER AFPL PRODUK ITEM NO. 1517

DENGAN MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK WINQSB

(STUDI KASUS PADA PT. XYZ.)

Muhammad Kholil

(1)

, Rudini Mulya

(2)

Program Studi Teknik Industri

Universitas Mercubuana

Jakarta

Email:

1)

m.kholil@mercubuana.ac.id,

2)

rudinimenteri@gmail.com

ABSTRAK

PT XYZ. yang merupakan industri yang memproduksi komponen – komponen otomotif.

Sebelumnya PT XYZ. belum pernah menerapkan metode MRP pada salah satu produk yaitu unit

AFPL tipe 1517¸ maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian menyangkut masalah persediaan

bahan baku, terutama akan mengulas tentang Material Rquirement Planning (MRP). Sistem MRP

merupakan strategi material proaktif. MRP melihat ke masa depan dengan mengidentifikasi material

yang akan diperlukan, dengan biaya yang optimal sehingga dapat berdampak meningkatnya keuntungan perusahaan. Perencanaan kebutuhan material sangat memerlukan peramalan permintaan konsumen yang dihitung dari permintaan masa lalu, sehingga dapat memperkirakan

kebutuhan dimasa mendatang. Metode peramalan yang akan digunakan adalah Single exponential

Smooting (SES), Single Exponential Smooting White Ternd (SEST), Moving Average (MA), Weighted

Moving Average (WMA), Regresi Linear (RL). Kemudian setiap akurasi hasil peramalan dihitung

sehingga hasil peramalan dapat untuk mengetahui tingkat kesalahan yang terjadi. Dalam

perencanaan kebutuhan material metode lot sizing yang digunakan yaitu Wagner Whiting(WW), Lot

For Lot(LFL), Fixed Order Quantity (FOQ), Part Period Balancing (PPB), Least Total Cost (LTC), dan

dalam pengolahan perhitungan tersebut dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak WinQSB. Dari penelitian yang telah dilakukan didapat hasil peramalan yang terbaik untuk produk AFPL item no. 1517 untuk periode mendatang berdasarkan hasil nilai ukuran MAPE (Rata-rata Persentase Kesalahan Absolut) terendah yaitu sebesar 11,40. Sedangkan untuk perhitungan kebutuhan material

yang telah dilakukan didapatkan biaya yang paling optimal pada tipe ukuran lot sizing WW (Wagner

Whiting) yaitu sebesar Rp 383.509.850.

(2)

ABSTRACT

PT XYZ. which is the industry that produces components - components otomotif.Sebelumnya PT XYZ. MRP method has never been applied to one type AFPL unit produkyaitu 1517 ¸ the authors are interested in conducting research concerning the problem of raw material supply, especially rquirement will review the Material Planning (MRP). material MRP system is a proactive strategy. MRP look into the future to identify the material that will be required, with the optimal cost increase that may impact the company's profits. Material requirements planning is in need of demand forecasting consumer demand is calculated from the past, so it can estimate mendatang.Metode forecasting future needs that will be used is single exponential Smooting (SES), Single Exponential Smooting White Ternd (sest), Moving Average (MA), weighted Moving Average (WMA), Linear Regression (RL). Then each forecasting accuracy is calculated so that the results can forecast results to determine the level of error that occurred. In material requirements planning metodelot sizing used the Wagner Whiting (WW), Lot For Lot (LFL), Fixed Order Quantity (FOQ), Part Period Balancing (PPB), Least Total Cost (LTC), and the processing of the calculations performed by using software WinQSB. From the research that has been done obtained the best forecasting results for AFPL product item no. 1517 for future periods based on the value of the size of MAPE (mean absolute percentage error) is the lowest of 11.40. As for the calculation of material requirements that have done the most optimal cost obtained in type size of lot sizing WW (Wagner Whiting) in the amount of USD 383 509 850.

Keywords: AFPL product item no. 1517, forecasting, MRP, Lot Sizing, WinQSB

1 PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Peningkatan kemampuan penyediaan atau produksi barang dan jasa yang dibutuhkan manusia merupakan usaha yang harus dilakukan oleh perusahaan atau organisasi untuk dapat memenuhi permintaan untuk kebutuhan-kebutuhan tersebut secara efektif dan efisien. Perusahaan yang dipilih oleh penulis sebagai tempat untuk melaksanakan skripsi adalah PT Selamat Sempurna Tbk. yang merupakan industri yang memproduksi

komponen – komponen otomotif seperti ; filter,

radiator, pipa rem, pipa bahan bakar,

kondensor, sistem pembuangan dan press

parts. Sebelumnya PT Selamat Sempurna

Tbk. belum pernah menerapkan metode MRP

I pada produk unit AFPL tipe 1517¸ maka

penulis tertarik untuk mengadakan penelitian menyangkut masalah persediaan bahan baku,

terutama akan mengulas tentang Material

Rquirement Planning (MRP).

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan permasalahan yang akan menjadi obyek kajian didalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana mengetahui metode

peramalan apakah yang terbaik untuk produk AFPL 1517?

2. Bagaimana menerapan sistem

perencanaan kebutuhan material yang memiliki biaya paling optimal pada produk AFPL tipe 1517 ?

3. Apakah dengan menerapkan aplikasi

perangkat lunak WinQSB mampu

menganalisa jumlah kebutuhan produksi

pada enam bulan mendatang dan

perencanaan kebutuhan material yang akan dipesan ?

1.3 Batasan masalah

Adapun batasan – batasan masalah dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Perhitungan Lot Size dilakukan

dengan munggunakan software

WinQSB dan tidak menggunakan rumus manual.

2. Jadwal induk produksi berdasarkan pada hasil peramalan permintaan perusahaan

3. Data yang diambil berdasarkan data

produksi bulan juli 2012 – februari

2013

4. Biaya total yang akan dihitung adalah

biaya pemesanan dan biaya

penyimpanan.

5. Tidak menganalisa penjadwalan.

6. Tidak menganalisa persediaan

pengaman.

1.1 Tujuan penelitian

Tujuan Pelaksanaan penelitian ini yaitu : 1. Untuk mengetahui metode peramalan

yang terbaik untuk produk AFPL 1517. 2. Untuk mengetahui penerapan sistem

(3)

3

3. Untuk mengetahui penerapan aplikasi

perangkat lunak WinQSB untuk

menganalisa jumlah kebutuhan produksi

pada periode mendatang dan

perencanaan kebutuhan material yang akan dipesan.

2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Produksi

Bagan 1.1 skema sistem produksi

2.2 Peramalan

Peramalan adalah pemikiran terhadap suatu besaran, misalnya permintaan terhadap satu atau beberapa produk pada periode yang akan datang.

a. Simple Moving Average

Metode ini menggunakan sejumlah data aktual permintaan yang baru untuk membangkitkan nilai ramalan untuk permintaan di masa mendatang. Metode rata-rata bergerak akan efektif diterapkan apabila diasumsikan bahwa permintaan pasar terhadap produk akan teteap stabil sepanjang waktu.

b. Weighted Moving Average = WMA

Pada metode ini, setiap data diberikan bobot yang sama. Aktualnya hal ini mustahil karena data yang lebih baru akan mempunyai bobot yang lebih tinggi karena data tersebut

merepresentasikan kondisi yang terakhir

terjadi. Hal ini yang melahirkan metode

peramalan rata-rata bergerak dengan

pembobotan.

c. Exponential Smoothing = ES

Kelemahan teknik moving average dalam

kebutuhan akan data-data masa lalu yang cukup banyak dapat diatasi dengan teknik pemulusan eksponensial. Metode peramalan

pemulusan eksponensial bekerja hampir

serupa dengan alat thermostat, di mana

apabila galat ramalan (forecast error) adalah

positif, yang berarti nilai aktual permintaan lebih tinggi dari pada nilai ramalan (A-F>0), maka model pemulusan eksponensial akan secara otomatis meningkatkan nilai ramalan, Sebaliknya.

d. Exponential Smoothing White Trend = EST

Teknik moving average dan exponential

smoothing sederhana telah dijelaskan di

depan hanya tepat bila data yang digunakan

stationer. Metode winter didasarkan atas tiga

persamaan pemulusan, yaitu persamaan untuk penyesuaian stationer, satu persamaan untuk penyesuaian tren, dan persamaan yang lain untuk penyesuaian musiman.

e. Metode Regresi (regression method)

Sebelum suatu keputusan diambil, kadang

perlu dilakukan suatu peramalan (forecasting)

mengenai kemungkinan atau harapan yang akan terjadi di masa depan. Analisis regresi digunakan untuk mempelajari dan mengukur hubungan yang terjadi di antara dua atau lebih variabel. Regresi sederhana dikaji untuk dua variabel. Regresi majemuk dikaji lebih dari dua

variabel.Analisis regresi, menyusun

persamaan regresi yang digunakan untuk menggambarkan pola atau fungsi hubungan antar variabel.

Ukuran Akurasi Hasil Peramalan

a.

Mean Absolute Deviation = MAD

MAD merupakan rata-rata kesalahan mutlak selama periode tertentu tanpa memperhatikan apakah hasil peramalan lebih besar atau lebih kecil dibandingkan kenyataannya.

b.

Mean Square Error = MSE

MSE dihitung dengan menjumlahkan kuadrat semua kesalahan peramalan pada setiap periode dan membaginya dengan jumlah periode peramalan.

c.

Mean Forecast Error =MFE)

MFE sangat efektif untuk mengetahui apakan suatu hasil peramalan selama periode tertentu terlalu tinggi atau terlalu

rendah. MFE dihitung dengan

menjumlahkan semua kesalahan

peramalan selama periode peramalan dan membaginya dengan jumlah periode peramalan.

d.

Mean Absolute Percentage Error =

MAPE)

MAPE merupakan ukuran kesalahan relatif. MAPE biasanya lebih berarti

dibandingkan MAD karena MAPE

menyatakan persentase kesalahan hasil peramalan terhadap permintaan aktual selama periode tertentu yang akan

memberikan informasi persentase

kesalahan terlalu tinggi atau terlalu rendah.

2.3 Persediaan

persediaan merupakan sejumlah

(4)

4

dalam perusahaan untuk proses produksi,

serta barang-barang jadi/produk yang

disediakan untuk memenuhi permintaan dari konsumen atau langganan setiap waktu.

2.4 Material Requirement Planning (MRP)

MRP adalah prosedur logis, aturan

keputusan dan teknik pencatatan

terkomputerisasi yang dirancang untuk

menterjemahkan “Jadwal Induk Produksi” atau

MPS (Master Production Scheduling), menjadi

“kebutuhan bersih” atau NR (Net Requirement) untuk semua item.

Gambar 1.1 masukan dan keluaran MRP

2.4.1 Fixed Order Quantity (FOQ)

Jumlah pesanan tetap (FOQ) ini sangat spasifik untuk menentukan persediaan item.Penentuan besarnya lot dapat semau kita, atau dapat pula memakai intuisi atau melalui faktor-faktor empirik atau juga sesuai dengan pengalaman pemakai. Kebijaksanaan ini dapat ditempuh untuk item-item yang biaya

pemesanan (ordering cost) tinggi, dengan

memenuhi kebutuhan bersih dari perode ke periode.

2.4.2 Lor For Lot (LFL)

Teknik penetapan ukuran dengan ini

dilakukan atas dasar pesanan diskrit,

disamping itu teknik dilakukan atas pasanan dasat diskrit, disamping itu juga teknik ini merupakan cara paling sederhana dari semua teknik ukuran lot yang ada.

2.4.3 (Least Total Cost – LTC)

Teknik ini didasarkan pada pemikiran bahwa jumlah ongkos pengadaan dan ongkos

simpan (ongkos total) setiap ukuran

pemesanan (lot size) yang ada pada suatu horizon perencanaan dapat diminimalkan jika besar ongkos-ongkos tersebut sama atau hampir sama. Sarana untuk mencapai tujuan tersebut adalah suatu faktor yang disebut Economic Part Period (EPP). Part period adalah suatu unit yang disimpan dalam persediaan selama satu periode. EPP dapat didefinisikan sebagai kuantitas suatu item

persediaan yang bila disimpan dalam

persediaan selama satu periode akan

menghasilkan ongkos pengadaan yang sama dengan ongkos simpan. EPP dihitung secara

sederhana dengan membagi ongkos

pengadaan dengan ongkos simpan per unit per periode.

4.3.4 Part Period Balancing – PPB)

Teknik PBB ini menggunakan dasar logika yang sama dengan teknik LTC. Perhitungan kuantitas pemesanannya juga

sama. Perbedaannya terletak pada

pengalokasian pemesanan yang dilakukan dengan melihat kebutuhan bersih periode yang ada di depan dan di belakang (look a

head/look back) dari periode yang

bersangkutan. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah penyimpanan item persediaan dalam jumlah yang terlalu besar (cakupan periode yang terlalu panjang) dan menghindari kuantitas pemesanan yang terlalu sedikit.

4.3.5 Wagner Whitin (WW)

Teknik ini menggunakan prosedur

optimasi yang didasari model program

dinamis. Tujuannya adalah untuk

mendapatkan strategi pemesanan yang

optimum untuk seluruh jadwal kebutuhan bersih dengan jalan meminimalkan total ongkos pengadaan dan ongkos simpan. Pada dasarnya, teknik ini menguji semua cara pemesanan yang mungkin dalam memenuhi kebutuhan bersih setiap periode yang ada

pada horizon perencanaan sehingga

senantiasa memberikan jawaban optimal.

2.4 Mengenal Software WinQSB Versi 2.0

Salah satu program komputer yang

dirancang untuk

menyelesaikanmasalah-masalah kuantitatif di bidang manajemen adalah WinQSB. Program inidibuat oleh Profesor Yih-Long Chan dari Georgia Institute of Technology ,Amerika Serikat. Program ini merupakan pengembangan dari program QSB (Quantitative System for Business),

QSB+, dan QS (Quantitative System)

yangsudah banyak digunakan pada akhir tahun 1980-an. Program WinQSB saat ini sudah sampai pada versi 2.0. Disebut WinQSB karena merupakan perkembangan dari program QSB yang dulu berbasis sistem operasi DOS, dan sekarang sudahdapat dijalankan pada komputer berbasis Microsoft Windows.

3 METODOLOGI PENELITIAN

(5)

5

Studi Literatur

q Sistem produksi

q Persediaan

q Perhitungan Peramalan

q Perhitungan MRP

q Modul WinQSB

Observasi Lapangan

q Profil Perusahaan

q Pengamatan Tahapan Proses Produksi E-RSPU P/N 5903

Perumusan Masalah

· Mengetahui metode peramalan terbaik

· Menerapakan Sistem MRP I dengan biaya optimal

· Penerapan MRP I dengan Software WINQSB

Mulai

Latar Belakang

Belum adanya penerapkan metode MRP I pada produk unit AFPL

Identifikasi Variabel Penelitian

Pengumpulan Data Produksi AFPL Periode Januari – Agustus 2012

Penetuan Item Number Fast Moving (Lewat Rangking Permintaan)

Pengambilan Data Sekunder · Bill of Material E-RSPU I/P No. A-5903

· Lead Time, Safety Stock, dan Project On Hand E-RSPU Item Produk No. A-5903 dan Komponen Penyusunnya

· Unit Cost, Holding Cost & Setup/Order Cost

Pengolahan Data Tahap I

Peramalan Permintaan Untuk delapan Periode Mendatang dengan WinQSB

· SES (Single Exponential Smooting)

· SEST (Single Exponential Smooting With Trend)

· MA 2-Bulan, 3-Bulan dan 4-Bulan

· WMA 2-Bulan, 3-Bulan dan 4-Bulan

· Regresi Linear

Pengolahan Data Tahap II · Pembuatan Bill Of Material AFPL02

Item Produk 1517

· Pembuatan MRP dengan Metode Lot Size (FOQ, LFL, LTC, PPB & WW)

Analisa Dan Hasil · Analisa Pemilihan Peramalan terbaik dengan

MAPE

· Analisa Perbandingan Biaya Paling Optimal

Selesai

Tahap I Penentuan Objek Penelitian

E-RSPU

Tahap II Pengambilan Data

Sekunder

Tahap III Pengolahan Data Untuk Peramalan, Pembuatan MRP dan Perhitungan Biaya

Kesimpulan dan Saran

Diagram 1.1 Alur Metodologi Penelitian

4 PENGUMPULAN dan PENGOLAHAN DATA

4.1 Pengumpulan Data

4.1 Rangking Product Fast Moving

Pemelihan item produk AFPL di tentukan pada

produk fastmoving tertinggi yaitu AFPL produk

item no. 1517

Tabel 1.2 Permintaan AFPL Item Produk No. 1517 (Periode juli 2012 - februari 2013)

Periode Permintaan (Unit) Project On Hand AFPL Item Produk No.1517

dan Komponen Penyusunnya

Tabel 1.4 Struktur Biaya Bahan Baku AFPL Item Produk no. 1517

Item Line Rank % Cumm % Sakura No Total 1 5,38% 5,38% A-1517 66.536 2 4,54% 9,91% A-1123 56.140 3 3,91% 13,82% A-1047 48.400 4 3,14% 16,96% A-5828 38.840 5 3,03% 19,99% A-1876 37.500 .... .... .... .... .... E-AFPL01 274 0,01% 100,00% CA-29010 100

TOTAL 1.237.442

Sum of MPP Qty E-AFPL Qty Jan-Okt 2012

E-AFPL02 9 2 Plastik Injection 1 Unit Pcs 0 Bulan Make - 10000 2% 10 3 Polyfiber UNP300 1 m2 Meter 1 Bulan Buy

- 10000

-Level Kom ponen Kuantitas Measure Lead Tim e

(6)

6

4.2 Pengolahan Data

4.2.1 Peramalan

· Single Eksponensial Smoothing (SES)

Gambar 1.1 WinQSB Forecast - Hasil

Peramalan dengan SES (Single exponential Smooting)

Berdasarkan data yang ditampilkan pada tabel diatas dapat diketahui secara langsung dengan peramalan permintaan untuk delapan

periode mendatang, nilai MAD (Mean Absolute

Deviation), MSE (Mean Square Error) dan

MAPE (Mean Absolute Persentage Error).

Di Forecasting Setup terdapat bagian

Smoothing constant alpha”. Nilai α berkisar

antara 0,01 sampai dengan 0.99. Salah satu keuntungan dalam mengaplikasikan perangkat lunak WinQSB adalah bahwa untuk metode

Single Eksponensial Smoothing user dapat

meminta program untuk langsung menentukan

nilai α yang memberikan hasil peramalan

terbaik.

· Single Exponential Smooting (SEST)

Gambar 1.2 WinQSB Forecast - Hasil

Peramalan AFPL Item Produk No. 1517

dengan SEST α = 0,3 dan β = 0,23

Salah satu keuntungan dalam

mengaplikasikan perangkat lunak WinQSB

adalah bahwa untuk metode Single

Eksponensial Smoothing White Trend user dapat meminta program untuk langsung

menentukan nilai α dan juga nilai β yang

memberikan hasil peramalan terbaik.

· Moving average (MA) 2 Bulan

Gambar 1.3 WinQSB Forecast - Hasil Peramalan AFPL Item Produk No. 1517

dengan MA – 2 bulan

Penulis juga menerapkan metode Moving

Average dengan kriteria perataan bulan yang

berbeda. Penulis menggunakan Moving

Average 3-Bulan, Moving Average 4-Bulan

dan Moving Average 5-Bulan. Hal ini dilakukan

untuk mendapatkan akurasi data peramalan dengan lebih akurat.

· Weighted Moving Average (WMA) 2 Bulan

Gambar 1.4 Hasil Peramalan AFPL Item

Produk No. 1517 dengan WMA – 2bulan

penulis menentukan bobot untuk data periode

t-2 dan t-1, memberikan bobot 0,6 untuk data

periode t-2 dan bobot sebesar 0,4 untuk data

(7)

7

· Metode Regresi (regression method)

Gambar 1.5Hasil Peramalan AFPL Item Produk No. 1517 dengan linear regresi

Pada tampilan hasil peramalan metode Linear

Regresi (LR) diatas langsung dapat diketahui

nilai masing-masing untuk nilai intercept (a)

dan Slope (b), yaitu sebesar 6526,429 untuk

nilai intercept (a) sedangkan untuk nilai Slope

(b) sebesar 450,2381.

4.2.2 Pembuatan Bild Of Material (BOM)

Bagan 1.1 struktur Bild Of Material (BOM)

AFPL produk item no. 1517

4.1.2 Perhitungan Lot size

MaterialRequirement Planning (MRP)

perhitungan MRP pada level nol yakni

independent product dari item produk AFPL

tipe no. 1517.

· Perhitungan lot size tipe Lot For Lot (LFL)

Gambar 1.6 Hasil Perhitungan MRP – LFL pada Level 0 AFPL item produk

no. 1517

Gambar 1.7 Biaya Material Requirement Planning Lor For Lot (LFL)

· Perhitungan lot size tipe Fixesd Order Quantity (FOQ)

Gambar 1.8Hasil Perhitungan MRP – FOQ pada Level 0 AFPL item produk no. 1517

Gambar 1.9 Biaya Material Requirement

Planning Fixed Order Quantity (FOQ)

· Perhitungan lot size tipeLeast Total Cost (LTC)

Gambar 1.10 Hasil Perhitungan MRP – LTC pada Level 0 AFPL item produk no. 1517

Gambar 1.11 Biaya Material Requirement Planning Least Total Cost (LTC)

· Perhitungan lot size tipe Part Period

Balancing (PPB)

Gambar 1.12 Hasil Perhitungan MRP – PPB pada Level 0 AFPL item produk

no. 1517

AFP

L

1517

1 Lot

Box

Bes

ar

1 Uni

t

Box

Kecil

8 Uni

t

Plas

tik

unit 2

Lab

el

10 unit

AFPL

Blank

Filter

8 unit

Pap

er

m1 2

Polyfib

er

UNP30

0

1 m2

UNP

15

m1 2

Rub

er

unit 1

Plas

tic

Inje

ctio

n

1 unit

PP

Recy

cle

1 ons

PP

Compo

(8)

8

Gambar 1.13 Biaya Material Requirement Planning Part Period Balancing (PPB)

· Perhitungan lot size tipe Algoritma Wagner Whiting (AWW)

Gambar 1.14 Hasil Perhitungan MRP – AWW pada Level 0 AFPL item produk

no. 1517

Gambar 1.15 Biaya Material Requirement Planning Algoritma Wagner Whiting (AWW)

5 ANALISA dan HASIL 5.1 Peramalan

Setelah melakukan peramalan dengan lima metode peramalan, Penulis merangkum semua data yang dihasilkan dalam tabel di

bawah ini. Hal ini ditujukan untuk

mempermudah pemilihan hasil peramalan yang memiliki akurasi terbaik dan dapat dipercaya.

Untuk menetukan parameter yang dapat dijadikan acuan untuk menilai hasil peramalan adalah nilai MAPE (rata-rata persentase kesalahan absolut), karena MAPE merupakan ukuran kesalahan relatif. MAPE biasanya lebih berarti dibandingkan ukuran

parameter lainnya. MAPE menyatakan

persentase kesalahan hasil peramalan

terhadap permintaan aktual selama periode tertentu yang akan memberikan informasi persentase kesalahan terlalu tinggi atau terlalu rendah. Semakin kecil nilai MAPE, maka akan semakin akurat hasil peramalannya.

Tabel 1.1 Rangkuman Hasil Peramalan

Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan penulis memutuskan untuk memilih hasil peramalan dengan metode

Weigth Moving Average 4-bulan, karena

berdasarkan nilai MAPE, Moving Average

4-bulan adalah yang terbaik karena nilainya paling kecil dibandingkan ketiga nilai lainnya yaitu sebesar 12,3

Tabel 1.2 Nilai Paramater dari hasil Aplikasi

Metode WMA 4 – Bulan

Parameter Nilai

CFE 4020

MAD 1109

MSE 2029324

MAPE 11,4

Maka data peramalan kebutuhan yang akan

diterapkan di dalam pembuatan Master

Production Schedule adalah data hasil

peramalan dengan metode Weigth Moving

Average 4-bulan dengan perkiraan jumlah

permintaan sebagai berikut.

Tabel 1.1 Peramalan Permintaan AFPL produk Item no. 1517 dengan WMA 4-Bulan

(Periode Maret 2013 – Juli 2013)

Periode Data Produksi (AFPL 1517)

Mar-13 7152

Apr-13 8928

May-13 8348

Jun-13 9412

Jul-13 9512

Total 43352

Rata-Rata 8670

5.2 Material Requirement Planning (MRP)

Tabel 1.3 Rangkuman biaya hasil perhitungan

MRP

Dari kelima metode lot size MRP tersebut didapatkan nilai-nilai total biaya ID peroduk AFPL iten no. 1517, dari hasil perhitungan

teknik lot size yang memiliki total biaya

terendah yaitu dengan menggunakan teknik lot

size WW (Wagner Whiting) dengan total biaya

yaitu Rp 383.509.850 dan untuk metode lot

size yang menghasilkan total biaya tertinggi

yaitu teknik lot size FOQ (Fixed Order

Quantity), dengan total biaya Rp 384.204.039.

CFE 10299,79 7002,9 3200 4020 -1,96 MAD 1955,63 1721,2 1172,5 1109 1290,06 MSE 5265018 4808388 1705938 2029324 2013944 MAPE 21,0361 18,89 12,3 11,4 16,89

SEST MA 4-Bulan

WMA 4-Bulan LR Parameter SES

WW LFL FOQ PPB LTC

AFPL 1517 65.590 90.707 90.873 73.350 73.350

Blank Filter 740.000 780.000 780.000 740.000 740.000

Box Besar 2.501.200 2.522.850 2.527.625 2.518.870 2.501.200

Box Kecil 10.976.800 11.140.800 11.159.000 10.976.800 10.976.800

Plastik 8.566.600 8.602.600 8.617.000 8.566.600 8.566.600

Label 25.588.000 25.630.000 25.677.750 25.588.000 25.588.000

Paper 119.830 152.685 153.250 123.555 123.555

Ruber 113.004.000 113.040.000 113.232.000 113.004.000 113.004.000

Plastik Injection 119.830 152.685 153.250 123.555 123.555

Polyfiber UNP300 43.987.600 44.041.632 44.138.752 43.987.600 43.987.600

UNP 15 43.992.600 44.047.440 44.144.500 43.992.600 43.992.600

PP Recycle 43.992.600 44.047.440 44.144.500 43.992.600 43.992.600

PP Compound 89.855.200 89.955.200 90.150.000 89.855.200 89.855.200

Total 383.509.850 384.204.039 384.968.500 383.542.730 383.525.060

(9)

9

6 KESIMPULAN dan SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan dari analisa pengolahan

data terkait dengan Analisis Material

Requirement Planning (MRP) untuk Pengendalian Persediaan Bahan Baku Pembuatan Blank Filter Item AFPL Produk No. 1517 Dengan Menggunakan Perangkat Lunak WinQSB yang dilakukan di bab V di PT Selamat Sempurna Tbk, selanjutnya dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut, yaitu:

· Dari kelima metode peramalan yang telah

dilakukan, peramalan dengan metode

Weight Moving Average 4-bulan

memberikan hasil terbaik. Hal ini dilihat

dari nilai MAPE (rata-rata persentase

kesalahan absolut)= 11,40

· Dari kelima metode Material Requirement

Material (MRP) yang telah dilakukan,

ukuran lot sizing WW (Wagner Whiting)

yang memberikan total biaya yang

terendah sebesar Rp 383.509.850.

· Dari penelitian yang telah dilakukan oleh

Penulis, dapat diketahui bahwa analisa peramalan dan perencanaan kebutuhan

material dapat dilakukan dengan

menerapkan aplikasi perangkat lunak

WinQSB modul Forecast dan Material

Requirement Planning.

6.2 Saran

Berikut ini beberapa saran yang dapat diambil oleh penulis untuk dijadikan bahan

pertimbangan untuk kegiatan penelitian

selanjutnya dalam memperbaiki perencanaan sistem persediaan perusahaan yang ada. Hal ini tentu dimaksudkan agar perencanaan persediaan dapat dilakukan lebih baik lagi

demi kelancaran proses produksi. Saran –

saran tersebut antara lain sebagai berikut :

· Untuk penelitian selanjutnya diharapkan

dapat mengidentifikasi penyebab

terjadinya selisih antara permintaan yang

diajukan di dalam Master Production

Schedule (MPS) dengan produksi aktual di

plant factory.

· Untuk penelitian selanjutnya diharapkan

penambahan pada objek penelitian agar aktivitas produksi dan pemesanan bahan baku dapat dilakukan secara serempak demi mencapai efisiensi waktu, biaya dan transportasi.

DAFTAR PUSTAKA

Assauri, S.2008. Manajemen Produksi dan

Operasi, Jakarta, 2008, Lembaga

Penerbit FE-UI, Jakarta.

Baroto, T. 2002. Perencanaan dan

Pengendalian Produksi. Penerbit

GahliaIndonesia, Jakarta

Gaspersz, V. 2004. Production Planning and

Inventory Control. PT.

GramediaPustaka Umum, Jakarta.

Gintin, R. 2007.Sistem Produksi, Graha Ilmu,

Yogyakarta

Hakim, A. 2008. Perencanaan dan

Pengendalian Produksi, Graha Ilmu,

Yogyakarta

Herjanto, E. 1997.Manajemen Produksi dan

Operasi, Gramedia, Jakarta

Jurnal Nasional “Penerapan Sistem Material

Requiring Planning (MRP) Untuk

Peningkatan Kinerja di Industri

Proses”oleh Muslim Efendi Harahap. 2009

Laporan Skripsi“Analisis Hubungan Nilai

Overall Equipment Efectivness (Oee)

Dengan Six Big Losess Dalam Usaha

Mencari Penyebab Besarnya Reduced

Speed Losses Dan ProcessDefect

Losses Pada Mesin Injection (Studi

Kasus: PT. Selamat Sempurna)”oleh Wahyu sugar Ibrahim. 2013. Universitas Mercubuana. Jakarta

Laporan SkripsiMengoptimalkan Master

Production Schedule (MPS) dan

Material Requirement Planning I (MRP

I) E-RSPU 5903 Melalui Perhitungan

Rough Cut Capasity Planning (RCCP)”

oleh Endah Worowardani. 2013.

Universitas Mercubuana. Jakarta

Kusuma, H. 2004.Manajemen Produksi,Andi,

Jakarta

Nasution,A.H.2006. Manajemen Industri, Andi,

Yogyakarta

Nasution, A.H. 2008. Perencanaan dan

Pengendalian Produksi, Graha Ilmu,

Yogyakarta,

Purnomo, H. 2003. Pengantar Teknik Industri,

Graha Ilmu, Yogyakarta

Rangkuti, F. 1998.Manajemen Persediaan:

Aplikasi di Bidang Bisnis, Rajawali Pers

Rangkuti, F. 2004.Manajemen Persediaan –

Aplikasi dibidang Bisnis, PT

GrafindoPersada, Jakarta

Ristono, A. 2008. Manajemen Persediaan,

Graha Ilmu, Yogyakarta

Ristono, A. 2009.Manajemen Persediaan,

Gambar

Gambar 1.1   masukan dan keluaran MRP
Tabel 1.4   Struktur Biaya Bahan Baku AFPL
Gambar 1.3   WinQSB Forecast  -  Hasil Peramalan AFPL Item Produk No. 1517 dengan MA – 2 bulan
Gambar 1.7 Biaya Material Requirement
+2

Referensi

Dokumen terkait

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 2 ayat (2) dan ayat (3) serta Pasal 3 ayat (2) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak, perlu

Sektor perikanan merupakan suatu komoditas yang bernilai bagi suatu negara, mengingat konsumsi ikan di merupakan suatu komoditas yang bernilai bagi suatu negara,

2011 2012 2013 2014 2010 2011 2012 2013 2014 Jumlah Ketenagaan Penyuluhan Pertanian yang Ditingkatkan Kualitas dan Kuantitasnya(Orang) Persentase (%) Jumlah Kegiatan yang

Dasar dari konsep diri yang positif adalah adanya penerimaan diri. Hal ini disebabkan orang yang memiliki konsep diri positif mengenal dirinya dengan baik. Tidak seperti

Hasil Wawancara dengan Ibu Nur Azizah Selaku pembeli atau pelangan hasil budidaya ikan tambak, wawancara dilakukan tgl.. Indramanyu, Subang, Sumedang, Bandung, Sukabumi, Bogor

sering g adala# tulang&t adala# tulang&tulang pan!ang. Pada ulang pan!ang. Pada anak&a anak&anak" nak" sarkom sarkoma a e$ing merupakan tumor 

Jadi dalam penelitian ini fenomena yang akan diteliti adalah mengenai keadaan penduduk yang ada di Kabupaten Lampung Barat berupa dekripsi, jumlah pasangan usia

Sebagai ahli epidemiologi, sangat penting untuk mempelajari ilmu patofisiologi yang membahas tentang kelainan fungsi tubuh serta mekanisme tubuh yang menampakkan suatu