• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB Ewing Sarkoma

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB Ewing Sarkoma"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II BAB II PEMBAHASAN PEMBAHASAN A.

A. DEDEFIFININISISI Tum

Tumor or tulantulang g merupamerupakan kan kelainkelainan an pada pada sistsistem em muskulmuskuloskeloskeletal yang etal yang bersibersiatat ne

neopoplalaststikik. . TTumumor or dadalalam m ararti ti yyanang g sesempmpit it beberarartrti i beben!n!ololanan" " sesedadangngkakan n sesetitiapap  pertumbu#an

 pertumbu#an yang yang baru baru dan dan abnormal abnormal disebut disebut neoplasma. neoplasma. Sarkoma Sarkoma E$ing E$ing adala#adala# neoplasma ganas yang tumbu# %epat dan berasal dari sel&sel primiti sumsum tulang pada neoplasma ganas yang tumbu# %epat dan berasal dari sel&sel primiti sumsum tulang pada de$asa muda. Penampilan se%ara kasarnya adala# berupa tumor abu&abu lunak yang de$asa muda. Penampilan se%ara kasarnya adala# berupa tumor abu&abu lunak yang tumbu# ke retikulum sumsum tulang dan merusak korteks tulang dari sebela# dalam. Di tumbu# ke retikulum sumsum tulang dan merusak korteks tulang dari sebela# dalam. Di  ba$a#

 ba$a# periosteum terbentuk periosteum terbentuk lapisan&lapisan tulang lapisan&lapisan tulang yang yang baru diendapkabaru diendapkan paralel n paralel dengandengan  batang

 batang tulang tulang se#ingga se#ingga membentuk membentuk gambaran gambaran serupa serupa kulit kulit ba$ang. ba$ang. Sarkoma Sarkoma E$ingE$ing merupa

merupakan tumor maligna yang kan tumor maligna yang tersutersusun atas sel sun atas sel bulatbulat" " ke%il yang paling ke%il yang paling banyak ter!adbanyak ter!adii  pada tiga dekade pertama ke#idupan" yang paling sering mengenai tulang pan!ang. '(")"*  pada tiga dekade pertama ke#idupan" yang paling sering mengenai tulang pan!ang. '(")"* ++

Tumor ini paling sering terli#at pada anak&anak dalam usia belasan dan paling Tumor ini paling sering terli#at pada anak&anak dalam usia belasan dan paling serin

sering g adala# tulang&tadala# tulang&tulang pan!ang. Pada ulang pan!ang. Pada anak&aanak&anak" nak" sarkomsarkoma a e$ing merupakan tumor e$ing merupakan tumor  tulang primer yang paling umum setela# osteosarkoma. Setiap ta#un tidak kurang dari tulang primer yang paling umum setela# osteosarkoma. Setiap ta#un tidak kurang dari ,"-kasus per (,,.,,, anak&anak di diagnosis sebagai sarkoma e$ing" dan diperkirakan kasus per (,,.,,, anak&anak di diagnosis sebagai sarkoma e$ing" dan diperkirakan terdapat (, kasus baru yang ter!adi pada ta#un (//0. Di seluru# dunia" insidensinya terdapat (, kasus baru yang ter!adi pada ta#un (//0. Di seluru# dunia" insidensinya  ber1ariasi

 ber1ariasi dari dari daera# daera# dengan dengan insidensi insidensi tinggi" tinggi" misalnya misalnya Amerika Amerika Serikat Serikat dan dan Eropa Eropa keke daera# dengan

daera# dengan insiinsidensi renda#" misalnydensi renda#" misalnya Arika dan a Arika dan 2ina. Sarkoma E$ing sering 2ina. Sarkoma E$ing sering !uga!uga ter!adi pada dekade kedua ke#idupan. 3arang ter!adi pada umur 4 ta#un dan sesuda# 0, ter!adi pada dekade kedua ke#idupan. 3arang ter!adi pada umur 4 ta#un dan sesuda# 0, ta

ta#u#un. n. InInsisidedensnsinyinya a sasama ma anantatara ra prpria ia dadan n $an$anitita. a. BiBiasasanyanya a sasarkrkomoma a e$e$ining g titidadak k   ber#ubungan

 ber#ubungan dengan dengan sindroma sindroma kongenital" kongenital" tetapi tetapi banyak banyak ber#ubungan ber#ubungan dengan dengan anomalianomali skeletal" misalnya 5 en%#ondroma" aneurisma kista tulang dan anomali urogenital" misal 5 skeletal" misalnya 5 en%#ondroma" aneurisma kista tulang dan anomali urogenital" misal 5 #ipospadia.

#ipospadia.

67ASIFI6ASI DAN

67ASIFI6ASI DAN STASTADI8M E9IN:;S SDI8M E9IN:;S SA<2=MAA<2=MA E$ing;s sar%oma terbagi atas - kelompok yaitu 5

E$ing;s sar%oma terbagi atas - kelompok yaitu 5 a.

a. e$e$ining;g;s ss sarar%om%oma pada pada tula tulangang

 biasanya ditemukan pada tulang lengan" kaki" dada" tubu#" pungg

 biasanya ditemukan pada tulang lengan" kaki" dada" tubu#" pungg ung atau kepalaung atau kepala  b.

 b. ekstraosseus e$ing;s ekstraosseus e$ing;s sar%omasar%oma

tumor yang tumbu# pada !aringan lunak. Tumor !enis ini ditemukan pada tubu#" tumor yang tumbu# pada !aringan lunak. Tumor !enis ini ditemukan pada tubu#" lengan" kaki" kepala" dan le#ar.

(2)

Menurut lokalisasi e$ing;s sar%oma dibagi atas ) stadium" yaitu5 (. Stadium (

Sel kanker ditemukan di mata" kepala" dan> le#er atau dekat organ seks'kelamin+ dan kandung kemi#.

. Stadium

-Sel kanker terletak di satu tempat 'selain stadium sel (+" lebi# ke%il dari - in%#i" dan  belum menyebar ke kelen!ar lima.

0. Stadium 0

Sel kanker terletak di satu tempat 'selain stadium (+" lebi# besar dari - in%#i" dan tela# menyebar ke kelen!ar lima di dekat sel kanker.

). Stadium )

Sel kanker tela# menyebar dan ditemukan di lebi# dari satu tempat ketika pertama kali  penyakit ini di diagnose.

4. <e%urrent

Sel knker yang timbul kembali 'rekuren+ setela# penyakit disembu#kan. Penyakit ini dapat timbul di tempat dimana ia pertama kali timbul maupun ditempat lain.

Stadium E$ing;s Sar%oma yang digunakan untuk menentukan pera$atan dan

memberikan indikasi mengenai kemungkinan prognosa baik> buruk dibagi atas 4 ta#ap" yaitu5

(. Stadium (A

Tumor tingkat renda# 'ringan+ ditemukan #anya pada lapisan ketas tulang -. Stadium (B

Tumor tingkat renda# 'ringan+ ditemukan memperluas diri di sekitar !aringan lunak. 0. Stadium -A

Tumor tingkat tinggi' berat+ ditemukan #anya pad lapisan kertas tulang ). Stadium -B

Tumor tingkat tinggi' berat+ ditemukan memperluas diri di sekitar !aringan lunak  4. Stadium 0

Tumor tingkat renda# 'ringan+ atau tinggi 'berat+ yang tela# bermetastase. B. ETI=7=:I

E$ing;s sar%oma dapat menyebar ketika sel tumor memasuki dara# dan mengikuti sirkulasi dara# menu!u ke bagian tubu# lain se#ingga sel tumor akan membentuk sel sekunder 'metastasis+ di tempat lain. Sel tumor !uga dapat men yebar melalui system limatik 'dalam #al ini termasuk kelen!ar lima di seluru# tubu#+. Tumor !uga dapat menyebar dengan %ara pertumbu#an langsung dari tumor primer membentuk ?skip

(3)

metastases@'metastase disekitar kanker ter#enti sementara" !au# dari lokasi kanker" tela# ditemukan sel kanker ngen prognosis yang buruk+ $alaupun #al ini !arang ter!adi.

Sebenarnya penyebab e$ing;s sar%oma masi# belum dapat dipastikan. Namun"  beberapa peneliti menemukan ba#$a penyakit ini disebabkan karena pertumbu#an sel

kromosom pada DNA yang ak#irnya menyebabkan timbulnya pen yakit ini. E$ing;s sar%oma termasuk penyakit dengan kelainan geneti% akibat kesala#an rekombinasi kromosom yang dapat menyebabkan sel normal beruba# men!adi sel ganas. E$ing; sar%oma ter!adi akibat translokasi kromosom (( dan --" dimana gen E9S pada

kromosom -- berpinda# ke gen F7(( pada kromosom (( dan menyatu. Perpinda#an ini dinamakan translokasi ((5(- 't'((5(-++. Translokasi ini meng#asilkan potongn baru pada DNA. 9alaupun ter!adi translokasi kromosom" tetapi penyakit ini tidak diturunkan dari orang tua kepada anaknya.

2. MANIFESTASI 67INIS

Maniestasi klinis sarkoma E$ing dapat berupa maniestasi lokal maupun sistemik. Maniestasi lokal meliputi 5 nyeri dan bengkak pada daera# emur atau pel1is" meskipun tulang lain dapat !uga terlibat. Masa tulang dan !aringan lunak di daera# sekitar tumor sering dan bisa teraba luktuasi dan terli#at eritema yang berasal dari perdara#an dalam tumor. Maniestasi sistemik biasanya meliputi5 lesu" lema# serta berat badan menurun dan demam kadang ter!adi serta dapat ditemukan adanya masa paru yang merupakan metastase. Durasi dari mun%ulnya ge!ala bisa diukur dalam minggu atau bulan dan

seringkali meman!ang pada pasien yang mempunyai lesi primer pada aksis tulang. Tanda dan ge!ala yang k#as adala#5 nyeri" ben!olan nyeri tekan"demam '0&),o2+" dan

leukositosis '-,.,,, sampai ),.,,, leukosit>mm0+.

D. PAT=FISI=7=:I

Dengan mikroskop %a#aya" sar%oma E$ing tampak sebagai massa dius dari sel tumor yang #omogen. Seringkali terdapat populasi biasik dengan sel yang besar" terang dan ke%il" gelap. Tanda 1askularisasi dan nekrosis koagulasi yang luas merupakan gambaran yang k#as. Tumor akan menginiltrasi tulang dan membuat destruksi ke%il. Tepi tumor  biasanya iniltrati dengan pola ili dan prosesus seperti !ari yang kompak disertai adanya

(4)

sel basoil yang biasanya ber#ubungan erat dengan sur1i1al penderita yang buruk. '(+ Sar%oma E$ing merupakan tumor maligna dengan gambaran #istologis agak uniorm terdiri atas sel ke%il padat" kaya akan glikogen dengan nukleus bulat tanpa nukleoli yang  prominen atau outline sitoplasma yang !elas. 3aringan tumor se%ara tipikal terbagi atas  pita&pita ireguler atau lobulus ole# septum ibrosa" tapi tanpa #ubungan interseluler

serabut retikulin yang merupakan gambaran limoma maligna. Mitosis !arang didapatkan" namun perdara#an dan area nekrosis sering ter!adi. '(+

Sarkoma E$ing terutama terdapat pada daera# diaisis dan metaisis tulang pan!ang seperti emur" tibia" #umerus dan ibula atau pada tulang pipi# seperti pada pel1is dan s%apula.

E. PATH9A F. 6=MP7I6ASI

(. Akibat langsung 5 pata# tulang

-. Akibat tidak langsung 5 penurunan berat badan" anemia" penurunan kekebalan tubu#

0. Akibat pengobatan 5 gangguan sara tepi" penurunan kadar sel dara#" kebotakan pada kemoterapi.

:. PEME<I6SAAN PEN8N3AN:

Test dan prosedur diagnostik berikut ini #arus dilakukan pada semua pasien yang di%urigai sarkoma E$ing5

(. Pemeriksaan dara# 5  a+Pemeriksaan dara# rutin  b+Transaminase #ati

%+7aktat de#idrogenase.

6enaikan kadar enCim ini ber#ubungan dengan adanya atau berkembangnya metastase. -. Pemeriksaan radiologis 5

a+Foto rontgen

:ambaran radiologis sarkoma E$ing5 tampak lesi destrukti yang bersiat iniltrati yang  bera$al di medulla pada oto terli#at sebagai daera#&daera# radiolusen. Tumor %epat

merusak korteks dan tampak reaksi periosteal. 6adang&kada ng reaksi periostealnya tampak sebagai garis&garis yang berlapis&lapis menyerupai kulit ba$ang dan dikenal

(5)

sebagai onion skin appearan%e. :ambaran ini perna# dianggap patognomonis untuk tuimor ini" tetapi biasa di!umpai pada lesi tulang lain. Tumor dapat meluas sampai ke  !aringan lunak dengan garis&garis osiikasi yang ber!alan radier disertai dengan reaksi  periosteal tulang yang memberikan gambaran yang disebut sunray appearan%e.

 b+2T s%an5

Pada daera# yang di%urigai neoplasma 'misal 5 pel1is" ekstremitas" kepala+ dan penting untuk men%atat besar dan lokasi massa dan #ubunganya dengan struktur sekitarnya dan adanya metastase pulmoner. Bila ada ge!ala neorologis" 2T s%an kepala !uga sebaiknya dilakukan.

0. Pemeriksaan in1asi 5

a+Biopsi dan aspirasi sumsum tulang. Aspirasi dan biopsi sample sumsum tulang pada  !arak tertentu dari tumor dilakukan untuk menyingkirkan adanya metastase.

 b+. Biopsi. Biopsi insisi atau dengan !arum pada massa tumor sangat penting untuk mendiagnosis Sarkoma E$ing. 3ika terdapat komponen !aringan lunak" biopsi pada daera# ini biasanya lebi# dimungkinkan.

H. PENATA7A6SANAAN

Semua pasien dengan sarkoma E$ing" meskipun suda# mengalami metastase #arus diobati dengan sebaik&baiknya. 8ntuk keber#asilan pengobatan diperlukan ker!a sama yang erat diantara a#li beda#" kemoterapist dan radiot#erapist untuk memastikan

 pendekatan yang eekti guna mengendalikan lesi primer dan penyebaran tumor. Protokol  pengobatan sarkoma E$ing sekarang ini sering kali dimulai dengan 0 #ingga 4 siklus

kemoterapi sebelum radiasi.

6emoterapi ad!u1ant adala# suatu ke$a!iban yang biasa digunakan untuk pengobatan sarkoma e$ing. Se%ara dua dekade berturut&turut" kemoterapi adala# terapi yang lebi# eekti. Adapun obat kemoterapi yang digunakan se!ak (/, adala# 1in%ristine"

a%tinomy%in D dan %y%lop#osp#amide 'regimen A2+ yang memang terbukti se%ara  pemantauan !angka pan!ang. Penelitian terbaru" terbukti dengan studi yang

memperli#atkan ba#$a ada dua !enis obat yang sangat eekti berikatan dengan sel&sel agen tumor" antara lain alkylating agent dan ant#ra% y%line. Disini dibuktikan ba#$a isosamide dan %y%lop#osp#amide merupakan agen alkylating dan ant#ra%y%line

doorubi%in akan menstabilkan dan membuat maksimal !ika digunakan dengan regimen A2. '((+

(6)

I. :br.  M<I s%an dari emur dengan sar%oma e$ing. Sebelum 'kiri+ dan sesuda# 'kanan+ kemoterapi.

8kuran yang lebi# ke%il adala# tumor setela# kemoterapi. '0+

Sekarang se%ara uni1ersal tela# ditemukan adanya terapi terbaru yang tela# diokuskan  pada pengobatan lokal dengan strategi yang lebi# baik" yang tela# dibuktikan pada  berbagai ma%am pasien untuk tumor ekstremitas. Dua strategi untuk meningkatkan #asil

lokalisasi pada pasien. Pertama" membandingkan eisiensi antara iosamide dengan %y%lop#osp#amide" ternyata yang lebi# bagus adala# regimen yang menggunakan iosamide karena bisa menginduksi $aktu paru# lebi# pan!ang. Strategi kedua adala# menggabungkan antara iosamide dan etoposide di dalam terapi D2A '1in%ristine" doorubi%in" %y%lop#osp#amide dan a%tinomy%in D+" ternyata #asilnya meningkatkan masa #idup yang lebi# lama. Studi ini membuktikan ba#$a untuk pasien yang

 penyakitnya masi# terlokalisasi" #asilnya lebi# bagus tapi tidak ada #asil yang memuaskan bila ada metastasis.'((+

Terapi radiasi biasanya menggunakan energi tinggi untuk meng#an%urkan atau membunu# sel&sel kanker dari ke%enderungan untuk tumbu# dan bermetastasis. Ini termasuk pembeda#an ke%il. Terapi ini #anya bisa digunakan untuk area yang spesiik. <adiasi tidak bisa digunakan untuk daera# yang tidak terlokalisasi atau sel&sel kanker yang suda# menyebar pada bagian&bagian tubu#. <adioterapi bisa dilakukan dengan dua %ara yakni eksternal dan internal. Se%ara eksternal dengan %ara mengirimkan energi

radiasi tingkat tinggi yang berasal dari mesin se%ara langsung pada tumor. Se%ara internal atau bra%#iterapi" biasanya dengan menanamkan implantasi atau se!enis materil radioakti  yang lebi# ke%il" dekat dengan kanker. Sarkoma e$ing relati sensiti ter#adap radiasi. Bila terlokalisasi" terapi radiasi adala# terapi utama tapi akan lebi# eekti !ika

digabungkan dengan kemoterapi. '(-+

Eek samping bisa timbul dengan ber!alannya $aktu. Dosis besar dapat menyebabkan kerusakan pada kulit di area yang langsung menerima radioterapi. Pada pasien sarkoma e$ing bisa menyebabkan kerusakan pembulu# dara# 1ena dan sara" sedangkan

 pemberian pada eek&eek lan!ut biasanya mun%ul pada anak&anak" bisa menyebabkan atropi" ibrosis" gangguan pertumbu#an tulang" gangguan pergerakan" edem dan

(7)

Konsep Dasar Keperawatan Pengkajian

(. Identitas pasien

 Nama" umur" !enis kelamin" pendidkan" peker!aan" status perka$inan" alamat" dan lain& lain.

(. <i$ayat kese#atan

(. Pasien mengelu# nyeri pada daera# tulang yang terkena.

-. 6lien mengatakan susa# untuk beraktiitas>keterbatasan gerak  0. Mengungkapkan akan ke%emasan akan keadaannya

(. Pengka!ian isik 

-. Pada palpasi teraba massa pada dera# yang terkena.  b. Pembengkakan !aringan lunak yang diakibatkan ole# tumor.

(. Pengka!ian status neuro1askuler nyeri tekan d. 6eterbatasan rentang gerak 

Diagnosa Keperawatan

(. Nyeri akut ber#ubungan dengan proses patologik dan pembeda#an 'amputasi+.

Tu!uan 5 Setela# dilakukan tindakan kepera$atan selama 0  -) !am masala# nyeri akut teratasi seluru#nya.

6riteria Hasil 5

a. 6lien mengatakan nyeri #ilang dan terkontrol"

 b. 6lien tampak rileks" tidak meringis" dan mampu istira#at>tidur dengan tepat" %. Tampak mema#ami nyeri akut dan metode untuk meng#ilangkannya" dan

(8)

d. Skala nyeri ,&-.

 Intervensi:

(. 2atat dan ka!i lokasi dan intensitas nyeri 'skala ,&(,+. Selidiki peruba#an karakteristik nyeri.

< > 5 8ntuk mengeta#ui respon dan se!au# mana tingkat nyeri pasien.

(. Berikan tindakan kenyamanan '%onto# uba# posisi sering" pi!atan lembut+. < > 5 Men%ega# pergeseran tulang dan penekanan pada !aringan yang luka.

(. Berikan sokongan 'support+ pada ektremitas yang luka.

< > 5 Peningkatan 1ena return" menurunkan edema" dan mengurangi nyeri. (. Berikan lingkungan yang tenang.

< > 5 Agar pasien dapat beristira#at dan men%ega# timbulnya stress.

(. 6olaborasi dengan dokter tentang pemberian analgetik" ka!i eektiitas dari tindakan  penurunan rasa nyeri.

< > 5 8ntuk mengurangi rasa sakit > nyeri.

-. 6erusakan mobilitas isik yang ber#ubungan dengan kerusakan muskuluskletal" nyeri" dan amputasi.

Tu!uan 5 Setela# dilakukan tindakan kepera$atan selama 0  -) !am masala# kerusakan mobillitas isik teratasi seluru#nya.

6riteria Hasil 5

(. Pasien menyatakan pema#aman situasi indi1idual" program pengobatan" dan tindakan keamanan"

-. Pasien tampak ikut serta dalam program lati#an > menun!ukan keinginan berpartisipasi dalam akti1itas"

0. Pasien menun!ukan teknik > perilaku yang memampukan tindakan berakti1itas" dan ). Pasien tampak memperta#ankan koordinasi dan mobilitas sesuai tingkat optimal.

(9)

Inter1ensi 5

(+ 6a!i tingkat immobilisasi yang disebabkan ole# edema dan persepsi pasien tentang immobilisasi tersebut.

< >5 Pasien akan membatasi gerak karena sala# persepsi 'persepsi tidak proporsional+. -+ Dorong partisipasi dalam akti1itas rekreasi 'menonton T" memba%a koran dll +.

< > 5 Memberikan kesempatan untuk mengeluarkan energi" memusatkan per#atian" meningkatkan  perasaan mengontrol diri pasien dan membantu dalam mengurangi isolasi sosial.

0+ An!urkan pasien untuk melakukan lati#an pasi dan akti pada yang %edera maupun yang tidak.

< > 5 Meningkatkan aliran dara# ke otot dan tulang untuk meningkatkan tonus otot"

memperta#ankan mobilitas sendi" men%ega# kontraktur > atropi d an reapsorbsi 2a yang tidak digunakan.

)+ Bantu pasien dalam pera$atan diri.

< > 5 Meningkatkan kekuatan dan sirkulasi otot" meningkatkan pasien dalam mengon trol situasi" meningkatkan kemauan pasien untuk sembu#.

4+ Berikan diit Tinggi protein Tinggi kalori " 1itamin " dan mineral.

< > 5 Memper%epat proses penyembu#an" men%ega# penurunan BB" karena pada immobilisasi  biasanya ter!adi penurunan BB.

+ 6olaborasi dengan bagian isioterapi. < > 5 8ntuk menentukan program lati#an.

0. 6erusakan integritas kulit atau !aringan ber#ubungan dengan penekanan pada daera# tertentu dalam $aktu yang lama.

Tu!uan 5 Setela# dilakukan tindakan kepera$atan selama 0  -) !am masala# kerusakan integritas kulit > !aringan teratasi seluru#nya.

6 6riteria Hasil 5 6lien Menun!ukkan prilaku > te#nik untuk men%ega# kerusakan kulit tidak berlan!ut.

(10)

Inter1ensi 5

(. 6a!i adanya peruba#an $arna kulit.

< > 5 Memberikan inormasi tentang sirkulasi kulit.

(. Perta#ankan tempat tidur kering dan bebas kerutan.

< > 5 8ntuk menurunkan tekanan pada area yang peka resiko kerusakan kulit lebi# lan!ut. (. 8ba# posisi dengan sesering mungkin.

< > 5 8ntuk mengurangi tekanan konstan pada area yang sama dan meminimalkan resiko kerusakan kulit.

(. Beri posisi yang nyaman kepada pasien.

< > 5 Posisi yang tidak tepat dapat menyebabkan %edera kulit > kerusakan kulit. (. 6olaborasi dengan tim kese#atan dan pemberian Cal > antibioti%.

< > 5 8ntuk mengurangi ter!adinya kerusakan integritas kulit.

). <esiko ineksi ber#ubungan dengan raktur terbuka kerusakan !aringan lunak.

Tu!uan 5 Setela# dilakukan tindakan kepera$atan selama 0  -) !am masala# resiko ineksi tidak ter!adi.

6riteria Hasil 5

(. Tidak ada tanda&tanda Ineksi" -. 7eukosit dalam batas normal" dan 0. Tanda&tanda 1ital dalam batas normal.

Inter1ensi 5

(+ 6a!i keadaan luka 'kontinuitas dari kulit+ ter#adap adanya5 edema" rubor" kalor" dolor" ungsi laesa.

(11)

-+ An!urkan pasien untuk tidak memegang bagian yang luka. <> 5 Meminimalkan ter!adinya kontaminasi.

0+ <a$at luka dengan menggunakan te#nik aseptik  <> 5 Men%ega# kontaminasi dan kemungkinan ineksi silang.

)+ Me$aspadai adanya kelu#an nyeri mendadak" keterbatasan gerak" edema lokal" eritema pada daera# luka.

<> 5 Merupakan indikasi adanya osteomilitis.

4+ 6olaborasi pemeriksaan dara# 5 7eukosit

Referensi

Dokumen terkait

Sebaga Sebagaii contoh, untuk menyusun anggaran rugi-laba (anggaran operasional) diperlukan anggaran sediaan contoh, untuk menyusun anggaran rugi-laba (anggaran operasional)

Modus asinkronus, yakni kemampuan menyajikan materi dengan konteks dan urutan yang berbeda, serta memberi peluang kepada peserta didik untuk mengakses dari lokasi yang

Tujuan penulisan ini adalah untuk mendeskripsikn konsep, tema, proses visualisasi, teknik, dan bentuk lukisan dengan judul Kelemahan Penulis dalam berinteraksi dengan Teman

Studi pendahuluan yang telah dilakukan di SMK PGRI SEMARANG diperoleh data dari wawancara pada 10 siswa, 8 diantaranya mengatakan tidak mengerti tentang perilaku bullying, 6

Beberapa indikator yang dapat dipakai untuk memilih ML dapat diambil dari ciri-ciri pokok ML dan pertimbangan lain seperti: tingkat kesamaan visi dan nilai-nilai dengan Tim

Unit perjangkaan telah berpindah dari bangunan lama iaitu di TNB Jalan Silibin ke bangunan baru yang disewa di Taman Pertama pada tahun 1999 atas... Latar

Pamulangan nggunakake media boneka tangan bisa ngundhakake kawasisan nyrita pengalaman pribadi siswa klas 7B SMP Negeri 2 Gondang kanthi indikator kaya ing ngisor iki.

Rancangan awal Kebijakan Umum APBD (KUA) Kota Tangerang Selatan Tahun Anggaran 2017 adalah salah satu dokumen perencanaan pembangunan yang disusun dalam rangka