• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. Perpustakaan Perguruan Tinggi 1.1 Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi - Hubungan Pemanfaatan Perpustakaan Fakultas Keperawatan Dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. Perpustakaan Perguruan Tinggi 1.1 Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi - Hubungan Pemanfaatan Perpustakaan Fakultas Keperawatan Dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1. Perpustakaan Perguruan Tinggi

1.1Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi

Perpustakaan Nasional mendefinisikan perpustakaan perguruan tinggi sebagai perpustakaan yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan tinggi yang layanannya diperuntukkan sivitas akademika perguruan tinggi yang bersangkutan, yaitu mahasiswa dan dosen. Berbeda dengan perpustakaan umum yang mempunyai tugas melayani seluruh lapisan masyarakat tanpa membedakan tingkat usia, tingkat sosial, tingkat pendidikan, dan lain-lain.

(2)

peranan yang berbeda, bertugas membantu perguruan tinggi yang bersangkutan melaksanakan Tri Dharmanya.

Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang terdapat pada perguruan tinggi yang berfungsi menyediakan dan menyebarluaskan informasi guna membantu perguruan tinggi tersebut mencapai tujuannya yakni Tri Dharma Perguruan Tinggi (pendidikan, penelitian/ riset dan pengabdian kepada masyarakat).

1.2Tujuan Perpustakaan Perguruan Tinggi

Tujuan perpustakaan perguruan tinggi harus sejalan dengan tujuan perguruan tingginya. Sebagai unsur penunjang perguruan tinggi dalam mencapai visi dan misinya, maka perpustakaan perguruan tinggi memiliki tujuan. Menurut Noerhayati (1987) tujuan diselenggarakannya perpustakaan perguruan tinggi adalah untuk mendukung, memperlancar serta mempertinggi kualitas pelaksanaan program kegiatan perguruan tinggi melalui pelayanan informasi yang meliputi aspek-aspek pengumpulan informasi, pengolahan informasi, pemanfaatan informasi, dan penyebarluasan informasi.

Selaras dengan pernyataan di atas, menurut pendapat Basuki (1991), tujuan perpustakaan perguruan tinggi antara lain sebagai berikut.

(3)

b. Menyediakan bahan pustaka (referensi) pada semua tingkatan akademis, artinya mulai dari mahasiswa tahun pertama hingga ke mahasiswa pasca sarjana dan pengajar.

c. Menyediakan ruangan belajar bagi pengguna perpustakaan.

d. Menyediakan jasa peminjaman yang tepat guna bagi berbagai jenis pengguna. e. Menyediakan jasa informasi aktif yang tidak saja terbatas pada lingkungan

perguruan tinggi juga lembaga industri lokal.

Menurut Hasugian (2009) tujuan perpustakaan adalah untuk memberikan layanan informasi untuk kegiatan belajar, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat dalam rangka melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya tujuan penyelenggaraan perpustakaan perguruan tinggi adalah untuk mendukung kinerja dari perguruan tinggi dalam menyelenggarakan pendidikan dengan menyediakan sumber-sumber informasi ilmiah bagi masyarakat perguruan tinggi tersebut agar pelaksanaan program kegiatan perguruan tinggi berjalan dengan lancar dan semakin berkualitas.

1.3Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi

(4)

(1) fungsi edukatif, perpustakaan membantu mengembangkan potensi mahasiswa dengan sistem pembelajaran yang terdapat dalam kurikulum pendidikan, (2) fungsi informasi, perpustakaan membantu mahasiswa dalam memperoleh informasi sebanyak-banyaknya melalui penelusuran informasi yang ada di perpustakaan, (3) menunjang kegiatan penelitian, dalam hal ini perpustakaan menyediakan sejumlah informasi yang diperlukan agar proses penelitian dosen, mahasiswa, dan staf non edukatif dapat dilakukan berdasar data-data yang diperoleh dari perpustakaan, (4) sebagai tempat rekreasi atau hiburan, mahasiswa dapat mengandalkan perpustakaan untuk mengurangi ketegangan setelah lelah belajar dengan bahan bacaan ringan dan menghibur yang ada di perpustakaan.

Menurut Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (2004) fungsi perpustakaan perguruan tinggi adalah sebagai berikut :

1.3.1. Fungsi Edukasi

Perpustakaan merupakan sumber belajar para sivitas akademika, oleh karena itu koleksi yang disediakan adalah koleksi yang mendukung pencapaian tujuan pembelajaran, pengorganisasian bahan pembelajaran setiap program studi, koleksi tentang strategi belajar mengajar dan materi pendukung pelaksanaan evaluasi pembelajaran.

1.3.2. Fungsi Informasi

(5)

1.3.3. Fungsi Riset

Perpustakaan mempersiapkan bahan-bahan primer dan sekunder yang paling mutakhir sebagai bahan untuk melakukan penelitian dan pengkajian ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Koleksi pendukung penelitian di perpustakaan perguruan tinggi mutlak dimiliki karena tugas perguruan tinggi adalah menghasilkan karya-karya penelitian yang dapat diaplikasikan untuk kepentingan pembangunan masyarakat dalam berbagai bidang.

1.3.4. Fungsi Rekreasi

Perpustakaan harus menyediakan koleksi rekreatif yang bermakna untuk membangun dan mengembangkan kreativitas, minat, dan daya inovasi pengguna perpustakaan.

1.3.5. Fungsi Publikasi

Perpustakaan selayaknya juga membantu melakukan publikasi karya yang dihasilkan oleh warga perguruan tinggi yakni sivitas akademika dan staf non-akademik.

1.3.6. Fungsi Deposit

Perpustakaan menjadi pusat deposit untuk seluruh karya dan pengetahuan yang dihasilkan oleh warga perguruan tingginya.

1.3.7. Fungsi Interpretasi

(6)

Dari uraian di atas dapat disimpulkan, bahwa fungsi perpustakaan perguruan tinggi adalah untuk menunjang dan mendukung proses pendidikan yang berlangsung di suatu perguruan tinggi, memperlancar dan menyukseskan Tri Dharma Perguruan Tinggi, serta meningkatkan kualitas pendidikan seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat.

1.4Koleksi Perpustakaan Perguruan Tinggi

Koleksi perpustakaan merupakan bagian penting dalam perpustakaan, karena pelayanan tidak dapat dilaksanakan secara maksimal apabila tidak didukung oleh adanya koleksi yang memadai. Untuk dapat memberikan pelayanan informasi secara maksimal maka perpustakaan harus berusaha untuk menyediakan berbagai sumber informasi atau bahan pustaka yang dibutuhkan oleh pengguna.

(7)

Untuk lebih jelasnya, menurut Basuki (1991) dalam bukunya Pengantar Ilmu Perpustakaan bahan pustaka mencakup:

1.4.1. Koleksi Tercetak:

Karya cetak adalah hasil pemikiran manusia yang dituangkan dalam bentuk cetak, seperti :

a. Buku

Buku adalah bahan pustaka yang merupakan suatu kesatuan utuh dan yang paling utama terdapat dalam koleksi perpustakaan. Berdasarkan standar dari Unesco tebal buku paling sedikit 49 halaman tidak termasuk kulit maupun jaket buku. Diantaranya buku fiksi, buku teks, dan buku rujukan. b. Terbitan berseri

Bahan pustaka yang direncanakan untuk diterbitkan terus dengan jangka waktu terbit tertentu. Yang termasuk dalam bahan pustaka ini adalah harian (surat kabar), majalah (mingguan bulanan dan lainnya), laporan yang terbit dalam jangka waktu tertentu, seperti laporan tahunan, tri wulanan, dan sebagainya.

1.4.2. Karya noncetak

(8)

a. Rekaman suara

Yaitu bahan pustaka dalam bentuk pita kaset dan piringan hitam. b. Gambar hidup dan rekaman video

Yang termasuk dalam bentuk ini adalah film dan kaset video. Kegunaannya selain bersifat rekreasi juga dipakai untuk pendidikan. Misalnya untuk pendidikan pemakai, dalam hal ini bagimana cara menggunakan perpustakaan.

c. Bahan Grafika

Ada dua tipe bahan grafika yaitu bahan pustaka yang dapat dilihat langsung (misalnya lukisan, bagan, foto, gambar, teknik dan sebagainya) dan yang harus dilihat dengan bantuan alat (misalnya selid, transparansi, dan filmstrip).

d. Bahan Kartografi

Yang termasuk kedalam jenis ini adalah peta, atlas, bola dunia, foto udara, dan sebagainya.

1.4.3. Bentuk mikro

(9)

1.4.4. Karya dalam bentuk elektronik

Dengan adanya teknologi informasi, maka infornasi dapat dituangkan ke dalam media elektronik seperti pita magnetis dan cakram atau disc. Untuk membacanya diperlukan perangkat keras seperti computer, CD-ROM player, dan sebagainya.

Koleksi perpustakaan haruslah dikelola secara sistematis untuk memudahkan para pengunjung perpustakaan menggunakanya untuk keperluan pembelajaran, membaca, dan untuk pemenuhan kebutuhan informasi pengguna tersebut. Koleksi perpustakaan juga harus sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan serta teknologi, agar dapat memenuhi kebutuhan pengguna perpustakaan terhadap pengetahuan yang baru.

1.5Pelayanan Perpustakaan

Pelayanan merupakan unsur penting dalam pencapaian suatu keberhasilan organisasi perpustakaan. Karena bagian inilah yang berhubungan langsung dengan pengguna dalam penyebaran informasi serta pemanfaatan jasa dan fasilitas yang ada di perpustakaan. Pelayanan perpustakaan adalah seluruh kegiatan pelayanan yang berupa pemberian informasi dan fasilitas perpustakaan. Layanan ini meliputi layanan sirkulasi dan layanan referensi.

(10)

dipinjam, penentuan jangka waktu peminjaman, pengembalian bahan pustaka yang dipinjam dan pembuatan statistik peminjaman untuk membuat laporan perpustakaan. Pelayanan referensi merupakan satu sisi dari pelayanan perpustakaan. Aktivitasnya tidak berdiri sendiri, tetapi merupakan kesatuan dari pelayanan perpustakaan secara keseluruhan. Pelayanan referensi meliputi semua kegiatan yang ada kaitannya dengan usaha pengadaan, pengolahan, dan pendayagunaan bahan-bahan referensi.

Terdapat dua sistem pelayanan yang diterapkan pada perpustakaan, yaitu: 1.5.1. Layanan Tertutup (Closed Access Service)

Sistem pelayanan dimana pengunjung tidak dapat menuju rak koleksi untuk mencari dan mendapatkan koleksi yang diinginkan secara langsung. Pengunjung akan mendapat bantuan pustakawan yang bertugas mencari dan mengambilkan koleksi yang diinginkan. Kelebihan sistem ini adalah keamanan dan kondisi buku lebih terjamin, penyusunan buku lebih teratur, dan ruang penyimpanan buku lebih efisien. Kekurangan sistem ini adalah pengunjung tidak dapat mencari dan memilih sendiri buku yang diperlukan, sehingga dapat mengurangi minat baca pengunjung.

1.5.2. Layanan Terbuka (Open Access Service)

(11)

Kekurangan sistem ini adalah keamanan dan kondisi buku yang kurang terjamin, penyusunan buku kurang teratur sehingga dapat mengganggu distribusi buku ke pengunjung lain, serta membutuhkan area penyimpanan yang lebih luas.

1.6Fasilitas Perpustakaan

Untuk menjalankan fungsinya, sebuah perpustakaan harus memiliki fasilitas yang baik dan memadai, antara lain:

1. Gedung / Ruang dan Perabot Perpustakaan Sekolah

Ruangan perpustakaan bukan sekedar sekat yang memisahkan ruang satu dengan ruang yang lainnya. Penataan ruangan perpustakaan perlu dilakukan secara hati-hati dan mempertimbangkan berbagai aspek untuk dapat menarik perhatian pengguna agar mau datang ke perpustakaan. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah

a. Lokasi gedung/ruang perpustakaan yang baik harus berada di pusat gedung kampus atau lokasi yang mudah dijangkau oleh mahasiswa dan dosen.

b. Tata Ruang: perpustakaan diatur agar aktivitas layanan perpustakaan berlangsung dengan lancar, pengawasan dan pengamanan koleksi dapat dilaksanakan dengan baik.

c. Dekorasi: cat ruangan tidak menyilaukan dan suram.

(12)

e. Suhu Udara: suhu yang baik 22 derajat celcius dan kelembabannya adalah 45– 50%.

f. Jenis dan Luas Ruangan tergantung dari jenis layanan perpustakaan, jumlah mahasiswa dan dosen serta jumlah jenis koleksi.

Selanjutnya dijelaskan jenis perabot dan perlengkapan yang diperlukan dalam perpustakaan yaitu: Meja sirkulasi, rak Penitipan / Locker, rak buku, rak majalah, rak surat kabar, meja baca dan kursi, meja belajar (study carrel), lemari katalog, papan pengumuman, meja kerja pustakawan, lemari, dan lain – lain.

1.7 Pemanfaatan perpustakaan

Kata pemanfaatan berasal dari kata dasar manfaat yang berarti guna, faedah. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa pemanfaatan memiliki makna “proses, cara, atau perbuatan memanfaatkan”. Pemanfaatan perpustakaan memiliki makna suatu proses kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa dalam menggunakan segala sesuatu atau koleksi yang terdapat di perpustakaan untuk memperoleh informasi dan untuk keperluan proses belajar mahasiswa. Pemanfaatan perpustakaan dan bahan-bahan pustaka yang ada diperguruan tinggi dimaksudkan untuk menunjang keberhasilan kegiatan pembelajaran dalam mencapai prestasi belajar yang diharapkan, sehingga kurikulum dapat berhasil dilaksanakan.

(13)

1. Faktor internal yang meliputi:

a. Kebutuhan, yang dimaksud kebutuhan disini adalah kebutuhan akan informasi atau kebutuhan akan perpustakaan sebagai sumber belajar.

b. Motif, merupakan sesuatu yang melingkupi semua penggerak, alasan atau dorongan yang menyebabkan ia berbuat sesuatu.

c. Minat, adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu 2. Faktor eksternal yang meliputi:

a. Kelengkapan koleksi, yaitu banyaknya koleksi yang dimanfaatkan informasinya oleh mahasiswa.

b. Keterampilan pustakawan dalam melayani pengguna, yaitu keterampilan pustakawan dalam melayani mahasiswa dapat dilihat melalui kecepatan mereka dalam memberikan layanan.

c. Keterbatasan fasilitas dalam pencarian kembali ini yang menjadi fasilitas pencarian informasi adalah sarana akses koleksi perpustakaan.

Pemanfaatan perpustakaan pada dasarnya dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu yang dapat berlangsung di luar perpustakaan dan di dalam perpustakaan, misalnya peminjaman koleksi melalui layanan sirkulasi (out-library use), membaca koleksi di ruang baca perpustakaan (in-library use) dan

memfotokopi koleksi perpustakaan. 1. Membaca koleksi di perpustakaan

(14)

dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui kata-kata/bahasa tulis.

Setiap orang yang telah terbiasa membaca dan memanfaatkan sumber-sumber belajar akan terdidik secara mandiri. Mereka masuk ke perpustakaan yang berarti ingin membaca dan memanfaatkan informasi. Bentuk dan jenis bacaan tiap orang tentu tidak sama, yang sama adalah kegiatannya yakni membaca dan mempelajari sesuatu. Dengan cara tersebut orang mengharapkan memperoleh sesuatu yang baru sebagai bahan informasi.

Perpustakaan perguruan tinggi berperan dalam membina dan menumbuhkan kesadaran membaca karena kegiatan membaca di perpustakaan tidak terlepas dari keberadaan dan ketersediaan bahan bacaan yang memadai dari segi jumlah maupun kualitas bacaan.

Dalam kaitan pemanfaatan koleksi dengan membaca di perpustakaan, maka perpustakaan menyediakan ruangan yang dapat digunakan pengguna untuk membaca dan belajar. Luas ruangan tergantung dari jumlah pengguna perpustakaan sekolah (murid, guru dan staf pegawai) dan secara umum harus dapat menampung 10 persen dari jumlah murid. Ruangan ini dilengkapi meja, kursi baca dan meja belajar (study carrel).

2. Meminjam koleksi perpustakaan

(15)

dilakukan pada bagian layanan sirkulasi. Menurut Sulistyo-Basuki dalam Darmono (2001) bagian layanan sirkulasi mempunyai tugas melayani pengunjung dalam hal sebagai berikut:

a. Mengawasi keluarnya setiap bahan pustaka dari ruang perpustakaan b. Pendaftaran anggota perpustakaan

c. Peminjaman dan pengembalian bahan pustaka

d. Memberikan sanksi bagi anggota yang terlambat mengembalikan pinjaman e. Memberikan peringatan bagi anggota yang belum mengembalikan

pinjaman

f. Menentukan penggantian buku yang dihilangkan anggota g. Membuat statistik sirkulasi dan penataan koleksi di rak

Pada layanan sirkulasi, koleksi yang dapat dipinjam untuk dibawa pulang memiliki pengecualian pada koleksi referensi yang pemakaiannya hanya boleh di dalam perpustakaan.

3. Memfotokopi koleksi Perpustakaan

(16)

1. Prestasi Belajar

1.1 Pengertian Prestasi Belajar

Prestasi belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh seseorang setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Menurut Surya (2004) prestasi belajar adalah hasil belajar atau perubahan tingkah laku yang menyangkut ilmu pengetahuan, keterampilan dan sikap setelah melalui proses tertentu, sebagai hasil pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya.

Menurut Winkel (1996) prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot yang dicapainya. Suryabrata (2005) menyatakan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang dicapai dari hasil latihan, pengalaman yang didukung oleh kesadaran. Jadi prestasi belajar merupakan hasil dari perubahan dalam proses belajar.

Berdasarkan pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan, prestasi belajar merupakan tingkat keberhasilan dalam proses pembelajaran setelah melalui tahap tes yang dinyatakan dalam bentuk nilai berupa angka. Prestasi belajar dapat diketahui setelah melakukan evaluasi dan evaluasi dapat memperlihatkan tentang tinggi atau rendahnya prestasi belajar.

2.2 Jenis-Jenis Prestasi Belajar

(17)

berperilaku). Ketiganya tidak berdiri sendiri, tapi merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan, bahkan membentuk hubungan hirarki (Sudjana, 2005).

Di dalam ketiga aspek tersebut, terdapat unsur-unsur di dalamnya yaitu:

1) Bidang kognitif, meliputi: pengetahuan hafalan (knowledge), pemahaman (comprehension), penerapan (application), analisis, sintesis, evaluasi.

2) Bidang afektif, meliputi: receiving (penerimaan), responding (jawaban), valuing (penilaian), organisasi, karakteristik nilai atau internalisasi nilai.

3) Bidang psikomotorik, meliputi: gerak refleks, keterampilan pada gerakan-gerakan dasar, kemampuan perseptual, kemampuan di bidang fisik gerakan-gerakan skill serta gerakan ekspresif dan interpretative, kreativitas.

2.3. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar

Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar menurut Syah (2009) dibedakan menjadi 3 macamyaitu:

1. Faktor Internal

Faktor yang berasal dari dalam diri siswa sendiri meliputi dua aspek, yakni: 1) aspek fisiologis (yang bersifat jasmaniah), 2) aspek psikologis (yang bersifat rohaniah).

2. Faktor Eksternal

Faktor yang berasal dari dalam luar siswa yang meliputi dua aspek, yakni: 1. Faktor Lingkungan Sosial

(18)

itu termasuk juga lingkungan masyarakat, orang tua dan keluarga siswa itu sendiri.

2. Faktor Nonsosial

Faktor yang termasuk nonsosial adalah gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga siswa dan letaknya, alat-alat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan.

3. Faktor Pendekatan Belajar

Faktor pendekatan belajar dapat dipahami sebagai strategi yang digunakan siswa dalam menunjang keefektifan dan efisiensi proses pembelajaran materi tertentu. Ada 3 faktor pendekatan belajar, yaitu:

a. pendekatan surface (permukaaan/bersifat lahiriah) b. pendekatan deep (mendalam)

c. pendekatan achieving (pencapaian prestasi tinggi).

Selanjutnya Suryabrata (2005) mengklasifikasikan faktor-faktor yang memepengaruhi belajar sebagai berikut:

1) Faktor-faktor yang berasal dari luar dalam diri a. Faktor non-sosial dalam belajar

Meliputi keadaan udara, suhu udara, cuaca, waktu, tempat dan alat-alat yang dipakai untuk belajar (alat tulis, alat peraga).

b. Faktor sosial dalam belajar

(19)

Faktor ini terdiri dari keadaan jasmani pada umumnya dan keadaan fungsi jasmani tertentu.

b. Faktor psikologi dalam belajar

Faktor ini dapat mendorong aktivitas belajar seseorang karena aktivitas dipacu dari dalam diri, seperti adanya perhatian, minat, rasa ingin tahu, fantasi, perasaan, dan ingatan.

Jadi, berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar digolongkan menjadi dua yaitu:

1. Faktor internal

Faktor ini berkaitan dengan segala yang berhubungan dengan diri siswa itu sendiri berupa motivasi, minat, bakat, kepandaian, kesehatan, sikap, perasaan dan faktor pribadi lainnya.

2. Faktor eksternal

Referensi

Dokumen terkait

Sistem yang dirancang selanjutnya akan diuji coba menggunakan simulator berdasarkan skenario pengujian yang telah dirancang agar sistem yang dibuat dapat berjalan sesuai dengan

Algoritma kriptografi ADFGVX yang digunakan oleh tentara Jerman pada Perang Dunia I adalah merupakan salah satu algoritma yang paling dikenal dalam sejarah kriptografi

Namun dengan adanya zat besi, aktivitas anti-bakteri dari oksitetrasiklin baik tanpa maupun dengan adanya protein telur yang tidak dipanaskan menurun nyata,.. bahkan dengan pemanasan

Dari Grafik pengujian permeabilitas laboratorium untuk campuran 10% abu sekam padi, didapatkan hasil kesimpulkan yang sama bahwa semakin lama waktu pengujian nilai

Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, hasil penelitiannya menunjukkan bahwa FDR, NPF, CAR, dan BOPO memiliki pengaruh positif terhadap ROA, sedangkan Ukuran tidak

Posmodernisasi Logika Bertutur Dalam Film Realis Animasi Homeland Sebuah Analisis Wacana Kritis..

Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan dalam pembelajaran matematika yang berkaitan dengan kemampuan representasi matematis siswa

Dari latar belakang permasalahan tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui isolat bakteri penghasil enzim protease dari Rumah Pemotongan Hewan (RPH),