• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sekolah - Analisis Preferensi Pelajar Terhadap Kepentingan Atribut Sekolah Menengah Atas Menggunakan Metode Konjoin

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sekolah - Analisis Preferensi Pelajar Terhadap Kepentingan Atribut Sekolah Menengah Atas Menggunakan Metode Konjoin"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Sekolah

Sekolah adalah suatu lembaga yang memang dirancang khusus untuk pengajaran para murid (siswa) di bawah pengawasan para guru. Sekolah yang pada dasarnya sebagai sarana untuk melaksanakan pendidikan memang diharapkan bisa menjadikan masyarakat yang lebih maju, oleh sebab itu sekolah sebagai pusat dari pendidikan harus bisa melaksanakan fungsinya dengan optimal dan perannya bisa menyiapkan para generasi muda sebelum mereka terjun di dalam proses pembangunan masyarakat. Melalui sumber daya sekolah, seluruh lapisan masyarakat bisa melatih dirinya untuk menjadi warga masyarakat sekaligus warga sosial yang terus meningkatkan sikap baru, ilmu pengetahuan dan keterampilannya dalam mencapai taraf hidup yang jauh lebih baik. Di sekolah pulalah nilai kehidupan masyarakat dan pribadi, peluang pengembangan diri serta peningkatan produktivitas bisa di gali dan kemudian dikembangkan.

Di Kecamatan Kota Sigli fasilitas pendidikan Sekolah Menengah Atas baik negeri maupun swasta berjumlah 6 unit. Diantaranya yaitu :

(2)

2.2 Preferensi

Semakin pesatnya kebutuhan akan pendidikan, pengelola sarana pendidikan harus dapat memberikan pelayanan sebaik mungkin kepada para pelajar sebagai pemakai jasa. Agar dapat memberikan pelayanan pendidikan sebaik mungkin kepada pemakai jasa khususnya pelajar, maka pengelola sarana pendidikan haruslah memahami preferensi pelajar sebagai pemuas kebutuhannya.

Preferensi adalah keinginan atau kecenderungan seseorang untuk memilih suatu benda dari pada benda lainnya berdasarkan kesenangan , kegunaan dan kepuasan, Preferensi pelajar dapat timbul dari keinginan dan kebutuhan pelajar terhadap atribut-atribut pendidikan yang ditawarkan penyedia jasa , dalam hal ini yaitu sekolah.

Data preferensi mengurutkan stimulus dinyatakan dalam preferensi responden untuk beberapa atribut. Cara yang biasa dilakukan ialah bahwa data diperoleh melalui peringkat preferensi. Responden diminta untuk membuat peringkat stimulus dari yang paling disukai sampai yang paling tidak disukai.

2.3 Atribut yang Mempengaruhi Preferensi Pelajar

Pendidikan merupakan faktor penting bagi kelangsungan kehidupan bangsa dan faktor pendukung yang memegang peranan penting di seluruh sektor kehidupan. Karena kualitas kehidupan suatu bangsa sangat erat dengan tingkat pendidikan, peran sekolah dinilai sangat penting bagi kemaju dan perkembangan masyarakat kemudian hari.

(3)

1. Prestasi Sekolah

Prestasi Sekolah merupakan suatu hasil usah ukuran kecakapan dari usaha dicapai sekolah ditunjukan melalui keberhasilan perlombaan yang diikuti pihak sekolah baik dalam bidang pendidikan maupun ekstrakulikuler.

a. Prestasi di Bidang Pendidikan

Prestasi yang dicapai oleh sekolah dibidang pendidikan antara lain yaitu, memenengkan perlombaan Olimpiade Matematika, Fisika, perlombaan pidato Bahasa Inggris dan lain-lain.

b. Prestasi di Bidang Ekstrakulikuler

Ekstrakurikuler adalah kegiatan non akademis yang memberikan wadah kepada para siswa untuk menyalurkan atau meningkatkan minat dan bakat yang dimiliki oleh setiap siswa. Salah satu prestasi dibidang ekstrakurikuler yaitu juara kompetisi Bola basket, Bola voli, Futsal, dan lain-lain.

2. Tenaga Pendidik

Tenaga pendidik merupakan unsur terpenting di dalam keseluruhan sistem pendidikan. Karena itu peranan dan kedudukan guru demi meningkatkan mutu dan kualitas anak didik harus diperhitungkan dengan sungguh-sungguh.

a. Berprestasi

(4)

b. Berkompetensi `

Kompetensi guru tersebut meliputi kompetensi intelektual, kompetensi fisik, kompetensi pribadi, kompetensi sosial, dan kompetensi spiritual.

3. Biaya Pendidikan

biaya adalah aliran sumber daya yang dihitung dalam satuan uang yang dikeluarkan untuk membeli atau membayar barang lainnya yang digunakan untuk keperluan bisnis atau kepentingan lainnya.

a. Biaya Sumbangan Pendidikan Pembinaan (SPP)

Biaya Sumbangan Pendidikan atau yang disingkat dengan SPP adalah iuran wajib pengguna jasa yang harus dibayarakan kepada pemberi jasa. Pemberi jasa yang dimaksud dalam hal ini adalah sekolah.

b. Biaya Sumbangan Masuk (Pembangunan)

Biaya sumbangan masuk adalah biaya iuran yang diberikan kepada pengelola sekolah diluar dari pada uang sumbangan wajib atau SPP yang biasanya dilakukan pada saat regristrasi awal.

4. Fasilitas Sekolah

Fasilitas Sekolah merupakan sarana dan prasarana yang dapat menunjang kelancaran proses belajar baik di sekolah. Dengan adanya fasilitas belajar yang memadai maka kelancaran dalam belajar akan dapat terwujud.

a. Bidang Pendidikan

(5)

b. Bidang Olahraga

Fasilitas sekolah dibidang olahraga diantaranya yaitu : lapangan basket, lapangan bola.

5. Lokasi Sekolah

Lokasi sekolah juga menjadi pertimbangan peserta didik atau orangtua dalam memilih sekolah. Lokasi sekolah biasanya dipilih sesuai dengan kebutuhan, dan keinginan peserta didik maupun orang tua untuk mencapai tujuan mereka.

6. Status Sekolah

Sekolah menurut status terbagi atas dua kategori, yaitu :

a. Sekolah negeri adalah sekolah yang diselenggarakan ole

b. Sekolah swasta adalah sekolah yang diselenggarakan oleh non-pemerintah atau swasta. Penyelenggara sekolah swasta berupa badan maupun yayasan pendidikan.

2.4 Variabel Penelitian

(6)

1. Variabel Dependen

Variabel dependen yang sering disebut juga sebagai variabel terikat adalah variabel yang memberikan reaksi atau respon jika dihubungkan dengan variabel bebas. Variabel dependen adalah variabel yang variabelnya diamati dan diukur untuk menentuka pengaruh yang disebabkan oleh variabel bebas (Jonathan Sarwono, 2006). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah preferensi pelajar terhadap kepentingan atribut – atribut Sekolah Menengah Atas di Kecamatan kota Sigli.

2. Variabel independen

Variabel independen yang sering juga disebut variabel bebas adalah variabel stimulus atau variabel yang mempengaruhi variabel lain. Variabel bebas merupakan variabel yang variabelnya diukur atau di pilih oleh peneliti untuk menentukan hubungannya dengan suatu gejala yang di observasi ((Jonathan Sarwono, 2006). Variabel independen dalam penelitian ini adalah Prestasi prestasi sekolah, tenaga pendidik, biaya pendidikan , fasilitas sekolah, lokasi dan status sekolah.

2.5 Tahapan Penarikan Sampel

Populasi adalah keseluruhan individu yang menjadi acuan hasil-hasil penelitian akan berlaku. Dalam pelaksanaan penelitian , ruang lingkup populasi merupakan area yang amat luas batasnya sehingga penggunaan populasi sebagai instrument penelitian sangat sulit dilakukan. Oleh karena itu , untuk memenuhi kelayakan dalam pelaksanaan penelitian ditentukan populasi sasaran (target populasi), yaitu populasi yang digunakan untuk mengeneralisasikan hasil penelitian. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah pelajar tingkat akhir Sekolah Menengah Pertama di Kecamatan Kota Sigli.

(7)

menyebar sehingga diluar jangkauan penelitian. Untuk menentukan ukuran sampel dalam penelitian ini , maka dilakukan penarikan sampel secara acak sedangkan teknik pengambilan sampel menggunakan rumus Slovin sebagai berikut:

𝑛 = 𝑁

𝑁𝑑2+ 1

Dimana:

𝑛 = Jumlah Sampel

𝑁 = Jumlah Populasi

𝑑2 = Presisi (ditetapkan 10% dengan tingkat kepercayaan 90%)

Dari jumlah sampel tersebut kemudian ditentukan jumlah masing-masing sampel menurut tingkatan pelajar yang berada di masing-masing sekolah secara proportionate random sampling dengan rumus sebagai berikut :

𝑛𝑖 = 𝑁𝑁 𝑛𝑖

Dimana:

𝑛𝑖 = jumlah sampel menurut stratum

𝑁𝑖 = jumlah populasi menurut stratum

𝑁 = jumlah populasi seluruhnya

𝑛 = jumlah sampel seluruhnya

2.6 Jenis Data dan Skala Pengukuran Variabel

2.6.1 Jenis Data

(8)

responden yaitu orang yang dijadikan objek penelitian atau orang yang dijadikan sebagai sarana mendapatkan informasi ataupun data (Jonathan Sarwono, 2006).

2.6.2 Skala Pengukuran Variabel

Pengukuran merupakan proses pemberian angka atau symbol pada karakteristik sesuai dengan aturan atau prosedur yang telah diterapkan. Pengukuran variabel menggunakan skala. Masing-masing skala mempunyai karakteristik yang berbeda. Adapun skala pengukuran variabel yaitu :

1. Skala Nominal.

Skala nominal adalah skala pengukuran yang menggunakan katagori kelompok yang diukur dalam bentuk variabel. Nilai variabel dalam skala nominal hanya menjelaskan kategori dan tidak menjelaskan nilai peringkat , jarak, atau perbandingan.

2. Skala Ordinal

Yaitu skala pengukuran yang tidak hanya menyatakan kategori tetapi juga menyatakan peringkat konstruktur yang diukur.

3. Skala Interval

Skala internal adalah skala pengukuran yang menyatakan kategori, peringkat dan jarak konstruk yang diukur.

4. Skala Rasio

(9)

Skala pengukuran variabel yang akan diteliti yaitu menggunakan skala ordinal dan teknik skala yang bisa dipilih dalam pengumpulan data yaitu dilakukan dengan skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang kejadian atau gejala sosial.

Dengan menggunakan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi dimensi , dimensi dijabarkan menjadi sub variabel, kemudian sub variabel dijabarkan menjadi indikator indikator yang dapat diukur. Artinya indikator ini dapat dijadikan titik tolak untuk membuat item instrument yang berupa pertanyaan yang dapat dijawab oleh responden. Setiap jawaban dihubungkan dengan bentuk pertanyaan yang diungkapkan dengan kata-kata sebagai berikut:

Sangat Penting = 5

Penting = 4

Netral = 3

Tidak Penting = 2 Sangat Tidak Penting = 1

2.7 Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Studi Pustaka

(10)

2. Kuesioner

Kuesioner adalah metode pengumpulan data dengan mengedarkan daftar pertanyaan berupa formulir , diajukan secara tertulis kepada responden untuk mendapatkan tanggapan, informasi, jawaban dan sebagainya.

2.8 Teknik Pengolahan Data

Adapun analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif dan analisis kuantitatif.

1. Analisis Kualitatif

Analisi kualitatif merupakan bentuk analisis yang mendasarkan pada adanya hubungan antara variabel yang sedang diteliti. Tujuannya ialah agar peneliti mendapatkan makna hubungan variabel-variabel sehingga dapat digunakan untuk menjawab masalah yang dirumuskan dalam penelitian (Jonathan Sarwono, 2006).

2. Analisis Kuantitatif

Analisis kuantitatif merupakan analisis yang digunakan terdapat data yang berwujud angka-angka dengan cara pembahasannya. Dalam penelitian ini menggunakan program SPSS for Windiws Version 16.0 . Adapun metode pengolahannya adalah sebagai berikut:

a. Cleaning

(11)

b. Editing

Setelah data dikumpulkan lalu dilakukan pengeditan untuk mengecek kelengkapan data, kesinambungan data dan keseragaman data.

c. Coading

Dilakukan untuk memudahkan dalam pengolahan data termasuk dalam pengelompokan kategori dan pemberian skor.

d. Entry Data

Memasukan data ke program komputer yaitu program SPSS untuk proses analisis data.

2.9 Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan metode konjoin dengan menggunakan metode Analisis konjoin untuk mengetahui preferensi Pelajar terhadap Atribut Sekolah Menengah Atas.

Analisis konjoin (conjoint analysis) merupakan suatu metode analisis dalam analisis multivariate, analisis ini mulai diperkenalkan pada tahun 1970-an. Analisis ini biasa diterapkan pada market riset dan studi pengembangan produk. Analisis konjoin adalah sebuah teknik guna mengukur preferensi konsumen terhadap produk atau jasa.

(12)

Tujuan analisis konjoin adalah memperoleh skor kegunaan (utility) yang dapat mewakili kepentingan setiap aspek produk, sehingga dari skor tersebut dapat ditarik kesimpulan tentang atribut apa yang paling dipertimbangkan konsumen dalam memilih produk.

Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam merancang dan melaksanakan analisis konjoin secara umum sebagai berikut :

1. Perumusan Masalah

Di dalam merumuskan analisis konjoin, peneliti harus mengenali atau mengidentifikasi atribut dengan tingkatan/level masing-masing dipergunakan untuk membentuk stimulus. Level atribut menunjukkan nilai yang diasumsikan oleh atribut. Atribut yang dipilih harus dapat mempengaruhi preferensi dan pilihan. Banyaknya tingkatan atribut menentukan banyaknya parameter yang akan diperkirakan dan juga mempengaruhi banyaknya stimulus yang akan dievaluasi oleh responden. Untuk meminimumkan tugas evaluasi responden, peneliti harus bisa membatasi banyaknya tingkatan/level dari atribut. Peneliti harus memperhitungkan level atribut yang lazim atau umum berlaku di masyarakat .

2. Mengidentifikasi Atribut

(13)

3. Merancang Kombinasi Atribut

Stimuli adalah sekolompok atribut yang akan dievaluasi oleh responden dalam memilih atribut dan traf atribut yang akan digunakan untuk membuat stimuli. Ada dua cara yang sering digunakan dalam merancang kombinasi atribut yaitu : Kombinasi berpasangan (pairwise combination), Kombinasi lengkap (full profile) .

a. Kombinasi berpasangan (pairwise combination)

Di dalam metode kombinasi berpasangan (pairwise combination), responden diminta untuk mengevaluasi pasangan-pasangan atribut secara bersamaan.

b. Kombinasi lengkap (full profile)

Di dalam metode kombinasi lengkap (full profile), responden diminta mengevaluasi semua kombinasi stimuli yang muncul.

Jika jumlah kombinasi terlalu banyak maka dilakukan pengurangan jumlah kombinasi atribut (stimuli) tersebut. Salah satu cara dengan orthogonal array. Orthogonal array adalah sebuah kelas desain factorial yang memungkinkan untuk

membuat perkiraan yang efisien dari seluruh pengaruh utama.

(14)

Tabel 2.1 Stimuli yang menjadi Kuesioner Penelitian

No Prestasi Sekolah

Tenaga

Pendidik Biaya Pendidikan

Fasilitas

Ekstrakulikuler Berprestasi

Biaya Sumbangan

Pendidikan Berkompetensi

Biaya Sumbangan

Ekstrakulikuler Berprestasi

Biaya Sumbangan

Ekstrakulikuler Berprestasi

Biaya Sumbangan

Pendidikan Berprestasi

Biaya Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP)

Kantin Pinggir Kota

Sekolah Pemerintah

(Negeri) 6 Bidang

Ekstrakulikuler Berkompetensi

Biaya Sumbangan

Pendidikan Berkompetensi

Biaya Sumbangan

Ekstrakulikuler Berprestasi

Biaya Sumbangan

Pendidikan Berprestasi

Biaya Sumbangan

Pendidikan Berprestasi

Biaya Sumbangan

Pendidikan Berkompetensi

Biaya Sumbangan

Ekstrakulikuler Berkompetensi

Biaya Sumbangan

Ekstrakulikuler Berprestasi

(15)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 14 Bidang

Ekstrakulikuler Berkompetensi

Biaya Sumbangan

Ekstrakulikuler Berkompetensi

Biaya Sumbangan

Ekstrakulikuler Berkompetensi

Biaya Sumbangan

Ekstrakulikuler Berkompetensi

Biaya Sumbangan

Pendidikan Berkompetensi

Biaya Sumbangan

Pendidikan Berprestasi

Biaya Sumbangan

Ekstrakulikuler Berprestasi

Biaya Sumbangan

Pendidikan Berprestasi

Biaya Sumbangan

Data yang diperlukan dalam analisis konjoin dapat berupa data non metrik (data berskala nominal atau ordinal dan kategorial) maupun data metrik (data berskala interval atau rasio)

a. Data Non Metrik

(16)

b. Data Metrik

Untuk memperoleh data dalam bentuk metrik responden di minta untuk memberikan rating atau nilai terhadap masing-masing stimuli. Pemberian nilai atau rating dapat dilakukan melalui beberapa cara, yaitu :

a. Menggunakan skala likert mulai dari 1 hingga 5 ( 1 = Paling tidak penting, 5= Paling penting).

b. Menggunakan nilai rangking terbalik, artinya untuk stimuli yang paling disukai diberi nilai tertinggi setara dengan jumlah stimulinya, sedangkan stimuli yang paling tidak disukai diberi nilai 1.

5. Memilih Metode Analisis

Konjoin termasuk dalam Multivariate Dependence Method. Secara umum model dasar analisis konjoin dapat ditulskan dalam bentuk sebagai berikut:

𝑼(𝑿) =� � 𝜷𝒊𝒋 𝒌𝒊

𝒋=𝟏 𝒎

𝒊=𝟏

𝒙𝒊𝒋

Dimana:

𝑈(𝑋) = Utility total.

𝛽𝑖𝑗 = Nilai kegunaan dari atribut ke-i taraf ke-j

𝑘𝑖 = Taraf ke-j dari atribut ke-i

𝑚 = Jumlah atribut ke-i

𝑥𝑖𝑗 = Dummy variable atribut ke-i taraf ke-j. ( bernilai 1 bila taraf yang berkaitan muncul dan 0 bila tidak muncul )

(17)

𝑌𝑖𝑗 = 𝛽0 +� � 𝛽𝑖𝑗 𝑘

𝑗=1

𝑋𝑖𝑗 𝑚

𝑖=1

+ 𝜀𝑖𝑗

Dimana:

𝑌𝑖𝑗 = Peringkat seluruh responden

𝛽0 = Intersep

m = Jumlah Atribut

k = Banyak taraf dari atribut ke- i

𝛽𝑖𝑗 = Nilai kegunaan atribut ke-i taraf ke- j

𝑋𝑖𝑗 = Peubah boneka atau variabel dummy dari atribut ke- i taraf ke- j

𝜀𝑖𝑗 = Galat

Variabel dummy adalah variabel kualitatif dalam model regresi. Metode regresi dengan variabel dummy sangat umum digunakan untuk data berjenis non metrik maupun metrik. Variabel ini biasanya menggunakan nilai 1 atau 0. Nilai 1 atau 0 yang diberikan tidak menunjukkan bilangan (numerik) tetapi hanya sebagai indikasi kelas atau katagorinya.

Dengan model regresi tersebut maka dapat ditentukan nilai kegunaan dari taraf-taraf tiap atribut untuk menentukan nilai pentingnya suatu taraf-taraf relatif terhadap taraf-taraf yang lain pada suatu atribut. Setelah menentukan nilai taraf maka nilai kepentingan relatif (bobot) dapat dihitung dengan formula sebagai berikut :

𝑊𝑖 = 𝐼𝑖 𝐼 𝑖 𝑛 𝑖=1

𝐼𝑖 = �𝑚𝑎𝑘𝑠�𝛽𝑖𝑗� – 𝑚𝑖𝑛(𝛽𝑖𝑗)�

Dimana :

𝑊𝑖 = Bobot kepentingan relative untuk tiap atribut

(18)

6. Interpretasi Hasil

Ada beberapa ketentuan dalam melakukan interpretasi hasil, yaitu :

a. Taraf yang memilki nilai kegunaan lebih tinggi adalah taraf yang lebih disukai.

b. Total nilai kegunaan masing-masing kombinasi sama dengan jumlah nilai kegunaan tiap taraf dari atribut-atribut tersebut.

c. kombinasi yang memilki total nilai kegunaan tertinggi adalah kombinasi yang paling disukai responden.

d. Atribut yang memilki perbedaan nilai kegunaan lebih besar antara nilai kegunaan taraf tertinggi dan terendah merupakan atribut yang lebih penting.

7. Uji Reabilitas dan Validitas hasil

Reliabilitas merupakan Penerjemahan dari kata Relibility, yaitu suatu pengukuran yang mampu mengasilkan data yang memiliki tingkat reabilitas tinggi. Walaupun Reliabilitas memiliki berbagai nama lain seperti konsistensi, keterandalan, keterpercayaan, kestabilan dan sebagainya, namun gagasan pokok yang terkandung dalam konsep reliabilitas adalah sejauh mana hasil dari suatu proses pengukuran dapat dipercaya.

Gambar

Tabel 2.1 Stimuli yang menjadi Kuesioner Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan bantuan hidup dasar adalah suatu tindakan untuk mempertahankan ventilasi dan sirkulasi yang cukup sampai suatu cara dapat diperoleh untuk mengubah penyebab dari