• Tidak ada hasil yang ditemukan

MEKANIK. Penanggung Jawab Ketua Program Studi S1 Teknik Mesin. Ketua Dewan Editor Eswanto, ST., M.Eng

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MEKANIK. Penanggung Jawab Ketua Program Studi S1 Teknik Mesin. Ketua Dewan Editor Eswanto, ST., M.Eng"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

J

URNAL

I

LMIAH

T

EKNIK

M

ESIN

MEKANIK

Penanggung Jawab

Ketua Program Studi S1 Teknik Mesin

Ketua Dewan Editor Eswanto, ST., M.Eng Dewan Editor Dr.Eng Supriatno, ST., MT Ir. Zainuddin, MT Ir.Nurdiana, MT Mahyunis, ST, MT Editor Pelaksana Jufrizal, ST, MT Mitra Bestari

Prof.Dr. Ir. Dadan Ramdan, M.Sc, M.Eng (UMA-Medan) Prof. Dr. Ir. Ilmi Abdullah., M.Sc (ITM-Medan) Muslim Mahardika, ST, M.Eng, Ph.D (UGM-Yogyakarta)

Dr.Ir. Sobron Lubis, M.Sc (UNTAR-Jakarta) Dr. Ir.Yahya, M.Sc (ITP-Padang)

Sekretariat Ir.Muldani Penerbit

Program Studi Teknik Mesin

Alamat Redaksi Program Studi Teknik Mesin

Institut Teknologi Medan Jl.Gedung Arca No.52 Medan – 20217

061-7363771; 061-7347954

(3)

Institut Teknologi Medan

Volume: 1, Nomor:1 , Mei 2015 ISSN:2443-1184

J

URNAL

I

LMIAH

T

EKNIK

M

ESIN

MEKANIK

DAFTAR ISI

Pengaruh Diluent Argon Terhadap Reaksi Pembakaran Gas Alam ( CNG )

Iwan Gunawan 1-8

Analisa Pengaruh Partikel Sic Terhadap Sifat Mekanis Metal Matrix Composite Dibuat Menggunakan Metode Centrifugal Casting

Fadel Muhammad Harahap, Tugiman , Suprianto 9-15

Analisis Mekanisme Aliran Plug Air- Udara Dengan Cecm Berdasarkan Perubahan Diameter Inlet Pipa (Analysis Of Water-Air Plug Flow Mechanism By Cecm Based On Change Of Pipe Inlet Diameter)

Bilhan Gamaliel Hartanto 16-23

Pengaruh Tabung Penenang Udara Pada Eksperimen Liquid Jet Gas Pump

Eswanto 24-29

Penerapan Logaritma Pada Parameter Permesinan Untuk Menentukan Kemudahan Proses Electrical Discharge Machining

Nidia Lestari 30-34

Efesiensi Kompresor Terhadap Modifikasi Susunan Pipa Evaporator Refrigerator

Barita Siregar, Eswanto, Naek Tua Pasaribu 35-41

Perancangan Mesin Pencacah Es Balok Dengan Sistem Pisau Sisir Untuk Pendingin Ikan Kapasitas 70 Batang/Jam

(4)

35

EFESIENSI KOMPRESOR TERHADAP MODIFIKASI SUSUNAN PIPA

EVAPORATOR REFRIGERATOR

BARITA SIREGAR1, ESWANTO2, NAEK TUA PASARIBU3

1,2,3

Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Medan Jl. Gedung Arca No 52 Medan 20217, Telp (061) 7363771, Fax. 061 7347854

e-mail : [email protected]

ABSTRAK

Kompresor dengan pembebanan yang sama dalam keadaan modifikasi ataupun standart sangatlah berbeda efesiensinya dan Coefisien prestasi dalam suatu mesin pendingin,dalam hal ini pengujian dalam keadaan standart lalu modifikasi evaporator berbentuk segitiga tanpa sirip(plat) dan pengujian setelah dimodifikasi sangatlah memperjelas perbedaan efesiensi kompresor yang terjadi dalam suatu sistem pendingin. Dari hasil pengujian kompresor pada Refrigerator merk Samsung model DA99-01516R dengan pembebanan yang sama, nilai efesiensi tertinggi 99,51% dengan Coefisien prestasi 2,58 di dapat pada keadaan standart dan nilai efesiensi tertinggi 98,86 dengan Coefisien prestasi 2,47 dalam keadaan modifikasi susunan pipa evaporator. Sehingga dari hasil pengujian efesiensi kompresor keadaan standart lebih baik dari efesiensi dalam keadaan modifikasi evaporator.

Kata kunci : kompresor, Coefisien prestasi, modifikasi dan efesiensi.

PENDAHULUAN

Sistem pendingin atau refrigeren merupakan proses pelepasan kalor dari suatu substansi dengan cara penurunan temperatur dan perpindahan panas ke substansi lainnya. Bidang refrigerasi dan pengkondisian udara saling berhubungan satu sama lain, tetapi mempunyai ruang lingkup yang berbeda, artinya sama-sama berfungsi untuk mendinginkan benda atau ruangan. Teknologi mesin refrigrasi saat ini sangat mempengaruhi kehidupan dunia modern. Tidak hanya terbatas untuk peningkatan kualitas dan kenyamaan hidup, namun juga sudah menyentuh hal-hal penunjang kehidupan manusia dan pendidikan pada masa ini.

Di Indonesia penggunaan mesin pendingin akan terus meluas karena cenderung beriklim tropis, juga di industri yang banyak memanfaatkan mesin pendingin sebagai alat untuk mengawetkan hasil produksinya seperti

pengawetan hasil pertanian, pengalengan ikan dan sebagainya. Dengan demikian fungsi mesin pendingin akan terus berkembang.

Menurut jurnal Andrian Bayanullah upaya untuk penghematan energi pada sistem pendingin adalah dengan beberapa cara yaitu memperbaiki efisiensi kompresor, memvariasikan putaran kompresor, mencari refrigeran alternatif, memvariasikan putaran fan, dan sistem kontrol refrigeran.

Didasari permasalahan diatas perlu dilakukan penelitian, maka dari itu penulis mengangkat judul “ efesiensi kompresor terhadap modifikasi susunan pipa evaporator refrigerator” agar dapat membuktikan efesiensi kompresor terhadap modifikasi susunan pipa evaporator refrigerator dan efesiensi kompresor tanpa modifikasi susunan evaporator (standart)..

(5)

Jurnal Ilmiah “MEKANIK” Teknik Mesin ITM, Vol. 1 No. 1, Mei 2015 : 35-41

36 Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui daya kompresor dengan pembebanan dalam keadaan standart; Untuk mengetahui daya kompresor dengan pembebanan dalam keadaan Modifikasi; Untuk membandingkan COP standart dengan COP modifikasi; Untuk membandingkan Efesiensi kompresor standart dengan Efesiensi kompresor modifikasi.

1 Studi Pustaka 2.1 Siklus Refrigerasi

Dalam proses refrigerasi, refrigeran yang menjalankan fungsinya sebagai fluida kerja mengalami perubahan fasa yaitu dari fasa cair berubah menjadi fasa uap dan kembali menjadi fasa cair, sehingga merupakan suatu siklus aliran tertutup, kecuali pada mesin pendinngin yang menggunakan udara sebagai refrigerannya, dimana refrigerannya tetap dalam keadaan fasa gas.

Berikut ini ada beberapa siklus refrigerasi antara lain :

1. Siklus refrigerasi kompresi uap

(Vapor Compression Refrigeration Cycle).

2. Siklus refrigerasi pancaran uap (

Steam Jet Refrigeration Cycle ).

3. Siklus refrigerasi udara ( Air Refrigeration Cycle ).

4. Siklus refrigerasi penyerapan

( Absorbtion Refrigeration Cycle ).

Pada siklus refrigeran kompresi uap, kompresor mengompresikan refrigeran dalam keadaan fasa uap jenuh sehingga tekanan dan temperaturnya naik dan menjadi uap kering yang kemudian diembunkan menjadi fasa cair di dalam

kondensor, kemudian tekanan dan temperaturnya di turunkan di katup ekspansi agar temperaturnya lebih rendah dari temperatur lingkungan, dan pada saat di evaporator refrigeran cair tersebut mengalami evaporasi (penguapan) sambil menyerap panas dari objek di sekitar evaporator.

Sistem aliran refrigeran tersebut dapat kita lihat pada gambar 2.2, dalam menjalankan fungsinya refrigeran mengalami proses sebagai berikut :

a. Kompresi (pemampatan) di kompresor.

b. Kondensasi (pengembunan) di kondensor.

c. c.Ekspansi (penurunan tekanan) dikatup ekspansi.

d. d.Evaporasi (penguapan) di evaporator.

Gambar 1 Sistem refrigerasi kompresi uap

Menurut proses kerja sistem, siklus kompresi uap di bedakan atas dua bagian yaitu :

(6)

37 1.Siklus refrigerasi kompresi uap ideal

(teoritis)

2.Siklus refrigerasi kompresi uap aktual (sebenarnya)

2.2 Kompresor

Kompresor adalah jantung dari Sistem kompresi uap. Empat jenis kompresor refrigerasi yang paling umum dipakai adalah :

1. Kompresor Torak ( reciprocating compressor )

2. Kompresor sekrup ( screw

compressor )

3. Kompresor sentrifugal

4. Kompresor sudu ( vane

compressor )

Daya kompresor haruslah mendapat perhatian karena merupakan hal yang sangat penting didalam sistem kompresi uap, selama kerja yang teratur (reguler) dengan beban -beban refrigerasi yang b erat, suhu evaporator naik, sehingga kebutuhan daya kompresor naik dan dapat menyebabkan motor kelebihan beban ( overload). kapasitas refrigerasi dapat dihitung dengan rumus,

Kp = m (h1 – h4) kW...(2.1) METODE PENELITIAN

3.1 Perancanagn Penelitian

Untuk memperoleh data penelitian, maka dilakukan dengan metode eksperimen. Karena eksperimen sesuai digunakan untuk pengambilan data yang dilakukan secara destriktif. Jumlah parameter dapat dibatasi sehingga dapat menghemat biaya dan waktu pelaksanaan.

Proses ekperimen dilakukan untuk menganalisa efesiensi kompresor melalui

modifikasi pada susunan pipa evaporator. Hal ini dilakukan guna melihat efesiensi kerja pada kompresor dengan modifikasi yang direncanakan.

Penelitian dilakukan dengan alat uji yang dirancang sedemikian sehingga dapat digunakan untuk beberapa penelitian tentang efesiensi kompresor dan data – data yang diperlukan dalam penelitian.

Gambar 2. Skema instalasi pengujian Titik pengukuran alat uji : T1 : Temperatur Keluar Kompresor T2 : Temperatur Keluar Kondensor T3 : Temperatur Evaporator

T4 : Temperatur Beban Uji

T5 : Temperatur Masuk Kompresor P1 : Tekanan Keluar Evaporator P2 : Tekanan Keluar Kompresor P3 : Tekanan Keluar Kondensor P4 : Tekanan Keluar Pipa Kapiler 3.2 Proses pengambilan data

a. Persiapan dan pemasangan seluruh alat ukur yang digunakan dalam pengujian, seperti : termo control digital, timbangan digital, dan alat pendukung lainnya. b. Memeriksa kondisi mesin dan

peralatan yang akan digunakan. c. Memastikan dan memeriksa suplai

listrik yang diperlukan oleh peralatan uji.

(7)

Jurnal Ilmiah “MEKANIK” Teknik Mesin ITM, Vol. 1 No. 1, Mei 2015 : 35-41

38 d. Memeriksa kondisi di dalam

evaporator.

e. Mengkalibrasikan semua alat ukur.

3.3 Tahap Pengujian

a. Sebelum dicharging, sistem harus di vakum terlebih dahulu. Untuk memastikan apakah sisitem mengalami kebocoran. b. Mengisi refrigeran sampai

tekanan tertentu dan mencatat berat refrigeran yang dimasukan kedalam sisitem. Berat refrigeran yang dimasukan 250 gram.

c. Mengisi beban pendinginan pada ruang kabin evaporator. Beban pendingin yang digunakan adalah air mineral 1 liter, dan di masukan pada sebuah wadah. d. Menjalankan sisitem

refrigerator.

e. Setelah itu mencatat seluruh data temperatur, tekanan pada pressure guage/ 30 menit, sampai temperatur bahan uji mencapai 5˚ celcius, lalu mematikan sistem refrigrator. f. Pengujian akan di ulangi

kembali sampai 3 kali.

g. Setelah pengujian selesai, modifikasi evaporator dan pipa kapiler pada sistem refrigrator. Dan mengulangi kembali proses pengujian dari langkah ( a - f ).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Koefisien prestasi ( COP ) adalah bentuk penelitian dari suatu refrigerasi,

semakin besar COP menunjukan bahwa kerja mesin tersebut semakin baik. Setelah proses pengambilan data selesai dilakukan, barulah kita dapat menghitung nilai dampak refrigerasi, nilai laju aliran massa, nilai daya kompresor, nilai COP, nilai efesiensi kompresor dalam keadaan standar dan nilai efesiensi setelah perubahan bentuk evaporator.

4.1 Perhitungan keadaan standart Spesifikasi refrigran :

 Tipe Refrigeran : HC R 134a Hycool

 Jumlah yang diisikan : 250 gram

Gambar 3. Grafik pengujian hari pertama keadaan standart.

Gambar 4. Grafik pengujian hari kedua keadaan satndart

(8)

39 Gambar 5. Grafik pengujian hari ketiga

keadaan standart. 4.2 Perhitungan keadaan modifikasi

Gambar 6. Evaporator modifikasi

Gambar 7. Grafik pengujian hari pertama keadaan modifikasi.

Gambar 8. Grafik pengujian hari kedua keadaan modifikasi.

Gambar 9. Grafik pengujian hari kedua keadaan modifikasi.

Tabel 1.Hasil perhitungan setiap percobaan. Percobaan 𝑸 L,in (kW) 𝒎 (kg/s) 𝑸 H,out (kW) COP Keadaan standart 0,27756 0,00245 0,38691 2,52 0,28853 0,00261 0,39841 2,58 0,27756 0,00245 0,38691 2,52 Keadaan modifikasi 0,27222 0,00246 0,38798 2,47 0,30122 0,00257 0,4109 2,73 0,28306 0,00247 0,39243 2,68

Tabel 2. COP standart dan COP modifikasi Evaporator hari COP standart COP modifikasi Pertama 2,52 2,47 kedua 2,58 2,73 ketiga 2,52 2,68 2,4 2,5 2,6 2,7 2,8 0 2 4 COP standart COP modifikas i

(9)

Jurnal Ilmiah “MEKANIK” Teknik Mesin ITM, Vol. 1 No. 1, Mei 2015 : 35-41

40 Gambar 10. Grafik perbandingan COP dalam keadaan standart dan modifikasi Dari grafik diatas dapat di lihat bahwa Koefesien performance tertinggi yaitu 2,73 dengan waktu 116 menit dalam keadaan modifikasi dan koefisien prestasi tertinggi dalam keadaan standart 2,58 dengan waktu 111 menit, dengan demikian coefisien prestasi keadaan modifikasi lebih baik dari keadaan standart hanya saja dalam waktu yang lebih lama.

Tabel 3. Tabel perbandingan efesiensi kompresor standart dan modifikasi

hari ᶯc (standart) ᶯc (modifikasi) Pertama 99,22 98,86 kedua 99,51 97,02 ketiga 99,22 96,79

Gambar 11. Grafik perbandingan efesiensi dalam keadaan standart dan modifikasi

dari grafik diatas dapat di lihat perbedaan efesiensi kompresor hari pertama keadaan standart 99,22% dan efesiensi kompresor hari pertama keadaan modifikasi 98,86%, efesiensi kompresor

hari kedua keadaan standart 99,51% dan efesiensi kompresor hari kedua keadaan modifikasi 97,02%, efesiensi kompresor hari ketiga keadaan standart 99,22% dan efesiensi ko0mpresor keadaan modifikasi 96,79%, jelas terlihat efesiensi kompresor dalam keadaan standart lebih baik di banding keadaan modifikasi dan semakin hari semakin menurun, disebabkan kerja dari kompresor semakin besar.

KESIMPULAN

Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan dengan mesin refrigerator dalam keadaan standart dan modifikasi evaporator tentang efesiesnsi kompresor maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Daya kompresor dalam keadaan standart= 0,11 kW

2. Daya kompresor keadaan modifikasi = 0,11Kw

Daya yang didapat sama, dikarenakan penentuan tahap pengambilan data terhadap temperatur bahan uji(pembebanan) telah di tentukan yaitu 5°C.

3. Coefisien pretasi tertinggi yang didapat dari keadaan setandart adalah 2,58 sedangkan Coefisien prestasi tertinggi yang didapat dari keadaan modifikasi adalah 2,73, maka Coefisien prestasi modifikasi lebih baik dibandingkan dari keadaan standart, hanya saja waktu yang diperlukan lebih lama.

4. Efesiensi kompresor tertinggi didapat pada keadaan standart dengan nilai = 99,51% dan nilai efesiensi terendah didapat dalam keadaan modifikasi evaporator dengan nilai = 96,79%. Adanya penurunan efesiensi kompresor

95 95,596 96,597 97,598 98,599 99,5100 ᶯc (standart) ᶯc (modifikasi)

(10)

41 terhadap modifikasi evaporator dalam penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

[1]. J.P. Holman, Alih Bahasa Ir. E.

Jasjfi M.Sc, “Perpindahan Kalor”, Edisi Keenam, Penerbit Erlangga.

[2]. Richard C. Jordan, Second Edition 1962 “Refrigeration and Air

Conditioning”,.

[3]. Reynolds C. William, 1994, “Thermodinamika Teknik”, Second

Edition, Terjemahan Filono Harahap, Erlangga

[4]. Sularso Haruo Tahara, 1985, ”Pompa dan Kompresor, Pemilihan, Pemakaian dan Pemeliharaan” Edisi ke – 2, Pradnya Paramita, Jakarta,

[5]. Wilbert F. Stoecker Jerold W. Jones, Alih Bahasa Ir. Supratman Hara, “Refrigeration dan

Pengkondisian Udara” Edisi

(11)

PETUNJUK BAGI (CALON) PENULIS

Jurnal Ilmiah "Mekanik" teknik mesin ITM terbit setahun 2 kali yaitu pada bulan MEI dan NOVEMBER.Berisi artikel hasil penelitian dan kajian analitis dibidang ilmu dan teknologi teknik mesin.Artikel yang dimuat dan dipublikasikan di Jurnal Ilmiah MEKANIK Teknik Mesin ITM berupa artikel hasil penelitian, kajian teoritis, review, dan analisis kasus. Editor menerima naskah-naskah yang belum pernah dipublikasikan pada jurnal/majalah lain. Naskah-naskah yang diterima untuk diterbitkan di jurnal ilmiah MEKANIK adalah naskah yang secara khusus membahas permasalahan dalam bidang teknik mesin, atau bidang lain yang digunakan untuk mendukung kegiatan usaha, pendidikan, pelatihan, dan penelitian dalam bidang teknik mesin. Naskah dapat ditulis dalam bahasa Indonesia baku dan juga dalam bahasa Inggris sesuai dengan tata cara penulisan yang baik dan benar.

Penulisan Naskah

Naskah diketik di atas kertas A4 program Microsoft word, Times New Roman, 2 kolom, 1 spasi dan ukuran font 12, kecuali judul 14 font dan author 10 font. Margin atas, bawah, kiri, dan kanan masing 3 cm. Jumlah halaman naskah artikel maksimum 10 halaman. Naskah dikirim ke alamat redaksi dalam bentuk softcopy melalui e-mail.

Bahasa

Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia atau Inggris sesuai dengan tata cara penulisan yang baik dan benar.

Kerangka Isi Naskah

Isi naskah terdiri dari: Judul, Nama dan Institusi serta alamat e-mail penulis, abstrak, kata kunci, pendahuluan, metode penelitian, hasil dan pembahasan, kesimpulan, dan daftar pustaka. Judul terdiri dari 6 sampai 12 kata, abstrak terdiri dari maksimum 250 kata, dan kata kunci terdiri dari 3 sampai 5 kata atau frasa.

Daftar pustaka hanya memuat pustaka yang digunakan atau dikutip langsung dalam naskah. Penunjukkan pustaka di dalam naskah dilakukan dengan cara menulis nomor pustakanya di dalam tanda kurung, dan dimulai dari nomor pustaka [1] dan seterusnya. Nomor pustaka dalam naskah diketik segaris dengan tulisan pada naskah.

Penyunting Naskah

Dalam menentukan naskah yang layak diterbitkan, redaksi dibantu oleh reviewer yang memiliki kompetensi keilmuan dan pengalaman sesuai dengan pokok bahasan pada naskah. Hasil review atau tanggapan reviewer akan disampaikan kepada penulis sebagai bahan perbaikan naskah. Alamat Redaksi

Program Studi Teknik Mesin Institut Teknologi Medan

Jl.Gedung Arca No.52 Medan – 20217 061-7363771; 061-7347954

E.mail: [email protected] Website: www. Mesinitm.com

(12)

Gambar

Gambar  1  Sistem  refrigerasi  kompresi  uap
Gambar 2. Skema instalasi pengujian  Titik pengukuran alat uji  :  T1 : Temperatur Keluar Kompresor  T2 : Temperatur Keluar Kondensor  T3 : Temperatur Evaporator
Gambar 3. Grafik pengujian hari pertama  keadaan standart.
Gambar 6. Evaporator modifikasi
+2

Referensi

Dokumen terkait

Sumur Resapan (infiltration Well) adalah sumur atau lubang pada permukaan tanah yang dibuat untuk menampung air hujan/aliran permukaan agar dapat meresap ke

Syarat-syarat untuk bisa mendapatkan kredit pada Bank Tabungan Negara cabang Mataram harus memenuhi syarat-syarat antara lain KTP pemohon suami istri, akta nikah bagi yang sudah

Atap greenhouse berupa plastik polyvinyl chloride (PVC) berwarna putih. Plastik ini memiliki umur teknis sekitar 6 bulan hingga satu tahun, tergantung dari kondisi cuaca. Jika

menunjukkan bahwa pemberian kapsul Monasterol dengan dosis 3 kapsul/ekor/hari selama 8 minggu mampu meningkatkan kadar HDL darah dari hewan uji sebesar 83,58 % dan ini

Bank BNI juga mempunyai standar kinerja bagi karyawan-karyawan yang bekerja di dalamnya begitupun standar kinerja bagi frontliner di bank tersebut apakah kinerja

Tujuan instruksional setelah mengikuti kuliah ini, yaitu agar mahasiswa mampu mengenali bagaimana teknik public speaking yang baik mulai dari metode penyampaian, suara,

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa media komunikasi yang digunakan dalam penyebaran informasi kesehatan kepada masyarakat terdiri dari media cetak berupa pamflet,

Hal ini sesuai dengan tujuan flokulasi yaitu menciptakan aliran yang lambat atau tenang, sehingga flok dapat menggumpal dengan ukuran yang lebih besar dan