• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pet station

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pet station"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang

Manusia merupakan makhluk Allah yang diciptakan lebih sempurna dibandingkan makhluk Allah lainnya. Hal yang membedakan antara manusia dengan makhluk ciptaan Allah lainnya adalah akal pikiran manusia. Dengan akal, manusia dapat membedakan baik dan buruk, sehingga dapat menentukan langkah yang sesuai dengan peraturan dan norma-norma yang ada.

Setiap makhluk hidup, demikian pula dengan manusia, mempunyai kebutuhan hidup demi kelangsungan hidupnya. Demi kelangsungan hidupnya manusia akan berusaha untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Menurut Abraham Maslow dalam teorinya Hierarchy of Human Needs ada beberapa tingkat kebutuhan manusia.

Berdasarkan teori Abraham Maslow di atas ada lima tingkatan kebutuhan manusia. Kebutuhan yang pertama yaitu Physiological needs atau kebutuhan dasar, seperti makanan, minuman, pakaian, tempat tinggal, kesehatan dan lain sebagainya, untuk kelangsungan hidupnya manusia harus memenuhiu kebutuhan dasar ini. Apabila kebutuhan dasar telah terpenuhi maka manusia akan berusaha untuk memenuhi tingkat kebutuhan yang lainnya yaitu kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan untuk bersosialisasi, kebutuhan harga diri, dan kebutuhan aktualisasi diri.

Seperti halnya kota-kota besar lainnya di dunia, Medan sebagai salah satu kota terbesar di Indonesia. Mengalami pembangunan ekonomi dan industrialisasi yang sangat pesat dibandingkan dengan kota-kota lainnya. Perkembangan ekonomi yang lebih, maka manusia dapat dengan mudah memenuhi kebutuhannya.

Tingkatan terakhir dari teori Abraham Maslow yaitu tingkat kebutuhan aktualisasi diri. Kebutuhan aktualisasi diri ini berkaitan dengan keinginan atau kebutuhan manusia untuk diakui orang lain tentang kemampuan diri dalam mengerjakan sesuatu atau untuk mencapai sukses dalam hal tertentu. Salah satu contoh dari aktualisasi diri yaitu memiliki hewan peliharaan mereka berusaha membuktikan kepada orang lain bahwa mereka mampu merawat hewan peliharaan mereka. Untuk memberikan perawatan bagi hewan peliharaan mereka dibutuhkan sarana yang dapat memberikan pelayanan kesehatan bagi hewan.

(2)

Dr Roy Page, Executive Director of the South Africa Companion Animal Council (SACAC) mengemukakan beberapa manfaat memelihara hewan peliharaan : 1

Mempunyai banyak kesempatan untuk terhubung dengan orang lain

Hewan peliharaan adalah teman yang sangat baik, tetapi mereka juga dapat membujuk si empunya untuk malas bersosialisasi atau ke luar rumah. Jadi, dengan mengajak hewan peliharaan berjalan-jalan ke luar dapat membukai lebih banyak kesempatan untuk berinteraksi dengan orang lain.

Mendeteksi penyakit

Sebagian binatang peliharaan dapat mengingatkan pemiliknya terhadap penyakit. Anjing dengan penciuman dan kesadaran yang tajam dapat mendeteksi kanker dan memprediksi serangan epilepsi. Anjing, misalnya, mampu menangkap perubahan bau atau perilaku pemiliknya dengan baik.

Mengurangi alergi pada anak

Kebijaksanaan konvensional menegaskan bahwa hewan peliharaan meningkatkan risiko berkembangnya alergi pada anak-anak. Namun menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of American Medical Association, anak-anak yang tumbuh dengan hewan peliharaan memiliki penurunan risiko terkena alergi pada hewan, seperti halnya alergi pada serbuk sari bunga dan jamur. Studi ini juga menemukan bahwa anak-anak yang dekat dengan hewan peliharaan memiliki risiko lebih rendah terserang asma.

Selain itu dengan memelihara hewan peliharaan, anak-anak juga dapat belajar berempati, bertanggung jawab, menambah kemampuan kognitif anak, dan dapat mengurangi tingkat stress pada anak.2

Mengurangi tekanan darah

Sebuah studi di AS menemukan bahwa pialang saham yang memiliki hewan peliharaan memiliki tekanan darah lebih rendah ketika stres dibandingkan yang mereka yang tidak. Selain itu, hewan pendamping dapat membantu mengurangi stres dan hipertensi pada siapapun. Pada gilirannya, ini membantu mengurangi risiko serangan jantung dan penyakit jantung.

1

Health 24 tabloid

(3)

Di Medan, peminat hewan peliharaan semakin banyak. Beberapa ajang perlombaan hewan peliharaan diadakan di Medan. Seperti Medan Cat Club (MCC) yang berdiri tahun 2006, mengadakan kontes sekaligus wadah bertukar pikiran antara sesama pecinta kucing.3 Selain itu, tempat penitipan hewan peliharaan juga laris manis. Dimana si pemilik yang ingin berpergian dalam waktu yang tidak terlalu lama, dapat menitipkan hewan peliharaannya4. Dari beberapa contoh fenomena diatas, dapat disimpulkan bahwa di kota Medan memiliki peminat yang banyak akan memelihara hewan peliharaan.

Tabel 1.1 Data Populasi Anjing Tahun 2005 di Sumatera Utara

Sumber : Bagian Program Dinas Peternakan Provinsi Sumatera Utara

3

http://www.hariansumutpos.com

4 http://eksposnews.com

NO. KABUPATEN JUMLAH

1 Medan 11.247 2 Deli Serdang 16.576 3 Langkat 14.215 4 Binjai 1.258 5 Karo 11.521 6 Dairi 12.831 7 Simalungun 9.778 8 P. Siantar 5.871 9 Asahan 6.728 10 Labuhan Batu 9.776 11 Tapanuli Utara 10.097 12 Tapanuli Tengah 1.488 13 Tapanuli Selatan 1.041 14 Nias 0 15 Tebing Tinggi 1.566 16 Tanjung Balai 1.822 17 Toba Samosir 17.786 18 Mandailing Natal 3.261 19 Padang Sidempuan 569 20 Serdang Bedagai 0 21 Humbang Hasundutan 15.669 22 Samosir 5.206 23 Pakpak Bharat 7.119 24 Nias Selatan 0 JUMLAH 167.425

(4)

Semakin tinggi para peminat pemelihara hewan maka semakin tinggi pula kebutuhan akan fasilitas pendukung serta kegiatan-kegiatan pemeliharaan hewan. Namun pada kenyatannya di Medan, kondisi objektif fasilitas-fasilitas yang mewadahi kegiatan-kegiatan pemeliharaan hewan di Medan belum mendukung / mewadahi secara efektif. Yaitu:

1. Fasilitas yang satu dengan yang lain terpisah-pisah

2. Kurang terdukungnya tempat penyelenggaraan kegiatan-kegiatan hewan-hewan peliharaan,

3. Ketiadaan tempat penitipan hewan, Sumatera Utara sebagai jalur perdagangan yang strategis, mendatangkan para tenaga kerja asing ( baik dari dalam negeri maupun yang dari luar negeri ) yang tinggal di Medan. Dan saat hari libur perayaan atau hari-hari besar keagamaan tiba, mereka kebanyakan pulang ke kampung halaman mereka yang berada diluar Medan menyebabkan perlunya tempat penitipan hewan-hewan kesayangan mereka untuk dirawat, disayang dan dijaga.

4. Keberadaan dokter hewan yang tidak begitu diketahui keberadaannya cukup menyulitkan para pemilik hewan. Belum lagi beberapa penyakit hewan yang dapat ditularkan kepada manusia. Seperti rabies.

Tabel 1.2 Jumlah Kasus Positif Rabies Tahun 2005 di Propinsi Sumatera Utara

NO. KAB/KOTA HEWAN

ORANG

YG POSITIF KET

MENGGIGIT DIGIGIT RABIES

1 Medan 36 55 36 2 Deli Serdang 31 43 31 3 Langkat 9 13 9 4 Binjai 2 2 2 5 Karo 9 19 9 6 Dairi 3 7 3 7 Simalungun 7 8 7 8 P. Siantar 3 7 3 9 Asahan 10 21 10 10 Labuhan Batu 4 6 3 11 Tapanuli Utara 0 0 0 12 Tapanuli Tengah 16 30 16 13 Tapanuli Selatan 0 0 0 14 Nias 7 0 0 15 Tebing Tinggi 3 3 3 16 Tanjung Balai 0 0 0 17 Toba Samosir 0 0 0 18 Mandailing Natal 0 0 0 19 Padang Sidempuan 0 0 0 20 Serdang Bedagai 4 6 4

(5)

Oleh karena itu dibutuhkan wadah yang dapat mendukung dan melengkapi segala kebutuhan medis ( yang paling utama ), penitipan hewan, kecantikan, dan perlengkapan pada satu tempat untuk mempermudah setiap pemilik hewan yang datang, supaya hewan-hewan peliharaan ini terjaga dan terpelihara dengan baik.

1.2.

Maksud dan Tujuan

Maksud :

• Merancang sebuah fasilitas yang berkaitan dengan memelihara hewan peliharaan secara terpadu. Mulai dari kegiatan jual beli sampai rekreasi dikemas dalam format yang bersifat hewani & rekreatif dalam arti memperhatikan kebutuhan-kebutuhan yang mendasar sesuai yang dibutuhkan oleh masing-masing hewan.

• Membuka lapangan kerja baru serta menciptakan tenaga-tenaga kerja ahli yang professional dalam masalah perawatan dan pemeliharan hewan.

• Sebagai salah satu wujud partisipasi dalam melawan penyakit rabies dan penyakit menular hewan lainnya, serta menciptakan lingkungan yang sehat dan nyaman.

Tujuan :

• Sebagai salah satu tempat penjualan hewan-hewan peliharaan terlengkap di Medan. • Menjadikan Pet Station sebagai wadah lapangan kerja, terutama kerja praktek bagi

calon-calon dokter hewan yang ada di seluruh Nusantara.

• Menyediakan wadah yang dapat membantu menagani masalah kesehatan hewan, terutama pencegahan pemberantasan penyakit hewan peliharaan serta pengobatannya. • Menjadikan Pet Station sebagai lapangan usaha komersial yang dapat menaikkan

pendapatan daerah kota Medan.

• Menambah objek sarana rekreasi di kota Medan yang dapat dijangkau seluruh lapisan masyarakat 21 Humbang Hasundutan 0 0 0 22 Samosir 0 0 0 23 Pakpak Bharat 1 2 1 24 Nias Selatan 0 0 0 JUMLAH 145 222 137

(6)

1.3.

Perumusan Masalah

Batasan fungsi Bangunan pada kasus Proyek Pet Station yang akan dibuat yaitu: • Persyaratan perencanaan bangunan disesuaikan dengan peraturan daerah yang berlaku

pada tapak tersebut dan disesuaikan dengan masterpalan dari dinas tata kota daerah setempat.

• Sebagai tempat perawatan kesehatan hewan, penitipan hewan, penjualan hewan serta perlengkapannya, eksibisi / event acara dan salon.

• Karena jumlah hewan peliharaan di dunia sangat banyak ragam jenisnya maka disesuaikan dengan memanfaatkan pemahaman dari studi literatur akan kategori hewan peliharaan yang ada di Medan.

• Penataaan ruang dan bentukan bangunan disesuaikan dengan tema yang akan dibuat sehingga bangunannya mampu mengkonsumsikan bentuk yang ada dengan fungsi bangunan yang akan dibuat.

• Lokasi proyek yang berada pada kawasan kota yang memiliki nilai lahan yang sangat tinggi perlu dikaitkan nantinya ke masalah-masalah komersial.

1.4.

Lingkup Masalah

Masalah yang akan dibahas dalam merancang bangunan Petworld:

• Bagaimana mewujudkan desain bangunan pada judul proyek ini sehingga sesuai dengan peruntukkan fungsi bangunan dan kelayakan studi proyek sesuai dengan kebutuhan pada lokasi proyek.

• Bagaimana menerapkan prinsip-prinsip tema yang diambil untuk diterapkan dalam desain bangunan agar sesuai dengan fungsi bangunan dan prinsip-prinsip estetika dalam teori arsitektur.

• Pemilihan lokasi proyek disesuaikan dengan peruntukan fungsi bangunan berdasarkan literatur dan tata ruang pada kawasan lokasi.

• Bagaimana menciptakan desain bangunan yang sesuai dengan lingkungan sekitar, serta menarik minat pengunjung dalam skala perkotaan.

• Bagaimana merancang lingkungan yang bersih dan higienis bagi mereka yang berada di dalam dan diluar bangunan serta mampu menyediakan fasilitas-fasilitas yang bermutu dan mampu mendukung perkembangan dunia medis satwa.

• Bagaimana menciptakan desain yang nyaman bagi hewan-hewan yang akan menghuni bangunan, bagi dari segi kenyamanan thermal dan lingkungannya

(7)

• Bagaimana menciptakan kualitas potensi lingkungan pada lokasi proyek sebagai kontribusi pengembangan dan fungsi kawasan sesuai dengan tata ruang kota.

1.5.

Metode Pendekatan

Pendekatan-pendekatan dalam penyelesain masalah pada perancangan dilakukan dengan berbagai cara diantaranya:

• Studi literatur dengan mempelajari permasalahan yang ada serta pemecahan masalah berdasarkan referensi-referensi yang dianggap relevan dan mendukung dalam proses perancangan seperti buku panduan, standar bangunan maupun standar keselamatan pada bangunan sesuai dengan fungsi proyek dan kelayakannya.

• Studi banding dengan melakukan pendekatan permasalahan dan fungsi bangunan yang memiliki kesamaan dalam proyek sejenis maupun tema dalam judul proyek ini yang diambil dari berbagai sumber seperti buku, internet, media cetak lainnya, dan sumber-sumber yang dianggap penting.

(8)

1.6.

Kerangka Berpikir

PET STATION Latar Belakang

Kasus Proyek Maksud dan Tujuan

Identifikasi Masalah Perancangan

Batasan Masalah Pendekatan

Masalah

Analisis Perancangan : Analisis Site Analisis Kegiatan Analisis Ruang

Analisis Bentuk dan Langgam Bangunan

Konsep

Perancangan Alternatif Konsep

Desain Akhir Pet Station

Gambar 1.1. Skema Kerangka Pemikiran Sumber : analisis penulis

Gambar

Tabel 1.1 Data Populasi Anjing Tahun 2005 di Sumatera Utara
Tabel 1.2 Jumlah Kasus Positif Rabies Tahun 2005 di Propinsi Sumatera Utara
Gambar 1.1.  Skema Kerangka Pemikiran  Sumber : analisis penulis

Referensi

Dokumen terkait

Untuk maksud ini tclah dipclajari cara masuknya EBV kc dalam scl hospcs yang dapat menyebabkan infeksi laten, protein-protein laten yang diekspresikan untuk mendukung pertahanan

Namun, ada tantangan yang cukup besar yang dihadapi yaitu masalah dimensi dari data yang digunakan karena banyak teknik yang menggunakan representasi matriks dalam penerapannya

Segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, sumber segala kebenaran, sang kekasih tercinta yang tidak terbatas pencahayaan cinta-Nya bagi hamba-Nya, Allah Subhana Wata‟ala

Melalui kegiatan observasi di kelas, mahasiswa praktikan dapat. a) Mengetahui situasi pembelajaran yang sedang berlangsung. b) Mengetahui kesiapan dan kemampuan siswa dalam

Dua hal yang dipelajari penulis dengan pendekatan kemosistematika dalam peng- amatan adalah: (1) ketetapan karakter pada kelompok besar tetumbuhan yang memiliki arti dalam

Penelitian ini berjudul Pola Komunikasi Masyarakat Kampung Bali, yang penelitiannya meliputi wawancara pada Masyarakat Suku Bali di Desa Cipta Dharma atau

Pemodelan penyelesaian permasalahan penjadwalan ujian Program Studi S1 Sistem Mayor-Minor IPB menggunakan ASP efektif dan efisien untuk data per fakultas dengan mata

Pendekatan dapat diartikan sebagai metode ilmiah yang memberikan tekanan utama pada penjelasan konsep dasar yang kemudian dipergunakan sebagai sarana