• Tidak ada hasil yang ditemukan

M A T R I K S. Oleh: Dimas Rahadian AM, S.TP. M.Sc.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "M A T R I K S. Oleh: Dimas Rahadian AM, S.TP. M.Sc."

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

M A T R I K S

Oleh:

Dimas Rahadian AM, S.TP. M.Sc

Email: [email protected]

JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

(2)

DEFINISI...

Matriks adalah susunan bilangan berbentuk

jajaran segi empat siku-siku yang diatur berdasa

Bilangan-bilangan dalam jajaran tersebut disebut

entri dari matriks atau elemen atau unsur

           3 5 2 3 4 1             0 3 6 1 4 2 3 1 2

 

2

5

           1 2 4

 

2

(3)

ORDO MATRIK...

ORDO (ukuran) suatu matriks dinyatakan

dalam banyaknya baris (arah horizontal) dan

banyaknya kolom (arah vertikal).

             mn m m n n a a a a a a a a a A ... ... ... 2 1 2 22 21 1 12 11   

Suatu matriks A dengan ukuran m x n ditulis:

 

a

ij mxn

 

a

ij

(4)

Entri pada baris dan kolom dalam matriks A

juga biasa dinyatakan dengan simbol (A)

ij

0

5

2

1

A

(5)

Matriks bujursangkar

adalah matriks yang

jumlah baris dan jumlah

kolomnya sama.

Jika jumlah baris = jumlah

kolom = n, maka disebut

matriks bujursangkar

berorde n.

...JENIS MATRIKS

Matriks Bujur Sangkar / Persegi

6

0

1

3

A

3

1

1

3

1

2

1

0

4

B

(6)

Matriks nol adalah matriks yang semua

entri-entrinya sama dengan nol

...JENIS MATRIKS

Matriks Nol

 

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

Sifat-sifat matriks nol: 1. A + 0 = 0 + A = A 2. A – A = 0

3. 0 – A = –A

(7)

Matriks satu adalah matriks yang semua

entri-entrinya sama dengan satu

...JENIS MATRIKS

Matriks Satu / Vektor Satu

 

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

(8)

Matriks baris didefinisikan sebagai matriks yang

entri atau elemennya tersusun tepat satu baris

Matriks kolom didefinisikan sebagai matriks yang

entri atau elemennya tersusun tepat satu kolom

...JENIS MATRIKS

Matriks Baris dan Matriks Kolom

 

2

5

1

2

4

(9)

Matriks diagonal adalah matriks bujursangkar

yang semua entri di luar diagonal utama sama

dengan nol. Dengan perkataan lain, (a

ij

) adalah

matriks diagonal jika (a

ij

)=0 untuk i≠j

...JENIS MATRIKS

Matriks Diagonal

2

0

0

1

A



3

0

0

0

1

0

0

0

2

B

(10)

Matriks segitiga atas adalah matriks bujursangkar yang semua entri di bawah diagonal utama sama dengan nol.

Matriks segitiga bawah adalah matriks bujursangkar yang semua entri di atas diagonal utama sama dengan nol.

...JENIS MATRIKS

Matriks Segitiga Atas dan Bawah

            1 0 0 2 3 0 5 0 1 A                2 0 0 0 7 1 0 0 6 5 1 0 4 9 3 2 B             8 6 2 0 2 1 0 0 3 A              2 11 9 3 0 7 6 1 0 0 3 2 0 0 0 5 B

(11)

Matriks identitas adalah matriks diagonal yang semua entri pada diagonal utama sama dengan satu dan entri lainnya adalah nol.

Matriks identitas biasa ditulis I atau In di mana n menunjukkan ukuran matriks bujursangkar tersebut.

...JENIS MATRIKS

Matriks Identitas

       1 0 0 1 2 I            1 0 0 0 1 0 0 0 1 3 I Sifat matriks identitas adalah seperti bilangan 1 (satu) dalam

operasi-operasi dengan bilangan biasa, yaitu

jika A adalah matrik sebarang, maka

(12)

Jika adalah matriks berukuran m x n, maka transpose

dari A (ditulis AT ), adalah matriks n x m yang

diperoleh dari A dengan mengubah baris menjadi kolom dan kolom menjadi baris.

...MATRIKS TRANSPOSE

Sekaligus menjadi bukti bahwa transpose dari matriks segitiga bawah merupakan matriks segitiga atas, dan sebaliknya.

            1 0 0 2 3 0 5 0 1 A

Carilah matriks transpose dari:

             2 11 9 3 0 7 6 1 0 0 3 2 0 0 0 5 B

(13)

Maka aij = bij untuk setiap i dan j

Dengan demikian nilai w,x,y dan z dapat ditentukan

LATIHAN !

a. Tentukan nilai (z+y) x 3(x-w) – z3 ! b. Tentukan nilai z2 + (y-x)2 – w + 9 !

...KESAMAAN MATRIKS

w

z

z

y

y

x

x

2

JIKA:

10

6

6

8

=

(14)

...OPERASI MATRIKS

Penjumlahan dan pengurangan

Jika dua matriks A dan B memiliki ukuran sama, maka kedua matriks tersebut dapat dijumlahkan atau dikurangkan. Penjumlahan A + B adalah menjumlahkan entri-entri pada matriks A dengan entri-entri yang bersesuaian pada matriks B. Pengurangan A – B adalah matriks mengurangkan entri-entri pada matriks A dengan entri-entri yang bersesuaian pada matriks B. Dikatakan pula mengurangi matriks A dengan matriks B, yaitu A – B, adalah menjumlahkan matriks A dengan

–B. Jadi A – B = A + (–B).

Matriks-matriks dengan ukuran berbeda tidak dijumlahkan atau dikurangkan.

(15)

.

...LATIHAN

8

9

12

5

A

4

2

6

9

B

13

9

6

7

6

17

C

TENTUKAN ! a. A+B e. (A+A)+B b. B+A f. A+(A+B) c. A-B g. A+C d. B-A h. B+C

(16)

Sifat Penjumlahan dan Pengurangan Matriks:

• Jika A, B, dan C adalah matriks-matriks berukuran

sama, dan k skalar, maka

1. A + B = B + A (komutatif) 2. (A + B) + C = A + (B + C) (asosiatif)

3. k(A + B) = kA + kB (distributif)

(17)

.

...OPERASI MATRIKS

Perkalian Skalar dengan Matriks

Jika A adalah sebarang matriks dan k adalah sebarang skalar, maka perkalian kA adalah mengalikan setiap entri pada matriks A dengan bilangan k.

TENTUKAN ! a. 2B b. 3A c. 3B+3C d. 3(B+C)        2 1 3 3 A       3 2 1 3 B        2 6 3 4 C

(18)

...OPERASI MATRIKS

Perkalian Matriks dengan Matriks

• Perkalian dua matriks A dan B, yaitu AB, dapat

dilakukan jika jumlah kolom dari matriks A sama

dengan jumlah baris dari matriks B.

• Jika A=(a

ij

) adalah matriks berukuran m x r dan

B=(b

ij

) adalah matriks berukuran r x n, maka

perkalian AB adalah suatu matriks B=(c

ij

) berukuran

m x n dimana entri ke-ij berasal dari perkalian baris

ke-i dari matriks A dengan kolom ke-j dari matriks B

yang kemudian dijumlahkan

(19)

.

...LATIHAN

8

9

12

5

A

4

2

6

9

B

13

9

6

7

6

17

C

TENTUKAN ! a. AB e. ABC h. A(AB) b. BA f. BCA i. (AA)B c. AC g. CBA d. CA

(20)

Jika A, B, dan C adalah matriks-matriks yang memenuhi syarat-syarat perkalian matriks yang diperlukan, maka:

1. A(B + C) = AB + AC; (B + C)A = BA + CA (distributif) 2. A(BC) = (AB)C (asosiatif)

3. AB ≠ BA (tidak komutatif)

4. Jika AB = 0, di mana 0 adalah matriks nol, yaitu matriks yang semua elemennya sama dengan nol, maka ada tiga

kemungkinan: (i) A = 0 dan B = 0 (ii) A = 0 atau B = 0 (iii) A ≠ 0 dan B ≠ 0 5. Bila AB = AC, belum tentu B = C

(21)

Setiap matriks bujursangkar A selalu dihubungkan

dengan suatu skalar yang disebut determinan dari

matriks tersebut. Determinan dari matriks A ditulis

det(A) atau │A │

(22)

...MENCARI DETERMINAN

MATRIKS 2x2

       22 21 12 11 a a a a A       22 21 12 11 a a a a

maka determinan dari matriks A mengikuti anak panah berikut:

(23)

...LATIHAN

2

7

4

6

A

CARILAH DETERMINAN DARI MATRIKS BERIKUT !

6

0

3

3

B

6

5

6

5

C

4

2

2

3

D

4

1

5

4

E

2

3

1

0

F

(24)

...MENCARI DETERMINAN

MATRIKS 3x3

maka determinan dari matriks A mengikuti anak panah berikut:

           33 32 31 23 22 21 13 12 11 a a a a a a a a a A 32 22 12 31 21 11 33 32 31 23 22 21 13 12 11 a a a a a a a a a a a a a a a           32 23 11 33 21 12 31 22 13 32 21 13 31 23 12 33 22 11a a a a a a a a a a a a a a a a a a      dengan det(A)=

(25)

...LATIHAN

CARILAH DETERMINAN DARI MATRIKS BERIKUT !

            1 0 0 2 3 0 5 0 1 A            1 1 2 0 1 0 3 2 1 B             8 6 2 0 2 1 0 0 3 C            3 1 1 2 1 2 1 1 3 D

(26)

...INVERS MATRIKS

• Jika A adalah matriks bujursangkar, dan

terdapat matriks B yang memiliki ukuran

sama sedemikian sehingga AB = BA = I,

maka A disebut matriks yang mempunyai

invers (invertible) dan B disebut sebagai

(27)

...CONTOH

3

1

2

1

A

JIKA: DAN:

1

1

2

3

B

MAKA DAPAT DIPASTIKAN BAHWA B ADALAH INVERS DARI A ATAU BIASA DITULIS A-1

I AB                       1 0 0 1 1 1 2 3 3 1 2 1 I BA                       1 0 0 1 3 1 2 1 1 1 2 3 BUKTI

(28)

...MENCARI INVERS MATRIKS 2x2

                            bc ad a bc ad c bc ad b bc ad d a c b d bc ad A 1 1        d c b a

(29)

...LATIHAN

2

7

4

6

A

CARILAH INVERS DARI MATRIKS BERIKUT !

6

0

3

3

B

6

5

6

5

C

4

2

2

3

D

4

1

5

4

E

2

3

1

0

F

(30)

Untuk matriks bujursangkar secara umum, invers dari

matriks tersebut dapat dicari dengan menggunakan Operasi Baris Elementer (OBE). Misal A adalah matriks

bujursangkar sebarang. Pada matriks A tersebut dilakukan serangkaian OBE sedemikian sehingga menjadi matriks

identitas I. Selanjutnya, pada matriks I juga dilakukan serangkaian OBE yang sama, sehingga akan diperoleh

matriks A-1.

...MENCARI INVERS MATRIKS

BUJUR SANGKAR SECARA UMUM

(31)

...CONTOH

Tentukan invers dari

           1 1 2 0 1 0 3 2 1 A JAWAB:

A :

I

          1 0 0 0 1 0 0 0 1 : : : 1 1 2 0 1 0 3 2 1 =

~

1 3 2 B B

(32)

             2 0 1 0 1 0 0 0 1 : : : 5 3 0 0 1 0 3 2 1

~

2 3 3B B              2 3 1 0 1 0 0 0 1 : : : 5 0 0 0 1 0 3 2 1

~

5 1 3        B            3 5 1 5 5 2 0 1 0 0 0 1 : : : 1 0 0 0 1 0 3 2 1

~

2 1 2 B B               5 1 5 3 5 2 0 1 0 0 2 1 : : : 1 0 0 0 1 0 3 0 1

~

3 1 3B B                5 1 5 3 5 2 0 1 0 5 3 5 1 5 1 : : : 1 0 0 0 1 0 0 0 1

1

:

A

I

(33)

Carilah x dan y apabila

x+2y=5 dan 2x+5y=12

a. dengan metode subtitusi

b. dengan metode OBE

... PENYELESAIAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR

DENGAN MATRIKS DAN OBE

(34)

Penyelesaian dengan OBE :

                    2 1 0 1 0 1 2 1 0 5 2 1 12 5 2 5 2 1

~

~

2 1 1 2 2B B 2B B

Jika dikembalikan ke SPL maka:

1x+0y=1  x=1

0x+1y=2  y=2

(35)

Selesaikan dengan OBE !

1.

3.

2.

(36)

SELAMAT

BELAJAR !

Referensi

Dokumen terkait

(i) memberikan keterangan tidak benar mengenai data pribadi mereka, (ii) memasukkan informasi yang melanggar hukum atau tidak sesuai ketentuan keikutsertaan atau

Uplink komando dan downlink telemetri melalui jaringan wireless (radio) sehingga dibutuhkan perancangan link komunikasi yang handal, namun keterbatasan kemampuan

persiapan yang matang dan mendalam, antara lain: dimilikinya pengetahuan mengenai materi muatan yang akan diatur dalam Peraturan Daerah; adanya pengetahuan tentang

Hukuman nasihat ini didasarkan pada firman Allah dalam surat al- Nisa>’ ayat 34, yang artinya sebagai berikut: ‚...Wanita-wanita yang kamu khwatirkan nusyuznya maka

BPJS kesehatan kepada fasilitas tingkat pertama berdasarkan jumlah peserta yang. terdaftar tanpa memperhitungkan jenis dan jumlah pelayanan

Uji disolusi invitro dilakukan untuk mengetahui profil disolusi zat aktif dari sediaan tablet sustained release natrium diklofenak yang dibuat dengan metode

Evaluasi tablet vitamin C sebelum penyimpanan pada puskesmas Kampung Bali, Alianyang dan Pal Tiga menunjukkan tablet vitamin C tidak memiliki kualitas yang baik

Pada penelitian ini pola asuh orang tua yang baik dalam mendidik dan memberikan pola asuh yang baik terhadap anak atau remaja ditujukan pada item soal yang menunjukkan