BEDAH BUKU
"PUBLIC RELIGION AND THE
PANCASILA-THE BASED STATE OF INDONESIA"
Diselenggarakan oleh:
REFORMED CENTER FOR RELIGION AND SOCIETY
(PUSAT PENGKAJIAN REFORMED BAGI AGAMA DAN
MASYARAKAT)
Keynote speaker: Pdt. Stephen Tong
SABTU, 15 April 2006
Pada waktu Yesus bertemu dengan Pilatus, itulah suatu saat signifikan sejarah yang tidak terulang. Itu adalah pertemuan Allah dari bentuk paling rendah dan manusia dalam bentuk yang paling arogan. Memang pertemuan itu direncakan oleh Tuhan sendiri, untuk membuktikan buntunya pikiran manusia dan keluarnya dari kebenaran Tuhan Yesus. "Apakah benar Kau raja orang Yahudi?" Kalimat ini ditanya karena ini akan mengganggu pemerintahan Pontius Pilatus, dan jawaban Yesus Kristus "Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini". Ini menenangkan kerisauan Pilatus. Namun Yesus mengatakan suatu kalimat, "Kerajaan-Ku bukan dari dunia, tetapi aku dilahirkan menjadi raja, khusus untuk menjadi saksi bagi kebenaran." Zaman itu kerajaan Romawi telah kehabisan akal untuk membuat suatu masyarakat yang makmur dan adil. Karena setelah itu kerajaan Romawi semakin menjadi hancur sedalam-dalamnya, tetapi mental, kebudayaan dan kerusakan moral akan merobohkan kerajaan yang terkuat sepanjang sejarah.
Saat itu Pilatus mewakili manusia yang sudah mempunyai integrasi antara militer dan kebudayaan. Kerajaan Romawi saat menaklukkan wilayah Gerika, akibatnya Gerika menaklukkan otak Romawi. Politik adalah kekuatan yang sangat rendah. Tak mungkin politik meleyapkan
Semua kerangka dan struktur ini hanya bisa dimengerti dalam firman Tuhan, kalau tidak manusia hanya bermain-main dengan rasionya untuk mencari kucing hitam di dalam kamar gelap yang sebenarnya tidak ada kucingnya. Ini permainan filsafat. Dan Yesus berkata, "Aku dilahirkan menjadi raja." Di mana kerajaan-Nya, di mana militer-Nya? Tidak ada. Semua kalimat ini bersifat paradox yang tidak habis-habis dalam sejarah tentang: apakah hubungan antara politik, kuasa, agama, kebudayaan, militer, ekonomi, dan sebagainya. Lalu Pilatus mengajukan suatu pertanyaan: "Apa itu kebenaran?" Pilatus bertanya dengan motivasi tidak mau jawaban. Kalau kebenaran ada, Engkau yang begitu baik mengapa diadili oleh saya? Kalau kebenaran ada, orang seperti saya menjadi hakim-Mu? Orang politik selalu menganggap diri paling hebat dan berusaha memperalat agama, kebudayaan untuk menjadi sesuatu alat untuk mempermalukan. Saya melihat Allah telah mengirim Yesus untuk pikul salib, perlu ada suara untuk mewakili kebenaran di dunia ini. Saat Yesus dibunuh, Dia dibunuh oleh orang-orang yeng begitu penting termasuk hakim yang tidak beres, militer yang tidak beres, pimpinan agama yang tidak beres, pimpinan politik yang tidak beres dan suara massa yang tidak beres. Dan beberapa kekuatan ini telah membentuk human society dan menyatakan diri mempunyai hak legal untuk menuntut suara kebenaran. Tapi sejarah mengajaran, suara kebenaran yang sesuai dengan rencana Allah tidak mungkin dibungkamkan. Di manakah Herodes? Di manakah Iskandar Agung? Di manakah Napoleon? Di manakah Hitler? Di manakah Mao Tze Tung? Mereka sudah mati. Tetapi suara-suara yang mengkritik mereka akan diingat manusia selamanya.
Tidak boleh menjadi minder, karena orang Kristen minoritas. Tidak boleh takut karena orang Kristen berkuantitas kecil. Yesus Kristus berkata, "Jangan takut, Aku menyertai engkau." Justru pada waktu kekristenan mayoritas, kerusakan terjadi di dalam gereja. Pada saat umat Kristen minoritas, di situ mengingatkan bahwa kita lemah, kita berlutut kepada Tuhan dan kita ditolong oleh Yang Maha Kuasa. Yohanes Pembaptis boleh dipenggal kepalanya, Yesaya boleh dipotong menjadi dua, Petrus boleh disalib terbalik, Paulus boleh dipenggal kepalanya dan banyak martir boleh mati konyol menurut ukuran manusia, tapi suara
mereka tetap menjadi pedoman yang harus dihormati dari zaman ke zaman.
Hati nurani memberikan warning sebelum manusia berbuat dosa, tetapi manusia menolak dan hati nurani diam diri. Sampai berani berbuat dosa, maka hati nurani menghakimi. Hati nurani adalah perwakilan Tuhan dalam segala pikiran dan segala kelakuan manusia. Mengenai perwakilan, teologi Reformed sangat peka. Adam perwakilan dosa. Yesus perwakilan kebenaran. Saya umur 15 bertanya, "Adakah kebenaran?" Pada waktu Stalin meninggal saya menangis. Saya sudah tertarik komunisme, atheisme, dialektika materialisme, evolusionisme,dan agama Kristen pelan-pelan saya buang karena ajaran kuno. Sampai umur 17 saya berpikir, "Karena aku orang Kristen maka Kristen adalah kebenaran, atau karena Kristen kebenaran maka aku menjadi orang Kristen." Banyak orang mengira menjadi Kristen karena dilahirkan di daerah Tapanuli, Minahasa, Ambon, di daerah Kristen. Kau harus dilahirkan oleh Roh Kudus baru masuk ke dalam kerajaan Allah? Akhirnya saya menemukan: "Semua kebenaran adalah kebenaran Allah." Allah adalah kebenaran itu sendiri, subyektifitas kebenaran. yang berkepribadian. Lalu pada waktu Allah menyatakan Diri, barulah ada kemungkinan manusia mengenal kebenaran. Allah berkata: "I am who I am", ini tidak pernah ada dalam agama-agama lain. "Aku adalah yang Ada itu sendiri." Ini ada di dalam Yesus Kristus yang berinkarnasi.
Lalu gereja mana yang telah mengutarakan kebenaran? Semua gereja sama? Mari kita bersatu? Di Surabaya saya mendengar ada seorang yang saya kenal sejak kecil, dia mengatakan "sekarang saya dagang gereja. Dulu dagang ini dagang itu gagal, sekarang dagang gereja." Caranya: sewa gedung, cari pembicara terkenal suruh khotbah, orang-orang datang lalu persembahannya diberikan ke pembicara dan sisanya diambil sendiri. Dan uang yang diberikan kepada pembicara begitu besar. Pendeta-pendeta yang kurang uang merasa bersyukur dapat uang besar. Istrinya bilang, "Tuhan itu hidup dan kalau dagang gereja bisa untung." Terkutuklah orang yang memperalat nama Yesus Kristus demi mencari uang bagi diri sendiri dan perpuluhan diambil pribadi! Itu perampok rohani. Kalau orang yang tidak mengerti kebenaran dan
bersatu dengan dia...itu namanya Oikumene...itu namanya persatuan? Tidak! Hanya bersatu dalam firman. Lalu siapa yang betul-betul mengerti firman Tuhan? Seorang kepala dari Departemen Science Hongkong University, dia akhirnya menjadi pendeta, sekarang ia sudah berumur 87 tahun. Dia diangkat menjadi profesor seumur hidup. Orang yang sangat terkenal. Saat saya berkhobah di Vancouver: manakah teologi yang benar? Teologi Reformed. Dia kaget. Setelah menyelidiki beberapa tahun, saat bertemu dengan saya, dia mengatakan bahwa apa yang saya katakan benar. Saya percaya suatu saat gereja apapun akan belajar teologi Reformed, karena mulai dari Marthin Luther, John Calvin sampai sekarang kita akan menemukan motivasi semula, bagaimana setia kepada firman Allah. Siapakah menjadi wakil, juru bicara dari firman Allah di dunia ini? Maka selangkah demi selangkah berdirilah pusat pengkajian ini. Bukan mencari repot, tapi biarlah suara kebenaran Alkitab dikumandangkan di negara Indonesia.
Kalau engkau menjadi majelis berpikir untung saja lebih baik jangan jadi majelis. Kalau kau jadi pendeta pikirnya kedudukan sendiri saja, enyahlah! Tuhan Yesus punya murid tidak banyak, tapi betul-betul mengerti menyangkal diri dan memikul salib. Istilah pusat pengkajian agama dan masyarakat, semua kembali kepada asal berdasarkan peta dan teladan Allah, setiap manusia dicipta melalui Kristus bagi Allah. Politik, presiden, raja, pemerintah apapun tidak boleh memainkan manusia, karena ada hak asaki manusia karena manusia dicipta untuk Tuhan Allah bukan untuk pemerintah. Itu sebabnya gereja harus berdiri dan berani mengutarakan kebenaran di mana hak manusia dijaga sesuai dengan keyakinan kita yang menerima kebenaran dari Allah. Tidak ada penawaran lain, tetap harus berani. Berani ditambah dengan bijaksana, berharap kepada Allah, takut kepada Allah. Kalau belum waktunya tidak mungkin mati, kalau waktunya mati tidak mungkin lari dari kematian. Hidup yang mulia, hidup yang yang berharga, hidup yang yang bertanggung jawab, hidup yang suci, hidup yang sesuai kehendak Allah. Setiap orang dicipta menurut peta dan teladan Allah, lalu orang-orang ini bergabung membentuk society, lalu society menjadi tulang punggung karena keyakinan, dan keyakinan berdiri pada agama, maka Reformed Center for Society dan Religion menjadi sangat penting. Pada waktu Rousseau menulis buku "Social Contract" yang menjadi api
pencetus Revolusi Perancis. Kalimat-kalimat halaman pertama buku itu dikatakan manusia dilahirkan sama rata, tetapi tidak sama rata karena sistem masyarakat. Pada kalimat akhir dia mengatakan tanpa melalui persetujuan sesama manusia tidak ada orang berhak menindas orang lain. Oleh karena itu cara pemerintahan yang baik marilah bersama-sama membentuk kontrak. Pikiran dia dari mana? Dari Athenakah sehingga menyulut Revolusi Perancis. Saya melihatnya sebagai wahyu umum dalam Teologi Reformed yang perlu dikoreksi oleh wahyu khusus. Semua agama dan kebudayaan adalah respon manusia terhadap wahyu umum yang dikaruniakan Allah, maka saya tidak mempersamakan agama dengan kebenaran. Kalau agama adalah kebenaran, maka agama yang menyatakan perbedaan dengan agama yang lain berarti kebenaran bisa dipecahbelahkan yang bisa saling menghancurkan.
Orang Kristen tidak mau ketinggalan. Dengan jujur dan setia mengungkapkan pengertian tentang kebenaran. Tugas ini besar. Sebagai penyuara kebenaran itu tidak gampang. Pusat pengkajian harus punya fungsi ganda, pertama: mengumpulkan data seobyektif mungkin, selengkap mungkin, sesempurna mungkin, sejujur mungkin, setepat mungkin, seuptodate mungkin, seakurat mungkin; lalu kedua memberikan interpretasi sejujur mungkin untuk mewakili Tuhan. Saya menunggu sejak lama orang untuk mengisi kebutuhan untuk gerakan ini. Tuhan sudah mempersiapkan Benyamin Intan, Ph.D. maka saya mengangkat menjadi co-founder dari gerakan ini. Sambil saya sebagai pendiri akan mendorong, mengawasi, dan mengarahkan. Mandat Injil mempersiapkan orang menuju ke surga, mandat budaya memimpin orang agar menjadi orang yang benar di dunia. Dua wilayah ini seringkali konflik. Ketika warga negara dunia dan warga surga berbenturan, maka kumpulkan data sebanyak mungkin dan berikan interpretasi sejujur mungkin sebagai hati nurani masyarakat untuk mewakili Tuhan.
Saya harap visi yang begitu besar dan tugas yang begitu penting dari zaman ini boleh kita lakukan. Orang yang mengerti dan mau berjuang pasti sedikit. Saudara-saudara yang sudah mengerti visi ini, biarlah kita bersama-sama mendukung dan mendoakan. Saya tidak
menjalankan kehendak. Orang yang menjalankan kehendak lebih penting dari orang yang menerima pelayanan. Orang yang melayani lebih penting dari fasilitas-fasilitas. Dan fasilitas-fasilitas lebih penting dari keuangan. Tuhan memberkati kita.
Pengutipan dari artikel ini harus mencantumkan:
Dikutip dari
http://www.geocities.com/thisisreformed/artikel/bedahbuku_publicreligion.html
